Anda di halaman 1dari 7

Rafael Felix Kurniawan XI MIPA 2 / 13

Tugas Essay Biologi 2

Jawaban

1. Fungsi alat reproduksi luar pada pria :

A. Penis

Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

I. Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.

II. Batang penis.

III. Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan
saat menjalani sunat. Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang
merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi
tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung
saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

B. Skrotum

Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya


berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut
dengan testis.

Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun
berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma
dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah,
dibandingkan suhu tubuh.

C. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam
skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis
berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada
pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.
D. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini
berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di
testis.

Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk
oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam
membuahi sel telur

2. Yang dimaksud dengan Vas Defens adalah :

Vas deferens ( plural: vasa deferentia ) atau dikenal juga dengan sebutan ductus deferens
adalah sebuah tabung yang dimiliki oleh kebanyakan vertebrata jantan yang berfungsi
menyalurkan sperma dari epididimis saat ejakulasi. Vas Deferens membentang dari
epididimis ke uretra. Vas deferens juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran Vas
Deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi
menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

3. Nama kelenjar dan fungsinya :

Kelenjar Bartholin atau dalam bahasa Latinglandula vestibularis major. Pengertian :


memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di pembukaan vagina.
Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan melumasi vagina, saat melakukan
hubungan seksual

4. Alat reproduksi dalam wanita :

A. Vagina

Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot.
Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10
cm. Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian
bawahnya terbuka ke arah luar. Saat seorang perempuan melakukan hubungan
seksual, vagina akan merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah,
sebagai persiapan dari penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat
keluarnya lendir seviks dan darah menstruasi. Saat proses persalinan, bayi akan
keluar dari uterus menuju ke saluran vagina.
B. Serviks

Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan
rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang berfungsi untuk
melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan
seksual.

C. Uterus

Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan
berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara kandung
kemih dan rektum.

D. Tuba falopi

Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel
pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel
telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim. Tuba falopi juga merupakan tempat
terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi,
kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.

E. Ovarium

Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di
rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks
perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

5. Tiga lapisan pada uterus ( Rahim ) :

Pada uterus terdapat dinding rahim yang terdiri atas 3 lapisan utama yakni Endometrium,
Myometrium dan Perimetrium. Endometrium merupakan lapisan paling dalam,
Myometrium merupakan lapisan tengah dan Perimetrium merupakan lapisan paling luar
dari dinding rahim.

A. Endometrium

Merupakan lapisan selaput lendir yang disusun oleh jaringan epitel, kelenjar dan
banyak pembuluh darah. Epitel penyusunnya adalah epitel selapis silindris,
banyak kelenjar yang memproduksi lendir pada bagian ini. Dua pertiga bagian
atas dari uterus dalam dilapisi oleh epitel silindris dengan selaput lendir,
sedangkan bagian sepertiga bawahnya dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang
menyatu dengan epiter vagina. Endometrium merupakan lapisan yang memegang
peran penting selama proses menstruasi “haid”. Dinding endometrium inilah yang
akan luruh bersamaan dengan sel ovum matang yang tidak dibuahi saat masa
menstruasi.

B. Myometrium

Myometrium merupakan lapisan otot yang disusun oleh kumpulan otot polos.
Bagian dalam lapisan ini kebanyak disusun oleh otot yang berbentuk sirkuler
“melingkar”, sedangkan bagian luarnya berbentuk longitudinal dan diantara kedua
lapisan tersebut terdapat lapisan oblik “lapisan paling kuat dan mengandung
banyak pembuluh darah”. Myometrium merupakan lapisan dinding yang paling
tebal dari uterus, fungsinya juga sangat penting pada masa pertumbuhan dan
perkembangan janin.

C. Perimetrium

Lapisan ini juga sering disebut dengan lapisan serosa. Perimetrium merupakan
membran berlapis ganda yang akan berlanjut ke abdomen dan disebut peritoneum.

6. Perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis :

No Spermatogenesis Oogenesis
.
1. Terjadi di saluran tubulus seminiferus Terjadi di dalam folikel ovarium
di dalam testis
2. Menghasilkan 4 sel sperma fungsional Menghasilkan 1 sel ovum dan 3 sel
( subur/fertil ) polosit atau badan polar ( badan kutub )
3. Jumlah sel anakan yang fungsional Jumlah sel anakan yang fungsional
yaitu 4 sel sperma hanya 1 sel yaitu ovum
4. Setiap pembelahan meiosis Setiap pembelahan meiosis
menghasilkan selnanakan yang sama menghasilkan sel anakan yang tidak
besar sama besar
5. Proses spermatogenesis terjadi seumur Terjadi hanya sampai beberapa waktu
hidup mulai saat masa akil balik tertentu, yaitu mulai saat masa akil balik
sampai mati ( menstruasi ) sampai menopause
6. Dalam satu bulan dapat dihasilkan Dalam satu bulan hanya dapat
jutaan sperma yang fungsional dihasilkan 1 ovum ( subur/fertil ) dan 3
polosit ( tidak subur/steril )
7. Proses Oogenesis :

A. Proliferasi (Perbanyakan)

Tahap ini terjadi secara berulang-ulang. Hitungannya yaitu gametogonium


membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Sel benih
primordial ini berdiferensiasi menjadi oogonium, yang kemudia mengalami
perbanyakan untuk membentuk oosit primer dan siap memasuki periode tumbuh.

B. Pertumbuhan

Pada tahap ini, oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I. Tahapan
ini sangat memegang peran penting karena sebagian besar dari substansi telur
akan digunakan dalam perkembangan selanjutnya.

C. Pematangan

Pada tahapan ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi tahap
pertumbuhan, oogonium I mengalami tahap pematangan yang berlangsung secara
meiosis. Akhir meiosis I nantinya akan terbentuk oogonium II dan akhir meiosis
II terbentuk ootid.

D. Perubahan Bentuk

Ootid dalam fase terakhir akan mengalami perubahan bentuk menjadi gamet.
Pada mamalia, selesai meiosis I pada betina, terbentuk oosit II dan satu polosit.
Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali. Akhir dari
meiosis II akan terbentuk satu ootid dan satu polosit II.

8. Hormon Pada Proses Oogenesis : ( Di soal kepotong )

A. Hormon FSH atau (Follicle Stimulating Hormone), memiliki fungsi untuk


perangsang pertumbuhan sel-sel folikel.
B. Hormon LH atau (Luteinizing Hormone), memiliki fungsi sebagai perangsang
proses ovulasi, yakni proses pengeluaran dari sel telur.
C. Hormon Estrogen, yang fungsinya menimbulkan karakter kelamin sekunder.
D. Hormon Progesteron, yang fungsinya untuk menebalkan berupa dinding
endometrium
9. Ovulasi merupakan proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita. Pada proses ini
folikel yang matang akan pecah dan mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi.
Pada tahapan ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan sel telur yang telah
dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diruntuhkan.
Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-
tahun usia subur. Ovulasi terhenti pada waktu kehamilan.

10. Tanda tanda mengalami ovulasi :

A. Perubahan cairan serviks

Mendekati masa ovulasi, akan ada perubahan dari kepekatan dari cairan serviks.
Saat Anda sedang tidak berovulasi, cairannya lebih pekat atau tak ada sama sekali
(namun akan ada efek berbeda jika Anda mengkonsumsi obat kesuburan). Saat
Anda mendekati masa ovulasi, cairannya akan berwarna lebih jernih, cair, dan
kenyal, seperti putih telur. Hal ini akan mempermudah sperma untuk berenang
menuju indung telur. Saat seperti ini, menjadi pertanda bahwa Anda sedang
berada di masa subur.

B. Sangat bergairah

Kebanyakan perempuan akan merasa lebih bergairah saat sedang berovulasi. Riset
menunjukkan bahwa perempuan lebih sering berhubungan intim di sekitar waktu
mereka mencapai puncak masa subur, ketika hormon lutein-nya tinggi. Hal ini
biasa terjadi sekitar beberapa hari sebelum masa puncak ovulasi.

C. Perubahan temperatur tubuh

Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda sedang berovulasi atau tidak
adalah dengan mencatat body basal temperature (BBT) Anda. Ini adalah ketika
tubuh Anda sedang beristirahat, tidak sedang sakit, tetapi terjadi peningkatan dari
biasanya (peningkatan sekitar 0.2 °C). Peningkatan ini terjadi sebelum Anda
berovulasi dan meningkat sedikit sesudahnya. Hormon progesteronlah yang
menjadi penyebabnya. Namun, metode ini butuh usaha lebih, karena Anda harus
mengukur temperatur tubuh Anda setiap hari, setiap pagi. Tujuannya adalah Anda
bercinta sebelum terjadi peningkatan suhu tersebut. Karena jika sudah terjadi di
puncaknya, berarti Anda sudah berovulasi.
D. Mengubah posisi serviks

Posisi serviks (leher rahim) mengalami sedikit perubahan saat masa ovulasi
mendekat, untuk memastikan area tersebut melembut dan terbuka saat Anda
sedang subur, hingga memudahkan sperma untuk berenang dan bertemu sel telur.
Untuk mengecek posisinya, selipkan jari Anda yang bersih ke dalam Miss V
dengan arah lurus. Jika tidak sedang dalam masa ovulasi, maka Anda seharusnya
bisa merasakan ujung serviks (jika teraba akan terasa seperti bagian ujung bawah
hidung), namun jika dalam masa ovulasi, bagian tersebut akan lebih tinggi dan
sulit terjangkau.

E. Payudara melunak

Tubuh kita akan memberlakukan masa ovulasi seperti sedang bersiap untuk
kehamilan, jadi hormon kehamilan menumpuk di masa ini. Karena itu pula, saat
masa ovulasi, payudara akan terasa sedikit melunak.

F. Sakit dan flek

Sekitar 20 persen perempuan akan mengalami "Mittelschmerz", yakni ketika telur


keluar dari folikelnya dan menyebabkan kram di salah satu bagian bawah perut.
Anda juga akan melihat warna kemerahan di cairan serviks yang menempel pada
celana dalam.

G. Kembung

Jika Anda merasa sulit untuk mengancingkan celana Anda padahal Anda tidak
sedang hamil atau kenaikan berat badan karena banyak makan, bisa jadi itu adalah
tanda sedang berovulasi. Ini terjadi akibat pada masa ovulasi tubuh menyimpan
retensi air.

H. Peningkatan fungsi indera dan energi

Banyak perempuan melaporkan peningkatan fungsi indera (penglihatan,


penciuman, dan perasa) di sekitar masa ovulasi. Anda juga bisa mengalami
peningkatan energi menjelang ovulasi.

Anda mungkin juga menyukai