PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan bahwa masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah konsep penyakit dan asuhan
keperawatan pada anak dengan Marasmus
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa keperawatan dapat memahami konsep penyakit marasmus
pada anak dan dapat merumuskan asuhan keperawatan yang harus diberikan.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui ;
1. Konsep Penyakit Invaginasi : Pengertian, Etiologi, Patofisiologi, serta
tanda dan gejala nya.
2. Konsep Asuhan Keperawatan : Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan,Intervensi, Penatalaksanaan, dan Evaluasi.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penulisan, serta Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis : Tinjauan Penyakit dan Tinjauan AsKep
BAB III Tinjauan Kasus
BAB IV Penutup : Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
B. Etiologi
Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi
karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang
hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik, atau
malformasi kongenital. (Nelson,1999).
Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai
pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan
penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat
berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan
atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan
juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116).
D. Patofisiologi
Ganggguan metabolesme
Kerusakan otot
PENATALAKSANAAN
1. Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas
biologiknya baik. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin.
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
3. Penatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.
4. Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan,
pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis, monitor hasil laboratorium,
timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Fisik
Mengukur TB dan BB
Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram) dibagi dengan
TB (dalam meter)
Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan
trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya
dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper).
Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan
lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.
Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk
memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa
tubuh yang tidak berlemak).
3. Perencanaan
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang). (Wong, 2004)
Tujuan :
Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
meningkatkan masukan oral.
Intervensi :
a. Dapatkan riwayat diet
b. Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat
makan
c. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi
menyenangkan
d. Gunakan alat makan yang dikenalnya
e. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan
dan memuji anak untuk makan mereka
f. Sajikan makansedikit tapi sering
g. Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : An. M
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl Sutoyo Tanah Patah
Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn. A.
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl sutoyo Tanah Patah
Pekerjaan : Petani
6. Riwayat Imunisasi
An .M baru mendapat imunisasi BCG.
7. Riwayat Tumbuh dan kembang
An. M setelah berumur 1 tahun sering sakit – sakitan. Badan kelihatan
kerdil. Tidak sesui dengan umur.
o
1 Pola nutrisi
a. Pola Makan
yang di habiskan
b. Pola minum
D5 20x/mnt
2 Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x -
b. BAK
Frekuensi 5-7x 3x/hr
kelaurga
9. Data psikologis
An.M tampak kurus kering, abdomen kembung dan datar serta wajahnya
tampak pucat. Kelurga bertanya –taya dan tampak cemas tentang penyakit
yang di alami anaknya.
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 X/mnt
Suhu : 37 oC
Nafas : 16 x/mnt
6. Data Penunjang
a. Mengukur TB dan BB
b. Menghitung indeks massa tubuh
c. Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep)
d. Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan
jumlah otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak
berlemak).
e. Pemeriksaan laboratorium : albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht,
transferin.
ANALISA DATA
Penyebaran nutrisi
dr usus halus ke
dalam darah tidak
memadai
Penurunan tekanan
darah
Gangguan cairan
dan elektrolit
Gangguan
Berat badan
menurun
kekuatan otot
melemah
menurunnya turgor
jaringan kulit
Resiko tinggi
infeksi
4 DS: pasien mengatakan tidak bisa Gangguan
metabolisme tubuh
sedikit capek
Kurangnya
Timbulnya penyakit
pengetahuan
Gangguan absobsi
6 DS: pasien mengatakan tidak adnya Gangguan
karbohidrat, lemak,
pertumbuhan
kekuatan otot
protein.
dan
DO : Anak tampak kurus kering, BB
perkembangan
10 kg, rambut kuning, kepala
Kekurangan kalori
sedikit besar.
Malnutrisi
Terganggunya
pertumbuhan dan
perkembangan fisik
7 Pemenuhan nutrisi Gangguan
yang tidak adekuat
pemenuhan
aktifitas
DS: pasien mengatakan sangat Akan berpengaruh
terhadap pertahanan
lemas dan tidak ada kekuatan bila
tubuh
ingin baraktifitas
Aktifitas terbatas
dan di bantu oleh
keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN PERENCANAAN
KEPERAWATAN
1. Dapatkan
riwayat diet
2. Dorong
orangtua atau
anggota keluarga
lain untuk menyuapi
anak atau ada disaat
makan
3. Minta anak
makan dimeja dalam
kelompok dan buat
waktu makan
menjadi
Pasien mendapat menyenangkan
Gangguan nutrisi kurang
nutrisi yang adekuat 4. Gunakan alat
dari kebutuhan tubuh
Dengan Kriteria makan yang
berhubungan dengan
1 Hasil : dikenalnya
intake makanan tidak
adekuat (nafsu makan 5. Perawat
meningkatkan harus ada saat
berkurang).
masukan oral. makan untuk
memberikan
bantuan, mencegah
gangguan dan
memuji anak untuk
makan mereka
6. Sajikan
makansedikit tapi
sering
7. Sajikan porsi
kecil makanan dan
berikan setiap porsi
secara terpisah
15. Mencuci
tangan sebelum dan
sesudah melakukan
tindakan
16. Pastikan
Pasien tidak
semua alat yang
menunjukkan tanda-
kontak dengan
tanda infeksi
Resiko tinggi infeksi pasien bersih/steril
berhubungan dengan 17. Instruksikan
4 Kriteria hasil :
kerusakan pertahanan pekerja perawatan
tubuh kesehatan dan
suhu tubuh normal
keluarga dalam
36,6 C-37,7 C,lekosit
prosedur kontrol
dalam batas normal
infeksi
18. Beri
antibiotik sesuai
program
Anak mampu
28. Berikan
beraktifitas sesuai
permainan dan
Intoleransi aktifitas dengan
aktifitas sesuai
berhubungan dengan kemampuannya.
dengan usia
gangguan sistem
7 29. Bantu semua
transport oksigen Kriteria hasil :
kebutuhan anak
sekunder akibat
dengan melibatkan
malnutrisi. Menunjukkan kembali
keluarga pasien
kemampuan
melakukan aktifitas.
8 Kelebihan volume Kelebihan volume 30. Pantau kulit
cairan berhubungan cairan tidak terjadi. terhadap tanda luka
dengan rendahnya tekan
masukan protein Kriteria hasil : 31. Ubah posisi
(malnutrisi). sedikitnya 2 jam
Menyebutkan faktor- 32. Kaji
faktor penyebab dan masukan diet dan
metode-metode kebiasaan yang
pencegahan edema, dapat menunjang
memperlihatkan retensi cairan.
penurunan edema
perifer dan sacral.
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama klien : An. M Umur Klien : 3 Tahun
No. Reg :20004000 Ruang : C2
N Evaluasi Paraf
o
Dx
1 S : Klien mengatakan tidak ada selera makan karena
Adanya rasa mual dan muntah
O : makanan hanya habis 4 sendok makan, pasien
Tampak lesu, mukosa bibir kering
A : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
P : Intervensi dilanjutkan
A. Kesimpulan
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori
protein.Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti
infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi,
gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf
pusat. Yang di yandai dengan kegagalan menaikkan berat badan, disertai
dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,dengan kehilangan
turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar. Abdomen dapat
kembung dan datar disertai dengan bayi rewel, tetapi kemudian lesu dan
nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi.
B. Saran
Dalam memberikan perawatan kepada bayi atau anak dengan
gangguan malnutrisi yaitu Marasmus harus diperhatikan ancaman yang dapat
muncul selain kurus kering , dan resiko terjadinya kekurangan cairan dan
erektolit yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga tenaga kesehatan
harus benar – benar memperhatikan tanda – tanda yang mengarah ke arah
defisit.
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Anak
Oleh :
1. Iis Agustina
2. Novi Aldi
3. Rena Komalasari
4. Reska Diana
5. Rini Pitriani
6. Silvia Novita Sari
7. Tri Novera
PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………..…………………............ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………..………....1
2. Rumusan Masalah……………………………………………………....1
3. Tujuan………………..……………………………………….………….1
4. Sistematika Penulisan……………………………….…………………..2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Dasar Teori
1.1 Definis………………………………………………………………...3
1.2 Etiologi………………………………………………………………..3
1.3 Patofisiologi………………………………………………………......4
1.4 Tanda dan Gejala……………………………………………………..4
1.5 Manifestasi Klinis…………………………………………………….5
1.6 Penatalaksanaan……………………………………………………....5
1.7 Pemeriksaan Diagnostik………………………………………………6
2. Konsep Asuhan Keperawatan
2.1 Pengkajian…………………………………………………………………...7
2.2 Diagnosa Keperawatan……………………………………………………8
2.3 Intervensi Keperawatan……………………………………………………8
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………….…………..12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..26
4.2 Saran………………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA