Kelas B
Pendidikan Akuntansi 2019
Anggota :
1. Nandu Saprudin 1900938
2. Trisnia Nur Aissyah 1900945
3. Destya Nur Aini 1901398
4. Dea Silvia Ananda 1902055
5. Mutiara Efrilia Sahnaz Aurora 1902310
6. Desalma Fatharani Puteri 1909281
a. Guru yang etis adalah guru yang mengantarkan peserta didiknya menuju
kesempurnaan hidup, yaitu hidup tertib dan damai (teratur dan tenteram)
sehingga tercapai selamat dan bahagia (manunggaling kawula lan Gusti atau
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
b. Guru yang etis adalah guru yang memiliki karakter trihayu yaitu memayu
hayuning salira, menungsa, dan bangsa. Artinya guru mampu memelihara
keselematan diri, sesama manusia, dan bangsanya.
c. Guru yang etis adalah guru yang memiliki dan mengamalkan trisakti jiwa
yaitu cipta, rasa, dan karsa.
d. Guru yang etis adalah guru yang mampu menjadi pemimpin yaitu dengan
mengamalkan Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sing Tulodo, Ing Madya
Mangun Karso.
e. Guru yang etis adalah guru yang mampu menghindari dan menolak
tripantangan dalam hidupnya yaitu terjebak secara negatif dalam harta, tahta,
dan wanita.
Konsep-konsep tersebut mengejawantahkan prinsip utama dari Filsafat moral
Utilitarianisme yaitu tindakan yang terbaik adalah bilamana menimbulkan
kebahagiaan yang berkualitas dan bermakna sebanyak mungkin.
Sama seperti profesi yang lainnya, profesi guru juga memiliki kode etik
yang disebut dengan kode etik guru. Rochman dan Heri Gunawan (2012:108)
mengungkapkan bahwa kode etik profesi adalah norma-norma yang harus
diindahkna oleh setiap anggotanya dalam melaksanakan tugas dan pergaulan
hidup sehari-hari di masyarakat.
Jadi, pada kode etik profesi guru terdapat dua unsur pokok. Pertama, kode
etik profesi guru adalah landasan moral bagi guru. Kedua, kode etik profesi guru
merupakan pedoman bagi guru dalam berperilaku. Sebagai landasan dalam
berperilaku bagi sekelompok guru, norma pada kode etik profesi guru berisi
berbagai petunjuk mengenai bagaimana seharusnya guru bekerja serta berbagai
larangan yang harus tidak boleh dilakukan oleh guru ketika bekerja. Lalu seperti
apakah kode etik profesi guru di Indonesia?.
Kode etik profesi guru di Indonesia disebut dengan istilah Kode Etik Guru
Indonesia (KEGI). KEGI adalah norma dan asas yabng disepakati serta diterima
oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, serta warga
negara Republik Indonesia.
c) Dengan adanya kode etik guru, guru menjadi tidak semena-mena dalam
mendidik peserta didik dengan cara kekerasan seperti halnya pada zaman
dulu yang mana banyak kasus kekerasan guru terhadap siswa.
j) Profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah
l) Guru memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
p) Guru mampu memperagakan apa yang akan diajarkan secara didaktik dan
metodik, sehingga apa yang diajarkannya dapat dimengerti dan dipahami
serta dikuasai oleh peserta didik.
Banyak sekali guru yang hanyaa sekedar masuk kelas lalu duduk dan
memberikan ceramah. Guru tersebut tidak peduli apakah peserta didik mengerti
atau tidak, yang terpenting adalah guru tersebut sudah memenuhi tugasnya untuk
mengajar. Padahal guru merupakan jabatan profesional sekaligus mulia, bukan
hanya mendidik tetapi juga ikut memajukan kecerdasan bangsa dan menghasilkan
sumberdaya manusia yang berkualitas pula. Maka dengan adanya kode etik, guru
dituntut untuk mematuhi kode etik guru dan melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik agar tercipta guru yang profesional dan berkualitas untuk menghasilkan
pendidikan dan peserta didik yang juga berkualitas.
Sumber :
http://iierrrr.blogspot.com/2012/04
https://sugiatibuahati-wordpress-com.cdn.ampproject.org
http://teguhkarya28.blogspot.com
https://journal.umtas.ac.id/index.php/naturalistic/article/view/12