Izin-Izin Pembangunan SANJU
Izin-Izin Pembangunan SANJU
IZIN-IZIN PEMBANGUNAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Oleh:
( 1801413002 )
KELAS 2
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena
Rahmat dan Karunia-Nya kami bisa menyelasaikan Tugas Makalah yang
berjudul “IZIN-IZIN PEMBANGUNAN “ ini dengan lancar pada mata kuliah
Dasar- dasar Manajemen Konstruksi. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Penulis mengucapkan banyak terimakasih
atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak - pihak yang telah membantu
penulis memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada
search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini
sehingga membuat makalah ini selesai dengan tepat waktu, guna memenuhi
tugas mata kuliah Dasar – dasar Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil
Perancangan Jalan dan Jembatan – Konsentrasi Jalan Tol, PNJ.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian......................................................................................................................3
2.2 Jenis – Jenis IMB.............................................................................................................3
2.3 Prosedur, Proses, dan Syarat Lelang..............................................................................5
2.4 Manfaat IMB..................................................................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan
memahami persoalan perijinan dalam bidang pembangunan proyek.
Tujuan khusus :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 7 tahun 2010 Izin
Mendirikan Bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
kepada Pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, dan/atau mengurangi bangunan gedung sesuai dengan persyaratan
administratif dan teknis yang berlaku.
Jenis IMB pertama yang bisa Anda urus adalah IMB rumah baru yang dilakukan
ketika Anda membangun sendiri rumah pada sebidang tanah. IMB jenis ini
dihitung sekitar 0.3-1% dari total perkiraan taksiran penjualan rumah baru. Biaya
yang dikeluarkan umumnya berkisar antara Rp 3.500.000,00 atau lebih
tergantung kebijaksanaan dari Badan Pertanahan setempat. Untuk pengurusan,
Anda harus menyertakan denah kasar rumah, fotokopi identitas, bukti
pembayaran PBB, surat kepemilikan tanah, dan blueprint denah. Untuk
3
pengurusan IMB rumah baru umumnya diperlukan waktu sekitar 2 minggu
dengan kepengurusan awal dilakukan di kecamatan.
Jenis IMB yang kedua adalah IMB untuk rumah renovasi, dimana untuk
persyaratan pengajuan tidak jauh berbeda dengan kepengurusan IMB rumah
baru. Untuk IMB rumah renovasi perbedaan syarat yang harus disertakan hanya
terletak pada denah blueprint sebelum dan sesudah rumah direnovasi. Pemilik
bangunan juga harus ingat bahwa luas tanah yang tersisa untuk bangunan baru
minimal 40% dari luas total tanah yang tersedia. Selain itu, pemilik rumah juga
perlu memastikan bahwa rumah hasil renovasi yang akan dibuat IMBnya
memiliki sisa area yang seimbang di bagian samping kanan, kiri, maupun
belakang. Biaya yang akan dihabiskan untuk kepengurusan IMB rumah renovasi
umumnya lebih mahal sekitar 1-2 juta dari biaya IMB rumah baru. Hal tersebut
terjadi karena ada perubahan status tanah dan perubahan kapling ketika rumah
direnovasi dalam bentuk bertingkat. Oleh karena itu, sebelum Anda merenovasi
rumah, akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan biaya pembuatan IMB
baru dengan berkonsultasi pada orang yang lebih ahli di bidang pertanahan.
IMB rumah lama memiliki persyaratan yang sama dengan pengajuan pada rumah
renovasi. Hanya saja untuk masalah biaya, pengajuan IMB untuk rumah lama
akan memakan biaya yang lebih besar atau lebih mahal 2-4 juta dari IMB rumah
renovasi tergantung dari NJOP bangunan. Biaya tersebut umumnya diberikan
setelah ada perhitungan dispensasi dari Pemda setempat. Waktu yang diperlukan
untuk mengurus IMB jenis ini umumnya juga relatif lebih lama jika
dibandingkan dengan IMB rumah baru maupun renovasi yang bisa memakan
waktu hingga 30 hari. Namun demikian, untuk pengurusan IMB rumah lama
4
yang Anda beli dari orang lain, akan lebih baik jika Anda paham rumah lama
yang dibeli tersebut sudah pernah melalui proses renovasi atau belum.
IMB lain yang juga harus diurus ke Badan Pertanahan Nasional adalah IMB
untuk bangunan kantor, dimana persyaratan yang diperlukan akan sedikit
berbeda dengan pengajuan bangunan rumah tinggal. Untuk pengurusan IMB
jenis ini, Anda perlu Surat Ijin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) jika
luas tanah lebih dari 5Ha, Keterangan Rencana Kota (KRK) yang didapat dari
pemerintah kota, akta pendirian bangunan yang berasal dari pemohon
perorangan maupun lembaga, fotokopi KTP, NPWP, bukti bayar PBB,
rancangan denah lengkap, dan lainnya. Untuk biaya pembuatannya, umumnya
Anda akan dikenai dengan sistem prosentase tergantung dari total nilai NJOP
bangunan.
Untuk membuat IMB Bangunan Umum Non Rumah Tinggal (s/d 8 lantai)
pemohon harus melengkapi beberapa syarat mengurus IMB berupa :
5
Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran Dokumen
Hampir sama seperti syarat-syarat membuat IMB Bangunan Umum untuk non
rumah (s/d 8 lantai), untuk bangunan setinggi sembilan lantai lebih pun, harus
memeuhi beberapa persyaratan di bawah ini :
6
Fotokopi KTP dan NPWP Pemohon
7
Surat Kuasa (jika dikuasakan)
Untuk mengurus IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal) 9 lantai ini,
setiap pemohon yang berdomisili di Jakarta terlebih dahulu mengisi formulir
pendaftaran di loket Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kantor
Provinsi DKI Jakarta.
IMB yang telah diterbitkan akan diinformasikan melalui SMS atau telepon
kepada pemohon dan IMB dapat diambil oleh pemohon di loket PBTSP.
Dengan memiliki IMB maka akan memudahkan untuk Anda dalam mendapatkan
kepastian dan juga adanya perlindungan hukum. izin tersebut dilakukan agar
bangunan tersebut mendapatkan kepastikan tidak mengganggu dan juga
merugikan kepentingan orang lain. Sehingga apabila terjadi sesuatu negara akan
8
memberikan perlindungan untuk menjadikan rumah yang dibangun menjadi
lebih aman.
Bahkan IMB bisa menjadi jaminan atau pun agunan jika Anda ingin meminjam
uang. Hal ini karena IMB memiliki nilai sama seperti sertifikat tanah. Sehingga
usahakan dalam penyimpan IMB harus dilakukan dengan benar dan tidak boleh
sembarangan. Dengan demikian akan menghindari kemungkinan untuk
mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Tak hanya menjadi syarat dalam jual atau pun beli akan tetapi juga bisa menjadi
syarat mutlak dalam menyewa rumah. Dengan demikian usahakan apabila Anda
ingin menyewakan atau menjual rumah tersebut pastikan untuk memilikinya agar
menjadi lebih aman.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
3. Melengkapi surat-surat yang menyatakan hak atas tanah yang akan dibangun.
Dapat berupa :
b. Fatwa tanah atau surat keterangan dari lurah / camat mengenai hasil
pengumuman Agraria.
10
lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan –
perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan
makalah ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui manajemen
serta mengimplementasikannya di setiap organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Redaksi. 2011. Bangunan Gedung dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Fokus Media
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002
11