Anda di halaman 1dari 4

3.

Menentukan Luas Pengujian Pengendalian


Luas pengujian pengendalian dalam audit perusahaan nonpublic tergantung pada
keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat
diandalkan untuk mengurangi resiko pengendalian
4. Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan

Pengujian pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi keefektifannya.


Sebagian besar auditor relative mudah menentukan sifat pengujian pengendalian
dari sifat pengendalian tersebut. Contohnya yaitu:

o Pengendalian internal: menandatangani pesanan pelanggan setelah


kreditnya disetujui
o Pengujian pengendalian: memeriksa apakah pesanan pelanggan telah
ditandatangani dengan benar

Pengujian pengendalian yang umum untuk penjualan adalah memperhitungkan


urutan dari berbagai jenis dokumen. Contohnya yaitu:

o Akuntansi untuk ukuran dokumen pengiriman dan pelurusan masing-


masing ke salinan faktur penjualan serta pencatatan dalam jurnal
penjualan menyediakan bukti kelengkapan.
5. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan
Prosedur audit pengujian substantif atas transaksi yang hanya dilakukan jika
ada situasi tertentu yang memerlukan perhatian audit khusus, seperti jika ada
defisiensi atau kelemahan pengendalian internal.
o Mencatat penjualan yang terjadi
Auditor memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungking terjadi :
a. Penjualan dimasukan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah
dilakukan
Audit dapat memvouching ayat jurlan tertentu dalam jurnal penjualan ke
Salinan pengirim dan dokumne pendukung lainnya. Jika auditor masih merasa
khawatir maka auditor harus menelusuri jumlah catatan persediaan perpetuan
untuk menguji apakah persediaan telah berkurang.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
Audit dapat menentukan dengan mereview secara numeris daftar transaksi
penjualan yang dicatat untuk melihat apakah ada nomor yang sama atau
duplikat. Auditor juga dapat menguji pembatalan dokumen pengiriman yang
tepat. Pembatalan tersebut dapat menurunkan kemungkinan bahwa dokumen
pengiriman akan digunanakan untuk mecatat penjualan lainnya
c. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Hal ini dapat terjadi biasanya dikarenakan orang yang mencatat penjualan
juga mengotorisasi pengiriman. Auditor dapat menelusuri informasi tentang
pelanggan pada faktur penjualan ke file induk pelanggan.

Dua jenis salah saji yang pertama dapat disebabkan oleh kesalahan atau
kecurangan, sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan
konsekueni potensial dari ketiga jenis salah saji tersebut sangatlah besar karena
akan menimbukan lebih saji (overstatement) asset dan laba.

6. Arah Pengujian
Auditor haru memahami perbedaan antara menelusuri dokumen sumber ke
jurnal dan memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber. Pengujian
yang pertama adalah untuk transaksi yang dihilangkan (tujuan kelengkapan);
sementara yang kedua adalah untuk transaksi yang tidak ada (tujuan
keterjadian)
7. Penjualan Dicatat dengan Akurat
Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal
berikut:
o Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
o Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
o Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi

8. Pemahaman mengenai hubungan di antara kolom-kolom pada Tabel 14-2


a. Kolom 1 memasukkan keenam tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi.
o Tujuan umum: sama bagi setiap kelas transaksi,
o Tujuan Khusus: bervariasi untuk penjualan, penerimaan kas, atau
setiap kelas transaksi lainnya
b. Kolom 2 menyajikan daftar satu atau lebih pengendalian internal ilustratif
untuk setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
c. Kolom 3 mencantumkan satu pengujian pengendalian yang menguji
pengendalian internal dalam kolom 2.
d. Kolom 4 mencantumkan defisiensi pengendalian internal
e. Kolom 5 mencantumkan pengujian substantif atas transaki yang umum
yang mendukung tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi khusus
dalam kolom 1.

Anda mungkin juga menyukai