Asuhan Keperawatan Pre Eklampsia Dan Eklampsia
Asuhan Keperawatan Pre Eklampsia Dan Eklampsia
PENGERTIAN
2. ETIOLOGI
Penyebab eklampsi dan pre eklampsi sampai sekarang belum diketahui. Tetapi ada
teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab eklampsi dan pre eklampsi yaitu :
3. MANIFESTASI KLINIK
Diagnosis preeklampsia ditegakan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu
pemambahan berat badan yang berlebihan,edema, hipertensi, dan proteinuria.
Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg seminggu
beberapa kali. Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan,pembengkakan kaki,
jari tangan, dan muka.Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekenen sistolik
meningkat > 30 mmHg atau tekanan diastolik > 15 mmHg yang di ukur setelah pasien
beristirahat selama 30 menit. Tekanan diastolik pada trimester kedua yang lebih dari
1
85 mmHg patut dicurigai sebagai bakat preeklampsia. Proteinuria apabila terdapat
protein sebanyak 0,3 g/l dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif
menunjukan +1 atau 2 atau kadar protein > 1g /l dalam urin yang dikeluarkan dengan
kateter atau porsi tengah, diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam.
1) Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg
6) Trombositopenia
4.PATOFISIOLOGI
2
Selain kerusakan endotelil, vasospsme arterial turut menyebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler. Keadaan ini meningkatkan edema dan lebih lanjut menurunkan
volume intravaskular, mempredisposisi pasien yang mengalami preeklampsia mudah
menderita edema paru. Preeklampsia ialah suatu keadaan hiperdinamik dimana
temuan khas hipertensi dan proteinurea merupakan akibat hiperfungsi ginjal. Untuk
mengendalikan sejumlah besar darah yang berfungsi di ginjal, timbul reaksi
vasospasme ginjal sebagai suatu mekanisme protektif, tetapi hal ini akhirnya akan
mengakibatkan proteinuria dan hipertensi yang khas untuk preeklampsia. Hubungan
sistem imun dengan preeklampsia menunjukkan bahwa faktor-faktor imunologi
memainkan peran penting dalam perkembangan preeklampsia. keberadaan protein
asing, plasenta atau janin bisa membangkitkan respons imunologis lanjut..
5.PATWAY
Tekanan Darah
Preeklamsia
Preeklamsia Eklamsia
pertukaran gas
Kekurangan Volum
cairan
Pre eklampsia digolongkan ke dalam Pre eklampsia ringan dan Pre eklampsia berat
dengan gejala dan tanda sebagai berikut:
c) enaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu. Edema umum, kaki,
jari tangan dan muka.
d) Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif 1 sampai 2 pada urin
kateter atau urin aliran pertengahan.
4
Oigouria, urin kurang dari 500 cc/24 jam.
Keluhan subjektif
v. Nyeri kepala
i. Diet-makanan
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak.
Kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema. Makanan
berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan jumlah
protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.
b. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja
seperlunya disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau
berbaring kearah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami
gangguan.
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang
ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan perhatian:
5
1) Uji kemungkinan Pre eklampsia:
i. Sedativa ringan
iii. Nasehat
6
a. Lebih banyak istirahat baring penderita juga dianjurkan untuk berbaring
miring ke kiri sehingga tekanan terhadap vena besar di dalam perut
yang membawa darah ke jantung berkurang dan aliran darah menjadi
lebih lancar.
c. Dilakukan pemeriksaan:
9. KOMPLIKASI
7
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk
komplikasi antara lain:
1) Pada Ibu
Eklapmsia
Pendarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah ( DIC )
Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
Ablasio retina
Gagal jantung hingga syok dan kematian.
2) Pada Janin
1.Pengkajian
Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan pre eklampsia adalah :
a.Data subyektif :
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35 tahun
Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun
selingan
8
Psikososial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan,
oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya.
b.Data Obyektif :
Pemeriksaan penunjang :
a) Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan
interval 6 jam
b) Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat
hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit
menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7
mg/100 ml
c) Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
d) Tingkat kesadaran ; Gangguan perfusi jaringan serebral penurunan GCS sebagai
tanda adanya kelainan pada otak
e) USG ; untuk mengetahui keadaan janin
Potensial Injury pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah
ke plasma
12. INTERVENSI
9
1) Kekurangan volume cairan / kegagalan regulasi berhubungan dengan kehilangan
protein plasma penurunan tekanan osmotic.
Tujuan : volume cairan dapat kembali seimbang dan regulasi cairan normal.
Rencana Tindakan :
a. Timbang BB klien ;
Rasional : penambahan BB bermakna dan tiba-tiba menunjukan retensi cairan.
b. Bedakan edema kehamilan patologis dan fasiologis. Pantau lokasi dan derajat
pitting.
Rasional : adanya edema pitting pada wajah , tangan , kaki, area sakral atau
dinding abnomen , edema yang tidak hilang selama 12 jam tirah baring adalah
bermakna.
d. Kaji ulang masukan diit dari protein dan kalori. Berikan informasi sesuai
kebutuhan.
Resional : Ketidak adekuatan protein atau kalori meningkatkan resiko
pembentukan edema.
e. Pantau masukan dan pengeluaran urine, perhatikan warna urine dan ukur berat
jenis sesuai indikasi.
Rasional : Pengeluaran urine adalah indikator sensitive dari sirkulasi volume
darah.
f. Kolaborasi dalam memberikan cairan baik secara oral atau parenteral melalui
infuse sesuai andikasi.
Rasional : Penggantian cairan memperbaiki hypovolemia yang harus diberikan
hati-hati untuk menega kelebihan beban.
10
mobilisasi cairan ekstravaskuler dan diuresis sehingga oedema dapat
dikurangi.
d) Anjuran klien untuk istirahat atau tidur dengan posisi berbaring pada salah
satu sisi tubuhnya
Rasional : Dengan istirahat tidur dengan posisi berbaring pada salah satu
sisi tubuhnyaakan memaksimalkan aliran darah dan meningkatkan dieresis
3) Potensial Injury pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke
plasma
Tujuan : Injury tidak terjadi pada janin
Rencana tindakan :
a) Istirahatkan klien
Rasional : Dengan mengistirahatkan klien diharapkan metabolisme tubuh
menurun dan peredaran darah keplasenta menjadi adekuat sehingga
kebutuhsn oksigen untuk janin dapat dipenuhi
12
c. Kontrol vital sign
Rasional : Dengan mengontrol vital sign akan diketahui perubahan vital yang
dapat menjadi gambaran tingkat kecemasan klien klien sehingga dapat
ditetapkan intervensi selanjutnya.
12. IMPLEMENTASI
6) Mengkolaborasikan
dalam memberikan
13
cairan baik secara oral
atau parenteral melalui
infuse sesuai andikasi.
14
berhubungan dengan
tidak adekuatnya intake 2) Menganjurkan klien 2. Asupan kalori dan
makanan yang mengkonsumsi protein terpenuhi
dimanifestasikan makanan tinggi kalori
dengan mual dan tinggi protein 3. Klien menjauhi
anoreksia makanan yang
3) Menganjurkan klien merangsang
menghindari makanan lambung dan
yang merangsang peristaltik usus
seperti lemak
4. Tercipta suasana
4) Ciptakan suasana yang yang tenang
menyenangkan waktu
makan 5. Klien makan sering
dan tidak bosan
5) Berikan makanan dengan menu
hangat sedikit tapi makanan yang
sering dihidangkan
7.
15
DAFTAR PUSTAKA
A,R,ROSDIANA,kamus keperawatan,Jakarta:Paramedia;_________
16