A. PENGERTIAN
Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang transformasinya
diposisikan satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai tugasnya dialokasikan ke
sumber daya transformasinya tersebut (Slack, Jones, &Johnston, 2013). Selain itu,
perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat pengaturan sumber daya fisik yang
digunakan untuk membuat produk (Herjanto, 2008).
Tata letak adalah salah satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah
organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga rendah, atau respon.
(Heizer, Render, &Munson, 2017).
Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan peralatan untuk
menciptakan area kerja yang efisien, aman, dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak
yang memiliki prinsip desain yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi
dan produktivitas karyawan yang tinggi.
Sedangkan tata letak menurut Wibowo, Nurcahyo, & Khairunnisa (2016),
merupakan keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi jangka panjang.
Tujuan utama tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata letak mesin dan peralatan
produksi sehingga tata letaknya dapat mengoptimalkan operasi produksi.
Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan
menghadapi persoalan lay out. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-
mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-
masing dan peralatan produksi dalam pabrik.
Pengaturan tata latak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan masalah
yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industry meskipun untuk
lingkup yang lebih kecil dan sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah
ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila
pengaturan ini terrencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran
proses produksi suatu industry.
B. PRINSIP DASAR
Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar dalam dunia desain grafis, 4 itu
antara lain Sequence/Urutan, Emphasis/Penekanan, Ballance/Keseimbangan &
Unity/Kesatuan.
1. Sequence
Sequence/urutan banyak juga yang menyebutnya dengan hierarki/flow/aliran.
Kita membuat prioritas dan mengurutkan mana yang harus dibaca terlebih dahulu
hingga yang boleh dibaca di akhir penyampaian. Kenapa perlu adanya sequence?
jika semua komponen desain pada layout sama sama kuat bukan tidak mungkin
pembaca konten desain kita akan menangkap informasi yang berbeda dengan yang
ingin kita sampaikan. Dengan adanya sequence pembaca akan secara otomatis
mengarahkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. Nah dan
Sequnce ini bisa dicapai dengan menggunakan prinsip layout yang lain yaitu
Emphasis.
2. Emphasis
Pembagian berat yang merata pada bidang layout, pembagian yang merata
bukan menampilkan elemen yang banyak hingga memenuhi bidang layout, akan
tetapi lebih menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen elemen
yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.
4. Unity
Tidak berarti hanya kesatuan dari elemen elemen yang secara fisik kelihatan,
namun juga kesatuan antara fisik dan nonfisik yaitu pesan dan komunikasi yang
dibawa dalam konsep desain tersebut.
C. JENIS-JENIS LAY OUT
1) Layout Proses atau Layout Fungsional atau FunctionalLayout atau ProcessLayout
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki
kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang
tertentu. layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan
yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan
yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
2) Layout Produk atau Layout Garis Atau ProductLayout atau Line Layout
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun
berdasarkan urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu
produk.
3) Layout Kelompok atau Group Layout
Pada layout ini, mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk
membuat atau memproses komponen yang sama
4) Layout Posisi Tetap
Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang diatur
di dekat tempat proses produksi dengan posisi tetap.
D. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan layout pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan
efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses
produksi dapat berjalan lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya
produksi dan transportasi didalam pabrik.
Manfaat lay out adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar,
yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin
minimum.
2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara
mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi
penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses
yang satu dengan yang berikutnya.
4. Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak
antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas
bangunan yang tidak dibutuhkan.
5. Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang
satu dengan yang lain.
6. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga
kerja, mesin, dan peralatan.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana
lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat
mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas
produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas.
8. Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya
gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses
produksi (intersection).
E. CONTOH SOAL
A. Berbagai PolaLayout
Untuk menapai tujuan desain layout, maka berikut ini akan dijelaskan enam
pendekatan dalam buku ini yaitu:
1. Layout yang berorietasi pada proses dalam hal ini menyangkut produksi yang
jumlah produksinya kecil, namun banyak variasinya (yang dizim disebut
produksi terputus- putus).
2. Layout yang berorietasi pada produk, yaitu perusahaan yang memproduksi
produknya dalam jumlah besar dimana perushaan semacam ini memafaatkan
semaksimal mungkin mesin-mesin dan karyawan pada produksi yang terus
menerus.
3. Lay out posisi tetap yaitu memenuhi kebutuhan Layout untuk proyek-proyek
besar dan sangat memakan tempat seperti Kapal laut, Pesawat danGedung.
4. Layout Kantor yaitu memanfaatkan pekerja, perlengkapan, dan ruang bagi
mereka agar informasi dapat berjalan dengan lancar.
5. Layout Retail, yaitu mengalokasikan tempat untuk rak-rak dan memberikan
tanggapan pada perilakukonsumen.
6. Layout Gudang yaitu perbaduan anatara ruangan dan penangananbahan.
Untuk jelasnya keenam model layout tersebut akan dijelaskan satu per satuberikut:
Tahap 1. Buat suatu matriks dari- ke yang menunjukkan arus komponen atau
bahan baku dari suatu depatemen ke deparetem lainnya Lihat Gambar 6-
2)
Tahap 2. Tentukan kebutuhan ruang gerak untuk setiap departemen Gambar 6-3
menunjuk- kan ruag yang tersedia di pabrik
Tahap 3.Bentuklah diagram yang ideal yang menunjukkan rangkuman urutan
departemen yang akan dilewati oleh komponen. Cobalah tempatkan
departemen dengan arus bahan baku dan komponen yang berdekatan
dengan yang lainnya. (lihat Gambar5-4)
https://mebiso.com/mengenal-4-prinsip-dasar-desain-layout/
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/layout-pabrik
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-manfaat
http://publisherindonesia1.blogspot.com/2018/03/hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html?
m=1
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/layout-pabrik
http://panjikusumayudha.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-tata-letak-serta-kelebihan.html?
m=1