Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

PERENCANAAN
STRUKTUR BETON

Disusun oleh :
RICKY FERNANDO SIANTURI (5172250004)

Program Studi Teknik Sipil,


Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Medan, 2020
BAB 1 PENDAHULUAN
KRITERIA PERENCANAAN

1.1. Spesifikasi Bangunan


- Fungsi konstruksi
Menurut Pedoman Teknis Rumah Sakit konstruksi bangunan ialah
yang dimana diletakkan secara tetap dalam suatu lingkungan, di atas dan
di bawah tanah atau perairan, tempat manusia melakukan kegiatannya,
baik untuk tempat tinggal, berusaha, maupun kegiatan sosial dan budaya.

Sedangkan menurut Permenkes RI No. 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan


Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit menjelaskan bangunan
rumah sakit adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat dan kedudukannya, yang digunakan untuk
penyelenggaraan Rumah Sakit.

- Jenis konstruksi
Konstruksi gedung dapat dikatakan jenis konstruksi yang paling
dekat dengan kita, karena mencakup bangunan yang kita gunakan sehari-
hari. Mulai dari kota besar dengan pembangunan gedung yang tinggi,
sampai ke daerah-daerah dimana pembangunan tempat ibadah maupun
perumahan kecil kerap dijumpai.

- Struktur bawah , struktur atas dan penutup atap nya


 Kedalaman pondasi : 1,5 m
 Finishing pelat : Acian keramik granit

1.2. Kondisi tanah


Jelas kan kondisi tanah berdasarkan data tanah dibawah :
1.3. Material Bahan
1.3.1. Mutu Beton
Menurut SNI 03-4430-1997 mutu beton (fc) yang digunakan adalah 30 Mpa.
1.3.2. Mutu Baja
Menurut SNI 1729-2015 mutu baja (fy) yang digunakan adalah 400 Mpa.

Catatan : Designation : fy = 400 MPa ; D ≥ 12 mm


fy = 240 MPa ; D ≤ 10 mm

1.3.3. Kombinasi pembebanan (SNI-1727-2013)


A. Beban Mati (=DL)

Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk
segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.
Beban Mati pada Struktur :
 Batu alam 2600 kg/m3
 Beton Bertulang 2400 kg/m3
 Dinding Pasangan ½ Bata 250 kg/m2
 Langit-langit + penggantung 18 kg/m2
 Lantai ubin dari semen Portland 24 kg/m2
 Spesi per cm tebal 21 kg/m2
 Kolam renang 1000 kg/m2
B. Beban Hidup (=LL)
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban
gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih
suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-
pengaruh khusus lainnya.
Beban hidup struktur gedung :
 Lantai Apartemen 250 kg/m2
 Tangga dan Bordes 300 kg/m2
 Plat Atap 100 kg/m2
 Lantai Ruang rapat 400 kg/m2
 Beban Pekerja 100 kg

C. Beban Gempa (=E)


Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan pada
kerak bumi. Beban kejut ini dapat disebabkan oleh 45 banyak hal, tetapi salah
satu faktor utamanya adalah benturan/pergesekan kerak bumi yang
mempengaruhi permukaan bumi

D. Kombinasi Beban yang digunakan


Menurut SNI-1727-2013 pada pasal kedua disebutkan beberapa kombinasi
pembebanan yaitu:
 1,4D
 1,2D + 1,6L + 0,5 (L atau S atau R)
 1,2D + 1,6 L (L atau S atau R) + (L + 0,5 W)
 1,2D + 1,0W + L + 0,5(L atau S atau R)
 1,2 D + 1,0E + L + 0,2S
 0,9D + 1,0W
 0,9D + 1,0E

1.4. Peraturan / Code yang digunakan dalam tugas ini adalah :


a. Peraturan Pembebanan Indonesia SNI-1727-1989-F (cari yang terbaru
b. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI-1726-
2002. (cari yang terbaru)
c. Peraturan Beton Indonesian untuk Bangunan Gedung, SNI-03-2847-2002 (cari
yang terbaru)
d. American Society of Testing Materials "ASTM Standards in Building odes"
vol. 1 & 2, 1986 (cari yang terbaru)
e. American Institute of Steel Constructions (AISC)
f. American Concrete Institute "Building Code Requirements for Reinforced
Concrete ACI 318RM-2002" and Commentary 2002
((cari edisi ACI yang terbaru)

1.5. Aplikasi Analisis Struktur yang digunakan


SAP200

BAB II
PERENCANAAN PELAT ATAP DAN LANTAI
2.1. Data Teknik
2.2. Pembebanan
2.3. Perhitungan Pelat
2.4. Gambar Detail Pelat
BAB III
PERENCANAAN BALOK
3.1. Data Teknik
Data teknis yang digunakan
3.2. Pembebanan
Pembebanan yang terjadi pada Balok
3.3. Analisis Struktur
3.4. Perhitungan Balok
Perhitungan sehingga dapat jumlah besi (dimensi balok dan besi balok)
3.5. Gambar Detail Pelat Lantai
Gambar detail dengan CAD
BAB IV
PERENCANAAN KOLOM
4.1. Data Teknik
Data teknis yang digunakan
4.2. Pembebanan
Pembebanan yang terjadi pada Kolom
4.3. Analisis Struktur
4.4. Perhitungan Kolom
Grafik MN, PN , Perhitungan sehingga dapat jumlah besi (dimensi kolom,
Besi kolom )
4.5. Gambar Detail Kolom
Gambar detail dengan CAD
BAB V
PERENCANAAN TANGGA

5.1. Data Teknik


Data teknis yang digunakan
5.2. Pembebanan
Pembebanan yang terjadi pada Tangga
5.3. Analisis Struktur
5.4. Perhitungan Tangga
Grafik MN, PN , Perhitungan sehingga dapat jumlah besi ( pembesian)
5.5. Gambar Detail Tangga
Gambar detail dengan CAD
BAB VI
PERENCANAAN PONDASI – FOOT PLATE
6.1. Data Teknik
Data teknis yang digunakan
6.2. Pembebanan
Pembebanan yang terjadi pada Foot plate
6.3. Data Teknis Tanah dari Lab dan Lapangan (lihat hasil sondir dan data tanah
diatas)
6.4. Perhitungan Foot Plate
(dimensi, kedalaman dan pembesian)
6.5. Gambar Detail Tangga
Gambar detail dengan CAD
BAB VII
PENUTUPAN

7.1. Rekapitulasi Dimensi dan Pembesian sehingga dapat di buat schedule


pembesian saat pekerjaan.

selesai

Anda mungkin juga menyukai