Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratna Rofika

NPM : 202012029
1. Carilah sebuah kasus/fakta yang merupakan “Peristiwa Hukum”
Jawab :
Peristiwa Hukum “Nenek Asyani Pencuri Kayu Jati”

2. Uraikan dengan argumentasi, mengapa kasus/fakta tersebut termasuk dalam peristiwa


hukum?
Jawab :
Disebut sebagai peristiwa hukum karena nenek Asyani diseret ke pengadilan Negeri
Situbondo Jawa Timur dengan tuduhan mencuri 38 papan kayu jati di lahan perhutani di
Desa Jatibanteng Situbondo.

3. Apakah kasus/fakta tersebut merupakan penyimpangan dari kaidah/norma hukum, ataukah


termasuk dalam “pengecualian” dalam kaidah atau norma hukum?
Jawab :
Menurut saya kasus/fakta tersebut termasuk dalam pengecualian hukum, karena
Supriyono dari Tim Pengacara Nenek Asyani mengungkapkan bahwa berdasarkan fakta di
persidangan tidak ada satu bukti pun yang dapat membuktikan Nenek Asyani bersalah.
“Tidak ada satupun saksi, bukti surat maupun bukti pohon yang bisa mengarah bahwa
Nenek Asyani inilah pelakunya. Termasuk Polisi Hutan pun tidak bisa menunjukkan bukti.
Oleh karena itu pada pledoi kemarin tim pengacara meminta kepada majelis hakim untuk
bisa membebaskan Nenek Asyani”, lanjut Supriyono.
Nama : Ratna Sugihartatik
NPM : 202012009
Kelas : 1A Pagi
1. Carilah sebuah kasus/fakta yang merupakan “Peristiwa Hukum”
Jawab :
Peristiwa Hukum “Silang Versi FPI & Polisi”

2. Uraikan dengan argumentasi, mengapa kasus/fakta tersebut termasuk dalam peristiwa


hukum?
Jawab :
Disebut sebagai peristiwa hukum kasus atau peristiwa tersebut karena kasus tersebut
menggerakkan hukum/menimbulkan akibat hukum.diantaranya :
a. Kasus ini bermula dari pengusutan polisi atas kasus dugaan pelanggaran protokol
kesehatan yang melibatkan Rizieq. Kini, Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka
dalam kasus kerumunan yang timbul akibat kegiatan pernikahan putrinya di Petamburan,
JakartaPusat.
b. Terjadi perselisihan antara penyelenggara negara yaitu polisi yang bertugas dalam
perlindungan hukum dengan anggota FPI (Front Pembela Islam)
3. Apakah kasus/fakta tersebut merupakan penyimpangan dari kaidah/norma hukum, ataukah
termasuk dalam “pengecualian” dalam kaidah atau norma hukum?
Jawab :
Kasus/Fakta tersebut termasuk penyimpangan hukum dari kaidah/norma hukum,
dikarenakan ada banyak fakta yang ditemukan oleh penyidik saat melakukan rekontruksi di
4 titik, diantaranya:
1) Di Depan Hotel Navotel
2 mobil mengikuti Habib Rizieq Shihab menghalangi polisi. Laskar FPI turun
merusak mobil polisi lalu kabur.
2) Jembatan Badami
Terjadi baku tembak antara polisi dan Laskar FPI. Polisi menembak mobil
laskar FPI untuk melumpuhkan.
3) Rest Area Km-50
2 orang Laskar FPI tewas tertembak , lalu polisi menangkap salah satu mobil
Laskar FPI. Laskar FPI berusaha merebut senjata petugas di dalam mobil.
4) Km 51-52
Laskar FPI yang melawan di tembak oleh petugas.

Walaupun menurut Benny Mamoto selaku (Ketua Kompolnas) “Yang Aktif


menyerang adalah kelompok FPI”

Tetapi banyak kejanggalan yang terjadi diantaranya, melanggar HAM:


a) Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic
Studies, Bambang Rukminto menganggap "masih banyak pertanyaan"
yang belum terjawab dalam rekonstruksi yang dilakukan polisi.
"Bagaimana orang yang sudah tertangkap kemudian melakukan
penyerangan. Ini yang akan memunculkan pertanyaan banyak pihak
juga,".
Ia juga menyebut bahwa "polisi tidak melakukan langkah preventif".
"Bila sebelumnya mereka melakukan penyerangan, kemudian terjadi
penangkapan, mengapa bisa terjadi empat orang itu dikumpulkan dalam
satu mobil kemudian mereka bisa melakukan penyerangan.
"Artinya di situ tidak ada rasio yang proporsional antara tersangka
dengan polisi yang mengawal yang tertangkap, ini mengakibatkan
penyerangan kembali kemudian muncul insiden dan memunculkan
korban meninggal itu," katanya.
b) Dalam Peraturan Kapolri tahun 2009, kata Bambang, polisi seharusnya
melakukan standar preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan seperti itu.
c) Senada, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane
menganggap aparat polisi sudah "melanggar standar operasi dan
prosedur (SOP)" dalam kasus kematian anggota FPI tersebut.
Walaupun polisi berhak melumpuhkan seseorang yang melawan saat
penanangkapan, Ia mempertanyakan mengapa keempat anggota FPI yang
diamankan tidak diborgol saat dimasukkan ke mobil polisi.
Neta juga menganggap anggota polisi yang seharusnya terlatih, tidak
mampu melumpuhkan anggota FPI yang tak bersenjata yang sudah
diamankan.
"Sehingga para polisi main hajar menembak dengan jarak dekat hingga
keempat anggota FPI itu tewas,"
d) Khususnya, kata Beka Ulung, Peraturan Kapolri nomor 1 tahun 2009
soal penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian dan Peraturan
Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi nilai dan prinsip hak
asasi manusia dalam tugas sehari-hari kepolisian.

Walaupun sampai sekarang belum ditemukan kebenarannya kita sebagai warga negara
Indonesia kata Presiden Jokowi Widodo mengungkapkan bahwasannya ;
“Apabila ada perbedaan pendapat perihal proses penegakan
hukum, presiden meminta semua pihak menggunakan mekanisme hukum
yang ada, yaitu melalui proses peradilan.
Jika memerlukan keterlibatan lembaga independen, menurutnya,
masyarakat dapat menyampaikan pengaduannya ke Komisi Nasional
(Komnas) Hak Asasi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai