Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Dalam pembelajaran mikro, agar calon guru dapat menguasai keterampilan dasar
mengajar dan mendalami makna dan strategi penggunaanya pada proses pembelajaran,
calon guru / Pendidik perlu berlatih satu demi satu keterampilan tersebut. Oleh karena
itu, pembelajaran mikro sangat diperlukan dalam bentuk peer teaching dengan harapan
agar para calon guru dapat sekaligus menjadi pengamat temannya sesama calon guru,
dengan harapan musing-masing calon guru dapat saling memberikan koreksi untuk
memperbaiki berbagai kekurangan penguasaan keterampilan dasar dalam mengajar.
Keterampilan dasar mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
2. Keterampilan menjelaskan
3. Keterampilan bertanya
4. Keterampilan mengadakan variasi
5. Keterampilan memberikan penguatan
6. Keterampilan mengelola kelas
7. Keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan perorangan
8. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil (Helmiati, 2013: 19-20).

Berdasarkan teori tersebut maka dapat dijelaskan saw per saw keterarnpilan dasar
mengajar tersebut sebagai berikut.
1. Keterampilan membuka
Sebelum sampai pada tahap membuka pembelajaran etika yang harus dilakukan
oleb calon guru atau guru, antara lain:
a. Calon guru atau guru ketika menuju ke kelas atau ketika sampai di pintu
kelas, hendaknya berhenti sejenak, melempar senyuman, sambil
mengucapkan kata sapaan, seperti Assalamualikum bagi yang muslim atau
mengucapkan salarn umum selamat pagi anak-anak' atau `selamat sore
anak-anak. Etika tersebut dapat dilakukan ketika calon guru atau guru telah
duduk di tempat: yang telah disediakan.
b. Selanjutnya guru menuju. ke meja guru yang sudah disiapkan dan duduk
dengan tenang.
c. Calon guru atau guru mempersilakan ketua kelas tinttik doa secara bersama.
Umuninva, ketika para siswa selesai berdoa akan mengucapkan
"Assalamualikum Pak guru atau `Assaiamualikum maka calon guru atau guru
pun harus membalas salam tersebut.
d. Pada tahap selanjutnya, guru melakukan ramah-tama seperti menanyakan
kabar sebagainya dengan rnanajemen waktu yang tepat. Bahasa yang
digunakan, misalnya bagaimana kabar anak-anak hari ini?" kalimat ini akan
direspon oleh siswa dengan jawaban "Baik Bu' atau `Alhmadulillah, Bu,
balk". Selanjutnya, CG/G harus membalasnya dengan ucapan "Syukurlah
kalau kabar kalian baik dan sehat, hal itulah yang lbu harapkan." Hindari
menanyakan kabar dengan kalimat `Bagaimana kabar hari ini? Kalimat
tersebut tidaklah benar digunakan dan jika siswa mengetahui artinya maka
tidak akan ada respon apapun dari siswa. Olch karena itu, pergunkanlah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
e. Pada tahap selanjanya, guru harus melakukukan proses pendataan
kehadiran siswa (bukan absen). Kalimat yang digunakan, alternatifnya
sebagai berikut.
1) "Baiklah anak-anak, Bapak (ibu) akan mendata kehadiran kalian
sebelum memulai pelajaran hari ini'. Bukan mengucapkan `Baiklah
anak-anak, Bapak (ibu) akan absen kehadiran kalian sebelum memulai
pelajaran hari ini. Hal tersebut tidak diperbolehkan sebab kata absen'
bermakna tidak masuk (KBBI).
2) Boleh juga dengan mengucapkan "Baiklah anak-anak, Bapak (ibu) akan
mengabsen kehadiran kalian sebelum memulai pelajaran hari Kata
(mengabsen' yang tertuang dalam KBBI bermakna
`memanggil/membacakan; menyebutkan; nama-nama orang yang ada
pada daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang-orang.
Namun, untuk menghindari pemahaman yang berbeda, disarankan
menggunakan kalimat pertama "Baiklah anak-anak, B (ibu) akan
mendata kehadiran kalian sebelum memulai pelajaran hari ini'.
3) Pada saat CG/G memanggil nama-nama siswa, diupayakan
menyebutkan nama siswa dengan benar, lengkap, dan tepat. dengan
pandangan ke arah siswa tersebut nama siswa disebut oleh CG/G maka
harus disertai dengan pandangan ke arah siswa tersebut. Harus
dihindari oleh CG/G dengan menyebut nama depan siswa sebab bisa
dimungkinkan terjadi nama yang sama yang dipunyai oleh siswa.
Penyebutan nama siswa secara benar, lengkap, dan tepat akan
memberikan sugesti tersendiri bagi siswa dan sebagai bentuk
penghargaan CG/G kepada siswa itu sendiri. Efeknya adalah siswa
merasa tersanjung dan bangga karena namanya disebut secara benar,
lengkap, dan tepat. Jangan pula diplesetkan karena akan menimbulkan
sikap kurang simpati kepada CG/G dari siswa.
4) Selain itu, diupayakan juga agar CG/G jika diketahui ada siswa yang
tidak masuk untuk menanyakan kepada teman sebangkunya atau
teman lainnya yang biasanya sering bersama siswa tersebut. CG atau G
harus menanyakan kepada siswa yang ada di kelas tentang alasan
siswa tersebut tidak masuk, tanyakan juga apakah ada surat ijin atau
tidak. Jika ada surat ijin maka CG/G harus memberikan tanda pada
kolom nama siswa tersebut dengan tanda 's (sakit)) atau i’ ijin). Jika
siswa yang tidak masuk tanpa surat maka konsekuensinya adalah
ditandai dengan 'A' atau 'alpa' atau siswa dinyatakan lalai dari
mengirimkan surat ijin. Upaya agar siswa tidak melakukan hal yang
sama maka CG/G harus menyampaikan pesan agar siapa pun siswa
yang tidak masuk, wajib memberikan keterangan, balk secara tertulis
vakni melalui surat atau secara lisan malalui teklepon.
f. Jika situasi a, b, c, d telah dilakukan maka calon guru atau guru dapat
memulai untuk membuka pembelajaran. Pada situasi ini, CG/G dianjurkan
untuk mengajak siswa atau peserta didik mengingat kembali materi
pelajaran yang sudah/telah disampaikan sebelumnya. Upaya ini bertujuan
agar PD/S tetap dap at mengingat dan menyimpanpemahaman materi
sebelumnya.
g. Cara untuk membuka pelajaran, beberapa alternatifnya sebagai berikut :
a) Baiklah anak-anak, sebelum Bapak (Ibu) menyampaikan materi hari ini,
Bapak (Ibu) ingin mengulas kembali materi yang telah disampaikan pada
minggu lalu. Materi tentang apakah yang disampaikan minggu yang lalu?
Situasi ini akan membawa siswa kepada materi pelaiurani pembelajaran
yang stalk distimpaikan, Situasi ini Pula, akan memunctilkan interakst
guru dun siswa dalam situasi tanya thin jawab. CG/G dapat melakukan
tanya jawab kepada siswa menunjuk beherupa siswa untuk tuenyatakan
pendapatnya terkait dengan materi sebelumnya. Namun demikian, hats
disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada dalam skenario
pembelajaran CG/G. Situasi ini harus diupayakan oleh CG/(i sebagai
langkah awal agar siswa fokus dull ship untuk belajar dill mempelajari
mated selanjutnya.
b) Jika poin (a) sudah dilakukan clan terjadi interkasi siswa dengan guru
atau interaksi antarsiswa maka CG/G dapat dapat masuk kepada materi
pelajaran yang akan disampaikan.

Proses membuka pembelajaran yang dilakukan dengan beberapa can atau jurus
tersebut akan mampu mencipatakan beberapa kondisi:
1) Menciptakan suasana siap mental peserta didik atau siswa
2) Menciptakan suasana yang komunikatif antara calon guruipendidik dengan peserta
didik/siswa
3) Menimbulkan perhatian peserta didik kepada apa yang akan dipelajari dalam hal ini
dapat diawali dapat situasi keseharian peserta didik sampai pada materi yang akan
dipelajari.

Secara garis besarnya, dalam membuka pelajaran setidaknya harus diperhatikan hal-hal
berikut.
1) Calon guru atau guru harus dapat mengajak siswa atau peserta didik untuk fokus
kepada materi yang akan disampaikan dan menumbuhkan minat siswa untuk
belajar. Hal tersebut dapai dicapai dengan cara mengaitkan materi yang akan
disampaikan dengan informasi-informasi terkini, calon guru atau guru menceritakan
atau bercerita dengan sangat menarik, menyediakan dan menggunakan alat bantu
atau media yang sesuai serta menarik perhatian siswa, serta calon guru atau guru
dapat menerapkan gaya mengajar yang bervariasi, rnengulas tentang tugas-tugas
yang dilakukan siswa di rumah berkenaan dengan terismateri pelajaran yang sudah
disampaikan. Hal itu dilakukan agar minat siswa yang tinggi dalam belajar akan
muncul.
2) Calon guru atau guru hams dapat menumbuilkan motivasi siswa belajar. Cara yang
dilaktikan seperti menunjukkan sikap antusias kepada siswa dan penuh keakraban.
Sikap guru harus ramah, tersenyum, dan penuh persahabatan. Selain itu, calon guru
harus memancing keingintalluan siswa akan suatu hal. Oleh karena arus ada upaya
untuk memberi rangsangan kepada siswa melalui Intrasi suatu masalah,
menggunakan gambar-gambar yang menarik atau sejenisnya dan tetap disesuaikan
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
3) Calon guru atau guru harus dapat memancing pengetahuan siswa gambaran-
gambaran yang jelas mengenai materi pelajaran yang disampaikan. Caranya dengan
melakukan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Sampaikanlah garis besar pokok-pokok materi pelajaran yang akan
dibahas/dipelajari, dan utamanya menjelaskan prosedur kerja atau langkah
kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
4) Calon guru di awal pembelajaran harus dapat mengajak siswa untuk mengaitkan
pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru atau materi yang akan
disampaikan. Caranya dengan mengajak untuk meninjau kembali materi yang sudah
dipelajari imnya apakah benar-benar telah dipahami oleh siswa. Untuk
kepkeperluan tersebut maka guru harus mengajukan pertanyaan-nyaan pada siswa
terkait dengan itu. Guru juga dapat meminta untuk membuat Masan secara singkat
tentang materi yang sudah paikan sebelumnya. Selain itu dapat pula dengan
rneminta merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat. Di samping itu,
calon guru/guru harus menjajaki pengetahuan tentang pengetahuan sebelumnya
dengan pengetahuan dan haman yang baru (materi yang akan disampaikan). Hal ini
dapat dilakukan jika memang materi yang akan disampaikan iliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
(Dwi Rohmanto 2019:13)
Catalan:
Jika poit 1 , 2, 3 dan 4 telah dilakukan dengan benar maka calon guru atau guru telah
melaksanalcan proses membukan pelajaran atau jaran. Oleh karena itu, proses
membuka pembelajaran harus in dengan terencana, baik dari sikap, penggunaan bahasa
yang benar serta penuh semanagat dan meyakinkan.

Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah :


1. Menarik perhatian siswa yang dapat dilakukan dengan :
a. Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan
berguna untuk dirinya
b. Melakukan hal – hal yang dianggap aneh bagi siswa, misalnya dengan
menggunakan alat bantu.
c. Melakukan interaksi yang menyenangkan

2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa , yang dapat dilakukan dengan :


a. Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa
dan berkomunikasi secara kekeluargaan.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari
suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c. Mengkaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan
kebutuhan siswa.

3. Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan,


yang dapat dilakukan dengan :
a. Mengemukan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan
b. Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa
memahami apa yang harus dilakukan.
c. Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran
belangsung
(Tri ria anggraini 2020: 27)

B. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure)


Komponen pertama dalam mengajar adalah kete-rampilan membuka dan menutup
pelajaran. Dalam kete-rampilan membuka pelajaran guru harus memberikan pengantar
atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada peserta didik agar siap
mental dan tertarik untuk mengikutinya. Strategi membuka dan menutup pelajaran (set
introduction & closure) sebenarnya merupakan gabungan antara dua macam
keterampilan mengajar yang perlu dilatihkan dalam pengajaran micro.

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan set
induction, yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prokondisi. Bagi peserta didik agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaba tersebut akan
memberikan efek yang positif terhadap kegiatan bolajar, dengan Data lain, kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian peserta didik dapat terpusat pada hal-hal yang akan atau sedang dipelajari.
Adapun tujuan dan membuka dan menutup pelajaran adalah sebagai berikut :
1. Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan
dihadapi.
2. Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
3. Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam
mempelajari bagian-bagian pelajaran.
4. Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antra pengalaman-pengalaman
yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
5. Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta,
keterampilan-keterampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu
peristiwa.
6. Memungkinkan siswa dapat mengatahui tingkat keberhasilannya dalam
pelajaran.
(Tri ria anggraini 2020: 32)

Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses pembelajaran


yang harus Sebab jika seorang guru pada awal pembelajaran tidak mampu menarik
perhatian peserta maka proses tujuan pembelajaran tidak Akan tercapai dengan baik.
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru pada awal pelajaran,
tetapi juga pada setiap awal kegiatan Inti pelajaran. Ini dapat dilakukan dengan
mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian peserta didik, memberi
acuan, dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang akan dikuasai oleh peserta
didik dengan bahan yang akan diajarkan.

Inti persoalan membuka pelajaran terkait dengan usaha guru dalam menarik perhatian
siswa, memotivasi, memberi acuan tentang tujuan, pokok persoalan yang akan dibahas,
rencana kerja sama pembagian waktu mengaikan pelajaran yang rumit dipelajari dengan
topik baru, menanggapi situasi kelas. Wardani (1954) mengemukan bahwa inti
keterampilan membuka adalah menyiapkan mental murid agar mereka siap memasuki
persoalan yang akan dibicarakan, dan membangkitkan minat dan perhatian siswa apa
yang akan dibicarakan dalam kegiatan belejar mengajar.

Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti


pelajaran pada akhir kegiatan belajar. Kegiatan cukup berarti bagi siswa, namun banyak
guru tidak sempat melakukan atau mungkin sengaja tidak dilakukan.

Menutup pelajaran (closure) yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri
kegiatan pembelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran.
menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar pendidikan menyatakan bahwa
kemajuan hasil belajar paling besar terjadi pada akhir pelajaran dengan cara
memberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang sudah dibicarakan. Kegiatan
menutup pelajaran dilakukan bukan di akhir jam pelajaran, akan tetapi pada setiap akhir
pokok pembahasan selama satu jam pelajaran.
Inti kegiatan menutup pelajaran adalah:
4. Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran.
5. Mengonsolidasikan perhatian peserta didik pada masalah pokok pembahasan agar
informasi yang diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemam-puannya
terhadap pelajaran selanjutnya.
6. Mengorganisasikan semua pelajaran yang telah dipe-lajari sehingga memerlukan
kebutuhan yang berarti dalam memahami materi pelajaran. Memberikan tindak
lanjut berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang barn dipelajari.
( Zainal Asri 2010 : 71)

Contoh:
Setelah melakukan tugas rutin seperti mengisi daftar Nadir, menyuruh peserta didik
menyiapkan alat-alat tulis, guru langsung menerangkan pokok bahasan. Setelah
pelajaran selesai, nah anak-anak waktu sudah habis pelajaran kita dilanjutkan minggu
depan, assalamualaikum warahmattillahi , wabarakatuh.

Kegiatan menutup pelajaran (Closure) merupkan kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran, atau kegiatan belajar mengajar. Closure bertujuan untuk :
a. Memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang dipelajari oleh siswa;
b. Mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses belajar mengajar.
Diantara bentuk Closure adalah memberi stressing materi dengan cara-cara tertentu,
atau membuat kesimpulan secara garis besar terhadap materi yang sudah dijelaskan.

(Tri ria anggraini 2020: 26)

Anda mungkin juga menyukai