Anda di halaman 1dari 48

DAFTAR ISI

1. Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Pasar...................................................................2

2. Teori Perilaku Konsumen dan Produsen.............................................................................5

3. Permasalahan Ekonomi ( Kebutuhan Manusia, Kelangkaan, dsb )....................................8

4. Sistem Ekonomi................................................................................................................11

5. Konsep Pendapatan Nasional (GDP, GNP, NNP, NNI, PI, DI )......................................14

6. Fungsi Konsumsi, Tabungan, Investasi, Beserta Faktor Faktornya..................................16

7. Konsep Permintaan Dan Penawaran Uang (Kebijakan Moneter dan Fiskal)...................18

8. Perdagangan Internasional................................................................................................20

9. Koperasi............................................................................................................................22

10. Manajemen........................................................................................................................29

11. Pajak..................................................................................................................................32

12. Ruang Lingkup Akuntansi................................................................................................35

14. Siklus Akuntansi...............................................................................................................43

15. Jurnal Penyesuaian............................................................................................................46


1. PERMINTAAN, PENAWARAN, KESEIMBANGAN PASAR
A. Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkatan harga dan
waktu tertentu yang dilambangkan dengan D (demand). Mengacu pada hukum
permintaan, disebutkan bahwa semakin tinggi barang yang diminta, maka permintaan akan
turun dalam kondisi Cateris Paribus.
Dalam permintaan, ada beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk harga barang,
pendapatan konsumen, selera masyarakat, harga barang lain, jumlah penduduk, dan ramalan
masa depan atau masa yang akan datang.
Permintaan berdasarkan daya belinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, permintaan efektif
(permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli dan tindakan pembelian),
permintaan potensial (permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli tetapi belum
melakukan pembelian), dan permintaan absolut (permintaan tanpa disertai dengan daya beli
dan kemampuan membeli).
Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau slow negatif. Unsur
penyusun kurva adalah harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang
atau Q yang dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis permintaan yang
menghubungkan titik pertemuan harga dan jumlah barang.

B. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkatan harga
dan waktu tertentu yang dilambangkan dengan S (Supply). Mengacu pada hukum penawaran,
diketahui bahwa jika harga mengalami peningkatan maka jumlah barang yang ditawarkan
juga akan mengalami peningkatan pada kondisi cateris paribus.

2
Tak jauh berbeda dengan permintaan yang dipengaruhi oleh hal-hal seperti harga barang
dan selera masyarakat, penawaran juga demikian. Hanya saja, berbanding terbalik jika
diurutkan. Penawaran dipengaruhi oleh harga barang serta harga barang lain terlebih dahulu,
setelah itu diikuti biaya produksi, tingkat teknologi, tujuan perusahaan, dan baru selera
masyarakat.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas atau slow positif. Adapun unsur
penyusun kurva adalah harga atau P yang dilambangkan dengan garis vertikal, jumlah barang
atau Q yang dilambangkan dengan garis horisontal, dan garis penawaran yang
menghubungkan titik pertemuan harga dan jumlah barang.

C. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli setelah melalui proses
tawar menawar.Harga pasar terbentuk karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran.
Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar bila jumlah
yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Singkat kata, harga pasar dapat terbentuk
jika ada proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli, serta ada kesepakatan harga
ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Kurva pasar merupakan pertemuan antara kurva permintaan yang digambarkan dengan
warna hitam, dan kurva penawaran yang berwarna biru.

3
PERTANYAAN:
1. Mengapa harga keseimbangan disebut juga harga pasar?
2. Kondisi apa yang akan terjadi pada harga keseimbangan jika penawaran tetap
dan permintaan turun?

4
2. TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen dan produsen merupakan subjek penting yang berkecimpung dalam dunia
perekonomian, hampir seluruh sektor perekonomian dipenuhi dengan yang namanya
konsumen dan produsen. Kedua pihak ini melaksanakan kegiatan inti sebuah perekonomian
yakni konsumen melakukan kegiatan konsumsi berupa membeli produk atau yang lain,
sedangkan produsen melaksanakan kegiatan produksi yakni memperoduksi atau menciptakan
sebuah produk baik barang maupun jasa.
Tentu dalam melaksanakan segala aktivitasnya, konsumen dan produsen menunjukkan
sebuah perilaku yang juga menjadi pembeda selain aktivitas yang mereka lakukan.
Konsumen dan produsen memiliki perilaku yang berbeda, dalam artikel kali ini kita akan
membahas tentang Teori perilaku konsumen dan produsen.
A. Teori Perilaku Konsumen
1) Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilalui dan dilakukan oleh individu
maupun kelompok dalam berbagaai hal seperti mencari, membeli, menggunakan, menilai
hingga membuang sebuah produk yang telah melalui proses konsumsi. Pada dasarnya
perilaku konsumen ini akan terlihat dari sebelum seorangkonsumen melakukan pembelian
hingga melakukan pembelian serta setelah pembbelian, segala sesuatu kegiatan atau
aktivitas yang termasuk dalam tiga fase itu bisa disebut sebagai perilaku konsumen. Yang
dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian yakni mencari sebanyak-banyaknya
informasi mengenai produk yang akan mereka beli, sedangkan pada fase pembelian
konsumen melakukan transaksi dengan membeli produk yang mereka inginkan atau
mereka butuhkan, dan untuk fase setelah pembelian aktivitas yang dilakukan oleh
konsumen yakni menggunakan produk tersebut, mengadakan penilaian serta membuang
produk yang sudah tidak dibutuhkan atau tidak dipakai lagi. Dalam hal ini konsumen bisa
berperan dalam berbagai peran yakni bisa menjadi initiator, influencer, buyer, payer atau
user.
2) Ruang lingkup perilaku konsumen
Dalam hal ini perilaku konsumken memiliki ruang lingkup yang sangat komplit, yakni
meliputi produk apa yang mereka beli, alasan apa mereka membeli produk tersebut,
kapan waktu yang tepat untuk membeli produk, selain itu juga tempat mana yang tepat
untuk membeli produk dan berapa lama mereka membeli serta berapa lama mereka
menggunakannya. Pada dasarnya dalam melaksanakan kegiatan konsusmsinya mereka

5
selalu berpacuan pada beberapa poin penting diantaranya menyesuaikan dengan
kebutuhnnya serta menyesuaikan dengan anggaran yang mereka miliki.
3) Bunyi teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen berbunyi “bagaimana seorang individu atau kelompok
dengan pendapatan yang diperolehnya selama jangka waktu tertentu dan pendapatan
tersebut mampu membeli berbagai jenis produk baik barang maupun jasa sehingga
tercapailah sebuah kepuasan tertentu sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
4) Pendekatan perilaku konsumen
Dalam mengamati dan meneliti perilaku konsumen setidaknya ada dua pendekatan,
yakni pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Pendekatan kardinal sering disebut
dengan daya guna marginal. Dalam pendekatan kardinal terdapat beberapa poin penting,
antara lain :
 Untuk mengukur kepuasan dari konsumen bisa diukur dengan menggunakan satuan
ukur.
 Jumlah barang yang dikonsumsi berbanding lurus dengan kepuasan konsumen,
artinya semakin banyak jumlah barang yang dikonsumsi maka semakin besar pula
tingkat kepuasan konsumen. (Baca Juga: Faktor Produksi Tenaga Kerja)
 Dalam perilaku konsumen terjadi hukum Gossen, dimana ada sebuah penurunan yang
terjadi pada tingkat kepuasan konsumen.
 Tingkat kepuasan sebanding lurus dengan harga suatu produk. Artinya ketika
konsumen ingin mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi maka mereka harus rela
mengeluarkan uang yang banyak, begitu sebaliknya ketika konsumen hanya ingin
mengeluarkan sedikit uang maka tingkat kepuasannya pun tidak akan meningkat.
Sedangkan untuk pendekatan ordinal sebuah pendekatan yang bertugas untuk
mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan
konsumen dihitung dengan menggunakan kurva indeferens yang memiliki cir-ciri
sebagai berikut :
 Memiliki tingkat kemiringan yang negatif, artinya konsumen cenderung mengurangi
konsumsinya terhadap benda satu ketika benda lain yang dikonsumsi jumlahnya
meningkat.
 Kurva cenderung cembung ke arah titik asal, hal ini menunjukkan adanya sebuah
perbedaan antara jumlah proporsi yang harus konsumen korbankan untuk mengubah

6
kombinasi dari jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi atau bisa dibilang
marginal rate of substitution.
B. Teori Perilaku Produsen

Berhubung yang dibahas adalah teori perilaku produsen maka fokus kali ini terpusat pada
kegiatan produki. Dalam hal ini yang menjadi penting adalah bagaimana produsen mampu
menghasilkan produk yang berguna dan baik dalam sebuah proses produksi. Dalam teori
produsen setidaknya ada dua hal yang dikaji, yakni :
1) Produksi jangka pendek
Yang dimaksud dengan produksi jangka pendek yakni suatu produksi yang dimana
hanya ada satu faktor yang tetap dan lainnya berubah atau variabel. Jadi pada dasarnya
produk yang dihasilkan produksi jangka pendek hanya untuk jangka waktu yang pendek
serta sekali pakai.
2) Produksi jangka panjang
Berbeda dengan produksi jangka pendek yang terdapat satu faktor yang tetap, dalam
produksi jangka panjang semua faktor berubah-ubah menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada. Dalam produksi jangka panjang ini tedapat dua aspek penting yakni
isoquant atau isoproduk yaitu kurva tempat titik-titik yang menunjukkan kombinasi antar
dua faktor yang mampu menghasilkan tingkat produkai yang sama dan produksi optimal
yakni sebuah konsep efisiensi dari suatu proses produksi.

PERTANYAAN:
1. Bagaimana perilaku konsumen yang dilihat dari aspek pendapatan/anggaran
yang sesuai dengan prinsip ekonomi?
2. Apa saja persoalan pokok yang dapat terjawab oleh kurva isoquantdalam teori
produksi dengan dua faktor berubah?

