Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan merupakan sebuah kumpulan-kumpulan

strategi yang digunakan oleh sebuah institusi dalam menjalankan

program pendidikannya. Sistem adalah struktur yang memiliki

rangkaian-rangkaian unsur-unsur pendidikan yang integral yang

membentuk suatu kesatuan yang utuh. Sebuah struktur yang

didasari oleh ideology dasar sebagai pijakan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan tertentu dengan mekanisme yang tertib dan

teratur. Mekanisme inilah yang mengatur secara langsung sistem

pendidikan ketika dihadapkan kepada realita proses belajar

mengajar secara langsung.

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar

sebagai manusia untuk mengembangkan kemampuannya maupun

manusia lain atau memberikan nilai dan norma yang dimilikinya

kepada orang lain serta masyarakat. Proses pemindahan nilai dan

norma itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

adalah melalui pengajaran, melalui pelatihan

Keberhasilan dalam meleksanakan program pendidikan

keterampilan pilihan terikat akan dipengaruhi oleh

1) Kemampuan menentukan jenis keterampilan yang disajikan


berdasarkan hasil analisis tentang jenis-jenis pekerjaan yang

terbuka dalam masyarakat.

2) Kemampuan dalam melakukan bimbingan kepada anak-anak

dalam menentukan jeni-jenis keterampilan yang serasi dengan

minat dan kemampuannya.

3) Kemampuan dalam mengembangakan program dan

meleksanakan sesuai dengan tuntunan pekerjaan yang terbuka

dan

4) Kemampuan dalam mengembangkan tenaga pengajar dan

menyediakan perlengkapan pendidikan yang diperlukan.

Menurut Yudha M. Saputra dalam Feri Novi Andri (2010: 1)

sekolah seharusnya mempunyai tiga kegiatan program

pendidikan, antara lain:

a. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang

dilaksanakan di dalam sekolah yang pengelolaan waktunya

telah ditentukan dalam program.

b. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di

luar jam pelajaran biasa, yang bertujuan agar siswa lebih

memperdalam dan lebih menghayati apa yang telah dipelajari

pada kegiatan intrakurikuler

c. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di

sekolah tetapi pelaksanaannya di luar jam sekolah biasa

dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa, antara lain


mengenal hubungan antar mata pelajaran, penyaluran minat

dan bakat serta pembinaan manusia seutuhnya.

Jadi dapat disimpulkan dari tiga kegiatan diatas yaitu memiliki

fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan anak

bangsa, meningkatkan pengetahuannya dan mengembangkan pola

pikir anak indonesia yang dapat digunakan pada masa yang akan

datang.

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di UKM

bulutangkis STKIP PGRI LLG, mahasiswa harus untuk mengikuti

1 kegiatan ekstrakurikuler, di mana salah satu kegiatan

ekstrakurikuler tersebut bersifat wajib diikuti oleh mahasiswa. Dari

kegiatan ekstrakurikuler bola voli, bulutangkis, tennis meja, putsal,

renang, silat, bola basket dan lain sebagainnya.

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di STKIP

PGRI LLG adalah bulutangkis. Olahraga ini merupakan salah satu

cabang olahraga yang menjadi favorit bagi peserta ekstrakurikuler

di STKIP PGRI LLG dilakukan di dalam ruangan tertutup.

Sehingga dalam melakukan kegiatan ini tidak bergantung pada

cuaca, karena dengan keadaan cuaca sedang panas ataupun hujan

pembinaan ekstrakurikuler bulutangkis ini akan tetap berjalan.

Bulu tangkis adalah salah satu cabang yang digemari

masyarakat indonesia setelah sepak bola. Bulutangkis adalah suatu

olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasangan
yang saling berlawanan. Olahraga ini mirip dengan tenis,

bulutangkis bertujuan memukul bola yaitu kok atau shuttlecok

melewati jaring agar jatuh dibidang permainan lawan yang sudah

ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang

sama

Olahraga saat ini berkembang sangat pesat hampir setiap orang

di dunia menyenangi yang namanya aktivitas olahraga. Dan

olahraga sendiri sudah menjadi gaya hidup bagi hampir setiap

orang. Tujuan olahraga sendiri itu merupakan untuk mengisi waktu

luang, rekreasi, dan kebugaran jasmani seseorang itu sendiri serta

untuk tujuan prestasi. Prestasi itu sendiri didapat dari program

latihan yang teratur, disiplin, dan memerlukan waktu yang lama

yang dilakukan sejak usia dini.

Kegiatan ektrakurikuler bulutangkis di STKIP PGRI LLG

dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu pada malam senin

dan malam rabu .Mahaiswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

bulutangkis di kampus diharapkan dapat meningkatkan prestasi

keterampilan bermain bulutangkis khususnya teknik smash.

Smash adalah pukulan overhead (atas) yang diarahkan

kebawah dan dilakukan dengan tenaga penuh . pukulan ini identik

dengan pukulan menyerang. ( Hermawan Akhsan. Hal 78 2012)


agar pada saat permaina bisa memperoleh hasil yang baik

dalam melakukan pukulan smash harus menggunakan teknik yang

benar. Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada mahasiswa

mahasiswi yang mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis di STKIP

PGRI LLG menunjukkan bahwa ketepatan pukulan smash baik itu

smash silang maupun smash lurus pada peserta ekstrakurikuler

masih rendah. Pada saat melakukan smash silang, shuttlecock

masih sering tersangkut di net dan tidak sedikit yang keluar dari

lapangan pertandingan. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan

pegangan raket dan ketepatan saat memukul.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa persoalan sebagai berikut :

a. Tidak semua mahasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler

bulutangkis di STKIP PGRI LLG mampu melakukan smash

dengan baik dan benar

b. Penempatan shuttlecock hasil smash silang dan lurus masih

masih menyangkut di net dan keluar area permainan .

c. Ketepatan smash silang pada siswa-siswi yang mengikuti

ekstrakurikuler bulu tangkis masih kurang

d. Tingkat ketepatan smash silang mahasiswa-mahasiswi yang

mengikuti ekstrakurikuler di STKIP PGRI LLG masih kurang.


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, peneliti

mengangkat permasalahan sebagai berikut “Adakah perbedaan

yang signifikan antar ketepatan smash silang dan smash lurus pada

peserta ekstrakurikuler Bulutangkis ukm bulutangkis di stkip pgri

lubuklinggau

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan

smash lurus dan smash silang peserta ekstrakurikuler bulutangkis di

STKIP PGRI LLG

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang berjudul “ Perbedaan Ketepatan Smash Silang dan

Smash Lurus Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis di STKIP PGRI

LLG”. Diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritik

Penelitian ini dapat menjadi bukti dan menjelaskan secara

ilmiah tentang perbedaan ketepatan smash lurus dan smash

silang pada mahasiswa ekstrakulikuler bulutangkis di STKIP

PGRI LLG

2. Secara Praktik :

a. Bagi Siswa

Mahasiswa bisa mengukur kemampuan yang dimilikinya

ketika melakukan smash lurus dan smash silang sehingga


dapat dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di STKIP

PGRI LLG.

b. Bagi pelatih atau pembina

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penilaian

keberhasilan pelatih ekstrakurikuler bulutangkis, serta

pertimbangan dan tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam

melakukan smash lurus dan smash silang dalam permainan

bulutangkis.

c. Bagi Mahasiswa yang Akan Melakukan Penelitian

Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

yang telah dimiliki, khususnya mengenai topik tentang

“Perbedaan Ketepatan Smash Silang dan Smash Lurus

Dalam Keterampilan Bulutangkis mahaiswa

Ekstrakurikuler STKIP PGRI LLG

d. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai ketepatan pukulan smash lurus dan smash silang

pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis di STKIP PGRI

LLG
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Teori

1. HakikatBulutangkis

Permainan bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang

digemari dan populer di masyarakat Indonesia setelah sepak bola. Dimana-

mana kita melihat orang bermain bulutangkis, termasuk bulutangkis sebagai

hiburan yang dimainkan dihalaman rumah, dijalan, atau ditaman umum.

Bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal)

dan dua pasangan (ganda) tujuannya memukul kok atau shuttlecock

melewati jaring net agar jatuh di daerah lapangan lawan yang telah

ditentukan dan berusaha mencegah agar pemain lawan melakukan tindakan

yang sama.

Kok adalah sebuah “bola” berbulu yang sifat aerodinamiknya yang

unik membuatnnya memiliki lintasan yang berbeda dengan bola yang

dipakai pada olagraga raket lainnya.

Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok

olahraga permainan. Permainan bulutangkis bisa dimainkan di dalam

ataupun di luar ruangan. Tapi apabila bermain bulutangkis diluar ruangan,

kok dapat terganggu oleh angin,cuaca yang tidak menentu seperti

hujan,panas dan lain sebagainya, sebaiknya Jika ada ruangan yang memadai

sangat dianjurkan untuk bermain bulutangkis dalam diruangan.


Dalam proses Permainan bulutangkis memiliki beberapa teknik

pukulan. Teknik pukulan merupakan cara-cara melakukan pukulan dalam

permainan bulutangkis dengan tujuan menyeberangkan atau mengarahkan

shuttlecock ke bidang permainan lawan. Jika seseorang pemain bulutangkis

ingin lihai bermain bulutangkis serta mendapatkan prestasi, maka pemain

tersebut harus menguasai atau memahami teknik-teknik pukulan dalam

bulutangkis.

2. Teknik Pukulan Smash Dalam Permainan Bulutangkis yaitu:

a. PukulanSmash

Pukulan smash adalah pukulan yang tajam yang di lakukan sekuat

tenaga dengan mengarahkan bola ke lapangan pihak lawan. pukulan ini

sering disebut dengan pukulan menyerang, dengan tujuan agar pihak

lawan kesulitan mengembalikan bola.

Pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai

bahu,lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak

tubuh yang harmonis. Karakteristik pukulan ini adalah keras, laju jalannya

kok cepat menuju lantai lapangan. Seorang pemain melakukan smash

untuk membuat lawan tidak bisa mengembalikan shuttlecock dan dapat

meraih angka.

Smash merupakan pukulan yang menukik dan tajam arahnya pun

cepat ke bawah sehingga menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola.

Karena smash merupakan pukulan cepat dan tepat untuk mendapatkan

poin atau angka. Dalam permainan bulutangkis smash merupakan salah


satu teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh pemain

bulutangkis.

3. HakikatKetepatan

a. PengertianKetepatan

Ketepatan dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan

mengarahkan suatu benda terhadap sasaran yang dituju. Untuk

mendapatkan ketepatan diperlukan konsentrasi yang tinggi dan teknik

yang baik agar mampu mengenai sasaran.

b. Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan

Ketepatan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun

eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang sehingga dapat dikontrol oleh dirinya sendiri. Faktor

eksternal dipengaruhi dari luar s, dan tidak dapat dikontrol olehnya.

Ada beberapa yang mempengaruhi ketepatan. Menurut Suharno dalam

Yudha Aryan P (2015: 19) faktor- faktor penentu baik tidaknya

ketepatan (accuracy) adalah: (1) Koordinasi tinggi, (2) Besar kecilnya

sasaran, (3) Ketajaman indera dan pengaturan saraf, (4) Jauh dekatnya

sasaran, (5) Penguasaan teknik yang benar akan mempunyai

sumbangan baik terhadap ketepatan mengarahkan gerakan, (6) Cepat

lambatnya gerakan,(7)Feeling dan ketelitian, serta (8) Kuat lemahnya

suatu gerakan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor ketepatan

seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) dan luar
(eksternal). Faktor internal antara lain penguasaan teknik, koordinasi

ketajaman indera, feeling dan ketelitian, kuat lemahnya suatu

gerakan, serta cepat lambatnya gerakan.

4. Hakikat Smash

a. Pengertian Smash Lurus

Pukulan smash lurus adalah pukulan keras yang sering dipakai dalam

permainan bulutangkis, dimana bola jatuh berada tepat lurus didepan

orang yang melakukan smash. Diharapkan lawan tidak bisa

mengembalikan bola tersebut dan mendapatkan angka. Cara

melakukan smash lurus yaitu dengan memperkirakan arah datangnya

bola tepat dan diwaktu yang tepat lalu pemain dapat

mengeksekusikan bola dengan kekuatan ditangan kanan atau kiri.

b. Pengertian Smash Silang

Smash silang adalah pukulan overhead yang dilakukan dengan

sepenuh tenaga dan mewajibkan orang yang melakukan mempunyai

kemampuan untuk menempatkan shuttlecock berada menyilang di

daerah lawan. Smash silang bertujuan untuk menipu lawan supaya

tidak bisa mengembalikan shuttlecock dan supaya bisa menambah

angka.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pukulan

smash lurus dan smash silang masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan. Pukulan smash lurus lebih tajam daripada pukulan smash

silang. Sesuai dengan sasaran pukulan smash, yaitu sedekat mungkin


dengan garis dalam lapangan, maka pukulan smash lurus

memungkinkan memiliki hasil ketepatan yang baik. Namun demikian

pukulan smash lurus membutuhkan pengaturan tenaga yang baik,

sehingga pukulan ini lebih mudah dilakukan. Berbeda dengan smash

silang, laju shuttlecock lebih jauh dari garis dalam lapangan tetapi

smash ini bisa mengecoh lawan saat sudah siap menerima smash,

sehingga pukulan smash silang dapat dikatakan efektif untuk

mendapatkan poin.

B. Analisis Perbandingan Ketepatan antara Pukulan Smash Silang dan

Smash Lurus.

Pelaksanaan pukulan smash silang dan smash lurus memiliki

perbedaan. Perbedaan tersebut berpengaruh terhadap tingkat ketepatan dalam

permainan. Gerak persiapan pada saat akan melakukan smash silang dan

smash lurus adalah sama. Perbedaannya terletak pada sasaran pemain dalam

menjatuhkan bola di daerah lawan. Serta perkenaan bola dengan raket.

smash silang mengharuskan pemain untuk melakukan pukulan dengan

mengiris bola sehingga laju bola nya tidak secepat smash lurus. Gerakan

pukulan smash silang sama dengan gerak dropshoot silang tapi kekuatannya

yang berbeda.

Dalam melakukan pukulan smash lurus pemain harus maksimal dalam

mengeluarkan tenaganya. Dalam hal ini sering terjadi ketepatan dalam

perkenaan bola yang kurang tepat.Terkadang dalam melakukan smash lurus


bola lebih cepat daripada mengayunkan raket sehingga bola menjadi tidak

mengenai sweetspot raket yang menyebabkan pukulan tidak maksimal. Arah

bola dari pukulan smash lurus biasanya lurus kedepan dan tajam serta

menukik kebawah.

Dalam melakukan pukulan smash silang pemain melakukan geraknya

hampir sama dengan smash lurus tenaga harus maksimal. Tetapi pemain

harus melakukan gerakan mengiris bola. Hal ini sangat penting dengan

adanya keterampilan tersendiri. Jika pemain kurang terampil sering terjadi

kesalahan ataupun gagaldalam menyeberangkan bola, namun jika pemain

sudah cukup terampil maka smash ini sangat baik untuk mematikan lawan.

Laju bola dari pukulan smash silang laju bola nya tidak secepat smash lurus.

Berdasarkan kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa pukulan smash

silang dan smash lurus masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahannya

tersendiri. Pukulan smash lurus lebih tajam dibandingkandengan pukulan

smash silang. Sesuai dengan sasaran pukulan smash, yaitu sedekat mungkin

dengan garis dalam lapangan, maka pukulan smash lurus memungkinkan

memiliki hasil ketepatan yang baik. Walaupun demikian, pukulan smash lurus

memerlukan pengaturan tenaga yang baik. Berbeda dengan smash silang, laju

shuttlecock dari pukulan smash silang lebih jauh dari garis dalam lapangan

tetapi smash ini bisa memperdaya lawan saat sudah siap ketika akan

menerima smash, sehingga pukulan smash silang ini di katakan efektif untuk

mendapatkan poin. karena tingkat kesukaran teknik ini lebih sulit daripada

smash lurus maka ketepatannya tidak sebaik smash lurus.


C. Hakikat Ekstrakurikuler

1. PengertianEkstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar jam

pelajaran dan dilaksanakan diluar sekolah maupun di lingkungan sekolah

yang bertujuan untuk memperdalam ilmu atau keterampilan yang telah

dimiliki.

Menurut Yudha M. Saputra dalam Feri Novi Andri (2010: 17)

kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah

biasa, yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk

memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antar pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia

seutuhnya.

Ekstrakurikuler menurut Depdiknas dalam Yudha Aryan Prabowo

(2015: 23), adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi

penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur

secara sendiri berdasarkan pola kebutuhan. Kegiatan ekstrakurikuler

berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan

progam kurikuler atau kunjungan studi ke tempat-tempat tertentu yang

berkaitan dengan esensi materi pelajaran tertentu. Menurut Yudha M.

Saputra dalam Yudha Aryan P (2015: 24) Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar pelajaran biasa, yang dilakukan di sekolah atau

di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuaan siswa,


mengenai hubungan antar mata pelajaran, menyalurkn bakat dan minat,

serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Hal serupa dikemukakan

oleh

Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak

hal yang memang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa selain dari

kegiatan inti. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa

dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan dan minat masing-

masing.

Tujuan ekstrakurikuler Pendidikan Jasmani di sekolah menurut Yudha

M. Saputra dalam Yudha Aryan Prabowo (2015: 25), antara lain:

1. Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa.

2. Mengembangkan bakat, minat, kemampuan serta keterampilan dalam

upaya pembinaan pribadi siswa

3. Mengenalkan hubungan antara mata pelajaran dengan

kehidupanmasyarakat.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler

adalah tempat atau wahana kegiatan bagi siswa untuk menampung,

menyalurkan dan pembinaan minat, bakat serta kegemaran yang berkaitan

dengan program kurikulum, dan dilaksanakan di luar jam sekolah.

D. Ekstrakurikuler Bulutangkis di stkip pgri Lubuklinggau.

Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis adalah kegiatan yang dilakukan di

luar jam pelajaran dengan susunan progam latihan sesuai dengan keadaan dan

kebutuhansuatu lembaga. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan


keterampilan bidang bulutangkis dan kegiatan perbaikan yang berkaitan

dengan pembentukan keterampilan bulutangkis. Dengan adanya

ekstrakurikuler bulutangkis diharapkan minat mahasiswa dapat tersalurkan dan

bisa mencapai prestasi seperti yang ditargetkan suatu ekstrakurikuler tersebut,

serta mahasiswa juga memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan

meningkatkan kemampuan baik dalam ranah koqnitif, afektif,

maupunpsikomotor. Ekstrakurikuler bulutangkis di STKIP PGRI LLG

latihannya 2 kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu pukul

19: 00-22:00. Lokasi kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis stkip-pgri llg Aula

Embun Semimbar.

E. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk

mendukung kajian teori yang telah dikemukakan sehingga dapat digunakan

sebagai landasan pada kerangka berfikir.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Danang Isworo Wijayanto (2015) dengan judul “Perbedaan

Ketepatan Jumping Smash Lurus dan Jumping Smash Silang dalam

Keterampilan Bulutangkis pada Sekolah Bulutangkis Pb, Mutiara Wonosobo

2014” hasil penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan

antara jumping smash lurus dan jumping smash silang pada sekolah

bulutangkis PB.Mutiara Wonosobo 2014, dan hasil ketepatan jumping smash

lurus lebih baik dari jumping smash silang. Hasil uji diperoleh nilai uji-t antara
jumping smash lurus dan jumping smash silang dalam keterampilan

bulutangkis yang memiliki nilai t hitung 8.850, (df = 19) pada taraf signifikansi

5%, karena t hitung lebih besar dari t-tabel maka ada perbedaan yang

signifikan antara jumping smash lurus dan jumping smashsilang.

F. Kerangka Berpikir

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk menyalurkan minat serta bakat mahasiswa dibidang olahraga, mengisi

waktu luang, dan mencari siswa berbakat dalam bidang olahraga khususnya

bulutangkis STKIP PGRI Lubuklinggau adalah salah satu Perguruan tinggi

yang mengadakan kegiatan ektrakurikuler bulutangkis. Kegiatan tersebut

dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan hari Rabu.

Selain untuk hiburan, ektrakurikuler juga bisa digunakan sebagai sarana

melatih Mahasiswa agar dapat berprestasi dan membanggakan pihak kampus .

Agar mahasiswa berprestasi maka siswa harus diberikan pengetahuan tentang

teknik-teknik yang ada dalam permainan bulutangkis. Kebanyakan Pelatih atau

pembina hanya mengajarkan tentang teknik serangan, bertahan dan teknik

pergerakan. sedangkan dalam permainan bulutangkis itu sendiri smash yang

terarah baik itu smash silang maupun smash lurus sangat penting untuk para

pemain. Apabila seorang pemain memiliki Pukulan smash yang terarah dan

tepat sasaran maka akan mempermudah dan mampu untuk mengalahkan

lawan. kemampuan smash peserta ekstrakurikuler bulutangkis STKIP PGRI

Lubuklinggau masih kurang, Karena belum diajarkan dan dilatih teknik

smash lurus maupun smash silang. Hal tersebut bisa dilihat ketika para pemain
melakukan smash, baik itu smash lurus maupun smash silang, bola masih

sering keluar dari lapangan dan tersangkut di net. Untuk mencegah hal tersebut

perlu diadakan pengujian tentang perbedaan ketepatan smash lurus dan smash

silang. Agar pelatih maupun pembina dapat mengetahui sejauh mana

kemampuan mahasiswa pada saat melakukan smash lurus dan smash silang.

EKSTRAKURIKULER

BULUTANGKIS

SMASH LURUS SMASH SILANG

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dirumuskan bahwa ada

perbedaaan yang sangat signifikan antara ketepatan smash silang dan smash lurus di

UKM STKIP PGRI LLG.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk

memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang

diperoleh dari penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang

memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memcahkan masalah

yang dihadapi. Masalah penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang

menggangu kehidupan manusia atau semata-mata karena dorongan ingintahu

sebagai sifat naluriah manusia (ibnu,2003:2)

Desain penelitian sangat diperlukan untuk mengenal kategori penelitian

dan mempelajari karaketeristik dari masing-masing tipe penelitian, serta

penerapan masing-masing metode penelitian. Desain penelitian ini dapat

digambarkan sebagaimana berikut:

X1 UJI BEDA X2

Desain Penelitian menurut Suharsimi Arikunto


Keterangan:

X1 = Ketepatan Smash Silang

X2 = Ketepatan Smash Lurus

Suharsimi Arikunto (2002: 302) menyatakan bahwa “penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa


adanya” tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan”. Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

yang berupa angka, sehingga penelitian ini disebut deskriptif kuantitatif.

B. Definisi Operasional Variable Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empirik dari objek, yaitu

tentang uji perbedaan ketepatan smash lurus dan silang dalam keterampilan

bulutangkis Mahasiswa-mahasiswi peserta ekstrakurikuler bulutangkis STKIP

PGRI Lubuklinggau. Variabel dalam penelitian ini adalah perbedaan ketepatan

smash lurus dan smash silang dalam keterampilan bulutangkis Mahasiswa-

mahasiswi STKIP PGRI Lubuklinggau. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam

penelitian ini, maka berikut ini beberapa definisi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu

1. Pukulan Smash Lurus

Pukulan smash lurus adalah sejumlah angka yang diperoleh testee setelah

melakukan pukulan smash lurus selama 10 kali percobaan. Pukulan smash

lurus dilakukan dengan mengarahkan shuttlecock lurus ke depan pemain serta

sejauh mungkin dengan net dan dekat dengan garis dalam lapangan ke daerah

lawan dengan pukulan sehingga menghasilkan pukulan yang tajam dan laju

shuttlecock yang cepat. Smash lurus adalah pukulan yang cepat, diarahkan

kebawah dengan kuat dan tajam menurut Tony Grice (1996: 85), dalam

melakukan pukulan smash lurus pemain maksimal dalam mengeluarkan

tenaganya.

2. Pukulan smash silang


Pukulan smash silang adalah sejumlah angka yang diperoleh teste setelah

melakukan pukulan smash silang sebanyak 10 kali percobaan. Pukulan smash

silang dilakukan dengan mengarahkan shuttlecock kesamping atau menyilang

bidang permainan lawan. Smash silang tidak secepat smash lurus. Hal ini

dikarenakan ketika melakukan smash silang, pemain harus melakukan gerakan

mengiris shuttlecock. Smash silang menurut Syahri Alhusin (2007: 45) pemain

melakukan geraknya hampir sama dengan smash lurus tetapi tenaganya kurang

kuat, pemain harus melakukan gerakan mengiris shuttlecock dengan raket.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan kumpulan data yang mengidentifikasi fenomena.

Populasi dengan jumlah tertentu disebut populasi finit. Sedangkan populasi yang

memiliki jumlah tak tyerhingga disebut populasi infinit

Populasi adalah apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh peserta ekstrakurikuler bulutangkis STKIP PGRI lubuklinggau

yang berjumlah 10 mahasiswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) Teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini metode sensus.

Pengambilan sampel dengan metode sensus berarti bahwa seluruh elemen

populasi pada penelitian ini dijadikan sebagai sampel penelitian. Melalui metode

ini, seluruh peserta ekstrakurikulerSTKIP PGRRI lubuklinggau yang berjumlah

sebanyak 10 orang dijadikan sebagai subjek penelitia.

Sampel adalah sekumpulan data yang diambil dari populasi. Pengambilan


sampel dilakukan sebab dalam praktek dilapangan terdapat banyak kendala yang

tak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi. Kendala tersebut dapat

dikarenakan biaya, tenaga, waktu dan situasi atau lain sebagainnya.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi pusat perhatian

penelitian kita, dalam ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk memperoleh atau

mengumpulkan data dalam rangja memecahkan masalah penelitian atau

mencapai tujuan penelitian.

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

penomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih

tepat kalau dinamakan membuat laporandari pada melakukan penelitian.

Namun demikian dalama skla yang paling rendahlaporan juga dapat dinyatakan

sebagai bentuk penelitian.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes. Tes ini dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan smash

silang dan smash lurus. Adapun tes yang digunakan yaitu tes ketepatan

pukulan smash lurus dan pukulan smash silang. Tes ketepatan pukulan smash

lurus dan pukulan smash silang dilakukan untuk mengukur ketelitian dan

ketepatan pada saat memukul shuttlecock ke arah sasaran yang diinginkan

dengan pukulan smash. Adapun rancangan tes dapat dilihat pada uraian

berikut,
a. Perlengkapan:

1. Lapangan Bulutangkis

2. Net

3. Shuttlecock atau bola

4. Raket

5. Alat Tulis

b. Lapangan Sasaran yang digunakan dalam tes smash lurus dan silang dapat

gambar berikut ini.

m 35c
5 4 3 2 1

Y XX
Y X Pengumpan Testee

5 4 3 3 2 1
m 2,64
cm
Peneliti 1,32 m 1,98 m NE

Prosedur pelaksanaan penelitian ini yaitu :

a. Subjek dikumpulkan dan diberi penjelasan mengenai pelaksanaan tes yang

akan dilakukan.

b. Posisi testee berada di tengah bidang service kanan atau bidang service kiri

dengan mengambil jarak 1 meter dari short service line dan 1 meter dari garis

tengah lapangan.

c. Pengumpan memberi umpan dengan service lob, namun apabila pengumpan


gagal maka dilakukan pengulangan.

d. Testee melakukan pukulan smash diarahkan pada kedua sasaran

e. Pukulan smash yang dilakukan oleh testee yang pertama adala pukulan

smash lurus terlebih dahulu, kemudian di lanjutkan dengan smash silang

1. Bila shuttlecock jatuh pada garis samping untuk tunggal pada jarak 1,98 M dari

net dengan lebar 35, maka memperoleh nilai 1

2. Bila shuttlecock jatuh pada service count right dan left pada jarak 1,32 M

dari short service line, maka skor yang diperoleh 2 (dua).

3. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 1,32 M sampai 2,64

M maka skor yang diperoleh 3 (tiga).

4. Bila shuttlecock jatuh pada service count pada jarak 2,64 M sampai 3,96

M, maka skor yang diperoleh 4 (empat).

5. Bila shuttlecock jatuh pada long service line for single, maka skor yang

diperoleh 5 (lima)

6. Bila shuttlecock jatuh pada garis antara dua sasaran smash, maka skor

yang diperoleh diambil yang terbesar.

f. Tes pukulan dilakukan sebanyak 10 kali pada masing-masing smash lurus

dan smash.

g. Apabila shuttlecock tidak enak untuk smash, maka boleh tidak melakukan

smash.

E. Teknik analisis data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam Analisis

of Varians ( ANOVA) adalah data berdistribusi normal. Uji normalitas

data dalam penelitian ini menggunakan metode chi Kuadrat dalam

program SPSS 21for Windows.

Pengujian dan penelitian ini dinyatakan normal jika nilai

signifikan > 0,05, dan sebaliknya dinyatakan tidak normal jika nilai

signifikan < 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa

populasi yang di uji coba sama atau tidak setelah melakukan pengujian.
Varians (Anova) adalah bahwa varian beberapa populasi adalah sama. Perhitungan

pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 21 for Windows.

Kriteria pengujian ini adalah jika nilai signifikansi < 0,05 maka populasi data tidak sama.

Sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka populasi data adalah sama (homogen).

2. Uji Hipotesis

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis uji

komparasi yaitu Uji Perbedaan Rata-Rata Dua Sampel Berpasangan. Uji ini

digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata untuk dua sampel

bebas yang berpasangan dimana perbedaan dari sebuah sampel dengan subyek

yang sama mengalami dua perlakuan. Adapun dua perlakuan dalam penelitian ini

yaitu dengan smash silang dan smash


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa STKIP PGRI LLG,

pada tanggal 27 desember 2019. Penelitian ini dilakukan dengan tiga

tahapan yaitu tahap persiapan, tahap peleksanaan dan tahap laporan.

Pada tahap peleksanaan peneloiti menyiapkan alat-alat instrumen

penelitian berupa pengukuran ketepatan smash silang dan smash lurus

dalam keterampilan bulutangkis pada ekstrakulikuler STKIP PGRI

LLG

B. Deskripsi Data Smash Silang dan Smash Lurus

NO SMASH LURUS SMASH SILANG


1 31 19
2 23 14
3 21 17
4 23 11
5 29 17
6 35 16
7 25 17
8 29 24
9 21 15
10 27 13

Berdasarkan tabel diatas maka selanjutnya dapat diperoleh hasil:


Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

SMASH LURUS 26.40 10 4.624 1.462


Pair 1
SMASH SILANG 16.30 10 3.561 1.126

Terlihat dari ringkasan statistik dari kedua variable tersebut dapat disimpulkan untuk nilai

rata-rata smash lurus adalah sebesar 26,40 dengan standar deviasinya 4,624 sedangkan

untuk nilai rata-rata smash silang adalah sebesar 16,30 dengan standar deviasinya 3,561

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

SMASH LURUS & SMASH 10 .390 .265


Pair 1
SILANG

Jadi untuk korelasi antara kedua variable tersebut adalah 0,390 artinya
Ada perbedaan yang signifikan antara kedua variable tersebut.
Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence


Interval of the
Difference

Lower

SMASH LURUS - SMASH 10.100 4.606 1.456 6.805


Pair 1
SILANG

Paired Samples Test

Paired Differences T Df Sig. (2-tailed)

95% Confidence
Interval of the
Difference

Upper

SMASH LURUS - SMASH 13.395 6.935 9 .000


Pair 1
SILANG

Nilai T hitung nya adalah 6.935 dan untu T tabelnya adalah 9. Apabila T hitung >

T tabel maka hasilnya signifikan sedangkan kalau T hitung < T tabel maka

hasilnya tidak signifikan. Untuk pada penelitian ini nilai T hitung nya 6.935 > T

tabel nya 9 berarti signifikan. Sedangkan untuk sig. ( 2-tailed) ini terlihat bahwa

probabilitasnya 0,000 < 0,05 artinya bahwa H0 ditolak dan Ha diterima jadi, ada

perbedaan yang signifikan antara ketepatan smash lurus dan smas silang pada

mahasiswa yang mengikuti UKM Bulutangkis di STKIP PGRI LLG


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil
yaitu ada perbedaan ketepatan smash silang dan smash lurus dalam
keterampilan bulutangkis pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis STKIP
PGRI LLG.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan uji t yaitu
diperoleh thitung>ttabel yaitu 6.935 > 9 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
sebesar 0,000< 0,05 karena t hitung lebih besar daripada t tabel, maka
dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima. Menolak Ho dan
menerima Ha berarti terdapat perbedaan yang signifikan ketepatan smash
silang dan smash lurus
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas maka adapun implikasi dari hasil
penelitian ini yaitu :
1. Pembina atau pelatih supaya melatih peserta ekstrakurikuler di STKIP
PGRI LLG dengan intensitas yang lebih lama lagi terutamanya pada
teknik smash supaya ketepatan smash peserta ekstrakurikuler
meningkat.
2. Memacu semangat peserta ekstrakurikuler untuk berlatih lebih giat
ketika ekstrakurikuler berlangsung
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini kami lakukan dengan semaksimal mungkin, namun
tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang ada, yaitu:
1. Pada saat penelitian, peneliti sulit mengontrol faktor-faktor lain yang
mungkin mempengaruhi hasil tes, seperti: waktu istirahat, kondisi
tubuh, mental peserta dan sebagainya.
2. Terbatasnya jumlah dana dan waktu sehingga menggunakan
shuttlecock yang kwalitasnya biasa-biasa saja.
3. Tidak membedakan kemampuan peserta putra dan putri dalam
pengambilan data.
D. Saran
1. Untuk peserta ekstrakurikuler: untuk melatih kemampuan teknik
smash silang supaya dapat menguasai teknik smash silang dan smash
lurus sama baiknya.
2. Untuk pelatih : memberikan latihan dengan intensitas lebih untuk
teknik smash silang supaya peserta ekstrakurikuler dapat menguasai
teknik smash silang dengan baik. Apabila peserta ekstrakurikuler
mampu menguasai smash lurus dan smash silang maka akan sangat
membantu ketika mengikuti sebuah perlombaan.
DAFTAR PUSTAKA

Priyastama, romie. 2017. Buku Sakti Kuasai SPSS. Bantul : Start UP.
Aksan, Hermawan. 2016. Mahir Bulutangkis. Bandung : Nuansa.
Winarno. 2013. Metodelogi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relavan dan Bermutu.
Jakarta : Balai Pustaka.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Afabeta.
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai