Anda di halaman 1dari 102

ht

tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH 2016

ISBN : 978-602-5419-01-0
Katalog : 4201003.33
No. Publikasi : 33520.1709
Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm
Jumlah Halaman : xxii + 78 halaman

id
Naskah :
Bidang Statistik Sosial
o.
.g
ps
.b

Penyunting :
ng

Bidang Statistik Sosial


te
ja

Gambar Kulit :
://
tp

Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik


ht

Dicetak oleh :
CV Pelita

Diterbitkan oleh :
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
Halaman

KATA PENGANTAR…………….……………………......………….................. iii

DAFTAR ISI…….……………….………………………………...………........... v

DAFTAR TABEL..……………….…………………………………...…….......... vi

DAFTAR GAMBAR.………….....……………...………………………….......... viii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ x

KONSEP DAN DEFINISI....................................................................................... xvi

id
o.
INFOGRAFIS ......................................................................................................... 1
.g
ps

I. PENDAHULUAN ..........................................………............................... 3
.b
ng

II. MENDERITA SAKIT ............................................................................... 5


te

III. LAMANYA SAKIT …………………………………………..………… 7


ja
://

IV. KUNJUNGAN KE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN ............. 8


tp

V. PENGGUNAAN JAMINAN KESEHATAN ............................................ 12


ht

VI. PENOLONG KELAHIRAN ….…………………………......................... 13

VII. PEMBERIAN ASI .............................……..……………………….......... 18

VIII. PEMBERIAN IMUNISASI …………………........................................... 22

IX. KEBIASAAN MEROKOK …………………………..……………......... 25

X. PENGGUNAAN AIR MINUM BERSIH ………………...….……......... 29

LAMPIRAN……………………………………………………………………..... 35

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | v


Halaman

Tabel A Persentase Penduduk yang Menderita Sakit menurut Lamanya

Sakit dalam Satu Bulan Terakhir Jawa Tengah, 2015-2016..……… 8

Tabel B Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan

Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jawa Tengah,

2015-2016 …………………………………………………………. 9

Tabel C Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan

id
o.
Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Daerah
.g
ps

Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 …………………………...….. 10


.b

Tabel D Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


ng
te

Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut Alasan


ja
://

Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah,


tp

2016 ……………………………………………………………….. 11
ht

Tabel E Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan menurut

Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 ….………………….. 12

Tabel F Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin

menurut Daerah Tempat Tinggal dan Penolong Kelahiran Anak

Terakhir Jawa Tengah, 2016 ….………………………..…..……… 14

vi | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel G Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin

menurut Daerah Tempat Tinggal dan Tempat Kelahiran Anak

Terakhir Jawa Tengah, 2016 ……….………….………..………... 17

Tabel H Keikutsertaan Imunisasi Wajib Anak Balita Jawa Tengah 2015-

2016 ………………………………………….………….................. 25

Tabel I Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan

Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 …... 27

Tabel J Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan

Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jumlah Batang

id
Rokok yang Dihisap per Minggu Jawa Tengah, 2016……….…… 28

o.
Tabel K
.g
Persentase Penduduk yang Tidak Merokok Tembakau dalam
ps

Sebulan Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal dan Kebiasaan


.b
ng

Merokok Sebelumnya Jawa Tengah, 2016 …………..…………… 29


te
ja
://
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | vii


Halaman

Gambar 1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan

Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir menurut Jenis

Kelamin Jawa Tengah, 2016 ……………………………….…… 5

Gambar 2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan

Terakhir menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal

Jawa Tengah, 2016 ………………………….…………………... 6

id
Gambar 3
o.
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah
.g
ps

Kawin menurut Daerah Tempat Tinggal dan Penolong Kelahiran


.b

Anak Terakhir Jawa Tengah, 2016 ……………..........………… 15


ng
te

Gambar 4 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah


ja
://

Kawin yang Pada Persalinan Terakhir Ditolong oleh Dokter dan


tp

Bidan menurut Kabupaten/Kota Jawa Tengah, 2016 …………… 16


ht

Gambar 5 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

Pernah Diberi ASI menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016 ………………….………………….. 19

Gambar 6 Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Anak Umur Kurang dari

2 Tahun (Baduta) menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis

Kelamin Jawa Tengah, 2016 ….……………...……..…..………. 20

viii | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Gambar 7 Rata-rata Lama Pemberian ASI Tanpa Makanan Tambahan dan

ASI dengan Makanan Tambahan (Bulan) Anak Umur Kurang

dari 2 Tahun (Baduta) menurut Daerah Tempat Tinggal Jawa

Tengah, 2016 ……………………………….…………………… 21

Gambar 8 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

Diberi ASI Eksklusif menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016……………………..……………….. 22

Gambar 9 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis

Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016……… 23

id
Gambar 10 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis

o.
Imunisasi dan Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2016 ………….……
.g 24
ps

Gambar 11 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air


.b
ng

Minum Bersih dan Sumber Air Minum Layak menurut Daerah


te

Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 ……..………..……………. 30


ja
://

Gambar 12 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air


tp
ht

Bersih menurut Kabupaten/Kota Jawa Tengah, 2016 ………….. 32

Gambar 13 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sanitasi Layak

menurut Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 ………….. 33

Gambar 14 Persentase Rumah Tangga Kumuh menurut Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016 …………………………………….. 34

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | ix


Halaman

Tabel 1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

dalam Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jenis

Kelamin Jawa Tengah, 2016 ……………………………………. 37

Tabel 2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan

Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Jawa

Tengah, 2016 ……………………………….…………………… 38

id
Tabel 3
o.
Persentase Penduduk Laki-laki yang Menderita Sakit dalam Satu
.g
ps

Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari Sakit


.b

Jawa Tengah, 2016 ……………………….........………………... 39


ng
te

Tabel 4 Persentase Penduduk Perempuan yang Menderita Sakit dalam


ja
://

Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari


tp

Sakit Jawa Tengah, 2016 ……………………………………….. 40


ht

Tabel 5 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan

Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari Sakit Jawa

Tengah, 2016 …………………..…………….………………….. 41

Tabel 6 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan

Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Jawa

Tengah, 2016 ….……………………………...……..…..………. 42

x | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 7 Persentase Penduduk Perkotaan yang Tidak Berobat Jalan dalam

Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak

Berobat Jalan Jawa Tengah, 2016 …………….……..………….. 43

Tabel 8 Persentase Penduduk Perdesaan yang Tidak Berobat Jalan dalam

Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak

Berobat Jalan Jawa Tengah, 2016 ……………………................. 44

Tabel 9 Persentase Penduduk yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu

Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak

Berobat Jalan Jawa Tengah, 2016 ……………………………… 45

id
Tabel 10 Persentase Penduduk Perkotaan yang Berobat Jalan menurut

o.
.g
Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jawa
ps

Tengah, 2016 ……………………………………………………. 46


.b
ng

Tabel 11 Persentase Penduduk Perdesaan yang Berobat Jalan menurut


te

Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jawa


ja
://

Tengah, 2016 ……..………………………………………...…… 47


tp
ht

Tabel 12 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut

Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jawa

Tengah, 2016 ……………………………………………………. 48

Tabel 13 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Menggunakan

Jaminan Kesehatan menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat

Tinggal, dan Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2016 ………………... 49

Tabel 14 Persentase Penduduk Perkotaan menurut Kabupaten/Kota dan

Kepemilikan Jaminan Kesehatan Jawa Tengah, 2016 …….……. 50

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xi


Tabel 15 Persentase Penduduk Perdesaan menurut Kabupaten/Kota dan

Kepemilikan Jaminan Kesehatan Jawa Tengah, 2016…………... 51

Tabel 16 Persentase Penduduk menurut Kabupaten/Kota dan Kepemilikan

Jaminan Kesehatan Jawa Tengah, 2016 ………………………… 52

Tabel 17 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49

tahun di Perkotaan menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong

Proses Kelahiran Anak yang Terakhir Jawa Tengah, 2016……… 53

Tabel 18 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49

tahun di Perdesaan menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong

id
Proses Kelahiran Anak yang Terakhir Jawa Tengah,

o.
2016………………………………………………………………
.g 54
ps

Tabel 19 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49


.b
ng

tahun menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong Proses Kelahiran


te

Anak yang Terakhir Jawa Tengah, 2016 ………………………... 55


ja
://

Tabel 20 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49


tp
ht

tahun di Perkotaan menurut Kabupaten/Kota dan Tempat

Kelahiran Anak yang Terakhir Jawa Tengah, 2016 …………….. 56

Tabel 21 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49

tahun di Perdesaan menurut Kabupaten/Kota dan Tempat

Kelahiran Anak yang Terakhir Jawa Tengah, 2016 …………….. 57

Tabel 22 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49

tahun menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Kelahiran Anak

yang Terakhir Jawa Tengah, 2016 ……………………………… 58

xii | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 23 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

Pernah Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat

Tinggal, dan Jenis Kelamin Jawa Tengah, 2016 ……………… 59

Tabel 24 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di

Perkotaan yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan

Lama Pemberian ASI (Bulan) Jawa Tengah, 2016 …………….. 60

Tabel 25 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di

Perdesaan yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan

Lama Pemberian ASI (Bulan) Jawa Tengah, 2016 ……………... 61

id
Tabel 26 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

o.
.g
pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Lama
ps

Pemberian ASI (Bulan) Jawa Tengah, 2016 ……………………. 62


.b
ng

Tabel 27 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang


te

Masih Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat


ja
://

Tinggal Jawa Tengah, 2016 ……………………………………... 63


tp
ht

Tabel 28 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

Diberi ASI Eksklusif menurut Kabupaten/Kota dan Daerah

Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 ……………………………. 64

Tabel 29 Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

Pernah Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Jenis

Makanan/Cairan yang Diterima dalam 24 Jam Terakhir Jawa

Tengah, 2016 …………………………………………………… 65

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xiii


Tabel 30 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi menurut

Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah,

2016……………………………………………………………… 66

Tabel 31 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut

Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi Jawa Tengah, 2016 ……… 67

Tabel 32 Persentase Balita menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi

Imunisasi DPT Jawa Tengah, 2016 ……………………………... 68

Tabel 33 Persentase Balita menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi

Imunisasi Polio Jawa Tengah, 2016 …………………………….. 69

id
Tabel 34 Persentase Balita menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi

o.
Imunisasi Hepatitis B Jawa Tengah, 2016 ………………………
.g 70
ps

Tabel 35 Persentase Balita (0-4 Tahun) yang Mendapatkan Imunisasi


.b
ng

Lengkap menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal


te

Jawa Tengah, 2016 ……………..………………………………. 71


ja
://

Tabel 36 Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau selama Sebulan


tp
ht

Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok Jawa

Tengah, 2016 …………………………………………………… 72

Tabel 37 Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau selama Sebulan

Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok

yang Dihisap Jawa Tengah, 2016 ……………………..………… 73

Tabel 38 Persentase Penduduk yang Tidak Merokok Tembakau selama

Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan

Merokok Sebelumnya Jawa Tengah, 2016 ……………………… 74

xiv | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 39 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air

Minum Bersih menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016 …………………………………….. 75

Tabel 40 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air

Minum Layak menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016 …………………………………….. 76

Tabel 41 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap

Sanitasi Layak menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat

Tinggal Jawa Tengah, 2016 …………………………………….. 77

id
Tabel 42 Persentase Rumah Tangga Kumuh menurut Kabupaten/Kota dan

o.
Daerah Tempat Tinggal Jawa Tengah, 2016 ……………………
.g 78
ps
.b
ng
te
ja
://
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xv


1. Tipe Daerah (Daerah Tempat Tinggal), untuk menentukan apakah suatu

desa/kelurahan tertentu termasuk daerah perkotaan atau perdesaan

digunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau

nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel kepadatan

penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses fasilitas umum.

Jumlah skor dari ketiga variabel tersebut kemudian digunakan untuk

id
o.
menentukan apakah suatu desa termasuk daerah perkotaan atau perdesaan.
.g
ps

Desa dengan skor gabungan 9 atau kurang digolongkan sebagai desa


.b

perdesaan, sedangkan desa dengan skor gabungan mencapai 10 atau lebih


ng
te

digolongkan sebagai desa perkotaan.


ja
://

Perkotaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat


tp

desa/kelurahan yang memenuhi kriteria wilayah perkotaan. Wilayah


ht

perkotaan, apabila dari kepadatan penduduk, persentase rumah tangga

pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan yang dimiliki

mempunyai total nilai/skor 10 (sepuluh) atau lebih.

Perdesaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat

desa/kelurahan yang belum memenuhi kriteria klasifikasi wilayah

perkotaan. Wilayah perdesaan, apabila dari kepadatan penduduk,

persentase rumah tangga pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas

perkotaan yang dimiliki mempunyai total nilai/skor di bawah 10 (sepuluh).

xvi | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


2. Rumah tangga (biasa) adalah seorang atau sekelompok orang yang

mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya

tinggal bersama serta makan dari satu dapur atau pengurusan kebutuhan

bersama sehari-hari di bawah satu pengelolaan. Sedangkan orang-orang

yang tinggal di asrama, lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, rumah

tahanan dan sejenisnya dimana pengurusan kebutuhan sehari-hari diatur

oleh suatu lembaga, badan, yayasan dan sebagainya; atau sekelompok

orang yang indekost (berjumlah 10 orang atau lebih) dikategorikan sebagai

rumah tangga khusus.

id
3. Anggota rumah tangga, semua orang yang biasanya tinggal di suatu

o.
.g
tempat atau rumah tangga selama 6 bulan atau lebih, atau yang belum 6
ps

bulan namun berniat untuk menetap. Untuk selanjutnya anggota rumah


.b
ng

tangga dalam publikasi ini akan disebut juga penduduk.


te

4. Umur penduduk, dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah


ja
://

atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.


tp
ht

5. Keluhan kesehatan, keadaan seseorang yang mengalami gangguan

kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering

dialami penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun

karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir

tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminalitas atau keluhan lainnya.

6. Sakit, suatu kondisi dimana seseorang mengalami keluhan kesehatan

sehingga tidak dapat melakukan kegiatan secara normal (bekerja, sekolah,

kegiatan sehari-hari) sebagaimana biasanya.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xvii


7. Berobat jalan, kegiatan atau upaya penduduk yang mempunyai keluhan

kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan

mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional

tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah.

8. Mengobati sendiri, upaya penduduk yang melakukan pengobatan dengan

menentukan jenis obat sendiri (tanpa saran/resep dari tenaga

kesehatan/batra).

9. Rata-rata Lama Sakit (RLS), jumlah orang-hari penduduk yang

menderita sakit dibagi jumlah penduduk yang sakit. Indikator ini

id
menggambarkan tingkat intensitas penyakit yang dialami penduduk.

o.
.g
Semakin besar RLS semakin tinggi tingkat intensitas penyakit yang
ps

diderita penduduk dan semakin besar kerugian yang dialami.


.b
ng

10. Jaminan kesehatan, program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan


te

dalam bentuk kartu atau apapun yang dapat digunakan untuk pembiayaan
ja
://

kesehatan bila nama yang tertera dalam kartu atau lainnya melakukan
tp
ht

perawatan kesehatan seperti ke dokter, puskesmas, rumah sakit dan

sebagainya.

11. Penolong proses persalinan, penolong terakhir dalam proses persalinan

yang pernah melahirkan hidup dalam 2 tahun terakhir, termasuk bayi yang

saat pencacahan masih hidup maupun yang sudah meninggal.

12. Proses kelahiran, proses lahirnya janin dari dalam kandungan ke dunia

luar, dimulai dengan tanda-tanda kelahiran (rasa mules yang berangsur-

angsur makin sering, makin lama dan makin kuat, disertai keluarnya

xviii | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


lendir, darah dan air ketuban), lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan

keluarnya plasenta.

13. Rata-rata lama pemberian ASI, perbandingan jumlah bulan dalam

pemberian ASI dibandingkan jumlah bayi yang diberi ASI.

14. Pemberian ASI Eksklusif, pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan

tambahan apapun sejak bayi lahir sampai dengan bayi berusia 6 bulan.

Indikator ini merupakan persentase balita yang diberi ASI saja (tanpa

makanan tambahan) sewaktu berusia kurang dari 6 bulan. Indikator ini

dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kesadaran orang tua

id
terhadap pemberian ASI yang benar (exclusively breastfeeding).

o.
.g
15. Makanan tambahan, makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,
ps

diberikan kepada bayi yang berusia 6 bulan sampai 24 bulan guna


.b
ng

memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Termasuk apabila pada hari
te

pertama lahir, bayi diberi susu formula karena ASI ibu belum keluar.
ja
://

16. Imunisasi/Vaksinasi, memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu


tp
ht

yang sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau

diminum (diteteskan dalam mulut) dengan maksud untuk meningkatkan

kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

17. Balita yang diimunisasi lengkap, jumlah anak umur kurang dari 5 tahun

yang sudah diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak/Morbili,

Hepatitis B).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xix


18. BCG (Bacillus Chalmette Guerin), vaksinasi untuk mencegah penyakit

TBC, diberikan pada bayi baru lahir atau umur 1 bulan, dengan suntikan

pada kulit pangkal lengan atas. Suntikan BCG diberikan kepada anak

sebanyak 1 kali.

19. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), vaksin untuk mencegah penyakit

Difteri, Pertusis, dan Tetanus yang diberikan kepada bayi berumur 2, 3,

dan 4 bulan sebagai imunisasi dasar dan dilanjutkan dengan booster 1 kali

dengan jarak 1 tahun setelah DPT3, dengan suntikan pada paha, diulang 1

bulan dan 2 bulan kemudian. Suntikan imunisasi DPT lengkap pada balita

id
diberikan sebanyak 3 kali (kadang-kadang selang waktu antar suntikan

o.
bisa lebih dari 1 bulan).
.g
ps

20. Polio, vaksin untuk mencegah penyakit Polio yang diberikan 4 kali pada
.b
ng

bayi umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan guna mencegah lumpuh
te

layu, dengan memberikan 3 tetes cairan vaksin berwarna merah muda atau
ja
://

putih ke dalam mulut anak.


tp
ht

21. Campak/Morbili, merupakan vaksin untuk mencegah penyakit

Campak/Morbili, yang diberikan pada bayi berumur 9 sampai 12 bulan,

dengan suntikan di bawah kulit paha sebanyak 1 kali.

22. Hepatitis B, suntikan secara intramuscular (suntikan ke dalam otot)

biasanya di paha yang diberikan pada bayi untuk mencegah penyakit

Hepatitis B. Suntikan ini diberikan 4 kali. Suntikan pertama diberikan

pada bayi baru lahir untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke

anak pada proses kelahiran, karena tidak semua ibu tahu apakah dirinya

terinfeksi Hepatitis B atau tidak. Suntikan kedua sampai keempat yang

xx | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


biasanya digabungkan dengan pemberian DPT (dikenal dengan sebutan

kombo), diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan.

23. Merokok, aktivitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya,

baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat

pencacahan.

24. Dulu pernah merokok, apabila penduduk pernah merokok sekurang-

kurangnya 1 (satu) batang, namun sebulan terakhir sampai saat

pencacahan tidak lagi merokok.

25. Air minum bersih, air minum yang bersumber dari air kemasan bermerk,

id
air isi ulang, air leding, sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air

o.
.g
terlindung. Khusus untuk air minum yang bersumber dari sumur
ps

bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung harus memiliki jarak
.b
ng

≥ 10 meter dari penampungan akhir tinja terdekat.


te

26. Air minum layak adalah air minum yang bersumber dari air leding,
ja
://

sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, dan air hujan.
tp
ht

Khusus untuk air minum yang bersumber dari sumur bor/pompa, sumur

terlindung dan mata air terlindung harus memiliki jarak ≥ 10 meter dari

penampungan akhir tinja terdekat.

27. Sanitasi layak adalah rumah tangga yang memiliki fasilitas buang air

besar sendiri atau bersama, dengan jenis kloset leher angsa, kloset

plengsengan dengan tutup, dan tangki, serta SPAL (Sistem Pembuangan

Air Limbah) sebagai tempat pembuangan akhir tinja.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | xxi


28. Rumah tangga kumuh, rumah tangga yang tidak memiliki akses air

minum layak, akses sanitasi layak, ruang huni yang cukup (sufficient living

area), dan bangunan tempat tinggal yang kokoh (durability of housing).

Jika nilai hitung rumah tangga kumuh dari 4 kategori tersebut bernilai ≤

35%, maka rumah tangga tersebut dianggap bukan rumah tangga kumuh.

Sebaliknya, jika nilai hitung rumah tangga kumuh > 35%, maka rumah

tangga tersebut dinyatakan sebagai rumah tangga kumuh.

id
o.
.g
ps
.b
ng
te
ja
://
tp
ht

xxii | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


98,87 persen
Melahirkan
dibantu
Tenaga Kesehatan 52,50 persen

id
o.
.g berobat jalan
ke Praktik
ps

Dokter/
.b

Bidan
ng
te
ja
://

86,69 persen
tp

Baduta
ht

masih 19,82 persen


diberi Penduduk
ASI merokok
75,88 persen setiap hari
rumah tangga
menggunakan
sumber 70,66 persen
air minum rumah tangga
bersih menggunakan
sanitasi layak
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
I. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan utama dan merupakan investasi

berharga dalam pembangunan. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan juga

merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan

id
o.
cita-cita bangsa Indonesia. Hak atas kesehatan yang dimaksud adalah hak untuk
.g
ps

memperoleh pelayanan kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan guna


.b

mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Mewujudkan derajat


ng
te

kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih


ja
://

baik dari sebelumnya. Upaya meningkatkan derajat kesehatan berawal dari upaya
tp

penyembuhan penyakit, berkembang pada upaya promotif, preventif, kuratif, dan


ht

rehabilitatif.

Pemerintah melalui program kesehatan mengharapkan agar seluruh

penduduk hidup sehat. Indikator keberhasilan peningkatan kualitas hidup adalah

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memadai. Upaya tersebut harus

didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, biaya kesehatan

yang murah dan dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat terutama lapisan

yang tidak mampu, sehingga masyarakat mendapatkan manfaatnya secara merata

dan tepat sasaran. Beberapa cara yang dilakukan antara lain dengan menyediakan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 3


pelayanan kesehatan di tempat yang mudah dijangkau, dengan biaya yang relatif

murah dan adil bagi setiap lapisan masyarakat.

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah

melalui peningkatan dan penyempurnaan sarana dan prasarana kesehatan, dengan

mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah dan terjangkau

bagi seluruh golongan masyarakat, antara lain melalui Puskesmas keliling,

penugasan dokter/bidan di seluruh desa/kelurahan, kepemilikan jaminan

kesehatan bagi masyarakat, perbaikan gizi keluarga, peningkatan kesehatan gizi

ibu dan anak, imunisasi maupun penyediaan fasilitas air bersih.

id
Dalam memonitor dan mengevaluasi pencapaian target kebijakan di

o.
.g
bidang kesehatan diperlukan data dan statistik kesehatan yang akurat sebagai
ps

faktor penunjang dalam pembangunan kesehatan. Data tersebut diperlukan untuk


.b
ng

menentukan arah dan kebijakan pembangunan serta untuk memantau dan menilai
te
ja

hasil-hasil pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu survei yang


://
tp

dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dirancang untuk dapat
ht

memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pembangunan SDM, khususnya

kesehatan, adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Melalui publikasi Profil Kesehatan 2016 yang bersumber dari data Susenas

2016, disajikan statistik dan indikator di bidang kesehatan, antara lain keluhan

kesehatan, menderita sakit, kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, jaminan

kesehatan, kebiasaan merokok, penolong persalinan, pemberian ASI dan

imunisasi, serta penyediaan fasilitas air bersih. Penyajian data hingga tingkat

kabupaten dan kota secara sederhana dan informatif dengan analisis deskriptif

dilengkapi grafik-grafik.

4 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


II. MENDERITA SAKIT

Tingkat kesehatan penduduk dapat terlihat dari banyaknya penduduk yang

mengalami keluhan kesehatan dan menderita sakit. Penduduk dikatakan menderita

sakit jika mengalami keluhan kesehatan hingga terganggu aktifitasnya. Semakin

banyak penduduk yang mengalami gangguan kesehatan berarti semakin rendah

derajat kesehatan di wilayah tersebut.

Gambar 1
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dan Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016

id
o.
60,00 .g
51,27 49,77
48,38
ps
.b

40,00
34,38 33,39
ng

32,38
te
ja

20,00
://
tp
ht

0,00
Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan

Keluhan Kesehatan Menderita Sakit

Hasil Susenas 2016 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang

mempunyai keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir sebesar 33,39 persen.

Penduduk perempuan yang mempunyai keluhan kesehatan dalam satu bulan

terakhir sebesar 34,38 persen lebih tinggi jika dibandingkan penduduk laki- laki

yang mempunyai keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir hanya sebesar

32,38 persen. Penduduk yang menderita sakit sebesar 49,77 persen. Perempuan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 5


yang menderita sakit lebih rendah (48,38 persen) dibandingkan laki-laki yang

menderita sakit (51,27 persen) (Gambar 1).

Gambar 2
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

49,77
Perkotaan + Perdesaan 48,38
51,27

51,51
Perdesaan 50,19
52,92

id
o.
47,81
.g
Perkotaan 46,38
ps

49,38
.b
ng

40,00 45,00 50,00 55,00


te

Laki-laki+Perempuan Perempuan Laki-laki


ja
://
tp

Jika dibedakan berdasarkan daerah tempat tinggal, persentase penduduk


ht

yang menderita sakit di perdesaan lebih besar dibandingkan di perkotaan, yaitu

51,51 persen di perdesaan dan 47,81 persen di perkotaan. Penduduk laki-laki yang

menderita sakit di daerah perdesaan (52,92 persen) lebih tinggi jika dibandingkan

penduduk laki-laki yang menderita sakit di daerah perkotaan (49,38 persen).

Begitu juga penduduk perempuan yang menderita sakit di daerah perdesaan

(50,19 persen) lebih tinggi jika dibandingkan penduduk perempuan yang

menderita sakit di daerah perkotaan (46,38 persen) (Gambar 2).

6 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


III. LAMANYA SAKIT

Menurunnya persentase penduduk yang menderita sakit dapat dikatakan

sebagai kondisi kesehatan yang lebih baik, jika tidak diikuti dengan menurunnya

lama terganggu. Semakin lama (hari) terganggu, maka keluhan kesehatan yang

dialami masyarakat diasumsikan cukup serius dan dapat memengaruhi tingkat

produktivitas.

Tabel A menunjukkan distribusi penduduk yang sakit yaitu yang

mempunyai keluhan kesehatan sampai mengakibatkan pekerjaan, sekolah, atau

kegiatan sehari-hari terganggu dalam satu bulan terakhir menurut lamanya hari

id
o.
terganggu. Menurut hasil Susenas 2016, lebih dari separuh penduduk yang
.g
menderita sakit (53,10 persen) mengalami sakit selama kurang dari 4 hari,
ps
.b

sedangkan yang mengalami sakit antara 4-7 hari sebesar 33,79 persen. Secara
ng

rata-rata, lamanya hari sakit penduduk di Jawa Tengah adalah 5,68 hari.
te
ja

Dibandingkan tahun 2015, rata-rata lamanya sakit menurun yaitu 5,70 hari
://
tp

menjadi 5,68 hari. Begitu pula banyaknya keluhan kesehatan menurun yaitu 35,52
ht

persen untuk tahun 2015 menjadi 33,39 persen pada tahun 2016. Untuk

penanganan keluhan tersebut, sekitar 56,99 persen penderita keluhan kesehatan

pada tahun 2016 yang melakukan pengobatan dengan perawatan jalan di fasilitas

kesehatan lebih rendah jika dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 57,66 persen.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 7


Tabel A
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit
menurut Lamanya Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
Jawa Tengah, 2015-2016

Uraian 2015 2016


(1) (2) (3)

Penderita Sakit 51,00 49,77

Rata2 Lama Sakit 5,70 hari 5,68 hari

Lamanya Sakit:
< 4 hari 54,67 53,10
4 - 7 hari 32,08 33,79
8 - 14 hari 5,13 5,63

id
15 - 21 hari 2,78 2,51
22 - 30 hari 5,34 o. 4,97
.g
ps

Banyaknya Keluhan 35,52 33,39


.b

Berobat Jalan 57,66 56,99


ng
te
ja

IV. KUNJUNGAN KE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


://
tp

Sebanyak 56,99 persen penduduk yang mengalami kesehatan memilih


ht

untuk berobat jalan ke fasilitas kesehatan dalam satu bulan terakhir. Ketersediaan

sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat diharapkan akan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya fasilitas kesehatan

yang lengkap dan memadai, maka masyarakat akan mudah mendapatkan

pelayanan kesehatan dengan cepat.

8 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel B
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jawa Tengah, 2015-2016

Persentase
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2015 2016
(1) (2) (3)

RS Pemerintah 5,30 5,83


RS Swasta 5,67 5,65
Praktik dokter/bidan 55,69 52,50
Klinik/praktik dokter bersama 7,64 8,84
Puskesmas/Pustu 24,09 25,76
UKBM *) 2,46 2,14

id
Praktek pengobatan Tradisional/alternatif 1,78 1,86
o.
.g
Lainnya 1,68 1,76
ps

*)
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
.b

Balai Pengobatan)
ng
te

Tabel B menggambarkan persentase penduduk yang berobat jalan dalam


ja
://

satu bulan terakhir ke fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil Susenas


tp
ht

2016, persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering dikunjungi oleh

masyarakat sebagai berikut: Praktik Dokter/Bidan (52,50 persen),

Puskesmas/Pustu (25,76 persen), dan Klinik/praktik dokter bersama (8,84 persen).

Persentase masyarakat yang berobat ke fasilitas kesehatan di tahun 2015

memiliki pola yang tidak berbeda jauh dengan tahun 2016. Jika dibandingkan

dengan tahun 2015, jumlah kunjungan ke Praktik Dokter/Bidan menurun sebesar

55,69 persen di tahun 2015 dan 52,50 persen di tahun 2016. Sementara itu,

kunjungan masyarakat ke Puskesmas/Pustu dan Klinik/praktik dokter bersama

mengalami peningkatan. Masyarakat yang berobat jalan ke Puskesmas/Pustu di

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 9


tahun 2015 sebesar 24,09 persen dan 25,76 persen di tahun 2016. Sementara itu,

masyarakat yang berkunjung ke Klinik/praktik dokter bersama sebesar 7,64

persen pada tahun 2015 dan 8,84 persen di tahun 2016.

Tabel C
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Persentase
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3)
RS Pemerintah 6,92 4,86
RS Swasta 6,75 4,69

id
o.
Praktik Dokter/Bidan 47,59
.g 56,82
Klinik/praktik dokter bersama 11,07 6,89
ps

Puskesmas/Pustu 26,55 25,07


.b
ng

UKBM 1,91 2,34


te

Praktik pengobatan Tradisional/alternatif 1,74 1,97


ja

Lainnya 1,36 2,11


://
tp
ht

Jika dilihat berdasarkan tipe daerah, persentase masyarakat yang tinggal

di perdesaan paling banyak berobat jalan dalam satu bulan terakhir ke Praktik

Dokter/Bidan (56,82 persen), ke Puskesmas/Pustu (25,07 persen), dan ke

Klinik/praktik dokter bersama (6,89 persen). Tidak berbeda dengan masyarakat di

perdesaan, masyarakat yang tinggal di perkotaan paling banyak berobat jalan ke

Praktik Dokter/Bidan (47,59 persen), ke Puskesmas/Pustu (26,55 persen), dan ke

Klinik/praktik dokter bersama (11,07 persen). Persentase masyarakat di perkotaan

yang berobat ke RS Pemerintah dan RS Swasta, masing-masing sebesar 6,92

persen dan 6,75 persen, lebih tinggi dibandingkan masyarakat di perdesaan,

10 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


masing-masing sebesar 4,86 persen dan 4,69 persen. Hal ini dapat mencerminkan

akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas kesehatan yang lebih rendah

dibandingkan penduduk perkotaan.

Sebanyak 43,01 persen penduduk yang mengalami keluhan kesehatan

selama sebulan terakhir memilih untuk tidak berobat jalan. Berbagai macam

alasan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

masyarakat enggan untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan.

Tabel D
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dan Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir

id
menurut Alasan Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal

o.
Jawa Tengah, 2016 .g
ps

Perkotaan +
Alasan Tidak Berobat Jalan Perkotaan Perdesaan Perdesaan
.b
ng

(1) (2) (3) (4)


te

Tidak punya biaya berobat 1,14 0,92 1,03


ja

Tidak ada biaya transport 0,39 0,29 0,34


://
tp

Tidak ada sarana transportasi 0,01 0,01 0,01


ht

Waktu tunggu pelayanan lama 0,17 0,13 0,15


Mengobati sendiri 67,27 62,38 64,71
Tidak ada yang mendampingi 0,19 0,54 0,37
Merasa tidak perlu 28,25 32,73 30,59
Lainnya 2,58 3,00 2,80
Total 100,00 100,00 100,00

Jika dilihat berdasarkan alasan masyarakat yang mengalami keluhan

kesehatan dan tidak berobat jalan dalam sebulan terakhir, persentase paling besar

adalah mengobati sendiri sebesar 64,71 persen. Semakin banyaknya obat yang

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 11


dijual secara bebas dan mudah untuk diperoleh, menyebabkan masyarakat

memilih untuk mengobati sendiri terlebih dahulu sebelum berkunjung ke fasilitas

kesehatan. Sementara itu, masyarakat yang merasa tidak perlu berobat jalan juga

memiliki persentase yang besar yaitu 30,59 persen.

V. PENGGUNAAN JAMINAN KESEHATAN

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi hak

setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Hambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat miskin adalah masalah

id
o.
pembiayaan kesehatan. Untuk menjamin kemudahan akses terhadap pelayanan
.g
kesehatan, pemerintah berupaya menyediakan jaminan kesehatan bagi penduduk
ps
.b

miskin dan tidak mampu.


ng
te

Tabel E
ja

Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan


://

menurut Daerah Tempat Tinggal


tp

Jawa Tengah, 2016


ht

Perkotaan +
Jaminan Kesehatan Perkotaan Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
BPJS Kesehatan 21,29 14,83 17,86
BPJS Ketenagakerjaan 3,87 1,60 2,67
Askes/Asabri/Jamsostek 6,05 2,72 4,28
Jamkesmas/PBI 21,45 29,51 25,72
Jamkesda 7,65 5,88 6,71
Asuransi Swasta 1,01 0,22 0,59
Perusahaan/kantor 0,74 0,12 0,41
Tidak Ada 42,14 48,11 45,31
*)
PBI = Penerima Bantuan Iuran

12 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Jaminan kesehatan yang paling banyak dimiliki masyarakat adalah

Jamkesmas/PBI (25,72 persen), BPJS Kesehatan (17,86 persen), Jamkesda (6,71

persen), Askes/Asabri/Jamsostek (4,28 persen), dan BPJS Ketenagakerjaan (2,67

persen). Masih ada sekitar 45,31 persen masyarakat yang tidak memiliki jaminan

kesehatan.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, jaminan kesehatan paling banyak

dimiliki masyarakat perkotaan dibanding masyarakat di perdesaan. Hampir

separuh masyarakat di perdesaan tidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 48,11

persen lebih banyak daripada masyarakat di perkotaan sebanyak 42,14 persen. Hal

id
ini dapat disebabkan kurangnya informasi tentang kepemilikan jaminan kesehatan

o.
.g
dan perlu dikaji lebih lanjut.
ps
.b
ng

VI. PENOLONG KELAHIRAN


te
ja

Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
://
tp

(AKB) salah satunya adalah dengan meningkatkan pertolongan kelahiran oleh


ht

tenaga medis dan meningkatkan pelayanan neonatal, karena dapat memengaruhi

keselamatan ibu dan bayinya. Pemerintah telah berupaya meningkatkan

ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan melalui

penyediaan pelayanan persalinan. Upaya tersebut harus disertai dengan upaya

peningkatan penyediaan pelayanan persalinan oleh tenaga medis yang telah

menerapkan proses persalinan yang memenuhi standar kesehatan.

Penolong kelahiran secara langsung sangat memengaruhi derajat kesehatan

ibu dan anak pada tahun-tahun pasca kelahiran. Proses persalinan akan lebih aman

jika dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter atau bidan atau tenaga paramedis

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 13


lainnya) dan tenaga non kesehatan yang sudah terlatih dibandingkan dengan

tenaga non kesehatan yang sifatnya masih tradisional seperti dukun bersalin. Hal

ini untuk memperkecil resiko kematian maternal, jika kemungkinan komplikasi

akibat adanya gangguan kelahiran dapat terdeteksi lebih dini untuk selanjutnya

segera ditangani.

Tabel F
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
menurut Daerah Tempat Tinggal dan Penolong Kelahiran Anak Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Penolong Kelahiran Perkotaan +


Perkotaan Perdesaan
Anak Terakhir Perdesaan

id
(1) (2) (3) (4)

o.
Dokter kandungan 37,05 .g26,91 31,66
Dokter umum 2,18 2,70 2,46
ps

Bidan 59,23 67,70 63,74


.b
ng

Perawat 1,01 0,97 0,98


te

Tenaga kesehatan lainnya 0,00 0,05 0,03


ja

Dukun beranak/paraji 0,47 1,67 1,10


://
tp

Lainnya 0,06 0,00 0,03


ht

Total 100,00 100,00 100,00

Berdasarkan data Susenas 2016 seperti yang disajikan pada Tabel F

sebagian besar kelahiran di Jawa Tengah masih ditolong oleh bidan yaitu sebesar

63,74 persen, sedangkan kelahiran yang ditolong oleh dokter hanya mencapai

31,66 persen. Salah satu bantuan yang diharapkan dapat menolong proses

kelahiran selain dari tenaga kesehatan adalah dari tenaga non kesehatan yang

sudah terlatih, seperti dukun beranak. Masyarakat yang memanfaatkan dukun

beranak untuk membantu proses persalinannya sebesar 1,10 persen.

14 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Jika dilihat dari daerah tempat tinggal, kelahiran yang ditolong oleh bidan

di daerah perdesaan sebanyak 67,70 persen lebih banyak dibanding di daerah

perkotaan sekitar 59,23 persen. Selain oleh bidan, di perkotaan sebagian besar

ditolong dokter kandungan (37,05 persen), sedangkan di daerah perdesaan sebesar

26,91 persen. Di daerah perdesaan, masih banyak penduduk yang memilih

ditolong oleh dukun beranak dalam proses persalinannya yaitu sebesar 1,67

persen.

Gambar 3
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
menurut Daerah Tempat Tinggal dan Penolong Kelahiran Anak Terakhir
Jawa Tengah, 2016

id
100,00
o.
0,53
.g
1,67 1,13
ps

98,00
.b
ng

96,00
te

99,47
98,87
ja

94,00 98,33
://
tp

92,00
ht

90,00
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

medis non medis

Gambar 3 menunjukkan masyarakat perkotaan cenderung memilih tenaga

medis, sebesar 99,47 persen, sebagai penolong proses kelahiran, dan hanya sekitar

0,53 persen saja yang masih menggunakan tenaga non medis. Di perdesaan masih

ada 1,67 persen penduduk menggunakan tenaga non medis. Ini berarti bahwa

masih ada masyarakat perdesaan yang mempercayakan penolong proses kelahiran

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 15


kepada Dukun beranak. Hal ini kemungkinan karena masalah biaya dan jarak ke

akses fasilitas kesehatan di daerah tersebut yang cukup jauh.

Gambar 4
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
yang Pada Persalinan Terakhir Ditolong oleh Dokter dan Bidan
menurut Kabupaten/Kota
Jawa Tengah, 2016

Kab. Cilacap 58,97


36,11
Kab. Banyumas 68,07
31,93
Kab. Purbalingga 58,83
37,19
Kab. Banjarnegara 73,39
24,79
Kab. Kebumen 80,93
19,07
Kab. Purworejo 52,99
42,93
Kab. Wonosobo 72,31
24,81
Kab. Magelang 60,85
36,23

id
Kab. Boyolali 52,87
43,16

o.
Kab. Klaten 62,74
37,26
47,20
Kab. Sukoharjo
.g 52,80
Kab. Wonogiri 64,77
ps
32,85
Kab. Karanganyar 58,89
40,02
.b

Kab. Sragen 60,85


37,63
ng

Kab. Grobogan 62,80


33,83
Kab. Blora 70,47
te

29,53
Kab. Rembang 54,97
45,03
ja

Kab. Pati 64,72


32,37
://

Kab. Kudus 74,90


25,10
tp

Kab. Jepara 77,46


21,99
ht

Kab. Demak 75,56


24,44
Kab. Semarang 53,52
46,48
Kab. Temanggung 59,87
38,46
Kab. Kendal 76,78
23,22
Kab. Batang 65,32
29,68
Kab. Pekalongan 66,91
32,20
Kab. Pemalang 72,11
19,27
Kab. Tegal 53,03
43,55
Kab. Brebes 73,43
22,81
Kota Magelang 30,62
69,38
46,72
Kota Surakarta 53,28
Kota Salatiga 40,76
54,70
47,11
Kota Semarang 52,49
49,82
Kota Pekalongan
48,66
Kota Tegal 57,15
39,02
Jawa Tengah 63,74
34,12

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Bidan Dokter

16 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Dilihat berdasarkan kabupaten/kota, penduduk Jawa Tengah masih lebih

banyak memanfaatkan bidan untuk menolong proses persalinannya dibandingkan

dengan dokter. Kabupaten/kota dengan persentase perempuan berumur 15-49

tahun yang pernah kawin menurut penolong kelahiran terakhir yang ditolong oleh

dokter dengan persentase terbesar adalah Kota Magelang yaitu sebesar 69,38

persen, sedangkan yang ditolong oleh bidan adalah Kabupaten Kebumen yaitu

sebesar 80,93 persen. Sementara itu, kabupaten/kota dengan persentase

perempuan berumur 15-49 tahun yang pernah kawin menurut penolong kelahiran

terakhir yang ditolong oleh dokter dengan persentase terkecil adalah Kabupaten

id
Kebumen yaitu sebesar 19,07 persen dan yang ditolong oleh bidan adalah Kota

o.
Magelang sebesar 30,62 persen. (Gambar 4)
.g
ps

Tabel G
.b

Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Kawin


ng

menurut Daerah Tempat Tinggal dan Tempat Kelahiran Anak Terakhir


Jawa Tengah, 2016
te
ja
://

Tempat Kelahiran Perkotaan +


Perkotaan Perdesaan
Anak Terakhir Perdesaan
tp
ht

(1) (2) (3) (4)


RS/RS bersalin 44,22 28,30 35,75
Klinik/bidan/praktik dokter 43,33 46,49 45,01
Puskesmas/Polindes/Pustu 9,43 18,76 14,40
Rumah 2,91 5,79 4,44
Lainnya 0,11 0,66 0,40
Total 100,00 100,00 100,00

Tabel G menyajikan tempat kelahiran anak terakhir sebagian besar di

klinik/bidan/praktik dokter yaitu sebesar 45,01 persen, sedangkan di RS/RS

bersalin dan Puskesmas/Polindes/Pustu masing-masing mencapai 35,75 persen

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 17


dan 14,40 persen. Sementara itu, perempuan yang melahirkan di rumah sebesar

4,44 persen.

Sebagian besar perempuan berumur 15-49 tahun yang pernah kawin di

daerah perkotaan memilih untuk melahirkan di RS/RS bersalin sekitar 44,22

persen, dan 28,30 persen untuk di perdesaan. Sementara itu, penduduk perdesaan

paling banyak memilih untuk melahirkan di Klinik/bidan/praktek dokter sebesar

46,49 persen, sedangkan di daerah perkotaan sebanyak 43,33 persen. Di daerah

perdesaan, masih ada penduduk yang melahirkan di rumah yaitu sebesar 5,79

persen.

id
VII. PEMBERIAN ASI o.
.g
ps

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sebagai sumber
.b
ng

nutrisi yang paling sesuai yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
te
ja

bayi. ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna apabila ketika
://
tp

pencernaannya belum begitu sempurna (di bawah umur 6 bulan). Selain


ht

membantu pencernaan, ASI mengandung zat kekebalan yang memberikan

perlindungan terhadap berbagai penyakit.

Kesehatan ibu dan balita sangat menentukan kelangsungan dan kualitas

hidup di masa yang akan datang. Secara biologis dan psikologis antara ibu dan

balita sangat dekat, karena hubungan antara keduanya sangat erat sejak dalam

kandungan hingga dilahirkan dan diberi ASI. Kesehatan balita merupakan salah

satu indikator yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Balita yang

sehat merupakan aset yang besar dalam kelangsungan masa depan bangsa.

18 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Gambar 5
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)
yang Pernah Diberi ASI
menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

100,00

97,94
98,00
96,96 96,85
96,31 96,49
95,96 95,96 96,12
96,00 95,64

94,00

92,00

90,00
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

id
o.
Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan
.g
ps
.b

Pemberian ASI bagi anak umur kurang dari 2 tahun (baduta) di Jawa
ng

Tengah sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase baduta
te
ja

yang pernah diberi ASI yaitu sebesar 96,49 persen dimana persentase untuk anak
://
tp

perempuan sebanyak 96,12 persen dan laki-laki sebanyak 96,85 persen. Jika
ht

dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, baduta di daerah perdesaan lebih

banyak menerima ASI dibandingkan baduta yang ada di daerah perkotaan yaitu

masing-masing sebesar 96,96 persen di daerah perdesaan dan 95,96 persen untuk

di daerah perkotaan. (Gambar 5)

Enzim dalam ASI membantu pertumbuhan otak, pembentukan tulang serta

mencegah penyakit dan infeksi pada bayi. Tingkat kecerdasaan anak dipengaruhi

oleh kualitas makanan yang diberikan pada saat anak berusia balita dan lamanya

pemberian ASI. Pola dan lama pemberian ASI memberikan pengaruh yang sangat

positif pada kondisi kesehatan dan proses tumbuh kembang balita secara optimal.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 19


Gambar 6
Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan)
Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)
menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016

12,00 10,89 11,11 11,00


10,54 10,37 10,46 10,73 10,77 10,75

9,00

6,00

3,00

0,00

id
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

o.
Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan
.g
ps
.b
ng

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, terlihat bahwa di Jawa Tengah


te

rata-rata lama pemberian ASI anak baduta adalah sekitar 10 bulan. Untuk daerah
ja
://

perkotaan rata-rata lama pemberian ASI sekitar 10 bulan, sedikit lebih rendah
tp
ht

dibandingkan di daerah perdesaan yaitu 11 bulan (Gambar 6). Anak baduta di

daerah perdesaan mendapatkan tingkat imunitas dan pertumbuhan yang lebih baik

daripada di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena ibu-ibu yang

tinggal di daerah perkotaan yang cenderung lebih banyak waktunya untuk bekerja

di luar rumah bila dibandingkan dengan ibu-ibu di daerah perdesaan yang

mempunyai banyak waktu di rumah sehingga memiliki kesempatan untuk

menyusui anaknya menjadi lebih besar. Jika dilihat menurut jenis kelamin,

lamanya pemberian ASI tidak terlihat perbedaan yang signifikan, bayi laki-laki

menerima ASI sekitar 10,73 bulan dan bayi perempuan 10,77 bulan.

20 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Pemerintah menganjurkan agar seorang ibu dapat memberikan ASI

eksklusif kepada bayi sejak dilahirkan sampai 6 bulan ke depan, tanpa

menambahkan atau mengganti dengan makanan/minuman lain. Selanjutnya

setelah bayi berumur 6 bulan ke atas dilanjutkan bersama dengan makanan

tambahan dan ASI tetap diberikan hingga umur 2 tahun. ASI eksklusif dianjurkan

oleh para ahli kesehatan karena dipercaya mempunyai manfaat yang sangat besar

baik bagi ibu sebagai suatu bentuk wujud kasih sayang maupun bagi bayi untuk

kesehatannya.

Gambar 7
Rata-rata Lama Pemberian ASI Tanpa Makanan Tambahan

id
dan ASI dengan Makanan Tambahan (Bulan)

o.
Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)
.g
menurut Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016
ps
.b
ng

6,46
te

ASI dengan Makanan Tambahan 6,68


ja
://

6,21
tp
ht

4,27
ASI tanpa Makanan Tambahan 4,29
4,25

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00

Perkotaan+Perdesaan Perdesaan Perkotaan

Pola pemberian ASI tanpa makanan tambahan masih belum memenuhi

target 6 bulan. Rata-rata pemberian ASI di Jawa Tengah tanpa makanan tambahan

hanya sampai 4,27 bulan saja, di daerah perkotaan sebesar 4,25 bulan dan di

perdesaan mencapai 4,29 bulan Sementara itu, rata-rata pemberian ASI dengan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 21


makanan tambahan sekitar 6,46 bulan, di daerah perkotaan selama 6,21 bulan dan

di daerah perdesaan mencapai 6,68 bulan. (Gambar 7)

Gambar 8
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)
yang Diberi ASI Eksklusif
menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

80,00
67,94
64,43
60,85 59,10 61,21 60,07 60,43
60,00 56,72
53,63

40,00

id
20,00
o.
.g
ps

0,00
.b

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


ng

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


te
ja
://
tp

Pemberian ASI eksklusif pada baduta di Jawa Tengah tahun 2016


ht

mencapai 60,43 persen. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, sebanyak

60,85 persen baduta di perkotaan yang diberi ASI ekslusif, sedangkan di

perdesaan sebanyak 60,07 persen.

VIII. PEMBERIAN IMUNISASI

Berdasarkan program pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan tentang

Program Pengembangan Imunisasi (PPI) menganjurkan agar semua anak

mendapatkan imunisasi terhadap enam jenis penyakit utama anak yang dapat

dicegah dengan imunisasi, yakni tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio dan

22 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


campak. Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak

terhadap penyakit. Imunisasi sebagai salah satu cara yang dapat menjadikan bayi

dan anak kebal dari berbagai penyakit sehingga diharapkan anak atau bayi tetap

tumbuh dalam keadaan sehat.

Gambar 9
Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi
menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

100,00

98,09 98,21
97,74 97,62 97,82 97,67
98,00 97,35 97,54
97,03

id
96,00

o.
.g
94,00
ps
.b

92,00
ng

90,00
te

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


ja

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


://
tp
ht

Berdasarkan hasil Susenas 2016, balita yang pernah diberi imunisasi

sebesar 97,67 persen, dengan pemberian imunisasi yang hampir sama antara balita

laki-laki (97,54 persen) dan balita perempuan (97,82 persen). Jika diamati

berdasarkan daerah tempat tinggal, persentase balita di daerah perdesaan yang

pernah diberi imunisasi lebih banyak dibandingkan dengan balita di daerah

perkotaan. Di daerah perkotaan ada sebanyak 97,74 persen balita yang pernah

diberi imunisasi sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan balita di daerah

perdesaan yaitu 97,62 persen (Gambar 9).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 23


Gambar 10
Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi
menurut Jenis Imunisasi dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016

91,01
Hepatitis 91,22
90,81

78,27
Campak 78,79
77,77

94,47
Polio 94,45
94,49

89,92
DPT 89,88
89,96

95,15
BCG 95,05

id
95,24

70,00 75,00 80,00 85,00


o.
90,00 95,00 100,00
.g
Laki-laki + Perempuan Perempuan Laki-laki
ps
.b
ng
te

Persentase balita yang pernah diberikan imunisasi BCG pada tahun 2016
ja

sebanyak 95,15 persen; balita laki-laki 95,24 persen dan balita perempuan 95,05
://
tp

persen. Untuk imunisasi DPT, sebesar 89,92 persen balita yang pernah
ht

mendapatkan imunisasi; balita laki-laki 89,96 persen dan balita perempuan 89,88

persen. Persentase balita yang mendapatkan imunisasi Polio sebesar 94,47 persen;

balita laki-laki 94,49 persen dan balita perempuan 94,45 persen. Sedangkan balita

yang mendapatkan imunisasi Campak persentasenya paling kecil, 78,27 persen;

balita laki-laki 77,77 persen dan balita perempuan 78,79 persen. Balita yang

mendapatkan imunisasi Hepatitis B sebanyak 91,01 persen; balita laki-laki 90,81

persen dan balita perempuan 91,22 persen (Gambar 10).

24 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel H
Keikutsertaan Imunisasi Wajib Anak Balita
Jawa Tengah, 2015-2016

URAIAN 2015 2016


(1) (2) (3)
Pernah Imunisasi 97,46 97,67
Imunisasi BCG 95,22 95,15
Imunisasi DPT 88,49 89,92
Imunisasi Polio 94,21 94,47
Imunisasi Campak/Morbili 82,23 78,27
Imunisasi Hepatitis B 85,73 91,01
Imunisasi Lengkap 67,99 70,16

id
o.
.g
Sesuai dengan pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak dinyatakan
ps

telah diimunisasi lengkap bila telah mendapatkan satu kali imunisasi BCG, tiga
.b
ng

kali imunisasi DPT, tiga kali imunisasi Polio, dan satu kali imunisasi Campak.
te

Pada imunisasi BCG menurun dari 95,22 persen menjadi 95,15 persen. Imunisasi
ja
://

DPT meningkat yaitu dari 88,49 persen menjadi 89,92 persen. Imunisasi Polio dan
tp
ht

Hepatitis B juga mengalami peningkatan masing-masing dari 94,21 persen

menjadi 94,47 persen, dan 85,73 persen menjadi 91,01 persen. Imunisasi Campak

menurun dari 82,23 persen menjadi 78,27 persen. Balita yang telah mendapatkan

imunisasi lengkap juga meningkat dari 67,99 persen menjadi 70,16 persen.

IX. KEBIASAAN MEROKOK

Kebiasaan merokok sudah menjadi hal umum di masyarakat. Mulai dari

yang sudah lama hingga yang baru-baru belajar. Tanpa disadari zat yang

dikandung dalam rokok yang selalu dihisap dapat membuat rasa ketagihan dan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 25


candu yang sangat sulit untuk berhenti. Bahaya merokok sudah diketahui sejak

lama, akan tetapi, meskipun hal itu telah diketahui oleh masyarakat, hal seperti ini

dianggap sudah lumrah karena merokok menjadi suatu kebutuhan pokok yang

harus terpenuhi di setiap harinya bagi perokok.

Perokok sendiri dari berbagai kalangan usia, baik tua maupun muda,

termasuk usia anak sekolah. Banyak anak yang belum cukup umur sudah

membiasakan diri untuk mengonsumsi rokok. Hal ini diakibatkan lingkungan

sekitar mereka yang menjadi perokok aktif sehingga menimbulkan rasa ingin

mencoba untuk merokok.

id
o.
Terlepas dari itu, rokok juga sangat berbahaya bagi kesehatan para
.g
perokok pasif. Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara
ps
.b

langsung namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di


ng

sekitarnya seperti di rumah maupun di lingkungan kerja. Asap rokok yang dihirup
te
ja

oleh perokok pasif yang memiliki berbagai senyawa kimia yang berbahaya, maka
://
tp

perokok pasif tentu saja berpotensi mendapatkan risiko gangguan kesehatan.


ht

Meski tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa turut terkena dampak

buruknya juga.

Tabel I menunjukkan persentase penduduk yang memiliki kebiasaan

merokok, baik setiap hari maupun tidak setiap hari, masing-masing sebesar 19,82

persen dan 2,39 persen. Sementara itu, penduduk yang tidak merokok sebesar

77,48 persen. Hal ini menunjukkan masih banyak penduduk yang memiliki

kesadaran untuk tidak merokok.

26 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel I
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir
menurut Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Perkotaan +
Kebiasaan Merokok Perkotaan Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Ya, setiap hari 17,67 21,71 19,82
Ya, tidak setiap hari 2,61 2,21 2,39
Tidak 79,40 75,77 77,48
Tidak tahu 0,32 0,31 0,31

Total 100,00 100,00 100,00

id
Jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk yang mempunyai

o.
.g
kebiasan merokok di daerah perkotaan maupun perdesaan memiliki pola yang
ps

sama. Penduduk perkotaan yang merokok setiap hari sebanyak 17,67 persen lebih
.b
ng

sedikit dibanding penduduk perdesaan yang merokok setiap hari sebesar 21,71
te

persen. Sedangkan penduduk perkotaan yang merokok tidak setiap hari lebih
ja
://

banyak dibanding penduduk perdesaan, masing-masing sebesar 2,61 persen dan


tp
ht

2,21 persen. Penduduk perkotaan yang tidak merokok sekitar 79,40 persen lebih

banyak dibanding penduduk perdesaan sebanyak 75,77 persen.

Berdasarkan Tabel J, penduduk yang merokok tembakau dalam sebulan

terakhir paling banyak menghisap rokok tembakau lebih dari 59 batang rokok per

minggu yaitu sebesar 52,40 persen. Penduduk yang merokok sebanyak 30-59

batang rokok dan 15-29 batang rokok masing-masing sebesar 27,49 persen dan

10,95 persen. Sementara itu, penduduk yang merokok 1-6 batang per minggu

hanya sekitar 1,79 persen. Rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap sebanyak

52,40 batang rokok per minggu. Dilihat menurut daerah tempat tinggal, jumlah

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 27


batang rokok terbanyak yang dihisap penduduk baik di daerah perkotaan maupun

perdesaan sama yaitu lebih dari 60 batang rokok per minggu, masing-masing

sebesar 51,74 persen dan 52,90 persen.

Tabel J
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau
dalam Sebulan Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu
Jawa Tengah, 2016

Jumlah Batang Perkotaan +


Perkotaan Perdesaan
Rokok Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
1-6 1,88 1,71 1,79

id
7-14 7,92 6,95 7,37

o.
15-29 12,14
.g
10,06 10,95
ps

30-59 26,32 28,38 27,49


.b

> 59 51,74 52,90 52,40


ng

Total 100,00 100,00 100,00


te
ja

Rata-rata 66,29 65,70 65,95


://
tp

Sebanyak 77,78 persen penduduk yang tidak merokok, hampir sebagian


ht

besar tidak memiliki kebiasaan merokok sebelumnya yaitu sebesar 97,50 persen.

Hanya sekitar 1,33 persen dan 1,02 persen penduduk yang tidak merokok tetapi

memiliki kebiasaan merokok sebelumnya, masing-masing merokok setiap hari

dan merokok tidak setiap hari. Persentase yang kecil ini bisa diakibatkan rasa

candu dari rokok yang menyebabkan perokok susah untuk menghentikan

kebiasaanya dalam merokok.

28 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel K
Persentase Penduduk yang Tidak Merokok Tembakau
dalam Sebulan Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Kebiasaan Merokok Sebelumnya
Jawa Tengah, 2016

Perkotaan +
Kebiasaan Merokok Perkotaan Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Ya, setiap hari 1,19 1,47 1,33
Ya, tidak setiap hari 1,03 1,00 1,02
Tidak 97,63 97,38 97,50
Tidak tahu 0,14 0,16 0,15
Total 100,00 100,00 100,00

id
o.
.g
ps

X. PENGGUNAAN AIR MINUM BERSIH


.b
ng

Air adalah kebutuhan dasar untuk manusia guna memenuhi kehidupannya


te

sehari-hari yang sehat, bersih, dan produktif, terutama untuk digunakan sebagai
ja
://

air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Air memang
tp
ht

merupakan sumber kehidupan. Namun, air yang bersih yang dibutuhkan sebagai

sumber kehidupan yang baik dan layak bagi manusia untuk melangsungkan

hidupnya.

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Air dinyatakan bersih jika

memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan

yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas

fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak

menimbulkan efek samping.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 29


Ketersediaan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang

seharusnya mendapatkan perhatian pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat baik yang bertempat tinggal di daerah perkotaan maupun perdesaan.

Pemanfaatan sumber air minum bersih di berbagai daerah belum optimal. Hal ini

disebabkan karena masih terbatasnya penyediaan sarana air bersih maupun

kurangnya kesadaraan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi air bersih

bagi kesehatan. Semakin tinggi persentase rumah tangga yang menggunakan air

bersih di suatu daerah menunjukkan semakin baiknya kondisi kesehatan rumah

tangga di daerah tersebut.

id
Gambar 11

o.
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
.g
dan Sumber Air Minum Layak menurut Daerah Tempat Tinggal
ps

Jawa Tengah, 2016


.b
ng

82,00 80,80
80,37
80,00
te
ja

78,00
75,88 76,30
://

76,00
tp

74,00
ht

72,05 72,46
72,00

70,00

68,00

66,00
Sumber Air Minum Bersih Sumber Air Minum Layak

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Berdasarkan Gambar 11, rumah tangga yang menggunakan sumber air

minum bersih di Jawa Tengah tahun 2016 sudah mencapai 75,88 persen, 80,37

persen di perkotaan dan 72,05 persen di perdesaan. Keadaan ini menggambarkan

bahwa meskipun pelayanan air bersih sudah dinikmati oleh lebih dari sebagian

30 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


besar masyarakat, namun kemampuan untuk mendapat akses ke sarana

penyediaan air bersih yang memenuhi syarat masih terbatas, sehingga masih ada

masyarakat yang menggunakan air sungai, danau, dan sumber-sumber air lainnya,

atau hanya mengandalkan air hujan.

Sementara itu, persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air

minum layak sebesar 76,30 persen, 80,80 persen di perkotaan, dan 72,46 persen di

perdesaan. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum dari

sumber air yang dianggap layak dapat pula digunakan untuk menunjukkan tingkat

kesejahteraan. Semakin tinggi persentase rumah tangga yang memiliki akses

id
terhadap air minum dari sumber air yang dianggap layak di suatu daerah

o.
.g
menunjukkan semakin baik pula derajat kesehatan rumah tangga di daerah
ps

tersebut.
.b
ng

Dilihat berdasarkan kabupaten/kota, persentase rumah tangga di Jawa


te
ja

Tengah yang menggunakan sumber air minum bersih terbesar adalah Kota Tegal
://
tp

yaitu sebesar 98,67 persen, sedangkan persentase rumah tangga yang


ht

menggunakan sumber air minum bersih terkecil adalah Kabupaten Pekalongan

sebesar 50,40 persen. (Gambar 12)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 31


Gambar 12
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Bersih
menurut Kabupaten/Kota
Jawa Tengah, 2016

Kab. Cilacap 70,87

Kab. Banyumas 78,84

Kab. Purbalingga 69,55

Kab. Banjarnegara 65,07

Kab. Kebumen 56,70

Kab. Purworejo 57,65

Kab. Wonosobo 88,30

Kab. Magelang 71,37

Kab. Boyolali 68,51

Kab. Klaten 75,94

Kab. Sukoharjo 76,05

id
Kab. Wonogiri 68,17

Kab. Karanganyar
o. 85,21
.g
Kab. Sragen 77,85
ps

Kab. Grobogan 76,56


.b

Kab. Blora 87,60


ng

Kab. Rembang 84,99


te

Kab. Pati 76,09


ja

Kab. Kudus 76,41


://

Kab. Jepara 75,41


tp

Kab. Demak 81,75


ht

Kab. Semarang 82,77

Kab. Temanggung 72,16

Kab. Kendal 86,11

Kab. Batang 72,61

Kab. Pekalongan 50,40

Kab. Pemalang 69,07

Kab. Tegal 71,87

Kab. Brebes 77,40

Kota Magelang 90,05

Kota Surakarta 87,84

Kota Salatiga 91,60

Kota Semarang 96,40

Kota Pekalongan 72,71

Kota Tegal 98,67

Jawa Tengah 75,88

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

32 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Gambar 13
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sanitasi Layak
menurut Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Perkotaan + Perdesaan 70,66 29,34

Perdesaan 62,74 37,26

Perkotaan 79,93 20,07

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sanitasi layak Sanitasi tidak layak

id
o.
Semua orang memerlukan fasilitas sanitasi yang bersih dan sehat.
.g
ps
Keberadaan sanitasi yang layak mengisyaratkan rumah tangga perduli pada
.b

kesejahteraan anggota rumah tangganya. Sebaliknya, sanitasi yang tidak layak dan
ng
te

tidak terawat dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan. Pada Gambar
ja

13 menunjukkan rumah tangga yang menggunakan sanitasi layak sebanyak 70,66


://
tp

persen. Rumah tangga di perkotaan yang menggunakan sanitasi layak sebesar


ht

79,93 persen lebih banyak dibandingkan rumah tangga di perdesan sebesar 62,74

persen.

Rumah adalah sebagai tempat perlindungan untuk menikmati kehidupan,

beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Rumah tinggal bukan hanya sebuah

bangunan melainkan juga sebagai tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat

kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan. Secara garis

besar, rumah harus memiliki fungsi pokok sebagai tempat tinggal yang layak dan

sehat bagi setiap manusia yang menempatinya.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 33


Rumah tinggal dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak layak huni

jika memiliki dan menerapkan persyaratan rumah sehat. Tempat tinggal yang

kumuh dengan lingkungan yang tidak sehat dapat membahayakan dan

menimbulkan berbagai ancaman penyakit. Rumah dikatakan kumuh jika rumah

tangga tidak memiliki akses air minum layak, akses sanitasi layak, ruang huni

yang cukup (sufficient living area), dan bangunan tempat tinggal yang kokoh

(durability of housing).

Gambar 14
Persentase Rumah Tangga Kumuh
menurut Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

id
o.
.g
ps
Perkotaan + Perdesaan 1,76
.b
ng
te

Perdesaan 1,55
ja
://
tp

Perkotaan 2,01
ht

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

Berdasarkan Gambar 14, masih terdapat 1,76 persen rumah tangga kumuh,

1,55 persen di perdesaan, dan 2,01 persen di perkotaan. Tumbuhnya kawasan

kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus urbanisasi. Hal ini tentu saja dapat

terlihat dari besarnya persentase rumah tangga di perkotaan dibandingkan di

perdesaan. Hal ini dapat disebabkan penduduk perkotaan yang terlalu padat tetapi

lahan untuk pemukiman tidak mencukupi.

34 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


ht
tp
://
ja
t en
g.
bp
s.
g o.
id

LAMPIRAN
ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps
.g
o.
id
Tabel 1
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016
Keluhan Kesehatan
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 33,34 34,63 33,98 38,45 37,44 37,95 36,62 36,43 36,53
Kab. Banyumas 33,89 36,19 35,05 41,29 42,32 41,81 37,38 39,06 38,22
Kab. Purbalingga 30,89 34,81 32,88 33,65 36,81 35,24 32,76 36,16 34,48
Kab. Banjarnegara 28,89 29,52 29,21 28,56 28,57 28,56 28,64 28,81 28,72
Kab. Kebumen 30,42 32,94 31,70 26,15 24,84 25,49 27,33 27,11 27,22
Kab. Purworejo 31,24 38,71 35,04 34,93 37,69 36,33 33,85 37,99 35,95
Kab. Wonosobo 60,79 54,41 57,64 59,81 58,16 59,00 60,05 57,24 58,66
Kab. Magelang 27,96 27,61 27,78 25,07 24,66 24,87 25,91 25,52 25,72
Kab. Boyolali 38,91 37,20 38,04 35,13 33,97 34,54 36,41 35,07 35,73
Kab. Klaten 31,24 34,62 32,96 29,33 28,52 28,92 30,63 32,69 31,68

id
Kab. Sukoharjo 27,59 30,59 29,11 26,99 36,47 31,75 27,46 31,89 29,69
Kab. Wonogiri 28,13 26,65 27,37 24,81
o. 25,30 25,06 25,53 25,59 25,56
.g
Kab. Karanganyar 30,06 31,77 30,93 21,69 19,94 20,81 26,03 26,13 26,08
ps

Kab. Sragen 27,49 33,18 30,39 30,22 34,37 32,34 29,30 33,97 31,68
.b

Kab. Grobogan 31,39 30,98 31,18 36,27 42,79 39,56 35,43 40,70 38,09
ng

Kab. Blora 39,77 42,30 41,06 29,44 33,97 31,73 31,96 36,04 34,03
Kab. Rembang 31,84 35,25 33,54 29,68 32,82 31,26 30,32 33,54 31,94
te

Kab. Pati 28,40 28,54 28,47 29,60 31,48 30,57 29,18 30,46 29,84
ja

Kab. Kudus 34,95 38,78 36,90 35,90 42,44 39,20 35,15 39,57 37,40
://

Kab. Jepara 24,49 27,91 26,20 26,66 29,75 28,21 25,34 28,63 26,99
tp

Kab. Demak 32,09 36,36 34,25 27,89 27,99 27,94 29,52 31,24 30,39
ht

Kab. Semarang 34,92 34,67 34,79 33,10 33,71 33,41 33,84 34,11 33,97
Kab. Temanggung 41,14 40,27 40,70 27,56 29,79 28,67 31,07 32,57 31,82
Kab. Kendal 28,67 30,30 29,48 40,78 44,07 42,39 34,86 37,29 36,06
Kab. Batang 29,18 33,27 31,23 24,05 26,89 25,47 26,18 29,56 27,87
Kab. Pekalongan 33,79 37,83 35,81 26,86 31,74 29,33 30,54 34,94 32,75
Kab. Pemalang 36,91 41,02 38,98 35,18 34,14 34,65 36,07 37,68 36,89
Kab. Tegal 26,16 26,93 26,54 30,13 32,92 31,53 27,78 29,37 28,58
Kab. Brebes 42,23 45,85 44,03 38,38 40,98 39,68 40,09 43,14 41,61
Kota Magelang 32,91 36,40 34,68 - - - 32,91 36,40 34,68
Kota Surakarta 38,66 45,62 42,24 - - - 38,66 45,62 42,24
Kota Salatiga 38,74 41,02 39,91 - - - 38,74 41,02 39,91
Kota Semarang 30,03 31,82 30,95 24,82 27,57 26,10 29,94 31,76 30,87
Kota Pekalongan 22,37 24,95 23,66 22,28 20,58 21,47 22,37 24,88 23,63
Kota Tegal 34,76 43,62 39,23 - - - 34,76 43,62 39,23
Jawa Tengah 32,26 34,74 33,51 32,50 34,06 33,28 32,38 34,38 33,39
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 37


Tabel 2
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016
Menderita Sakit
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 56,83 57,93 57,39 50,59 49,89 50,25 52,63 52,62 52,63
Kab. Banyumas 52,65 50,45 51,51 57,86 52,44 55,13 55,36 51,46 53,37
Kab. Purbalingga 58,71 51,52 54,83 46,84 46,19 46,50 50,43 47,85 49,06
Kab. Banjarnegara 50,31 44,17 47,20 56,14 54,87 55,51 54,68 52,13 53,41
Kab. Kebumen 40,48 40,64 40,56 52,63 44,51 48,67 48,89 43,19 46,04
Kab. Purworejo 47,17 43,69 45,21 57,59 54,55 56,00 54,77 51,26 52,89
Kab. Wonosobo 42,55 36,69 39,82 43,78 42,60 43,20 43,47 41,22 42,39
Kab. Magelang 46,48 41,50 44,01 52,77 44,49 48,68 50,80 43,54 47,21
Kab. Boyolali 55,18 47,95 51,59 50,57 48,25 49,41 52,24 48,14 50,20
Kab. Klaten 55,91 49,04 52,24 39,92 46,20 43,07 51,06 48,25 49,58

id
Kab. Sukoharjo 37,88 39,64 38,81 31,23 25,75 28,07 36,42 36,13 36,26
Kab. Wonogiri 38,02 38,77 38,39 54,90 53,49
o. 54,16 50,86 50,20 50,52
.g
Kab. Karanganyar 47,16 50,75 49,03 45,24 39,85 42,64 46,39 46,78 46,59
ps

Kab. Sragen 45,15 41,70 43,23 49,72 30,17 39,11 48,28 33,92 40,43
.b

Kab. Grobogan 31,29 45,38 38,45 41,37 40,80 41,06 39,83 41,42 40,69
ng

Kab. Blora 50,97 52,66 51,86 64,50 61,01 62,61 60,38 58,57 59,41
Kab. Rembang 58,54 56,37 57,40 52,07 46,58 49,17 54,10 49,61 51,73
te

Kab. Pati 53,11 48,48 50,73 61,33 59,63 60,43 58,53 56,02 57,21
ja

Kab. Kudus 48,04 46,21 47,06 36,61 51,97 45,01 45,50 47,54 46,59
://

Kab. Jepara 56,50 47,08 51,48 56,90 49,43 52,94 56,67 48,04 52,08
tp

Kab. Demak 56,91 52,59 54,59 61,19 64,84 63,03 59,39 59,31 59,35
ht

Kab. Semarang 60,55 58,26 59,38 64,10 63,27 63,68 62,62 61,16 61,88
Kab. Temanggung 40,54 43,49 42,01 46,60 54,53 50,69 44,52 50,91 47,78
Kab. Kendal 47,08 45,26 46,16 44,04 43,33 43,68 45,26 44,11 44,67
Kab. Batang 56,07 53,18 54,52 51,56 51,02 51,27 53,64 52,03 52,79
Kab. Pekalongan 48,24 53,52 51,03 60,79 55,85 58,09 53,43 54,53 54,02
Kab. Pemalang 59,64 54,60 56,96 66,35 65,01 65,68 62,80 59,17 60,93
Kab. Tegal 47,98 36,67 42,21 65,28 57,29 61,08 55,63 46,09 50,70
Kab. Brebes 55,06 54,73 54,89 55,16 51,87 53,47 55,11 53,21 54,13
Kota Magelang 40,43 45,62 43,20 - - - 40,43 45,62 43,20
Kota Surakarta 31,93 28,78 30,18 - - - 31,93 28,78 30,18
Kota Salatiga 42,95 46,27 44,69 - - - 42,95 46,27 44,69
Kota Semarang 43,44 37,50 40,32 48,36 14,09 31,39 43,51 37,19 40,20
Kota Pekalongan 46,48 42,81 44,54 64,06 63,79 63,94 46,79 43,09 44,85
Kota Tegal 52,71 41,97 46,69 - - - 52,71 41,97 46,69
Jawa Tengah 49,38 46,38 47,81 52,92 50,19 51,51 51,27 48,38 49,77
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

38 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 3
Persentase Penduduk Laki-laki yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari Sakit
Jawa Tengah, 2016

Lama Sakit (Hari)


Kabupaten/Kota Total
<4 4-7 8-14 15-21 22-30
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 56,29 31,05 5,57 2,12 4,97 100,00
Kab. Banyumas 51,04 36,46 5,76 3,41 3,33 100,00
Kab. Purbalingga 49,74 34,50 5,61 3,04 7,11 100,00
Kab. Banjarnegara 53,31 33,77 6,26 3,68 2,98 100,00
Kab. Kebumen 49,83 35,56 4,53 1,47 8,61 100,00
Kab. Purworejo 58,55 27,76 4,68 4,58 4,43 100,00
Kab. Wonosobo 48,31 34,58 8,49 3,22 5,40 100,00
Kab. Magelang 51,08 32,34 7,16 2,87 6,55 100,00
Kab. Boyolali 58,46 24,14 4,57 2,80 10,03 100,00
Kab. Klaten 50,89 33,05 5,55 1,89 8,62 100,00

id
Kab. Sukoharjo 45,83 39,64 3,74 1,92 8,87 100,00
Kab. Wonogiri 46,63 31,51
o.
8,53 3,62 9,71 100,00
.g
Kab. Karanganyar 57,01 29,39 5,75 2,11 5,74 100,00
ps

Kab. Sragen 54,23 32,50 5,30 0,37 7,60 100,00


.b

Kab. Grobogan 68,94 23,88 2,89 2,11 2,18 100,00


ng

Kab. Blora 54,47 28,99 5,81 2,11 8,62 100,00


Kab. Rembang 51,95 35,49 4,66 3,26 4,64 100,00
te

Kab. Pati 48,57 41,09 5,70 1,26 3,38 100,00


ja

Kab. Kudus 58,93 33,58 4,25 0,77 2,47 100,00


://

Kab. Jepara 50,27 34,08 4,66 3,38 7,61 100,00


tp

Kab. Demak 53,69 36,21 5,61 1,85 2,64 100,00


ht

Kab. Semarang 49,83 31,39 10,07 2,06 6,65 100,00


Kab. Temanggung 47,38 37,59 5,75 4,04 5,24 100,00
Kab. Kendal 57,07 33,88 3,78 1,70 3,57 100,00
Kab. Batang 50,21 36,79 7,43 2,64 2,93 100,00
Kab. Pekalongan 46,86 37,76 9,20 3,85 2,33 100,00
Kab. Pemalang 53,18 36,74 5,04 2,25 2,79 100,00
Kab. Tegal 62,68 27,20 5,42 1,30 3,40 100,00
Kab. Brebes 45,11 39,99 6,12 3,17 5,61 100,00
Kota Magelang 54,74 30,07 6,70 0,00 8,49 100,00
Kota Surakarta 71,31 15,85 2,50 1,42 8,92 100,00
Kota Salatiga 59,37 31,49 5,64 1,59 1,91 100,00
Kota Semarang 59,84 28,56 6,51 0,97 4,12 100,00
Kota Pekalongan 58,18 29,29 2,07 0,91 9,55 100,00
Kota Tegal 56,87 32,70 5,38 1,60 3,45 100,00
Jawa Tengah 53,33 33,23 5,79 2,41 5,24 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 39


Tabel 4
Persentase Penduduk Perempuan yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari Sakit
Jawa Tengah, 2016

Lama Sakit (Hari)


Kabupaten/Kota Total
<4 4-7 8-14 15-21 22-30
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 56,17 33,97 3,29 2,79 3,78 100,00
Kab. Banyumas 53,48 35,21 4,93 2,93 3,45 100,00
Kab. Purbalingga 54,33 33,20 3,36 2,66 6,45 100,00
Kab. Banjarnegara 52,55 36,34 5,33 1,57 4,21 100,00
Kab. Kebumen 50,02 35,95 5,73 2,81 5,49 100,00
Kab. Purworejo 50,64 32,49 6,18 3,65 7,04 100,00
Kab. Wonosobo 49,53 34,83 6,34 6,07 3,23 100,00
Kab. Magelang 51,07 29,29 9,03 2,39 8,22 100,00
Kab. Boyolali 61,53 30,35 4,32 1,13 2,67 100,00
Kab. Klaten 55,08 33,29 5,89 0,94 4,80 100,00

id
Kab. Sukoharjo 51,83 31,57 5,21 1,75 9,64 100,00
Kab. Wonogiri 54,33 28,62 8,25
o. 2,63 6,17 100,00
.g
Kab. Karanganyar 49,61 33,87 7,31 1,24 7,97 100,00
ps

Kab. Sragen 50,22 31,31 9,97 1,69 6,81 100,00


.b

Kab. Grobogan 58,16 35,62 2,63 1,56 2,03 100,00


ng

Kab. Blora 55,46 29,96 8,30 1,10 5,18 100,00


Kab. Rembang 40,63 40,54 8,05 7,37 3,41 100,00
te

Kab. Pati 49,16 37,67 4,79 3,52 4,86 100,00


ja

Kab. Kudus 54,80 31,09 5,41 4,33 4,37 100,00


://

Kab. Jepara 54,06 35,09 5,66 1,38 3,81 100,00


tp

Kab. Demak 60,21 30,21 4,51 3,26 1,81 100,00


ht

Kab. Semarang 42,92 38,18 6,47 2,34 10,09 100,00


Kab. Temanggung 45,11 32,31 8,39 2,48 11,71 100,00
Kab. Kendal 58,32 30,80 4,45 1,58 4,85 100,00
Kab. Batang 57,87 30,98 4,10 3,36 3,69 100,00
Kab. Pekalongan 43,35 44,80 7,57 1,93 2,35 100,00
Kab. Pemalang 56,84 34,30 4,14 1,96 2,76 100,00
Kab. Tegal 59,42 31,57 3,61 2,80 2,60 100,00
Kab. Brebes 46,91 41,98 4,61 3,37 3,13 100,00
Kota Magelang 50,69 39,15 3,35 1,04 5,77 100,00
Kota Surakarta 65,14 26,21 1,21 1,26 6,18 100,00
Kota Salatiga 55,30 29,41 6,86 2,64 5,79 100,00
Kota Semarang 49,26 33,32 8,43 3,05 5,94 100,00
Kota Pekalongan 52,38 39,33 2,31 1,43 4,55 100,00
Kota Tegal 59,40 28,54 7,08 0,75 4,23 100,00
Jawa Tengah 52,87 34,34 5,48 2,62 4,69 100,00

40 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 5
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Hari Sakit
Jawa Tengah, 2016

Lama Sakit (Hari)


Kabupaten/Kota Total
<4 4-7 8-14 15-21 22-30
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 56,23 32,50 4,44 2,45 4,38 100,00
Kab. Banyumas 52,24 35,85 5,35 3,17 3,39 100,00
Kab. Purbalingga 52,12 33,82 4,44 2,85 6,77 100,00
Kab. Banjarnegara 52,94 35,03 5,80 2,65 3,58 100,00
Kab. Kebumen 49,92 35,74 5,09 2,10 7,15 100,00
Kab. Purworejo 54,45 30,21 5,46 4,10 5,78 100,00
Kab. Wonosobo 48,88 34,70 7,49 4,55 4,38 100,00
Kab. Magelang 51,07 30,95 8,01 2,66 7,31 100,00
Kab. Boyolali 59,93 27,11 4,45 2,00 6,51 100,00

id
Kab. Klaten 53,04 33,17 5,72 1,40 6,67 100,00

o.
Kab. Sukoharjo 49,07 35,29 4,53
.g 1,83 9,28 100,00
Kab. Wonogiri 50,57 30,03 8,39 3,11 7,90 100,00
ps

Kab. Karanganyar 53,25 31,67 6,54 1,67 6,87 100,00


.b

Kab. Sragen 52,39 31,96 7,44 0,97 7,24 100,00


Kab. Grobogan 63,01 30,33 2,75 1,81 2,10 100,00
ng

Kab. Blora 55,00 29,50 7,13 1,58 6,79 100,00


te

Kab. Rembang 46,23 38,04 6,37 5,34 4,02 100,00


ja

Kab. Pati 48,87 39,33 5,23 2,43 4,14 100,00


://

Kab. Kudus 56,67 32,22 4,88 2,72 3,51 100,00


tp

Kab. Jepara 52,13 34,57 5,15 2,40 5,75 100,00


ht

Kab. Demak 57,07 33,10 5,04 2,58 2,21 100,00


Kab. Semarang 46,34 34,82 8,25 2,20 8,39 100,00
Kab. Temanggung 46,15 34,72 7,19 3,19 8,75 100,00
Kab. Kendal 57,70 32,33 4,12 1,64 4,21 100,00
Kab. Batang 54,22 33,75 5,68 3,02 3,33 100,00
Kab. Pekalongan 44,96 41,58 8,31 2,81 2,34 100,00
Kab. Pemalang 55,01 35,52 4,59 2,10 2,78 100,00
Kab. Tegal 61,15 29,25 4,57 2,00 3,03 100,00
Kab. Brebes 46,02 41,01 5,35 3,27 4,35 100,00
Kota Magelang 52,46 35,18 4,81 0,59 6,96 100,00
Kota Surakarta 68,05 21,33 1,81 1,34 7,47 100,00
Kota Salatiga 57,16 30,36 6,30 2,16 4,02 100,00
Kota Semarang 54,71 30,87 7,44 1,98 5,00 100,00
Kota Pekalongan 55,24 34,37 2,20 1,17 7,02 100,00
Kota Tegal 58,15 30,60 6,23 1,18 3,84 100,00
Jawa Tengah 53,10 33,79 5,63 2,51 4,97 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 41


Tabel 6
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016
Berobat Jalan
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 54,01 57,63 55,85 49,48 48,43 48,96 50,96 51,55 51,26
Kab. Banyumas 57,77 55,60 56,65 53,79 54,31 54,05 55,70 54,95 55,31
Kab. Purbalingga 68,22 61,42 64,56 52,36 57,12 54,87 57,16 58,46 57,85
Kab. Banjarnegara 60,84 63,20 62,03 53,05 52,11 52,58 55,00 54,95 54,97
Kab. Kebumen 52,92 54,44 53,72 60,13 66,10 63,05 57,92 62,13 60,02
Kab. Purworejo 67,74 61,68 64,33 50,77 53,53 52,21 55,37 56,00 55,70
Kab. Wonosobo 40,79 41,32 41,03 35,08 39,41 37,18 36,49 39,86 38,11
Kab. Magelang 57,10 44,42 50,81 58,07 61,35 59,69 57,76 56,00 56,89
Kab. Boyolali 63,55 65,72 64,63 58,62 63,35 60,98 60,41 64,21 62,30

id
Kab. Klaten 61,45 60,40 60,89 55,31 58,56 56,95 59,59 59,89 59,75

o.
Kab. Sukoharjo 60,31 60,92 60,64 80,70 79,87
.g 80,22 64,78 65,71 65,28
Kab. Wonogiri 57,00 36,61 46,86 53,94 55,13 54,56 54,67 50,99 52,78
ps
Kab. Karanganyar 58,96 64,74 61,98 52,79 69,18 60,70 56,49 66,36 61,49
Kab. Sragen 61,12 67,10 64,44 66,00 62,87 64,30 64,47 64,24 64,34
.b

Kab. Grobogan 58,12 55,68 56,88 62,52 61,64 62,04 61,85 60,84 61,30
ng

Kab. Blora 46,05 48,14 47,15 57,61 59,94 58,87 54,09 56,50 55,39
te

Kab. Rembang 64,15 67,34 65,82 56,02 58,48 57,32 58,56 61,23 59,97
ja

Kab. Pati 66,81 67,01 66,91 73,10 75,77 74,52 70,96 72,93 72,00
://

Kab. Kudus 57,13 63,72 60,65 63,29 75,88 70,17 58,50 66,52 62,81
tp

Kab. Jepara 73,57 69,45 71,37 65,49 64,41 64,92 70,25 67,40 68,74
ht

Kab. Demak 66,55 57,82 61,86 70,31 80,39 75,39 68,73 70,18 69,48
Kab. Semarang 50,18 47,28 48,69 56,84 57,34 57,10 54,07 53,10 53,57
Kab. Temanggung 43,77 46,88 45,32 38,80 51,74 45,48 40,50 50,14 45,42
Kab. Kendal 65,50 67,41 66,47 46,65 58,90 52,90 54,23 62,30 58,35
Kab. Batang 57,72 65,09 61,66 55,90 52,45 54,08 56,74 58,39 57,62
Kab. Pekalongan 46,19 52,41 49,48 65,27 59,78 62,27 54,07 55,59 54,89
Kab. Pemalang 52,70 52,14 52,40 49,87 52,63 51,25 51,37 52,35 51,87
Kab. Tegal 48,31 54,58 51,51 60,43 64,93 62,79 53,67 59,30 56,58
Kab. Brebes 49,38 54,97 52,28 55,19 58,50 56,89 52,48 56,84 54,73
Kota Magelang 49,02 55,88 52,68 - - - 49,02 55,88 52,68
Kota Surakarta 43,19 47,13 45,38 - - - 43,19 47,13 45,38
Kota Salatiga 51,99 55,90 54,04 - - - 51,99 55,90 54,04
Kota Semarang 52,99 48,87 50,83 76,97 45,25 61,27 53,34 48,83 50,97
Kota Pekalongan 71,18 70,30 70,71 93,08 90,95 92,11 71,57 70,58 71,05
Kota Tegal 71,18 71,76 71,51 - - - 71,18 71,76 71,51
Jawa Tengah 56,26 56,87 56,58 55,72 58,90 57,36 55,97 57,93 56,99

42 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 7
Persentase Penduduk Perkotaan yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
Jawa Tengah, 2016
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu
Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- Merasa Total
ada yang Lain-
biaya biaya sarana pela- obati tidak
mendam- nya
bero- trans- trans- yanan sendiri perlu
pingi
bat port portasi lama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 1,38 3,54 0,00 0,00 63,90 0,59 27,06 3,53 100,00
Kab. Banyumas 1,37 0,85 0,00 0,00 58,54 0,57 34,99 3,68 100,00
Kab. Purbalingga 1,15 0,28 0,00 0,00 48,23 0,00 50,34 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 3,61 0,53 0,00 0,00 66,45 0,00 27,75 1,66 100,00
Kab. Kebumen 1,78 0,00 0,00 0,00 73,84 0,00 23,86 0,52 100,00
Kab. Purworejo 0,00 0,00 0,00 0,00 69,50 0,00 26,56 3,94 100,00
Kab. Wonosobo 0,00 0,00 0,00 0,47 57,09 0,00 41,67 0,77 100,00
Kab. Magelang 0,00 0,00 0,00 0,00 44,45 0,00 41,58 13,97 100,00
Kab. Boyolali 1,08 1,25 0,00 0,00 67,57 1,98 25,03 3,09 100,00

id
Kab. Klaten 0,93 0,00 0,00 0,26 70,46 0,00 26,70 1,65 100,00
Kab. Sukoharjo 0,18 0,00 0,00 0,00
o.
69,20 0,00 28,46 2,16 100,00
.g
Kab. Wonogiri 0,76 0,00 0,00 0,00 33,53 0,00 60,63 5,08 100,00
ps

Kab. Karanganyar 0,62 0,00 0,57 0,00 51,38 0,00 40,80 6,63 100,00
Kab. Sragen 3,39 0,00 0,00 0,00 62,83 1,55 24,16 8,07 100,00
.b

Kab. Grobogan 1,49 2,32 0,00 0,00 67,37 0,39 28,43 0,00 100,00
ng

Kab. Blora 0,00 0,00 0,00 0,00 66,66 0,00 32,01 1,33 100,00
te

Kab. Rembang 8,76 0,00 0,00 0,00 56,27 0,00 30,72 4,25 100,00
ja

Kab. Pati 6,68 0,00 0,00 0,00 55,08 0,00 36,42 1,82 100,00
Kab. Kudus 0,82 0,00 0,00 0,00 79,97 0,00 17,22 1,99 100,00
://

Kab. Jepara 3,36 0,00 0,00 0,00 62,14 0,00 32,24 2,26 100,00
tp

Kab. Demak 2,46 0,00 0,00 0,00 78,94 0,00 18,60 0,00 100,00
ht

Kab. Semarang 0,55 0,00 0,00 1,10 73,23 0,00 22,87 2,25 100,00
Kab. Temanggung 0,44 0,00 0,00 0,00 64,75 0,52 28,09 6,20 100,00
Kab. Kendal 0,53 0,58 0,00 0,00 70,28 0,00 22,72 5,89 100,00
Kab. Batang 4,73 0,67 0,00 0,00 39,96 0,00 54,64 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 2,90 0,34 0,00 0,00 67,84 0,00 25,91 3,01 100,00
Kab. Pemalang 0,00 1,73 0,00 0,00 71,02 0,00 25,04 2,21 100,00
Kab. Tegal 0,91 0,00 0,00 1,30 72,34 0,48 22,86 2,11 100,00
Kab. Brebes 1,41 0,00 0,00 0,00 77,48 0,00 20,33 0,78 100,00
Kota Magelang 0,00 0,00 0,00 0,41 47,37 0,20 50,30 1,72 100,00
Kota Surakarta 0,38 0,00 0,00 0,00 76,60 0,00 22,21 0,81 100,00
Kota Salatiga 0,00 0,00 0,00 0,00 55,68 0,58 41,59 2,15 100,00
Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,16 76,13 0,00 21,73 1,98 100,00
Kota Pekalongan 0,85 0,72 0,00 0,00 33,15 1,51 61,09 2,68 100,00
Kota Tegal 0,00 0,00 0,00 2,06 71,10 1,33 21,28 4,23 100,00
Jawa Tengah 1,14 0,39 0,01 0,17 67,27 0,19 28,25 2,58 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 43


Tabel 8
Persentase Penduduk Perdesaan yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
Jawa Tengah, 2016
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu
Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- Merasa Total
ada yang Lain-
biaya biaya sarana pela- obati tidak
mendam- nya
bero- trans- trans- yanan sendiri perlu
pingi
bat port portasi lama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 0,88 0,93 0,00 0,00 81,01 0,36 14,41 2,41 100,00
Kab. Banyumas 0,30 0,00 0,00 0,53 59,84 1,15 37,65 0,53 100,00
Kab. Purbalingga 0,65 0,23 0,00 1,13 50,79 0,64 44,45 2,11 100,00
Kab. Banjarnegara 0,92 0,68 0,00 0,00 39,51 1,74 52,41 4,74 100,00
Kab. Kebumen 0,00 0,00 0,00 0,00 68,46 0,00 29,71 1,83 100,00
Kab. Purworejo 0,68 0,00 0,33 0,00 48,14 0,37 44,93 5,55 100,00
Kab. Wonosobo 0,28 0,30 0,00 0,00 62,49 0,00 34,59 2,34 100,00
Kab. Magelang 0,95 0,00 0,00 0,00 47,68 0,48 47,21 3,68 100,00
Kab. Boyolali 0,00 0,00 0,00 0,00 63,16 0,53 34,04 2,27 100,00

id
Kab. Klaten 0,91 0,00 0,00 0,00 82,76 0,00 12,46 3,87 100,00
Kab. Sukoharjo 0,00 0,00 0,00 0,00 36,06
o. 1,50 56,87 5,57 100,00
.g
Kab. Wonogiri 1,10 0,00 0,00 0,00 53,07 0,52 40,51 4,80 100,00
ps

Kab. Karanganyar 2,88 0,00 0,00 0,00 54,66 0,00 42,46 0,00 100,00
Kab. Sragen 3,01 0,00 0,00 0,00 56,71 0,83 30,17 9,28 100,00
.b

Kab. Grobogan 1,71 0,00 0,00 0,24 74,58 0,70 20,63 2,14 100,00
ng

Kab. Blora 1,63 0,81 0,00 0,00 75,17 0,67 19,56 2,16 100,00
te

Kab. Rembang 0,92 0,48 0,00 0,66 40,63 0,96 53,80 2,55 100,00
ja

Kab. Pati 0,00 0,00 0,00 0,00 44,36 0,56 52,48 2,60 100,00
Kab. Kudus 0,92 0,00 0,00 0,00 83,74 0,00 12,49 2,85 100,00
://

Kab. Jepara 0,00 0,00 0,00 0,00 55,25 0,00 39,43 5,32 100,00
tp

Kab. Demak 1,96 0,00 0,00 0,00 69,90 1,72 25,06 1,36 100,00
ht

Kab. Semarang 0,60 0,46 0,00 0,00 63,72 0,67 28,17 6,38 100,00
Kab. Temanggung 1,13 0,00 0,00 0,00 56,42 0,32 36,00 6,13 100,00
Kab. Kendal 0,62 0,33 0,00 0,58 61,33 0,00 34,89 2,25 100,00
Kab. Batang 0,76 1,32 0,00 0,00 41,86 0,00 55,37 0,69 100,00
Kab. Pekalongan 0,00 0,00 0,00 0,00 52,93 0,61 43,33 3,13 100,00
Kab. Pemalang 0,48 0,00 0,00 0,00 85,69 0,67 13,16 0,00 100,00
Kab. Tegal 2,01 0,70 0,00 0,00 55,48 0,61 32,12 9,08 100,00
Kab. Brebes 1,81 0,72 0,00 0,00 70,57 0,56 25,33 1,01 100,00
Kota Magelang - - - - - - - - -
Kota Surakarta - - - - - - - - -
Kota Salatiga - - - - - - - - -
Kota Semarang 0,34 0,00 0,00 0,00 18,05 0,00 81,61 0,00 100,00
Kota Pekalongan 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal - - - - - - - - -
Jawa Tengah 0,92 0,29 0,01 0,13 62,38 0,54 32,73 3,00 100,00

44 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 9
Persentase Penduduk yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
Jawa Tengah, 2016
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu
Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- Merasa Total
ada yang Lain-
biaya biaya sarana pela- obati tidak
mendam- nya
bero- trans- trans- yanan sendiri perlu
pingi
bat port portasi lama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 1,03 1,72 0,00 0,00 75,84 0,43 18,23 2,75 100,00
Kab. Banyumas 0,81 0,40 0,00 0,28 59,22 0,88 36,39 2,02 100,00
Kab. Purbalingga 0,78 0,24 0,00 0,84 50,13 0,48 45,97 1,56 100,00
Kab. Banjarnegara 1,50 0,65 0,00 0,00 45,26 1,37 47,14 4,08 100,00
Kab. Kebumen 0,67 0,00 0,00 0,00 70,48 0,00 27,52 1,33 100,00
Kab. Purworejo 0,53 0,00 0,25 0,00 53,10 0,28 40,66 5,18 100,00
Kab. Wonosobo 0,22 0,23 0,00 0,11 61,25 0,00 36,21 1,98 100,00
Kab. Magelang 0,61 0,00 0,00 0,00 46,52 0,31 45,19 7,37 100,00
Kab. Boyolali 0,37 0,42 0,00 0,00 64,66 1,02 30,98 2,55 100,00

id
Kab. Klaten 0,92 0,00 0,00 0,18 74,27 0,00 22,29 2,34 100,00

o.
Kab. Sukoharjo 0,16 0,00 0,00 0,00 .g 64,72 0,20 32,30 2,62 100,00
Kab. Wonogiri 1,01 0,00 0,00 0,00 47,99 0,39 45,74 4,87 100,00
ps
Kab. Karanganyar 1,50 0,00 0,35 0,00 52,66 0,00 41,45 4,04 100,00
Kab. Sragen 3,13 0,00 0,00 0,00 58,67 1,06 28,25 8,89 100,00
.b

Kab. Grobogan 1,68 0,37 0,00 0,20 73,43 0,65 21,87 1,80 100,00
ng

Kab. Blora 1,06 0,52 0,00 0,00 72,17 0,43 23,95 1,87 100,00
te

Kab. Rembang 3,01 0,35 0,00 0,48 44,79 0,71 47,66 3,00 100,00
Kab. Pati 2,62 0,00 0,00 0,00 48,56 0,34 46,19 2,29 100,00
ja

Kab. Kudus 0,84 0,00 0,00 0,00 80,65 0,00 16,36 2,15 100,00
://

Kab. Jepara 1,82 0,00 0,00 0,00 58,98 0,00 35,54 3,66 100,00
tp

Kab. Demak 2,23 0,00 0,00 0,00 74,83 0,78 21,54 0,62 100,00
ht

Kab. Semarang 0,57 0,25 0,00 0,51 68,13 0,36 25,71 4,47 100,00
Kab. Temanggung 0,90 0,00 0,00 0,00 59,22 0,39 33,34 6,15 100,00
Kab. Kendal 0,59 0,41 0,00 0,40 64,22 0,00 30,96 3,42 100,00
Kab. Batang 2,44 1,04 0,00 0,00 41,06 0,00 55,06 0,40 100,00
Kab. Pekalongan 1,87 0,22 0,00 0,00 62,56 0,22 32,07 3,06 100,00
Kab. Pemalang 0,22 0,93 0,00 0,00 77,78 0,31 19,57 1,19 100,00
Kab. Tegal 1,33 0,27 0,00 0,80 65,84 0,53 26,43 4,80 100,00
Kab. Brebes 1,61 0,37 0,00 0,00 73,99 0,28 22,85 0,90 100,00
Kota Magelang 0,00 0,00 0,00 0,41 47,37 0,20 50,30 1,72 100,00
Kota Surakarta 0,38 0,00 0,00 0,00 76,60 0,00 22,21 0,81 100,00
Kota Salatiga 0,00 0,00 0,00 0,00 55,68 0,58 41,59 2,15 100,00
Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,16 75,48 0,00 22,40 1,96 100,00
Kota Pekalongan 0,85 0,72 0,00 0,00 33,43 1,51 60,83 2,66 100,00
Kota Tegal 0,00 0,00 0,00 2,06 71,10 1,33 21,28 4,23 100,00
Jawa Tengah 1,03 0,34 0,01 0,15 64,71 0,37 30,59 2,80 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 45


Tabel 10
Persentase Penduduk Perkotaan yang Berobat Jalan
menurut Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ UKBM *)
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 4,26 3,87 44,68 9,80 27,55 4,79 0,98 4,54
Kab. Banyumas 8,82 5,93 38,89 21,19 25,53 0,60 0,80 0,38
Kab. Purbalingga 6,79 6,14 42,74 10,78 31,07 5,84 0,97 0,38
Kab. Banjarnegara 6,03 5,94 47,95 7,66 32,34 2,65 2,98 0,00
Kab. Kebumen 5,06 6,37 55,06 2,86 28,01 3,80 1,09 0,42
Kab. Purworejo 8,90 4,72 35,06 3,33 38,81 7,46 6,13 0,00
Kab. Wonosobo 8,79 6,02 39,22 1,79 35,72 1,19 4,05 8,90
Kab. Magelang 14,37 8,67 40,61 7,60 28,93 0,00 3,94 1,59
Kab. Boyolali 4,75 6,18 68,94 4,95 15,06 0,67 1,30 0,00

id
Kab. Klaten 6,74 18,43 39,35 12,01 24,02 3,78 1,66 1,46

o.
Kab. Sukoharjo 9,29 6,95 47,03 17,66 .g 20,23 3,65 2,35 1,49
Kab. Wonogiri 5,18 15,49 47,27 1,68 27,95 2,45 1,16 0,00
Kab. Karanganyar 9,08 12,48 30,23 24,67 22,00 0,00 3,55 2,26
ps

Kab. Sragen 9,64 7,52 52,15 9,65 18,79 2,62 0,82 2,88
.b

Kab. Grobogan 2,99 7,83 60,70 14,61 14,26 0,00 0,81 0,70
ng

Kab. Blora 10,18 8,47 51,18 4,28 19,50 2,06 6,56 1,98
Kab. Rembang 8,53 0,11 59,70 9,45 26,61 0,00 2,05 1,07
te

Kab. Pati 3,07 2,28 73,37 4,94 16,14 0,63 1,10 0,00
ja

Kab. Kudus 2,20 4,30 59,29 16,94 18,82 0,70 1,40 0,00
://

Kab. Jepara 6,44 3,93 66,19 6,25 12,88 3,79 0,78 0,97
tp

Kab. Demak 4,67 2,68 54,59 6,75 29,56 0,39 2,65 0,00
ht

Kab. Semarang 9,72 6,79 46,84 14,26 18,03 3,10 2,39 3,00
Kab. Temanggung 10,87 10,58 45,63 4,93 24,66 1,22 4,83 3,51
Kab. Kendal 8,57 6,94 48,02 10,11 30,00 0,55 2,31 0,87
Kab. Batang 6,82 2,74 57,11 5,78 27,26 0,31 2,30 0,53
Kab. Pekalongan 4,39 3,63 46,08 5,84 35,80 1,31 2,32 7,10
Kab. Pemalang 4,11 5,02 53,62 7,17 30,77 0,42 0,98 0,67
Kab. Tegal 9,10 3,60 45,64 8,11 31,03 3,69 2,29 1,80
Kab. Brebes 7,03 7,91 54,30 5,79 29,97 1,45 0,78 0,28
Kota Magelang 20,06 6,44 22,09 6,71 47,62 0,28 0,93 0,00
Kota Surakarta 7,07 11,20 32,23 14,79 31,94 0,51 0,81 3,01
Kota Salatiga 8,64 4,38 30,19 15,60 41,48 0,85 1,37 1,26
Kota Semarang 6,76 8,60 43,89 20,38 18,14 1,88 1,16 0,34
Kota Pekalongan 6,81 1,97 17,01 1,95 68,70 1,55 1,78 1,99
Kota Tegal 6,29 3,38 30,36 7,77 55,96 0,90 0,84 0,19
Jawa Tengah 6,92 6,75 47,59 11,07 26,55 1,91 1,74 1,36
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
Balai Pengobatan)

46 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 11
Persentase Penduduk Perdesaan yang Berobat Jalan
menurut Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ UKBM *)
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 5,19 3,47 54,95 13,08 20,17 2,90 1,39 1,89
Kab. Banyumas 7,51 6,26 40,22 13,35 29,68 2,47 1,98 2,06
Kab. Purbalingga 1,49 2,69 48,12 4,70 39,52 5,05 0,34 1,30
Kab. Banjarnegara 4,41 7,16 44,19 2,91 34,15 5,84 1,76 5,82
Kab. Kebumen 3,16 7,30 52,01 4,22 28,19 5,16 2,90 2,23
Kab. Purworejo 6,21 7,42 47,79 3,93 31,41 5,53 2,04 1,10
Kab. Wonosobo 4,84 4,30 47,32 4,02 31,38 3,76 1,42 5,48
Kab. Magelang 8,53 1,04 55,80 6,82 28,26 0,00 2,69 0,48
Kab. Boyolali 4,21 5,83 69,31 2,86 16,87 1,25 1,70 0,00

id
Kab. Klaten 6,96 15,84 50,28 5,63 18,43 1,68 3,13 1,94

o.
Kab. Sukoharjo 0,87 4,13 55,74 2,85
.g 35,48 0,00 4,97 5,15
Kab. Wonogiri 6,32 15,06 41,08 9,64 22,05 2,99 2,95 1,86
Kab. Karanganyar 10,44 10,46 46,81 14,11 21,00 0,48 3,70 0,95
ps

Kab. Sragen 6,88 5,30 64,01 10,51 13,65 2,05 0,82 4,61
.b

Kab. Grobogan 2,09 2,21 64,25 8,07 18,54 2,95 0,80 2,69
ng

Kab. Blora 5,60 2,80 63,38 5,53 19,28 1,09 1,72 3,16
Kab. Rembang 6,30 1,56 58,14 8,17 29,58 0,60 0,57 0,29
te

Kab. Pati 3,73 2,77 72,09 8,07 15,81 2,47 2,14 0,30
ja

Kab. Kudus 1,80 1,31 55,44 4,76 34,09 1,28 1,95 4,81
://

Kab. Jepara 3,23 3,14 73,07 5,18 19,46 2,08 4,68 0,00
tp

Kab. Demak 2,42 3,07 67,96 4,46 24,13 1,31 2,10 0,24
ht

Kab. Semarang 9,79 1,73 54,61 6,81 27,18 2,20 2,21 1,50
Kab. Temanggung 4,61 5,33 60,06 6,07 21,78 1,96 6,18 0,74
Kab. Kendal 3,14 2,27 57,44 4,36 29,09 3,29 2,40 0,80
Kab. Batang 5,32 4,66 55,31 5,70 30,92 0,00 1,09 4,89
Kab. Pekalongan 4,17 1,38 66,84 3,21 26,56 2,28 0,93 0,52
Kab. Pemalang 6,98 6,39 52,02 8,78 28,06 0,49 3,87 0,56
Kab. Tegal 5,43 2,46 50,13 4,50 36,85 0,43 1,00 1,06
Kab. Brebes 3,91 6,94 58,36 6,60 23,13 1,66 0,83 4,99
Kota Magelang - - - - - - - -
Kota Surakarta - - - - - - - -
Kota Salatiga - - - - - - - -
Kota Semarang 7,54 13,03 67,12 2,26 27,17 0,00 7,33 0,00
Kota Pekalongan 3,30 8,71 59,41 4,87 45,90 0,00 0,00 0,00
Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 4,86 4,69 56,82 6,89 25,07 2,34 1,97 2,11
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
Balai Pengobatan)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 47


Tabel 12
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan
menurut Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik *) Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ UKBM
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 4,85 3,61 51,22 11,89 22,85 3,58 1,24 2,85
Kab. Banyumas 8,16 6,09 39,56 17,25 27,61 1,54 1,39 1,22
Kab. Purbalingga 3,31 3,87 46,28 6,79 36,62 5,32 0,56 0,99
Kab. Banjarnegara 4,87 6,81 45,26 4,27 33,63 4,93 2,11 4,16
Kab. Kebumen 3,71 7,03 52,89 3,83 28,14 4,77 2,37 1,71
Kab. Purworejo 7,11 6,53 43,55 3,73 33,87 6,17 3,40 0,73
Kab. Wonosobo 5,87 4,75 45,22 3,44 32,50 3,10 2,10 6,37
Kab. Magelang 10,17 3,18 51,53 7,04 28,45 0,00 3,04 0,79
Kab. Boyolali 4,41 5,96 69,17 3,64 16,19 1,03 1,55 0,00

id
Kab. Klaten 6,80 17,71 42,36 10,25 22,48 3,20 2,07 1,59

o.
Kab. Sukoharjo 6,83 6,12 49,57 13,34 .g 24,68 2,58 3,12 2,55
Kab. Wonogiri 6,08 15,14 42,35 8,01 23,26 2,88 2,59 1,48
ps
Kab. Karanganyar 9,59 11,72 36,49 20,68 21,62 0,18 3,60 1,76
Kab. Sragen 7,76 6,01 60,20 10,23 15,30 2,23 0,82 4,06
.b

Kab. Grobogan 2,21 2,95 63,78 8,93 17,98 2,55 0,80 2,42
ng

Kab. Blora 6,76 4,23 60,29 5,21 19,33 1,34 2,95 2,86
Kab. Rembang 7,06 1,06 58,68 8,61 28,57 0,39 1,08 0,56
te

Kab. Pati 3,52 2,62 72,48 7,11 15,91 1,90 1,82 0,21
ja

Kab. Kudus 2,10 3,55 58,32 13,85 22,69 0,85 1,54 1,22
://

Kab. Jepara 5,20 3,63 68,85 5,84 15,42 3,13 2,28 0,60
tp

Kab. Demak 3,29 2,92 62,76 5,35 26,24 0,95 2,31 0,15
ht

Kab. Semarang 9,76 3,66 51,65 9,65 23,69 2,55 2,28 2,07
Kab. Temanggung 6,70 7,08 55,24 5,69 22,74 1,71 5,73 1,67
Kab. Kendal 5,62 4,40 53,13 6,99 29,51 2,03 2,36 0,83
Kab. Batang 6,07 3,70 56,21 5,74 29,09 0,16 1,69 2,71
Kab. Pekalongan 4,28 2,55 56,04 4,58 31,37 1,78 1,65 3,94
Kab. Pemalang 5,40 5,64 52,90 7,89 29,55 0,45 2,28 0,62
Kab. Tegal 7,27 3,03 47,88 6,31 33,93 2,07 1,64 1,43
Kab. Brebes 5,31 7,37 56,54 6,24 26,20 1,57 0,80 2,88
Kota Magelang 20,06 6,44 22,09 6,71 47,62 0,28 0,93 0,00
Kota Surakarta 7,07 11,20 32,23 14,79 31,94 0,51 0,81 3,01
Kota Salatiga 8,64 4,38 30,19 15,60 41,48 0,85 1,37 1,26
Kota Semarang 6,77 8,68 44,28 20,08 18,29 1,85 1,27 0,34
Kota Pekalongan 6,74 2,11 17,86 2,01 68,24 1,52 1,74 1,95
Kota Tegal 6,29 3,38 30,36 7,77 55,96 0,90 0,84 0,19
Jawa Tengah 5,83 5,65 52,50 8,84 25,76 2,14 1,86 1,76
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
Balai Pengobatan)

48 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 13
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Menggunakan Jaminan Kesehatan
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016
Penggunaan Jaminan Kesehatan
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 21,19 30,24 25,93 17,71 17,35 17,54 18,91 22,25 20,58
Kab. Banyumas 32,49 39,44 36,03 36,11 26,24 31,11 34,31 32,83 33,56
Kab. Purbalingga 50,37 46,67 48,47 32,40 35,44 34,07 38,88 39,12 39,01
Kab. Banjarnegara 26,24 24,14 25,16 18,62 23,02 20,79 20,73 23,35 22,04
Kab. Kebumen 54,93 48,64 51,58 31,94 42,62 37,40 38,40 44,42 41,52
Kab. Purworejo 35,76 34,84 35,27 22,53 27,25 25,06 26,92 29,78 28,46
Kab. Wonosobo 20,12 28,47 24,05 22,19 20,65 21,39 21,61 22,54 22,08
Kab. Magelang 41,38 38,74 40,23 19,87 22,95 21,43 26,54 26,90 26,72
Kab. Boyolali 20,78 28,62 24,74 19,55 27,22 23,53 20,02 27,74 23,98

id
Kab. Klaten 43,94 49,80 47,05 30,54 25,61 27,99 40,17 43,25 41,79

o.
Kab. Sukoharjo 38,42 41,13 39,87 29,43
.g 48,57 40,42 35,96 43,42 40,03
Kab. Wonogiri 21,98 16,75 19,95 15,30 21,51 18,56 16,96 20,75 18,85
ps
Kab. Karanganyar 47,64 32,16 39,21 20,29 29,82 25,53 37,40 31,27 34,05
Kab. Sragen 28,06 31,25 29,91 15,91 17,17 16,58 19,52 21,96 20,85
.b

Kab. Grobogan 29,06 34,75 31,89 19,85 20,18 20,03 21,17 21,97 21,60
ng

Kab. Blora 24,63 32,37 28,79 12,64 22,16 17,89 15,74 24,69 20,65
te

Kab. Rembang 25,61 37,68 32,09 24,75 41,83 33,95 25,05 40,41 33,31
ja

Kab. Pati 19,07 44,53 32,17 22,80 26,58 24,85 21,60 31,92 27,11
://

Kab. Kudus 42,77 50,08 46,87 49,88 45,83 47,48 44,48 48,96 47,03
tp

Kab. Jepara 19,55 20,95 20,28 10,76 19,33 15,27 16,19 20,32 18,35
ht

Kab. Demak 28,37 35,71 32,05 13,79 11,67 12,65 19,72 20,62 20,19
Kab. Semarang 48,32 47,63 47,98 42,64 42,35 42,49 44,83 44,33 44,58
Kab. Temanggung 35,35 39,55 37,52 11,05 19,24 15,86 20,05 25,46 23,10
Kab. Kendal 32,25 33,02 32,64 18,96 23,40 21,49 25,41 27,56 26,58
Kab. Batang 30,80 31,45 31,16 26,41 30,66 28,58 28,47 31,07 29,87
Kab. Pekalongan 35,22 30,95 32,83 20,67 23,77 22,30 27,96 27,62 27,78
Kab. Pemalang 26,59 29,64 28,20 24,52 31,15 27,91 25,65 30,30 28,07
Kab. Tegal 27,61 30,23 29,03 31,74 23,71 27,38 29,67 26,97 28,20
Kab. Brebes 32,11 35,14 33,76 21,98 24,69 23,41 26,43 29,45 28,05
Kota Magelang 72,46 75,69 74,29 - - - 72,46 75,69 74,29
Kota Surakarta 47,98 50,01 49,15 - - - 47,98 50,01 49,15
Kota Salatiga 60,54 59,17 59,80 - - - 60,54 59,17 59,80
Kota Semarang 47,18 42,70 44,92 43,85 6,72 30,28 47,11 42,26 44,67
Kota Pekalongan 46,97 49,27 48,17 45,45 19,27 33,70 46,93 48,75 47,88
Kota Tegal 58,26 65,32 62,24 - - - 58,26 65,32 62,24
Jawa Tengah 35,82 38,86 37,42 23,04 25,78 24,49 29,03 31,89 30,54

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 49


Tabel 14
Persentase Penduduk Perkotaan
menurut Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016
Jaminan Kesehatan
BPJS Askes/
Kabupaten/Kota BPJS Jam- Perusa-
Kete- Asabri/ Jam- Asuransi Tidak
Kese- kesmas/ haan/
naga- Jamsos- kesda Swasta Punya
hatan PBI *) kantor
kerjaan tek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 13,83 7,37 5,07 19,12 0,62 0,52 2,24 51,90
Kab. Banyumas 17,51 1,35 7,20 23,02 1,06 1,30 0,23 49,41
Kab. Purbalingga 15,24 2,95 3,70 46,57 3,15 0,09 0,11 28,90
Kab. Banjarnegara 22,83 1,74 11,17 7,33 4,14 0,60 0,18 54,51
Kab. Kebumen 12,54 1,85 5,56 44,28 0,40 0,00 0,20 35,18
Kab. Purworejo 17,81 1,25 11,82 19,98 0,59 0,64 0,00 48,24
Kab. Wonosobo 19,51 1,39 8,15 22,88 0,62 1,15 0,00 46,44
Kab. Magelang 20,12 3,42 6,58 18,74 5,22 0,50 0,60 45,61
Kab. Boyolali 17,98 10,82 10,97 15,08 0,00 0,83 0,28 44,99

id
Kab. Klaten 29,75 5,24 6,81 20,29 1,01 1,10 0,91 37,43

o.
Kab. Sukoharjo 22,53 4,02 5,78 21,35.g 3,71 0,83 0,87 42,71
Kab. Wonogiri 10,16 3,40 10,84 12,96 0,00 0,22 0,00 62,97
ps
Kab. Karanganyar 27,62 6,00 12,41 13,35 1,51 1,21 0,38 38,55
Kab. Sragen 19,11 2,09 8,92 13,30 2,92 0,59 0,45 55,96
.b

Kab. Grobogan 26,87 0,32 8,98 11,61 8,52 0,16 0,94 44,69
ng

Kab. Blora 22,23 3,93 6,82 12,75 6,17 0,28 0,33 47,95
Kab. Rembang 11,78 0,00 5,04 38,52 0,00 0,88 0,00 46,17
te

Kab. Pati 15,21 2,21 6,39 25,02 2,50 0,85 0,00 48,28
ja

Kab. Kudus 28,63 4,80 1,94 13,00 44,84 1,52 4,52 21,16
://

Kab. Jepara 13,51 1,51 3,09 20,72 1,19 0,54 0,00 59,56
tp

Kab. Demak 21,85 5,36 3,42 37,07 0,18 0,11 0,23 35,56
ht

Kab. Semarang 28,96 11,10 5,45 9,73 76,52 0,68 0,40 8,37
Kab. Temanggung 14,68 3,65 8,51 22,95 0,78 0,33 0,28 49,11
Kab. Kendal 17,86 7,11 3,59 13,24 4,63 0,98 1,01 55,32
Kab. Batang 17,33 3,53 3,46 22,83 3,91 0,55 0,09 48,28
Kab. Pekalongan 17,24 1,06 3,57 29,78 1,55 0,15 0,72 46,27
Kab. Pemalang 21,98 0,63 5,27 27,03 2,54 0,26 0,26 46,14
Kab. Tegal 14,61 1,20 4,42 24,51 1,81 1,02 0,54 52,52
Kab. Brebes 11,44 0,91 4,68 34,97 0,68 0,58 0,27 46,60
Kota Magelang 23,98 1,98 11,56 18,45 27,11 1,40 0,42 16,67
Kota Surakarta 18,96 3,23 8,19 29,58 0,90 2,57 0,99 35,96
Kota Salatiga 31,27 10,87 12,06 14,06 1,56 2,81 1,52 26,77
Kota Semarang 36,43 7,17 5,68 10,05 5,15 2,54 1,10 35,03
Kota Pekalongan 20,57 1,77 5,01 22,43 4,39 0,39 0,23 45,93
Kota Tegal 21,71 1,98 5,50 31,94 93,67 1,95 0,73 1,00
Jawa Tengah 21,29 3,87 6,05 21,45 7,65 1,01 0,74 42,14
*)
PBI = Penerima Bantuan Iuran

50 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 15
Persentase Penduduk Perdesaan
menurut Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016
Jaminan Kesehatan
BPJS Askes/
Kabupaten/Kota BPJS Jam- Perusa-
Kete- Asabri/ Jam- Asuransi Tidak
Kese- kesmas/ haan/
naga- Jamsos- kesda Swasta Punya
hatan PBI *) kantor
kerjaan tek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 8,41 1,08 4,28 31,66 0,41 0,38 0,00 54,57
Kab. Banyumas 17,70 0,76 2,58 36,26 1,37 0,20 0,06 44,23
Kab. Purbalingga 9,26 0,74 1,42 45,29 8,81 0,00 0,13 35,46
Kab. Banjarnegara 23,58 0,60 0,90 17,43 3,67 0,00 0,03 55,68
Kab. Kebumen 10,68 0,90 2,76 38,07 1,19 0,00 0,00 46,47
Kab. Purworejo 8,67 1,14 5,01 31,16 0,49 0,29 0,00 53,35
Kab. Wonosobo 9,95 0,36 3,00 33,62 0,46 0,08 0,00 53,91
Kab. Magelang 15,23 1,97 3,04 29,57 4,92 0,07 0,00 45,34
Kab. Boyolali 9,82 4,79 3,89 30,26 0,11 0,24 0,31 50,93

id
Kab. Klaten 22,86 7,74 6,16 24,45 3,64 0,05 1,01 35,29

o.
Kab. Sukoharjo 13,36 3,64 5,34 32,52
.g 3,08 0,28 0,00 43,20
Kab. Wonogiri 8,97 0,72 2,87 24,89 0,19 0,27 0,08 62,01
ps
Kab. Karanganyar 19,25 1,30 3,17 25,06 3,88 0,10 0,40 47,45
Kab. Sragen 14,86 0,77 5,30 19,98 7,54 0,35 0,00 61,12
.b

Kab. Grobogan 20,16 0,48 2,43 17,49 12,61 0,15 0,08 49,35
ng

Kab. Blora 16,43 1,01 2,14 28,14 8,58 0,12 0,05 48,94
Kab. Rembang 10,00 1,75 3,23 46,62 2,04 0,00 0,00 37,76
te

Kab. Pati 13,68 1,08 1,35 30,70 0,67 0,60 0,00 53,40
ja

Kab. Kudus 9,59 12,72 0,47 25,22 39,62 0,23 2,25 20,32
://

Kab. Jepara 12,59 1,46 2,65 30,89 1,28 0,00 0,65 51,68
tp

Kab. Demak 10,52 3,14 1,90 40,08 0,16 0,00 0,00 44,65
ht

Kab. Semarang 25,87 3,99 3,85 14,79 79,35 0,65 0,06 9,15
Kab. Temanggung 16,98 1,32 2,04 22,08 0,16 0,43 0,31 57,16
Kab. Kendal 9,48 4,60 1,70 24,44 0,78 0,30 0,21 59,53
Kab. Batang 16,22 0,19 2,27 35,66 2,45 1,26 0,30 43,66
Kab. Pekalongan 7,55 0,62 2,98 41,54 1,08 0,23 0,08 47,21
Kab. Pemalang 26,03 0,98 2,62 27,10 3,30 0,07 0,00 44,48
Kab. Tegal 14,87 0,56 0,88 25,60 2,32 0,00 0,00 56,58
Kab. Brebes 20,17 0,00 1,18 31,68 0,64 0,15 0,00 47,29
Kota Magelang - - - - - - - -
Kota Surakarta - - - - - - - -
Kota Salatiga - - - - - - - -
Kota Semarang 27,03 6,50 0,00 30,38 0,00 0,00 0,00 41,58
Kota Pekalongan 4,14 0,00 0,00 34,41 10,91 0,00 0,00 50,54
Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 14,83 1,60 2,72 29,51 5,88 0,22 0,12 48,11
*)
PBI = Penerima Bantuan Iuran

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 51


Tabel 16
Persentase Penduduk
menurut Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Jawa Tengah, 2016
Jaminan Kesehatan
BPJS Askes/
Kabupaten/Kota BPJS Jam- Perusa-
Kete- Asabri/ Jam- Asuransi Tidak
Kese- kesmas/ haan/
naga- Jamsos- kesda Swasta Punya
hatan PBI *) kantor
kerjaan tek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 10,35 3,33 4,57 27,16 0,49 0,43 0,80 53,62
Kab. Banyumas 17,60 1,07 5,03 29,24 1,21 0,78 0,15 46,98
Kab. Purbalingga 11,19 1,45 2,16 45,70 6,99 0,03 0,13 33,34
Kab. Banjarnegara 23,39 0,89 3,46 14,92 3,78 0,15 0,06 55,39
Kab. Kebumen 11,20 1,16 3,54 39,80 0,97 0,00 0,06 43,33
Kab. Purworejo 11,37 1,17 7,02 27,85 0,52 0,39 0,00 51,84
Kab. Wonosobo 12,30 0,61 4,26 30,98 0,50 0,34 0,00 52,08
Kab. Magelang 16,66 2,39 4,07 26,41 5,01 0,20 0,17 45,42
Kab. Boyolali 12,59 6,84 6,30 25,10 0,07 0,44 0,30 48,91

id
Kab. Klaten 27,57 6,03 6,61 21,61 1,84 0,77 0,94 36,75

o.
Kab. Sukoharjo 20,49 3,94 5,68 23,83.g 3,57 0,71 0,68 42,82
Kab. Wonogiri 9,22 1,30 4,59 22,32 0,15 0,26 0,06 62,22
ps
Kab. Karanganyar 23,61 3,75 7,99 18,96 2,65 0,68 0,39 42,81
Kab. Sragen 16,28 1,21 6,51 17,75 5,99 0,43 0,15 59,40
.b

Kab. Grobogan 21,34 0,46 3,58 16,46 11,90 0,15 0,23 48,53
ng

Kab. Blora 17,86 1,73 3,29 24,34 7,98 0,16 0,12 48,69
Kab. Rembang 10,53 1,23 3,76 44,22 1,43 0,26 0,00 40,25
te

Kab. Pati 14,21 1,48 3,11 28,73 1,30 0,68 0,00 51,62
ja

Kab. Kudus 24,52 6,51 1,62 15,64 43,71 1,24 4,03 20,98
://

Kab. Jepara 13,15 1,49 2,92 24,69 1,23 0,33 0,26 56,48
tp

Kab. Demak 14,91 4,00 2,49 38,91 0,17 0,04 0,09 41,13
ht

Kab. Semarang 27,13 6,90 4,50 12,72 78,19 0,66 0,20 8,83
Kab. Temanggung 16,38 1,93 3,73 22,31 0,32 0,40 0,30 55,05
Kab. Kendal 13,59 5,83 2,63 18,95 2,67 0,64 0,60 57,47
Kab. Batang 16,68 1,58 2,77 30,32 3,06 0,97 0,21 45,58
Kab. Pekalongan 12,66 0,85 3,29 35,34 1,33 0,19 0,42 46,71
Kab. Pemalang 23,94 0,80 3,99 27,06 2,91 0,17 0,13 45,34
Kab. Tegal 14,72 0,94 2,97 24,95 2,02 0,60 0,32 54,17
Kab. Brebes 16,30 0,41 2,73 33,14 0,66 0,34 0,12 46,98
Kota Magelang 23,98 1,98 11,56 18,45 27,11 1,40 0,42 16,67
Kota Surakarta 18,96 3,23 8,19 29,58 0,90 2,57 0,99 35,96
Kota Salatiga 31,27 10,87 12,06 14,06 1,56 2,81 1,52 26,77
Kota Semarang 36,27 7,16 5,59 10,39 5,06 2,50 1,08 35,14
Kota Pekalongan 20,29 1,74 4,92 22,64 4,50 0,39 0,23 46,01
Kota Tegal 21,71 1,98 5,50 31,94 93,67 1,95 0,73 1,00
Jawa Tengah 17,86 2,67 4,28 25,72 6,71 0,59 0,41 45,31
*)
PBI = Penerima Bantuan Iuran

52 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 17
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun di Perkotaan
menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir


Dukun
Kabupaten/Kota Tenaga
Dokter Dokter beranak/ Lain-
Bidan Perawat kesehatan Total
kandungan umum paraji nya
lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


Kab. Cilacap 23,60 4,00 70,01 2,39 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Banyumas 34,66 2,74 62,60 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 35,93 0,00 64,07 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 22,26 6,49 71,25 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kebumen 17,31 4,70 77,99 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purworejo 77,52 0,00 22,48 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 24,53 2,99 62,06 3,02 0,00 2,95 4,45 100,00
Kab. Magelang 34,08 0,00 62,31 3,61 0,00 0,00 0,00 100,00

id
Kab. Boyolali 41,02 0,00 58,98 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Klaten 32,42 6,31 61,27
o.0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 50,47 1,28 48,25 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 37,06 4,15 50,97 0,00 0,00 7,82 0,00 100,00
.b

Kab. Karanganyar 48,85 2,72 46,16 2,27 0,00 0,00 0,00 100,00
ng

Kab. Sragen 41,58 4,16 54,26 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Grobogan 30,50 8,41 61,09 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
te

Kab. Blora 29,50 0,00 70,50 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ja

Kab. Rembang 60,53 4,78 34,69 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
://

Kab. Pati 42,04 5,07 50,30 2,59 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

Kab. Kudus 25,69 0,00 74,31 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

Kab. Jepara 21,49 2,69 74,90 0,92 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Demak 27,53 6,62 65,85 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 52,16 4,13 43,71 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 49,60 0,00 50,40 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 34,53 1,70 63,77 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 35,37 0,00 63,66 0,97 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 29,93 6,16 63,91 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pemalang 25,91 0,00 68,25 1,76 0,00 4,08 0,00 100,00
Kab. Tegal 45,61 0,00 50,94 1,94 0,00 1,51 0,00 100,00
Kab. Brebes 17,17 0,00 77,65 3,99 0,00 1,19 0,00 100,00
Kota Magelang 69,38 0,00 30,62 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 53,28 0,00 46,72 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 53,69 1,02 40,76 4,53 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 51,39 0,40 47,80 0,41 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 48,26 1,17 49,01 1,56 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal 39,02 0,00 57,15 3,83 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 37,05 2,18 59,23 1,01 0,00 0,47 0,06 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 53


Tabel 18
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun di Perdesaan
menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir


Dukun
Kabupaten/Kota Tenaga
Dokter Dokter beranak/ Lain-
Bidan Perawat kesehatan Total
kandungan umum paraji nya
lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


Kab. Cilacap 33,77 8,10 51,49 1,39 0,00 5,25 0,00 100,00
Kab. Banyumas 27,80 0,00 72,20 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 34,47 3,23 56,69 0,00 0,00 5,61 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 18,37 5,04 74,15 0,00 1,25 1,19 0,00 100,00
Kab. Kebumen 17,56 0,00 82,44 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purworejo 26,40 5,23 62,95 2,95 0,00 2,47 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 21,28 2,49 76,23 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Magelang 37,03 0,00 60,31 0,00 0,00 2,66 0,00 100,00

id
Kab. Boyolali 42,46 1,56 50,42 5,56 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Klaten 34,36 0,00 65,64 0,00
o.
0,00 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 58,98 0,00 41,02 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 29,21 0,00 70,79 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
.b

Kab. Karanganyar 29,34 0,00 70,66 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ng

Kab. Sragen 26,64 7,23 63,90 2,23 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Grobogan 26,34 6,38 63,18 1,45 0,00 2,65 0,00 100,00
te

Kab. Blora 26,54 3,00 70,46 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ja

Kab. Rembang 37,41 1,12 61,47 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
://

Kab. Pati 20,23 4,39 72,31 3,07 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

Kab. Kudus 21,36 0,00 78,64 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

Kab. Jepara 18,62 0,00 81,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Demak 13,85 4,51 81,64 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 37,96 1,08 60,96 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 28,48 5,03 64,08 2,41 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 6,07 4,60 89,33 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 22,73 0,00 67,36 4,39 0,00 5,52 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 22,04 4,44 71,32 0,00 0,00 2,20 0,00 100,00
Kab. Pemalang 12,16 1,98 75,09 1,88 0,00 8,89 0,00 100,00
Kab. Tegal 40,37 0,00 56,26 0,00 0,00 3,37 0,00 100,00
Kab. Brebes 26,94 0,00 70,33 1,28 0,00 1,45 0,00 100,00
Kota Magelang - - - - - - - 100,00
Kota Surakarta - - - - - - - 100,00
Kota Salatiga - - - - - - - 100,00
Kota Semarang 87,48 0,00 12,52 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 18,44 0,00 81,56 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal - - - - - - - 100,00
Jawa Tengah 26,91 2,70 67,70 0,97 0,05 1,67 0,00 100,00

54 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 19
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun
menurut Kabupaten/Kota, dan Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Penolong Proses Kelahiran Anak yang Terakhir


Dukun
Kabupaten/Kota Tenaga
Dokter Dokter beranak/ Lain-
Bidan Perawat kesehatan Total
kandungan umum paraji nya
lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


Kab. Cilacap 29,66 6,45 58,97 1,79 0,00 3,13 0,00 100,00
Kab. Banyumas 30,75 1,18 68,07 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 34,90 2,29 58,83 0,00 0,00 3,98 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 19,38 5,41 73,39 0,00 0,93 0,89 0,00 100,00
Kab. Kebumen 17,48 1,59 80,93 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purworejo 38,99 3,94 52,99 2,22 0,00 1,86 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 22,18 2,63 72,31 0,83 0,00 0,82 1,23 100,00
Kab. Magelang 36,23 0,00 60,85 0,98 0,00 1,94 0,00 100,00

id
Kab. Boyolali 42,05 1,11 52,87 3,97 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Klaten 33,08 4,18 62,74
o.0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 51,71 1,09 47,20 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 31,59 1,26 64,77 0,00 0,00 2,38 0,00 100,00
.b

Kab. Karanganyar 38,71 1,31 58,89 1,09 0,00 0,00 0,00 100,00
ng

Kab. Sragen 31,37 6,26 60,85 1,52 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Grobogan 27,08 6,75 62,80 1,19 0,00 2,18 0,00 100,00
te

Kab. Blora 27,21 2,32 70,47 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ja

Kab. Rembang 43,02 2,01 54,97 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
://

Kab. Pati 27,75 4,62 64,72 2,91 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

Kab. Kudus 25,10 0,00 74,90 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

Kab. Jepara 20,36 1,63 77,46 0,55 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Demak 19,12 5,32 75,56 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 44,08 2,40 53,52 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 34,98 3,48 59,87 1,67 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 20,05 3,17 76,78 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 29,68 0,00 65,32 2,51 0,00 2,49 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 26,73 5,47 66,91 0,00 0,00 0,89 0,00 100,00
Kab. Pemalang 18,16 1,11 72,11 1,83 0,00 6,79 0,00 100,00
Kab. Tegal 43,55 0,00 53,03 1,18 0,00 2,24 0,00 100,00
Kab. Brebes 22,81 0,00 73,43 2,42 0,00 1,34 0,00 100,00
Kota Magelang 69,38 0,00 30,62 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 53,28 0,00 46,72 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 53,68 1,02 40,76 4,54 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 52,10 0,39 47,11 0,40 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 47,52 1,14 49,82 1,52 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal 39,02 0,00 57,15 3,83 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 31,66 2,46 63,74 0,98 0,03 1,10 0,03 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 55


Tabel 20
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun di Perkotaan
menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir


Klinik/
Kabupaten/Kota Puskesmas/
RS/RS bidan/
Polindes/ Rumah Lainnya Total
bersalin praktik
Pustu
dokter
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 19,76 52,28 20,59 7,37 0,00 100,00
Kab. Banyumas 49,47 29,02 21,51 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 59,41 29,28 11,31 0,00 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 23,60 54,16 17,43 4,81 0,00 100,00
Kab. Kebumen 34,05 52,26 11,03 2,66 0,00 100,00
Kab. Purworejo 77,52 22,48 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 35,75 46,20 10,65 7,40 0,00 100,00
Kab. Magelang 44,89 48,16 6,95 0,00 0,00 100,00

id
Kab. Boyolali 35,34 45,89 8,87 9,90 0,00 100,00
Kab. Klaten 46,98 50,09 2,93
o. 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 50,40 43,03 6,57 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 41,51 50,67 0,00 7,82 0,00 100,00


.b

Kab. Karanganyar 53,32 40,17 6,51 0,00 0,00 100,00


ng

Kab. Sragen 40,71 56,56 2,73 0,00 0,00 100,00


Kab. Grobogan 44,48 34,66 20,86 0,00 0,00 100,00
te

Kab. Blora 36,20 59,44 0,67 3,69 0,00 100,00


ja

Kab. Rembang 38,75 51,26 9,99 0,00 0,00 100,00


://

Kab. Pati 52,37 28,43 16,45 2,75 0,00 100,00


tp

Kab. Kudus 29,36 66,55 4,09 0,00 0,00 100,00


ht

Kab. Jepara 25,99 54,21 18,12 1,68 0,00 100,00


Kab. Demak 27,05 72,95 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 58,56 41,44 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 62,13 37,87 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 38,63 47,44 13,93 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 32,94 50,82 7,04 9,20 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 45,00 29,64 15,88 9,48 0,00 100,00
Kab. Pemalang 27,71 48,20 8,65 12,38 3,06 100,00
Kab. Tegal 50,70 37,63 6,90 4,77 0,00 100,00
Kab. Brebes 28,04 41,69 21,10 9,17 0,00 100,00
Kota Magelang 68,95 21,72 9,33 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 81,53 10,74 7,73 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 57,37 37,24 5,39 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 60,43 37,03 2,54 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 54,56 35,37 8,33 1,74 0,00 100,00
Kota Tegal 50,00 41,93 8,07 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 44,22 43,33 9,43 2,91 0,11 100,00

56 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 21
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun di Perdesaan
menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir


Klinik/
Kabupaten/Kota Puskesmas/
RS/RS bidan/
Polindes/ Rumah Lainnya Total
bersalin praktik
Pustu
dokter
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 39,05 36,06 19,64 5,25 0,00 100,00
Kab. Banyumas 24,26 36,92 38,82 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 42,90 33,31 13,11 10,68 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 22,42 38,56 35,29 2,54 1,19 100,00
Kab. Kebumen 17,37 64,64 12,90 5,09 0,00 100,00
Kab. Purworejo 31,82 54,54 8,23 5,41 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 26,77 37,68 35,55 0,00 0,00 100,00
Kab. Magelang 35,76 49,55 9,32 3,67 1,70 100,00

id
Kab. Boyolali 52,79 40,80 4,35 2,06 0,00 100,00
Kab. Klaten 34,36 51,35
o.
14,29 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 49,04 50,96 0,00 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 27,07 64,71 8,22 0,00 0,00 100,00


.b

Kab. Karanganyar 24,00 76,00 0,00 0,00 0,00 100,00


ng

Kab. Sragen 32,57 55,29 8,48 1,25 2,41 100,00


Kab. Grobogan 28,26 28,96 37,38 5,40 0,00 100,00
te

Kab. Blora 28,00 60,57 11,43 0,00 0,00 100,00


ja

Kab. Rembang 21,74 39,68 35,02 2,58 0,98 100,00


://

Kab. Pati 25,98 27,34 46,68 0,00 0,00 100,00


tp

Kab. Kudus 21,36 78,64 0,00 0,00 0,00 100,00


ht

Kab. Jepara 24,67 52,39 21,14 1,80 0,00 100,00


Kab. Demak 15,22 66,67 9,54 0,00 8,57 100,00
Kab. Semarang 36,58 61,55 1,87 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 30,02 58,60 7,67 2,46 1,25 100,00
Kab. Kendal 23,78 62,46 8,99 4,77 0,00 100,00
Kab. Batang 24,22 36,85 19,00 19,93 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 21,69 32,93 8,94 36,44 0,00 100,00
Kab. Pemalang 15,45 34,50 20,74 29,31 0,00 100,00
Kab. Tegal 27,03 52,44 10,37 10,16 0,00 100,00
Kab. Brebes 25,52 41,41 19,17 13,90 0,00 100,00
Kota Magelang - - - - - 100,00
Kota Surakarta - - - - - 100,00
Kota Salatiga - - - - - 100,00
Kota Semarang 87,48 0,48 12,04 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 33,41 66,59 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal - - - - - 100,00
Jawa Tengah 28,30 46,49 18,76 5,79 0,66 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 57


Tabel 22
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin berusia 15-49 tahun
menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Tempat Kelahiran Anak yang Terakhir


Klinik/
Kabupaten/Kota Puskesmas/
RS/RS bidan/
Polindes/ Rumah Lainnya Total
bersalin praktik
Pustu
dokter
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 31,27 42,61 20,02 6,10 0,00 100,00
Kab. Banyumas 35,11 33,52 31,37 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 47,70 32,14 12,59 7,57 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 22,72 42,61 30,65 3,13 0,89 100,00
Kab. Kebumen 23,04 60,43 12,26 4,27 0,00 100,00
Kab. Purworejo 43,07 46,65 6,20 4,08 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 29,25 40,03 28,67 2,05 0,00 100,00
Kab. Magelang 38,23 49,17 8,68 2,68 1,24 100,00

id
Kab. Boyolali 47,80 42,26 5,64 4,30 0,00 100,00
Kab. Klaten 42,73 50,52 6,75
o. 0,00 0,00 100,00
.g
Kab. Sukoharjo 50,20 44,19 5,61 0,00 0,00 100,00
ps

Kab. Wonogiri 31,46 60,44 5,72 2,38 0,00 100,00


.b

Kab. Karanganyar 38,09 58,78 3,13 0,00 0,00 100,00


ng

Kab. Sragen 35,15 55,70 6,66 0,85 1,64 100,00


Kab. Grobogan 31,17 29,98 34,42 4,43 0,00 100,00
te

Kab. Blora 29,83 60,32 9,02 0,83 0,00 100,00


ja

Kab. Rembang 25,87 42,49 28,95 1,95 0,74 100,00


://

Kab. Pati 35,08 27,72 36,25 0,95 0,00 100,00


tp

Kab. Kudus 28,26 68,21 3,53 0,00 0,00 100,00


ht

Kab. Jepara 25,47 53,49 19,32 1,72 0,00 100,00


Kab. Demak 19,77 69,09 5,87 0,00 5,27 100,00
Kab. Semarang 46,06 52,88 1,06 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 39,91 52,22 5,31 1,70 0,86 100,00
Kab. Kendal 31,07 55,08 11,42 2,43 0,00 100,00
Kab. Batang 29,01 44,52 12,43 14,04 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 35,56 30,97 13,07 20,40 0,00 100,00
Kab. Pemalang 20,80 40,47 15,47 21,93 1,33 100,00
Kab. Tegal 41,42 43,44 8,26 6,88 0,00 100,00
Kab. Brebes 26,59 41,52 19,99 11,90 0,00 100,00
Kota Magelang 68,95 21,72 9,33 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 81,53 10,74 7,73 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 57,37 37,24 5,39 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 60,96 36,31 2,73 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 54,04 36,14 8,12 1,70 0,00 100,00
Kota Tegal 50,00 41,93 8,07 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 35,75 45,01 14,40 4,44 0,40 100,00

58 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 23
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
Jawa Tengah, 2016

Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Kab. Cilacap 96,95 100,00 98,38 100,00 93,53 97,01 98,83 96,06 97,54
Kab. Banyumas 91,09 100,00 94,89 100,00 100,00 100,00 95,90 100,00 97,85
Kab. Purbalingga 95,87 100,00 97,87 95,29 100,00 97,30 95,45 100,00 97,47
Kab. Banjarnegara 100,00 100,00 100,00 96,21 97,44 96,81 97,12 98,08 97,59
Kab. Kebumen 96,80 93,53 95,50 97,67 100,00 98,71 97,37 98,07 97,67
Kab. Purworejo 100,00 100,00 100,00 95,94 92,11 93,88 97,12 93,92 95,47
Kab. Wonosobo 96,14 100,00 97,83 100,00 100,00 100,00 98,87 100,00 99,39
Kab. Magelang 93,19 87,23 91,30 96,83 97,12 96,98 95,56 95,26 95,42
Kab. Boyolali 100,00 100,00 100,00 100,00 96,03 98,08 100,00 97,41 98,61

id
Kab. Klaten 97,55 91,53 94,87 100,00 93,03 95,60 98,30 92,26 95,16
Kab. Sukoharjo 100,00 97,45 98,77 100,00
o. 100,00 100,00 100,00 97,66 98,93
.g
Kab. Wonogiri 92,94 100,00 95,39 100,00 100,00 100,00 97,92 100,00 98,75
ps

Kab. Karanganyar 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
.b

Kab. Sragen 100,00 95,99 97,58 82,50 91,86 87,01 87,04 93,36 90,33
ng

Kab. Grobogan 100,00 100,00 100,00 97,89 91,66 94,74 98,24 93,24 95,68
te

Kab. Blora 100,00 100,00 100,00 98,07 97,72 97,90 98,53 98,11 98,34
Kab. Rembang 100,00 100,00
ja

100,00 95,73 96,06 95,86 96,88 97,21 97,01


://

Kab. Pati 94,09 87,62 91,51 100,00 89,88 95,28 97,70 89,14 93,92
Kab. Kudus 92,40 86,44 89,48 100,00 95,53 97,86 93,69 87,93 90,88
tp

Kab. Jepara 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
ht

Kab. Demak 96,41 94,76 95,60 100,00 90,55 94,18 98,31 92,02 94,75
Kab. Semarang 89,59 100,00 95,12 100,00 97,24 98,24 95,01 98,27 96,94
Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kab. Kendal 81,84 87,04 84,32 96,09 81,09 89,07 88,85 84,17 86,64
Kab. Batang 100,00 92,54 95,45 100,00 100,00 100,00 100,00 95,97 97,51
Kab. Pekalongan 97,45 95,06 96,46 100,00 100,00 100,00 98,49 96,51 97,75
Kab. Pemalang 93,24 88,92 91,55 95,58 95,72 95,65 94,42 93,00 93,79
Kab. Tegal 100,00 100,00 100,00 96,05 92,36 94,19 98,33 97,23 97,73
Kab. Brebes 96,74 93,82 95,51 100,00 100,00 100,00 98,43 97,45 97,98
Kota Magelang 81,61 100,00 92,34 - - - 81,61 100,00 92,34
Kota Surakarta 86,22 94,81 90,43 - - - 86,22 94,81 90,43
Kota Salatiga 100,00 100,00 100,00 - - - 100,00 100,00 100,00
Kota Semarang 93,00 100,00 96,92 100,00 100,00 100,00 93,37 100,00 97,03
Kota Pekalongan 96,55 91,56 94,07 100,00 100,00 100,00 96,71 91,61 94,23
Kota Tegal 89,41 100,00 95,33 - - - 89,41 100,00 95,33
Jawa Tengah 95,64 96,31 95,96 97,94 95,96 96,96 96,85 96,12 96,49

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 59


Tabel 24
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di Perkotaan yang pernah diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
Jawa Tengah, 2016

Lama Pemberian ASI (Bulan) Rata-rata


Kabupaten/Kota Lama Pemberian
0-5 6-11 12-17 18-23 Total ASI (Bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 26,04 22,59 38,98 12,39 100,00 10,93
Kab. Banyumas 26,03 29,10 26,59 18,28 100,00 10,47
Kab. Purbalingga 19,73 33,95 29,32 17,00 100,00 11,32
Kab. Banjarnegara 9,70 26,45 39,91 23,94 100,00 13,80
Kab. Kebumen 29,99 39,45 15,10 15,46 100,00 9,36
Kab. Purworejo 22,25 30,02 28,38 19,35 100,00 11,60
Kab. Wonosobo 20,84 12,92 30,08 36,16 100,00 12,37
Kab. Magelang 33,13 13,55 32,04 21,28 100,00 10,96
Kab. Boyolali 17,50 39,36 13,76 29,38 100,00 11,92

id
Kab. Klaten 14,91 32,12 29,17 23,80 100,00 11,69

o.
Kab. Sukoharjo 26,36 29,12 29,92 14,60
.g 100,00 10,49
Kab. Wonogiri 45,48 28,90 21,18 4,44 100,00 8,13
ps
Kab. Karanganyar 27,40 38,11 20,73 13,76 100,00 9,55
Kab. Sragen 28,54 33,87 18,58 19,01 100,00 9,90
.b

Kab. Grobogan 12,64 26,56 45,93 14,87 100,00 12,05


ng

Kab. Blora 38,89 13,34 24,94 22,83 100,00 10,37


te

Kab. Rembang 32,77 16,98 28,48 21,77 100,00 10,93


ja

Kab. Pati 19,35 30,43 34,91 15,31 100,00 11,19


://

Kab. Kudus 33,16 32,49 19,80 14,55 100,00 9,03


tp

Kab. Jepara 24,44 35,85 21,92 17,79 100,00 10,58


ht

Kab. Demak 33,72 21,17 22,06 23,05 100,00 10,45


Kab. Semarang 9,50 38,19 30,76 21,55 100,00 12,03
Kab. Temanggung 40,17 8,12 34,03 17,68 100,00 10,37
Kab. Kendal 28,48 18,83 32,70 19,99 100,00 10,76
Kab. Batang 33,49 29,23 25,83 11,45 100,00 9,03
Kab. Pekalongan 40,48 17,52 22,33 19,67 100,00 9,84
Kab. Pemalang 30,65 33,53 21,04 14,78 100,00 9,45
Kab. Tegal 28,36 28,16 27,31 16,17 100,00 10,15
Kab. Brebes 21,06 35,81 21,11 22,02 100,00 10,87
Kota Magelang 33,88 28,67 18,58 18,87 100,00 9,88
Kota Surakarta 37,84 30,60 19,74 11,82 100,00 8,76
Kota Salatiga 20,01 28,24 31,97 19,78 100,00 11,10
Kota Semarang 25,29 32,34 27,32 15,05 100,00 9,96
Kota Pekalongan 21,29 29,63 31,32 17,76 100,00 11,16
Kota Tegal 31,55 24,87 29,39 14,19 100,00 10,45
Jawa Tengah 26,59 29,13 26,59 17,69 100,00 10,46

60 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 25
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di Perdesaan yang pernah diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
Jawa Tengah, 2016

Lama Pemberian ASI (Bulan) Rata-rata


Kabupaten/Kota Lama Pemberian
0-5 6-11 12-17 18-23 Total ASI (Bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 19,64 31,50 33,51 15,35 100,00 10,91
Kab. Banyumas 24,22 39,65 15,92 20,21 100,00 10,10
Kab. Purbalingga 28,95 29,57 27,93 13,55 100,00 9,60
Kab. Banjarnegara 28,39 25,72 18,74 27,15 100,00 11,29
Kab. Kebumen 23,30 23,54 24,20 28,96 100,00 11,64
Kab. Purworejo 35,42 25,02 24,11 15,45 100,00 9,69
Kab. Wonosobo 17,61 29,15 34,15 19,09 100,00 11,64
Kab. Magelang 20,43 29,53 30,09 19,95 100,00 11,13
Kab. Boyolali 31,88 33,96 20,45 13,71 100,00 9,25

id
Kab. Klaten 26,66 9,16 49,50 14,68 100,00 11,23

o.
Kab. Sukoharjo 25,32 36,75 37,93
.g 0,00 100,00 9,73
Kab. Wonogiri 30,97 18,94 25,59 24,50 100,00 10,58
ps

Kab. Karanganyar 24,40 39,82 24,13 11,65 100,00 9,65


.b

Kab. Sragen 23,90 24,52 24,00 27,58 100,00 11,27


Kab. Grobogan 23,12 24,55 41,13 11,20 100,00 10,92
ng

Kab. Blora 25,44 24,34 17,06 33,16 100,00 11,44


te

Kab. Rembang 27,28 24,66 33,96 14,10 100,00 10,52


ja

Kab. Pati 15,64 30,11 26,64 27,61 100,00 12,65


://

Kab. Kudus 24,78 26,17 26,63 22,42 100,00 10,87


tp

Kab. Jepara 27,20 19,71 31,55 21,54 100,00 11,50


ht

Kab. Demak 14,48 30,76 22,52 32,24 100,00 12,70


Kab. Semarang 25,94 42,25 16,86 14,95 100,00 9,92
Kab. Temanggung 23,91 25,74 25,93 24,42 100,00 11,69
Kab. Kendal 11,12 19,40 32,29 37,19 100,00 14,19
Kab. Batang 28,19 30,73 20,00 21,08 100,00 10,85
Kab. Pekalongan 27,68 20,94 35,14 16,24 100,00 11,07
Kab. Pemalang 29,53 20,63 24,54 25,30 100,00 11,13
Kab. Tegal 28,10 21,09 31,98 18,83 100,00 10,58
Kab. Brebes 28,71 28,23 22,53 20,53 100,00 10,69
Kota Magelang - - - - - -
Kota Surakarta - - - - - -
Kota Salatiga - - - - - -
Kota Semarang 15,64 84,36 0,00 0,00 100,00 6,02
Kota Pekalongan 38,19 20,66 41,15 0,00 100,00 8,23
Kota Tegal - - - - - -
Jawa Tengah 24,57 27,60 26,93 20,90 100,00 11,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 61


Tabel 26
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang pernah diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
Jawa Tengah, 2016

Lama Pemberian ASI (Bulan) Rata-rata


Kabupaten/Kota Lama Pemberian
0-5 6-11 12-17 18-23 Total ASI (Bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kab. Cilacap 22,14 28,03 35,64 14,19 100,00 10,91
Kab. Banyumas 24,96 35,34 20,28 19,42 100,00 10,25
Kab. Purbalingga 26,16 30,90 28,35 14,59 100,00 10,12
Kab. Banjarnegara 23,68 25,91 24,07 26,34 100,00 11,92
Kab. Kebumen 25,42 28,58 21,32 24,68 100,00 10,92
Kab. Purworejo 31,84 26,38 25,27 16,51 100,00 10,21
Kab. Wonosobo 18,50 24,69 33,03 23,78 100,00 11,84
Kab. Magelang 23,77 25,33 30,60 20,30 100,00 11,08
Kab. Boyolali 27,85 35,47 18,58 18,10 100,00 10,00

id
Kab. Klaten 19,62 22,91 37,33 20,14 100,00 11,50

o.
Kab. Sukoharjo 26,23 30,08 30,93 12,76
.g 100,00 10,40
Kab. Wonogiri 34,77 21,55 24,43 19,25 100,00 9,94
ps

Kab. Karanganyar 25,78 39,03 22,57 12,62 100,00 9,60


.b

Kab. Sragen 25,47 27,68 22,17 24,68 100,00 10,81


Kab. Grobogan 21,18 24,92 42,02 11,88 100,00 11,13
ng

Kab. Blora 28,28 22,01 18,73 30,98 100,00 11,21


te

Kab. Rembang 28,85 22,46 32,39 16,30 100,00 10,64


ja

Kab. Pati 16,94 30,22 29,54 23,30 100,00 12,13


://

Kab. Kudus 31,65 31,35 21,03 15,97 100,00 9,36


tp

Kab. Jepara 25,47 29,84 25,51 19,18 100,00 10,93


ht

Kab. Demak 22,28 26,88 22,33 28,51 100,00 11,79


Kab. Semarang 19,23 40,59 22,53 17,65 100,00 10,78
Kab. Temanggung 28,49 20,78 28,21 22,52 100,00 11,32
Kab. Kendal 19,77 19,12 32,49 28,62 100,00 12,48
Kab. Batang 31,03 29,93 23,13 15,91 100,00 9,87
Kab. Pekalongan 35,70 18,80 27,12 18,38 100,00 10,30
Kab. Pemalang 30,03 26,35 22,99 20,63 100,00 10,38
Kab. Tegal 28,26 25,51 29,06 17,17 100,00 10,31
Kab. Brebes 25,36 31,55 21,91 21,18 100,00 10,77
Kota Magelang 33,88 28,67 18,58 18,87 100,00 9,88
Kota Surakarta 37,84 30,60 19,74 11,82 100,00 8,76
Kota Salatiga 20,01 28,24 31,97 19,78 100,00 11,10
Kota Semarang 24,96 34,12 26,39 14,53 100,00 9,82
Kota Pekalongan 21,77 29,37 31,61 17,25 100,00 11,07
Kota Tegal 31,55 24,87 29,39 14,19 100,00 10,45
Jawa Tengah 25,51 28,31 26,77 19,41 100,00 10,75

62 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 27
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Masih Diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016
Daerah Tempat Tinggal
Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 80,13 82,68 81,68
Kab. Banyumas 89,99 93,79 92,24
Kab. Purbalingga 88,76 92,07 91,07
Kab. Banjarnegara 96,30 95,33 95,58
Kab. Kebumen 81,86 87,01 85,37
Kab. Purworejo 68,31 85,50 80,83
Kab. Wonosobo 91,68 95,09 94,16
Kab. Magelang 89,38 94,62 93,24
Kab. Boyolali 84,61 88,70 87,56
Kab. Klaten 93,67 74,54 86,00

id
Kab. Sukoharjo 74,00 69,21 73,40
Kab. Wonogiri 70,32
o. 85,67 81,65
.g
Kab. Karanganyar 76,71 98,83 88,67
ps

Kab. Sragen 89,61 77,88 81,85


.b

Kab. Grobogan 94,94 84,92 86,77


ng

Kab. Blora 75,67 97,81 93,14


Kab. Rembang 94,73 92,99 93,49
te

Kab. Pati 87,90 83,91 85,31


ja

Kab. Kudus 69,25 85,53 72,18


://

Kab. Jepara 97,02 88,40 93,81


tp

Kab. Demak 93,24 95,28 94,46


ht

Kab. Semarang 67,88 79,81 74,94


Kab. Temanggung 85,22 93,76 91,36
Kab. Kendal 67,47 89,38 78,46
Kab. Batang 93,78 91,16 92,57
Kab. Pekalongan 84,05 92,23 87,11
Kab. Pemalang 87,00 100,00 94,23
Kab. Tegal 86,45 88,63 87,27
Kab. Brebes 84,84 95,43 90,79
Kota Magelang 68,12 - 68,12
Kota Surakarta 60,27 - 60,27
Kota Salatiga 85,62 - 85,62
Kota Semarang 79,38 27,56 77,61
Kota Pekalongan 84,76 40,94 83,50
Kota Tegal 86,61 - 86,61
Jawa Tengah 83,62 89,71 86,89

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 63


Tabel 28
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Diberi ASI Eksklusif
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 59,43 78,11 70,11
Kab. Banyumas 68,80 84,81 77,99
Kab. Purbalingga 64,61 93,23 87,26
Kab. Banjarnegara 60,19 78,35 76,34
Kab. Kebumen 42,51 87,31 72,47
Kab. Purworejo 61,95 92,52 90,00
Kab. Wonosobo 91,86 33,14 51,32
Kab. Magelang 60,26 65,59 63,87
Kab. Boyolali 68,52 68,33 68,37
Kab. Klaten 85,20 46,64 65,43

id
Kab. Sukoharjo 72,55 34,70 67,74
Kab. Wonogiri 63,71
o.
56,63 58,62
.g
Kab. Karanganyar 73,38 50,82 62,35
ps

Kab. Sragen 58,34 72,45 66,26


.b

Kab. Grobogan 61,87 70,52 69,41


ng

Kab. Blora 84,74 57,86 64,23


Kab. Rembang 56,50 39,54 44,84
te

Kab. Pati 36,28 66,70 53,04


ja

Kab. Kudus 45,12 100,00 56,27


://

Kab. Jepara 84,96 89,98 86,99


tp

Kab. Demak 64,18 67,62 65,69


ht

Kab. Semarang 44,56 18,38 23,96


Kab. Temanggung 56,28 49,88 52,20
Kab. Kendal 59,26 18,64 43,46
Kab. Batang 50,87 62,39 55,96
Kab. Pekalongan 60,61 45,66 55,60
Kab. Pemalang 42,26 40,66 41,31
Kab. Tegal 65,80 37,68 54,19
Kab. Brebes 44,60 19,39 27,21
Kota Magelang 32,79 - 32,79
Kota Surakarta 7,00 - 7,00
Kota Salatiga 74,23 - 74,23
Kota Semarang 71,15 0,00 70,31
Kota Pekalongan 48,97 0,00 46,27
Kota Tegal 43,61 - 43,61
Jawa Tengah 60,85 60,07 60,43

64 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 29
Persentase Anak Umur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Makanan/Cairan yang Diterima dalam 24 Jam Terakhir
Jawa Tengah, 2016

Jenis Makanan/Cairan yang Diterima dalam 24 Jam Terakhir

Air
Bubur, Susu
Tajin, Daging,
Kabupaten/Kota Nasi, selain
Air Madu, Kacang- Hati, Lain-
Roti, ASI, Telur Sayuran Buah
Putih Teh, Kacangan Jeroan, nya
Mie Keju,
Air Ikan
Jagung Yogurt
Gula
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kab. Cilacap 96,33 32,73 88,80 30,91 37,35 33,37 48,78 77,60 57,31 42,82
Kab. Banyumas 92,15 55,25 88,28 40,26 41,98 47,43 60,11 76,98 72,14 35,31
Kab. Purbalingga 92,47 45,22 88,64 32,95 35,83 28,98 43,77 68,40 67,61 46,69
Kab. Banjarnegara 98,54 43,38 89,28 31,49 39,75 26,92 63,45 78,94 53,67 52,61
Kab. Kebumen 95,22 67,45 84,35 33,02 47,32 25,21 60,58 71,13 68,95 37,94
Kab. Purworejo 92,18 51,76 89,44 27,50 42,57 40,36 48,88 83,93 56,44 45,37
Kab. Wonosobo 88,86 56,01 84,30 36,01 28,59 19,67 54,20 75,24 49,17 40,08

id
Kab. Magelang 84,67 56,47 91,55 34,78 33,66 19,31 44,46 67,27 46,28 54,24
Kab. Boyolali 80,37 49,89 87,47 31,87 54,59 27,54 50,47 75,72 50,31 37,17
Kab. Klaten 83,27 25,11 86,00 31,37
o.
53,04 40,44 56,73 85,13 69,70 36,61
.g
Kab. Sukoharjo 79,16 48,46 84,63 31,28 53,04 37,75 59,48 70,53 72,73 42,77
ps

Kab. Wonogiri 92,45 58,63 83,69 40,05 48,40 36,20 63,37 79,99 58,95 37,87
.b

Kab. Karanganyar 86,09 78,72 95,83 24,66 62,31 35,49 71,36 81,74 76,05 41,53
Kab. Sragen 91,33 49,98 81,34 37,93 49,86 32,61 55,07 84,63 62,52 46,48
ng

Kab. Grobogan 94,51 42,94 79,73 37,30 42,09 24,25 65,49 79,11 58,35 46,65
te

Kab. Blora 90,32 46,19 82,13 29,22 52,79 24,19 50,04 73,55 54,32 42,97
ja

Kab. Rembang 86,06 39,28 81,27 22,92 44,72 34,70 49,82 66,87 61,74 30,32
://

Kab. Pati 88,85 49,01 86,95 23,64 49,76 45,06 62,19 84,64 63,70 37,68
Kab. Kudus 88,59 55,79 85,96 42,23 62,29 52,40 65,80 79,13 72,71 43,94
tp

Kab. Jepara 90,66 41,28 85,68 24,58 43,04 29,78 59,51 75,21 47,66 27,17
ht

Kab. Demak 86,37 51,10 83,81 36,21 50,32 34,10 69,85 78,18 57,79 30,12
Kab. Semarang 88,43 53,50 87,22 27,78 51,91 38,97 50,97 70,11 65,23 40,78
Kab. Temanggung 84,84 57,78 84,15 31,08 41,85 25,47 52,96 69,51 51,20 36,07
Kab. Kendal 92,61 51,43 86,94 28,01 55,04 21,14 55,69 80,48 62,41 40,36
Kab. Batang 89,24 64,63 82,95 36,02 40,99 29,99 51,30 68,98 57,28 37,22
Kab. Pekalongan 91,59 57,33 88,44 34,39 50,99 33,17 52,08 73,39 67,89 46,47
Kab. Pemalang 93,48 54,49 84,83 47,81 36,92 43,18 58,96 73,08 71,39 41,75
Kab. Tegal 99,27 44,38 89,47 36,98 46,46 33,87 45,20 81,52 62,48 37,17
Kab. Brebes 98,08 36,84 78,69 22,50 29,45 24,09 39,32 60,92 43,55 32,70
Kota Magelang 93,34 60,72 79,15 46,58 65,18 62,75 76,91 80,28 87,11 58,76
Kota Surakarta 90,45 53,32 81,59 31,20 63,17 35,29 48,41 71,16 66,98 38,95
Kota Salatiga 84,95 43,46 90,76 14,17 50,37 29,25 50,96 76,31 59,02 21,72
Kota Semarang 98,66 52,20 89,36 26,14 58,97 37,38 51,39 82,43 70,98 33,47
Kota Pekalongan 92,68 79,67 87,47 28,84 45,95 34,40 61,64 76,65 67,50 31,79
Kota Tegal 94,17 52,47 83,95 35,00 48,77 54,54 53,20 70,07 74,54 55,39
Jawa Tengah 91,47 49,54 85,78 32,14 45,47 32,97 54,74 75,46 60,84 39,42

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 65


Tabel 30
Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 100,00 100,00 100,00
Kab. Banyumas 100,00 100,00 100,00
Kab. Purbalingga 100,00 100,00 100,00
Kab. Banjarnegara 100,00 100,00 100,00
Kab. Kebumen 100,00 100,00 100,00
Kab. Purworejo 96,58 100,00 98,85
Kab. Wonosobo 100,00 97,04 97,79
Kab. Magelang 100,00 98,82 99,14
Kab. Boyolali 100,00 100,00 100,00

id
Kab. Klaten 98,51 100,00 99,11

o.
Kab. Sukoharjo 100,00 .g100,00 100,00
Kab. Wonogiri 100,00 96,89 97,73
ps
Kab. Karanganyar 100,00 94,18 96,80
Kab. Sragen 100,00 95,60 96,91
.b

Kab. Grobogan 100,00 97,33 97,83


ng

Kab. Blora 100,00 100,00 100,00


te

Kab. Rembang 100,00 98,39 98,80


ja

Kab. Pati 97,57 100,00 99,12


://

Kab. Kudus 96,64 93,12 96,14


tp

Kab. Jepara 100,00 100,00 100,00


ht

Kab. Demak 100,00 100,00 100,00


Kab. Semarang 93,23 100,00 97,18
Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00
Kab. Kendal 100,00 92,99 96,41
Kab. Batang 100,00 97,32 98,75
Kab. Pekalongan 97,76 97,37 97,61
Kab. Pemalang 93,77 96,11 95,08
Kab. Tegal 93,70 96,64 94,89
Kab. Brebes 98,78 96,07 97,28
Kota Magelang 100,00 - 100,00
Kota Surakarta 100,00 - 100,00
Kota Salatiga 100,00 - 100,00
Kota Semarang 98,38 100,00 98,44
Kota Pekalongan 98,10 100,00 98,16
Kota Tegal 100,00 - 100,00
Jawa Tengah 98,53 98,34 98,43

66 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 31
Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi
Jawa Tengah, 2016
Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota Campak/
BCG DPT Polio Hepatitis B
Morbili
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 96,92 90,97 95,79 80,43 92,06
Kab. Banyumas 96,74 92,64 97,90 82,37 95,18
Kab. Purbalingga 93,83 91,50 94,25 80,17 92,25
Kab. Banjarnegara 97,17 88,72 96,08 83,53 89,40
Kab. Kebumen 99,27 92,82 97,37 84,70 94,10
Kab. Purworejo 98,05 93,47 95,82 80,28 96,76
Kab. Wonosobo 93,27 90,81 91,67 77,66 91,69
Kab. Magelang 94,92 90,32 92,96 79,31 92,10
Kab. Boyolali 98,75 93,10 98,50 80,87 93,20
Kab. Klaten 96,52 96,27 96,22 85,10 90,22

id
Kab. Sukoharjo 96,00 94,99 97,13 82,21 94,65
Kab. Wonogiri 93,86 85,14
o.
93,47 75,53 87,10
.g
Kab. Karanganyar 93,01 86,55 93,52 77,15 80,96
ps

Kab. Sragen 91,97 86,09 92,63 78,11 86,71


.b

Kab. Grobogan 93,76 87,30 92,67 81,07 88,92


ng

Kab. Blora 94,20 91,17 95,21 77,88 87,92


Kab. Rembang 94,39 91,71 94,66 71,43 94,81
te

Kab. Pati 95,39 90,77 95,28 77,54 90,31


ja

Kab. Kudus 92,18 81,83 88,18 73,18 90,91


://

Kab. Jepara 92,86 84,19 90,55 72,86 86,01


tp

Kab. Demak 98,10 94,87 97,34 80,19 93,84


ht

Kab. Semarang 97,50 94,56 96,17 83,63 92,88


Kab. Temanggung 95,22 93,66 95,45 80,96 95,26
Kab. Kendal 95,57 93,86 94,66 83,58 92,88
Kab. Batang 95,44 86,83 92,81 68,49 93,01
Kab. Pekalongan 91,87 87,10 91,72 75,27 89,33
Kab. Pemalang 91,17 84,28 91,66 72,97 86,64
Kab. Tegal 94,26 88,02 91,87 77,57 90,02
Kab. Brebes 92,37 85,74 93,74 70,32 88,84
Kota Magelang 96,70 88,98 95,12 80,87 92,51
Kota Surakarta 98,66 97,49 98,02 77,23 96,32
Kota Salatiga 98,31 97,75 97,75 87,17 100,00
Kota Semarang 97,80 90,15 95,22 77,56 93,31
Kota Pekalongan 91,13 86,10 94,62 63,91 81,16
Kota Tegal 98,90 93,96 98,90 81,18 94,43
Jawa Tengah 95,15 89,92 94,47 78,27 91,01

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 67


Tabel 32
Persentase Balita
menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi Imunisasi DPT
Jawa Tengah, 2016
Frekuensi Imunisasi (kali)
Kabupaten/Kota Total
1 2 3+ Tidak tahu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 13,30 6,94 78,30 1,46 100,00
Kab. Banyumas 6,43 2,39 90,26 0,92 100,00
Kab. Purbalingga 8,38 2,92 86,83 1,87 100,00
Kab. Banjarnegara 0,00 3,31 96,69 0,00 100,00
Kab. Kebumen 5,08 2,15 91,63 1,14 100,00
Kab. Purworejo 14,03 3,11 81,27 1,59 100,00
Kab. Wonosobo 6,80 1,44 91,76 0,00 100,00
Kab. Magelang 9,82 5,41 79,93 4,84 100,00
Kab. Boyolali 1,23 2,85 90,63 5,29 100,00
Kab. Klaten 8,70 6,33 77,74 7,23 100,00

id
Kab. Sukoharjo 7,39 2,49 90,12 0,00 100,00

o.
Kab. Wonogiri 25,79 2,52 69,90 1,79 100,00
Kab. Karanganyar 6,73 3,09 87,96
.g 2,22 100,00
Kab. Sragen 7,74 6,09 83,46
ps
2,71 100,00
Kab. Grobogan 10,62 5,34 76,90 7,14 100,00
.b

Kab. Blora 5,61 2,91 81,88 9,60 100,00


ng

Kab. Rembang 5,06 12,47 82,47 0,00 100,00


te

Kab. Pati 8,37 1,37 85,94 4,32 100,00


ja

Kab. Kudus 17,99 7,84 71,35 2,82 100,00


://

Kab. Jepara 10,01 2,44 82,45 5,10 100,00


tp

Kab. Demak 11,77 10,64 74,02 3,57 100,00


Kab. Semarang 8,34 4,89 84,70 2,07 100,00
ht

Kab. Temanggung 11,95 3,17 81,70 3,18 100,00


Kab. Kendal 6,74 3,73 86,01 3,52 100,00
Kab. Batang 18,34 6,11 74,83 0,72 100,00
Kab. Pekalongan 15,19 5,03 79,18 0,60 100,00
Kab. Pemalang 3,66 5,89 86,60 3,85 100,00
Kab. Tegal 8,98 14,05 71,65 5,32 100,00
Kab. Brebes 17,28 8,08 73,31 1,33 100,00
Kota Magelang 4,33 4,86 88,26 2,55 100,00
Kota Surakarta 6,75 8,74 84,02 0,49 100,00
Kota Salatiga 3,35 3,59 93,06 0,00 100,00
Kota Semarang 7,18 4,22 87,99 0,61 100,00
Kota Pekalongan 17,76 11,64 62,07 8,53 100,00
Kota Tegal 2,13 2,98 93,39 1,50 100,00
Jawa Tengah 9,49 5,50 82,35 2,66 100,00

68 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 33
Persentase Balita
menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi Imunisasi Polio
Jawa Tengah, 2016

Frekuensi Imunisasi (kali)


Kabupaten/Kota Total
1 2 3+ Tidak tahu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 6,60 3,28 89,81 0,31 100,00
Kab. Banyumas 3,97 4,91 91,12 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 5,86 7,19 86,45 0,50 100,00
Kab. Banjarnegara 1,97 5,23 92,22 0,58 100,00
Kab. Kebumen 7,24 1,94 90,52 0,30 100,00
Kab. Purworejo 1,85 5,13 93,02 0,00 100,00
Kab. Wonosobo 4,19 2,95 91,01 1,85 100,00
Kab. Magelang 2,73 4,52 91,22 1,53 100,00
Kab. Boyolali 5,65 2,55 91,02 0,78 100,00
Kab. Klaten 2,89 1,74 94,69 0,68 100,00

id
Kab. Sukoharjo 10,83 5,12 84,05 0,00 100,00

o.
Kab. Wonogiri 11,32 8,74 76,61
.g 3,33 100,00
Kab. Karanganyar 2,30 7,59 89,49 0,62 100,00
ps
Kab. Sragen 5,01 3,12 90,82 1,05 100,00
Kab. Grobogan 7,19 7,48 84,38 0,95 100,00
.b

Kab. Blora 4,41 9,01 86,58 0,00 100,00


ng

Kab. Rembang 5,12 3,26 91,62 0,00 100,00


te

Kab. Pati 3,73 3,07 92,29 0,91 100,00


ja

Kab. Kudus 9,21 8,47 80,91 1,41 100,00


://

Kab. Jepara 12,16 5,62 80,77 1,45 100,00


tp

Kab. Demak 6,26 8,04 85,33 0,37 100,00


ht

Kab. Semarang 4,26 5,40 89,95 0,39 100,00


Kab. Temanggung 3,30 4,67 90,70 1,33 100,00
Kab. Kendal 3,44 2,44 93,45 0,67 100,00
Kab. Batang 6,52 5,05 87,52 0,91 100,00
Kab. Pekalongan 13,17 3,00 83,50 0,33 100,00
Kab. Pemalang 7,69 5,21 87,10 0,00 100,00
Kab. Tegal 6,49 4,00 88,42 1,09 100,00
Kab. Brebes 13,30 8,22 78,48 0,00 100,00
Kota Magelang 6,69 5,98 85,70 1,63 100,00
Kota Surakarta 3,42 2,48 94,10 0,00 100,00
Kota Salatiga 0,99 2,69 96,32 0,00 100,00
Kota Semarang 4,37 4,80 90,83 0,00 100,00
Kota Pekalongan 9,54 15,24 75,22 0,00 100,00
Kota Tegal 2,46 3,78 93,76 0,00 100,00
Jawa Tengah 6,26 5,10 88,01 0,63 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 69


Tabel 34
Persentase Balita
menurut Kabupaten/Kota dan Frekuensi Imunisasi Hepatitis B
Jawa Tengah, 2016

Frekuensi Imunisasi (kali)


Kabupaten/Kota Total
1 2 3+ Tidak tahu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 7,43 3,67 86,73 2,17 100,00
Kab. Banyumas 9,24 3,19 87,06 0,51 100,00
Kab. Purbalingga 11,52 4,46 81,94 2,08 100,00
Kab. Banjarnegara 3,07 4,52 85,93 6,48 100,00
Kab. Kebumen 5,77 1,59 91,40 1,24 100,00
Kab. Purworejo 12,68 4,32 82,47 0,53 100,00
Kab. Wonosobo 4,48 3,98 89,36 2,18 100,00
Kab. Magelang 8,39 3,89 84,69 3,03 100,00
Kab. Boyolali 6,72 4,42 86,56 2,30 100,00
Kab. Klaten 9,38 13,77 71,99 4,86 100,00

id
Kab. Sukoharjo 5,88 2,19 91,93 0,00 100,00

o.
Kab. Wonogiri 15,78 6,67 70,66 .g 6,89 100,00
Kab. Karanganyar 8,10 2,78 85,52 3,60 100,00
ps
Kab. Sragen 11,17 3,14 80,41 5,28 100,00
Kab. Grobogan 8,84 4,75 81,70 4,71 100,00
.b

Kab. Blora 9,68 3,26 82,82 4,24 100,00


ng

Kab. Rembang 10,88 5,91 83,21 0,00 100,00


te

Kab. Pati 8,36 1,29 85,95 4,40 100,00


ja

Kab. Kudus 17,06 6,83 73,33 2,78 100,00


://

Kab. Jepara 13,03 4,10 78,24 4,63 100,00


tp

Kab. Demak 10,06 9,06 78,18 2,70 100,00


ht

Kab. Semarang 12,83 6,87 78,97 1,33 100,00


Kab. Temanggung 8,23 2,42 87,63 1,72 100,00
Kab. Kendal 4,90 4,97 87,08 3,05 100,00
Kab. Batang 16,02 5,67 75,37 2,94 100,00
Kab. Pekalongan 15,07 4,69 78,96 1,28 100,00
Kab. Pemalang 11,29 6,77 79,90 2,04 100,00
Kab. Tegal 10,90 10,38 74,36 4,36 100,00
Kab. Brebes 15,04 7,84 75,48 1,64 100,00
Kota Magelang 4,33 4,86 88,26 2,55 100,00
Kota Surakarta 6,75 8,74 84,02 0,49 100,00
Kota Salatiga 3,35 3,59 93,06 0,00 100,00
Kota Semarang 7,44 4,24 87,73 0,59 100,00
Kota Pekalongan 17,86 11,41 62,37 8,36 100,00
Kota Tegal 2,13 2,98 93,39 1,50 100,00
Jawa Tengah 9,85 5,24 82,19 2,72 100,00

70 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 35
Persentase Balita (0-4 Tahun) yang Mendapatkan Imunisasi Lengkap
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 63,34 81,37 75,27
Kab. Banyumas 82,65 73,18 78,25
Kab. Purbalingga 71,44 68,40 69,34
Kab. Banjarnegara 92,06 68,08 74,61
Kab. Kebumen 76,29 79,51 78,57
Kab. Purworejo 81,03 75,27 77,25
Kab. Wonosobo 77,14 75,54 75,96
Kab. Magelang 81,21 70,14 73,16

id
Kab. Boyolali 78,64 73,70 75,21

o.
Kab. Klaten 72,60 77,89 74,25
Kab. Sukoharjo 69,92 80,68 72,13
.g
Kab. Wonogiri 62,35 59,79 60,38
ps

Kab. Karanganyar 77,61 55,60 65,70


.b

Kab. Sragen 73,11 68,60 70,14


ng

Kab. Grobogan 73,21 69,17 69,88


te

Kab. Blora 80,50 70,87 73,16


ja

Kab. Rembang 75,21 65,18 68,16


://

Kab. Pati 71,37 76,28 74,49


tp

Kab. Kudus 58,17 60,41 58,60


Kab. Jepara 65,74 53,09 60,22
ht

Kab. Demak 64,29 75,91 71,14


Kab. Semarang 73,82 71,61 72,54
Kab. Temanggung 70,90 76,67 75,12
Kab. Kendal 77,45 72,89 74,88
Kab. Batang 55,42 65,42 60,83
Kab. Pekalongan 68,38 72,39 70,15
Kab. Pemalang 62,15 63,52 62,84
Kab. Tegal 63,77 74,93 68,28
Kab. Brebes 55,84 56,98 56,47
Kota Magelang 76,62 - 76,62
Kota Surakarta 74,04 - 74,04
Kota Salatiga 87,17 - 87,17
Kota Semarang 72,29 55,20 71,97
Kota Pekalongan 50,10 54,36 50,18
Kota Tegal 79,78 - 79,78
Jawa Tengah 70,05 70,25 70,16

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 71


Tabel 36
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok
Jawa Tengah, 2016

Kebiasaan Merokok
Kabupaten/Kota Tidak Total
Setiap Hari Tidak Tidak Tahu
Setiap Hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 21,45 2,49 75,86 0,20 100,00
Kab. Banyumas 22,11 2,42 75,43 0,04 100,00
Kab. Purbalingga 22,09 2,48 75,41 0,02 100,00
Kab. Banjarnegara 23,70 2,74 73,51 0,05 100,00
Kab. Kebumen 20,27 2,38 77,25 0,10 100,00
Kab. Purworejo 20,26 2,67 77,01 0,06 100,00
Kab. Wonosobo 26,09 4,18 69,63 0,10 100,00
Kab. Magelang 20,81 2,77 75,96 0,46 100,00
Kab. Boyolali 20,36 1,79 76,93 0,92 100,00

id
Kab. Klaten 16,07 2,20 81,68 0,05 100,00

o.
Kab. Sukoharjo 15,50 1,70 80,74
.g 2,06 100,00
Kab. Wonogiri 18,85 2,34 78,56 0,25 100,00
ps
Kab. Karanganyar 15,91 2,43 80,06 1,60 100,00
Kab. Sragen 18,64 2,59 78,77 0,00 100,00
.b

Kab. Grobogan 19,33 2,12 78,41 0,14 100,00


ng

Kab. Blora 20,86 1,64 77,34 0,16 100,00


te

Kab. Rembang 18,48 1,56 79,52 0,44 100,00


ja

Kab. Pati 17,89 2,18 79,76 0,17 100,00


://

Kab. Kudus 16,78 3,46 79,76 0,00 100,00


tp

Kab. Jepara 19,01 1,95 78,90 0,14 100,00


ht

Kab. Demak 18,87 2,34 77,81 0,98 100,00


Kab. Semarang 21,88 2,02 76,07 0,03 100,00
Kab. Temanggung 29,09 2,04 68,71 0,16 100,00
Kab. Kendal 20,39 2,53 76,53 0,55 100,00
Kab. Batang 19,06 2,08 78,65 0,21 100,00
Kab. Pekalongan 17,62 3,49 78,81 0,08 100,00
Kab. Pemalang 20,35 2,75 76,89 0,01 100,00
Kab. Tegal 19,57 2,22 77,52 0,69 100,00
Kab. Brebes 23,25 1,45 75,15 0,15 100,00
Kota Magelang 18,59 1,36 79,87 0,18 100,00
Kota Surakarta 16,94 2,42 80,49 0,15 100,00
Kota Salatiga 17,65 2,05 78,24 2,06 100,00
Kota Semarang 14,74 3,20 81,94 0,12 100,00
Kota Pekalongan 16,35 2,10 81,52 0,03 100,00
Kota Tegal 18,98 3,39 77,39 0,24 100,00
Jawa Tengah 19,82 2,39 77,48 0,31 100,00

72 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 37
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap
Jawa Tengah, 2016

Jumlah Batang Rokok Rata-


Kabupaten/Kota Total
rata
1-6 7 - 14 15 - 29 30 - 59 ≥ 60
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kab. Cilacap 1,78 7,89 11,46 28,88 49,99 100,00 63,44
Kab. Banyumas 1,57 9,34 13,97 34,51 40,61 100,00 58,63
Kab. Purbalingga 0,50 6,96 10,90 29,32 52,32 100,00 65,25
Kab. Banjarnegara 2,59 5,70 12,85 34,18 44,68 100,00 57,88
Kab. Kebumen 1,20 6,41 14,77 40,14 37,48 100,00 57,38
Kab. Purworejo 2,93 10,74 16,81 25,68 43,84 100,00 56,23
Kab. Wonosobo 8,23 16,14 14,28 33,05 28,30 100,00 44,64
Kab. Magelang 2,86 10,51 15,46 31,07 40,10 100,00 55,81
Kab. Boyolali 1,89 6,15 11,00 27,72 53,24 100,00 65,48

id
Kab. Klaten 1,45 5,23 12,18 24,98 56,16 100,00 77,90

o.
Kab. Sukoharjo 1,33 5,60 13,08
.g 25,73 54,26 100,00 68,26
Kab. Wonogiri 1,65 10,43 10,08 29,87 47,97 100,00 66,59
ps
Kab. Karanganyar 0,35 6,12 9,09 27,31 57,13 100,00 75,51
Kab. Sragen 2,09 6,51 8,12 23,43 59,85 100,00 73,59
.b

Kab. Grobogan 0,70 9,21 4,67 15,71 69,71 100,00 75,82


ng

Kab. Blora 0,93 5,77 7,18 22,19 63,93 100,00 76,75


te

Kab. Rembang 1,24 3,43 5,64 17,16 72,53 100,00 83,50


ja

Kab. Pati 1,14 4,23 9,06 29,79 55,78 100,00 67,71


://

Kab. Kudus 1,59 8,07 11,53 20,79 58,02 100,00 69,64


tp

Kab. Jepara 0,17 3,49 8,08 20,91 67,35 100,00 72,41


ht

Kab. Demak 1,50 3,61 7,10 18,50 69,29 100,00 82,45


Kab. Semarang 1,79 7,50 12,58 28,88 49,25 100,00 62,91
Kab. Temanggung 1,55 9,40 14,26 32,48 42,31 100,00 58,69
Kab. Kendal 1,65 6,88 10,91 30,72 49,84 100,00 62,20
Kab. Batang 1,27 6,75 11,35 32,59 48,04 100,00 61,08
Kab. Pekalongan 3,15 9,06 11,27 31,65 44,87 100,00 56,40
Kab. Pemalang 0,46 6,53 12,33 24,57 56,11 100,00 67,16
Kab. Tegal 0,74 4,91 5,77 24,66 63,92 100,00 71,37
Kab. Brebes 1,13 4,88 6,55 27,59 59,85 100,00 69,83
Kota Magelang 1,43 7,82 13,73 31,42 45,60 100,00 58,47
Kota Surakarta 3,00 8,97 16,20 24,45 47,38 100,00 64,04
Kota Salatiga 0,72 10,61 18,72 35,12 34,83 100,00 56,30
Kota Semarang 3,72 9,36 12,66 21,86 52,40 100,00 69,90
Kota Pekalongan 0,87 8,04 12,02 25,99 53,08 100,00 67,45
Kota Tegal 4,45 11,94 11,14 27,44 45,03 100,00 62,50
Jawa Tengah 1,79 7,37 10,95 27,49 52,40 100,00 65,95

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 73


Tabel 38
Persentase Penduduk yang Tidak Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok Sebelumnya
Jawa Tengah, 2016

Kebiasaan Merokok
Kabupaten/Kota Tidak Total
Setiap Hari Tidak Tidak Tahu
Setiap Hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Cilacap 1,78 1,00 97,19 0,03 100,00
Kab. Banyumas 1,75 1,12 97,13 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 1,32 0,66 98,02 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 1,80 1,46 96,63 0,11 100,00
Kab. Kebumen 0,69 0,81 98,47 0,03 100,00
Kab. Purworejo 1,71 1,05 97,18 0,06 100,00
Kab. Wonosobo 2,61 1,77 94,97 0,65 100,00
Kab. Magelang 1,16 1,57 97,17 0,10 100,00
Kab. Boyolali 2,26 0,86 96,55 0,33 100,00

id
Kab. Klaten 1,71 0,85 97,18 0,26 100,00

o.
Kab. Sukoharjo 2,30 1,03 96,61
.g 0,06 100,00
Kab. Wonogiri 1,43 1,50 96,61 0,46 100,00
ps
Kab. Karanganyar 0,89 0,91 97,26 0,94 100,00
Kab. Sragen 1,41 1,28 97,23 0,08 100,00
.b

Kab. Grobogan 0,81 0,27 98,70 0,22 100,00


ng

Kab. Blora 2,23 0,47 97,17 0,13 100,00


te

Kab. Rembang 1,35 0,75 97,90 0,00 100,00


ja

Kab. Pati 0,60 0,77 98,48 0,15 100,00


://

Kab. Kudus 0,83 0,96 98,21 0,00 100,00


tp

Kab. Jepara 0,41 0,44 99,03 0,12 100,00


ht

Kab. Demak 0,37 0,40 99,14 0,09 100,00


Kab. Semarang 1,46 1,50 97,04 0,00 100,00
Kab. Temanggung 2,64 0,79 96,57 0,00 100,00
Kab. Kendal 2,09 1,37 96,40 0,14 100,00
Kab. Batang 1,13 0,80 98,07 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 1,17 0,82 97,88 0,13 100,00
Kab. Pemalang 1,54 1,36 97,01 0,09 100,00
Kab. Tegal 0,68 0,86 98,24 0,22 100,00
Kab. Brebes 1,21 1,36 97,40 0,03 100,00
Kota Magelang 1,09 1,13 97,63 0,15 100,00
Kota Surakarta 1,12 0,52 98,36 0,00 100,00
Kota Salatiga 1,53 0,93 97,54 0,00 100,00
Kota Semarang 0,94 1,66 97,21 0,19 100,00
Kota Pekalongan 0,80 0,90 97,64 0,66 100,00
Kota Tegal 1,30 0,82 97,74 0,14 100,00
Jawa Tengah 1,33 1,02 97,50 0,15 100,00

74 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 39
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 78,32 66,81 70,87
Kab. Banyumas 78,01 79,73 78,84
Kab. Purbalingga 84,47 63,01 69,55
Kab. Banjarnegara 63,74 65,50 65,07
Kab. Kebumen 63,81 53,94 56,70
Kab. Purworejo 69,84 52,75 57,65
Kab. Wonosobo 96,07 85,87 88,30
Kab. Magelang 81,23 67,30 71,37
Kab. Boyolali 69,21 68,14 68,51

id
Kab. Klaten 75,81 76,21 75,94
Kab. Sukoharjo 76,73 73,40 76,05
Kab. Wonogiri 77,36
o. 65,49 68,17
.g
Kab. Karanganyar 77,83 93,27 85,21
ps

Kab. Sragen 71,05 80,96 77,85


.b

Kab. Grobogan 85,28 74,88 76,56


ng

Kab. Blora 94,01 85,57 87,60


te

Kab. Rembang 73,31 89,84 84,99


Kab. Pati 77,80 75,22 76,09
ja

Kab. Kudus 76,25 76,96 76,41


://

Kab. Jepara 76,73 73,50 75,41


tp

Kab. Demak 82,09 81,55 81,75


ht

Kab. Semarang 83,20 82,47 82,77


Kab. Temanggung 86,41 66,81 72,16
Kab. Kendal 92,81 80,02 86,11
Kab. Batang 86,54 63,01 72,61
Kab. Pekalongan 50,88 49,89 50,40
Kab. Pemalang 74,47 63,20 69,07
Kab. Tegal 75,53 66,83 71,87
Kab. Brebes 80,84 74,81 77,40
Kota Magelang 90,05 - 90,05
Kota Surakarta 87,84 - 87,84
Kota Salatiga 91,60 - 91,60
Kota Semarang 96,40 96,22 96,40
Kota Pekalongan 72,62 77,50 72,71
Kota Tegal 98,67 - 98,67
Jawa Tengah 80,37 72,05 75,88

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 75


Tabel 40
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Layak
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 76,74 73,87 74,88
Kab. Banyumas 77,29 80,62 78,89
Kab. Purbalingga 84,14 63,34 69,68
Kab. Banjarnegara 64,89 65,79 65,57
Kab. Kebumen 63,11 53,56 56,23
Kab. Purworejo 69,84 52,94 57,79
Kab. Wonosobo 95,68 86,17 88,43
Kab. Magelang 81,23 68,43 72,17
Kab. Boyolali 70,45 71,00 70,81

id
Kab. Klaten 76,03 76,21 76,09

o.
Kab. Sukoharjo 78,65 90,17 81,00
Kab. Wonogiri 78,28
.g
75,70 76,28
Kab. Karanganyar 78,16 93,27 85,38
ps

Kab. Sragen 80,44 82,35 81,75


.b

Kab. Grobogan 81,31 60,92 64,21


ng

Kab. Blora 93,83 84,81 86,99


te

Kab. Rembang 89,43 88,03 88,44


ja

Kab. Pati 77,80 73,19 74,74


://

Kab. Kudus 76,14 75,14 75,92


tp

Kab. Jepara 76,92 72,32 75,05


Kab. Demak 79,15 80,27 79,85
ht

Kab. Semarang 83,83 79,94 81,55


Kab. Temanggung 86,80 67,48 72,75
Kab. Kendal 92,41 80,41 86,11
Kab. Batang 86,89 64,67 73,74
Kab. Pekalongan 51,86 52,79 52,31
Kab. Pemalang 75,79 71,28 73,63
Kab. Tegal 75,78 67,49 72,29
Kab. Brebes 81,90 75,25 78,11
Kota Magelang 90,05 - 90,05
Kota Surakarta 88,00 - 88,00
Kota Salatiga 91,60 - 91,60
Kota Semarang 96,02 96,22 96,03
Kota Pekalongan 74,84 77,50 74,89
Kota Tegal 98,37 - 98,37
Jawa Tengah 80,80 72,46 76,30

76 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


Tabel 41
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Sanitasi Layak
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota
Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 76,88 62,13 67,34
Kab. Banyumas 71,88 61,73 67,00
Kab. Purbalingga 73,76 60,67 64,66
Kab. Banjarnegara 37,57 23,87 27,24
Kab. Kebumen 87,56 81,82 83,43
Kab. Purworejo 79,71 65,75 69,75
Kab. Wonosobo 22,14 17,64 18,71
Kab. Magelang 73,77 51,91 58,29
Kab. Boyolali 89,25 77,85 81,75

id
Kab. Klaten 88,13 81,36 85,90

o.
Kab. Sukoharjo 93,24 .g 98,17 94,25
Kab. Wonogiri 81,79 74,17 75,89
ps

Kab. Karanganyar 94,59 93,89 94,26


Kab. Sragen 89,76 79,67 82,83
.b

Kab. Grobogan 93,20 73,30 76,51


ng

Kab. Blora 88,65 64,64 70,44


te

Kab. Rembang 81,96 78,58 79,58


ja

Kab. Pati 91,25 79,25 83,28


://

Kab. Kudus 90,05 61,36 83,67


tp

Kab. Jepara 57,59 34,43 48,16


ht

Kab. Demak 86,77 77,39 80,86


Kab. Semarang 69,73 59,58 63,78
Kab. Temanggung 44,18 27,66 32,17
Kab. Kendal 80,97 60,25 70,11
Kab. Batang 69,81 36,22 49,92
Kab. Pekalongan 71,41 50,10 61,02
Kab. Pemalang 73,36 60,84 67,36
Kab. Tegal 73,85 65,70 70,42
Kab. Brebes 76,46 56,69 65,19
Kota Magelang 79,47 - 79,47
Kota Surakarta 83,54 - 83,54
Kota Salatiga 92,44 - 92,44
Kota Semarang 90,26 95,09 90,33
Kota Pekalongan 85,40 65,27 85,03
Kota Tegal 89,63 - 89,63
Jawa Tengah 79,93 62,74 70,66

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016 | 77


Tabel 42
Persentase Rumah Tangga Kumuh
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
Jawa Tengah, 2016

Daerah Tempat Tinggal


Kabupaten/Kota
Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Kab. Cilacap 1,81 1,48 1,59
Kab. Banyumas 0,65 1,14 0,89
Kab. Purbalingga 1,46 0,44 0,75
Kab. Banjarnegara 1,59 2,13 1,99
Kab. Kebumen 1,87 2,49 2,32
Kab. Purworejo 2,32 3,16 2,92
Kab. Wonosobo 1,59 2,99 2,66
Kab. Magelang 1,61 2,58 2,30
Kab. Boyolali 0,00 1,61 1,06

id
Kab. Klaten 1,08 0,00 0,72

o.
Kab. Sukoharjo 2,23 0,00
.g 1,77
Kab. Wonogiri 0,42 0,79 0,70
ps

Kab. Karanganyar 0,65 0,67 0,66


Kab. Sragen 0,41 1,15 0,92
.b

Kab. Grobogan 0,00 1,33 1,12


ng

Kab. Blora 1,62 0,89 1,07


te

Kab. Rembang 1,73 1,67 1,68


ja

Kab. Pati 2,11 1,13 1,46


://

Kab. Kudus 1,31 3,88 1,88


tp

Kab. Jepara 2,06 3,06 2,47


ht

Kab. Demak 2,11 1,82 1,92


Kab. Semarang 1,21 0,70 0,91
Kab. Temanggung 1,49 1,01 1,14
Kab. Kendal 1,21 0,26 0,71
Kab. Batang 0,82 0,18 0,44
Kab. Pekalongan 4,27 1,72 3,02
Kab. Pemalang 2,96 2,89 2,93
Kab. Tegal 0,99 1,20 1,08
Kab. Brebes 3,46 2,12 2,69
Kota Magelang 4,29 - 4,29
Kota Surakarta 9,89 - 9,89
Kota Salatiga 1,87 - 1,87
Kota Semarang 2,07 0,00 2,04
Kota Pekalongan 3,51 0,00 3,45
Kota Tegal 1,22 - 1,22
Jawa Tengah 2,01 1,55 1,76

78 | Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016


ht
tp
://
ja
te
ng
.b
ps.
go
.id

Anda mungkin juga menyukai