Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2614-0357

ANALISIS GABUNGAN STRATEGI MEMILIH NOTASI YANG TEPAT


DAN MEMBENTUK MASALAH YANG SETARA DALAM
MENENTUKAN SISA PEMBAGIAN

Indah Wahyu Rachmawati1, Rubono Setiawan2


1,2) Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir.Sutami No.36 A Kentingan Surakarta

e-mail : indah.wr12@gmail.com
e-mail : rubono.matematika@staff.uns.ac.id.

ABSTRAK
Materi teori bilangan khususnya menentukan sisa pembagian dari suatu bilangan merupakan
masalah matematika yang sering muncul dalam soal olimpiade matematika SMP baik dari
tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Bilangan yang dimaksud berupa bilangan
berpangkat maupun bilangan yang tidak diketahui nilainya, yang biasanya disimbolkan
dengan suatu variabel. Untuk menentukan sisa pembagian dari suatu bilangan tentu
dibutuhkan suatu strategi untuk menyelesaikannya. Terdapat beberapa macam strategi yang
dapat digunakan, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap penggunaan strategi
memilih notasi yang tepat dan membentuk masalah yang setara untuk memecahkan masalah
menentukan sisa pembagian. Penggunaan kedua strategi tersebut dilakukan dengan
menerapkan strategi memilih notasi yang tepat terlebih dahulu baru kemudian membentuk
masalah yang setara berdasarkan notasi yang telah ditetapkan. Selain penggunaan kedua
strategi tersebut, pemecahan masalah matematika tersebut disajikan menggunakan langkah
Polya, yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali.

Kata Kunci : notasi, masalah setara, sisa pembagian, langkah Polya

PENDAHULUAN Soal olimpiade matematika


Masalah dihadapi oleh setiap orang memuat materi antara lain aljabar dan
tanpa terkecuali oleh anak usia sekolah operasi akar, teori bilangan, teori
dalam lingkungan belajarnya. Dalam hal himpunan, teori fungsi, persamaan dan
ini, permasalahan yang dimaksud berupa pertidaksamaan, pengukuran,
soal-soal nonrutin. Soal nonrutin adalah kombinatorik, peluang dan statistik, dan
soal yang penyelesaiannya memerlukan geometri. Salah satu masalah matematika
pemikiran lebih lanjut karena tidak mudah yang sering muncul dalam olimpiade baik
untuk diselesaikan dengan prosedur rutin dari tingkat kabupaten sampai nasional
seperti yang telah dipelajari di kelas, adalah materi teori bilangan mengenai
sehingga menantang untuk diselesaikan penentuan sisa pembagian dari suatu
oleh siswa. Soal olimpiade biasanya bilangan. Bilangan tersebut dapat berupa
berupa soal nonrutin, sehingga soal bilangan berpangkat maupun bilangan
tersebut tentu tidak mudah untuk yang tidak diketahui nilainya, yang
diselesaikan dengan prosedur rutin yang biasanya disimbolkan dengan suatu
telah diketahui oleh siswa. variabel.

242 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018
ISSN 2614-0357

Berbagai macam masalah dengan prosedur rutin. Lencher (Hartono,


matematika mempunyai ciri dan Yusuf, 2014, p.2) mendeskripsikan
memerlukan strategi yang khas untuk masalah matematika sebagai soal
menyelesaikannya. Termasuk masalah matematika yang strategi penyelesaiannya
matematika untuk menentukan sisa tidak langsung terlihat, sehingga dalam
pembagian dari suatu bilangan. Salah satu penyelesaiannya memerlukan
di antaranya adalah melalui pemecahan pengetahuan, keterampilan dan
masalah matematika. pemahaman yang telah dipelajari
Pemecahan masalah matematika sebelumnya.
dapat dilakukan dengan berbagai macam Lebih lanjut, Polya (Hartono,
strategi. Namun, yang menjadi persoalan Yusuf, 2014, p.2) mengemukakan dua
adalah bagaimana menentukan strategi macam masalah matematika yaitu:
yang terbaik dan terefisien, yaitu dengan 1. Masalah untuk menemukan (problem to
menjadikan masalah yang dihadapi terlihat find) yaitu kita mencoba untuk
lebih sederhana sehingga mudah untuk mengkonstruksi semua jenis objek atau
dipecahkan. informasi yang dapat digunakan untuk
Berdasarkan uraian di atas penulis menyelesaikan masalah tersebut.
tertarik untuk mengkaji lebih dalam 2. Masalah untuk membuktikan (problem
mengenai penggunaan strategi memilih to prove) yaitu kita menunjukkan salah
notasi yang tepat dan membentuk masalah satu kebenaran pernyataan, pernyataan
yang setara dalam menentukan sisa tersebut benar atau salah. Masalah jenis
pembagian dari suatu bilangan. Hal ini mengutamakan hipotesis atau
tersebut dipilih karena masalah konklusi dari suatu teorema yang
menentukan sisa pembagian dari suatu kebenarannya harus dibuktikan.
bilangan merupakan masalah yang sering
muncul dalam olimpiade matematika dan Pemecahan Masalah Matematika
soalnya bervariasi, mulai dari pembagian Lencher (Hartono, Yusuf, 2014,
bilangan berpangkat sangat besar sampai p.3) mendefinisikan pemecahan masalah
bilangan yang tidak diketahui nilainya matematika sebagai
yang tidak dapat diselesaikan dengan “proses menerapkan pengetahuan
prosedur rutin, atau dengan alat hitung matematika yang telah diperoleh
(kalkulator). Kedua strategi tersebut dipilih sebelumnya ke dalam situasi yang baru
karena dalam menentukan sisa pembagian yang belum dikenal”.
dari suatu bilangan diperlukan notasi yang Dalam penerapannya, aktivitas
tepat untuk menuliskan maksud dari soal pemecahan masalah dapat menunjang
yang diberikan, kemudian dibentuk kemampuan matematika yang lain seperti
masalah yang setara dengan notasi yang komunikasi dan bernalar secara logis.
telah dipilih, sehingga soal tersebut akan Menurut Polya (Shadiq, Fajar, 2014,
lebih mudah untuk diselesaikan. Oleh p.105-108) terdapat empat tahapan penting
karena itu, kedua strategi tersebut yang harus ditempuh dalam memecahkan
dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah, yaitu:
masalah yang berkaitan dengan 1. Memahami masalah
menentukan sisa pembagian dari suatu Pada langkah ini, para pemecah
bilangan. masalah harus dapat menentukan
dengan jeli apa yang diketahui dan apa
PEMBAHASAN yang ditanyakan. Hal ini dimaksudkan
Masalah Matematika untuk mempermudah memahami
Masalah matematika adalah suatu masalahnya dan mendapatkan
persoalan atau pertanyaan yang bersifat gambaran umum penyelesaiannya.
menantang yang tidak dapat diselesaikan 2. Menyusun rencana penyelesaian

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018 | 243
ISSN 2614-0357

Pada langkah ini, para pemecah Untuk bilangan-bilangan bulat


masalah diarahkan untuk dapat dan , jika ∤ , maka pembagian itu
mengidentifikasi strategi-strategi akan bersisa.
pemecahan masalah yang sesuai untuk Teorema (Burton, David M, 2007, p.17) :
memecahkan masalah yang Untuk sebarang bilangan-bilangan
dihadapinya. bulat dan dengan > 0, ada tepat satu
3. Melaksanakan rencana penyelesaian pasang bilangan-bilangan bulat dan
Pada langkah ini, para pemecah sehingga = + dengan 0 ≤ < .
masalah diarahkan untuk memecahkan Jika ∤ maka memenuhi
masalah dengan menerapkan strategi ketidaksamaan 0 < < . Bilangan bulat
yang telah ditentukan pada langkah dan , masing-masing disebut hasil bagi
sebelumnya dengan tekun dan teliti. dan sisa pembagian oleh .
4. Memeriksa kembali
Pada langkah ini penting untuk Kongruensi
dilakukan untuk menganalisis dan 1. Aritmetika modulo
mengevaluasi apakah strategi yang Misalkan adalah bilangan
diterapkan dan hasil yang diperoleh bulat dan adalah bilangan bulat
sudah sesuai dengan ketentuan dan positif. Operasi (dibaca
tidak terjadi kontradiksi dengan yang “ ”) memberikan sisa jika
ditanya. dibagi dengan . Notasi : =
sedemikian sehingga = + ,
Strategi Pemecahan Masalah dengan 0 ≤ < .
Matematika Bilangan disebut modulus
Strategi pemecahan masalah atau modulo, dan hasil aritmetika
matematika merupakan cara berpikir yang modulo terletak di dalam himpunan
dapat digunakan ketika hendak {0, 1, 2, … , − 1}. Berikut adalah
menyelesaikan suatu masalah yang dapat beberapa contoh hasil operasi dengan
diselesaikan dengan cabang ilmu operator modulo:
matematika. Pemecahan masalah i. 23 5=3
matematika dapat dilakukan dengan (23 = 5 ∙ 4 + 3)
berbagai macam strategi. Namun, yang
ii. 6 8=6 (6 =
menjadi persoalan adalah bagaimana
8 ∙ 0 + 6)
menentukan strategi yang tepat, yaitu
iii. 0 12 = 0 (0 =
menjadikan masalah yang dihadapi terlihat
12 ∙ 0 + 0)
lebih sederhana sehingga mudah untuk
iv. −41 9=4
dipecahkan.
(−41 = 9(−5) + 4)
Loren C. Larson dalam buku
Penjelasan untuk iv :
“Problem Solving through Problem”
Karena negatif, bagi | | dengan
merangkum strategi pemecahan masalah
matematika menjadi dua belas macam: mendapatkan sisa ’. Maka
mencari pola, buatlah gambar, bentuklah = − ’ bila ’≠ 0. Jadi
masalah yang setara, lakukan modifikasi |−41| 9 = 5, sehingga
pada soal, pilih notasi yang tepat, −41 9 = 9−5 =4
pergunakan simetri, kerjakan dalam kasus- 2. Kekongruenan modulo
kasus, bekerja mundur, berargumentasi Bila dua bilangan bulat dan
dengan kontradiksi, pertimbangkan peritas, dibagi dengan bilangan bulat positif
perhatikan kasus-kasus ekstrim, dan (bilangan asli) dan mempunyai sisa
lakukan perumuman. yang sama maka dikatakan bahwa:
“ kongruen dengan modulo ”, dan
Pembagian Bersisa ditulis ≡ ( ).

244 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018
ISSN 2614-0357

Demikian juga: Misal: ÷ bersisa , dengan hasil


“ kongruen dengan modulo ”, dan baginya
ditulis ≡ ( ). ÷ bersisa , dengan hasil
Jadi bila ≡ ( ), maka berlaku baginya , maka dapat ditulis
juga ≡ ( ). = +
Bila ≡ ( ), maka = +
secara sederhana dapat diartikan bahwa Jadi − =( − )∙ atau
( − ) habis dibagi dengan atau − = ∙ .
− = ∙ ( adalah bilangan
bulat). Ini dapat dibuktikan sebagai Sifat-sifat Bilangan Berpangkat Bulat
berikut: Untuk sebarang bilangan real dan
≡ ( ), artinya dan bila serta sebarang bilangan bulat dan
dibagi dengan mempunyai sisa yang berlaku sifat-sifat berikut ini.
sama.
1. ∙ = 2 + 3 maka merupakan variabel dan 3
2. ( ) = adalah konstanta.
3. ( ) = ∙ Parameter dilambangkan dengan
4. = dengan > dan ≠0 huruf, bisa diganti dengan bilangan, mirip
dengan variabel tetapi memiliki makna
5. = dengan < dan ≠0 yang berbeda. Misalnya diketahui fungsi
( )= + + ; ≠ 0, , , dan
6. = dengan ≠ 0 merupakan parameter dari persamaan
7. = 1 dengan ≠ 0 tersebut. Walaupun kita mengganti nilai
8. = dengan ≠ 0 , , dan dengan bilangan apa saja
asalkan sesuai dengan syarat ≠ 0 tetap
Strategi Memilih Notasi yang Tepat saja ( ) akan berbentuk fungsi kuadrat.
dalam Menentukan Sisa Pembagian Notasi yang akan digunakan untuk
Memilih notasi yang tepat menuliskan masalah matematika harus
merupakan strategi awal untuk tepat, yaitu yang dapat menjelaskan
menyelesaikan masalah matematika yaitu maksud dari soal yang diberikan sehingga
dengan menuliskannya ke dalam simbol- dapat mempermudah kita untuk
simbol matematika. Dalam menyelesaikan menyelesaikannya. Misalnya, suatu
masalah matematika tentu kita harus bilangan kuadrat dibagi 2, dapat
memahami terlebih dahulu baru kemudian dinotasikan dengan (2 ) , (2 + 1) .
masalah tersebut dapat diselesaikan. Notasi 2 dipilih karena mewakili
Biasanya langkah awal untuk bilangan yang habis dibagi oleh 2 dan
menyelesaikan masalah matematika adalah dipilih notasi 2 + 1 karena mewakili
menuliskan masalah tersebut ke dalam bilangan yang tidak habis dibagi oleh 2,
notasi atau simbol-simbol matematika. karena dalam soal tertulis suatu bilangan
Simbol-simbol tersebut dapat berupa kuadrat dibagi 2, maka dari notasi-notasi
variabel, konstanta ataupun parameter. tersebut dapat pula dituliskan bilangan
Variabel adalah lambang pengganti kuadrat yang dimaksud adalah
suatu bilangan yang belum diketahui (2 ) , (2 + 1) .
nilainya dengan jelas. Variabel disebut
juga peubah, biasanya dilambangkan Selain itu, semua konsep kunci
dengan huruf kecil , , , … , . Konstanta dalam soal haruslah teridentifikasi dan
adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang sebisa mungkin dinotasikan. Selanjutnya
berupa bilangan dan tidak memuat dicari hubungan antarnotasi yang telah
variabel. Misalnya diketahui ( ) = + ditetapkan. Sebagai contoh, suatu bilangan
kuadrat dibagi 2, maka kemungkinan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018 | 245
ISSN 2614-0357

sisanya dapat ditentukan dengan Dalam memecahkan masalah yang


menentukan notasi yang tepat dari berkaitan dengan menentukan sisa
bilangan kuadrat yang dimaksud terlebih pembagian dari suatu bilangan seringkali
dahulu, seperti yang telah dituliskan pada dijumpai bilangan yang terlalu besar
paragraf sebelumnya, yaitu (2 ) , (2 + nilainya, atau bahkan bilangan yang belum
1) . Selanjutnya dicari hubungan diketahui nilainya yang hanya disimbolkan
antarnotasi yang telah ditetapkan. Dari dalam bentuk variabel sehingga perlu
notasi yang ditentukan, terdapat hubungan membentuk masalah yang setara dari soal
bahwa 2 tidak lain adalah bilangan tersebut, misalnya dengan menggunakan
genap, apabila 2 dikuadratkan, hasilnya kongruensi untuk mempermudah
pun bilangan genap, sehingga ketika menyelesaikan masalah kompleks tersebut.
dibagi oleh 2 akan bersisa 0, dan untuk Sebagai contoh, tentukan sisa
bilangan 2 + 1 merupakan bilangan pembagian 2 oleh 13. Apabila kita
ganjil, apabila 2 + 1 dikuadratkan, menghadapi masalah seperti itu, kita tidak
hasilnya pun merupakan bilangan ganjil, perlu menghitung hasil 2 melainkan
sehingga ketika dibagi oleh 2 akan bersisa selesaikanlah dengan membentuk masalah
1. Jadi, bilangan kuadrat dibagi 2 memiliki yang setara dari masalah tersebut, yaitu
kemungkinan sisa 0 atau 1. dengan menggunakan kongruensi.
Langkah pertama, ubah bentuk 2 ke
Strategi Membentuk Masalah yang dalam perkalian bilangan berpangkat yang
Setara dalam Menentukan Sisa lebih sederhana sebagai berikut 2 ≡
Pembagian 2 ≡2 ∙2 ≡ 2 ( ) ∙2 ,
Masalah yang setara merupakan kemudian bilangan berpangkat tersebut
masalah yang memiliki tingkatan yang ubah ke bentuk pembagian bersisa dengan
sama, sedangkan masalah yang ekuivalen pembaginya adalah 13 (sesuai soal)
merupakan masalah yang memiliki nilai sebagai berikut 2 ≡ (5 ∙ 13 − 1) ∙
(ukuran, arti, atau efek) yang sama. 2, dari bentuk ini dapat dituliskan sebagai
Namun, baik setara atau ekuivalen 2 ≡ (−1) ∙ 2 ( 13) ≡ 1 ∙
menyatakan kesepadanan, hanya saja 2 ( )
13 ≡ 2 ( 13). Dengan kata
istilah ekuivalen biasanya lebih sering lain, 2 dibagi oleh 13 bersisa 2.
digunakan dalam matematika. Misalnya
2166 = 154 × 14 + 10 setara atau Strategi Memilih Notasi yang Tepat dan
ekuivalen dengan kita menyatakan 10 Membentuk Masalah yang Setara
kongruen dengan 2166 modulo 14. dalam Menentukan Sisa Pembagian
Membentuk masalah yang setara Masalah matematika dapat
merupakan strategi yang digunakan ketika diselesaikan dengan berbagai macam
kita menghadapi masalah kompleks, strategi, sehingga tidak menutup
seperti soal dengan bilangan yang terlalu kemungkinan suatu masalah matematika
besar (misalnya 2007 ), terlalu kecil dapat diselesaikan dengan memadukan dua
(misalnya 0,00000000023), atau soal macam strategi atau lebih. Teori bilangan
yang memiliki pola atau perhitungan yang khususnya menentukan sisa pembagian
cukup kompleks. juga merupakan masalah yang bervariasi
Strategi ini dilakukan dengan dan sering muncul dalam olimpiade
membentuk ulang masalah kompleks ke matematika. Oleh karena itu, dalam
suatu bentuk yang lain yang setara dan menentukan sisa pembagian dari suatu
lebih sederhana sehingga diperoleh pola bilangan akan digunakan dua macam
penyelesaiannya. Setelah itu pola tersebut strategi yaitu memilih notasi yang tepat
kita terapkan untuk menyelesaikan dan membentuk masalah yang setara.
masalah kompleks sebelumnya.

246 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018
ISSN 2614-0357

Penggunaan kedua strategi tersebut  , , , dan dibagi 13


dalam menentukan sisa pembagian dari berturut-turut bersisa
suatu bilangan, terlebih dahulu akan 12, 9, 11, dan 7
dipilih notasi yang tepat untuk menuliskan Ditanya : 3 +4 −3 +2
masalah yang diberikan supaya dapat dibagi 13 akan bersisa = . . .
menjelaskan maksud dari soal tersebut dan 2) Menyusun rencana penyelesaian
dicari hubungan dari notasi yang telah Untuk menyelesaikan masalah
ditetapkan, kemudian membentuk masalah tersebut akan digunakan 2 strategi,
yang setara berdasarkan notasi tersebut. yaitu :
Selain penggunaan strategi a. Memilih notasi yang tepat, dan
memilih notasi yang tepat dan membentuk b. Membentuk masalah yang setara,
masalah yang setara, supaya pemikiran yaitu dengan menggunakan
dan langkah pengerjaannya lebih terarah kongruensi atau modulo.
maka masalah tersebut hendaknya 3) Melaksanakan rencana penyelesaian
dipecahkan dengan menggunakan langkah Akan ditentukan penyelesaian dari
Polya yaitu, memahami masalah, masalah tersebut dengan
menyusun rencana penyelesaian, menggunakan strategi yang telah
melaksanakan rencana penyelesaian dan dipilih sebagai berikut:
memeriksa kembali. a. Memilih notasi yang tepat
Contoh 1 (OSN Matematika Tingkat Misal, , , , : produk bilangan
Kabupaten Tahun 2013) yang telah dibagi
Jika , , , dan adalah bilangan bulat : pembagi, pada soal
positif dibagi 13 berturut-turut bersisa diketahui = 13
12, 9, 11, dan 7, maka 3 + 4 − 3 + 2 , , , : hasil bagi
dibagi 13 akan bersisa... : sisa pembagian
1) Memahami masalah Sehingga, diperoleh hubungan,
Masalah tersebut merupakan masalah = 13 + 12
mengenai teori bilangan, yaitu = 13 + 9
menentukan sisa pembagian. = 13 + 11
Penyelesaian dari masalah tersebut = 13 + 7
diarahkan untuk memilih notasi yang b. Membentuk masalah yang setara
tepat dan membentuk masalah yang Berdasarkan poin sebelumnya,
setara dari masalah yang diberikan. dapat dibentuk masalah yang setara
Memilih notasi yang tepat dapat yaitu dengan menggunakan
dilakukan dengan memilih simbol, kongruensi (modulo) sebagai
variabel atau parameter yang dapat berikut.
mewakili pernyataan yang terdapat ≡ 12 ( 13) → 3 ≡
pada masalah yang telah diberikan. 36 ( 13) ↔ 3 ≡
Membentuk masalah yang setara 10 ( 13)
dapat dilakukan dengan membawa ≡9 ( 13) → 4 ≡
masalah tersebut ke dalam bentuk 36 ( 13) ↔ 4 ≡
kongruensi atau modulo. Berdasarkan 10 ( 13)
masalah yang diberikan dapat ≡ 11 ( 13) → 3 ≡
dituliskan beberapa poin sebagai 33 ( 13) ↔ 3 ≡ 7 ( 13)
berikut. ≡ 7( 13) → 2 ≡
Diketahui : 14 ( 13) ↔ 2 ≡ 1 ( 13)
 , , , dan adalah bilangan 3 + 4 − 3 + 2 ≡ 10 + 10 −
bulat positif 7+1( 13)

14 ( 13)

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018 | 247
ISSN 2614-0357

≡1( 13) setara dari masalah yang diberikan.


Diperoleh 3 + 4 − 3 + 2 ≡ Memilih notasi yang tepat dapat
1( 13) yang artinya sisa dilakukan dengan memilih simbol,
pembagian 3 +4 −3 +2 variabel atau parameter yang dapat
oleh 13 adalah 1. mewakili pernyataan yang terdapat
∴ 3 +4 −3 +2 dibagi 13 pada masalah yang telah diberikan.
akan bersisa 1. Membentuk masalah yang setara
4) Memeriksa kembali dapat dilakukan dengan membawa
Pada soal tersebut, dipilih notasi masalah tersebut ke dalam bentuk
= 13 + 12 ; = 13 + 9 ; = kongruensi atau modulo. Berdasarkan
13 + 11; = 13 + 7 yang dapat masalah yang diberikan dapat
mewakili pernyataan yang terdapat dituliskan beberapa poin sebagai
pada soal, kemudian dibentuk masalah berikut.
yang setara dari pernyataan tersebut Diketahui : Suatu bilangan kuadrat
dengan menggunakan kongruensi, Ditanya : Kemungkinan sisanya
sehingga diperoleh ≡ 12 ( 13); apabila bilangan kuadrat tersebut
≡9( 13); ≡ 11 ( 13); dibagi
≡ 7( 13). Dari bentuk ini, kita dengan 3 adalah . . .
bawa pernyataan tersebut sesuai 2) Menyusun rencana penyelesaian
dengan perintah soal, diperoleh 3 ≡ Untuk menyelesaikan masalah
10 ( 13); 4 ≡ 10 ( 13); tersebut akan digunakan 2 strategi,
3 ≡7( 13); 2 ≡ 1 ( 13). yaitu :
Setelah itu, kita operasikan sisa a. Memilih notasi yang tepat, dan
pembagian dari masing-masing b. Membentuk masalah yang setara,
pernyataan tersebut, diperoleh 3 + yaitu dengan menggunakan
4 − 3 + 2 ≡ 10 + 10 − 7 + kongruensi atau modulo.
1( 13) ≡ 14 ( 13) ≡ 3) Melaksanakan rencana penyelesaian
1( 13).Dengan kata lain, sisa Akan ditentukan penyelesaian dari
pembagian 3 + 4 − 3 + 2 oleh masalah tersebut dengan
13 adalah 1. menggunakan strategi yang telah
Dengan demikian, dengan dipilih sebagai berikut :
menggunakan strategi memilih notasi a. Memilih notasi yang tepat
yang tepat dan membentuk masalah Misalkan bilangan kuadrat yang
yang setara, masalah yang berkaitan dimaksud adalah :
dengan menentukan sisa pembagian (3 ) , (3 + 1) , (3 + 2)
akan mudah diselesaikan, meskipun b. Membentuk masalah yang setara
bilangan yang dimaksud tidak Berdasarkan poin sebelumnya,
diketahui nilainya. dapat dibentuk masalah yang
Contoh 2 (OSN Matematika Tingkat setara yaitu dengan menggunakan
Kabupaten Tahun 2007) kongruensi (modulo) sebagai
Suatu bilangan kuadrat dibagi 3, maka berikut.
kemungkinan sisanya adalah . . . Untuk ( )
1) Memahami masalah (3 ) ≡ (3 ∙ + 0)
Masalah tersebut merupakan masalah ≡0 ( 3)
mengenai teori bilangan, yaitu ≡0( 3)
menentukan sisa pembagian. Diperoleh bilangan kuadrat
Penyelesaian dari masalah tersebut ( ) dibagi 3 bersisa 0, dengan
diarahkan untuk memilih notasi yang kata lain ( ) habis dibagi 3.
tepat dan membentuk masalah yang Untuk ( + )

248 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018
ISSN 2614-0357

(3 + 1) ≡ (3 ∙ + 1) Dengan kata lain, suatu bilangan


≡1 ( 3) kuadrat dibagi 3, maka sisanya
≡1( 3) adalah 0 atau 1.
Diperoleh bilangan kuadrat Dengan demikian, dengan
( + ) dibagi 3 bersisa1. menggunakan strategi memilih
Untuk ( + ) notasi yang tepat dan membentuk
(3 + 2) ≡ (3 ∙ + 2) masalah yang setara, masalah yang
≡2 ( 3) berkaitan dengan menentukan sisa
≡4( 3) pembagian akan mudah
≡1( 3) diselesaikan, meskipun bilangan
Diperoleh bilangan kuadrat yang dimaksud tidak diketahui
( + ) dibagi 3 bersisa 1. nilainya.
∴ Suatu bilangan kuadrat dibagi Contoh 3 (OSN Matematika Tingkat
3, maka sisanya adalah 0 atau 1. Provinsi Tahun 2011)
4) Memeriksa kembali Jika bilangan bulat dan dibagi 4, maka
Suatu bilangan kuadrat dibagi 3, bersisa 3. Jika bilangan − 3 dibagi 4,
dapat dinotasikan dengan maka bersisa . . .
(3 ) , (3 + 1) , (3 + 2) . 1) Memahami masalah
Notasi 3 dipilih karena mewakili Masalah tersebut merupakan masalah
bilangan yang habis dibagi oleh 3, mengenai teori bilangan, yaitu
dipilih notasi 3 + 1 dan 3 + 2 menentukan sisa pembagian.
karena mewakili bilangan yang Penyelesaian dari masalah tersebut
tidak habis dibagi oleh 3, karena diarahkan untuk memilih notasi yang
dalam soal tertulis suatu bilangan tepat dan membentuk masalah yang
kuadrat dibagi 3, maka dari notasi- setara dari masalah yang diberikan.
Memilih notasi yang tepat dapat
notasi tersebut dapat pula
dilakukan dengan memilih simbol,
dituliskan bilangan kuadrat yang
variabel atau parameter yang dapat
dimaksud adalah (3 ) , (3 +
mewakili pernyataan yang terdapat
1) , (3 + 2) .
pada masalah yang telah diberikan.
Setelah ditentukan notasi untuk
Membentuk masalah yang setara
masing-masing pertanyaan yaitu,
dapat dilakukan dengan membawa
(3 ) , (3 + 1) , dan (3 + 2) .
masalah tersebut ke dalam bentuk
Kemudian dibentuk masalah yang
kongruensi atau modulo. Berdasarkan
setara dari pernyataan tersebut
masalah yang diberikan dapat
dengan menggunakan kongruensi,
dituliskan beberapa poin sebagai
sehingga diperoleh (3 ) ≡
berikut.
(3 ∙ + 0) ; (3 + 1) ≡
Diketahui : Bilangan bulat dan
(3 ∙ + 1) ; (3 + 2) ≡
dibagi 4, bersisa 3.
(3 ∙ + 2) . Dari bentuk ini, kita
Ditanya : Bilangan − 3 dibagi 4,
bawa pernyataan tersebut sesuai bersisa . . .
dengan perintah soal, diperoleh 2) Menyusun rencana penyelesaian
(3 ) ≡ 0 ( 3) ≡ 0 ( 3) Untuk menyelesaikan masalah
; tersebut akan digunakan 2 strategi,
(3 + 1) ≡ 1 ( 3) ≡ yaitu :
1( 3); a. Memilih notasi yang tepat, dan
(3 + 2) ≡ 2 ( 3) ≡ b. Membentuk masalah yang setara,
4( 3) ≡ 1 ( 3). yaitu dengan menggunakan
kongruensi atau modulo.
3) Melaksanakan rencana penyelesaian

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018 | 249
ISSN 2614-0357

Akan ditentukan penyelesaian dari Setelah itu, kita operasikan sisa


masalah tersebut dengan pembagian dari masing-masing
menggunakan strategi yang telah pernyataan tersebut, diperoleh −
dipilih sebagai berikut : 3 ≡ (3 − 9)( 4) ≡
a. Memilih notasi yang tepat (−6)( 4) ≡ (−2)( 4),
Misal , : produk bilangan dengan menggunakan aritmetika
yang telah dibagi modulo diperoleh |−2| 4=4−
: pembagi, pada soal 2, sehingga −2 4 = 4 − 2 = 2,
diketahui = 4 sehingga bilangan − 3 dibagi 4,
, : hasil bagi bersisa 2.
: sisa pembagian, pada Dengan demikian, dengan
soal diketahui = 3 menggunakan strategi memilih notasi
Sehingga, diperoleh hubungan, yang tepat dan membentuk masalah
=4 +3 yang setara, masalah yang berkaitan
=4 +3 dengan menentukan sisa pembagian
b. Membentuk masalah yang setara akan mudah diselesaikan, meskipun
Berdasarkan poin sebelumnya, bilangan yang dimaksud tidak
dapat dibentuk masalah yang diketahui nilainya.
setara yaitu dengan menggunakan
kongruensi (modulo) sebagai KESIMPULAN
berikut. Berdasarkan pemaparan materi di
≡3( 4) atas, dapat disimpulkan bahwa memilih
≡3( 4) ↔ 3 ≡ notasi yang tepat dan membentuk masalah
9( 4) yang setara merupakan perpaduan strategi
Sehingga diperoleh, yang tepat dalam menentukan sisa
− 3 ≡ (3 − 9)( 4) pembagian dari suatu bilangan. Dalam
≡ (−6)( 4) penerapannya, memilih notasi yang tepat
≡ (−2)( 4) dilakukan terlebih dahulu baru kemudian
Menurut aritmetika modulo, membentuk masalah yang setara
karena negatif, bagi | | dengan berdasarkan notasi yang telah ditetapkan.
mendapatkan sisa ’. Maka Namun, selain penggunaan kedua strategi
= − ’ bila ’≠ 0. tersebut hendaknya juga menggunakan
Jadi |−2| 4 = 4 − 2, langkah Polya supaya pemikiran dan
sehingga −2 4=4−2=2 langkah pengerjaannya lebih terarah.
Diperoleh bilangan − 3 dibagi
4, bersisa 2. REFERENSI
4) Memeriksa kembali [1] Burton, D. M. (2007). Elementary
Pada soal tersebut, setelah Number Theory. New York:
ditentukan notasi untuk masing- McGraw-Hill.
masing pernyataan yaitu, = 4 + 3 ;
=4 +3 kemudian dibentuk [2] Farikhin. (2010). Mari Berpikir
masalah yang setara dari pernyataan Matematis: Panduan Olimpiade
tersebut dengan menggunakan Sains Nasional SMP. Yogyakarta:
kongruensi, sehingga diperoleh ≡ Graha Ilmu.
3( 4) ; ≡3( 4). Dari
bentuk ini, kita bawa pernyataan [3] Hartono, Y. (ed.) (2014). Strategi
tersebut sesuai dengan perintah soal, Pemecahan Masalah. Yogyakarta:
diperoleh ≡ 3( 4); ≡ Graha Ilmu.
3( 4) ↔ 3 ≡ 9( 4).

250 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018
ISSN 2614-0357

[4] Larson, L. (1983). Problem-Solving Jurnal Program Studi Pendidikan


Through Problems. New York: Matematika, 6(1), 56-57.
Springer Verlag.
[9] Riffayanti, L., & Setiawan, R. (2017)
[5] Shadiq, F. (2014). Pembelajaran Analisis Strategi Langkah Mundur
Matematika: Cara Meningkatkan dan Bernalar Logis dalam
Kemampuan Berpikir Siswa. Menentukan Bilangan dan Nilainya,
Yogyakarta: Graha Ilmu. AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika 6(1), 114-
[6] Sukino. (2007). Matematika untuk 126.
SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Tim
Pustaka Cerdas. (2016). Siap Jadi [10] Fauziah, A.N., & Setiawan, R. (2018).
Juara OSN SMP. Yogyakarta: Analisis Strategi Bekerja Mundur
Pustakabarupress. dan Ekuivalensi Pada Permasalahan
Non Rutin Sistem Persamaan. Jurnal
[7] Umar, W. (2016). Strategi Pendidikan Matematika dan
Pemecahan Masalah Matematis Matematika SOLUSI, 2 (1), 79-88.
Versi George Polya dan
Penerapannya dalam Pembelajaran [11] Ayuningrum, S M., & Setiawan, R.
Matematika. Kalamatika, 1(1), 59- (2018). Analisis Penggunaan Strategi
70. Menerka Lalu Menguji Kembali dan
Melihat dari Sudut Pandang Lain
[8] Astuti, K.M.D., & Setiawan, R. Dalam Matematika Non-Rutin Untuk
(2017). Analisis Strategi Penyelesaian Mencari Nilai x Pada
Menyederhanakan Masalah Serupa Suatu Persamaan. Jurnal Pendidikan
dan Sudut Pandang Lain Pada Matematika dan Matematika
Permasalahan Non Rutin SOLUSI, 2,(1), 63-78.
Penjumlahan Fungsi. AKSIOMA:

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.3 Mei 2018 | 251

Anda mungkin juga menyukai