Bab 1-5
Bab 1-5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan
pikir anak indonesia yang dapat digunakan pada masa yang akan
datang.
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasangan
yang saling berlawanan. Olahraga ini mirip dengan tenis,
sama
dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu pada malam senin
masih sering tersangkut di net dan tidak sedikit yang keluar dari
B. Identifikasi Masalah
yang signifikan antar ketepatan smash silang dan smash lurus pada
lubuklinggau
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
PGRI LLG
2. Secara Praktik :
a. Bagi Siswa
PGRI LLG.
bulutangkis.
Berikutnya
d. Bagi Masyarakat
LLG
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teori
1. HakikatBulutangkis
Bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal)
melewati jaring net agar jatuh di daerah lapangan lawan yang telah
yang sama.
hujan,panas dan lain sebagainya, sebaiknya Jika ada ruangan yang memadai
bulutangkis.
a. PukulanSmash
tubuh yang harmonis. Karakteristik pukulan ini adalah keras, laju jalannya
meraih angka.
bulutangkis.
3. HakikatKetepatan
a. PengertianKetepatan
sasaran, (3) Ketajaman indera dan pengaturan saraf, (4) Jauh dekatnya
suatu gerakan.
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) dan luar
(eksternal). Faktor internal antara lain penguasaan teknik, koordinasi
4. Hakikat Smash
Pukulan smash lurus adalah pukulan keras yang sering dipakai dalam
angka.
silang, laju shuttlecock lebih jauh dari garis dalam lapangan tetapi
smash ini bisa mengecoh lawan saat sudah siap menerima smash,
mendapatkan poin.
Smash Lurus.
permainan. Gerak persiapan pada saat akan melakukan smash silang dan
smash lurus adalah sama. Perbedaannya terletak pada sasaran pemain dalam
mengiris bola sehingga laju bola nya tidak secepat smash lurus. Gerakan
pukulan smash silang sama dengan gerak dropshoot silang tapi kekuatannya
yang berbeda.
bola dari pukulan smash lurus biasanya lurus kedepan dan tajam serta
menukik kebawah.
hampir sama dengan smash lurus tenaga harus maksimal. Tetapi pemain
harus melakukan gerakan mengiris bola. Hal ini sangat penting dengan
sudah cukup terampil maka smash ini sangat baik untuk mematikan lawan.
Laju bola dari pukulan smash silang laju bola nya tidak secepat smash lurus.
smash silang. Sesuai dengan sasaran pukulan smash, yaitu sedekat mungkin
memiliki hasil ketepatan yang baik. Walaupun demikian, pukulan smash lurus
memerlukan pengaturan tenaga yang baik. Berbeda dengan smash silang, laju
shuttlecock dari pukulan smash silang lebih jauh dari garis dalam lapangan
tetapi smash ini bisa memperdaya lawan saat sudah siap ketika akan
menerima smash, sehingga pukulan smash silang ini di katakan efektif untuk
mendapatkan poin. karena tingkat kesukaran teknik ini lebih sulit daripada
1. PengertianEkstrakurikuler
dimiliki.
biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk
seutuhnya.
penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur
oleh
masing.
kehidupanmasyarakat.
luar jam pelajaran dengan susunan progam latihan sesuai dengan keadaan dan
latihannya 2 kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu pukul
Embun Semimbar.
Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk
antara jumping smash lurus dan jumping smash silang pada sekolah
lurus lebih baik dari jumping smash silang. Hasil uji diperoleh nilai uji-t antara
jumping smash lurus dan jumping smash silang dalam keterampilan
bulutangkis yang memiliki nilai t hitung 8.850, (df = 19) pada taraf signifikansi
5%, karena t hitung lebih besar dari t-tabel maka ada perbedaan yang
F. Kerangka Berpikir
waktu luang, dan mencari siswa berbakat dalam bidang olahraga khususnya
dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu.
terarah baik itu smash silang maupun smash lurus sangat penting untuk para
pemain. Apabila seorang pemain memiliki Pukulan smash yang terarah dan
smash lurus maupun smash silang. Hal tersebut bisa dilihat ketika para pemain
melakukan smash, baik itu smash lurus maupun smash silang, bola masih
sering keluar dari lapangan dan tersangkut di net. Untuk mencegah hal tersebut
perlu diadakan pengujian tentang perbedaan ketepatan smash lurus dan smash
kemampuan mahasiswa pada saat melakukan smash lurus dan smash silang.
EKSTRAKURIKULER
BULUTANGKIS
G. Hipotesis Penelitian
perbedaaan yang sangat signifikan antara ketepatan smash silang dan smash lurus di
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
diperoleh dari penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang
yang dihadapi. Masalah penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang
X1 UJI BEDA X2
penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empirik dari objek, yaitu
tentang uji perbedaan ketepatan smash lurus dan silang dalam keterampilan
mahasiswi STKIP PGRI Lubuklinggau. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam
penelitian ini, maka berikut ini beberapa definisi yang digunakan dalam
Pukulan smash lurus adalah sejumlah angka yang diperoleh testee setelah
sejauh mungkin dengan net dan dekat dengan garis dalam lapangan ke daerah
lawan dengan pukulan sehingga menghasilkan pukulan yang tajam dan laju
shuttlecock yang cepat. Smash lurus adalah pukulan yang cepat, diarahkan
kebawah dengan kuat dan tajam menurut Tony Grice (1996: 85), dalam
tenaganya.
bidang permainan lawan. Smash silang tidak secepat smash lurus. Hal ini
mengiris shuttlecock. Smash silang menurut Syahri Alhusin (2007: 45) pemain
melakukan geraknya hampir sama dengan smash lurus tetapi tenaganya kurang
Populasi dengan jumlah tertentu disebut populasi finit. Sedangkan populasi yang
Populasi adalah apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
populasi pada penelitian ini dijadikan sebagai sampel penelitian. Melalui metode
penelitian kita, dalam ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
1. Instrumen
penomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih
Namun demikian dalama skla yang paling rendahlaporan juga dapat dinyatakan
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes. Tes ini dapat
silang dan smash lurus. Adapun tes yang digunakan yaitu tes ketepatan
pukulan smash lurus dan pukulan smash silang. Tes ketepatan pukulan smash
lurus dan pukulan smash silang dilakukan untuk mengukur ketelitian dan
dengan pukulan smash. Adapun rancangan tes dapat dilihat pada uraian
berikut,
a. Perlengkapan:
1. Lapangan Bulutangkis
2. Net
4. Raket
5. Alat Tulis
b. Lapangan Sasaran yang digunakan dalam tes smash lurus dan silang dapat
m 35c
5 4 3 2 1
Y XX
Y X Pengumpan Testee
5 4 3 3 2 1
m 2,64
cm
Peneliti 1,32 m 1,98 m NE
akan dilakukan.
b. Posisi testee berada di tengah bidang service kanan atau bidang service kiri
dengan mengambil jarak 1 meter dari short service line dan 1 meter dari garis
tengah lapangan.
e. Pukulan smash yang dilakukan oleh testee yang pertama adala pukulan
1. Bila shuttlecock jatuh pada garis samping untuk tunggal pada jarak 1,98 M dari
2. Bila shuttlecock jatuh pada service count right dan left pada jarak 1,32 M
3. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 1,32 M sampai 2,64
4. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 2,64 M sampai 3,96
5. Bila shuttlecock jatuh pada long service line for single, maka skor yang
diperoleh 5 (lima)
6. Bila shuttlecock jatuh pada garis antara dua sasaran smash, maka skor
dan smash.
g. Apabila shuttlecock tidak enak untuk smash, maka boleh tidak melakukan
smash.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
signifikan > 0,05, dan sebaliknya dinyatakan tidak normal jika nilai
b. Uji Homogenitas
populasi yang di uji coba sama atau tidak setelah melakukan pengujian.
Varians (Anova) adalah bahwa varian beberapa populasi adalah sama. Perhitungan
Kriteria pengujian ini adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka populasi data tidak sama.
Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka populasi data adalah sama (homogen).
2. Uji Hipotesis
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis uji
komparasi yaitu Uji Perbedaan Rata-Rata Dua Sampel Berpasangan. Uji ini
digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata untuk dua sampel
bebas yang berpasangan dimana perbedaan dari sebuah sampel dengan subyek
yang sama mengalami dua perlakuan. Adapun dua perlakuan dalam penelitian ini
LLG
Terlihat dari ringkasan statistik dari kedua variable tersebut dapat disimpulkan untuk nilai
rata-rata smash lurus adalah sebesar 26,40 dengan standar deviasinya 4,624 sedangkan
untuk nilai rata-rata smash silang adalah sebesar 16,30 dengan standar deviasinya 3,561
N Correlation Sig.
Jadi untuk korelasi antara kedua variable tersebut adalah 0,390 artinya
Ada perbedaan yang signifikan antara kedua variable tersebut.
Paired Samples Test
Paired Differences
Lower
95% Confidence
Interval of the
Difference
Upper
Nilai T hitung nya adalah 6.935 dan untu T tabelnya adalah 9. Apabila T hitung >
T tabel maka hasilnya signifikan sedangkan kalau T hitung < T tabel maka
hasilnya tidak signifikan. Untuk pada penelitian ini nilai T hitung nya 6.935 > T
tabel nya 9 berarti signifikan. Sedangkan untuk sig. ( 2-tailed) ini terlihat bahwa
probabilitasnya 0,000 < 0,05 artinya bahwa H0 ditolak dan Ha diterima jadi, ada
perbedaan yang signifikan antara ketepatan smash lurus dan smas silang pada
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil
yaitu ada perbedaan ketepatan smash silang dan smash lurus dalam
keterampilan bulutangkis pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis STKIP
PGRI LLG.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan uji t yaitu
diperoleh thitung>ttabel yaitu 6.935 > 9 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
sebesar 0,000< 0,05 karena t hitung lebih besar daripada t tabel, maka
dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima. Menolak Ho dan
menerima Ha berarti terdapat perbedaan yang signifikan ketepatan smash
silang dan smash lurus
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas maka adapun implikasi dari hasil
penelitian ini yaitu :
1. Pembina atau pelatih supaya melatih peserta ekstrakurikuler di STKIP
PGRI LLG dengan intensitas yang lebih lama lagi terutamanya pada
teknik smash supaya ketepatan smash peserta ekstrakurikuler
meningkat.
2. Memacu semangat peserta ekstrakurikuler untuk berlatih lebih giat
ketika ekstrakurikuler berlangsung
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini kami lakukan dengan semaksimal mungkin, namun
tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang ada, yaitu:
1. Pada saat penelitian, peneliti sulit mengontrol faktor-faktor lain yang
mungkin mempengaruhi hasil tes, seperti: waktu istirahat, kondisi
tubuh, mental peserta dan sebagainya.
2. Terbatasnya jumlah dana dan waktu sehingga menggunakan
shuttlecock yang kwalitasnya biasa-biasa saja.
3. Tidak membedakan kemampuan peserta putra dan putri dalam
pengambilan data.
D. Saran
1. Untuk peserta ekstrakurikuler: untuk melatih kemampuan teknik
smash silang supaya dapat menguasai teknik smash silang dan smash
lurus sama baiknya.
2. Untuk pelatih : memberikan latihan dengan intensitas lebih untuk
teknik smash silang supaya peserta ekstrakurikuler dapat menguasai
teknik smash silang dengan baik. Apabila peserta ekstrakurikuler
mampu menguasai smash lurus dan smash silang maka akan sangat
membantu ketika mengikuti sebuah perlombaan.
DAFTAR PUSTAKA
Priyastama, romie. 2017. Buku Sakti Kuasai SPSS. Bantul : Start UP.
Aksan, Hermawan. 2016. Mahir Bulutangkis. Bandung : Nuansa.
Winarno. 2013. Metodelogi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relavan dan Bermutu.
Jakarta : Balai Pustaka.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Afabeta.
DOKUMENTASI PENELITIAN