Anda di halaman 1dari 3

Dian Nurul Fazirah_071711233091_summary minggu ke 7

Memahami Masyarakat dan Kebudayaan Australia

Penghuni asli tanah Australia bukanlah orang-orang kulit putih Eropa, akan tetapi merupakan orang-
orang aborigin. Australia sendiri adalah negara yang mencakup seluruh kontinen Australia dengan populasi
yang tidak banyak. Dari sekian besar wilayah Australia, wilayah yang dihuni oleh populasi masyarakat
Australia kebanyakan menempati wilayah dekat pantai dikarenakan keadaan bagian tengah wilayah Australia
merupakan tanah gersang yang di dominasi oleh semak belukar dan tidak memiliki sumber air bersih. Nama
“Asutralia” sendiri pertama kali digunakan sebagai nama resmi negara yang meliputi seluruh wilayah kontinen
dipopulerkan oleh pemerintah koloni Inggris di New South Wales. Dalam sejarah pendudukan tanah Australia
oleh imigran Inggris, nama James Cook merupakan tokoh prominen yang selalu disebut. James Cook ketika
datang ke Australia mengatakan bahwa Australia adalah tanah tidak berpenghuni. Para penghuni tanah
Australia, orang Aborigin dan Torres, oleh James Cook tidak diakui sebagai manusia yang menghuni Australia
melainkan subhuman dikarenakan James Cook menganggap orang-orang Aborigin adalah orang-orang yang
uncivilized dan memiliki perbedaan fisik yang sangat signifikan dengan masyarakat kulit putih Eropa. Maka
dari itu James tidak mengakui suku Aborigin dan Torres sebagai manusia sepenuhnya. Mengikuti kedatangan
imigran Inggris di Australia adalah tindakan pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh imigran Inggris
untuk menguasai tanah Australia. Pada awal kedatangan imigran Inggris, tidak sedikit penduduk Aborigin dan
Torres yang menjadi korban kekejaman imigran Inggris.

Bagi masyarakat Aborigin tanah Australia memiliki arti dan konsep yang berbeda perspektif orang-
orang kulit putih Australia. Jika bagi orang-orang kulit putih tanah adalah property yang fungsinya hanya
terbatas pada fungsi sebagai tempat tinggal dan sebagai properti yang dimiliki oleh individu, bagi penduduk
aborigin tanah memiliki arti dna konsep yang lebih dari itu. Tanah, menurut masyarakat Aborigin, adalah milik
bersama yang menghubungkan masyarakat Aborigin dengan nenek moyang dan berkaitan erat dengan
masyarakat Aborigin dalam berbagai aspek; secara spiritual, sosial, dan kultural. Karena itu masyarakat
Aborigin mengatakan bahwa masyarakat Aborigin dimiliki oleh tanah Australia. Masyarakat Aborigin sendiri
bertahan hidup tidak dengan bercocok tanam, akan tetapi dengan berburu. Berbeda dengan orang-ornag kulit
putih, suku aborigin tidak menggunakan hewan seperti kucing atau anjing sebagai peliharaan, satu-satunya jenis
hewan yang dijadikan ‘teman’ oleh masyarakat Aborigin adalah Dingo. Populasi Dingo ini sendiri saat ini
sudah semakin sedikit bahkan terancam punah.

Dalam kebudayaan masyarakat Aborigin, terdapat satu keunikan dalam system kepercayaan masyarakat
Aborigin, yaitu apa yang disebut masyarakat Aborigin “the dream-time”. The dream-time ini menurut
masyarakat Aborigin adalah mimpi yang mengisahkan hidup mereka dan merupakan sebuah konsep yang
kompleks dan komprehensif tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan masyarakat Aborigin di
berbagai aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang esensial bagi manusia, seperti jodoh dan kematian
Dian Nurul Fazirah_071711233091_summary minggu ke 7
menurut masyarakat Aborigin telah diatur dalam dream-time. Maka dari itu, konsep dream-time ini adalah
sebuah konsep yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Aborigin. Masyarakat Aborigin
menggambarkan dream-time dalam bentuk seni gambar yang berupa flora dan fauna.

Dalam sejarah suku Aborigin dan imigran Inggris terdapat satu fenomena yang hingga saat ini menjadi
satu bentuk kekejaman imigran Inggris terhadap masyarakat Aborigin, yaitu fenomena “The stolen generations”
atau generasi yang dicuri. Setelah koloni Inggris melakukan invasi ke tanah Australia pada tahun 1788,
penduduk asli Australia; suku Aborigin dan Torres, dipaksa untuk menyerahkan tanahnya dengan berbagai cara.
Koloni Inggris menggunakan cara-cara kekerasan dan juga dengan menyebarkan wabah penyakit pada
penduduk asli Australia hingga menimbulkan banyak korban dari pihak suku Aborigin dan Torres. Hal ini
dilakukan oleh koloni Inggris untuk memenuhi ambisi pemerintah Inggris menguasai tanah Australia untuk
mendirikan negara baru di tanah Australia dibawah kepemimpinan Inggris. Bagi masyarakat inggris di Australia
1 Januari 1788 adalah momen kemerdekaan bagi mereka, tapi bagi masyarakat Aborigin 1 Januari 1788 adalah
momen yang menandakan awal dari kolonisasi panjang yang penuh dengan penderitaan di pihak Aborigin.
Pasca menguasai tanah Australia, koloni Inggris berkeinginan untuk mengasimilasi penduduk asli Australia ke
kebudayaan barat agar suku Aborigin dan Torres menjadi civilized society. Untuk memenuhi tujuan ini, koloni
Inggris mengambil langkah untuk mengambil paksa bahkan sampai menculik anak-anak muda suku Aborigin
dan dikirim ke Inggris untuk dididik seperti masyarakat Inggris. Anak-anak muda Aborigin yang diculik atau
diambil paksa dan dikirim ke Inggris untuk belajar hidup sebagai masyarakat kulit putih di Inggris kemudian
disebut sebagai “stolen generations”.

Pada tahun 2008, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, menjadi Perdana Menteri pertama yang
mengakui kesalahan dan kekejaman Australia terhadap mayarakat Aborigin dan meminta maaf kepada
masyarakat Aborigin atas tindakan mereka pada masyarakat Aborigin. Pada tahun ini juga muncul kampanye
untuk mengingatkan masyarakat Australia pada kekejaman koloni Inggris terhadap masyarakat Aborigin
dengan slogan “say no to a second stolen generations”. Berbeda dengan Perdana Menteri Kevin Rudd, Perdana
Menteri Australia sebelumnnya yaitu John Howard memiliki sikap dan pengarai yang sama sekali berbeda. John
Howard menganggap bahwa masyarakat Aborigin dan Torres bukanlah bagian dari masyarakat asli Australia
melainkan subhuman dikarenakan masyarakat Aborigin dan Torres memiliki perbedaan fisik seperti warna kulit
dengan masyarakat kulit putih Inggris. Tidak hanya rasis terhadapa masyarakat Aborigin dan Torres, Perdana
Menteri John Howard juga cenderung memandang rendang ras-ras selain kulit putih Eropa.

Referensi:
Dian Nurul Fazirah_071711233091_summary minggu ke 7
Wardhani, Baiq L.S.W., 2020. “Memahami Masyarakat dan Kebudayaan Australia (II)”, Presentasi
disampaikan dalam Kelas Masyarakat Budaya Politik Australia, Timor Leste dan Pasifik Barat Daya. 11
Maret 2020, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik: Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai