Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN LINGUISTIK

DENGAN ILMU-ILMU.
Dosen Pengampu: Assist. Prof. Fabio Testy Ariance Loren, S. Pd., M.Pd.

Nama kelompok :
Nurmelisa putri
Khairun nisa
Cica erwinda
Hubungan Linguistik Dengan Filologi.

Filologi merupakan ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis.
Filologi biasanya didefinisikan sebagai study tentang teks-teks, catatan tertulis, serta
mempelajari naskah-naskah kuno pada masa lampau.

Verhaar mengungkapkan bahwa filologi diartikan menjadi ilmu yang mengkaji masa kuno
asal suatu bahasa berdasarkan dokumen-dokumen tertulis. Hubungannya dengan linguistik
yang ditinjau bisa membantu filologi dalam pengkajian naskah.

 Etimologi yang berfungsi menelaah asal usul sejarah istilah.


 Sosiolinguistik yang ia lah cabang linguistik yang mengkaji korelasi dan saling
berpengaruh antar perilaku berbahasa serta berperilaku sosial.
 Stilistika ialah ilmu yang berafiliasi dengan mencermati gaya bahasa sastra sehingga
filologi akan terbantu untuk mengetahui beberapa usia teks tersebut
Hubungan linguistik dengan semiotik

Asal semiotika.
Semiotika berasal dari bahasa yunani yaitu artinya “pertanda” yang mengandung
“frekuensi” berarti semiotika dikenal menjadi bahasa, kode, tanda dan unjaran manusia.

Menurut Christomy dan Yuwono (2004). Berpendapat bahwa semiotika ialah studi tentang
tanda-tanda, fungsi tanda, dan produksi tanda.
Contohnya : pada sebuah kemasan atau pada gedung perusahaan, terdapat indikasi berupa
gambar asap. Asal indikasi tersebut, kebanyakan orang menginterpretasikannya sebagai
api.
Beberapa pencetus konsep teori semiotika ;

 Teori semiotika Ferdinand de Saussur.


Dalam konsep semiotika atau semiologi Ferdinand de Saussure terapat 4 konsep, yaitu
• Signifiant and Signifie.
Bermakna atau signifikan adalah hal-hal yang permanen ada pada ingatan kita, mirip gambar
suara, gabar visual, dll.
• Langue and parole.
Bahasa ialah system bahasa serta system abstrak yang dipergunakan secara bersama-sama yang
disepakati oleh seluruh pengguna bahasa dan pedoman praktik bahasa dalam masyarakat.
• Sinkronis dan diakronis.
Sinkronik ialah pembelajaran bahasa yang mempelajari bahsa pada jangka ketika ekslusif,
sedangkan diakronis artinya menelaah bahasa secara atau sepanjang waktu bahasa itu masih
digunakan.
• Syntagmatic and associative / paradigmatic.
Sintagmatik menjelaskan korelasi antara unsur-unsur pada konsep bahasa yang teratur. Pada
ketika yang sama, hubungan asosiasi/paradigm mengungkapkan unsur-unsur ungkap yang tak
ada pada tuturan yang bersangkutan, yag ada dalam bahasa tetapi tidak terdapat dalam struktur
kalimat.
 Teori semiotika peirce.
Menurut Peirce, semiotika adalah bagian dari ilmu empiris. Peirce menciptakan
teori umum tentang tanda, khususnya mengenai fungsi tanda secara umum.
Peirce berpendapat bahwa tanda-tanda linguistik itu penting, tetapi bukan satu
satunya jenis tanda. Sifat tanda generik juga berlaku untuk tanda linguistik. Tetapi
apa yang benar untuk tanda-tanda linguistik mungkin tidak benar untuk tanda
tanda umum.

 Teori semiotika Roland Barthes.


Menurut Barthes, semiologi ingin mengkaji bagaimana manusia
menginterpretasikan sesuatu. Ialah pada hal ini tidak mampu disamakan dengan
komunikasi. Makna tidak hanya terbatas pada bahasa, namun juga pada hal-hal lain
pada luar bahasa, Barthe menganggap kehidupan sosial, apapun bentuknya
sebagai system tandanya
Hubungan Linguistik Dengan Ilmu Sastra.

beberapa penelitian tentang ilmu sastra yang ditentukan sang linguistik, di antara
nya yaitu :

• Adanya usaha untuk menyusun dan merapikan bahasa sastra yang bisa mendeskripsikan dan
mempertanggung jawabkan tanda-tanda gejala bahasa eksklusif yang menonjol serta disebut
special bagi sastra menurut istilah-istilah tata bahasa generative transformasi

• Adanya perjuangan untuk menyusun suatu tata bahasa teks, sebagaimana yang dilakukan
oleh Teun Van Dijk. Sebuah tata bahasa yang akan digunakan buat melukiskan struktur teks-
teks sastra wajib bersifat rapikan bahasa teks. Rapikan bahasa teks melukiskan struktur teks-
teks an bisa dilengkapi dengan suatu deskripsi sistematik bagaimana teks itu diserap sang
pembaca.
Hubungan linguistik dengan psikologi.

Psikolinguistik berusaha untuk menguraikan proses psikologi yang berlangsung di


ketika seorang sedang mengucapkan kalimat yang didengar saat berkomunikasi dan
bagaimana kemampuan berbahasa tersebut didapat manusia sebagai akibat
kecerdasan linguistik yang tidak sinkron. Sehingga secara teoritis,

tujuan utama asal psikolinguistik adalah untuk mencari sebuah teori bahasa secara
linguistik mampu diterima serta secara psikologi bisa menandaan hakikat bahasa dan
Cara memperolehnya. Dengan istilah lain, psikolinguistik berusaha untuk
menandakan hakikat struktur bahasa dan bagaimana cara struktur itu didapat,
digunakan ketika bertutur serta ketika tahu kalimat dalam penuturan tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai