Anda di halaman 1dari 28

Kami telah memperbarui Kebijakan

Privasi dan Cookies kami


Kami melakukan sejumlah perubahan penting terkait Kebijakan
Privasi dan Cookies dan kami ingin memberitahu Anda, apa arti
langkah ini bagi Anda dan data Anda.

 OKE
 Coba lihat apa yang berubah

BBC News, IndonesiaLangsung ke konten

 Berita
 Indonesia
 Dunia
 Viral
 Liputan Mendalam
 Majalah

Komnas HAM klaim temukan bukti


'memperjelas' insiden tewasnya
anggota FPI, rekonstruksi polisi
menuai kritik, apa yang diketahui
sejauh ini?
 Ayomi Amindoni
 Wartawan BBC News Indonesia

14 Desember 2020
SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/M IBNU CHAZAR
Keterangan gambar,
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan
adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota
laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin
(14/12/2020) dini hari.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
menyatakan berhasil menemukan sejumlah bukti yang dinilai
"memperjelas" insiden bentrok yang menewaskan enam
anggota Front Pembela Islam (FPI).
Komnas HAM menegaskan akan tetap melakukan pemeriksaan
dan penelusuran secara independen tanpa berafiliasi dengan
pihak manapun, meski kepolisian telah melakukan rekonstruksi
terkait tewasnya enam anggota FPI, yang mengawal perjalanan
pemimpin FPI, Rizieq Shihab.
Sebelumnya, tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Metro
Jaya menggelar rekonstruksi kontak tembak antara polisi dan
Laskar FPI di empat titik di Karawang, Jawa Barat.
Polri menegaskan rekonstruksi ini sebagai "bentuk transparansi
polisi".
Namun FPI memandang adanya kejanggalan dalam rekonstruksi
yang dilakukan polisi.

 Rekonstruksi penembakan, polisi sebut dua anggota FPI


tewas dalam baku tembak
 Penembakan pengikut Rizieq Shihab, polisi klaim 'ada jelaga
di tangan pelaku', FPI mengaku 'ada saksi yang melihat
kejadian'
 Rizieq Shihab tersangka kasus pelanggaran protokol Covid-
19, polisi siapkan 'pemanggilan atau penangkapan', FPI
tuding 'dikriminalisasi'

FPI mengatakan kejanggalan ini karena dalam keterangan


sebelumnya polisi menyebut anggota FPI tewas dalam baku
tembak dengan polisi. Namun, hasil rekonstruksi mengungkap
bahwa keempat anggota FPI tewas di tangan polisi karena
disebut merebut senjata polisi ketika ditangkap.
Pengamat kepolisian menyebut rekonstruksi itu menuai
pertanyaan publik sebab dalam rekonstruksi terungkap bahwa
"polisi tidak melakukan langkah preventif" dan "bertindak tidak
sesuai SOP" (standard operation procedure), serta mendesak
dibentuknya tim independen pencari fakta.
Bentrokan antara polisi dan Laskar FPI terjadi Tol Jakarta -
Cikampek pada Senin (07/12) dini hari. Dalam insiden tersebut,
enam anggota FPI tewas ditembak oleh aparat kepolisian.
Versi polisi menyebut enam anggota FPI itu ditembak mati karena
berusaha menyerang petugas kepolisian yang membuntutinya.
Namun versi FPI menyebut mereka diserang terlebih dulu.
SUMBER GAMBAR,SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO
Keterangan gambar,
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dalam jumpa pers di Polda
Metro Jaya, Jakarta, Senin (07/12), menunjukkan barang bukti
senjata api yang diklaim milik pengawal Rizieq Shihab.
Bagaimana dengan penyelidikan
independen Komnas HAM?
Komnas HAM yang melakukan penyelidikan di lapangan dan
mengklaim telah memiliki bukti insiden penembakan anggota FPI,
yang disebut bisa memperjelas peristiwa tersebut.
Komnas HAM melakukan pemeriksaan terhadap Kapolda Metro
Jaya dan Direktur Utama PT Jasa Marga pada Senin (07/12)
terkait tewasnya enam anggota FPI di Tol Jakarta - Cikampek.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menjelaskan
Dirut Jasa Marga Subakti Syukur memberikan keterangan
tambahan terkait rekaman CCTV, sedangkan Kapolda Metro
Jaya, Irjen Fadil Imran menerangkan kronologi kejadian mulai dari
sebelum peristiwa hingga setelah peristiwa meninggalnya
keenam anggota FPI.
SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Keterangan gambar,
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (kiri) bersama Ketua
Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) menjawab
pertanyaan wartawan usai dimintai keterangan di Menteng,
Jakarta, Senin (14/12/2020).
"Ada bukti baru, keterangan tambahannya juga semakin
memperjelas peristiwa yang terjadi dan juga soal temuan-temuan
lain. Artinya, ini melengkapi puzzle-puzzle yang ada sehingga
tinggal kami analisa," ujar Beka Ulung.
Ketika ditanya apa bukti-bukti yang memperjelas insiden itu, Beka
Ulung menjelaskan: "Pertanyaan mendasar kan begini, apakah
kemudian memang terjadi baku tembak atau tidak. Atau
kemudian saksi-saksi mendengar tembakan, ini kan
membedakan antara mendengar tembakan dan melihat baku
tembak kan beda."
Kendati begitu, ia menjelaskan ada beberapa yang memerlukan
pendalaman lebih lanjut.
"Terkait misalnya bagaimana kondisi fisik mobil, baik mobil
petugas maupun dari FPI. Yang kedua, soal uji balistik dan juga
forensik, ini perlu pendalaman karena kami harus juga melihat
secara fisik," jelas Beka.
Beka menjelaskan Komnas HAM menargetkan penyelidikan akan
usai dalam waktu satu bulan mendatang.

SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA


Keterangan gambar,
Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur menjawab
pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan di kantor
Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Senin (14/12/2020)
Apa fakta yang terungkap dalam
rekonstruksi?
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan rekonstruksi
dilakukan di empat titik tempat kejadian perkara (TKP) dengan
total 58 adegan pada Senin (14/12) dini hari.
Kegiatan dilakukan di malam hari agar menyesuaikan dengan
berita acara pemeriksaan (BAP).
"Rekonstruksi ini merupakan hasil berita acara pemeriksaan, dari
olah TKP dan bukti-bukti petunjuk yang ada," ujar Argo usai
rekonstruksi, seraya menambahkan pihaknya telah memeriksa 26
saksi terkait insiden tersebut.
"Rekonstruksi kita lakukan biar polisi transparan dalam
menangani kasus ini. Jadi kita bisa melihat semuanya adegan per
adegan, peran dari saksi seperti apa. Biar semua kita bisa lihat
bersama," katanya kemudian.
Empat titik rekonstruksi terdiri dari TKP di bundaran Hotel Novotel
Karawang, Jembatan Badami, Rest Area KM 50 dan KM 51+200.
Dalam rekonstruksi, terungkap bahwa dua laskar FPI terluka di
Jembatan Badami sedangkan empat lainnya di mobil polisi di
Rest Area KM 50 Tol Jakarta - Cikampek.

SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/M IBNU CHAZAR


Keterangan gambar,
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan rekonstruksi
dilakukan di empat titik tempat kejadian perkara (TKP) dengan
total 58 adegan pada Senin (14/12) dini hari.
Adegan rekonstruksi dimulai dengan beberapa anggota
kepolisian yang mengendarai mobil Toyota Avanza berwarna
silver dihalangi oleh dua mobil yang dikendarai anggota Laskar
FPI, yakni mobil Toyota Avanza berwarna silver dan Cheverolet
spin warga abu-abu.
Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Laskar FPI menabrak
kendaraan yang ditumpangi petugas polisi kemudian melarikan
diri, menurut petugas yang melakukan rekonstruksi.
Kemudian, mobil Laskar FPI yang lain menghadang mobil
petugas. Empat orang keluar dari mobil disebut keluar sambil
membawa senjata tajam, kemudian melakukan penyerangan
terhadap mobil petugas.
Petugas lalu mengeluarkan tembakan peringatan yang disambut
oleh tiga tembakan dari mobil Laskar FPI ke arah mobil polisi
kemudian melarikan diri.
Di Jembatan Badami, mobil yang memuat enam anggota FPI itu
kemudian disalip oleh mobil petugas dari sisi sebelah kiri.
Dalam rekonstruksi, salah seorang laskar membuka kaca mobil
dan mengarahkan senjata ke salah seorang petugas di dalam
mobil yang berisi empat petugas polisi itu.
Di lokasi itulah, baku tembak antara polisi dan laskar FPI disebut
terjadi.
Usai kejar-kejaran sekitar 200 - 300 meter, mobil petugas
tertinggal jauh dari mobil yang ditumpangi anggota FPI.
Namun, mobil Chevrolet yang ditumpangi anggota FPI terhalang
sebuah mobil ketika akan keluar dari Rest Area KM 50 Tol
Jakarta - Cikampek.
Di saat itulah, aparat mengepung mobil tersebut dan meminta
penumpang untuk menyerahkan diri.
Dalam rekonstruksi, terungkap bahwa dua orang anggota FPI
terluka. Sebab, keduanya tampak keluar dari mobil dengan jalan
terpincang.
SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/M IBNU CHAZAR
Keterangan gambar, https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
55302084
Mobil Chevrolet yang ditumpangi anggota FPI terhalang sebuah
mobil ketika akan keluar dari Rest Area KM 50 Tol Jakarta -
Cikampek. Di saat itulah, aparat mengepung mobil tersebut dan
meminta penumpang untuk menyerahkan diri.
Menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen
Andi Rian, kedua orang itu terluka saat aksi baku tembak di TKP
sebelumnya.
"Di dalam proses pengejaran, melihat dari gelagat pelaku yang
mencoba mengarahkan tembakannya kepada petugas, daripada
didahului, anggota melakukan tindakan tegas. Ternyata sampai
TKP 3 begitu berhasil di blok, begitu dibuka dua dari pelaku
sudah dalam keadaan terluka," terang Andi, tanpa merinci lebih
lanjut luka yang dialami kedua orang tersebut.
Selanjutnya, kedua anggota FPI yang terluka dibawa
menggunakan mobil polisi. Sementara empat orang lain dibawa
menggunakan mobil Daihatsu Xenia milik polisi lainnya, yang tiba
untuk membantu polisi yang melakukan pengejaran.
Di TKP terakhir, yakni KM 51+200 empat anggota FPI itu
ditembak polisi karena diduga mencoba merebut senjata petugas.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian,
menjelaskan satu anggota FPI duduk di bangku tengah bersama
anggota polisi, sementara tiga yang lain duduk di bangku
belakang. Keempatnya tidak diborgol.
"Dalam perjalanan yang tidak jauh jaraknya, dari KM 50 Rest
Area sampai dengan KM 51 sampai KM 51,2 terjadilah
penyerangan atau merebut senjata anggota. Terjadi percobaan
untuk merebut senjata anggota dari pelaku yang ada di dalam
mobil," jelas Andi yang menggambarkan aksi yang dilakukan oleh
petugas polisi itu sebagai "tindakan pembelaan".
"Di situlah terjadi upaya dari penyidik yang ada di dalam mobil
untuk lakukan tindakan pembelaan sehingga keempat pelaku di
dalam mobil itu semuanya mengalami tindakan tegas dan terukur
dari anggota yang ada di dalam mobil," katanya kemudian.
Dalam insiden itu, enam orang anggota FPI yang meninggal
dunia yakni Andi Oktaviawan (33 tahun), Lutfi Hakim (24 tahun),
Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), M Reza (20 tahun), Muhammad
Suci Khadafi Poetra (21 tahun) dan Akhmad Sofian (26 tahun).
SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/M IBNU CHAZAR
Keterangan gambar,
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian
menggambarkan aksi yang dilakukan oleh petugas polisi itu
sebagai "tindakan pembelaan".
Apa respons FPI dan kepolisian hasil
rekonstruksi?
Benny Mamoto dari Kompolnas, yang turut serta dalam
rekonstruksi itu mengungkapkan "bahwa memang benar terjadi
penyerangan yang aktif" dari anggota FPI.
"Ini kiranya menjadi pemahaman kita bersama apa yang
sesungguhnya terjadi," ujarnya.
Hal itu ditegaskan juga oleh Direktur Tindak Pidana Umum
Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian, yang menjelaskan dari TKP 1,
mulai terjadi penyerangan terhadap anggota kepolisian.
"Sehingga tentu menyikapi penyerangan tadi, anggota Polri
dalam hal ini penyidik dalam kendaraan tersebut melakukan
pengejaran," akunya.

SUMBER GAMBAR,ANTARA
Keterangan gambar,
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) dan Pangdam Jaya
Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) menunjukkan barang
bukti senjata api dan senjata tajam yang diklaim milik pengikut
Rizieq Shihab.
Sekretaris Umum FPI, Munarman, mengungkap adanya
kejanggalan dalam rekonstruksi yang dilakukan polisi.
Ia mengatakan kejanggalan itu terlihat dari keterangan polisi
sebelumnya bahwa anggota FPI tewas dalam baku tembak
dengan polisi.
Namun hasil rekonstruksi mengungkap bahwa keempat anggota
FPI tewas di tangan polisi karena disebut merebut senjata polisi
ketika ditangkap.
"Kalau serangannya di atas mobil, kita pertanyakan. Kalau empat
orang sudah di mobil artinya sudah diakui sekarang ini bahwa
empat masih hidup, itu dulu poinnya.
"Empat masih hidup pada saat itu tidak terjadi tembak
menembak, kemudian dibawa pakai mobil dan di dalam mobil
dikatakan, difitnah bahwa mencoba merampas senjata petugas.
Jadi ini ceritanya berubah," ujar Munarman ketika ditemui
wartawan usai menjenguk pemimpin FPI, Rizieq Shihab yang
ditahan sejak Sabtu (12/12) lalu.
"Pertanyaan yang patut diajukan, berapa orang itu di mobil?
Masak empat-empatnya cuma dikawal dua petugas? Nah ini
makin aneh," imbuhnya kemudian.
Masih banyak pertanyaan yang belum terungkap - tanggapan
pengamat kepolisian
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic
Studies, Bambang Rukminto menganggap "masih banyak
pertanyaan" yang belum terjawab dalam rekonstruksi yang
dilakukan polisi.
"Bagaimana orang yang sudah tertangkap kemudian melakukan
penyerangan. Ini yang akan memunculkan pertanyaan banyak
pihak juga," kata dia.
Ia juga menyebut bahwa "polisi tidak melakukan langkah
preventif".
"Bila sebelumnya mereka melakukan penyerangan, kemudian
terjadi penangkapan, mengapa bisa terjadi empat orang itu
dikumpulkan dalam satu mobil kemudian mereka bisa melakukan
penyerangan.

SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO


SUWARSO
Keterangan gambar,
Mobil ambulans membawa jenazah pengikut pimpinan FPI Rizieq
Shihab meninggalkan RS Polri Kramat Jati di Jakarta, Selasa
(8/12/2020). Jenazah pengikut Rizieq Shihab yang baku tembak
di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) lalu telah
selesai diotopsi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk
dibawa ke rumah duka.
"Artinya di situ tidak ada rasio yang proporsional antara tersangka
dengan polisi yang mengawal yang tertangkap, ini mengakibatkan
penyerangan kembali kemudian muncul insiden dan
memunculkan korban meninggal itu," katanya.
Dalam Peraturan Kapolri tahun 2009, kata Bambang, polisi
seharusnya melakukan standar preventif untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan seperti itu.
Senada, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S
Pane menganggap aparat polisi sudah "melanggar standar
operasi dan prosedur (SOP)" dalam kasus kematian anggota FPI
tersebut.
Ia mempertanyakan mengapa keempat anggota FPI yang
diamankan tidak diborgol saat dimasukkan ke mobil polisi.
Neta juga menganggap anggota polisi yang seharusnya terlatih,
tidak mampu melumpuhkan anggota FPI yang tak bersenjata
yang sudah diamankan.
"Sehingga para polisi main hajar menembak dengan jarak dekat
hingga keempat anggota FPI itu tewas," kata Neta.
Menyikapi aksi polisi yang diduga tidak melakukan langkah
preventif dan tidak sesuai SOP, Komisioner Komnas HAM Beka
Ulung Hapsara menjelaskan bahwa lembaganya "akan
menganalisa dengan instrumen HAM dan instrument internal
kepolisian".
Khususnya, kata Beka Ulung, Peraturan Kapolri nomor 1 tahun
2009 soal penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian dan
Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi nilai
dan prinsip hak asasi manusia dalam tugas sehari-hari kepolisian.
"Di situ nanti akan terlihat bagaimana tahapan-tahapan yang
digunakan kawan-kawan kepolisian dalam menyikapi situasi yang
ada," cetus Beka Ulung.
Bagaimana dengan desakan dibentuknya
tim independen pencari fakta?
Neta S Pane mendesak Mabes Polri mau mengakui adanya
pelanggaran SOP tersebut.
Ia pun mendesak Komnas HAM dan Komisi III DPR mau
mencermati pelanggaran SOP yang kemudian menyebabkan
terjadinya pelanggaran HAM dalam kematian anggota FPI yang
mengawal Rizieq
"Sebab itulah, Komnas HAM dan Komisi III perlu mendesak
dibentuknya Tim Independen Pencari Fakta agar kasus ini terang
benderang," ujarnya kemudian.
Namun, Bambang Rukminto dari Institute for Security and
Strategic Studies menganggap tim independen pencari fakta
menjadi langkah terakhir.

SUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA


Keterangan gambar,
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (keempat kiri) bersama
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ketiga kanan)
menjawab pertanyaan wartawan usai dimintai keterangan di
Menteng, Jakarta, Senin (14/12/2020).
"Yang terpenting, bagaimana saat ini semangat kepolisian
menjaga profesionalisme, membukanya dengan penuh
transparan. Kemudian di situ terjadi kesalahan-kesalahan,
tentunya harus ada pertanggungjawaban yang bisa diterima
publik," kata Bambang.
Dalam pernyatannya pada Minggu (13/12), Presiden Joko
Widodo menegaskan jika ada perbedaan pendapat perihal proses
penegakkan hukum, ia meminta semua pihak menggunakan
mekanisme yang ada, yaitu melalui proses peradilan.
Jika memerlukan keterlibatan lembaga independen, katanya,
masyarakat dapat menyampaikan pengaduannya melalui
Komnas HAM.
"Tidak boleh ada warga dari masyarakat yang semena-mena
melanggar hukum yang merugikan masyarakat, apalagi
membahayakan bangsa dan negara dan aparat hukum tidak
boleh mundur sedikit pun," kata Jokowi.
"Tapi aparat penegak hukum juga wajib mengikuti aturan hukum
dalam menjalankan tugasnya, melindungi HAM dan
menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur,"
ujarnya kemudian.
Sementara Beka Ulung Hapsara dari Komnas HAM memastikan
bahwa lembaganya akan bekerja secara independen tanpa
berafiliasi dengan apapun.
"Komnas HAM adalah lembaga independen artinya kami tidak
punya atasan atau kemudian bertanggung jawab kepada yang
lain. kami hanya kepada negara yang ada saja.
"Tentu saja kami akan bekerja secara independen, objektif dan
tentu saja transparan supaya akuntabilitasnya bisa
dipertanggungjawabkan."
Berita terkait

Rizieq Shihab tersangka kasus pelanggaran protokol


Covid-19, polisi siapkan 'pemanggilan atau
penangkapan', FPI tuding 'dikriminalisasi'
10 Desember 2020

Penembakan pengikut Rizieq Shihab, polisi klaim 'ada
jelaga di tangan pelaku', FPI mengaku 'ada saksi yang
melihat kejadian'
10 Desember 2020
Berita Utama
 Sejumlah negara Eropa larang penerbangan dari Inggris
imbas varian baru virus corona yang 'di luar kendali'

2 jam yang lalu

 Mengapa merestorasi masjid al-Nuri di Mosul yang


dihancurkan ISIS dianggap 'penuh bahaya' dan 'sulit'?

11 menit yang lalu

 TKI dilarang ke Taiwan karena tes Covid-19 tidak akurat,


momen untuk audit seluruh laboratorium tes virus
corona?

sejam yang lalu

Majalah

Negara kaya dan miskin 'saling sikut dan dorong' demi


vaksin Covid-19

20 Desember 2020

Tahun 2020 mungkin cukup suram, tapi tidak seburuk


itu...

20 Desember 2020

Klaster virus corona merebak setelah pilkada 'akibat


penelusuran kontak yang lemah'

18 Desember 2020

'Anggrek buruk rupa', salah satu spesies tanaman yang


ditemukan tahun ini

20 Desember 2020

Boeing sewa pilot sendiri demi muluskan beroperasinya


kembali pesawat 737 Max

18 Desember 2020

Kilas balik 2020, mulai dari virus corona, anti-rasisme,


supermoon, hingga misi ke bulan

19 Desember 2020

Rencana kremasi jenazah Maradona terhalang gugatan


perempuan yang mengklaim putrinya

18 Desember 2020

Asap kebakaran hutan 'bisa sebarkan penyakit menular'

19 Desember 2020


Kisah eks pengungsi Timor Timur di NTT, tinggal di
rumah beratap daun lontar selama 21 tahun

17 Desember 2020

Paling banyak dibaca


1. 1
Sepuluh hal tentang orang Mesir kuno yang bisa kita
pelajari dari piramida
Terakhir diperbarui: 26 September 2020
2. 2
Sejumlah negara Eropa larang penerbangan dari Inggris
imbas varian baru virus corona yang 'di luar kendali'
3. 3
Berlibur dengan kereta malam semakin digemari di
Eropa selama pandemi, lebih aman dibandingkan
pesawat?
Terakhir diperbarui: 15 Oktober 2020
4. 4
TKI dilarang ke Taiwan karena tes Covid-19 tidak akurat,
momen untuk audit seluruh laboratorium tes virus
corona?
5. 5
Beethoven, bagaimana ia menjadi tuli tetapi terus
menghasilkan karya musik paling hebat dalam sejarah
6. 6
Hilang penciuman akibat virus corona 'beda dari pilek
dan flu'
Terakhir diperbarui: 19 Agustus 2020
7. 7
Kisah para perempuan penjaga hutan Aceh: 'Kami lebih
didengar oleh para pembalak liar'
8. 8
Planet Jupiter dan Saturnus sejajar menjelang Natal,
apakah ini fenomena bintang terang yang muncul saat
Yesus lahir?
9. 9
'Varian baru' virus corona di Inggris, apa yang kita
ketahui sejauh ini?
10. 10
Komnas HAM temukan bukti 'memperjelas' insiden
tewasnya anggota FPI, apa yang diketahui sejauh ini?
BBC News, Indonesia

 Alasan Anda dapat mempercayai BBC News


 Peraturan Penggunaan
 Mengenai BBC
 Kebijakan tentang Privasi
 Cookies
 Hubungi BBC
 AdChoices / Do Not Sell My Info

© 2020 BBC. BBC tidak bertanggung jawab atas konten dari situs
eksternal. Baca tentang peraturan baru terkait link eksternal.

Anda mungkin juga menyukai