KEPERAWATAN KELUARGA
TEENAGE CHILDREN
Disusun oleh:
Kelompok 2
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan Judul
“Teenage Children”. Adapun Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan keluarga
Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbim
penulis, baik tenaga ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin berterimakasih dan memberi pengahargaan kepada:
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
yang akan kami buat selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat digunakan secara
semestinya serta berguna bagi penulis, khususnya bagi para pembaca, kami mohon maaf bila
ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu
ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannya
masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan perkembangan
yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan
pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan.
Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yakni
emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan
teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma
antara orang tua dan remaja).
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri
yang berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua
dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya,
sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari
kecurigaan dan perselisihan sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh
perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga
menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah
kesehatannya pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera,
produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik
B. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga dengan anak remaja
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini penyusun menggunakan metode studi pustaka dengan
mengumpulkan data dan informasi dari jurnal yang telah dipublikasikan dari buku
maupun internet. Studi pustaka ini di harapkan mampu untuk menyelesaikan makalah ini
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 4 BAB dimana setiap BAB tersebut akan
dibagi lagi dalam beberapa sub-bab yang akan di bahas secara terperinci. Berikut
sistematika penulisan dari masing-masing bab dan keterangannya.
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas tentang gambaran umum penulisan makalah diantaranya adalah
latar belakang, tujuan penulisan, sistematika penulisan, ruang lingkup penulisan, metode
penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan Teori
Pada bab ini akan di bahas tentang teori-teori dasar yang menjadi acuhan dan teori-teori
yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
Bab III. Tinjauan Kasus
Pada bab ini akan di bahas contoh kasus asuhan keperawatan.
Bab IV. Penutup
Pada bab ini berisikan simpulan yang di dapatkan beserta saran untuk perbaikan
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
(Harmoko, 2012).
Ali, 2010. Mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dlam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat
anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada
saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu adolescene yang berarti tumbuh
kearah kematangan fisik, sosial, dan psikologis (Sarwono, 2012).
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak menuju
ke masa dewasa yang terjadi pada usia 12 tahun hingga 21 tahun (Dewi,2012).
Menurut Piaget, secara psikologis masa remaja merupakan masa individu tidak lagi
merasa berada di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
masa remaja merupakan masa individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa
dan berada pada tingkatan yang sama (Hanifah, 2013).Remaja adalah masa yang penuh
dengan permasalahan. Statement ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di
awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall
pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and
stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang (Supriyatna, 2010).
Dikatakan bahwa masa remaja dikenal dengan masa mencari identitas diri. Yakni fase di
mana individu mengalami pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang
pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi
B. Tahapan Remaja
Menurut (Sarwono, 2012) ada tiga tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian
diri menuju dewasa, antara lain:
1. Remaja awal (Early Adolescence)
Masa remaja awal berada pada rentang usia 10-13 tahun ditandai dengan adanya
peningkatan yang cepat dari pertumbuhan dan pematangan fisik, sehingga intelektual
dan emosional pada masa remaja awal ini sebagian besar pada penilaian kembali dan
restrukturisasi dari jati diri. Pada tahap remaja awal ini penerimaan kelompok sebaya
sangatlah penting
2. Remaja Madya (Middle Adolescence)
Masa remaja madya berada pada rentang usia 14-16 tahun ditandai dengan hampir
lengkapnya pertumbuhan pubertas, dimana timbulnya keterampilan-keterampilan
berpikir yang baru, adanya peningkatan terhadap persiapan datangnya masa dewasa,
serta keinginan untuk memaksimalkan emosional dan psikologis dengan orang tua
3. Remaja akhir (Late Adolescence)
Masa remaja akhir berada pada rentang usia 16-19 tahun. Masa ini merupakan masa
konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapain lima hal, yaitu:
a. Minat menunjukkan kematangan terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Ego lebih mengarah pada mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain
dalam mencari pengalaman baru.
c. Terbentuk identitas seksual yang permanen atau tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
e. Tumbuh pembatas yang memisahkan diri pribadinya (Private Self) dengan
Masyarakat umum (Sarwono, 2012).
H. Peran Perawat
Peran perawat dalam peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit pada tahap
keluarga dengan anak remaja menurut Stanhope :
1. Guru tentang faktor-faktor kesehatan
2. Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan merokok, diet dan
gerak badan
3. Fasilitator keterampilan interpersonal dengan anak belasan tahun bersama orang
tua
4. Penolong langsung, konsultan atau pihak yang merujuk ke sumber-sumber
kesehatan mental
5. Konsultan keluarga berencana
6. Pihak yang merujuk ke bagian penyakit yang ditularkan melalui seksual
7. Peserta dalam organisasi masyarakat untuk pengendalian penyakit.
A. Intervensi Keperawatan
B. Implementasi Keperawatan
C. Evaluasi Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, maka disinilah dimulainya
perkembangan keluarga pada tahap yang ke-lima, yaitu tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja. Pada tahap perkembangan ini, keluarga mempunyai beberapa
tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan apabila beberapa tugas perkembangan
keluarga ini tidak diselesaikan maka tentu saja akan mengakibatkan terganggunya
perkembangan keluarga pada tahap ini, baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada
setiap-setiap individu di keluarga, terutama pada anak remajanya. Adapun tugas
perkembangan tersebut meliputi; memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang
kepada remaja, mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina
hubungan intim, serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait
dengan perkembangan keluarga pada saat ini.
Dari asuhan keperawatan kasus yang kami lakukan pengkajian, disini kami menemukan
beberapa data maupun masalah yang berhubungan dengan perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja, seperti disini kami menemukan bahwa orangtua masih memakai
pengambilan keputusan sepihak tanpa mengajak anak remajanya untuk mendiskusikan
apa yang ada dipikirannya. Disini juga tampak bahwa keluarga belum mengetahui
mengenai tugas dan perkembangan keluarga yang pada saat ini berada pada tahap
perkembangan keluarga denagan anak usia remaja. Pada keluarga ini juga ditemukan
penyakit yang berkaitan dengan masalah kesehatan didalam keluarga pada tahap
perkembangan anak usia remaja serta tugas dan peran perawat didalamnya. Dari sini kami
mencoba untuk menyusun diagnosis keperawatan yang tepat serta merencanakan
intervensi yang akan dilakukan nanti untuk mengatasi masalah yang terjadi serta
meningkatkan keluarga dalam menyelesaikan tugas dan tahap perkembangan keluarga
saat ini.
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada peningkatan dan
pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang penyakit kardiovaskuler pada usia lanjut,
penyuluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan
pada remaja, serta membantu terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara orang tua
dengan anak remajanya.
B. Saran
1. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, memahami tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi
pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi lima tugas
perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai tujuan tahap
perkembnagan keluarga dengan anak usia remaja.
2. Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan asuhan
keperawatan keluarga dengan anak remaja agar dapat menerapkan dan memberikan
pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin mengalami masalah
yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas dan perkembangan keluarga dengan
anak usia remaja ini.
Daftar Pustaka