Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

IMPLEMENTASI SENAM KAKI DIABETES PADA


PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD RADEN
MATTAHER JAMBI

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1

Faisal Amin 11194692010069


Hisni Raudhati 11194692010071
Mellysa 11194692010075
Salivahana Adhitya 11194692010080
Siti Naly Maimunah 11194692010085
Syiva Hermawinda 11194692010086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
ANALISIS JURNAL P.I.C.O.T

Penulis Susi Widiawati, Maulani, Winda Kalpataria


Tahun Terbit 2020
Judul Implementasi Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes
Melitus di RSUD Raden Mattaher Jambi
Lembaga penerbit Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Program Studi
Pendidikan Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi
Volume, nomor & Halaman Vol. 2 No. 1,
Tanggal terbit -

No Kriteria Jawab Pebenaran dan Criterical Thinking


1 P YA/ Populasi pada penelitian ini Pelaksanaan kegiatan Senam Kaki
TIDAK Diabetes pada klien DM yang dirawat di RSUD Raden Mattaher
Jambi pada tanggal Sedangkan sampel yang diambil pada
penelitian ini diambil dari populasi yang sudah memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 15 orang dengan kriteria Memiliki riwayat
hipertensi (TDS =140 mmHg) dan pada saat pengukuran
termasuk dalam kategori hipertensi stage 1, Mandiri dalam
beraktivitas sehari-hari dan kooperatif, Tidak mengalami
kelemahan fisik.
2 I YA/ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
TIDAK a. Memperlancar atau memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mengatasi terjadinya kelainan dari bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan atau kaku dari gerak sendi
Penelitian ini menggunakan desain Quasi experimental pre-
post test dengan kelompok kontrol. Tekanan darah diobservasi
sebelum dan setelah diberikan perlakuan sebanyak 4 kali
pertemuan selama 2 minggu.
Pengukuran pada penelitian ini menggunakan ceramah, tanya
jawab, demonstrasi serta membantu klien untuk melakukan gerakan
senam kaki diabetes. Hasil dari tekanan darah dicatat dalam
lembar observasi. Pemberian terapi berkebun mengacu pada.
Alat dan bahan yang dipergunakan meliputi polybag, media
tanam, pupuk NPK, sekop mini, bibit tanaman kangkung dan air
untuk menyiram tanaman. Terapi berkebun dilakukan sebanyak
4 kali pertemuan selama 2 minggu dengan tahapan yaitu
menyiapkan media tanam, persiapan bibit dan penanaman,
pemeliharaan tanaman dan pemanenan. Total waktu setiap
pertemuan adalah 75 menit, dengan pembagian 30 menit untuk
pemeriksaan tekanan darah dan 45 menit untuk pelaksanaan
terapi berkebun. Pengukuran tekanan darah diukur sebelum dan
sesudah terapi berkebun pada kelompok control dan intervensi
sampai pertemuan keempat.
3 C YA/ Jurnal utama yang berjudul pengaruh terapi berkebun
TIDAK terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi di panti sosial tresna werdha minaula kendari yang
menggunakan intervensi pemberian terapi berkebun sebanyak 4
kali pertemuan selama 2 minggu dengan tahapan yaitu
menyiapkan media tanam, persiapan bibit dan penanaman,
pemeliharaan tanaman dan pemanenan. Total waktu setiap
pertemuan adalah 75 menit, dengan pembagian 30 menit untuk
pemeriksaan tekanan darah dan 45 menit untuk pelaksanaan
terapi berkebun. Pengukuran tekanan darah diukur sebelum dan
sesudah terapi berkebun pada kelompok control dan intervensi
sampai pertemuan keempat.
Sedangkan jurnal pembanding yang berjudul perubahan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi melalui
therapeutical gardening di UPT PSLU Mageta yang
menggunakan 10 orang responden. Pengukuran tekanan darah
kepada lansia selama 4 minggu dengan 8 kali pertemuan dengan
durasi 45 menit dimulai dari pukul 09.30 WIB mendapatkan hasil
dari 10 responden ada 6 responden mengalami penurunan
tekanan darah sedangkan 4 orang responden tidak ada
mengalami penurunan tekanan darah
4 O YA/ Hasil penelitian terapi berkebun untuk menurunkan tekanan
TIDAK darah pada lansia selama 2 minggu, 4 kali pertemuan adalah
hasil pertemuan pertama didapatkan nilai uji p = 0,005 dengan
nilai tekanan Darah sistolik sebelum diberikan terapi berkebun
yaitu 145,7 dan Sesudah terapi berkebun yaitu 130 mmHg.
Nilai uji paired t test pada tekanan darah diastolik lansia sebelum
dan sesudah terapi berkebun di pertemuan pertama diperoleh
nilai p = 0,231 dengan nilai tekanan darah diastolic sebelum
terapi berkebun yaitu 74,2 mmHg dan sesudah terapi berkebun
yaitu 68,5 mmHg.
Pertemuan kedua didapatkan informasi nilai p = 0,180 dengan
nilai tekanan darah sistolik sebelum terapi berkebun yaitu
130 mmHg dan setelah terapi berkebun yaitu 125,7 mmHg. Nilai
p = 0,655 dengan nilai tekanan darah diastolik sebelum terapi
yaitu 74,28 mmHg dan sesudah terapi berkebun yaitu 72,85
mmHg.
Pertemuan ketiga didapatkan nilai p = 0,015 dengan nilai
tekanan darah sistolik sebelum terapi berkebun yaitu 138,5
mmHg dan setelah terapi berkebun yaitu 127,1 mmHg
sedangkan pada tekanan darah diastolik sebelum terapi
berkebun yaitu 80 mmHg dan setelah terapi berkebun yaitu
70 mmHg.
Pertemuan keempat nilai p = 0,017 dengan nilai rata-rata
tekanan darah sistolik sebelum terapi berkebun yaitu 147,14
mmHg dan setelah terapi berkebun yaitu 138,57 mmHg,
sedangkan pada tekanan darah diastolik sebelum terapi
berkebun yaitu 82,8 mmHg dan setelah terapi berkebun yaitu
75,7 mmHg. Disimpulkan bahwa terapi berkebun efektif untuk
menormalkan tekanan darah lansia dengan hipertensi,
sehingga diharapkan lansia harus mengambil terapi berkebun
sebagai salah satu alternatif terapi nonfarmakologi yang dapat
dilakukan secara mandiri atau bersama.
5 T YA/ Waktu penelitian ini dari tanggal 25 Januari-7 Februari 2018,
TIDAK selama 2 minggu dalam 4 kali pertemuan.
A. Kelebihan jurnal
Kelebihan dari penelitian ini adalah menjelaskan secara detail setiap langkah
dalam kunjungan dan waktu yang ditetapkan seperti waktu setiap pertemuan
adalah 75 menit, dengan pembagian 30 menit untuk pemeriksaan tekanan
darah dan 45 menit untuk pelaksanaan terapi berkebun. Penelitian ini juga
dengan jelas membahas perbedaan setiap pertemuan dengan lansia.
B. Kekurangan jurnal
Kekurangan jurnal ini adalah sedikitnya responden yang diikut sertakan
dalam terapi berkebun

C. Implikasi Keperawatan
Implikasi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah adanya perubahan
tekanan darah setiap kali pertemuan terapi berkebun
Daftar Pustaka

Magfirah & La Ode Alifariki. 2018. Pengaruh Terapi Berkebun Terhadap


Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Panti
Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari. Journal of Islamic nursing.
Volume 3, Nomor 2, Hal 7-15.

Sari, A. P., Wahyuni, E. D., Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia


Dengan Hipertensi Melalui Therapeutical Gardening di UPT PSLU
MAGETAN. Jurnal Unair.

Anda mungkin juga menyukai