Anda di halaman 1dari 12

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

DWIJACENDEKIA
Jurnal Riset Pedagogik
https://jurnal.uns.ac.id/jdc

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FLASH BOOK SEJARAH PERADABAN


INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD

Hatma Heris Mahendra

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima 18 September 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan
Disetujui 6 Oktober 2017 dan kefektivitas bahan ajar flash book sejarah peradaban
Diterbitkan 1 Desember 2017 Indonesia yang telah dikembangkan. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian pengembangan dengan
desain penelitian 4-D. Penilaian kelayakan pada hasil
Kata Kunci pengembangan bahan ajar flash book dilaksanakan oleh
validator ahli materi dan validato ahli media. Pengujian
Bahan ajar, flash book, hasil hipotesis dilakukan dengan menggunakan tes tulis berupa
belajar pre test dan post test. Data hasil penelitian yang diperoleh
sebagai berikut penilaian dari validator ahli materi yang
menunjukkan presentase hasil penilaian sebesar 93,75%
yang tergolong sangat baik dan penilaian dari validator
ahli media yang menunjukkan presentase sebesar
91,67% yang tergolong sangat baik. Berdasarkan
penilaian dari validator ahli tersebut bahan ajar flash book
yang dikembangkan dinyatakan layak. Sedangkan untuk
pengujian hipotesis yang dianalisa dengan uji t
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa
pada kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung
(3.979) > ttabel (1.673). Jadi, penggunaan bahan ajar flash
book berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan
bahwa bahan ajar flash book sejarah peradaban
Indonesia layak dan efektif meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V sekolah dasar.

Cara Mengutip
Mahendra, H.H. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Flash
Book Sejarah Peradaban Indonesia Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V SD. DWIJACENDEKIA Jurnal Riset
Pedagogik, 1(2), 31-42.

Korespondensi Penulis: p-ISSN 2581-1843


hatma.mahendra@gmail.com e-ISSN 2581-1835
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah upaya sadar pelajaran saja, tetapi juga terjadi


manusia untuk memanusiakan interaksi dengan siswa. Peran guru
manusia. Pendidikan juga sangat sentral dalam kegiatan
menyiapkan anak untuk kehidupan pembelajaran. Guru tidak hanya
dimasa yang akan datang dan berperan sebagai pengajar, tetapi
pendidikan juga merupakan upaya guru juga berperan sebagai
untuk mencapai kedewasaan. pembimbing, pemberi fasilitas, dan
Pendidikan merupakan faktor yang temapt siswa untuk mengungkapkan
sangat mempengaruhi perkembangan kesulitan yang dialaminya. Dalam
anak dimasa datang. Perkembangan pemblajaran guru dapat
yang dimaksud adalah perkembangan menggunakan media atau bahan ajar
dalam aspek kognitif, aspek dengan basis teknolog baru.
psikomotor, dan aspek afektif.
Didalam kegiatan belajar – mengajar Upaya meningkatkan kualitas proses
kegiatan belajar merupakan kegiatan pembelajaran maka pada tahun 2013
utama, sedangkan kegiatan mengajar pemerintah memperkenalkan
merupakan kegiatan untuk kurikulum 2013 yang menggantikan
mengoptimalkan kegiatan belajar. kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
tingkat satuan pendidikan atau biasa
Inti pendidikan sesungguhnya berada disebut KTSP. Dalam kurikulum 2013
pada proses pendidikan atau proses pembelajaran tidak dibagi
pembelajaran. Menurut Slameto berdasarkan mata pelajaran akan
(2010: 2) belajar ialah suatu proses tetapi dikelompokkan dalam tema
yang dilakukan seseorang untuk tertentu. Berdasarkan kurikulum 2013
memperoleh suatu perubahan tingkah pada pembelajaran di kelas V sekolah
laku yang baru secara keseluruhan, dasar dibagi menjadi Sembilan tema
sebagai hasil pengalamannya sendiri dan setiap tema akan dibagi menjadi
dalam interaksi dengan beberapa sub tema.
lingkungannya. Setelah proses
pembelajaran diharapkan siswa dapat Dalam prakteknya kurikulum 2013
mengalami peningkatan dalam aspek menggunakan buku guru sebagai
kognitif yang berhubungan dengan pedoman guru dalam menyampaikan
kemampuan siswa memahami materi kepada siswa sertabuku siswa
pelajaran, aspek psikomotor yang sebagai bahan belajar siswa.
berhubungan dengan katerampilan, Kenyataan yang didapati di lapangan
serta aspek afektif yang berhubungan buku siswa yang semestinya menjadi
dengan sikap siswa. bahan belajar bagi siswa masih
memliki beberapa kekurangan antara
Agar mencapai hasil pembelajaran lain kurangnya materi dalam buku
yang diharapkan maka dalam siswa sehingga banyak siswa yang
pembelajaran diharapkan adanya mengalami kesulitan dalam belajar
interaksi antara siswa dengan guru karena harus mencari bahan belajar
yang berjalan dua arah. Guru tidak lain. Hal ini dapat berpengaruh pada
hanya menyampaikan materi

32
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

hasil belajar siswa khususnya dalam


aspek kognitif. Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut maka peneliti akan mengkaji
Salah satu upaya untuk meningkatkan melalui penelitian pengembangan
hasil belajar siswa yaitu dengan dengan judul ”Pengembangan Bahan
dikembangkannya bahan ajar flash Ajar Flash Book Sejarah Peradaban
book yang berbasis teknologi untuk Indonesia untuk Meningkatkan Hasil
menyesuaikan proses pembelajaran Belajar Siswa Kelas V Sekolah
dengan perkembangan teknologi di Dasar”. Tujuan dari penelitian ini
era digital ini. Dengan sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan
dikembangkanya bahan ajar flash kelayakan hasil pengembangan
book ini diharapkan dapat membantu bahan ajar flash book sejarah
siswa dalam proses belajar mengajar peradaban Indonesia (2)
serta membantu siswa dalam Mendeskripsikan efektivitas bahan
mempelajari materi pelajaran yang ajar flash book sejarah peradaban
akan meningkatkan hasil belajar Indonesia dalam dalam meningkatkan
siswa. Hal tersebut dikarenakan hasil belajar siswa kelas V sekolah
dalam bahan ajar flash book tidak dasar
hanya terdiri dari teks dan gambar
saja melainkan dapat juga diberikan Menurut National Center for
contoh berupa video maupun audio. Vocational Education Research Ltd,
Selain itu bahan ajar flash book dapat dalam Prastowo (2014: 138) bahan
dipelajari dimana saja tanpa ajar adalah segala bentuk bahan yang
membawa buku fisik melainkan dapat digunakan untuk membantu guru atau
dipergunakan melalui alat seperti instruktur dalam melaksanakan proses
smartphone, laptop, maupun pembelajaran di kelas. Bahan yang
computer serta tablet. Dalam dimaksud bisa berupa bahan tertulis
penggunaannya di kelas guru dapat dan tak tertulis. Bahan ajar
menampilkan melalui bantuan merupakan separangkat materi yang
proyektor. Selain hal tersebut dengan disusun secara sistematis, baik tertulis
diterapkannya bahan ajar berbasis maupun tidak, sehingga tercipta
digital akan membantu dalam lingkungan atau suasana yang
pelestarian lingkungan karena tidak memungkinkan peserta didik untuk
perlunya penggunan kertas dalam belajar. Adapula yang berpendapat
pengemasan bahan ajar. Menurut bahwa bahan ajar adalah informasi,
Tanner (2014) kemajuan dalam alat, dan teks yang diperlukan guru
teknologi digital akan terus atau instruktur untuk perencanaan
meningkatkan kenyamanan dan dan penelahaan implementasi
kemudahan dengan adanya buku pembelajaran. Pandangan ini
elektronik yang dapat didownload di dilengkapi oleh Pannen bahwa bahan
smartphone utatau komper karena ajar atau bahan atau materi pelajaran
keunggulan tampilan, ketersediaan yang disusun secara sistematis yang
kognitif, atau kesesuaian metakognitif, digunakan guru dan peserta didik
platform ini tampaknya unggul dari dalam proses pembelajaran.
paltform yang lain, itu dapat
diasumsikan bahwa itu akan Menurut Muslich (2010:133) sebelum
mendominasi pasar buku di masa menulis bahan ajar harus memahami
depan. landasan penulisan bahan ajar yaitu:
33
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

(1) Landasan Keilmuan Ini berarti kehidupan lainnya. (4) Landasan


bahwa setiap penulis buku teks harus Keterbacaan Materi dan Bahasa Yang
memahami dan menguasai teori yang Digunakan, Landasan keempat yang
terkait dengan bidang keilmuan atau perlu diperhatikan dalam penulisan
bidang keilmuan atau bidang studi buku teks adalah landasan
yang ditulisnya. Dengan demikian keerbacaan materi dan bahasa yang
penulis buku teks biologi harus digunakan. Landasan ini diperlukan
memahami dan menguasai teori yang karena buku teks merupakan sarana
terkait dalam bidang studi biologi. komunikasi siswa dalam
Begitu juga, penulis buku teks kimia, pembelajaran. Sebagai sarana
fisika, matematika, sosiologi, sejarah, komunikasi, materi dan redaksi sajian
bahasa indonesia dan pendidikan yang terdapat dalam buku teks harus
agama harus memahami dan bisa dipahami siswa. Secara teknis,
menguasai teori yang terkait dengan indikator yang digunakan dalam buku
bidang studi yang ditulisnya. Secara teks adalah komunikatif, dialogis dan
teknis landasan keilmuan ini meliputi interakti, lugas keruntutan alur pikir,
aspek keakuratan materi, aspek koherensi, kesesuaian dengan kaidah
cakupan materi, aspek pendukung bahasa Indonesia yang benar dan
materi (2) Landasan Ilmu Pendidikan penggunaan istilah dan simbol atau
dan Keguruan, landasan kedua yang lambang yang sesuai dengan
perlu diperhatikan dalam penulisan perkembangan peserta didik.
buku tks adalah landasan pendidikan
dan keguruan, terutama hal-hal yang Flash book adalah buku digital
terkait dengan hakikat belajar, dengan format flash yang dapat
pembelajaran konstektual, berisikan content berupa teks,
pembelajaran model pakem, dan gambar,animasi, audio serta audio
pengembangan ativitas, kreativitas, visual yang dibuat dengan
dan motivasi siswa. (3) Landasan menggunakan aplikasi Macromedia
Kebutuhan Siswa, landasan ketiga Flash. Menurut Kumolo (2005:1)
yang perlu diperhatikan dalam Macromedia Flash merupakan
penulisa buku teks adalah landasan program yang dibuat oleh perusahaan
kebutuhan siswa. Hal itu dikarenakan macromedia untuk keperluan
landasan kebutuhan ini erat kaitannya pembuatan aplikasi dan animasi web
dengan motivasi, maka pemahaman interaktif. Program ini dirancang untuk
tantang teori motivasi perlu animasi berbasis vector sehingga
diperdalam.Motivasi dapat diartikan sehingga menghasilkan file ukuran
sebagai kekuatan (energi) seseorang kecil juga merupakan program yag
yang dapat menimbulkan tingkat didesain dengan kemampuan untuk
persistensi dan anusianismenya membuat 2 animasi dimensi yang
dalam melaksanakan suatu kegiatan, handal dan ringan sehingga
baik yang bersumber dari dalam diri macromedia flash banyak digunakan
individu (motivasi intrinsik) maupun untuk membangun dan memberikan
dari luar individu (motivasi ekstrinsik). efek animasi pada website, CD
Seberapa kuat motivasi yag dimiliki interaktif dan yang lainnya. Menurut
individu akan banyak menentukan Yudhiantoro (2003:3) Macromedia
terhadap kualitas perilaku yang Flash adalah sebuah program animasi
ditampilkannya, baik dalam konteks yang telah banyak digunakan oleh
belajar, bekerja, maupun dalam animator untuk menghasilkan animasi
34
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

yang professional. Animasi adalah penggabungan isi multimedia, seperti


gambar mati (grafis statis) yang dibuat klip video, animasi dan game berbasis
efek sehingga seoah-olah tampak pendidikan, adalah beberapa unsur
bergerak. Clark, dkk(1991:210) Buku Pelajaran elektronik yang telah
menyatakan semua informasi diproses terbukti dapat meningkatkan minat
melalui dual chanel yang independen siswa dalam belajar. Kedua, Buku
yaitu chanel verbal seperti teks, dan teks elektronik memungkinkan guru
suara dan chanel visual seperti untuk "menyesuaikan dan
diagram, animasi dan gambar. menghasilkan konten dengan
Berdasarkan dari pengertian tersebut pemaknaan ulang sesuai apa yang
dapat disimpulkan bahwa, animasi perlu diajarkan, menggunakan modul
merupakn suatu kegiatan yang berbeda yang mungkin sesuai
menghidupkan, mengerakkan, benda dengan gaya belajar siswa, wilayah,
mati. Suatu benda mati diberi bahasa, atau tingkat keterampilan,
dorongan, kekuatan , semangat dan yang berpegang pada standar
emosi untuk menjadi hidup atau pendidikan. Berikutnya bagian buku
hanya berkesan hidup. pelajaran generasi terbaru ini
memungkinkan siswa agar tidak lagi
Buku teks dengan basis elektronik (e- membawa ransel penuh dengan buku
Buku teks) atau buku digital adalah teks berat untuk sekolah. Kemudian,
bentuk digital dari buku teks pelajaran Buku Pelajaran elektronik
yang berpotensi akan menggantikan memungkinkan backup mudah dan
buku pelajaran berbasis kertas yang penggantian sehingga kerugian dapat
ada dalam kurikulum sekolah. dengan mudah digantikan oleh
Menurut Yau dkk (2013:32) salinan baru dari server atau
Dibandingkan dengan buku teks perangkat penyimpanan lain. Kelima,
tradisional, keuntungan dari buku pembaruan cepat dan akses ke
elektronik yang pertama ada konten terbaru yang mungkin.

METODOLOGI

Penelitian ini termasuk dalam jenis model Thiagarajan 4-D (Four D


penelitian pengembangan yang Model). Model pengembangan yang
mempunyai tujuan untuk dikemukakan Thiagarajan, Semmel
mengembangkan perangkat dan Semmel yang biasa disebut Four
pembelajaran bahan ajar dalam D Model (model 4-D terdiri atas (1)
bentuk buku ajar. Bahan ajar yang Pendefinisian (defne), meliputi analisis
dikembangkan dalam penelitian ini awal, analisis siswa, analisis konsep,
adalah bahan ajar untuk tema sejarah analisis tugas dan perumusan tujuan
peradaban Indonesia. Menurut pembelajaran; (2) Perancangan
Sugiyono (2011:407) penelitan (design) meliputi penyusunan
pengembangan adalah metode perangkat pembelajaran, pemilihan
penelitian yang digunakan untuk media, pemilihan format, dan desain
menghasilkan produk tertentu, dan awal; (3) Pengembangan (develop),
menguji kefektifan produk tersebut. meliputi validasi ahli dan uji coba; dan
(4) Penyebaran (dissemite).
Model yang digunakan dalam
pengembangan bahan ajar ini adalah
35
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

Penelitian dilakukan di SDN Medokan Keterangan:


Ayu I/270 yang bertempat di Jl.
R = Kelompok eksperimen dan
Medokan Ayu No. 7 Kel. Medokan
kelompok kontrol dipilih secara random.
Ayu Kec. Rungkut Surbaya.Subjek T1 = Uji awal (pretest), untuk
dari penelitian ini adalah bahan ajar mengetahui penguasaan awal siswa
Flash book yang didesain dengan terhadap pengetahuan tentang materi
basis multimedia yang sebelum diberikan perlakuan.
diimplementasikan pada T2 = Uji akhir (posttest), untuk
pembelajaran tema sejarah mengetahui penguasaan siswa terhadap
peradaban Indonesia. Sedangkan pengetahuan tentang materi.
objek uji coba pada penelitian ini X = Perlakuan yaitu pelaksanaan
adalah siswa-siswi kelas V A dan V B pembelajaran dengan menggunakan
SDN Medokan Ayu I/270 Surabaya. bahan ajar flash book.
Dimana pada kelas V A berjumlah 29
Untuk menganalisis data dalam
siswa dan IV B berjumah 27 siswa
proses pengembangan bahan ajar
pada tahun pelajaran 2015/2016.
flash book yang merupakan
Dengan sampel terdiri dari dua kelas,
pengamatan dari validator, dianalisis
dimana satu kelas sebagai kelas
dengan rumus koefisien kesepakatan
eksperimen dan satu kelas lagi
sebagai berikut:
sebagai kelas control. Untuk kelas
control dilakukan pada kelas V A
sedangkan untuk kelas eksperimen
menggunakan kelas V B.
(Riduwan, 2011:21)
Rancangan penelitian uji coba di
lapangan bahan ajar flash book yang Adapun kreteria penilaian dalam
menggunakan rancangan randomized mengevaluasi ini adalah :
control-group pretest-posttest design 100– 81 = Sangat Baik
yang dikembangkan oleh Suryabrata
(2011:203).Pada rancangan ini 80– 61 = Baik
diberikan tes awal dan tes akhir pada 60 – 41 = Kurang Baik
kelas eksperimen maupun kelas
control. Kelompok eksperimen adalah 40– 21 = Tidak Baik
kelompok yang diberikan perlakuan
20 – 0 = Sangat Tidak Baik
dengan menggunakan bahan ajar
(Riduwan, 2011:21)
flash book pada proses belajar
menggajarnya, sedangkan pada kelas Analisis Aktivitas Siswa dan Guru
control tidak menggunakan media Pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran. Rancangan penelitian pembelajaran dilakukan oleh dua
ini disajikan orang pengamat. Data penilaian
Tabel 1. Rancangan Penelitian
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Tes Tes
dianalisis berdasarkan rata-rata skor
Kelompok Perlakuan pelaksanaan pembelajaran yang
Awal Akhir
R
dilakukan peneliti. Data hasil
Eksperimen T1 X T2 pengamatan keaktifan siswa, selama
Kontrol T1 - T2 KBM berlangsung dianalisis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

36
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

peneliti adalah uji F dengan kriteria


sebagai berikut.

Kategori :

P = Persentase
f = Banyak keaktifan yang (Winarsunu,2009:100)
terlaksana
N = Jumlah keseluruhan keaktifan Adapun kriteria pengujian digunakan
yang dinilai pada taraf signifikansi 5% (0,05).
(Winarsunu, 2009:20) Dalam hal ini hipotesis yang diuji
Uji normalitas penting diketahui adalah:
berkaitan dengan ketetapan pemilihan Ho = varians pada tiap kelompok
uji statistik yang akan digunakan. Uji sama (homogen)
normalitas digunakan untuk
mengetahui normal tidaknya sebaran H1 = varians pada tiap kelompok
yang digunakan dalam penelitian ini. tidak sama (tidak homogen)
Uji normalitas penelitian ini dilakukan
dengan menghitung antara nilai Hipotesis didefinisikan sebagai
pretest dengan nilai pretest antara jawaban sementara terhadap
kedua kelompok dan nilai posttest rumusan masalah penelitian. Setelah
dengan nilai posttest antara kedua melakukan uji normalitas dan uji
kelompok pula. Uji normalitas yang homogenitas, maka langkah
digunakan adalah uji Chi Square selanjutnya adalah menguji hipotesis.
dengan hipotesis:
Untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa sebelum mengikuti
pembelajaran subtema kerajaan Islam
di Indonesia dengan pengembangan
bahan ajar flash book dan
sesudahnya digunakan teknik analisi
Keterangan: data uji t dua sampel bebas dengan
x2= nilai chi square rumus separated varian adalah
sebagai berikut:
fo= frekuensi yang diperoleh

fe= frekuensi yang diharapkan

(Winarsunu,2009:88)

Pengujian homogenitas dilakukan


untuk menguji kesamaan dari (Sugiyono, 2011:273)
Keterangan :
beberapa bagian sampel. Uji
homogenitas dilakukan dengan t = nilai t hitung
menghitung antara nilai pretest
dengan nilai pretest antara kedua X1 = nilai rata-rata kelompok 1
kelompok dan nilai posttest dengan
X2 = nilai rata-rata kelompok 2
nilai posttest antatra kedua kelompok
pula. Prosedur yang digunakan S21 = nilai varian terbesar

37
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

S22 = nilai varian terkecil Bahan ajar flash book dikatakan


efektivitas digunakan dalam
n1 = jumlah sampel kelompok 1
pembelajaran, apabila taraf signifikan
n2 = jumlah sampel kelompok 2 < 0,05 (t-0,05). Rumusan hipotesisnya
adalah sebagai berikut:
Kaidah keputusan :
Ho : tidak ada perbedaan antara
Jika t hitung ≥ t table, maka terdapat hasil belajar siswa yang
perbedaan signifikan menggunakan bahan ajar dan tidak
menggunakan bahan ajar flash book.
(Ho ditolak Ha diterima).
Ha : ada perbedaan anatara hasil
t hitung ≤ t table, maka tidak ada perbedaan belajar siswa yang menggunakan
signifikan bahan ajar dan tidak menggunakan
bahan ajar flash book.
(Ho diterima dan Ha ditolak).

PEMBAHASAN

Pada bagian hasil dan pembahasan kerajaan Islam di Indonesia. Bahan


akan dibahas proses pengembangan ajar flash book harus memperhatikan
bahan ajar flash book dan pengujian tentang materi dari bahan ajar serta
kelayakan seta efektivitas bahan ajar format digital dari bahan ajar flash
flash book yang dikembangkan book yang dikembangkan. Dari tahap
dengan model 4-D. perancangan ini akan menghasilkan
Pengembangan bahan ajar flash book draft 1 yang akan dinilai kelayakannya
menggunakan model 4-D yang oleh validator ahli (3) tahap
meliputi 4 tahap, yaitu: (1) tahap pengembangan (develop)
pendefinisian (define), dalam tahap ini berdasarkan revisi dari masukan
akan dilakukan analisis awal yang validator ahli maka akan dilakukan
bertujuan untuk mengetahui perbaikan yang menghasilkan draft II
kebutuhan mendasar dari sebuah yang akan diujicobakan pada kelas
pembelajaran. Sebuah kebutuhan eksperimen (4) tahap penyebaran
didapatkan dari hal-hal yang (dissemite) peneliti menyebarkan
diamanatkan undang-undang. Hal-hal produk bahan ajar flash book pada
yang harus dilakukan adalah SDN Medokan Ayu/270 Surabaya
menganalisis tujuan pembelajaran untuk membantu dalam
menurut kurikulum, perangkat menyampaikan materi pada tema
pembelajaran, dan tantangan masa sejarah peradaban Indonesia subtema
depan., analisis siswa, analisis kerajaan Islam di Indonesia. Selain itu
konsep, analisis tugas dan perumusan peneliti juga berencana menyebarkan
tujuan pembelajaran (2) Tahap secara lebih luas bahan ajar flash
perancangan (design) berdasarkan book pada website kumpulbagi.id
pada tahap pendefinisian dengan akun richard17 agar bisa
dimaksudkan untuk mendapatkan didownload dimanfaatkan dan
format atau draf awal bahan ajar flash digunakan oleh guru yang
book yang dikembangkan. Materi membutuhkan.
yang dikembangkan menjadi bahan
ajar flash book adalah subtema
38
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

Validasi dilakukan oleh dua validator sebagai pengamat yang mengikuti


ahli yaitu validator ahli materi yaitu kegiatan pembelajaran dari awal
Drs. Suprayitno M.Si dan validator ahli hingga akhir. Pengamat mengamati
media yaitu Dr. Bachtiar S Bachri, kegiatan atau aktivitas peserta didik
M.Pd. Dari penilaian kelayakan dari pada saat pembelajaran berlangsung.
kedua validator tersebut diperoleh Pengamatan dilakukan dalam tiga kali
data sebagai berikut: pertemuan di kelas V B. Berdasarkan
Tabel 2. Hasil Validasi hasil analisis pengamatan aktivitas
No
Validator
Nilai Kategori
guru pada saat pembelajaran
Ahli subtema kerajaan Islam di Indonesia
Validator 93,75 % Sangat engan menggunakan bahan ajar flash
1. Ahli Materi baik book dapat dikategorikan baik,
Validator 91,67% Sangat dengan rata-rata 83,89%. Dengan
2. Ahli Media baik demikian dapat disimpulkan bahwa
aktivitas guru dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil penilaian dari berjalan baik, guru mampu berperan
validator ahli tersebut diperoleh nilai aktif dalam pembelajaran.
93,75% dari penilain validator ahli
materi dengan kategori sangat baik, Analisis data penelitian bertujuan
dan nilai 91,67% dari penilain untuk membuktikan kebenaran dari
validator ahli media dengan kategori pernyataan yang telah ditetapkan
sangat baik. Dengan demikian dapat dalam hipotesis . Data akan dianalisis
disimpulkan bahwa bahan ajar flash dengan Uji t, dengan data yang akan
book dengan kategori valid dan layak dianalisis adalah nilai hasil pre test
digunakan. dan post test kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Kegiatan pengamatan aktivitas siswa Sebelum dilakukan uji t terlebih
dilakukan oleh peneliti yang bertindak dahulu dilakukan uji normalitas dan
sebagai pengamat yang mengikuti homogenitas data. Uji normalitas data
kegiatan pembelajaran dari awal dilakukan dengan menggunakan
hingga akhir. Pengamat mengamati SPSS yakni uji Shapiro-Wilk, dan uji
kegiatan atau aktivitas siswa pada homogenitas data menggunakan uji
saat pembelajaran berlangsung. Levene.
Pengamata dilakukan dalam tiga kali
pertemuan di kelas V B. Berdasarkan Berikut data hasil pengujian
hasil pengamatan tersebut, aktivitas normalitas dan homogenitas data.
siswa pada saat pembelajaran
subtema kerajaan Islam di Indonesia Tabel 3. Uji Normalitas Kelas Kontrol
dengan menggunakan bahan ajar dan Kelas Eksperimen
flash book dikategorikan sangat baik, Kelas Variabel Shapiro
dengan rata-rata 85%. Dengan Wilk (sig)
demikian dapat disimpulkan bahwa Hasil
Belajar Pre .139
aktivitas siswa dalam pembelajran Test
berjalan sangat baik, siswa mampu Kelas Kontrol
Hasil
berperan aktif dalam pembelajaran. Belajar .069
Post Test
Kegiatan pengamatan aktivitas Guru Hasil
Kelas
Belajar Pre .219
dilakukan oleh peneliti yang bertindak Eksperimen
Test
39
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

Hasil uji homogenitas, untuk menjawab


Belajar .150 hipotesis yang diajukan maka uji
Post Test
analisis yang dipergunakan dalam
Tabel tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini adalah independent
asumsi normalitas sudah terpenuhi sample t-test yang bertujuan untuk
terlihat dari taraf signifikan Shapiro- membandingkan rata-rata dari dua
Wilk pada kelas kontrol 0,139 > 0,05 grup yang tidak berhubungan satu
dan kelas eksperimen dengan taraf dengan yang lain dan kedua grup
signifikan 0,219>0,05, maka dapat (kelas kontrol dan kelas eksperimen)
disimpulkan persebaran data nilai pre tersebut mempunyai rata-rata yang
test kelas kontrol dan kelas sama atau tidak secara signifikan.
eksperimen berdistribusi normal. Serta Dasar pengujian hipotesis adalah
asumsi normalitas pada post test
thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
sudah terpenuhi terlihat dari taraf diterima.
signifikan Shapiro-Wilk pada kelas
kontrol 0,069 > 0,05 dan kelas Nilai mean hasil belajar siswa (post
eksperimen dengan taraf signifikan test) dengan menggunaan bahan ajar
0,15 >0,05, maka dapat disimpulkan flash book lebih tinggi dibandingkan
persebaran data nilai post test kelas dengan hasil belajar siswa tanpa
kontrol dan kelas eksperimen menggunakan bahan ajar flash book.
berdistribusi normal. Dapat dilihat dari nilai mean hasil
belajar siswa dengan menggunakan
Pengujian yang kedua adalah uji bahan ajar flash book pada kelas
homogenitas data dengan eksperimen sebesar 80, sedangkan
menggunakan uji Levine. Data yang siswa yang belajar tanpa
diperoleh dari kelas kontrol dan kelas menggunaan bahan ajar flash book
eksperimen adalah sebagai berikut: pada kelas kontrol sebesar 71.38.
Tabel 4. Uji Homogenitas Kelas Berdasarkan nilai thitung hasil belajar
Kontrol dan Kelas siswa sebesar 3.979 (df. 54). Dari
Eksperimen hasil analisis dengan uji Independent
Variabel (sig) Sample T-test tersebut diperoleh nilai
Pre Test .126 thitung (3.979) > ttabel (1.673) pada df.54
Post Test .968 dan nilai signifikansi Sig. (2-tailed)
tersebut lebih kecil dari nilai α (0,000 <
Berdasarkan tabel di atas tampak nilai 0,05)maka hipotesis nihil (Ho) yang
signifikan pada pre test 0,126 > 0,05 diajukan ditolak dan hipotesis
yang berarti Ho diterima dan H1 alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan
ditolak yang artinya varians kedua hasil diatas, maka telah terbukti
sampel (kelas) adalah homogen. bahwa rata-rata hasil belajar siswa
Serta nilai signifikansi pada post test pada kelas eksperimen lebih baik
0,968 > 0,05 yang berarti Ho diterima secara signifikan dari pada rata-rata
dan H1 ditolak yang artinya varians hasil belajar kelas kontrol. Hal ini
kedua sampel (kelas) adalah menunjukkan bahwa hasil belajar
homogen. siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan bahan ajar
Setelah dilakukan uji prasyarat flash book lebih baik daripada hasil
analisis data yaitu uji normalitas dan belajar siswa yang mengikuti
40
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

pembelajaran tanpa bahan ajar flash menyertakan tabel dan grafik secara
book. Jadi dapat disimpulkan bahwa ringkas dan menyatakan simpulan.
“penggunaan bahan ajar flash book
sejarah peradaban Indonesia Apabila terdapat gambar dan tabel
berpengaruh terhadap hasil belajar yang sangat besar, maka boleh untuk
siswa kelas V sekolah dasar”. tidak dimasukan ke kolom dan untuk
judul gambar atau grafik berada di
Mengulas hasil penelitian yang bawah gambar atau grafik
diperolehnya dengan menggunakan sedangnkan untuk judul tabel berada
pandangan orisinal peneliti dalam di atas tabel. Judul grafik dan tabel di
kerangka teori dan kajian empirik yang tulis dengan 1 spasi.
terdahulu. Hasil penelitian

SIMPULAN

Berdasarkan pada data penelitian dan sebesar 80, sedangkan siswa yang
diskusi data penelitian sesuai dengan belajar tanpa menggunaan bahan ajar
rumusan masalah dari penelitian flash book pada kelas kontrol sebesar
pengembangan bahan ajar flash book, 71.38. Dapat diartikan bahwa rata-rata
maka dapat disimpulan bahwa bahan hasil belajar siswa pada kelas
ajar flash book layak digunakan dalam eksperimen lebih baik secara
pembelajaran di kelas. Hal ini dapat signifikan dari pada rata-rata hasil
dilihat dari penilaian validator ahli belajar kelas kontrol.
materi yang memberikan penilaian
dengan presentase 93,75% dengan Berdasarkan hasil belajar siswa yang
kategori sangat baik dan validator ahli telah dicapai dengan penggunaan
media yang memberikan penilaian bahan ajar flash book, maka bahan
dengan presentase 91,67% dengan ajar flash book ini dapat dijadikan
kategori sangat baik. sebagai salah satu alternatif sebagai
sebagai sumber belajar siswa maupun
Bahan ajar flash book berpengaruh bahan ajar dalam pembelajaran untuk
dan efektif dalam meningkatkan hasil dapat meningkatkan hasil belajar
belajar siswa kelas V sekolah dasar. siswa sehingga akan terwujud sebuah
Terbukti dengan hasil analisis yang pembelajaran yang aktif, efektif dan
menunjukkan thitung (3.979) > ttabel menyenangkan.
(1.673) pada df.54 dan nilai
signifikansi Sig. (2-tailed) tersebut Menyajikan pembahasan hasil
lebih kecil dari nilai α (0,000 < 0,05). penelitian atau gagasan ilmiah,
Dengan nilai mean hasil belajar siswa implikasi serta rekomendasi lebih jauh
dengan menggunakan bahan ajar yang menjadi prospek kajian
flash book pada kelas eksperimen berikutnya.

41
Hatma Heris Mahendra /DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 31-42

DAFTAR PUSTAKA

Clark, J and Paivo, A.(1991). Dual coding


theory and education. Educational Tanner, M. Julee.(2014). Digital vs. Print:
psychology review, 3 (3) page 149- Reading Comprehension and the
210 Future of the Book. San Jose State
University, Vol 4.
Muslich, Masnur.(2010). Text Book Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam
Writing. Yogyakarta: AR-RUZZ Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
MEDIA. Malang: UMM

Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Yau, Chris, HJ Lee & Chris Messom.
Bahan Ajar Tematik:Tinjauan Teoritis (2013). Can An Electronic
dan praktik. Jakarta: PT Kencana. Textbooks Be Part Of K-12
Education?:Challenges,
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Technological Solutions And Open
Variabel-Variabel Penelitian. Issues. The Turkish Online Journal
Bandung: CV. Alfabeta. of Educational Technology, Volume
12.
Slameto.(2010).Belajar & Faktor – Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Yudhiantoro, Dhani.(2003). Panduan
Rineka Cipta. Lengkap Menggunakan
Macromedia Flash. Yogyakarta:
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Penerbit Andi.
Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

42

Anda mungkin juga menyukai