Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUM

AIK (Akhlak)

“RESUM PEMBUKAAN MILAD MUHAMMADIYAH KE-108”

Desen Pengampu : Asfal Fuad, M.Pd.

Oleh:

Nama : Devi Mafruroh

NIM :18.0339.F
Kelas : 5FB

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020/2021
MENEGUHKAN GERAKAN KEAGAMAAN HADAPI PANDEMI DAN MASALAH
NEGERI

Oleh Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Muhammadiyah terus berikhtiar agar usaha menghadapi pandemi makin ditingkatkan


dan tidak boleh surut. Pandemi covid-19 ini telah membawa dampak sangat luas dalam
kehidupan. Data dunia pada 15 November 2020 menunjukkan jumlah kasus tersebar di 189
negara yang terkonfirmasi mencapai 54.780.802 juta, kematian 1.323.841 juta jiwa, serta
pasien sembuh 35,7 juta orang.

Umat Islam dan warga Persyarikatan harus menunjukkan uswah ḥasanah dan menjadi
pemberi solusi hadapi pandemi yang berat ini. Setelah sembilan bulan semua berjuang
dengan prihatin, kita harus tetap disiplin dan waspada, serta tidak boleh lengah sebagai wujud
sikap keislaman yang berakhlak karimah dan raḥmatan lil-„ālamīn. Setiap pengabaian dan
kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses yang
sudah tercipta baik akan kembali tidak kondusif.

Kaum muslimin pengikut Nabi hendaknya mengikuti uswah ḥasanah Nabi dalam
seluruh perilaku kehidupan. Nabi dimaklumatkan Allah sebagai figur berakhlak utama “Dan
sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS al-Qalam:
4). Nabi senantiasa bertutur kata, bersikap, dan bertindak yang serba baik serta menebar
raḥmatan lil-„ālamīn.

Pandemi belum berakhir, semua pihak harus tetap waspada. Jangan abai dan
menganggap ringan wabah ini dengan bertindak tidak disiplin. Perbuatan orang tidak disiplin
dapat berdampak luas bagi penularan virus dan keselematan jiwa orang lain. Jika belum
mampu memberikan solusi, setidaknya jangan membikin masalah yang membuat rantai
penularan makin menyebar.

Muhammadiyah sejak awal kelahiran sampai kini tiada henti memberi solusi untuk
negeri. Muhammadiyah bersama komponen bangsa lainnya berpartisipasi aktif dalam
menyelesaikan masalah bangsa. Di era sebelum Indonesia merdeka hingga setelah
kemerdekaan, Muhammadiyah terus berbuat bagi kemajuan negeri. Sejarah membuktikan, di
saat-saat kritis Muhammadiyah hadir memberi solusi. Seperti dalam mencari titik kompromi
perumusan dasar negara Pancasila setelah satu hari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945.
Bangsa Indonesia saat ini masih menghadapi masalah berat seperti korupsi, utang luar
negeri, eksploitasi sumber daya alam, kesenjangan sosial-ekonomi, konflik antarkomponen
bangsa, produk legislasi yang kontroversi, oligarki politik, serta masalah-masalah kebangsaan
lainnya.

Hukum kehidupan manusia selalu berhadapan dengan masalah, selain berkaitan


dengan nikmat dan anugerah. Masalah datang dan pergi untuk dihadapi dan tidak untuk
diratapi. Ada masalah yang dapat diselesaikan dengan tuntas, sisi lain terdapat masalah yang
masih tersisa, dan terdapat masalah lainnya yang tidak dapat diselesaikan. Kewajiban kita
sebagai bangsa ialah berikhtiar dengan kesungguhan dan kesabaran.

Muhammadiyah terus berikhtiar untuk proaktif memecahkan masalah bangsa. Namun


Muhammadiyah tidak dapat menghadapi masalah bangsa sendirian. Diperlukan kerjasama
dan pembagian tugas dalam menyelesaikan masalah bangsa sesuai dengan posisi dan peran
masing-masing dalam jalinan kebersamaan, sinergi, dan persatuan nasional.

Khusus bagi umat Islam sebagai penduduk mayoritas di negeri ini. Umat di bawah
bimbingan para tokohnya dapat menjadi uswah ḥasanah dalam segala ucapan, sikap, dan
tindakan yang memancarkan pencerahan dan kemajuan. Umat mayoritas sungguh terpuji bila
mampu memberi solusi baik dalam menghadapi pandemi maupun masalah negeri.

Risalah dan keteladan Nabi Muhammad dalam menyebarkan misi penyempurnaan


akhlak mulia dan raḥmatan lil-„ālamīn penting menjadi komitmen utama semua pihak di
tubuh umat dan tokoh Islam. Masyarakat luas saat ini makin cerdas dan kritis, bagaimana
menyaksikan bukti keteladanan dan akhlak mulia umat mayoritas di negeri muslim terbesar
di dunia ini. Baik buruknya Indonesia tergantung pada kiprah dan kontribusi umat Islam.

Warga Muhammadiyah tetap harus bersemangat dalam menggerakkan usaha-usaha


memajukan kehidupan. Di tengah pandemi dan banyak masalah negeri segenap warga, kader,
dan pimpinan Muhammadiyah diharapkan terus bersemangat menggerakkan organisasi serta
menjalankan peran keumatan dan kebangsaan sesuai kondisi. Karena kendala luring atau
offline disebabkan pandemi, maka dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan daring atau online
untuk menjaga gerak organisasi tetap hidup.

Gerak Muhammadiyah dan amal usahanya sampai ke akar rumput harus tetap
bertumbuh, dengan langkah dan cara yang kreatif dan inovatif. Manfaatkan teknologi
informasi sebagai bagian dari adaptasi Muhammadiyah hidup di era revolusi 4.0., sekaligus
memberi solusi hadapi pandemi dan masalah negeri.

Jika semua pihak sudah berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan optimal dalam
menghadapi pandemi dan masalah negeri, maka selebihnya bertawakal dengan sabar dan
pengharapan tinggi kepada Allah. Tidak perlu saling bersesal diri, berpatah asa, mencurigai,
serta menghujat dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah negeri.

Pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

1. Pemerintah di seluruh tingkatan dituntut tanggungjawab politik berjiwa kenegarawan


tinggi dalam menghadapi pandemi bangsa dengan mengedepankan hajat hidup rakyat
sebagai hal yang paling utama. Hormati dan junjung tinggi nilai-nilai luhur agama.
Merekatkan persatuan nasional serta memutus kesenjangan nasional.
2. Warga bangsa berkewajiban kolektif dlm menghadapi pandemi dengan gotong royong
dan pupuk kebersamaan. Toleransi, kepedulian, kesetiakawanan, bhinekka tunghal
ika, jauhi egoisme dan kepentingan sempit golongan. Carilah solusi demi kepentingan
bersama. Hilangkan hoax, fitnah, pertikaian dll.
3. Umat islam dituntut uswahasanah disertai sikap yang cerdas
4. Seluruh warga muhammadiyah dalam menghadapi pandemi dan masalah negeri,
mesti memberi solusi dalam menghadapi masalah pandemi, dengan menghadirkan
karakter islam yang damai. Wujudkan beragama yang mencerahkan dan kemajuan
islami yang otentik. Meneguhkan gerakan keagamaan hadapi pandemi dan masalah
negeri. Semoga Allah SWT memberikan berkah dan karunianya kepada bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai