PENDAHULUAN
tesebut. Insulin merupakan hormon pengatur kadar gula darah dalam tubuh.
tindakan terkontrolnya pada diabetes melitus serta dalam kurun waktu yang
salah satu faktor penyakit jantung koroner, Pada organ ginjal bisa
merupakan efek dari bebera faktor dalam tubuh. Pada diabetes melitusi
reseptor agar bekerja lebih aktif dan dapat menstabilkan kadar glukosa
perbaikkan secara cepat kadar gula darah otot. Pada saat itu, untuk mengisi
dari 10,3 juta penderita Diabetes Melitus. Diabetes Atlas edisi ke-8kyang
425 juta dari total populasi seluruh dunia, atau sekitar 8,8% orang dewasa
terakhir. Di tahun 2013, angka prevalensi diabetes pada orang usia dewasa
penyakit terbesar nomor dua setelah penderita darah tinggi (HT) sebesar
102.399 kasus.
Gapura.
mengatakan ketika kadar gula puasa darahnya tidak dalam batas normal,
mereka mengalami kelemahan yang mengakibatkan penurunan aktivitas.
secara rutin namun kadar gula darah puasa yang dimiliki pasien tersebut
rumah tangga, sebagian responden terdapat orang dengan usia lanjut. Hal ini
bermalas-malasan.
Hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada penderita
sebagai acuan untuk pengendalian kadar gula darah puasa pada penderita
Bagaimana Hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada
Puskesmas Gapura.
1.3.2 Tujuan Khusus
Puskesmas Gapura.
1. Bagi Responden
: diteliti : berpengaruh
Kerangka konsep pada gambar 3.1, Menurut Teori H.L. Blum (1974)
Diabetes Melitus Tipe 2 yaitu faktor perilaku yang bersifat individu antara
yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes melitus tipe
tubuh. Olahraga, harus dilakukan secara rutin dan teratur. Jenis dan
takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan
melakukan kegiatan lain yang setara. Kurang gerak atau hidup berlama-
darah puasa khususnya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus
tipe 2. Kadar gula darah puasa dalam keadaan tidak terkontrol dapat
diabetes melitus tipe 2. Selain itu aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi
pengendalian kadar gula darah puasa pada penderita diabetes melitus tipe
H1 : Ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada
Sumenep.
BAB 4
METODE PENELITIAN
sebagai alat pedoman untuk mencapai suatu tujuan tersebut (Setiadi, 2013).
dalam satu kali pada satu waktu (dalam waktu bersamaan). Dimana variabel
independen dan dependennya dinilai dengan secara simultan pada satu saat
POPULASI
Seluruh Penderita DMT2 di wilayah Kerja Puskesmas Gapura
Kabupaten Sumenep sebanyak 53 orang
SAMPEL
Sebagian Penderita DMT2 di wilayah Kerja Puskesmas Gapura
Kabupaten Sumenep sebanyak 47 orang
Teknik Sampling
Purposive sampling
Pengolahan Data
Editing, Coding, Skoring, Tabulasi Data
Analisa Data
Uji Chi Square
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
1. Kriteria Insklusi
2. Kriteria Eksklusi
menggunakan Insulin.
N . z2 p . q
𝑛=
d 2 . ( N−1 ) + z 2 p . q
Keterangan :
50% = 0,5).
N . z2 p . q
𝑛= 2 2
d . ( N−1 ) + z p . q
= 53. ¿ ¿
53.3,8416.0,5 .0,5
=
0,052 .52+3,8416.0,5 .0,5
50,90
=
0,13+0,9604
50,90
=
1,0904
𝑛 = 46,7 = 47 responden
macam nilai serta merupakan operasionall darii suatu kkonsep supaya bisa
independenndan variableddependen.
cermat.
1. Pengumpulan data
(Nursalam, 2016).
sekabupaten sumenep.
2) Meminta data jumlah penderita Diabetes Melitus
Kabupaten Sumenep
b. Tahap pelaksanaan :
diisi
berikut :
yang dibutuhkan
sedang
4. Tabulasi (Tabulating)
5. Interpretasi Data
2006) :
a. Seluruhnya : 100%
d. Setengahnya : 50%
g. Tidak satupun : 0%
4.7 Analisa Data
penomeran/kode tertentu