Anda di halaman 1dari 3

Nama : linda Puspita Sari

Dalam penggunaan obat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti :
1. Sebelum menggunakan obat
 Pastikan obat yang akan digunakan sudah benar.
 Pastikan obat masih dalam keadaan baik.
 Baca peringatan dalam kemasan.
 Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal tertentu yang harus
dilakukan terlebih dulu.
 Gunakan obat sesuai aturan pakai yang dianjurkan dokter.
2. Selama menggunakan obat
 Mengkonsumsi obat sesuai waktu penggunaannya.
 Bila sedang hamil atau menyusui tanyakan kepada Apoteker / dokter obat yang
sesuai.
 Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya.
 Perhatikan waktu penggunaan obat.
 Perhatikan frekuensi obat yang digunakan
 Tanyakan kepada Apoteker / Dokter kapan harus berhenti mengkonsumsi obat.
 
Berikut adalah beberapa cara penggunaan obat dengan aturan secara khusus :
1. Obat Minum
 Obat jenis ini paling baik diminum bersama dengan satu gelas air putih
 Perhatikan waktu minum (sebelum, bersamaan, atau sesudah makan).
 Apabila obat dalam bentuk cair, kocok terlebih dahulu dan gunakan sendok takar
(perhatikan jumah yang harus diminum)
 Dilarang minum obat dengan teh, kopi dan buah.
2. Obat kulit bentuk salep
 Sebelum menggunakan obat, cuci kedua tangan terlebih dahulu.
 Oleskan obat secara tipis dan merata pada bagian yang sakit yang telah dibersihkan
sebelumnya.
 Pastikan luka tidak terkena debu atau kotoran, karena dapat memperlama waktu
sembuh luka.
3. Obat tetes mata dan salep mata
 Obat ini termasuk obat steril, maka untuk mencegah kontaminasi, ujung  wadah
obat jangan terkena permukaan lain dan tutup rapat sesudah digunakan.
 Cara penggunaan obat ini dimulai dengan mencuci kedua tangan, menengadahkan
kepala, menarik kelopak bagian bawah mata yang sakit.
 Lalu teteskan / oleskan pada bagian kantung mata (jangan sentuhkan bagian
ujung obat dengan mata), tutup mata selama 1-2 menit dengan menekan pangkal hidung.
Setelah menggunakan salep mata, kedip-kedipkan mata untuk meratakan obat.
 Setelah digunakan, tutup obat dengan rapat dan cuci tangan kembali. Obat yang
telah terbuka dan dipakai tidak boleh disimpan > 30 hari untuk digunakan lagi, karena
mungkin sudah terkontaminasi kuman. Untuk obat tetes mata dengan bentuk sediaan
single dose, maksimal digunakan 24 jam (1 hari) setelah dibuka. Jangan gunakan 1 obat
tetes mata untuk lebih dari 1 orang.
4. Obat tetes hidung
 Cuci kedua tangan terlebih dahulu.
 Bersihkan hidung.
 Berbaring dan tengadahkan kepala hingga dagu menghadap ke atas
 Teteskan obat pada lubang hidung, tahan posisi kepala selama 2-3 menit.
 Bersihkan ujung tetes hidung dengan air panas dan lap dengan tisu.
 Jangan gunakan 1 obat untuk lebih dari 1 orang.
5. Obat tetes telinga
 Ujung wadah obat tidak boleh terkena benda lain, agar tidak terkontaminasi.
 Cuci kedua tangan terlebih dahulu,
 Miringkan kepala/berbaring miring dengan telinga yang sakit menghadap ke atas.
 Jari telunjuk menekan cuping telinga, sedangkan ibu jari dan jari tengah menjepit
daun telinga dan menariknya keatas (dewasa) atau kebawah (anak-anak).
 Teteskan obat pada lubang telinga dan biarkan selama 1-2 menit.
 Setelah digunakan, ujung wadah cukup dikeringkan dengan tisu, jangan dibilas.
6. Suppositoria
Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk
dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina)
atau uretra (suppositoria uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran
solid yang mengandung obat. Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam suhu
tubuh, dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana
disana ia akan diserap oleh aliran darah. (Pembahasan kali ini khusus untuk suppositoria
rektal).
Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau sebagia alternatif dari obat-obat oral
(misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Obat ini
mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan pembuluh darah.
 Cuci kedua tangan, lalu buka bungkus obat dan lunakkan suppositoria dengan air
putih atau dihangatkan dengan genggaman tangan selama 10-15 detik.
 Jika suppositoria terlalu lunak sebelum digunakan masukkan ke dalam lemari es.
 Ambil posisi berbaring dengan memeluk guling, masukkan suppositoria ke dalam
anus dengan jari.
 Setelah obat dimasukkan, rapatkan kedua kaki dan pertahankan posisi tersebut
hingga 5 menit.
 Cuci tangan kembali.
7. Enema
Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Alasan
utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltic.
Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses, merenggangkan dinding rectum,
dan mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-
obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum.
Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara.
Indikasi lain antara lain adalah membuang feses yang mengalami impaksi,
mengosongkan usus sebelum menjalani pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau
melahirkan, dan memulai program bowel training
Pada Dewasa
1. Cucilah kedua tangan sebelum menggunakan
2. Buka tutup tube obat, keluarkan sedikit isinya dan lumuri di sekitar pipa.
3. Ambil posisi berbaring dengan memeluk guling, masukkan ujung obat ke dalam anus,
lalu pencet hingga seluruh isi Microlax masuk ke dalam anus.
4. Masih dalam posisi tangan memencet tube, tarik keluar tube nya. Pertahankan posisi
selama 3-5 menit.
Pada Bayi
a) Untuk bayi gunakan hanya sebagian isi Microlax.
b) Setelah menggunakan, segera dibuang dan jangan menyimpan Microlax bekas
pakai meskipun belum habis digunakan.
c) Cuci tangan kembali setelah menggunakan obat. 1 Microlax hanya boleh
digunakan untuk 1 orang dalam 1 kali pemakaian.
 

Anda mungkin juga menyukai