Anda di halaman 1dari 5

Ethics vs Emics

Etika (ethics) dan emik (emics) adalah dua pendekatan yang berbeda dalam studi antropologi dan
ilmu sosial. Kedua konsep ini digunakan untuk memahami dan menganalisis perilaku manusia dalam
konteks budaya tertentu. Berikut adalah penjelasan perbedaan antara etika dan emik:

Etika (Ethics):
(google)

 Pengertian: Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip umum atau standar moral yang berlaku
secara universal. Pendekatan etika bersifat lebih normatif dan mengacu pada nilai-nilai yang
dianggap baik atau benar oleh suatu masyarakat atau kelompok.
 etik merupakan penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak (dalam hal ini siapa
yang mengamati) untuk menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.

(buku)

 Pengertian: Etika merujuk pada proses-proses yang konsisten lintas budaya yang berbeda;
artinya, etika mengacu pada proses psikologis universal. (kebenaran / prinsip yang bersifat
universal)

Contoh:

 Jika suatu masyarakat memiliki nilai-nilai moral yang menekankan kejujuran sebagai prinsip
utama, maka peneliti yang menggunakan pendekatan etika akan menilai perilaku
berdasarkan standar moral universal tersebut.
 Kalau kita tahu sesuatu tentang perilaku manusia dan menganggapnya sebagai kebenaran
dan hal itu adalah suatu etik (alias universal), maka kebenaran sebagaimana kita ketahui itu
adalah juga kebenaran bagi semua orang dari budaya apa pun.

Emik (Emics):
(google)

 Pengertian: Emik, sebaliknya, berkaitan dengan pemahaman dan interpretasi internal suatu
kelompok atau budaya. Pendekatan emik lebih bersifat deskriptif dan berusaha memahami
konsep, norma, dan nilai yang berasal dari sudut pandang internal suatu kelompok.
 Emik (native point of view) misalnya, mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam
masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri.

(buku)

 Pengertian: Emik mengacu pada proses-proses yang berbeda antar budaya; Oleh karena itu,
sehingga emik merujuk pada proses budaya tertentu.(kebenaran atau prinsip yang bersifat
spesifik terhadap suatu budaya/ khas budaya)

(google)Contoh:
 Jika peneliti menggunakan pendekatan emik, ia akan berusaha memahami dan menjelaskan
makna suatu ritual atau kepercayaan dalam konteks budaya tertentu, tanpa terlalu banyak
menggantinya dengan kategori atau nilai-nilai dari luar.
 Kalau yang kita ketahui tentang perilaku manusia dan yang kita anggap sebagai kebenaran
itu ternyata adalah suatu emik (alias bersifat khas-budaya), maka apa yang kita anggap
kebenaran tersebut belum tentu merupakan kebenaran bagi orang dari budaya lain.

(buku)Contoh: budaya memengaruhi kita dalam menentukan apa yang benar dan salah.

Dengan kata lain, etika lebih menitikberatkan pada prinsip-prinsip moral universal, sementara emik
lebih fokus pada pemahaman internal dan interpretasi yang berasal dari budaya atau kelompok yang
sedang diteliti. Keduanya dapat digunakan secara bersamaan untuk memberikan pemahaman yang
lebih holistik tentang perilaku manusia dalam konteks budaya mereka.

Phonetics
Pengertian (google) : Phonetics adalah cabang linguistik yang mempelajari produksi, transmisi, dan
penerimaan suara bahasa. Ini mencakup segala aspek bunyi dalam bahasa, termasuk bagaimana
bunyi-bunyi tersebut diproduksi oleh organ bicara, bagaimana mereka diartikulasikan, dan
bagaimana suara tersebut didengar.

Pengertian (buku) : merujuk pada aspek bahasa dan perilaku verbal yang umum di berbagai budaya

Contoh : Jika kita mempertimbangkan bunyi [p], kita dapat memeriksa bagaimana bibir tertutup dan
kemudian terbuka untuk menghasilkan suara ini. Phonetics akan memeriksa secara rinci cara bibir,
lidah, dan organ bicara lainnya terlibat dalam produksi bunyi ini.

Phonemes
Pengertian (google) : Phonemes adalah unit bunyi terkecil yang dapat membedakan makna antar
kata dalam suatu bahasa. Dengan kata lain, phonemes adalah unit bunyi yang memiliki fungsi
membedakan arti kata satu dari yang lain.

Pengertian (buku) : merujuk pada aspek Bahasa yang spesifik pada budaya dan Bahasa tertentu

Contoh : Dalam bahasa Inggris, perbedaan antara kata "pat" dan "bat" terletak pada phoneme /p/
dan /b/. Meskipun kedua suara ini memiliki perbedaan fonetik (cara bibir tertutup dan terbuka),
namun karena perbedaan ini dapat menghasilkan perbedaan makna, /p/ dan /b/ dianggap sebagai
phonemes dalam bahasa Inggris.

Phonemics vs Phonemes
Phonemics dan phonetics adalah cabang linguistik yang berhubungan dengan studi tentang bunyi-
bunyi bahasa. Transkripsi adalah proses menulis atau merekam bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk
simbol atau tanda-tanda tertentu.
Phonemics transcription adalah transkripsi yang fokus pada kontras fonemik dalam bahasa. Fonem
adalah unit bunyi yang membedakan arti kata dalam bahasa tertentu. Dalam transkripsi fonemik,
simbol digunakan untuk merepresentasikan fonem tertentu dalam bahasa. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi dan merepresentasikan kontras fonemik dalam bahasa, yang berguna untuk
memahami bagaimana bunyi-bunyi tersebut berkontribusi dalam membentuk makna.

Phonetics transcription, di sisi lain, adalah transkripsi yang mencoba merepresentasikan bunyi-bunyi
bahasa dengan lebih akurat, termasuk varian-varian suara yang terdapat dalam bahasa tersebut. Ini
melibatkan penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan cara suara tersebut dihasilkan oleh
organ-organ ucap manusia, seperti bibir, lidah, gigi, dan paru-paru. Tujuannya adalah untuk
merekam bunyi-bunyi bahasa secara akurat dan konsisten sehingga dapat dibandingkan dengan
bunyi-bunyi bahasa di lain waktu atau di tempat lain.

Jadi, perbedaan antara phonemics dan phonetics transcription adalah bahwa phonemics
transcription menekankan pada perbedaan fonemik dalam bahasa, sedangkan phonetics
transcription mencoba merepresentasikan bunyi-bunyi bahasa secara akurat, termasuk varian-varian
suara yang ada.

Phonemic transcription dan phonetic transcription adalah dua jenis transkripsi yang digunakan
dalam linguistik untuk merepresentasikan suara bahasa secara tertulis. Meskipun keduanya berfokus
pada transkripsi suara bahasa, mereka memiliki perbedaan dalam tujuan, konvensi, dan teknik yang
digunakan.

Phonemic transcription adalah jenis transkripsi yang fokus pada merepresentasikan suara bahasa
dalam bentuk fonem atau unit bunyi bahasa yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Dalam phonemic transcription, hanya suara-suara yang membedakan makna yang ditranskripsikan,
dan variasi varian fonetik seperti aksen atau intonasi tidak ditranskripsikan. Transkripsi fonem dapat
digunakan untuk mempelajari struktur dan perbedaan bunyi dalam bahasa tertentu.

Phonetic transcription, di sisi lain, adalah jenis transkripsi yang fokus pada merepresentasikan suara
bahasa dalam bentuk fonetik atau bentuk nyata dari suara bahasa yang diterima oleh telinga
manusia. Dalam phonetic transcription, semua suara yang didengar ditranskripsikan, termasuk
variasi varian fonetik seperti aksen atau intonasi. Transkripsi fonetik dapat digunakan untuk
mempelajari produksi suara secara teknis, seperti bagaimana suara dihasilkan oleh organ suara
manusia dan bagaimana suara berbeda dalam aksen atau intonasi yang berbeda.

Dalam praktiknya, transkripsi fonem dan transkripsi fonetik sering digunakan bersamaan untuk
mempelajari aspek-aspek tertentu dari suara bahasa. Pemilihan jenis transkripsi yang tepat
tergantung pada tujuan penelitian dan analisis yang dilakukan.
Etics dan Emics

Etika, dalam konteks umum, berkaitan dengan prinsip-prinsip umum atau standar moral yang
dianggap berlaku secara universal. Pendekatan etika bersifat normatif, mengacu pada nilai-nilai yang
dianggap baik atau benar oleh suatu masyarakat atau kelompok. Selain itu, etika juga merujuk pada
proses-proses yang konsisten lintas budaya yang berbeda, menunjukkan bahwa etika melibatkan
prinsip-prinsip atau kebenaran yang bersifat universal. Dengan kata lain, etika melibatkan aspek
normatif yang mencakup nilai-nilai lokal, sekaligus mendasarkan diri pada proses psikologis universal
yang bersifat lintas budaya. Jadi jika kita menganggap perilaku manusia sebagai kebenaran(hal
tersebut merupakan etik/universal), maka kebenaran tersebut adalah hal yang benar juga bagi orang
dari berbagai budaya.

Emik, sebagai pendekatan dalam antropologi, menitikberatkan pada pemahaman dan interpretasi
internal suatu kelompok atau budaya. Pendekatan ini bersifat deskriptif, berusaha untuk memahami
konsep, norma, dan nilai yang muncul dari sudut pandang internal suatu kelompok. Lebih lanjut,
emik melibatkan pemahaman proses budaya yang berbeda di antara kelompok-kelompok, sehingga
merujuk pada kebenaran atau prinsip yang bersifat spesifik terhadap suatu budaya atau khas
budaya. Dengan demikian, pendekatan emik memungkinkan kita untuk lebih dalam memahami dan
menghargai keragaman budaya serta kompleksitas interaksi di antara masyarakat yang berbeda. Jadi
jika kita menganggap suatu perilaku manusia sebagai hal yang benar (emik, bersifat khas budaya),
hal tersebut belum tentu benar bagi orang dari budaya yang lain.

Contoh : upacara Caru merupakan upacara adat yang dilakukan umat Hindu di Bali yang dilakukan
untuk menjaga keharmonisan/keseimbangan antara manusia dengan alam. Berbagai Caru pun
menggunakan hewan tertentu sebagai kurban. Salah satu binatang yang mutlak ada sebagai sarana
upakara dalam Caru Panca Sanak dan Panca Kelud, yakni Asu Bang Bungkem. Asu berarti anjing,
sedangkan Bang berarti merah, dan Bungkem berarti diam. Jadi , Asu Bang Bungkem berarti Anjing
yang berwarna merah pada badannya, namun moncong mulut dan ekornya berwarna hitam. Jika
kita lihat dari pendekatan emik, upacara adat tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan untuk
mencapai keseimbangan antara manusia dengan alam dan dipercayai bahwa anjing yang
dikurbankan akan bereinkarnasi menjadi makhluk / manusia yang lebih baik lagi nantinya.

Tetapi jika dilihat dari pendekatan etik tentu hal tersebut salah, karena secara universal, anjing
umumnya adalah hewan yang dipelihara, bukan hewan yang diternak untuk dikurbankan dan
dimakan.

Phonetics dan phonem

Phonetics merujuk pada aspek bahasa dan perilaku verbal yang umum di berbagai budaya. Phonetics
adalah cabang linguistik yang mempelajari produksi, transmisi, dan penerimaan bunyi bahasa. Fokus
utamanya adalah pada aspek fisik dan akustik dari bunyi bahasa, serta bagaimana bunyi-bunyi ini
dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Contoh: Dalam phonetics, kita mungkin memeriksa bagaimana suara [p] dihasilkan oleh posisi bibir
dan lidah, atau menganalisis frekuensi dan amplitudo gelombang suara untuk bunyi tertentu.
Phonemes merujuk pada aspek Bahasa yang spesifik pada budaya dan Bahasa tertentu. Phonemes
adalah unit bunyi dasar yang membedakan makna antara satu kata dengan kata lain dalam suatu

Contoh: Dalam bahasa Inggris, perbedaan antara kata "pat" dan "bat" terletak pada phoneme /p/
dan /b/. Meskipun kedua bunyi ini memiliki variasi fisik tergantung pada posisi dalam kata,
fonemnya tetap sama karena perbedaan ini tidak mengubah makna kata.bahasa. Phonemes
mewakili konsep abstrak dari bunyi dan dapat memiliki variasi fisik (allophones) tergantung pada
konteks pengucapan.

Jika kita memperhatikan bunyi [p] dan [b] dalam kata-kata "pat" dan "bat" dari sudut pandang
phonetics, kita mungkin melihat perbedaan dalam cara bibir dan lidah bergerak untuk menghasilkan
bunyi tersebut. Namun, dari sudut pandang phonemes, kedua bunyi ini dianggap sebagai dua fonem
yang berbeda (/p/ dan /b/) karena perbedaan ini memiliki dampak makna pada kata.

Anda mungkin juga menyukai