Selalu pada malam diamana semua orang tidur, suara lagu lirih lamat-lamat terdengar dan rintik hujan yang jatuh ke tanah. Semua itu membawaku kepada malam dimana kau melihatku sambil tersenyum. Melihatku dengan caramu yang manja dan sesekali tersenyum begitu aku menoleh. Kau nampak bahagia sekali sayangku. Tanganmu bergelayut manja diantara ruang antara siku dan dadaku. Terpilin dan mengisi ruang kosong diantara keduanya. Ada rasa sedih yang menelusup saat melihat wajahmu, melihat senyummu yang begitu manja, begitu tak berdosa, begitu suci, begitu cantik dan begitu mencintaiku. Itu adalah kata-kata yang kau sukai. Kau ucapkan sambil memandangiku dengan tatapan anak kucing, Aku mencintaimu. Alena, seandainya kau tahu apa yang kurasakan. Ketika malam-malam seperti ini. Ketika aku terbangun dari tidurku. Kemudian menghadap ke layar komputer dan berusaha dengan keras mengacuhkanmu. Aku tidak pernah bisa mengacuhkanmu Alena. Kau selalu menjadi pusat perhatianku.