Anda di halaman 1dari 16

Review Jurnal yang Menggunakan metode HIRARC

dengan judul “Analisis Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Menggunakan Metode HIRARC Pada
Pekerjaan Seksi Casting”
Diajukan sebagai tugas Manajemen Risiko dan Keandalan

Oleh:
Adina Shinta Arifah
0518040007 / K3VA
Prodi D4 Teknik Keselamatan dan kesehatan Kerja
Jurusan Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HIRARC PADA PEKERJAAN SEKSI CASTING

1. Pendahuluan
PT. XYZ unit Serpong adalah perusahan manufaktur yang bergerak dibidang plumbing fitting yang mengutamakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap aktifitas pekerjaannya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Berdasarkan dari hasil observasi langsung dan wawancara atau pendekatan secara personal pada
pekerja dan yang bertanggung jawab atas pekerjaannya, guna mendukung penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) maka penelitian yang akan dilakukan penulis adalah Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC)di Seksi Casting
PT. XYZ unit Serpong.

a. Kecelakaan Kerja : Kejadian yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan cidera atau kematian
terhadap orang, kerusakan harta benda atau terhentinya proses produksi.
b. Bahaya (Hazard) : Sumber energi, situasi, atau perilaku dan/atau kombinasi yang memiliki potensi menciderai manusia, kerusakan atau
gangguan (OHSAS 18001: 2007).
c. Bahaya Keselamatan Kerja : Bahaya yang bedampak pada timbulnya kecelakan kerja yang dapat menyebabkan luka, cacat hingga
kematian, serta kerusakan properti. Jenis-jenis bahaya keselamatan yang berada pada tempat kerja secara garis besar diklasifikasikan
menjadi : Bahaya mekanik, bahaya elektrik, dan bahaya kebakaran dan peledakan.
d. Bahaya Kesehatan Kerja : Bahaya yang memiliki dampak tehadap kesehatan manusia dan penyakit akibat kerja. Dampak yang
ditimbulkan bersifat kronis. Jenis bahaya kesehatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologi, bahaya
ergonomi, dan bahaya psikologi.
e. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif (Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012)
f. Hazard Identification, Risk Assessment, And Risk Control (HIRARC)
1. Menentukan Proses Pekerjaan
a. Tahapan produksi atau proses pelayanan
b. Tidak terlalu luas misalnya merakit mobil atau motor
2. Identifikasi Bahaya
a. Metode Pasif
b. Metode Semi Proaktif
c. Metode Proaktif
g. Analisis Risiko
Risiko adalah kombinasi antara kemungkinan terjadi suatu kejadian/frekuensi dan konsekuensi dari peristiwa tersebut dalam hal ini cidera
atau sakit (OHSAS 18001:2007). Adapun tipe-tipe metode analisis risiko antara lain :
1. Analisis Kualitatif : Menggunakan bentuk kata atau skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa besar potensi risiko yang akan diukur.
2. Analisis Semi-Kuantitatif : Metode yang mengkominasikan antara angka yang bersifat subjektif pada kecenderungan dan dampak
dengan rumus matematika, yang menghasilkan tingkat risiko dengan kriteria tertentu.
2. Metode Penelitian
a. Ruang Lingkup Penelitian
1. Tempat Penelitian dilakukan di PT. XYZ Unit Serpong yang berada di lokasi Jl. MH. Thamrin KM. 7 Serpong Tangerang Selatan
Banten.
2. Objek Penelitian : Identifikasi bahaya proses pekerjaan Seksi Casting dari Mesin Core sampai dengan Mesin Gerinding.
b. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, menggunakan metode antara lain:
1. Metode analisis
 Metode Deskriptif : Metode yang menggambarkan data masalah yang ada dan berkembang pada saat penelitian dilakukan
melihat keadaan serta mengumpulkan beberapa data berdasarkan fakta-fakta yang ada pada perusahaan.
 Metode Historis : Mengumpulkan data perusahaan tidak hanya pada masa kini tetapi juga masa lalu untuk melihat
perkembangan perusahaan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
 Lokasi Penelitian di XYZ Unit Serpong yang berada di lokasi Jl. MH. Thamrin KM. 7 Serpong Tangerang Selatan-Banten.
 Waktu Penelitian dilakukan dari Bulan April 2016 Sampai dengan September 2016, sedangkan data yang digunakan dari
Januari 2016 sampai dengan Juni 2016.
3. Teknik Pengolahan Data
 Kualitatif : Bersifat dikotomi dengan membandingkan antara teori dengan keadaan yang ada dilapangan.
 Kuantitatif : Pengolahan data secara perhitungan dimana data-data yang disajikan berupa angka.
c. Metode Analisa Data
Metode HIRARC yang terdiri dari:
1. Hazard Identification yaitu mengidentifikasi potensi bahaya proses pekerjaan casting dari mesin core sampai dengan mesin gerinding.
2. Risk Assesment yaitu menilai setiap risiko pekerjaan casting dari mesin core sampai dengan mesin gerinding.
3. Risk Control yaitu pengendalian risiko pekerjaan casting dari mesin core sampai dengan mesin gerinding.