7
3. PERMASALAHAN EKONOMI ( Kebutuhan Manusia, Kelangkaan, dsb )
A. Kebutuhan Manusia

Konsep kebutuhan manusia ialah keinginan dari manusia yang harus dipenuhi. Kalau
kebutuhan ini nggak dipenuhi bisa mengganggu kehidupan manusia. Masalahnya, nggak
semua kebutuhan manusia bisa dipenuhi. Kebutuhan manusia itu bisa dibedakan menjadi 3
macam. Pertama menurut intensitas atau tingkatannya, kedua menurut sifatnya dan waktu
penggunaannya, ketiga menurut subjeknya.
1) Kebutuhan menurut intensitas atau tingkatan
Menurut intensitas atau tingkatannya, kebutuhan manusia terbagi menjadi 3, yakni
kebutuha primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
a) Kebutuhan primer
Pasti kamu sering mendengar kata-kata sandang, pangan, dan papan. Kalau
zaman now ditambah dengan charger-an. Nah, kebutuhan primer itu merupakan
kebutuhan yang paling penting untuk dipenuhi. Kalau tidak terpenuhi, maka akan
mengancam hidup dari manusia.
Contoh kebutuhan primer yakni, makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
b) Kebutuhan sekunder
Kalau primer sudah terpenuhi, maka kebutuhan manusia akan meningkat nih, Squad.
Yups, kebutuhan sekunder itu merupakan kebutuhan yang kepentingannya berada di
tengah-tengah. Kalau kebutuhan ini nggak terpenuhi, nggak bikin hidup manusia
terancam kok.
Contoh kebutuhan sekunder yakni meja, kursi, handphone, dan koneksi internet.
c) Kebutuhan tersier
Kebutuhan ini sama sekali tidak mengancam kehidupan manusia, hanya
mengancam gengsi saja. Yups. kebutuhan ini lebih mengedepankan gengsi. Contoh
kebutuhan tersier yakni, mobil mewah, kapal pesiar, motor sport yang mahal.
2) Kebutuhan menurut sifat dan waktu penggunaannya
Kebutuhan menurut sifatnya ini terbagi menjadi dua yakni kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani ini merupakan kebutuhan yang diperlukan
oleh fisik tubuh manusia seperti makan, minum, olahraga, dan obat jika kamu sakit. Kalau
kebutuhan rohani ini diperlukan batin atau jiwa manusia, seperti ketenangan, keamanan, dan
kesehatan mental.

8
Jika berdasarkan waktu penggunaannya maka terbagi menjadi dua,
yakni sekarang dan yang akan datang. Kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang ini artinya
tidak dapat ditunda. Misalnya nih kamu lagi lapar, maka saat itu kamu harus makan. Beda
dengan kebutuhan yang akan datang. Kebutuhan ini dapat ditunda atau ditangguhkan karena
dibutuhkannya di masa yang akan datang, seperti menabung atau ikut jaminan kesehatan
kalau kamu tiba-tiba sakit.
3) Kebutuhan menurut subjeknya
Kebutuhan menurut subjeknya itu terbagi menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan
kelompok. Kebutuhan individual yang mana jika sudah digunakan, maka tidak dapat
digunakan kembali lagi. Sedangkan kebutuhan kelompok itu kebutuhan yang ada kaitannya
dengan orang banyak. Artinya, kebutuhan itu bisa digunakan bersama-sama. Contohnya ya
seperti jembatan dan jalan raya.

B. Kelangkaan

Pengertian kelangkaan Manusia berhadapan dengan inti masalah ekonomi yaitu


kelangkaan. Kelangkaan ( scarcity) juga dapat disebut sebagai kekurangan (paucity). Ekonom
Inggris, Lionel Robbins dalam Nature and Significance of Economic Science (1932),
mendefinisikan disiplin dalam hal kelangkaan. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan
alternatif.
Menurut Kamus Oxford, kelangkaan adalah keadaan menjadi langka atau kekurangan
pasokan. Dalam Kamus Cambridge, kelangkaan adalah situasi di mana sesuatu tidak mudah
ditemukan atau didapat. Dikutip dari Investopedia, kelangkaan adalah dasar masalah inti
ekonomi di mana alokasi sarana yang terbatas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
yang tidak terbatas. Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana manusia tidak mempunyai
cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhannya. Kelangkaan adalah suatu kondisi ketika
sarana untuk memenuhi tujuan terbatas dan mahal.
Ciri-ciri kelangkaan Sumber daya apa pun yang dikonsumsi dengan menggunakan
biaya bukan nol adalah langka sampai taraf tertentu. Kelangkaan adalah kondisi di mana alat
pemuas (barang dan jasa) kebutuhan tidak sebanding dengan cara memperolehnya atau
membutuhkan pengorbanan yang lebih besar. Bahkan sumber daya alam gratis dapat menjadi
langka jika biaya timbul dalam memperoleh atau mengonsumsinya. Atau jika permintaan
konsumen untuk sumber daya yang sebelumnya tidak diinginkan meningkat karena

9
perubahan preferensi atau penggunaan yang baru ditemukan. Dengan demikian, ciri-ciri
kelangkaan ekonomi adalah: Tidak adanya sumber daya yang cukup atau barang dan jasa
terbatas. Keinginan atau kebutuhan manusia tidak terbatas.
Penyebab kelangkaan Kelangkaan ekonomi tidak serta merta terjadi melainkan
karena beberapa sebab. Dilansir dari Economics Help, berikut ini penyebab terjadinya
kelangkaan: Imbas permintaan yaitu tingginya permintaan akan sumber daya. Imbas suplai
yaitu pasokan sumber daya mulai habis. Kelangkaan struktural yaitu kesalahan manajemen
dan ketidaksetaraan. Tidak ada pengganti (substitusi) yang efektif. Situasi kelangkaan
mengharuskan manusia membuat keputusan tentang cara mengalokasikan sumber daya
secara efisien, untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan tambahan.
Kelangkaan dan kegagalan pasar Terjadinya kelangkaan menimbulkan adanya potensi
kegagalan pasar. Ketika barang menjadi langka dan tidak ada alternatif praktis lain yang
dikembangkan. Masalah lain di pasar bebas adalah barang tersedia berdasarkan harga,
beberapa orang mungkin tidak mampu membeli barang tertentu, apalagi bila penghasilannya
terbatas. Oleh karena itu ekonomi juga memperhatikan redistribusi pendapatan untuk
membantu semua orang agar mampu memenuhi kebutuhan. Potensi kegagalan pasar bisa juga
karena kelangkaan sumber daya lingkungan. Penggunaan sumber daya alam saat ini
berdampak pada ketersediaan sumber daya di masa depan untuk generasi mendatang.
Masalahnya, pasar bebas seringkali tidak mempertimbangkan dampak kelestarian sumber
daya alam di masa depan sehingga memperburuk terjadinya kelangkaan di masa depan.

PERTANYAAN:
1. Apa yang dimaksud kesenjangan antara harapan, kenyataan dan kebutuhan?
Jelaskan bagaimana bisa terjadi beserta contohnya.
2. Bagaimana bisa terjadi kelangkaan? Dan bagaimana cara mengatasinya sesuai
prinsip ekonomi.

10
4. SISTEM EKONOMI
Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisir
semua kegiatan ekonomi dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah maupun pihak
swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:
 Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
 Mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
 Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang diharapkan
 Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
Macam-macam Sistem Ekonomi
1) Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Kelebihan dari sistem tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran
dari setiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kelebihan:
a) Kegiatan perekonomian berjalan atas dasar kejujuran karena tujuannya untuk
pemenuhan kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan.
b) Hubungan antar individu di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-
menolong.
c) Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena
pendapatan cenderung merata.
d) Tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang terdapat pada sistem
lainnya.
e) Pemerintah berperan sebagai pengawas sehingga tidak terjadi monopoli oleh pihak
pemerintah.
Kekurangan:
a) Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena
mengandalkan hasil alam.
b) Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
c) Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
d) Kualitas barang  cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan
dalam pasar sangat rendah.
11
e) Sebuah erubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang.
2) Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang
dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-
pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara
yang menganut sistem terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).
Kelebihan:
a) Dapat mengurangi pengangguran karena pemerintah memegang kendali penuh
terhadap semua faktor produksi.
b) Tanggung jawab perekonomian pada pemerintah sehingga pemerintah akan terus
berinovasi agar ekonomi negara tetap stabil.
c) Jaminan kepada masyarakat bahwa produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
d) Mudah mengendalikan harga dan pemerataan.
e) Inflasi mudah dikendalikan.
f) Kondisi pasar dalam negeri akan berjalan dengan lancar.
Kekurangan:
a) Mobilisasi yang cepat membuat sistem ini dapat menyebabkan kurangnya kebutuhan
masyarakat karena produksi yang dihasilkan tidak selalu didasarkan atas permintaan
masyarakat.
b) Penjatahan sering menjadi kebutuhan dan solusi.
c) Ini akan menghambat inovasi dari masyarakat.
3) Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat
dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah.
Landasan dari sistem perekonomian ini  bertujuan secara umum untuk mencari
keuntungan pribadi tanpa adanya pihak lain yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan:
a) Setiap perorangan atau perusahasa memiliki kebebasan dan mempunyai hak untuk
memiliki kekayaan dan sumber daya produksi pribadi atau tidak dibatasi.
b) Inisiatif dan kreativitas  dapat dikembangkan.
c) Tindakan selalu berdasar pada prinsip ekonomi sehingga efesiensi dan efektivitas
tinggi.
12
d) Kebebasan dalam mempoduksikan produk atau jasa menyebabkan persaingan antar
produsen (perusahaan) untuk menghasilkan barang yang bermutu.
Kekurangan: 
a) Kebebasan pasar menyebabkan persaingan untuk merebut pasar. Hal ini menimbulkan
terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi sehingga mengancam
pengusaha yang lemah.
b) Mendorong semakin terlihatnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat dengan
ekonomi yang lemah.
c) Perekonomian mudah menghadapi ketidakstabilan.

4) Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi,
akan tetapi di sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan
tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber
daya ekonomi.
Kelebihan:
a) Setiap hak individu akan diakui.
b) Penetapan harga dalam perekonomian akan terkendali.
c) Sektor ekonomi diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
d) Terdapat sebuah kebebasan dalam usaha.
e) Kestabilan ekonomi terjamin.
Kekurangan:
a) Beban pemerintah akan lebih berat dibandingankan dengan sektor swasta.
b) Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan yang seharusnya didapatkan.
c) Tidak ada kejelasan mengenai batasan pengaruh pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
d) Ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya.

PERTANYAAN:
1. Dari beberapa jenis sistem ekonomi, manakah sistem ekonomi yang cocok
diterapkan di Indonesia? Mengapa?
2. Apa yang terjadi jika sistem ekonomi liberal diterapkan di Indonesia?

13
5. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL (GDP, GNP, NNP, NNI, PI, DI )
Pendapatan nasional adalah salah satu indicator untuk dapat mengukur laju pertumbuhan
suatu negara dari waktu kewaktu. Terdapat tiga macam pendekatan Perhitungan Pendapatan
Nasional, antara lain :
1) Pendekatan Produksi
Total pendapatan yang dihasilkan suatu negara dengan menghitung seluruh nilai tambah
dari barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.
Y = ( P1 × Q1 ) +( P2 × Q2 )+ … ( Pn × Qn )
2) Pendekatan Pendapatan
Perhitungan total pendapatan yang diterima dari pemilik faktor produksi atau seluruh
balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi akibat dari penyerahan faktor
produksi kepada produsen. Faktor faktor produksi yang termasuk dalam perhitungan
pendapatan nasional adalah gji dan upah para pekerja, pendapaan sewa, bunga netto, dan
keuntungan. Y = R + W + I + P
3) Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan dengan menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah
tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran pemerintah, dan
selisih ekspor impor. Y = C + I + G + ( X –M )

Konsep Pendapatan Nasional


1) GDP ( Gross Domestic Bruto )
GDP atau produk domestic bruto adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh
masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang
tinggal atau berada di negara tersebut dalam waktu tahun tertentu.
2) GNP ( Gross National Bruto )
GNP atu produk nasional bruto adalah umlah seluruh produk yang dihasilkan leh
masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakatnya yang
tinggal di luar negeri tapi tidak diperhitungkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat
asing yang tinggal didalam negeri dalam waktu tahun tertentu. GDP = GDP –
Pendapatan faktor netto dari luar negeri
3) NNP ( Net National Product )
NNP atau produk bersih nasional adalah GNP setelah dikurangi dengan penyusutan
modal
4) NNI ( Net National Income )

14
NNI atau Pendapatan Nasional Bersih merupakan NNP setela dikurangi dengan pajak
tidak langsung
5) PI ( Personal Income )
PI atau pendapatan perseorangan adalah pendapatan yang secara formal diterima oleh
masyarakat. besarnya PI adalah NNI dikurangi dengan dana sosial pajak perusahaan,
laba ditahan, dan ditambah dengan transfer payment pemerintah.
6) DI ( Disposibel Income )
DI adalah pendapatan yang benar benar diterima masyarakat dan siap untuk
dibelanjakan. Besarnya DI adalah PI setelah dikurangi dengan pajak langsung.

PDP Potensial, PDP Aktual dan Senjang PDB


 PDB Petensial merupakan kecenderungan jangka panjang tingkat PDB maksimum yang
dapat dihasilkan perekonomian dengan sumber daya tersedia serta teknologi tertentu
tanpa mengganggu kestabilan harga harga
 PDB Aktual merupakan tingkat PDB yang benar benar dapat dihasilkan oleh suatu
perekonomian.
 Senjang PDB menunjukkan selisih antara PDB potensial dengan PDB actual.
a) PDB potensial = PDB aktual, perekonomian berada dalam kondisi kesempatan kerja
tinggi dengan harga harga stabil
b) PDB potensial ¿ PDB aktual, perekonomian bekerja dibawah batas kemungkinan
produksinya. Kapasitas prosuksi yang tersedia belum digunakan secara penuh. karena
itu dalam perekonomian ini terdapat pengangguran terpaksa
c) PDB potensial ¿ PDB aktual , perekonomian dipaksa bekerja diatas batas
kemungkinan produksinya. Artinya permintaan agregat melebihi penawaran agregat
yang mampu disediakan oleh perekonomian sehingga akibatnya perekonomian akan
mengalami tekanan kenaikan harga harga ( inflasi )

PERTANYAAN:
1. Mengapa suatu negara perlu melakukan perhitungan pendapatan nasional? Apa
saja manfaat melakukan perhitungan tersebut?
2. Wabah Covid-19 saat ini mengancam terjadinya resesi, yaitu keadaan dimana
pendapatan nasional mengalami penurunan atau pertumbuhan ekonomi rill
bernilai negative dalam dua kuartal atau lebih dari satu tahun. Menurut
pendapat anda, apa saja langkah yang bisa diambil pemerintah untuk mencegah
terjadinya resesi tersebut?
15
6. FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, INVESTASI, BESERTA FAKTOR
FAKTORNYA
A. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi atau Keynes menyebutnya propensity of consume merupakan fungsi
yang menunjukkan hubungan antara berbagai macam kemungkinan pengeluaran konsumsi
dengan berbagai kemungkinan tingkat pendapatan disposibel.
C = a + By
Kecenderungan mengkonsumsi ( propensity of consume )
Kecenderungan mengkonsumsi dibagi menjadi dua yaitu :
 Kecenderungan mengkonsumsi marginal
Yaitu perbandingan antara pertambahan konsumsi ( AC ) dengan pertambahan
pendapatan (AY) . MPC = AC/AYd
 Kecenderungan mengkonsumsi rata rata
Yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposibel.
APC = C / Yd
Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi antara lain : Tingkat bunga, Ekspektasi
terhadap harga , Jumlah penduduk , Distribusi pendapatan , Sikap hemat
B. Fungsi Tabungan
Tabungan merupakan bagian pendapatan dari seseorang yang tidak dibelanjakan atau
dikeluarkan untuk konsumsi. Sedankan fungsi tabungan adalah fungsi yang menghubungkan
antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
S = -a + (1 – b) Y
Kecenderungan untuk menabung
 Marginal propensity of save ( MPS )
Yaitu perbandingan antara pertambahan menabung ( AS ) dengan pertambahan
pendapatan (AY) . MPS = AS/AYd
 Average Propensity of Save ( APS )
Yaitu perbandingan antara tingkat menabung dengan tingkat pendapatan disposibel. APS
= S / Yd
Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi antara lain : Kekayaan yang telah terkumpul,
Sikap hemat , Suku bunga , Kondisi perekonomian, dan Program dana pensiun hari tua

16
C. Investasi
Investasi merupakan pengeluaran dunia usaha yang ditujukan untuk menambah stok
capital. Menurut Keynes dua faktor penentu investasi yaitu, marginal efficiency of capital
(MEC) dan tingkat bunga (i).
I = f ( MEC, i )
MEC menunjukkan tingkat keuntungan atau hasil yang diharapkan dari pengeluaran
investasi ( expected yield ), sedangkan tingkat bunga merupakan biaya penggunaan modal (
user cost of capital ). Menurut Keynes pengeluaran investasi dipengaruhi positif oleh MEC,
dan dipengaruhi secara negative tingkat bunga.
 Jika MEC lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku, artinya hasil yang diharapkan
lebih besar dari biaya, maka investasi menguntungkan dank arena itu layak untuk
dilaksanakan
 Jika MEC lebih kecil dari tingkat bunga yang berlaku, artinya hasil yang diharapkan
akan leih sedikit dari modal atau biaya, investasi tidak menguntungkan dank arena itu
tidak layak dilaksankan. Dalam kondisi seperti ini dana yang tersedia lebih
menguntungkan untuk disimpan di bank dalam bentuk deposito.
Faktor faktor yang mempengaruhi MEC : State Of Business confidence, Kemajuan
teknologi, Struktur pajak , Social Overhead of Capital ( SOC )

PERTANYAAN:
1. Dalam situasi seperti ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan
sehingga pendapatannya berkurang. Hal ini mengakibatkan penurunan tingkat
konsumsi masyarakat. bagaimana pengaruh penurunan konsumsi tersebut
terhadap perekonomian ?
2. Bagaimana peran investasi dalam perekonomian ?

17
7. KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG (KEBIJAKAN MONETER
DAN FISKAL)
A. Teori Permintaan Uang
1) Teori liquidity preference Keynes
Menurut Keynes ada tiga motivasi seseorang memegang uang yaitu untuk transaksi,
berjaga jaga dan memperoleh keuntungan
2) Teori kuantitas ( klasik )
Menurut pandangan klasik, uang hanyalah sebagai alat tukar. Karena itu jumlah uang
yang diminta akan berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan.
Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat akan menjadi daya beli dan uang akan
mempengaruhi tingkat harga. Pendapat ini dinyatakan dalam persamaan MV = PT
B. Teori Penawaran Uang
1) Teori penawaran uang tanpa bank
Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu
satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan dimasyarakat
naik atau turun sesuai dengan ketersediaan emas dimasyarakat.
2) Teori penawaran uang modern
Dalam sistem standar kertas dengan otoritas moneter yakni bank sentral yang membuat
uang primer. Lembaga keuangan merupakan produsen uang sekunder bagi masyarakat.
keduanya berhubungan sangat erat karena uang sekunder ( uang giral ) hanya bisa
tumbuh karena adanya uang primer ( uang kartal ).
C. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk
pengendalian agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
diinginkan. Macam macam kebijakan moneter tersebut antara lain :
1) Kebijakan pasar terbuka. Kebijakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menambah
jumlah uang yang beredar melalui penjualan atau pembelian surat surat berharga.
2) Penentuan cadangan wajib atau giro wajib minimum (reserves requipment policy )
3) Politik diskonto. Kebijakan yang dilakukan melalui penetapan suku Bunga pinjaman
oleh bank sentral yang dikenakan pada bank bank umum.
4) Kebijakan kredit selektif
5) Bujukan moral. Kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral bukan dengan ketentuan
ketentuan tertulis tetapi dengan mengadakan pertemuan, saran saran, dan himbauan

18
kepada masyarakat, lembaga keunagan atau lainnya untuk bersama sama berusaha
memperbaiki perekonomian

D. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah dengan cara
meningkatkan atau menurunkan pendapatan atau anggaran negara. Kebijakan ini dibuat
dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dan menjaga keseimbangan
ekonomi dalam negara. Jenis jenis kebijakan fiskal antara lain :
1) Kebijakan ekspansif
Kebijakan jenis ini biasanya diterapkan ketika negara mengalami resesi atau deflasi yang
cukup serius untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Melalui kebijakan ini pemerintah
akan melakukan penurunan pajak atau membelanjakan uang dalam jumlah besar atau
bisa keduanya.
2) Kebijakan kontraktif
Kebijakan jenis ini dilakukan untuk menghambat laju pertumbuhan ekonomi, biasanya
dilakukan ketika suatu negara mengalami inflasi yang tinggi. Kebijakan kontraktif
dilakukan dengan cara meningkatkan pajak dan memotong pengeluaran negara.

PERTANYAAN:
1. Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat maka akan terjadi
inflasi, dimana harga harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan.
Menurut anda apakah inflasi harus dihilangkan sepenuhnya dalam
perekonomian? Jelaskan!
2. Kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan ketika suatu negara mengalami
deflasi?

19
8. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional merupakan suatu transaksi barang dan jasa yang dilakukan
antar negara melalui ekspor dan impor. Bentuk bentuk perdagangan internasional antara
lain:
 Perdagangan bilateral merupakan perdagangan yang dilakukan antar dua negara
 Perdagangan regional adalan perdagangan yang dilakukan oleh negara negara yang
berada paada kawasan tertentu seperti ASEAN, Negara Uni Eropa
 Perdagangan multiliteral adalah perdagangan antar negara tanpa dibatasu kawasan
tertentu
A. Faktor – Faktor Yang Menimbulkan Perdagangan Internasional
 Adanya perbedaan antar negara dalam ; Sumber daya alam, kebudayaan dan gaya hidup,
penguasaan IPTEK, perbedaan hasil produksi, perbedaan produktivitas antar negara
 Adanya ketergantungan antar negara dalam perekonomian dunia : kebutuhan yang
semakin bertambah, adanya spesialisasi yang bersifat internasional, semakin
berkembangnya kegiatan perusahaan multinasional
B. Manfaat Perdagangan Internasional
 Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
 Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
 Mendorong semangat berprestasi dan bersaing
 Sumber pemasukan kas negara
 Terjalin Kerjasama dan persahabatan antarnegara
C. Teori Perdagangan Internasional
1) Teori Klasik
 Teori Absolute ( Adam Smith )
 Teori comparative advantage ( John Stuard Mill )
 Teori comparative cost ( David Ricardo )
2) Teori Modern
 Faktor proporsi ( Hecksher & Ohlin )
Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara
tersebut memiliki keungggulan comparative yaitu keunggulan dalam teknologi dan
keunggulan faktor produksi
 Permintaan dan penawaran (teori parsial)

20
Perdagangan international akan terjadi jika ada permintaan dan penawaran terhadap
produk barang atau jasa diantara negara

D. Hambatan Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan internasional sering kali suatu negara mengalami hambatan.


Hambatan tersebut antara lain :
1. Perbedaan mata uang antarnegara
2. Kualitas sumber daya yang rendah
3. Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
4. Terjadi perang
5. Adanya organisasi organisasi ekonomi regional
6. Adanya kebijakan kebijakan ekspor impor dalam suatu negara
E. Kebijakan Kebijakan Ekspor Impor Dalam Suatu Negara
1. Tariff, merupakan pembebanan pajak ( custom duties ) terhadap barang barang yang
melewati batas batas kenegaraan
2. Quota, merupakan pembatasan banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah
untuk membatasi jumlah barang dipasar dan menaikkan harga produknya
3. Subsidi, merupakan bantuan pemerintah untuk produsen lokal
4. Pembatasan valuta asing
5. Perjanjian pembatasan ekspor
6. Dumping

PERTANYAAN :
1. Jelaskan mengapa suatu negara menerapkan kebijkan tarif dalam perdagangan
internasional?
2. Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak
negative. Apa saja dampak negative perdagangan internasional bagi
perekonomian?

21
9. KOPERASI
A. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya untuk
memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Sedangkan pengertian
koperasi yang lebih formal adalah sesuai dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2012 pasal 1,
yaitu:
Koperasi: badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Koperasi didirikan dengan berlandaskan pada Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945. Artinya, dalam menjalankan usahanya koperasi harus tunduk pada aturan dalam
Pancasila dan UUD ’45.
Koperasi dijalankan dengan asas kekeluargaan. Artinya, koperasi tidak bertujuan untuk
menguntungkan satu orang saja, tetapi mencapai keuntungan bersama. Hal ini membedakan
koperasi dengan badan usaha lainnya.
B. Jenis-Jenis Koperasi

Ada beberapa jenis koperasi berdasarkan fungsinya. Dalam UU RI No. 17 Tahun 2012,
disebutkan bahwa jenis-jenis koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Koperasi Konsumen
Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi konsumen barang dan jasa.
Biasanya, mereka menjual berbagai kebutuhan harian seperti kelontong atau alat tulis
sehingga sekilas tampak seperti toko biasa. Bedanya, keuntungan yang didapat dari
penjualan akan dibagikan kepada anggotanya. Selain itu, karena biasanya yang
membeli dari koperasi konsumen adalah anggotanya juga, maka harga barangnya
cenderung lebih murah dari toko biasa.
2) Koperasi Produsen
Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi produsen barang dan jasa.
Koperasi ini menjual barang produksi anggotanya, misalnya koperasi peternak sapi
perah menjual susu sedangkan koperasi peternak lebah menjual madu. Dengan
bergabung dalam koperasi, para produsen bisa mendapatkan bahan baku dengan harga
lebih murah dan menjual hasil produksinya dengan harga layak.

22
3) Koperasi Jasa
Koperasi jasa hampir sama seperti koperasi konsumen, tetapi yang disediakan oleh
koperasi ini adalah kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya. Misalnya saja,
koperasi jasa angkutan atau koperasi jasa asuransi.
4) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam memberikan pinjaman kepada anggotanya. Koperasi ini
bertujuan untuk membantu anggotanya yang membutuhkan uang dalam jangka pendek
dengan syarat yang mudah dan bunga yang rendah.
5) Koperasi Serba Usaha
Beberapa koperasi menyediakan beberapa layanan sekaligus. Misalnya, selain
menjual barang kebutuhan konsumen, koperasi tersebut juga menyediakan jasa simpan
pinjam. Koperasi seperti ini disebut sebagai Koperasi Serba Usaha (KSU).
C. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi

Saat seseorang menjadi anggota koperasi, secara otomatis dia akan mendapatkan hak dan
kewajiban. Hak dan kewajiban anggota koperasi diatur dalam pasal 20 UU No. 25 1992.
Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut:
 Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta semua keputusan
yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota.
 Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
 Mengembangkan dan memelihara kebersamaan azas kekeluargaan
Hak anggota koperasi adalah sebagai berikut:
 Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
 Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus.
 Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar
 Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus diluar rapat anggota, baik
diminta atau tidak diminta.
 Memanfaatkan koperasi dengan mendapat pelayanan yang sama antar sesama
anggota.
 Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan menurut ketentuan dalam
anggaran dasar

23
Tidak ada yang dapat mencabut hak anggota koperasi, termasuk Pengurus sekalipun. Hak
dan kewajiban seorang anggota koperasi akan gugur hanya saat dia tidak lagi menjadi
anggota.

D. Prinsip Koperasi

Menjalankan koperasi berbeda dengan menjalankan usaha biasa karena ada prinsip-prinsip
yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip itu adalah:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sukarela artinya anggota bergabung tanpa paksaan. Terbuka berarti siapa saja yang
mampu menjalankan kewajiban sebagai anggota berhak bergabung dalam koperasi.
2) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi
Demokrasi artinya setiap anggota diperbolehkan menyampaikan pendapat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pengurus maupun Pengawas tidak bisa mencabut hak-hak
seorang anggota kecuali anggota tersebut mengundurkan diri dari posisinya.
3) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
Setiap anggota memiliki perannya sendiri-sendiri dalam koperasi, baik sebagai
pengurus, pengawas maupun anggota yang berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan
usaha koperasi.
4) Pemberian balas jasa sesuai modal
Balas jasa berupa SHU diberikan kepada anggotanya secara adil. Bagi anggota
yang menyertakan modal besar, maka SHU yang diterima akan besar juga. Begitu juga
sebaliknya.
5) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
Artinya dalam menjalankan usahanya koperasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan
individu anggotanya maupun kepentingan pihak luar.

6) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan


Pendidikan dan pelatihan diberikan baik untuk anggota atau masyarakat umum.
Pendidikan dan pelatihan untuk anggota bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mereka sehingga koperasi dapat beroperasi lebih baik, sedangkan pelatihan untuk
masyarakat umum bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan.

24
7) Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerjasama
Kerjasama dengan koperasi lain maupun dengan organisasi lain dapat dilakukan lewat
jaringan kegiatan pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. Tujuan dari
kerja sama adalah untuk memperkuat gerakan koperasi sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih besar lagi bagi perekonomian nasional.

E. Modal Koperasi

Untuk menjalankan usahanya, koperasi memerlukan modal. Modal digunakan untuk


membeli barang dagangan atau alat-alat produksi. Modal bisa didapat dari dua sumber, yaitu
dari anggotanya sendiri (internal) dan dari luar (eksternal).
1) Modal Internal
Modal internal terdiri dari:
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok dibayarkan selama satu kali saat mendaftar sebagai anggota dan
besarannya sudah ditentukan. Simpanan ini tidak bisa diambil selama masih menjadi
anggota koperasi.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dengan besaran yang sudah ditentukan.
Simpanan ini tidak bisa diambil selama masih menjadi anggota koperasi.
c. Simpanan sukarela
Simpanan ini sifatnya sukarela, begitu pula jumlahnya. Simpanan ini dapat diambil
kapan saja.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah bagian dari SHU (Sisa Hasil Usaha) yang tidak dibagikan
kepada anggotanya. Jumlahnya sesuai dengan kesepakatan saat rapat anggota.

2) Modal Eksternal Koperasi


Modal Eksternal terdiri dari:
a. Hibah
Hibah adalah pemberian dari pihak lain untuk koperasi. Hibah dapat berupa uang,
lahan, atau barang-barang modal.
b. Pinjaman

25
Koperasi dapat meminjam modal dari pihak lain, misalnya bank, untuk memenuhi
kebutuhan modal.
F. Perangkat Koperasi

Untuk bisa berjalan lancar, koperasi memerlukan perangkat. Perangkat yang dimaksud di
sini adalah:

1) Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Keputusan-
keputusan penting dalam koperasi seperti pemilihan pengurus, pembagian SHU, dan
penetapan dana cadangan diambil pada saat Rapat Anggota.
Rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota. Setiap anggota memiliki satu suara
yang dapat digunakan saat pengambilan keputusan. Umumnya, Rapat Anggota
diadakan setahun sekali dan sering disebut sebagai RAT (Rapat Anggota Tahunan).
2) Pengurus
Untuk menjalankan koperasi, diperlukan beberapa orang yang bertanggung jawab
melakukannya. Orang-orang ini disebut sebagai pengurus dan bertugas menjalankan
koperasi secara umum. Pengurus dipilih melalui Rapat Anggota dan memiliki masa
jabatan selama lima tahun.
3) Pengawas
Untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengelolaan koperasi, kinerja Pengurus
akan diawasi oleh Pengawas. Setiap tahunnya, Pengawas melakukan audit atas kondisi
manajerial, kondisi finansial, serta kondisi fisik/inventaris koperasi. Pengawas juga
melaporkan hasil kinerja Pengurus. Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota.
4) Pengelola
Pengurus bertugas menjalankan koperasi secara umum, sedangkan pengelola
bertugas menjalankan usaha koperasi sesuai arahan dari Pengurus. Pengelola sering
juga disebut sebagai manajer.
Pengelola ditunjuk oleh Pengurus.
G. Struktur Organisasi Koperasi
1) Struktur Internal Organisasi Koperasi
Perangkat-perangkat koperasi tadi memiliki kedudukan di dalam struktur organisasi
koperasi seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:

26
2) Struktur Eksternal Organisasi Koperasi
Koperasi seringkali bergabung dengan koperasi lain yang sejenis untuk memudahkan
berbagai keperluan mereka, misalnya untuk mendapatkan pelatihan, tambahan modal,
maupun keperluan lainnya. Alasan lainnya adalah untuk memperbesar cakupan anggota dan
wilayahnya.
Ketika sebuah koperasi didirikan dan anggotanya telah mencapai minimal 20 orang, maka
koperasi itu disebut sebagai koperasi primer.
Jika ada minimal empat koperasi primer yang sejenis di suatu daerah, maka koperasi-koperasi
tersebut dapat bergabung menjadi koperasi pusat yang berkedudukan di tingkat
kabupaten/kota.
Jika ada minimal tiga koperasi pusat yang sejenis di suatu daerah, maka mereka dapat
bergabung dan menjadi koperasi gabungan yang berkedudukan di tingkat provinsi.
Jika ada minimal tiga koperasi gabungan yang sejenis di suatu daerah, maka mereka dapat
bergabung dan menjadi koperasi induk yang berkedudukan di tingkat nasional.
Struktur yang menggambarkan hubungan satu koperasi dengan koperasi lainnya dapat dilihat
pada gambar berikut:
koperasi primer pusat gabungan induk

27
PERTANYAAN:
1. Bagaimana peran koperasi dalam perekonomian Indonesia?
2. Mengapa koperasi dijadikan sebagai soko guru perekonomian nasional?

28
10. MANAJEMEN
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Sedangkan secara universal, manajemen adalah seni mengatur penggunaan
sumber daya manusia dalam suatu organisasi untuk mendapatkan kinerja yang tinggi dan
maksimal dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Dalam manajemen terdapat seseorang yang bertugas untuk melaksanakan manajemen
itu, yakni bertugas mengatur, mengorganisir, dan mengontrol suatu organisasi tadi, sosok ini
biasa disebut sebagai manager.
A. Fungsi Manajemen
1) Planning
Fungsi manajemen yang pertama adalah fungsi perencanaan. Yang dimaksud fungsi
perencanaan adalah manajemen berfungsi untuk menyusun rencana dan strategi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Planning merupakan fungsi yang terpenting, karena tanpa adanya perencanaan maka
fungsi-fungsi lain tidak dapat dilaksanakan dan tentunya tujuan manajemen tidak akan
tercapai.
2) Organizing
Fungsi pengorganisasian adalah fungsi manajemen dalam hal pembagian tugas dan
kegiatan besar menjadi kecil untuk dibagikan pada para anggota sesuai keahlian masing-
masing anggota organisasi. Dalam arti manajemen bertugas untuk mengelompokkan orang,
tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai porsi sehingga mencapai tujuan organisasi itu
sendiri secara bersama-sama.
3) Directing
Pengarahan merupakan tindakan yang dilakukan agar semua anggota berusaha untuk
mencapai cita-cita organisasi. Dalam fungsi pengarahan ini, fungsi manajemen adalah untuk
meningkatkan efetivitas dan efisiensi kinerja para anggota secara optimal dalam mencapai
cita-cita perusahaan.
4) Controlling
Yang terakhir adalah fungsi pengendalian. Yang di maksud dengan fungsi ini adalah
manajemen untuk menilai kinerja para anggota sesuai dengan standar yang telah dibuat
kemudian melakukan perubahan dan perbaikan jika terdapat hasil penilaian yang kurang baik.
Dalam hal ini perusahaan perlu menyiapkan rencana perusahaan agar fungsi ini dapat
berjalan dengan baik dan efisien sehingga tidak menghabiskan banyak biaya.

29
B. Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

Selain 4 penjelasan di atas. Terdapat beberapa fungsi manajemen menurut para ahlia
yang sebnarnya juga hampir sama dengan penjelasan di atas. Berikut selengkapnya.
Fungsi manajemen menurut Henry ayola da lima, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Planning  (perencanaan), yakni membuat dan melakukan perencanaan mengenai
tujuan dan target perusahaan atau organisasi beserta strategi yang digunakan dalam
pencapaian tersebut menggunakan sumber daya yang ada.
2) Organizing (pengorganisasian), yakni mensinkronkan sumber daya manusia, sumber
daya alam, sumber daya fisik dan sumber daya modal guna mencapai target
perusahaan.
3) Commanding (pengarahan), yakni memberi arahan pada anggota supaya mengerjakan
tugas masing-masing sesuai dengan yang telah ditentukan.
4) Controlling  (pengendalian), yakni memberi arahan mengenai tugas masing-masing
anggota sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
5) Coordinating (pengkoordinasian), yakni menghubungkan dan menyelasaikan
pekerjaan-pengerjaan agar saling bersinergi satu sama lain supaya tidak terjadi
kekacauan, bentrok maupun kekosongan kegiatan, dan.
Sedangkan menurut Luther Gullick fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1) Planning (perencanaan), yakni memilih serta menetapkan aktifitas yang akan dilakukan
dan menetapkan sumber daya yang akan digunkan untuk menunjang tercapainya tujuan
dan cita-cita perusahaan.
2) Organizing (pengorganisasian), yakni pembagian tugas kepada para anggota yang
terlibat sesuai keahlian masing-masing.
3) Staffing(penempatan), yakni menentukan, memilih, mengangkat dan membimbing
sumber daya manusia sehingga tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan,.
4) Directing (pengarahan), yakni memberi penjelasan dan pembinaan kepada para anggota
yang terlibat agar tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
standar yang ditentukan perusahaan.
5) Coordinating (pengkoordinasian), yakni melakukan kegiatan agar tidak terjadi
kekosongan jadwal dan kekacauan dalam pekerjaan dengan menyelaraskan pekerjaan-
pekerjaan yang ada.

30
6) Reporting (pelaporan) yakni memberi informasi kepada manager agar pihak yang
bersangkutan dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan dalam kinerja
perusahaan
7) Budgeting  (pembuatan anggaran), yakni mengendalikan organisasi dengan cara
merencanakan akutansi dan fiskal mengenai anggaran yang dibutuhkan organisasi atau
perusahaan.
Dan menurut pendapat George R Terry ada 5 fungsi manajemen,
yakni planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating atau pelaksanaan
yakni adanya manajemen untuk mendorong anggota agar selalu berusaha keras untuk
mencapai tujuan perusahaan, dan controlling (pengendalian).
Selain para para ahli di atas Lyndal F. Urwick juga mengemukakan pendapatnya
mengenai fungsi manajemen yaitu, fungsi staffing (penempatan), planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), controlling (pengendalian), commanding (pengarahan),
dan coordinating (pengkoordinasian).

PERTANYAAN:
1) Jelaskan yang dimaksud dengan organizing dalam fungsi manajemen?
2) Apakah yang dimaksud manajemen?

31
11. PAJAK
Pajak merupakan suatu sumber dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik di
pemerintah pusat maupun tingkat daerah yang sudah diatur undang-undang. Pajak diperoleh
dari pungutan wajib yang dibayar oleh rakyat untuk negara yang tujuannya untuk mengelola
pemerintah dan masyarakat umum. Manfaat pajak tidak dapat dirasakan secara langsung
oleh rakyat, dikarenakan pajak digunakan untuk kepentingan umum bukan untuk kepentingan
pribadi.
Pajak dari bahasa latin ”rate” adalah iuran rakyat kepada negara yang berdasarkan
undang-undang, sehingga dapat dipaksakan dan rakyat tidak mendapat balas jasa secara
langsung.
Pajak menurut Charles E. Mc.Lure adalah kewajiban retribusi atau kewajiban yang
dibebankan kepada wajib pajak (orang pribadi/badan) kepada negara atau instansi publik
untuk membiayai segala macam pengeluaran publik.
A. Fungsi Pajak
Signifikan dengan kehidupan bernegara khususnya adalah masalah pembangunan. Salah
satu manfaat pajak adalah sebagai sumber pendapatan negara dalam membiayai seluruh
pengeluaran untuk pembangunan negara secara menyeluruh.
Pajak yang dipungut pemerintah kepada masyarakat secara umum mempunyai 4 fungsi
yaitu fungsi anggaran (budgeter), fungsi mengatur (regulasi), fungsi pemerataan dan fungsi
stabilisasi.
1) Fungsi anggaran (Fungsi budgeter), Pajak termasuk sumber terbesar bagi pemasukan
keuangan negara, pajak di peruntukkan membiayai pengeluaran untuk seluruh
pembangunan baik pendidikan, ekonomi, kesehatan secara nasional.
2) Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi), Fungsi pajak diantaranya untuk mengatur
kebijakan negara dalam bidang social ekonomi. Fungsi regulasi ini diantaranya
 Pajak berfungsi menghambat laju inflasi.
 Pajak berfungsi untuk mendorong kegiatan ekspor impor.
 Pajak berfungsi memberikan perlindungan atas barang roduksi dalam negeri
contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
 Pajak berfungsi menarik dan mengatur investasi modal yang dapat membantu
perekonomian negara semakin produktif.
3) Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi), Pajak berfungsi untuk dapat menyesuaikan atau
menyeratakan pendapatan serta kesejahteraan setiap warga negara.

32
4) Fungsi Stabilisasi, Pajak berfungsi menstabilkan kondisi atau keadaan perekonomian
negara, contohnya dalam mengatasi inflasi – pemerintah dapat menetapkan tariff
pajak yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap berkurangnya peredaran uang.
Contoh dalam mengatasi deflasi adalah pemerintah dapat menurunkan tariff pajak
sehingga peredaraan uang akan meningkat.
Di Indonesia sendiri terdapat Lembaga Direktorat Jendral Pajak yang bertugas mengelola
perpajakan negara dibaawh Kementrian Republik Indonesia.
Tugas dari DJP adalah memberikan penyuluhan, pembinaan, pelayanan dan pengawasan
kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya .
Prinsip pajak yang diterapkan dalam Sistem Perpajakan Indonesia adalah self assessment
yaitu dengan kesadaran masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut dengan cara
menghitung dan membayarkan sendiri beban pajak yang ditanggung.

B. Unsur-Unsur Pajak
Dari penjelasan diatas menunjukkan pajak dalam segi ekonomi adalah pengalihan
sumber dana dari sektor swasta ke sektor pemerintah atau secara yuridis pajak adalah iuran
yang sifatnya dipaksakan. Pajak memiliki unsur-unsur diantaranya adalah :
1) Subjek pajak adalah orang atau badan yang dibebani pajak yang diatur dalam
undang-undang.
2) Wajib pajak adalah orang atau badan yang menurut undang-undang memiliki
kewajiban seperti mendapatkan/mencari nomor pokok wajib pajak (NPWP) di
Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak) guna menghitung besarnya pajak dan
menyetorkan sejumlah dana pajak ke kas negara.
3) Objek pajak adalah benda/barang yang menjadi sasaran pajak contohnya : mobil,
rumah dan sebagainya.
4) Tarif pajak adalah pengenaan besarnya pajak yang harus dibayarkan subjek pajak
atas objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak umumnya dinyatakan
dengan persentase.
C. Jenis-Jenis Pajak
Berikut ini adalah beberapa jenis pajak untuk masyarakat atau wajib pajak yang
dikelompokkan berdasarkan sifat, instansi pemungut . objek pajak dan subjek pajak.
1) Jenis Pajak Berdasarkan Sifat
Pajak berdasarkan sifat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : pajak langsung dan pajak tidak
langsung.

33
a. Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax), Pengertian Pajak tidak langsung adalah pajak
yang dibebankan kepada wajib pajak apabila melakukan suatu kegiatan tertentu.
Contohnya : pajak yang dikenakan atas penjualan barang mewah, jadi pajak ini
dikenakan saat seseorang melakukan penjualan barang mewah saja. Sehingga sifat
pajak tidak langsugn hanya berlangsung sementara atau tidak dapat dipungut secara
berkala.
b. Pajak Langsung (Direct Tax), Pengertian Pajak langsung adalah pajak yang dipungut
secara berkala kepada wajib pajak berdasarkan surat ketetapan pajak yang dikeluarkan
kantor pajak, didalamnya memuat informasi jumlah (tarif) pajak yang dikenakan.
Contohnya Pajak Penghasilan dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sehingga pajak
langsung harus dibayarkan oleh wajib pajak atau tidak dapat dialihkan.
2) Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungut
Pajak berdasarkan instansi pemungut dikelompokkan menjadi dua yaitu pajak negara dan
Pajak daerah.
a. Pajak Negara, Pajak negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui
instansi terkait seperti: Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Pajak, dan kantor inspeksi pajak
yang tersebar di seluruh Indonesia.
b. Pajak Daerah (Lokal), Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah seperti Pemda Tingkat I atau Pemda Tingkat II jadi terbatas hanya pada
masyarakat di daerah itu sendiri. Contohnya : pajak hotel, pajak tempat hiburan, pajak
tempat usaha seperti restoran dan masih banyak yang lainnya.
3) Jenis Pajak Berdasarkan Objek Pajak dan Subjek Pajak
Berdasarkan objek dan subjeknya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak
objektif dan pajak subjektif.
a. Pajak Objektif, Pajak objektif adalah pajak yang diambil/dipungut berdasarkan
objeknya. Contohnya : pajak kendaraan, pajak ekspor/impor, bea masuk dan yang
lainnya.
b. Pajak Subjektif, Pajak subjektif adalah pajak yang diambil/dipungut menurut
subjeknya. Contohnya : pajak penghasilan dan pajak kekayaan.

PERTANYAAN:
1. Apakah perbedaan subjek pajak dengan objek pajak?
2. Mengapa pemerintah menarik pajak dari masyarakat? Apakah bentuk balas
jasa dari pemerintah untuk masayarakat?
34
12. RUANG LINGKUP AKUNTANSI
A. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni untuk mencatat, meringkas, menganalisis, dan melaporkan data
yang berkaitan dengan transaksi keuangan dalam bisnis atau perusahaan. Untuk praktisi
dalam bidang ini disebut dengan akuntan.
Akuntansi sendiri juga telah disebut “bahasa bisnis”untuk mengukur hasil kegiatan
ekonomi dalam organisasi dan menyampaikan informasi ini kepada berbagai pihak, termasuk
investor, kreditor, manajemen, dan regulator.
Sejarah ilmu akuntansi sudah berusia ribuan tahun dan dapat ditelusuri ke peradaban
kuno.Perkembangan awalnya adalah pada Mesopotamia kuno dan terkait erat dengan
perkembangan dalam penulisan, penghitungan dan sistem uang.
Ruang lingkup akuntansi secara sederhana meliputi sebagai berikut :
 Akuntansi keuangan, yang berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi suatu
perusahaan dan penyusunan berbagai laporan keuangan secara berkala.
 Akuntansi biaya, yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya selama
proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai produksi.
 Akuntansi manajemen, yang menggunakan biaya histori taksiran guna membantu
manajemen di dalam menjalankan kegiatan dan perencanaan.
 Akuntansi perpajakan, yang menekankan pada penyusunan laporan keuangan
berdasarkan peraturan perpajakan dan perencanaan transaksi dengan
mempertimbangkan efek pembayaran pajak (perencanaan perpajakan atau tax
planning).
 Sistem akuntansi, yang menyangkut maslah perancangan prosedur, metode, dan
teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.
 Akuntansi pemerintahan, yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi
dari lembaga pemerintah dengan peraturan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.
B. Prinsip Dasar Akuntansi
a. Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip entitas Ekonomi sering disebut juga dengan prinsip kesatuan entitas. Prinsip
ini menggambarkan bahwa suatu perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha atau
ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dari entitas pribadi pemilik atau entitas
ekonomi lainnya. Hal ini terkait dengan aset, kekayaan, arus rugi laba hingga utang dan
kewajiban yang terjadi di dalamnya. Hal ini memungkinkan bahwa pencatatan keuangan

35
suatu perusahaan tidak boleh tercampur dengan pencatatan pribadi pemilik, sehingga
laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan
dengan sebenar-benarnya.
b. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)
Prinsip periode akuntansi merupakan kurun waktu yang menjadi frame atau ruang
lingkup pembuatan Laporan Keuangan. Dalam laporan akuntansi harus dituliskan dengan
jelas periode waktu dimana laporan tersebut dibuat. Umumnya periode laporan dibuat
dalam frame waktu satu tahun, Misalnya dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.
Maka Laporan keuangan akan berisikan semua aliran keuangan yang terjadi dalam kurun
waktu tersebut.
c. Prinsip Biaya Historis
Prinsip Biaya Historis merupakan dasar dalam melakukan valuasi aset (harta) dan
liabilitas (kewajiban). Aset dan liabilitas ini kemudian harus dilaporkan dalam nilai
perolehan dan bukan pada nilai penawaran. Misalnya jika suatu perusahaan menawarkan
suatu aset dengan nominal x, kemudian setelah terjadi proses tawar menawa maka
didapatkan aset dengan harga y, maka yang dicatat adalah perolehan dengan nilai Y dan
bukan dengan nilai x.
d. Prinsip Satuan Moneter
Pada prinsip satuan moneter, pencatatan hanya dilakukan dalam satuan kuantitatif
yaitu dalam satuan mata uang yang disepakati untuk digunakan. Hal ini menyebabkan
satuan hitung dengan hal-hal yang sifatnya kualitatif tidak akan dianggap relevan sebagai
satuan penghitungan. Satuan seperti lembar (pada saham), atau unit (pada aset yang
berbentuk benda) tidak akan dapat dilaporkan kecuali nilainya diconvert dalam satuan
mata uang.
e. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip yang menyatakan bahwa pendapatan dari hasil usaha harus dicatat dengan
jumlah yang sebenar-benarnya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dimana dasar yang
digunakan untuk mengukur pendapatan tersebut adalah jumlah kas atau setara kas yang
diperoleh atas transaksi-transaksi keuangan yang sudah berlangsung.
f. Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan Keuangan hendaklah memiliki prinsip pengungkapan penuh dalam
menyajikan informasi. Dalam artian, angka-angka dan hal-hal yang dituliskan dalam
Sebuah Laporan Keuangan haruslah sesuai dengan kenyataan sebenar-benarnya tanpa

36
ada usaha untuk menutup-nutupi. Jika ada sesuatu hal yang harus ditambahkan maka
dapat dibuat berupa catatan kaki, keterangan atau lampiran.

g. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Prinsip ini adalah prinsip yang mempertemukan bahwa jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan sama dengan pendapatan yang didapatkan. Namun di dalam
suatu bisnis terkadang prinsip ini tidak selalu dapat dilakukan karena berbagai sebab
seperti pembayaran yang ditunda dan lainnya.
Karenanya dilakukan penyesuaian atas permasalhan ini dengan menggunakan Accrual
Basis dalam pencatatan akuntansinya. Dengan cara ini akan muncul adanya jurnal
penyesuaian pada akhir periode untuk menyesuaikan antara pendapatan serta biaya.
h. Prinsip Konsistensi
Disarankan bagi perusahaan atau suatu lembaga untuk membuat Laporan Keuangan
tiap periode menggunakan metode yang sama. Hal ini untuk menjaga nilai konsistensi
Laporan Keuangan sehingga dapat dibandingkan laporan tersebut antara satu periode
dengan periode lainnya.
Jika suatu perusahaan atau lembaga terpaksa melakukan perubahan dalam metode
penyajian Laporan Keuangan tersebut, diharapkan diberikan keterangan tambahan dan
sebab dasar mengapa Metode Laporan Keuangan tersebut mengalami perubahan.
i. Prinsip Materialitas
Prinsip Materialitas merupakan prinsip yang menganggap pengukuran dan pencatatan
akuntansi sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh material yang terkait. Nilai ini ditulis
dalam bentuk nominal dari suatu material yang dapat dijual.
j. Prinsip Kesinambungan Usaha
Prinsip yang mempercayai bahwa suatu usaha akan menjalankan usahanya secara
terus menerus dan berkesinambungan.
C. Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan Kegunaan Akuntansi yaitu untuk mendapatkan
informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Kegiatan akuntansi yaitu meliputi identifikasi dan pengukuran data yang relevan untuk
suatu pengambilan keputusan, pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan
informasi yang dihasilkan dan memberikan informasi kepada pemakai.
37
D. Laporan Keuangan Dalam Akuntansi 
Dari Hasil proses akuntansi maka terbentuklah suatu laporan keuangan itu sendiri yang
meliputi,
 Neraca
 Laporan Rugi Laba
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Modal
 Catatan-catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan tersebut sangat bermanfaat bagi para pemakai baik baik pihak internal
dan eksternal. Dengan adanya Laporan Keuangan maka para pemakai dapat mengambil
keputusan ekonomi untuk kedepannya. sebagai contoh manajemen perusahaan dengan
adanya Laporan Keuangan mereka dapat memutuskan apakah perlu untuk melakukan
pembelian aset atau tidak.
Apakah perusahaan telah efisien dan efektif dalam penggunaan aset perusahaan, dan
sebagai contoh lain manfaat Laporan Keuangan adalah bagi pihak pemegang saham, laporan
ini berguna sebagai informasi apakah mereka berniat membeli atau menjual investasi mereka
pada perusahaan tersebut.
Oleh karena itu fungsi laporan keuangan sangat penting sekali sebagai bahan
pertimbangan dan bahan pengambil keputusan ekonomi. Setelah Mengetahui definisi
akuntansi dan aktivitasnya, sekarang kita akan membahas jenis-jenis akuntansi yang ada.

E. Jenis-Jenis Akuntansi dan Contohnya


Sama seperti manajemen akuntansi, Akuntansi juga memiliki jenis – jenisnya dan contohnya,
antara lain :
1) Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang secara khusus mempelajari
tentang transaksi-transaksi keuangan seperti hutang (kewajiban), modal(ekuitas)
ataupun perubahan aset perusahaan.
2) Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang memberikan data nyata kepada
pihak internal perusahaan (manajemen) sehingga diperlukan untuk menentukan
kebijakan perusahaan selanjutnya.
3) Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk menghemat biaya
produksi atau biaya-biaya yang lain.

38
4) Akuntansi Pajak adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengurusi
perpajakan. Dalam hal ini untuk meminimalisir pajak yang harus dibayarkan
perusahaan tanpa menyalahi aturan yang berlaku.
5) Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berupa pemeriksaan atas
laporan pencatatan akuntansi / laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan
independen tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Akuntansi pemeriksaan ini
biasa disebut dengan audit dan orang yang mengaudit disebut auditor.
6) Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang mempelajari
penyusunan budgeting atau pengeluaran dari sebuah perusahaan kemudian
membandingkannya dengan pengeluaran yang aktual.
7) Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mempelajari tentang
penyajian data laporan keuangan atau financial statement  yang dilakukan oleh
lembaga pemerintahan, baik lembaga daerah atau pusat.
8) Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi yang dimana output diarahkan
khusus di bidang pendidikan, misalkan untuk menjadi pengajar akuntansi, peneliti
atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan edukasi akuntansi.
9) Sistem Akuntansi adalah bidang bidang akuntansi yang berhubungan dengan proses
pembuatan prosedur akuntansi / alat-alat pendukungnya. Serta diikuti oleh penentuan
langkah-langkah yang akan diambil kedepannya.
10) Akuntansi Internasional adalah bidang akuntansi yang mempelajari masalah-
masalah internasional seperti perdagangan internasional yang umum terjadi di
perusahaan multi nasional/internasional.
F. Profesi Akuntansi
1) Akuntan Manajemen
Akuntan ini adalah akuntan internal perusahaan yang memberikan jasa akuntansi untuk
kepentingan manajemen perusahaan tertentu. Tanggung jawab pekerjaan akuntan manajemen
meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian biaya, penyusunan anggaran,
merancang sistem informasi akuntansi, serta pemeriksaan internal keuangan. Untuk
perusahaan manufaktur, akuntan manajemen ini disebut juga dengan akuntan industri atau
akuntan biaya.
Untuk menjadi akuntan manajemen, seseorang harus lulus dari universitas atau perguruan
tinggi jenjang strata 1 (S1) jurusan akuntansi.
2) Akuntan Publik

39
Ialah akuntan eksternal perusahaan yang memberikan layanan jasa akuntansi kepada
publik atau masyarakat. Jasa yang diberikan akuntan publik meliputi pemeriksaan laporan
keuangan yang disebut dengan audit, perhitungan perpajakan, dan konsultasi manajemen.
Konsultasi manajemen ini seperti konsultasi perpajakan, penyusunan rancangan Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) atau Sistem Infomasi Manajeman (SIM), konsultasi tentang
kelayakan rencana investasi, dan sebagainya.
Untuk menjadi akuntan publik, selain lulus dari universitas atau perguruan tinggi jenjang
strata 1 (S1) akuntansi, juga harus lulus dari pendidikan profesi akuntansi serta memiliki
sertifikat sebagai akuntan publik yang diperoleh melalui Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
(USAP).
3) Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja dan memberikan jasa akuntansi pada organisasi
pemerintahan. Untuk menjadi akuntan pemerintah harus lulus tes seleksi masuk Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat atau daerah.

PERTANYAAN:
1. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi manajemen?
2. Sebutkan apa saja prinsip akuntansi?

40
13. KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation)
Konsep persamaan dasar akuntansi adalah bahwa semua transaksi bisnis dapat
dinyatakan sebagai perubahan unsur-unsur dalam sebuah persamaan matematika.Berawal
dari konsep dasar seperti itu, maka kita bisa mendefinisikan persamaan dasar
akuntansi.Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah rumus persamaan yang
menggambarkan hubungan antara hutang utang dan modal.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut aset atau aktiva (assets). Contoh aset
adalah kas, tanah, gedung dan peralatan. hak atau klaim atas aset biasanya dibagi berdasarkan
dua jenis pemilik, yaitu:
1) Hak kreditor
2) Hak pemilik.
Hak kreditor mencerminkan utang perusahaan dan disebut kewajiban (liabilities). Hak
pemilik disebut ekuitas pemilik (owner’s equity).Hubungan antara dapat membentuk rumus
persamaan yang dikenal dengan persamaan dasar akuntansi.
Bentuk rumus persamaan akuntansi tersebut dituliskan sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Modal
Dari rumus persamaan matematika tersebut, ada tiga unsur persamaan dasar akuntansi,
yaitu:
1) Aset/ Harta
2) Utang/ Kewajiban/ Likuiditas, dan
3) Modal/ Ekuitas.
Tiga komponen tersebut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan/ Neraca (balanced
sheet). Jadi, fungsi persamaan dasar akuntansi adalah untuk menyusun laporan keuangan.
Persamaan dasar akuntansi merupakani salah satu cara sederhana dan mudah untuk membuat
laporan keuangan.
Perhatikan contoh sederhana penerapannya berikut ini:
Contoh:
PT Milenia Jaya memiliki aset sebesar Rp 100.000.000. Kewajiban sebesar Rp
30.000.000. Maka, ekuitas pemilik sama dengan Rp 70.000.000, seperti ditunjukkan sebagai
berikut:
Aset – Kewajiban = Ekuitas Pemilik
= Rp 100.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 70.000.000

41
B. Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi
Perlu dipahami bahwa ketiga elemen dalam persamaan akuntansi tersebut saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Perubahan pada salah satu unsur akan
mempengaruhi unsur yang lain. Bagaimana pengaruhnya? Perhatikan contoh analisis
transaksi dan pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi berikut ini:
Contoh #1:
PT Xidev Fahima membeli alat tulis kantor sebesar Rp. 10.000 tunai.Transaksi ini akan
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan karena kasnya berkurang. Namun, di sisi lain
kekayaan perusahaan juga meningkat, yaitu berupa kepemilikan alat tulis kantor.
Contoh #2:
PT Xidev Fahima membayar biaya internet sebesar Rp 1.000.000. Transaksi bisnis ini
akan mengurangi kas perusahaan, sebagai imbal balik dari layanan jasa perusahaan
telekomunikasi. Misalnya: Indihome Telkom

PERTANYAAN:
1. Mengapa Persamaan dasar akuntansi digunakan sebagai dasar pencatatan
dalam sebuah system akutansi?
2. Apa saja fungsi dari persamaan dasar akuntansi?

42
14. SIKLUS AKUNTANSI
A. Pengertian Siklus Akuntansi
Definisi Siklus Akuntansi adalah urutan proses di suatu perusahaan atau entitas yang
dimulai dari menganalisa transaksi-transaksi, mencatat, menyusun laporan keuanngan, dan
ditutup dengan proses mempersiapkan aktivitas akuntansi untuk periode selanjutnya.
Jadi pada tahap proses penyusunan laporan keuangan ada sub-sub proses lagi, antara
lain:
1) Analisis transaksi,
2) Membuat jurnal umum dan jurnal khusus,
3) Membuat buku besar,
4) Membuat neraca saldo,
5) Jurnal penyesuaian,
6) Membuat jurnal penutup.
Dan Laporan Keuangan adalah output utama dari sebuah proses siklus akuntansi.

1) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Sebagai mukadimah pembahasan tentang siklus akuntansi, saya sajikan contoh siklus
akuntansi perusahaan jasa berikut ini: PT Manajemen Keuangan Network, adalah sebuah
perusahaan jasa dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Konsultan akuntansi,
2) Manajemen keuangan,
3) Kursus akuntansi,
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan sepanjang bulan dan tahun.
Selama bulan atau tahun berjalan, semua transaksi operasional perusahaan dicatat,
diklasifikasikan, digolongkan, dan di analisisis
Transaksi-transaksi apa saja yang dicatat perusahaan?
 Jenis-jenis transaksi keuangan yang dicatat perusahaan antara lain:
 Transaksi penjualan jasa, misalnya memberikan konsultasi dan training.
 Transaksi penerimaan kas, menerima dana tunai atas training yang telah diberikan.
 Transaksi pembelian, misalnya pembelian bahan habis pakai secara kredit.
 Transaksi pengeluaran kas, seperti pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan
beban operasional lainnya.

43
Pada akhir bulan dan tahun, perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang merangkum
semua aktivitas operasionalnya sepanjang waktu tersebut.
Dan untuk mempersiapkan pencatatan transaksi-transaksi pada periode berikutnya,
perusahaan juga membuat jurnal penutup.
Dari penjelasan siklus aktivitas di perusahaan jasa tersebut, kita dapat menyimpulkan
bahwa siklus akuntansi adalah:
“Proses akuntansi yang dimulai dengan menganalisis dan membuat jurnal untuk
transaksi-tansaksi dan diakhiri dengan membuat jurnal penutup guna menyiapkan catatan
akuntansi untuk transaksi-transaksi periode berikutnya”

2) Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur


Secara umum, proses aktivitas, alur, dan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa,
dagang, dan manufaktur sama.Yang membedakan adalah jenis transaksinya.Ada jenis
transaksi yang terjadi di semua jenis perusahaan, baik jasa, dagang, dan manufaktur.Tapi ada
juga jenis transaksi yang HANYA ada dan terjadi di perusahaan tertentu. Misalnya transaksi
persediaan barang dalam proses. Transaksi ini hanya ada di perusahaan manufaktur atau
industri pengolahan.
Contoh lain, transaksi pengeluaran kas untuk penyaluran dana zakat.Transaksi ini hanya
ada pada siklus akuntansi zakat. Ada juga transaksi yang hanya ada pada siklus akuntansi
bank syariah.

B. Proses Siklus Akuntansi


Kita mengetahui ternyata ada 10 tahap utama (ada juga yang membagi lebih rinci lagi
menjadi 11 atau 12 tahap) siklus akuntansi, yaitu:
1) Melakukan analisis transaksi keuangan dan mencatatnya ke jurnal umum dan jurnal
khusus.
2) Memindahkan (posting) transaksi tersebut ke buku besar.
3) Menyiapkan neraca saldo belum disesuaikan.
4) Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
5) Menyiapkan kertas kerja/neraca lajur akhir periode (optional).
6) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.
7) Menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian.
8) Menyiapkan laporan keuangan.
9) Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.

44
10) Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan.

PERTANYAAN:
1. Bagaimana siklus akuntansi dalam perusahaan dagang?
2. Apakah siklus akuntansi perusahaan dagang dan manufaktur sama? Atau
berbeda? Jelaskan beserta alasannya!

45
15. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk melakukan proses
penyesuaian terhadap pos atau transaksi-transaksi tertentu dalam proses penyusunan laporan
keuangan. Jurnal penyesuaian digunakan oleh perusahaan dagang, jasa, manufaktur dan
entitas lainnya, termasuk yayasan, sekolah, NGO/LSM, dan lembaga pengelola zakat.
Contoh transaksi yang dicatat dengan jurnal penyesuaian, antara lain:
a. transaksi sewa dibayar dimuka.
b. asuransi dibayar di muka.
c. pendapatan diterima di muka.
d. penyusutan aktiva tetap.
A. Konsep Dasar Jurnal Penyesuaian
Konsep dasar jurnal penyesuaian adalah konsep dasar akuntansi yang digunakan sebagai
landasan pembuatan jurnal penyesuaian. Ketika seorang pegawai bagian accounting
menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi-
bagi dalam periode waktu. Misalnya bulanan, triwulan, atau tahunan.
Dengan menggunakan konsep periode akuntansi (accounting period concept) pegawai
bagian accounting harus menentukan pada periode mana pendapatan dan beban perusahaan
seharusnya dilaporkan? Untuk menentukan periode yang tepat ia mengacu pada prinsip
akuntansi berterima umum (PABU), dalam bahasa Inggris disebut generally accepted
accounting principles (GAAP) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.
Ada 2 konsep akuntansi dasar berkaitan dengan jurnal penyesuaian, yaitu:
1) Konsep Akuntansi Berbasis Akrual (accrual basis of accounting)
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting) pendapatan dicatat dalam
laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh,
pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan. Kas yang telah atau belum
diterima dari pelanggan selama periode itu. Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan
pendapatan seperti ini, disebut konsep pengukuran pendapatan (revenue recognition concept).
Apa itu konsep pengukuran pendapatan?
Konsep pengukuran pendapatan adalah konsep akuntansi berbasis akrual di mana beban
dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.
Sebagai contoh:
Gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa
untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan.Prinsip

46
akuntansi yang mendukung konsep ini adalah prinsip pemadanan (matching concept), atau
prinsip pemadanan (matching principle).Dengan memadankan pendapatan dengan bebannya,
laba rugi bersih untuk periode tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba
rugi.
2) Konsep Akuntansi Berbasis Kas (cash basis of accounting)
Meskipun PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual, beberapa
perusahaan menggunakan konsep akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting).
Dalam konsep akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan
laba rugi pada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan. Sebagai contoh, pendapatan
dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan
kepada karyawan. Laba bersih atau rugi bersih adalah selisih antara penerimaan kas
(pendapatan) dan pembayaran kas (beban). Perusahaan jasa atau perusahaan dagang berskala
kecil dapat menggunakan akuntansi berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan
utang. Sebagai contoh, dokter, pengacara dan rumah makan sering menggunakan basis kas.
Bagi mereka, basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan yang
disiapkan menggunakan basis akrual. Namun, bagi kebanyakan perusahaan besar, konsep
akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk
memenuhi kebutuhan para pengguna.
B. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk melakukan proses
pemutakhiran akun-akun tertentu sebelum dilakukan proses penyusunan laporan keuangan.
Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan
tanpa perubahan apa pun dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, saldo akun kas dan akun
aktiva tetap tanah, biasanya jumlah yang dilaporkan di neraca adalah sama dengan saldo di
buku besar. Namun demikian, dalam prinsip akuntansi berbasis akrual, beberapa akun dalam
buku besar memerlukan pemutakhiran (updating).
C. Fungsi Jurnal Penyesuaian
Saya sajikan contoh berikut ini untuk menjelaskan fungsi jurnal penyesuaian:
Saldo akun beban habis pakai (supplies) yang meliputi kertas, ballpoint, tinta printer dan
sejenisnya, biasanya mencerminkan biaya bahan habis pakai pada awal periode ditambah
biaya beban habis pakai yang dibeli selama periode tersebut. Untuk mencatat penggunaan
bahan habis pakai harian akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-
kecil. Selain itu, jumlah nilai bahan habis pakai umumnya relatif lebih kecil dibandingkan
aset lainnya. Sehingga untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai dilakukan pada akhir
47
periode akuntansi Caranya dengan menghitung jumlah saldo awal dikurangi dengan saldo
akhir periode.
Maka ketemulah jumlah bahan habis pakai yang digunakan. Untuk mencatat jumlah
penggunaan bahan habis pakai ini digunakan jurnal penyesuaian.Di mana akun beban bahan
habis pakai dicatat di sisi DEBIT, sedangkan lawannya akun bahan habis pakai dicatat di sisi
KREDIT. Jadi, bila tidak dilakukan pemutakhiran akun, maka akan terjadi LEBIH catat atau
KURANG catat. Apa akibat selanjutnya? Akibatnya laporan keuangan menjadi kurang
akurat, karena ada akun-akun yang dicatat tidak pada kondisi riil.
D. Jenis Jurnal Penyesuaian
Ada 2 jenis jurnal penyesuaian, yaitu:
1) Kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal:
 Beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan
 Pendapatan diterima di muka (unearned revenue).
Kelompok ini sering disebut sebagai pos tangguhan (deferral).
2) Kelompok yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di belakang:
 Akruan pendapatan/Piutang pendapatan (accrued revenues) dan
 Akruan beban/Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses).

PERTANYAAN:
1. Mengapa diperlukannya penyesuaian dalam perusahaan? Jelaskan!
2. Apa yang terjadi apabila suatu perusahaan tidak melakukan penyesuaian?

48

Anda mungkin juga menyukai