Laporan Ekotum Life From Rahmi Dafitri 1930106041 - Compressed
Laporan Ekotum Life From Rahmi Dafitri 1930106041 - Compressed
EKOLOGI TUMBUHAN
Oleh :
Dosen Pembimbing :
RIZKI S.SI M.P
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya.
tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya Ruang
lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Dalam
suatu sistem ekologi, tumbuhan sebagai satu kesatuan makhluk hidup secara
individu disebut jenis atau spesies, yang kemudian berkelompok dengan sesama
jenisnya membentuk populasi tumbuhan. Kumpulan berbagai jenis tumbuhan
bersama-sama membentuk komunitas tumbuhan.
Secara lebih formal ekologi didefenisikan sebagai kajian yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan
lingkungan fisik dan biotik secara menyeluruh. Jadi dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dan lingkungannya (biotik dan abiotik) dalam suatu
ekosistem.
Dalam ekologi tumbuhan kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya
hanya pada tingkat populasi tumbuh-tumbuhannya saja. Komunitas tumbuhan
tidak mungkin dilakukan penelitian pada seluruh area yang ditempati oleh suatu
komunitas terutama area tersebut sangat luas. Oleh karena itu dapat dilakukan
penelitian di sebagian area komunitas tersebut dengan syarat bagian tersebut
dapat mewakili seluruh komunitas.
Spektrum bentuk hidup dapat dibuat data berbagai tipe komposisi spesies
komunitas tumbuh-tumbuhan. Kebanyakan kajian mengenai spekrum bentuk
hidup hanya sekedar berdasarkan atas daftar spesies (flora) penyusun tegakan
yang berbeda atau area georafi yang berbeda. Dalam kondisi ini, persentase
spesies yang termasuk ke dalam setiap kelas bentuk hidup akan membentuk
spektrum.
Spektra dapat dibuat dari data berbagai tipe komposisi. Kebanyakan
kajian berkepentingan dengan spektra life form berdasarkan pada sekedar daftar
spesies tegakan (stand) yang berbeda atau area geografi berbeda. Interpretasi
spektra tipe life form dapat dibaca berdasarkan spekrtrum normal yang dibuat
Raunkier. Spektrum normal untuk flora dunia berdasarkan pada 1000 spesies
yang dipilih secara acak dipakai sebagai pembanding. Porsentase spesies dalam
berbagai klas life form untuk spektrum normal. Raunkiaer telah mengembangkan
spektrum bentuk hidup normal untuk flora di dunia. Spektrum bentuk hidup ini di
dasarkan pada 1000 spesies tumbuh-tumbuhan yang dipilih secara acak dan
digunakan sebagai pembanding.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan menentukan
spektrum life form.
C. Manfaat Praktikum
Dari praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui spektrum
life form dan membandingkannya dengan skala Raunkiaer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dijalankan dalam pratikum kali ini yaitu:
1. Setelah ditemukan luas penutupan (cover) masing masing jenis
kemudian ditabulasikan menjadi data untuk tiap bentuk kehidupan (life
form) nya dengan skala Blaun-Blanquest. Satuan yang sebelumnya
cm dikonversi dulu ke meter.
2. Data yang yang diperoleh dari cover (πr2) dilihat kisaran nilainya,
perhatikankisarannilaitersebutuntukmenentukanbesaranBraun-
Blanquet dan rerata derajat covernya, kemudian menghitung
persentase masing-masing bentuk hidup dengan rumus sebagai
berikut:
Persentase life form= jumlah rerata masing masing tipe
bentuk hidup x100%
Jumlah rerata keseluruhan tipe bentuk
hidup
3. Setelah ditemukan rerata derajat persentase cover masing-masing
bentuk kehidupan (life form) kemudian dibandingkan dengan
kehidupan (life form) Normal Raunkiaer sebagaiberikut:Tiap tegakan
diperbandingkan dengan Spektrum Life Form Normal Raunkier
P Ch H Th
46 9 26 6 100%
Menggambarkan spektrum life form masing-masing daerah kajian dalam
bentuk diagrambatang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Daerah terdedah (plot I)
R Cover Spectrum life form
No. Nama
species (cm) ( πr2) Ph Ch He Cr Th
1. Citrus × 0,12 0,045
aurantiifolia
2. Ananas 0,135 0,057
comosus
3. Artocarpus 0,14 0,061
heterophyllus
4. Mangifera 0,16 0,0803
indica
Raunkier 46 9 26 6 13
Daerah 100%
Ternaung
Life Form P Ch He Cr Th
Raunkier 46 9 26 6 13
Life Form P Ch H Cr Th
Raunkier 46 9 26 6 13
120
100
80
rerankier
60 terdadah
transisi
40 ternaung
20
0
P Ch H Cr Th
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis diketahui bahwa bentuk kehidupan (life form) yang paling
mendominasi vegetasi di km. 5 pulau punjung adalah
Phanerophyte,Chamaeophyte, dan Cryptophite dengan hasil penutupan
(cover) yang paling tinggi. Keanekaragaman tumbuhan di suatu wilayah
akhirnya menentukan tipe vegetasi di wilayah tersebut. Salah satu tipe
vegetasi dapat ditentukan dengan melihat physiognomi vegetasi tersebut.
bentuk kehidupan (life form) yang paling dominan di wilayah tersbut. Bentuk
kehidupan (life form) merupakan keseluruhan proses hidup dan muncul
secara langsung sebagai respon atas lingkungan. Bentuk kehidupan (life
form) dikelompokkan atas dasar adaptasi organ kuncup untuk melalui kondisi
yang tidak menguntungkan bagi tumbuhan.Raunkier mengelompokkan
bentuk kehidupan (life form) tumbuhan bersarakan posisi dan tingkat
perlindungan tunas dalam untuk memunculkan kembali tubuh tumbuhan
pada musim yang sesuai.Sesuai dasar ini, maka tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi 5 kelas utama life form yang neliputi: Phanerophyte,
Chamaephyte, Hemikriptophyte, Chryptophyte, danTherophyte.
DAFTAR PUSTAKA
Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. New York: Macmillan Publishing Co.
Sumber Article : http://nurulbio91.blogspot.com/2013/12/laporan-
praktikum-ekologi-tumbuhan.html.