3. Hasil dan Pembahasan


1. Proses Core
Risk
Uraian Potensi Tingkat Hirarchy of
No Aktivitas Risiko L E C Level Risk control
Pekerjaan Bahaya Risiko control
(L×E×C)
Tepung Pengawasan
resin saat terhadap pemakaian
Tepung
Pembuatan Menimbang dalam Substan APD, membuat Administrasi
1 resin 1 6 15 90
Resin tepung resin proses tial Safety Talk dan APD
terhirup
penimban mengenai bahaya
gan tepung resin
mengandung silika
(SiO2).
Pengawasan
kaki terhadap pemakaian
Menuang
Ember isi kejatuhan Accepta APD, membuat Administrasi
Hardener/Resi 1 6 1 6
resin ember isi ble Safety Talk dan APD
n
resin mengenai bahaya
ember isi resin
Perilaku Pengawasan
pekerja terhadap pemakaian
tidak APD, membuat
Mengambil
menggun Tangan Safety Talk
Core yang Substan Administrasi
akan terjepit 1 6 15 90 mengenai bahaya
Menempel di tial dan APD
sarung mold yang disebabkan
Mold
tangan saat pengambilan
dengan core yang menempel
benar di mold
Pengawasan
Perilaku terhadap pemakaian
pekerja APD (Alat
tidak Pelindung Diri),
Membersihka
menggun Tangan membuat Safety
n Substan Administrasi
2 Produksi akan terjepit 1 6 15 90 Talk mengenai
Mold/Mandril tial dan APD
sarung mold bahaya yang
l
tangan disebabkan saat
dengan pengambilan core
benar yang menempel di
mold
Perilaku
pekerja
tidak
Tangan Lebih di perketat
menggun Administrasi
Finishing terkena Accepta pengawasan
akan 1 6 1 6 dan APD
Core core ble terhadap pemakaian
sarung
panas APD
tangan
dengan
benar
Perilaku
pekerja
Semprot Pasir tidak Lebih di perketat
Mata Administrasi
yang menggun Accepta pengawasan
terkena 1 6 1 6 dan APD
Menempel di akan kaca ble terhadap pemakaian
pasir core
Mesin mata APD
dengan
benar
Pengawasan
terhadap pemakaian
APD (Alat
Pelindung Diri),
melalukan Safety
Perilaku
Talk mengenai
pekerja
bahaya yang
tidak
disebabkan saat
menggun Tangan
Mengambil Substan proses Administrasi
akan terjepit 1 6 15 90
mold tial mengembalikan dan APD
sarung mold
mold dan
tangan
penggunaan kereta
dengan
mold saat
benar
mengambil mold
dengan cara
3 Dandori mensejajarkan kereta
mold dengan rak
mold
Pengawasan
terhadap pemakaian
Perilaku
APD (Alat
pekerja
Pelindung Diri),
tidak
melalukan Safety
menggun Tangan
Mengembalik Substan Talk mengenai Administrasi
akan terjepit 1 6 15 90
an mold tial bahaya yang dan APD
sarung mold
disebabkan saat
tangan
proses
dengan
mengembalikan
benar
mold dan
penggunaan kereta
mold saat
mengambil mold
dengan cara
mensejajarkan kereta
mold dengan rak
mold
Perilaku Pengawasan terhadap
pekerja pemakaian APD,
tidak membuat Safety Talk
menggun Tangan mengenai bahaya Administrasi
Menaikkan Substan
akan terjepit 1 6 15 90 yang disebabkan saat dan APD
Base Mold tial
sarung mold proses menaikkan
tangan base mold.
dengan
benar
Pengawasan
terhadap pemakaian
Perilaku
APD, membuat
pekerja
Safety Talk
tidak
mengenai bahaya
Setting Baut menggun Tangan
Substan yang disebabkan Administrasi
Kerapatan akan terjepit 1 6 15 90
tial saat proses setting dan APD
Mold sarung mold
baut kerapatan mold
tangan
dan merevisi daftar
dengan
intruksi kerja dengan
benar
menambahkan
perhatian K3.
Pengawasan
Perilaku
terhadap pemakaian
pekerja
APD (Alat
tidak
Pelindung Diri),
Menurunkan menggun Tangan
Service Substan membuat Safety Administrasi
4 Mold dari akan terjepit 1 6 15 90
Mold tial Talk mengenai cara dan APD
Kereta Mold sarung mold
aman menurunkan
tangan
mold dan di saran
dengan
mengunakan crane
benar
hoist
Perilaku Pengawasan
pekerja terhadap pemakaian
tidak APD, membuat
menggun Tangan Safety Talk
Melepas Base Substan Administrasi
akan terjepit 1 6 15 90 mengenai bahaya
Mold tial dan APD
sarung mold yang disebabkan
tangan saat pengambilan
dengan core yang menempel
benar di mold.
Perilaku
pekerja
Pengawasan
tidak
terhadap pemakaian
menggun Kaki
Mengangkat Substan APD, membuat Administrasi
akan kejatuhan 1 6 15 90
Mold tial Safety Talk dan APD
safety mold
mengenai cara aman
shoes
angkat mold.
dengan
benar.
Perilaku
pekerja
Pengawasan
tidak
terhadap pemakaian
menggun Tangan
Membalikkan Substan APD, melalukan Administrasi
akan terjepit 1 6 15 90
Mold tial Safety Talk dan APD
sarung mold
mengenai cara aman
tangan
membalikkan mold.
dengan
benar

2. Proses LPDC (Low Pressure Die Casting)


Risk
Uraian Potensi Tingkat Hirarchy of
No Aktivitas Risiko L E C Level Risk control
Pekerjaan Bahaya Risiko control
(L×E×C)
Memasang Perilaku Tangan Pengawasan
Pasang dan pekerja terkena Substan terhadap pemakaian Administrasi
1 1 6 15 90
Riser Tube Memanaskan tidak riser tube tial APD (Alat dan APD
Riser Tube menggun panas, Pelindung Diri),
akan Tangan membuat Safety
sarung terkena Talk mengenai cara
tangan debu aman memasang dan
dengan panas memanaskan riser
benar tube.
Tangan
terjepit
Pengawasan
Pekerja mold,
terhadap pemakaian
tidak kaki
APD (Alat
Melepas dan menggun kejatuhan
Dandori Substan Pelindung Diri), Administrasi
2 memasang akan mold, 1 6 25 150
Mold tial membuat Safety dan APD
mold APD tangan
Talk mengenai cara
yang terkena
aman melepas dan
sesuai palu, jari
memasang mold.
terjepit
ejector
Tangan
terjepit
mold,
kaki Pengawasan
Pekerja kejatuhan terhadap pemakaian
Memasang tidak barang APD (Alat
Core dan menggun produksi, Pelindung Diri),
Substan Administrasi
Mengambil akan tangan 1 6 15 90 membuat Safety
tial dan APD
Barang APD menyentu Talk mengenai cara
Produksi yang h barang aman memasang
sesuai panas, core dan cara ambil
3 Produksi tangan barang produksi
menyentu
h mold
panas
Pekerja Terjepit Pengawasan
tidak mold, terhadap pemakaian
Menambah
menggun kaki APD (Alat
Material Substan Administrasi
akan kejatuhan 1 6 15 90 Pelindung Diri),
Ingot, Runner tial dan APD
APD barang membuat Safety
& Recycle
yang produksi, Talk mengenai cara
sesuai tangan aman memasang
terkena core dan cara ambil
cover barang produksi
tungku,
kaki
kejatuhan
material,
muka
terkena
percikan
material
panas
Tangan
terjepit
mold,
Perilaku kaki
pekerja kejatuhan Pengawasan
tidak mold, terhadap pemakaian
menggun tangan APD (Alat
Substan Administrasi
Service Mold akan alat terkena 1 6 15 90 Pelindung Diri),
tial dan APD
pelindun palu, membuat Safety
g diri mata Talk mengenai cara
dengan terkena aman service mold.
benar. sebuk
grafit,
4 Service menghiru
p debu
Tangan
terkena
Pengawasan
riser tube
Cedera terhadap pemakaian
panas,
tangan APD (Alat
mata
Service Riser cedera Substan Pelindung Diri), Administrasi
terkena 1 6 15 90
Tube kaki dan tial membuat Safety dan APD
serbuk
cedera Talk mengenai cara
kerak,
muka aman service riser
tangan
tube.
terkena
palu
Pekerja Pengawasan
tidak terhadap pemakaian
menggun APD (Alat
Kaki
Ganti Hose akan Substan Pelindung Diri), Administrasi
tergelinci 1 6 15 90
Hydrolic safety tial membuat Safety dan APD
r
shoes Talk mengenai cara
sesuai aman ganti hose
standart hydrolic.
Tangan
terkena
besi
panas,
muka
kena uap
Pengawasan
Pekerja panas,
terhadap pemakaian
tidak kaki kena
APD (Alat
menggun besi
Cleaning Substan Pelindung Diri), Administrasi
akan panas, 1 6 15 90
Inductor tial membuat Safety dan APD
APD muka
Talk mengenai cara
yang kena
aman cleaning
sesuai percikan
inductor.
debu,
badan
kena
percikan
material
panas

3. Proses Shotblast
Risk
Uraian Potensi Tingkat Hirarchy of
No Aktivitas Risiko L E C Level Risk control
Pekerjaan Bahaya Risiko control
(L×E×C)
Lebih di perketat
Tangan
Menyiapkan pengawasan Administrasi
tergores Cidera Accepta
1 Persiapan Peralatan 1 6 1 6 terhadap pemakaian dan APD
peralatan tangan ble
Kerja APD (Alat
kerja
Pelindung Diri).
Tidak
menggun
Lebih di perketat
akan Kaki
Menyiapkan pengawasan Administrasi
safety tertabrak Accepta
Kereta 1 6 1 6 terhadap pemakaian dan APD
shoes kereta ble
Shotblast APD (Alat
yang shotblast
Pelindung Diri).
sesuai
pekerjaan
Pengawasan
Perilaku terhadap pemakaian
pekerja APD (Alat
tidak Pelindung Diri),
menggun Tangan membuat Safety Administrasi
Pasang Lock Substan
akan terjepit 1 6 15 90 Talk mengenai dan APD
Bendera sial
sarung lock bahaya yang
tangan disebabkan saat
dengan pengambilan core
benar. yang menempel di
Proses mold.
Shotblast
Lebih di perketat
Masukkan Kaki pengawasan Administrasi
Cidera Accepta
Barang tertimpa 1 6 1 6 terhadap pemakaian dan APD
kaki ble
2 Shotblast barang APD (Alat
Pelindung Diri).
Lebih di perketat
Tangan pengawasan Administrasi
Lepas Lock Cidera Substan
terjepit 1 6 1 6 terhadap pemakaian dan APD
Bendera tangan sial
lock APD (Alat
Pelindung Diri).
Lebih di perketat
Pasang Kereta pengawasan terhadap
Kaki Administrasi
Hasil Cidera Accepta pemakaian APD
kejatuhan 1 6 1 6 dan APD
Mengeluar Penampungan kaki ble (Alat Pelindung
barang
kan Hasil Shotblast Diri).
Shotblast
Mengeluarkan Perilaku Kaki Pengawasan Administrasi
Substan
Barang Hasil pekerja kejatuhan 1 6 15 90 terhadap pemakaian dan APD
sial
Shotblast tidak barang APD (Alat
menggun Pelindung Diri),
akan membuat Safety
safety Talk mengenai cara
shoes aman mengeluarkan
dengan hasil shotblast
benar.
Lebih di perketat
Kaki pengawasan Administrasi
Periksa Hasil Cidera Accepta
kejatuhan 1 6 1 terhadap pemakaian dan APD
Shotblast kaki ble
barang APD (Alat
Pelindung Diri).
Pekerja
tidak
Dorong Lebih di perketat
Mengirim menggun
Kereta Kaki pengawasan Administrasi
Shotblast aka Accepta
Shotblast ke tertabrak 1 6 1 6 terhadap pemakaian dan APD
ke Proses safety ble
Proses kereta APD (Alat
Grinding shoes
Grinding Pelindung Diri).
dengan
benar

4. Proses Cutting
Risk
Uraian Potensi Tingkat Hirarchy of
No Aktivitas Risiko L E C Level Risk control
Pekerjaan Bahaya Risiko control
(L×E×C)
Lebih di perketat
Tangan
Menyiapkan pengawasan
tergores Cidera Accepta Administrasi
Peralatan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
peralatan tangan ble dan APD
Kerja APD (Alat
kerja
Pelindung Diri).
1 Persiapan
Lebih di perketat
Kaki
pengawasan
Menyiapkan tertabrak Cidera Accepta Administrasi
1 6 1 6 terhadap pemakaian
Kereta Barang kereta kaki ble dan APD
APD (Alat
shotblast
Pelindung Diri).
2 Setting Setting Jarak Perilaku Tangan 1 6 15 90 Substan Pengawasan Administrasi
Jarak Part Cover Ke pekerja terjepit sial terhadap pemakaian dan APD
Benda Kerja tidak APD (Alat
menggun Pelindung Diri),
akan membuat Safety
sarung Talk mengenai
tangan bahaya setting jarak
dengan cover ke benda
benar. kerja.
Lebih di perketat
Menyiapkan
Kaki pengawasan
Barang yang Cidera Accepta Administrasi
kejatuhan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
akan di kaki ble dan APD
barang APD (Alat
Potong
Pelindung Diri).
Pengawasan
terhadap pemakaian
Ambil Barang APD (Alat
yang akan di Pelindung Diri),
Rekayasa
Potong Jari membuat Safety
Cidera Substan Teknik,
Kemudian tangan 1 6 15 90 Talk mengenai
tangan sial Administrasi
Dorong terpotong bahaya potong
dan APD
kearah Mata barang di proses
Gergaji cutting dan
menambahkah finger
Proses pada sarung tangan.
3
Memotong Pengawasan
Pekerja terhadap pemakaian
menggun APD (Alat
akan Pelindung Diri),
Dorong Jari Rekayasa
sarung membuat Safety
Potongan agar tangan Substan Teknik,
tangan 1 6 1 6 Talk mengenai
ke Lubang tersangku sial Administrasi
yang bahaya potong
Penampungan t gergaji dan APD
tidak barang di proses
sesuai cutting dan
prosedur menambahkah finger
pada sarung tangan.
Pengawa Kaki Substan
4 Simpan Barang dalam Kotak 1 6 15 90
san kejatuhan sial
terhadap barang
pemakaia
n APD
(Alat
Pelindun
g Diri),
membuat
Safety
Talk
mengenai
bahaya di
proses
cutting.

5. Proses Grinding
Risk
Uraian Potensi Tingkat Hirarchy of
No Aktivitas Risiko L E C Level Risk control
Pekerjaan Bahaya Risiko control
(L×E×C)
Lebih di perketat
Tangan
Menyiapkan pengawasan
tergores Cidera Accepta Administrasi
Peralatan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
peralatan tangan ble dan APD
Kerja APD (Alat
kerja
Pelindung Diri).
1 Persiapan
Lebih di perketat
Kaki
pengawasan
Menyiapkan tertabrak Cidera Accepta Administrasi
1 6 1 6 terhadap pemakaian
Kereta Barang kereta kaki ble dan APD
APD (Alat
shotblast
Pelindung Diri).
Perilaku
Pengawasan
pekerja
terhadap pemakaian
tidak
APD (Alat
Persiapan Periksa menggun
Tangan Substan Pelindung Diri), Administrasi
2 Mesin Permukaan akan 1 6 15 90
terjepit sial membuat Safety dan APD
Gerinda Batu Gerinda sarung
Talk mengenai
tangan
bahaya pada proses
dengan
grinding
benar.
Lebih di perketat
Ukur pengawasan
Tangan Cidera Accepta Administrasi
Diameter Batu 1 6 1 6 terhadap pemakaian
terjepit tangan ble dan APD
Gerinda APD (Alat
Pelindung Diri).
Perilaku
Pengawasan
pekerja
terhadap pemakaian
tidak
Periksa Jarak APD (Alat
menggun
Batu Gerinda Tangan Substan Pelindung Diri), Administrasi
akan 1 6 15 90
dengan terjepit sial membuat Safety dan APD
sarung
Tatakan Talk mengenai
tangan
bahaya pada proses
dengan
grinding.
benar.
Perilaku
pekerja
tidak Lebih di perketat
Ambil Barang
menggun Kaki pengawasan
dari Hasil Accepta Administrasi
akan kejatuhan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
Proses ble dan APD
safety barang APD (Alat
Shotblast
shoes Pelindung Diri).
dengan
benar
Perilaku
Pengawasan
pekerja
Menggerin terhadap pemakaian
3 tidak
da APD (Alat
menggun Tangan
Menggerinda Substan Pelindung Diri), Administrasi
akan tersangku 1 6 15 90
Barang sial membuat Safety dan APD
sarung t Gerinda
Talk mengenai
tangan
bahaya pada proses
dengan
grinding.
benar
Lebih di perketat
Periksa Kaki pengawasan
Cidera Accepta Administrasi
Barang Tiap kejatuhan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
kaki ble dan APD
Hasil Gerinda barang APD (Alat
Pelindung Diri).
Lebih di perketat
Menyusun Menyusun Kaki pengawasan
Cidera Accepta Administrasi
4 barang Barang Hasil kejatuhan 1 6 1 6 terhadap pemakaian
kaki ble dan APD
gerinda Gerinda barang APD (Alat
Pelindung Diri).

4. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
1. Potensi bahaya pada 5 tahapan pekerjaan seksi casting di PT. XYZ adalah tahapan Proses Core, tahapan LPDC (Low Pressure Die
Casting), tahapan Shotblast, tahapan Cutting, dan tahapan Grinding.
2. Implementasi Metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di Seksi Casting PT. XYZ unit Serpong
untuk mencegah kecelakaan kerja dapat diketahui bahwa kategori tingkat risiko bahaya substansial sebanyak 60% yaitu proses core,
LPDC dan cutting. Sedangkan kategori risiko bahaya acceptable sebanyak 40% yaitu proses shotblas dan grinding.
b. Saran
1. Diperlukan pembuatan Job Safet Anaysis (JSA) untuk melakukan identifikasi bahaya pada setiap pekerja dalam proses pekerjaannya.
Untuk memudahkan melihat risiko bahaya yang didapat oleh setiap pekerja.
2. Memberikan reward kepada pekerja yang disiplin dalam penggunaan APD dan cara kerja yang aman agar dapat memotivasi pekerjaan
agar disiplin dalam penggunaan APD dan cara kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai