Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Evaluasi stabilitas fisik dilakukan setelah sediaan scalp lotion terbentuk (minggu ke-0).
Sediaan yang telah terbentuk disimpan pada suhu kamar, evaluasi dilakukan pada minggu ke-
1,2,3,4,5,6,8 dan 12. Uji stabilitas fisik viskositas ekstrak kental dilakukan dengan
menggunakan viskometer Brookfield DV-E dengan spindle yang sesuai dan pada kecepatan 0,5,
1,5, 2, 4, 5, 10, 20, 30, 50, dan 100 rpm kemudian ditentukan viskositas dan reologinya. Dari
hasil pengukuran viskositas yang telah dianalisis secara statistik dengan General Linear Model
(GLM)-Univariate untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna pada tiap formula.

Minggu-0 FSA menghasilkan nilai viskositas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
FSSA. Berdasarkan hukum Stokes, laju pemisahan dapat diminimalisir dengan cara
meningkatkan nilai viskositas sehingga partikel ataupun droplet akan tetap terdispersi dengan
homogen dalam sediaan(Martin et al., 1993;Ansel, 2005). Berdasarkan hasil evaluasi viskositas
per minggu pada formula mengalami peningkatan dan penurunan nilai viskositas. Peningkatan
viskositas yang terjadi selama penyimpanan dapat diakibatkan oleh berflokulasinya globul dalam
emulsi yang dipreparasi segar, sedangkan penurunan viskositas terjadi berkaitan dengan
timbulnya pemisahan fasa (Agoes, 2012).

Penggunaan setostearil alkohol pada konsentrasi 1,5% menghasilkan fluktuasi


peningkatan dan penurunan nilai viskositas yang lebih kecil dibandingkan dengan setil alkohol,
sehingga sediaan relatif lebih stabil. Selain itu menghasilkan peningkatan nilai viskositas pada
minggu ke-12, hal ini berkaitan dengan sifat dari setostearil alkohol apabila dikombinasikan
dengan surfaktan (TEA) dapat membentuk mikrostruktur kompleks, dapat berupa kristal cair,
struktur lamelar dan fase gel (Rowe et al, 2009). Selain penggunaan TEA, dalam formulasi scalp
lotion juga menggunakan tambahan asam stearat, kombinasi tersebut akan menghasilkan sabun
anionik TEA stearat yang dipreparasi secara in situ (Agoes, 2012), adanya setostearil alkohol
akan memperkuat kerja sabun TEA stearat sebagai pengemulsi anionik. Akibat adanya setostearil
alkohol akan menstabilkan emulsi dan juga bersifat sebagai ko-emulgator sehingga dapat
menurunkan jumlah surfaktan yang diperlukan untuk membuat emulsi stabil (Rowe et al.,2009).

Penggunaan bahan setil alkohol sebagai pengental pada konsentrasi yang sama (1,5%)
menghasilkan penurunan viskositas pada minggu ke-12. Penurunan viskositas mengindikasikan
umur simpan sediaan yang tidak baik (Agoes, 2012).

Dari reogram, sediaan scalp lotion menghasilkan reologi sheer thinninh, baik pada
minggu ke -0 dan minggu ke-12. Reogram sheer thinning ditunjukan pada sediaan yang
mengalami penurunan nilai viskositasnya, dengan meningkatnya kecepatan geser (Podczeck,
2007). Reogram yang dihasilkan dalam sediaan scalp lotion dengan bahan pengental setil
alkohol dan setostearil alkohol cenderung menghasilkan sifat alir plastik. Kurva aliran plastik
dihasilkan dari suatu bahan yang memperlihatka yield value, yaitu tekanan geser yang
dibutuhkan untuk bahan mengalir (Martin et al., 1993). Sebagian besar yield value berkaitan
dengan adanya struktur dalam kristal cair (Podczeck, 2007).

Reogram juga terdapat kurva naik dan kurva turun untuk melihat pengaruh reologinya
terhadap waktu. Kurva naik dan kurva turun pada reogram menunjukan terdapat perbedaan nilai
viskositas pada masing – masing rpm yang digunakan sehingga kurva naik dan kurva turun tidak
terhimpit. Reogram tersebut menunjukan penilaian penurunan nilai viskositas berdasarkan
waktu, dengan demikian reologi scalp lotion juga menunjukan tiksotropik.
Berdasarkan analisis data hasil viskositas dianalisis secara statistik menggunakan metode
General Linear Model (GLM)-Univariate, dengan hasil nilai sig 0,000<0,05, menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna antar formula, sehingga hasil analisis ini menyatakan adanya
pengaruh jenis pengental dan waktu penyimpanan terhadap nilai viskositas. Analisis dilanjutkan
dengan metode Tukey-HSD dengan taraf kepercayaan 95% (á=0,05) untuk melihat
perbedaannya. Hasil uji Turkey-HSD formula memperlihatkan adanya perbedaan nilai viskositas
yang bermakna pada waktu penyimpanan minggu ke-5 hingga minggu ke-12.

Hasil kedua analisis tersebut dapat membuktikan bahwa penambahan bahan pengental
dapat meningkatkan viskositas sediaan sehingga dapat meningkatkan stabilitas fisik sediaan,
walaupun pada evaluasi stabilitas fisik sediaan menunjukkan penggunaan setosetaril alkohol
1,5% menghasilkan sediaan yang lebih stabil dibandingkan setil alkohol pada konsentrasi yang
sama.

Daftar pustaka

Martin, A., Swarbrick J., Cammarata A. 1993. Farmasi Fisik. Edisi 3, Jilid 2. Penerjemah
Yoshita. Jakarta: UI Press.

Podczeck, F. 2007. Rheology of Pharmaceutical Sistems. Encyclopedia of Pharmaceutical


Thechnology. Third Edition. Volume 1. Edited by James Swarbrick. Informa Healthcare USA,
Inc. Hal 3129-3133.

Rowe, C.R., Sheskey, P.J. and Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exicipients.
Sixth Edition. American Pharmaceutical Association, Washington. Hal 150-151, 242-243, 283-
284, 441-442, 596-597, 697-699, 754-756.

Anda mungkin juga menyukai