Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

AIK (AKHLAK)
MILAD MUHAMMADIYAH KE-108

DOSEN PENGAMPU : Asfal fuad, M.Pd

OLEH :
NAMA : VINKA AURELIA S.M
NIM :18.0399.F
KELAS : FARMASI 5B

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESESHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2020

MILAD MUHAMMADIYAH KE-108


Hari senin, 18 november 1912 atau 8 dzulhijjah 1330 hijriah K.H. Ahmad Dahlan
mendeklarasikan terdirinya muhammadiyah, pendopo tabligh terletak di utara rumah, dipilih
sebagai tempat deklarasi muhammadiyah karena keterbatasan uang di kediaman K.H.Ahmad
Dahlan di kauman Yogyakarta, setelah di deklarasikan beberapa murid K.H.Ahmad Dahlan
mengabarkan kepada khalayak ramai tentang deklarasi berdirinya Muhammadiyah.
Pemberitahuan pada khalayak ramai itu dilakukan di margo mulio dekat tugu mejaman,
desekitar kediaman presiden belanda yang kini menjadi istana Negara Yogyakarta.
Perserikatan muhammadiyah segera memperoleh legalisasidari pemerintah colonial belanda
pada 20 desember 1912, melalui het register der blesluiten van den gouverneur general nomor
81 muhammadiyah secara dejure resmi menjadi organisasi pada 22 agustus 1914, beriring
berjalan bersatu padu kaum perempuan muhammadiyah pun tegak berdiri melalui organisasi
aisiyah, berkumpulan soko tresnoyang aktif sejak 1914 menjadi embrio organisasi aisyah
yang di rintis Nyai Siti Walidah istri K.H Ahmad Dahlan. Deklarasi Aisiyah dilakukan pada
19 mei 1917 tepat dengan peringatan israj mi’roj, 9 perempuan terdiri sebagai pimpinan pusat
kela itu, dengan siti bariyah yang mendapat amanah sebagai ketua pertama, awalnya dakwah
K.H.Ahmad Dahlan melalui muhammadiyah tidak begitu saja dapat di terima masyarakat,
bahkan di kauman sendiri, meski demikian K.H.Ahmad Dahlan tidak pernah berputus asa,
salah satu caranya mengembangkan organisasi muhammadiyah melalui kegiatan pengajian
rutin seperti yang di lakukannnya melalui kelompok pengajian wal fajar di karang kajen yang
kelak menjelma menjadi cabang muhammadiyah karang kajen di karang kajen ini pula
didirikan setelah muhammadiyah pertama tahun 1918, kota gede wilayah dakwah lain yang
penting bagi K.H.Ahmad Dahlan dan muhammadiyah, melalui jaringan kekerabatan dan
ekonomi antara kauman kota gede K.H.Ahmad Dahlan mampu mendirikan cabang
muhammadiyah kota gede pada 1918 berkat kesamaan pemahanan dengan organisasi
sarikatul mashudi, pimpinan Kyai Amir dan Kyai Mushudi terluasan organisasi
muhammadiyah juga tak lepas dari jaringan batin di salah satu sentra batik yaitu imogiri
muhammadiyah berkembang dengan pesat dakwah muhammadiyah di imogiri dan sekitarnya
diterima dengan baik bahkan menghasilkan layanan-layanan sosial dan pendidikan. Selain
keberadaan poklinik yang dikelola bagian P-K-O di pusat kota Yogyakarta tersebut, juga
bermunculan di wilayah pinggiran, antara lain srandakan, moyudan dan brosot sebagai
layanan perintis yang bersentuh langsung dengan masyarakat yang kurang mampu. Surakarta
menjadi wilayah pertama perluasan perserikatan muhammadiyah di luar Yogyakarta
kelompok pengajian S.A.T.V menjadi cikal bakal terbentuknya cabang muhammadiyah di
Surakarta, perkembangan muhammadiyah di Surakarta tergolong pesat, hingga decade awal
di seluruh karasidenan Surakarta telah berdiri cabang-cabang muhammadiyah, karenanya
Surakarta kemudian di percaya sebagai tuan rumah kogres muhammadiyah tahun 1929,
sukses di Surakarta muhammadiyah terus melemparkan sayapnya hingga kejawa barat
menjadi titik awal terluasan perserikatan menuju wilayah lain di jawa barat, akselerasi
perluasan muhammadiyah di jawa barat terjadi melalui jejaring para pedagang, sedangkan di
jawa timur muhammadiyah berhasil eksis secara luas dari Tuban, Lmongan, Gresik dan
Surabaya di wilayah utara, sedangkan Jombang dan Pasuruan di wilayah tengah hingga ujung
timur di mulai dari Bondowoso hingga Banyuwangi. Penetrasi muhammadiyah di belahan
timur pulau jawa itu berkat kegigihan aktifitas dakwah yang dilakukan K.H.Ahmad Dahlan
sejak tahun 1920.an. Dari bumi Minangkabau Sumatra Barat yang menjadi titik sentral
perluasan muhammadiyah kesaantero pulau andalas, berkat sokongan seorang tokongan
seorang tokoh bernama Hj. Rosol, lalu di lanjutkan Hamka 1920. Muhammadiyah kemudian
menyebar hingga Jambi, Penghulu, hingga Riau, di Sumatra Utara tempat sayap
muhammadiyah melalui jejaring pedagang meluas hingga kepelosok sejak tahun 1925,
pengaruh jejaring pedangan di Sumatra Utara, muhammadiyah menjadi salah satu pelopor
gerakan pembaruan islam di serambi Mekkah, di Kalimantan Muhammadiyah hadir di awali
dari usaha pengiriman mubaligh muhammadiyah dari jawa timur ke Pontianak, Kalimantan
barat tahun 1925, sedangkan Banjarmasin mnejadi pintu masuk muhammadiyan di wilayah
Kakimantan Selatan melalui perdagangan Surabaya yang diikuti pengiriman para Mubaligh
dari Jawa Timur, di Kalimantan Selatan Muhammadiyah juga merambah hingga kota Alabio
di bagian utara di Alabio Muahammadiyah antara lain mendirikan sekolah, Sulawesi
Muhammadiyah masuk tahun 1927 berawal dari jaringan Al Yamani dari Surabaya yang
membawa ide dan gagasan Muhammadiyah yang disambut hangat para pedagang dan ulama
di Makassar. Di tahun 1927 itu pula Muhammadiyah melemparkan sayapnya ke wilayah
Halmahera di kepulauan Maluku melalui aktivitas Muhammadiyah dari makasar yang
merintis pendirian seolah modern bagi kaum muslim pribumi. Aktifis Muhammadiyah
Mkassar juga memperluas pengaruhnya hingga Gorontalo di Gorontalo inilah
Muhammadiyah berdiri tahun 1929, dari Sulawesi dan Halmahera Muhammadiyah
menembus manopuari/Papua pada decade 1925.an, sedangkan di ujung paling Timur itu
Indonesia Merauke, muhammadiyah eksis mulai 1970.an di mu.ai dari lapangan pendidikan
dan kegiatan dakwah lainnya, ada pun di wilayah Bali perserikatan Muhammadiyah sudah
mulai menampakan keberadaannya, sejak tahun 1930, berkat pengaruh jejaring pedagang
Muhammadiyah dari Jwa Timur, sedangkan wilayah Nusa Tenggara menjadi are perluasan
para aktifis dakwah Muhammadiyah dari Sulawesi melalui Bima, sebagai titik masuk.
Persyarikatan Muhammaiyah bukan saja memperluas jaringannya di Indonesia melainkan
juga merambah ke kancah Internasional. Tepat menjelang seabad usianya di tahun 2002,
cabang Mesir berdiri sebagai cabang istimewa Muhammadiyah pertama di belahan dunia.
PCIM Mesir bahkan memiliki TK Aisyiyah Bustanul Athfal di Kairo sebagai bagian dari
aktivitas markas dakwah Muhammadiyah Mesir. 4 tahun setelah Mesir tepatnya 4 Desember
2006 atas inisiatif pimpinan pemuda Muhammadiyah Jakarta berdiri PCIN Belanda disusul
pimpinan cabang Aisiyah tahun 2008. Di daratan Eropa Muhammadiyah terus bergerak
PCIM Jerman berdiri 22 Januari 2007, setelah di awali berdirinya tapak suci sejak 1990
menyusul kemudian Inggris di 2007 juga. Di Perancis PCIM berdiri 1 Oktober 2007
bertepatan dengan 19 Ramadhan 1428 Hijriah selanjutnya PCIM Rusia dan Turki berturut
berdiri 2012 dan 2016, diasporic Muhammadiyah terus meluas hingga kedaratan Timur
Tengah dan Afrika pada 19 mei 2007. PCIM libia hadir disusul Arab Saudi 20 Januari 2017,
Maroko Desember 2017, Sudan 4 Apri 2018, Yaman dan Yordania di Oktober dan November
2019, sedangkan di Benua Asia PCIM Malaysia 2007, PCIM Taiwan 2014, Jepang 8 mei
2008 Pakistan tahun 2009, Korea selatan 6 oktober 2016, Tiongkok 2016, PCIM India 20
April 2018, Hongkong 2019 dan Timoer Leste 2020, PCIM Austaralia berdiri pada 2007 dan
Amerika Serikat yang telah di rintiskan dekate Muhammadiyah sejak 1980. Setelah 108
tahun Muhammadiyah dan Aiyiyah telah mendorehkan dakwah, baik melalui pendidikan
kesehatan, social politik, ekonomi, keumatan dan perjerahan agama, hingga media massa.
6086 sekolah-sekolah Muhammadiyah, dari sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah
luar biasa. 220 pondok pesantren Muhammadiyah boardingschool. Data pada tahun 2018
tersebar di seluruh penjuru nusantara. 107 rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah 228 klinik
Muhammadiyah-Aisyiyah. 165 perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah. Data pada tahun
2019 dengan jumlah 15.903 dosen dan 531.732 mahasiswa. Belum lagi usaha ibu-ibu
Aisyiyah mengelola 1.385 kelompok bermain. 1.607 satuan paud sejenis, 5.722 taman kanak-
kanak Aisyiyah Bustanul Athfal. , 8.816 lembaga pendidikan anak usia dini, serta 1.651
taman pendidikan Al-qur’an yang tersebar di berbagai pelosok tanah air. Sejak niat pertama
pendirian Muhammadiyah oleh K.H.Ahmad Dahlan hingga kini, kiprah perserikatan telah
nyata meneguh dirinya selain sebagai gerakan keagamaan juga aktif dan melibatkan diri
dalam menghadapi masalah negeri, selalu memberi solusi antara lain dimasa pandemic di era
kini.

Anda mungkin juga menyukai