Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF

PERIODE DESEMBER 2017- JANUARI 2018

“LITERASI MEDIA UNTUK KARANG TARUNA RW 03 DESA JATIMUKTI”

Disusun oleh:

1 Ilfan Ali Pandi 140810150003


2 Rivaldi Ridhla Julviar 140810150053
3 Adinda Ayu Dewi Hermawati 210410150011
4 Christian Nathael Wijaya 210410150025
5 Alya Nurdina Nareswari 210410150032
6 Desty Cesilia Rientany Simanullang 210610150012
7 Raden Roro Muthia Trihandini 210610150025
8 Tira Santia 210610150045
9 Nabila Hastari 210610150085
10 Wahyu Agus Sutiyono 230110150073

PUSBANG KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul PPM Prioritas : Literasi Media untuk Karangtaruna RW 03


Desa Jatimukti.
2. Khalayak Sasaran PPMP KKN : Warga desa Jatimukti RW 03.
3. Dosen Pembimbing Lapangan
a. Nama : Achmad Abdul Basith
b. NIP : 198901112016043001
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Fakultas/prodi : Ilmu Komunikasi/Jurnalistik
e. Alamat kantor : Jl. Bandung Sumedang Km-21 Jatinangor
f. Alamat rumah : Jl. Ters Pesantren X, Blok M 142,
Arcamanik
g. Telepon/Faxs/email : 085649584243/basithpatria@gmail.com
4. Anggota KKN : 10 orang
5. Lokasi Kegiatan
a. Desa/kecamatan : Jatimukti/Jatinangor
b. Kabupaten/Provinsi : Sumedang/Jawa Barat
c. Jarak dari Unpad : 1 KM
6. Waktu : 40 hari
Jatinangor, 11 Januari 2018
Dosen Pembimbing Lapangan

Achmad Abdul Basith, S.I.Kom.,M.I.Kom


NIP 198901112016043001
Menyetujui
Dekan Fikom Unpad

Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos.,S.H.,M.Si.


NIP.19680205 199403 1 002

i
ABSTRAK

Literasi informasi mencakup pengetahuan dan keperluan informasi


seseorang dan kemampuan untuk mengenali, mengetahui lokasi, mengevaluasi,
mengorganisasi dan menciptakan, menciptakan dan mengkomunikasikan
informasi secara efektif untuk mengatasi isu atau masalah yang dihadapi
seseorang. Saat ini media digital sangat erat terkait penyadaran pentingnya
informasi dalam keseharian mereka, cara memilih dan memilah informasi,
menggunakan informasi baik sebagai informasi fungsional maupun hiburan, serta
menggunakan informasi untuk menghasilkan informasi baru. Media digital
berperan dalam literasi informasi sebagai tahapan dari kebutuhan informasi
sampai temu kembali informasi. Pencarian informasi tidak hanya menggunakan
koleksi perpustakan tapi juga koleksi digital. Fenomena literasi informasi sudah
bergeser ke literasi digital. Literasi digital sendiri merupakan bagian dari literasi
media.

Kata kunci: Literasi; Literasi Media; Literasi Digital

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan dalam bentuk makalah,
baik dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Program yang
dilaporkan pada makalah ini bertujuan untuk menelusuri potensi yang ada di Desa
Jatimukti dan mempublikasikannya lewat media digital. Semoga makalah ini
dapat berguna sebagai pemenuhan informasi bagi pembaca terhadap potensi dan
masalah yang ada di RW 03 Desa Jatimukti, Jatinangor, Sumedang.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Basyarudin
selaku ketua RW 03 Desa Jatimukti yang telah membantu penelitian kami, dan
juga kepada warga-warga RW 03 Desa Jatimukti dan sekitarnya yang telah
bersedia menyempatkan waktunya untuk kami wawancarai. Tak lupa kepada
Bapak Achmad Abdul Basith, S.I.Kom., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing
lapangan yang telah membimbing kami dalam melakukan proses KKN.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah informasi


dan pengetahuan bagi para pembaca, sehingga kami boleh memperbaiki bentuk
maupun isi makalah agar lebih baik di kemudian hari.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan dalam hal pendataan dan
analisis karena keterbatasan pengalaman. Oleh karena itu kami berharap kepada
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Jatinangor, Januari 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat........................................................................................1
1.3. Tahapan Kegiatan Mahasiswa........................................................................1
1.4. Lokasi dan Waktu............................................................................................3
BAB II PROSES PELAKSANAAN KKN MAHASISWA............................................4
2.1. Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN...................................4
2.2. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa................................................6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA..........................7
3.1. Analisis Situasi.......................................................................................................7
3.2. Kegiatan Program PPM-KKN Mahasiswa.........................................................9
3.3. Lampiran.............................................................................................................11
3.4. Rencana Lanjutan Perorangan..........................................................................12
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI.............................................................37
4.1. Simpulan.........................................................................................................37
4.2. Rekomendasi...................................................................................................37
LAMPIRAN....................................................................................................................38

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


KKN ini adalah tindak lanjut dari OKK Literasi Media. Dituliskan oleh Yosal
Iriantara dalam bukunya Literasi Media, Apa, Mengapa, Bagaimana (2009:16)
Literasi Media adalah kemampuan membaca, menganalisis, menilai, dan
memproduksi komunikasi dalam berbagai bentuk media kepada warga masyarakat
dan memberi semacam panduan cara menyesuaikan diri dengan informasi yang
diberikan massa kepada publik (Tella, 1998: 91). Singkatnya, adalah sebuah
upaya agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah isi pesan media massa.
OKK merupakan tahap kognisi atau penyuluhan, dengan adanya KKN ini,
diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dari
penyuluhan di OKK sebelumnya.

1.2. Tujuan dan Manfaat


- ‌Membantu publikasi potensi usaha masyarakat secara luas agar dikenal lebih
banyak agar perekonomian meningkat.
- Menyebarkan kesenian yang ditekuni masyarakat agar lebih dikenal secara luas.

1.3. Tahapan Kegiatan Mahasiswa

No Kegiatan Desember Januar


. KKN Pekan ke- i Tempat Pelaku dan Hasil
Pekan sasaran (capaian
ke- target)
I I II I I II
I I V
1. Mengunjun Rumah Pak RW Mendapat
gi desa pak RW. dan warga akses
bertemu Jatimukti. secara

1
dengan pak resmi dari
RW 03. pak RW
untuk
melakukan
kegiatan
seperti
peliputan
dan
wawancara.
2. Mengunjun Rumah pengrajin.d Tereksposn
gi pengrajin an warga ya potensi-
pengrajin Jatimukti. potensi
senapan lokal warga
dan Jatinangor,
pengrajin khususnya
tas. warga desa
Jatimukti.
3. Wawancar Rumah pak RW terkumpuln
a dengan pak RW. ya
pak RW. informasi
seputar RW
03 desa
Jatimukti.
4. Wawancar Tempat Pengrajin Tereksposn
a dan pembuat dan warga ya potensi-
mengambil an Jatimukti. potensi
gambar kerajinan lokal warga
beserta . Jatinangor,
video khususnya
mengenai warga desa
kerajinan. Jatimukti.
Melalui
konten

2
media yang
kita
produksi.
5. Meliput Rumah Pemuda Tereksposn
latihan seni salah karang ya potensi-
banjidor satu taruna dan potensi
yang warga. warga lokal warga
dilaksanaa Jatimukti. Jatinangor,
n karang khususnya
taruna. warga desa
Jatimukti.

1.4. Lokasi dan Waktu

- Lokasi kegiatan Desa Jatimukti RW. 3 dan dasar pertimbangan lokasi sebagai
lanjutan dari program OKK yang telah dilakukan oleh DPL. Yang sebelumnya
melakukan penyuluhan mengenai literasi media.
(1) Tahap persiapan:
- 4 Desember 2017 (Pembekalan oleh DPL)
- 6 Desember 2017 (Kumpul persiapan survey desa oleh mahasiswa)
- 8 Desember 2017 (Survey lokasi bersama DPL)
(2) Tahap pelaksanaan dan lapangan:
- 16 Desember 2017 (Pengumpulan data oleh mahasiswa)
- 21 Desember 2017 (Pengumpulan data oleh mahasiswa)
- 28 Desember 2017 (Pengumpulan data oleh mahasiswa)
- 29 Desember 2017 (Proses editing konten oleh mahasiswa)
- 6 Januari 2018 (Pengumpulan data oleh mahasiswa)
(3) Tahap pasca lapangan
- 11 Januari 2018 (Penulisan laporan akhir oleh mahasiswa)
- 12 Januari 2018 (Bimbingan penulisan laporan akhir oleh DPL)

3
BAB II

PROSES PELAKSANAAN KKN MAHASISWA

2.1. Mekanisme Kerja Kelompok Dalam Pelaksanaan KKN

Uraian proses kerja kelompok

Minggu pertama bulan Desember:

Pada minggu pertama ini kelompok KKN-PM baru terbentuk. Pada tanggal 4 Desember
2017, kelompok KKN-PM kumpul untuk pertama kalinya dan membahas mengenai
penelitian yang akan dilakukan bersama DPL. Tanggal 6 Desember 2017 kelompok
berkumpul kembali untuk membahas mengenai Ketua Kelompok sekaligus kelanjutan
dan rencana yang akan dilakukan ke depannya. Dan pada 8 Desember 2017, kelompok
didampingi DPL pergi ke Desa Jatimukti, RW 03, untuk melihat keadaan desan dan
potensi apa yang dapat diangkat menjadi berita.

Minggu kedua, tepatnya 16 Desember 2017, kami kembali mengunjungi desa


yang akan kami teliti. Pada hari itu kami mengunjungi salah satu pengerajin senapan dan
tas yang berasal dari Desa Jatimukti. Disana kami meliput dan mengambil beberapa video
yang nantinya akan kami buatkan video dokumenter sekaligus tulisan mengenai
pengerajin tersebut.

Di minggu ketiga bulan Desember, 21 Desember 2017, kami mengunjungi desa


untuk mewawancarai Ketua RW 03 Desa Jatimukti untuk meminta beberapa informasi
yang akan melengkapi liputan kami. Dari wawancara tersebut kami mendapatkan
informasi mengenai RW 03 mengenai penduduk dan juga potensi yang ada dari RW
tersebut.

Pada minggu keempat, tanggal 28 Desember 2017, kami mengunjungi desa


Jatimukti lagi untuk meliht pembuat kerajinan. Setelah melihat kerajinan yang ada pada
RW tersebut, kami mewawancarai beberapa pengerajin sekaligus mengambil video untuk
menjadi bahan liputan kami.

Dan kunjungan terakhir kami di minggu pertama bulan Januari, 6 Januari 2017,
kami melihat latihan seni banjidor yang dilakukan karang taruna RW 03 Desa Jatimukti.
Kami melihat adanya kegiatan yang dilakukan penduduk muda, atau karang taruna, yang
ada di RW tersebut dalam melestarikan salah satu seni asli desa tersebu

4
Diagram kegiatan

Persiapan KKN-PM Kumpul kelompok


antara mahasiswa untuk membahas
dengan DPL. pembuatan laporan akhir

Mengunjungi Desa untuk


melihat potensi yang ada di Konten video dan
tempat tersebut.
tulisan diunggah ke
website

Proses pembuatan
Proses pembuatan
website video Proses pembuatan Proses pembuatan
video tulisan

Video dan website


Kembali mengunjungi desa
selesai untuk meliput kerajinan
yang ada di desa

5
2.2. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa

Kegiatan yang kami lakukan sebelum memulai semuanya adalah pengarahan yang
dilakukan oleh dosen. Pada pengarahan tersebut, dosen menjelaskan dengan rinci
mengenai penelitian yang sudah dilakukan yang terkait dengan KKN ini, selain
itu, dosen juga memberi arahan mengenai apa saja yang akan kami kerjakan
selama berlangsungnya KKN mahasiswa, Tema dari KKN kami adalah Literasi
Media bagi Karang Taruna RW 03 Desa Jatimukti. Beberapa hari setelah
pembekalan, kami didampingi oleh dosen untuk langsung survey ke desa
Jatimukti. Kami bertemu dengan Ketua RW 03 serta beberapa warga dan mencari
tahu mengenai kawasan RW 03 Jatimukti.

Setelah survey, barulah kami melakukan pembagian tugas serta eksekusi dari
konsep yang sudah direncanakan, yaitu membuat media yang mengangkat potensi
dari wilayah tersebut (warga sebagai objek) dan memberdayakan warga sekitar
untuk mengisi konten media tersebut (warga sebagai subjek). Kegiatan-kegiatan
yang kami lakukan selanjutnya adalah peliputan potensi dari warga sekitar,
peliputan ini adalah kegiatan utama kami karena memang bentuk output dari
KKN kami adalah sebuah media.

Koordinasi dengan dosen dilakukan via grup di media sosial, yaitu Whatsapp.
Mahasiswa yang bertugas sebagai koordinator bertugas untuk menghubungi
warga Jatimukti jika mahasiswa akan ke sana, dan mengawasi kinerja anggota.
Kelompok ini terdiri dari empat mahasiswa jurnalistik, tiga mahasiswa televisi
dan film, dua mahasiswa teknik informatika, dan satu mahasiswa perikanan.
Kami membagi tugas berdasarkan prodi masing-masing. Mahasiswa jurnalistik
bertugas untuk mewawancara, dan mengolah konten dalam bentuk tulisan.
Mahasiswa televisi dan film bertanggung jawab pada konten dalam bentuk video.
Mahasiswa teknik informatika bertanggung jawab pada website, dan mahasiswa
perikanan bertugas menjadi admin media sosial. Cakupan wilayah yang kami liput
adalah wilayah RW 03 Jatimukti.

6
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA

3.1. Analisis Situasi

Disetiap tempat pasti memiliki potensi dan keunikannya masing- masing,


seperti kerajinan, kegiatan pemuda, keseninan, makanan khas, dkk. Desa
Jatimukti memiliki beberapa potensi yang cukup unik. Walaupun letak Desa
Jatimukti dekat dengan Jatinangor yang sudah sangat modern. Tapi mereka tetap
berani untuk mempertahankan potensi lokal.

Beberapa potensi lokal yang ada di sana adalah:

1. Kerajinan
 Pengrajin Barang Bekas
Kerajinan dari bungkus minuman bekas ini dirangkai menjadi sebuah
tas, dompet, bahkan tikar. Pembuatan biasanya akan dilakukan melalui
pesanan yang ada
 Pengrajin Senapan gas
Pengrajin senapan gas bernama bapak caca ini sudah 15 tahun
menekuni dibidang ini, berawal dari membuat senapan angin yang
sekarang menjadi senapan gas. Senapan tersebut dibuat sesuai
permintaan yang ada. Senapan tersebut dijual dari harga Rp
1.100.000,00 – Rp 9.500.000,00
 Pengrajin kusen
Bapa Karyono berawal dari petani dan beralih profesi menjadi
pengrajin kusen. Kusen yang dibuat biasanya permintaan dari beberapa
desa disebelah dan dia memperkerjakan seorang untuk membantu
pembuatan kusen.
2. Kesenian
 Reak buhun
Reak buhun merupakan gabungan antara kesenian banjidor dengan
silat. Biasanya hanya ditampilkan ketika mendekati Hari Kemerdekaan
Indonesia.

7
 Banjidor
Banjidor ini merupakan kesenian yang ada di Desa Jatimukti. Disini
mereka memaikan lagu daerah dengan memadukan antara alat musik
tradisional dan modern berupa gitar listrik menghasilkan perpaduan
yang indah.
 Reog
Reog yang ada di Desa Jatimukti hampir sama dengan reog yang ada
di daerah Jawa Barat. Tetapi kesenian ini hanya baru dilihat jika ada
yang memanggil mereka kedalam suatu event khusus.
 Kasidahan
Kesenian ini dilakukan oleh ibu- ibu pengajian dan dilakuknan jika
hanya ada event khusus yang ada didesa ataupun ada yang memanggil
mereka.
3. Makanan Tradisional
3.1. Keripik singkong
Makanan khas Desa Jatimukti ini dibuat oleh Ibu Ntit. Keripik
singkong tersebut dijual ke pasar dan beberapa desa sebelah
3.2. Keripik pisang
Keripik ini hanya dijual jika ada pesanan yang datang. Dikarenakan
sulitnya bahan baku yang didapat membuat Ibu Ntit tidak menjualnya
kepasar.

Walaupun dari pengakuan ketua RW dengan adanya dampak kemajuan


teknologi dan juga Desa Jatimukti dekat dengan Jatinangor. Banyak sekali warga
yang beralih profesi dari menghasilkan kerajinan, petani, atau penghasil makanan
tradisional menjadi seorang buruh pabrik di dekat Jatinangor. Tetapi walaupun
banyak yang beralih profesi masih ada warganya yang tetap berprofesi menjadi
seperti petani, menghasilkan kerajinan, dan menghasilkan makan tradisional.

Uniknya Desa Jatimukti punya kesenian yang tidak ditinggalkan oleh


warganya terutama untuk kalangan anak mudanya. Ada kesenian Banjidor yang
dilakukan setiap malam minggu dimulai dari Pukul 20.00 sampai pukul 21.00.

8
Disini seluruh pemuda Desa Jatimukti baik yang latihan atau tidak mereka
berkumpul. Bukti dari mereka sangat cinta keseninan khas daerahnya.

3.2. Kegiatan Program PPM-KKN Mahasiswa

1. Nama Kegiatan : Peliputan Warga Desa Jatimukti

2. Jenis Kegiatan : Kegiatan yang kita lakukan merupakan liputan atau


wawancara. Kita mewawancarai ketua RW maupun pengrajin atau warga desa dan
menanyakan dan menulis apa saja potensi yang ada di desa Jatimukti. Hasil
wawancara tersebut outputnya adalah tulisan maupun karya audio visual yang
akan kita posting di sosial media yaitu Instagram dan Youtube

3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan
- Membuat konten media yang mengangkat potensi dan ke khasan warga desa
Jatimukti khususnya, dan Jatinangor pada umumnya
Manfaat

Membuat konten untuk mengenalkan potensi desa. Konten media yang berupa
tulisan dan audio visual dengan media distribusi Website, IG, dan Youtube

4. Sasaran Kegiatan : Sasaran kegiatan acara kegiatan kita adalah warga RW 3


Desa Jatimukti. Dengan melihat potensi apa saja yang ada di desa ini seperti mata
pencaharian, kegiatan PKK, kegiatan karang taruna, kegiatan posyandu dll , yang
nantinya akan kami perlihatkan melalui media audio visula maupun tulisan.

5. Pihak-pihak yang terlibat:

- Ketua RW 3

Bapak Ketua RW 3 memberikan informasi seputar desa Jatimukti dan menjadi


pembina kelompok untuk mewawancarai warga sekitar.

9
- Pengrajian Barang Bekas

Ibu Ntit membuat berbagai macam kerajinan seperti tas, loket, dan tikar dari
bungkus kopi dibantu oleh suaminya, Bapak Oleh. Selain membuat kerajinan dari
bungkus kopi, beliau juga menjual keripik yang diolah dari singkong, pisang, dan
talas yang kemudian digoreng menjadi keripik.

- Perakit senapan

Bapak Caca awalnya belajar selama dua tahun sebelum akhirnya dapat mahir
untuk membuat senapan secara mandiri dan membentuk usaha. Awalnya
memproduksi senapan angin namun sekarang beralih ke senapan gas.

- Pengrajin kusen

Bapak Karyono membuat kusen dari berbagai jenis kayu. Tidak hanya melayani
pesanan di desa Cikeruh tetapi juga desa Jatiroke hingga Tanjungsari.

6. Proses Pelaksanaan :

· Menyusun konsep
· Membuat domain website dan membuat akun media sosial
· Melakukan survei ke desa
· Melakukan kunjungan ke desa dan bertemu dengan Ketua RW 3
· Mengunjungi pengrajin senapan dan tas
· Wawancara dengan Ketua RW 3
· Wawancara dan mengambil gambar beserta video mengenai kerajinan
· Meliput latihan seni banjidor yang dilaksanakan karang taruna.
· Proses editing video.

7. Hasil Capaian Kegiatan

· Tereksposnya potensi-potensi lokal warga Jatinangor, khususnya warga desa


Jatimukti.
· Terkumpulnya informasi baru seputar RW 03 desa Jatimukti

10
· Tereksposnya potensi lokal desa Jatimukti melalui konten media yang
diproduksi.

8. Rancangan Tindak Lanjut Hasil Kegiatan

· Mengupload video berdurasi 5 menit ke platform youtube.


· Mengupload foto-foto berserta video pendek berdurasi 60 detik ke platform
instagram.
· Pengembangan website yang akan diisi dengan artikel-artikel mengenai
potensi desa Jatimukti dan daerah Jatinangor.

3.3. Lampiran

Link Video Desa :

- https://www.youtube.com/watch?v=UfsDGI5zRW0
- https://www.youtube.com/watch?v=3SRIVN1V_fs
- https://www.youtube.com/watch?v=E8bhtFIq874
- https://www.youtube.com/watch?v=P79S1GRfsoA

11
3.4. Rencana Lanjutan Perorangan

Nama : Adinda Ayu Dewi Hermawati

NPM : 210410150011

Rencana Berkelanjutan

Melihat KKN di desa Jatimukti, saya melihat desa ini memiliki banyak potensi
untuk dijadikan sebuah penelitian. Misalnya tentang kesenian tradisional yang
masih dilestarikan dengan baik oleh warga desa Jatimukti, ataupun adakah potensi
Jatimukti menjadi tempat wisata karena berada di kawasan dataran tinggi karena
memiliki pemandangan yang indah. Tetapi yang ingin saya teliti lebih dalam
adalah penelitian mengenai peralihan mata pencaharian warga di desa Jatimukti
yang beralih dari petani, tukang ojek, dan lain-lain menjadi sebuah buruh. Karena
peralihan daerah di sekitar Jatinangor menjadi banyaknya kawasan industri
walaupun kawasan di Jatimukti tersebut juga belum tersentuh kawasan industri,
tetapi banyak orang yang ingin menjadi buruh jika dia ingin beralih perkerjaan.
Sekarang pun di RW 3 desa Jatimukti sudah perkerjaan orang menjadi buruh
sudah sangat banyak dibandingkan menjadi seorang petani, pengrajin, ataupun
tukang ojek. Sehingga desa setiap pagi selalu karena banyaknya warga yang
menjadi buruh dan selalu ramai jika sore. Hal ini menarik untuk digali karena
banyaknya warga di desa Jatimukti yang menginginkan menjadi buruh karena
memiliki gaji yang cukup tinggi, bahkan bisa melebihi gaji pertama seorang
lulusan S1. Walaupun dibayar dengan layak, tetapi menurut saya masih banyak
potensi dari warga desa untuk menjadi yang lebih tinggi daripada menjadi sebuah
buruh, misalnya dengan berwirausaha dan menggali potensi diri yang ada.

TERM OF REFERENCE (TOR PENELITIAN)

Tema Penelitian : Perkerjaan

12
Judul Penelitian : Peralihan Perkerjaan Warga Desa Jatimukti Menjadi
Buruh Pabrik

Latar Belakang

Desa Jatimukti merupakan desa yang berada di salah satu kaki gunung Agung.
Desa ini masih berada di kawasan Kecamatan Jatinangor. Sebanyak 5.249 orang
menempati desa tersebut. Dengan banyaknya orang yang menempati Desa
Jatimukti, perkerjaan para penduduk desapun bermacam-macam. Mulai dari
membuat senapan angin, bertani padi, berkebun, membuat keripik atau membuat
kerajinan, contohnya seperti kerajinan pembuatan tas, taplak, dan lain-lain
menggunakan bungkus kopi, banyak warga yang berkreasi untuk menyambung
hidupnya. Sebagian besar warga juga berkerja sebagai buruh pabrik di salah satu
pabrik ternama di sekitar kawasan Jatinangor. Menurut mereka perkerjaan buruh
pabrik adalah perkerjaan dengan gaji besar dan sangat menjanjikan. Padalah
menurut saya banyak potensi warga yang masih bisa digali di desa tersebut
daripada menjadi buruh, warga bisa menjadi wiraswasta, mungkin diawal
pendapatannya akan tidak seberapa dibandingkan menjadi buruh. Tetapi, jika
dikelola dengan baik, wirausaha tersebut bisa maju.

Dengan peralihan kawasan di sekitar wilayah Jatinangor yang banyak menjadi


kawasan industri, banyak warga khususnya di desa yang ingin banyak menjadi
buruh, selain itu menjadi buruh juga merupakan perkerjaan yang menjanjikan
karena memiliki gaji yang menurut warga desa cukup, malah terkadang lebih
besar dari gaji awal seorang pekerja S1. Sehingga bisa dibilang dari awal gaji
buruh merupakan gaji yang menjanjikan. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti
tentang Peralihan Perkerjaan Warga Desa Jatimukti Menjadi Buruh Pabrik.
Tujuan dibuatnya penelitian ini untuk melihat apa saja keuntungan warga desa
menjadi seorang buruh dan apakah perkerjaan buruh ini lebih layak daripada
perkerjaan lainnya yang ada di sekitar warga desa Jatimukti, seperti misalnya
menjadi petani, berkerbun, membuat kerajinan atau berwirausaha membuat
sebuah senjata angin. Semoga dengan penelitian bisa menjadi sebuah manfaat
untuk semua warga desa.

Kriteria Peneliti dan Penelitian

13
1. Peneliti terdiri atas ketua penelitian dan anggota peneliti yang beranggotakan
4-6 orang. Peneliti sebaiknya terdiri dari jurusan atau fakultas yang berbeda
(antar fakultas) tetapi diperbolehkan juga para peneliti terdiri dari satu jurusan
atau satu fakultas
2. Penelitian ini diwajibkan untuk melibatkan mahasiswa secara intensif dan
dibantu oleh dosen pembimbing
3. Ketua penelitian tidak diharapkan terikat dengan penelitian lain di universitas
ataupun penelitian di instansi lainnya
4. Kehadiran dari penelitian ini setidaknya 80 % . Di dalam laporan penelitian
wajib melampirkan daftar kehadiran anggota
5. Peneliti wajib melampirkan surat Pernyataan Kerja Sama dengan instansi yang
ingin diteliti oleh para peneliti
6. Penelitian akan dipresentasikan dan memiliki format sesuai dengan makalah
penelitian
7. Rincian anggaran biaya ( RAB ) wajib disertakan di laporan penelitian
8. Hasil penelitian dengan nilai tertinggi wajib diterjemahkan kedalam bahasa
inggris.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah selain menjadi buruh,
adakah potensi lain dari desa Jatimukti yang dapat lebih dalam dikaji.

Luaran

Luaran dari penelitian ini adalah

 Presentasi
 Makalah

Tabel Perkiraan Biaya


No Keperluan Biaya
1 Biaya Transport Peneliti selama 30 hari Rp. 2.500.000
2 Biaya lain-lain Rp. 1.500.000
Total Rp. 4.000.000

14
Sistematika Laporan Penelitian
Bab I
- Latar Belakang
- Tujuan dan Manfaat
- Tahapan Kegiatan
- Lokasi dan Waktu
Bab II
- Sistematika Kerja
- Hasil penelitian

Bab III
- Analisis Penelitian
- Kesimpulan Saran
Lampiran
- Daftar kehadiran Ketua dan anggota Peneliti
- Bukti kehadiran berupa absen
- Bukti kehadiran berupa dokumentasi selama penelitian

15
Nama : R. R. Muthia Trihandini

NPM : 210610150025

Rencana Lanjutan KKN di Desa Jatimukti RW 03

Tahun ini saya mengambil kuliah kerja nyata atau yang lebih dikenal dengan
singkatan KKN. Pertama kali saya tertarik untuk mengambil KKN di Desa
Jatimukti rw 03 karena dosen pembimbingnya adalah dosen yang sudah pernah
mengajar saya diperkuliahan. Terlebih lagi saya tertarik dengan judulnya
mengenai literasi media yang sudah tidak asing lagi ditelinga mahasiswa Ilmu
Komunikasi. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari KKN di Desa Jatimukti ini
namun saya juga sedikit kecewa dikarenakan belum mampu menuju tujuan yang
sebenarnya dari KKN ini. Namun menjadikan saya untuk membuat rencana
lanjutan dari KKN ini.

Sebelum adanya KKN, saya tidak pernah tahu dimana letak Desa
Jatimukti. Bahkan jujur saja saya baru pertama kali mengetahui bahwa ada nama
Desa Jatimukti di Sumedang. Mungkin karena memang saya anak yang sibuknya
hanya dikampus sehingga tidak memerhatikan lokasi-lokasi sekeliling saya.
Perjalanan menuju Desa Jatimukti tidak lumayan jauh namun harus menggunakan
dua kendaraan umum. Desa ini berada di bawah kaki gunung Geulis, Meskipun
saat berjalan menyisiri satu rumah ke rumah lainnya memang cukup melelahkan,
namun semua kelelahan itu dapat hilang setelah melihat pemandangan alam dari
Desa Jatimukti.

Pertama kali berkunjung kesana, saya dan teman-teman KKN besera DPL
langsung disambut baik oleh pak RW 03 Desa Jatimukti besera beberapa
masyarakat. Banyak obrolan mengenai desa seperti pekerjaan umum masyarakat,
kesenian masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat serta kegiatan-kegiatan yang
sering dilakukan. Dari situlah terjawab bahwa masyarakat desa sekarang ini
banyak yang bekerja di pabrik, dari keseniannya ada beberapa kesenian salah
satunya banjidor, dan untuk tingkat pendidikan pun sudah baik.

16
Tujuan diadakannya KKN dengan judul Literasi Media untuk Karang
Taruna Desa Jatimukti RW 03 adalah mampu menjadikan masyarakat disana
sebagai objek. Objek yang dimana, dapat digali potensi yang ada pada desa
tersebut. Setelah itu, akan dibuat menjadi sebuah konten video serta tulisan berita
yang menggambarkan potensi desa tersebut. Konten yang berupa video serta
tulisan tadi akan dipublikasikan pada website yang dibuat. Selain itu juga
menggunakan media sosial youtube dan instagram untuk mempublikasikannya.

Karena pada KKN ini, saya dan teman-teman hanya mampu menjadikan
masyarakat sebagai objek saja jadi untuk rencana lanjutan saya dari KKN adalah
mengubah masyarakat yang tadinya hanya sebagai objek mampu juga bertindak
sebagai subjek. Subjek disini merupakan masyarakat desa Jatimukti. Namun, agar
lebih sederhana saya akan mengerucutkannya pada remaja karang tarunanya.
Karena dari hasil pengamatan karang taruna di Desa Jatimukti RW 03 sudah
banyak yang mampu menggunakan media sosial seperti instagram.

Rencana lanjutan saya yang pertama adalah memberikan pengajaran


sekaligus pelatihan mengenai literasi media. Pengajaran yang saya maksud adalah
mampu mengetahui apa saja suatu hal yang menarik untuk dijadikan sebuah
berita, seperti harus adanya sisi kebaruan ataupun sisi keunikan dari barang atau
tempat tersebut. Sebelumnya, masyarakat desa Jatimukti ada yang bekerja sebagai
pengrajin namun dikarenakan tidak adanya minat pembeli sehingga ia beralih
profesi menjadi pekerja pabrik. Padahal apa yang dikerjakannya itu menghasilkan
barang yang unik. Dan ada beberapa masyarakat desa yang bernasib seperti ini.
Untuk itu, karang taruna diberikan pengajaran untuk mampu memilih suatu hal
yang unik untuk diberitahukan kepada masyarakat yang lebih luas melalui media
sosial.

Pelatihan yang dimaksud menjadikan karang taruna sebagai subjeknya.


Para remaja karang taruna ini yang akan menjadi pembuat suatu konten yang baik
untuk diberitahukan. Misalnya, dalam permasalahan kerajinan unik masyarakat
Desa Jatimukti. Karang taruna mampu mengenalkan kerajinan unik tersebut
melalui media sosial dengan cara mengambil foto kerajinan unik itu. Sehingga,
sebelumnya juga akan diberikan pelatihan mengambil gambar yang bagus

17
menggunakan kamera HP. Setelah itu mampu menyebarkannya ke media sosial,
sehingga kerajinan unik tersebut mampu dilihat oleh banyak orang dan mampu
meningkatkan penghasilan masyarakat tersebut.

Selain itu dari sisi keseniannya yaitu banjidor, dengan melakukan rekaman
atau merekam setiap latihan yang dilakukan. Remaja karang taruna akan diberikan
pengajaran mengenai cara mengambil gambar untuk video yang baik. Setelah
merekam video diperlukan proses editing. Prosen ini dibutuhkan agar video bisa
terlihat lebih menarik. Karang taruna akan diberikan pengajaran seputar proses
editing setelah itu mengunggah ke channel youtube mereka masing-masing.

Mengapa semua pelatihan ini diberikan untuk remaja karang taruna?


Karena menurut saya remaja akan lebih mudah untuk diajari dan mampu
menangkap informasi lebih cepat. Dengan melakukan pengajaran sekaligus
pelatihan, diharapkan karang taruna akan lebih baik lagi dalam menggunakan
media sosial dan mampu memanfaatkan media sosial dengan baik serta mampu
menjadikannya sebuah keuntungan. Dan yang paling penting tidak akan tertinggal
dari sisi kemajuan teknologinya.

18
Nama: Desty Cesilia Rientany Simanullang

NPM: 210610150012

Rencana Lanjutan KKN di Desa Jatimukti RW 03

Program KKN-PM yang baru pertama kali di laksanakan pada ajaran tahun
2016/2017 untuk mahasiswa semester lima menurut saya jauh berbeda dari
program sebelumnya. Pola baru yang disiapkan membentuk mahasiswa untuk
lebih peka lagi terhadap kehidupan masyarakat yang dekat dengan tempat mencari
ilmu atau kampus. Dengan program baru ini saya jadi mengetahui salah satu
daerah yang ada di sekitar Jatinangor namun saya tidak pernah mengetahuinya.
Salah satu Rukun Warga (RW) yang ada di Desa Jatimukti menjadi tempat untuk
dilakukannya kegiatan KKN-PM.

RW 03 Desa Jatimukti menjadi tempat saya melakukan program KKN-PM


yang diambil melalui penelitian salah satu dosen yang ada di Unpad. Program
yang saya lakukan adalah melakukan edukasi kepada karang taruna mengenai
literasi media. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberitahukan kepada anak-
anak muda yang ada di RW tersebut bagai mana dalam menyerap informasi dan
menyebarkan informasi. Selain itu program yang dilakukan terhadap RW tersebut
adalah melakukan penyebaran melalui tulisan dan video kepada masyarakat luas
mengenai potensi warga. Potensi warga yang saya lihat ada di RW tersebut ialah
kesenian Reak, kerajinan tangan, dan kuliner.

Dari potensi yang saya lihat terhadap RW tersebut, saya merasa selain
karang taruna, warga juga memerlukan edukasi mengenai literasi media. Setiap
orang perlu untuk mendapatkan informasi dan juga memberikan informasi kepada
khalayak. Jadi dengan adanya informasi mengenai literasi media, warga yang
tadinya kurang melihat potensi di lingkungannya akhirnya dapat memberikan
informasi mengenai potensi lingkungannya kepada banyak orang. Selain itu
dengan adanya kemajuan teknologi yang cukup pesat, saya ingin supaya warga
tidak tertinggal dengan kemajuan tersebut.

19
Beberapa hal yang saya lihat dan saya rencanakan untuk kedepannya
terhadap RW 03 Desa Jatimukti ini sebagai berikut::

1. Memberikan edukasi mengenai kegunaan teknologi sederhana namun yang


sudah maju kepada warga RW 03.
2. Memperkenalkan beberapa cara dalam membantu warga menyebarluaskan
potensi masyarakat kepada orang banyak.
3. Menggali potensi warga yang sudah ada sekaligus membantu
menyebarkan informasi tersebut.
4. Memberikan kegiatan kepada warga untuk ikut aktif dalam menyebarkan
informasi mengenai literasi media.

Dari beberapa rencana yang saya miliki untuk mengembangkan potensi warga
di desa tersebut, saya berharap supaya warga tidak mudah tertipu oleh informasi.
Karena dengan kurangnya informasi maka keadaan lingkungan disekitar daerah
tersebut tidak cepat maju. Selain itu menurut saya dengan banyaknya informasi
yang miliki warga, maka warga dengan mudah menggali potensi yang ada
dilingkungannya dan dapat membantu warga dalam perkembangan ekonomi. Dan
dengan tersedianya kemudahan yang diberikan teknologi, maka warga akan
dengan cepat memiliki kemajuan dalam mengembangkan potensi yang ada di
lingkungannya.

20
Nama : Christian Nathael Wijaya
NPM : 210410150025

Rencana Lanjutan Pribadi Christian Nathael Wijaya

Desa Jatimukti adalah desa yang asri dan tentram. Terlihat dari sekeliling
desa yang penuh dengan pepohonan. Desa ini juga sangat banyak memiliki
potensi lokal yang sangat sayang jika harus punah atau hilang dari desa ini.
Potensi lokal tersebut meliput sektor kesenian, kerajinan, dan makanan khas
Walaupun terletak tidak jauh dengan daerah Jatinangor yang kini telah menjadi
modern, desa ini masih memiliki orang – orang yang mau menjaga dan mencintai
potensi lokal mereka.

Selama proses pengambilan data di Desa Jatimukti. Saya banyak berbicara


dengan kepala RW 03. Banyak hal menarik tentang Desa ini yang pak RW
ceritakan kesaya. Dari keseninan banjidor yang sangat khas sampai mengeluhkan
banyaknya warga yang beralih profesi dari pengrajin atau pembuat makana khas
desa jatimukti menjadi buruh pabrik yang tidak jauh dari desa tersebut.

Banyak faktor yang membuat mereka beralih profesi salah satunya adalah
ekonomi. Jarangnya orang yang membeli kerajinan mereka atau makanan khas
Desa Jatimukti mengakibatkan mereka kekurangan pendapatan. Pendapatan
berkurang tetapi kebutuhan semakin hari semakin bertambah dan mengharuskan
mereka memutar otak untuk bertahan hidup. Salah satu nya cara mereka ada
dengan memutuskan menjadi buruh pabrik yang sudah pasti mereka mendapatkan
gaji. Tetapi ada beberapa orang yang bertahan tetap menghasilkan kerajinan dan
makanan khas Desa Jatimukti agar hal tersebut tidak punah. Selain pengrajin dan
pembuat makanan khas juga beberapa petani juga ikut merubah nasibnya menjadi
buruh pabrik agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Kalau soal pekerjaan di Desa Jatimukti beberapa orang telah beralih


profesi. Tetapi berbeda dengan kesenian dari Desa Jatimukti yang terus

21
dilestarikan oleh para pemuda desa tersebut. Kesenian yang sering mereka
lakukan adalah banjidor. Secara tekun dan konsisten mereka latihan setiap malam
minggu sepulang mereka bekerja dari pkl 20.00 sampai pkl 22.00. Dari situ dapat
saya simpulkan bahwa walaupun perkembangan teknologi dan globalisasi telah
mencapai Desa Jatimukti tetapi tidak membuat minat para pemuda untuk
melestasikan budaya kesenian mereka melemah. Bahkan selain banjidor mereka
juga melestarikan kesenian Reak Buhun. Seperti kata bapak RW bahwa reak
buhun hampir sama seperti dengan kesenian banjidor tetapi berebedanya hanya
ada adegan silatnya jika di reak buhun. Selain itu juga Desa Jatimukti mempunyai
kesenian Reog.

Sempat juga bapak RW mengatakan bahwa yang menjadi buruh pabrik


sebenarnya tidak mau meninggalkan profesi lamanya karena kebutuhan yang
semakin tinggi sedangkan pemasukan berkurang. Membuat mereka merasakan
perlu untuk menganti profesi mereka. Disitu saya berpikir bagaimana saya bisa
membantu mereka.

Rencana lanjutan saya untuk membuat mereka lebih berdaya. Sewatku


saya melakukan kegiatan KKN, saya meliput segala kegiatan disana dari
wawancara warga yang tetap mempertahankan profesi mereka hingga kesenian
banjidor yang dilakukan pemuda Desa Jatimukti. Kemudian dari hasil liputan
video yang berupa footage saya kemudian disatukan menjadi satu video utuh.
Video tersebut akan membantu saya untuk mengenalkan bahwa potensi Desa
Jatimukti keluar daerah. Didalam proses KKN kelompok saya membuat sosial
media juga untuk memperkenalkan desa mereka dan akan diberikan kepada
mereka akun tersebut. Tetapi tindakan lanjut saya pribadi ikut membantu mereka
dalam mengelola agar banyak mendapatkan followers, semakin banyak followers
akan semakin banyak juga yang mengenal Desa Jatimukti. Tidak menutup
kemungkinan Desa Jatimukti menjadi terkenal seperti Kampung Naga. Jika Desa
Jatimukti menjadi terkenal maka akan mendorong warganya kembali ke profesi
sebelumnya yang dahulu banyak yang menghasilkan kerajinan. Kerajinan dan
kesenian lokal tersebut dapat menjadi ujung tombak untuk memperkenalkan Desa
Jatimukti. Maka akan lebih banyak warga yang melestarikan potensi lokal
mereka.

22
Selain dengan sosial media, saya akan membantu mereka memberdayakan
diri mereka sendiri dalam memproduksi konten yang akan dipublikasi melalui
sosial media tersebut. Pertama saya akan mengajarkan mereka dari lingkup kecil
yaitu mulai dari karang tarunanya. Mereka akan saya ajarkan bagaimana membuat
atau memunculkan ide yang menarik dari Desa Jatimukti. Dimana saya yakin
bahwa masih banyak potensi lokal yang belum tergali oleh kelompok saya saat
proses KKN. Setelah mengajarkan mereka untuk membuat ide yang menarik saya
akan mengajarkan bagaimana mengemas ide tersebut menjadi menarik. Sangat
banyak bentuk kemasan ide yang menarik dapat mereka buat dari mulai tulisan,
gambar, foto, ataupun video. Tetapi saya akan lebih fokus mengajarkan para
karang taruna Desa Jatimukti untuk membuat foto dan video yang lebih bercerita
sesuai dengan apa yang saya bisa.

Jika saya harus mengajarkan mereka membuat foto yang bercerita maka
awalnya saya akan memperkenalkan alat yang dapat mengambil gambar. Tidak
menutup kemungkinan saya akan mengajarkan mereka mengambil gambar
melalui kamera profesional seperti kamera DSLR. Walaupun kemungkinan
mereka tidak ada yang mempunyai kamera profesional tetapi dalam belajar tidak
ada yang salah. Lalu saya juga akan mengajarkan mereka mengambil gambar
melalui ponsel cerdas. Pasti kebanyakan dari mereka mempunyai ponsel cerdas
yang memiliki kamera. Saya mengajarkan bagaimana komposisi yang baik dalam
mengambil gambar. Setelah mereka mengambil gambar maka saya akan
mengajarkan mereka mengedit gambar tersebut melalui applikasi yang tersedia di
ponsel cerdas. Setelah foto mereka telah edit maka baru dapat mereka publikasi
foto tersebut kedalam media sosial mereka. Tidak lupa akan saya ajarkan untuk
memilih caption yang tepat dalam mempublikasi foto mereka agar menjadi lebih
menarik.

Jika saya harus memberikan pelajaran tentang membuat video untuk


mereka. Maka akan saya ajarkan kepada karang taruna Desa Jatimukti tentang
bagaimana membuat suatu ide menjadi menarik. Setelah itu saya akan
mengajarkan mereka bagaimana untuk membuat storyboard yang dimana ini akan
sangat penting, karena storyboard yang menarik akan mempermudah eksekusi
disaat mengambil gambar ataupun dalam tahap editing. Setelah mereka sudah

23
dapat memahami hal tersebut, maka selanjutnya saya akan memperkenalkan alat-
alat yang akan digunakan seperti kamera , berbagai lensa, tripod, perekam suara,
lampu,dkk. Setidaknya mereka mengetahui bahwa alat- alat itu akan mereka pakai
jika mereka ingin membuat produksi besar. Produksi besar seperti film panjang
akan sangat mungkin mereka lakukan jika mereka mempunyai tekad yang kuat
dan ide yang luar biasa. Setelah memperkenalkan hal tersebut saya akan
mengajarkan mereka melakukan pengambilan gambar atau proses shooting.
Dalam proses ini, mungkin saya akan menyuruh mereka melakukan mengambilan
gambar atau shooting mengunakan kamera ponsel cerdas mereka. Ini akan
mempermudah mereka belajar dengan alat yang mereka punya. Dalam proses ini
saya akan lebih menekankan bagaimana komposisi yang harus mereka ambil.
Pergerakan kamera juga akan saya ajarkan, gerakan yang dimanis akan menambah
cita rasa dalam gambar yang mereka buat. Tetapi gerakan yang dinamis bukan
berarti gerakan asal yang membuat gambar menjadi goyang dan tidak enak untuk
dilihat. Selain itu akan saya ajarkan bagaimana mengatur cahaya yang akan masuk
ke kamera ponsel cerdas mereka. Karena tidak hanya terang saja dalam gambar
yang membuat gambar tersebut menjadi menarik. Cahaya pun juga harus diatur
agar menjadi lebih berdimensi. Setelah selesai mereka saya ajarkan bagaimana
proses pengambilan gambar, tahap proses perekaman suara. Saya akan
mengajarkan bagaimana memanfaatkan ponsel cerdas dalam merekam suara agar
jernih dan tidak terganggu oleh noise lingkungan. Terkadang tanpa suara gambar
tidak akan menjadi lebih hidup atau bercerita. Selanjutnya saya akan mengajarkan
mereka bagaimana memisahkan dan memilih footage dari gambar dan suara yang
mereka ambil sesuai dengan storyboard yang mereka buat. Setelah mereka
memilih footage tersebut barulah tahap editing dimulai. Tahap ini dapat dilakukan
di komputer ataupun di ponsel cerdas mereka. Tetapi saya lebih mengutamakan
proses editing di ponsel cerdas agar mempermudah mereka. Walaupun sangat
terbatas yang dapat ponsel cerdas lakukan tetapi itu akan sangat membantu merek
dalam pembuatan konten. Jika harus mengajarkan mereka melakukan proses
editing dikomputer maka akan banyak hal yang mereka dapat lakukan. Proses
editing dikomputer akan saya ajarkan yaitu penyatuan video (cut to cut),
melakukan sinkronisasi gambar dengan suara yang telah mereka ambil,

24
melakukan tahap pemberian efek terhadap gambar agar terlihat lebih menarik,
memilih latar belakang suara yang tepat agar pesan yang mereka sampaikan
melalui video dapat tersampaikan dengan sempurna kepada khalayak yang
menonton video mereka, lalu proses perwarnaan gambar. Sebenarnya masih
sangat banyak proses yang harus dilakukan, tapi dengan 5 proses tersebut mereka
harusnya dapat membuat video simpel tanpa harus membuang banyak waktu dan
uang. Setelah keseluruhan proses telah dilakukan, maka akan ada proses publikasi
konten video yang mereka buat di sosial media Desa Jatimukti. Dengan pemilihan
caption yang tepat, maka video mereka akan sangat disukai oleh khalayak.

Proses pembuatan foto dan video yang saya ajarkan saya harapkan dapat
memicu mereka dalam mengangkat potensi atau hal menarik yang terjadi di Desa
Jatimukti yang luput dari proses KKN yang saya lakukan dengan kelompok.
Tetapi saya juga mengharapkan mereka dapat mengajarkan hal tersebut kepada
adik- adiknya ataupun orang tua yang berada di Desa Jatimukti. Dengan mereka
mengamalkan ilmu yang telah diberikan maka akan menjadi semakin banyak
warga Desa Jatimukti yang dapat melakukan hal serupa.Semua proses pengajaran
tersebut selain untuk mengangkat potensi lokal Desa Jatimukti kepada khalayak
luar, tetapi juga memiliki tujuan lain yaitu menambahkan skill mereka untuk
bersaing dengan remaja lainya diluar sana. Dengan skill tersebut saya yakin
mereka akan jauh lebih percaya diri dalam bersaing dengan remaja kota untuk
mengubah nasib mereka.

Proses pengajaran yang saya bahas diatas merupakan tindakan lanjut yang
dapat saya berikan kepada mereka sesuai dengan kemampuan saya dalam bidang
tersebut. Tidak menutup kemungkinan jika kedepannya saya mempunyai ide atau
sesuatu yang saya dapat bagikan kepada mereka, maka itu akan menjadi tindakan
lanjut saya pribadi berikutnya kepada warga Desa Jatimukti. Teringat dengan
semangat para warga dan keramahan mereka membuat saya menjadi rindu untuk
membuat desa mereka lebih maju atau setidaknya desa mereka akan dikenal oleh
masyarakat jawa ataupun Indonesia. Saya Christian Nathael Wijaya mengucapkan
terima kasih

25
Nama : Ilfan Ali Pandi

NPM : 140810150003

Term of Reference

Pelatihan Website Sederhana Untuk Pengembangan Potensi Desa Jatimukti

1. Latar Belakang
Desa Jatimukti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Jatinangor. Desa ini hanya berjarak 15 menit dari kawasan perguruan tinggi
Jatinangor. Untuk aksesnya sendiri bisa melewati Desa Jatiroke atau melewati
Desa Sayang. Akses ke lokasi KKN sudah cukup baik didominasi oleh jalanan
beraspal sehingga mudah dilewati. Lokasi utama dari program KKN adalah di
RW 03 Desa Jatimukti. Topik yang diangkat dalam program ini adalah literasi
media karang taruna yang ada di RW 03 Desa Jatimukti. Media yang dipakai
berupa media digital mengingat pada saat ini masyarakat lebih mudah menerima
informasi lewat media sosial yang ada di ponsel pintar mereka.

Dari pengalaman beberapa kali berkunjung ke desa ini saya menyadari


banyak sekali potensi yang terdapat di desa ini. Salah satunya adalah bidang seni.
Ditengah derasnya arus modernisasi tapi warga di RW 03 Desa Jatimukti tidak
lupa akan budaya keseniannya misalnya kesenian banjidor dan reak buhun. Yang
membuat saya bangga adalah semangat pemudannya yang tetap melestarikan
kesenian tanah kelahirannya. Mereka tidak malu memainkan alat musik
tradisional sunda dan memainkannya dengan penuh semangat. Hal itu juga
tercermin dari adanya kegiatan latihan rutin. Untuk acara yang mereka ikuti salah
satunya adalah Olimpiade Olahraga Tradisional yang diadakan oleh Universitas
Padjadjaran.

Melihat dari adanya semangat tersebut saya berpikir untuk membantu


masyarakat khususnya karang taruna yang terdapat di RW 03 Desa Jatimukti
untuk mempublikasikan semua potensi mereka. Tahap awal yang dilakukan

26
adalah melakukan pelatihan website sesuai dengan bidang ilmu informatika yang
saya pelajari. Dengan memanfaatkan internet yang saat ini penetrasinya sudah
merata rasanya sudah bisa untuk melakukan pengembangan website sederhana
dari pedesaan. Dengan adanya website yang khusus menampung segala hal
tentang desa mereka saya rasa tidak menutup kemungkinan akan membuat tingkat
kemajuan pada Desa Jatimukti lebih cepat. Apalagi saat ini orang-orang lebih
senang mencari informasi lewat media digital. Dengan media informasi digital
promosi akan akan semakin mudah dilakukan. Dari promosi tersebut harapannya
akan datang banyak manfaat yang didapat untuk melakukan pembangunan di desa
tersebut.

Tahap selanjutnya adalah mengedukasi masyarakat mengenai optimalisasi


penggunaan media sosial agar dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan
potensi yang terdapat di Desa Jatimukti khususnya RW 03. Semakin maraknya
penggunaan media sosial dikalangan masyarakat desa terutama kaum muda sudah
selayaknya dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dalam hal memajukan desa
mereka. Karena jika dilakukan oleh setiap orang secara bersamaan publikasinya
akan semakin luas. Kemudian setelah itu gabungkan website dan media sosial
supaya dapat saling terkait dan memperbaiki apa yang tidak dapat dilakukan oleh
masing-masing dari kedua platform tersebut. Kolaborasi sangat penting untuk
menguatkan setiap elemen yang ada.

2. Tujuan
Beberapa tujuan dari pelatihan ini antara lain :
1) Mengedukasi karang taruna RW 03 Desa Jatimukti tentang pengelolaan
website sederhana
2) Mengstimulus supaya karang taruna dapat mengelola website tentang
desa mereka
3) Terbentuknya website tentang Desa Jatimukti khususnya RW 03

27
3. Metode Pelaksanaan
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah karang taruna RW 03 Desa Jatimukti
yang nantinya akan menjadi pengelola website. Untuk metode pelaksanaanya
sendiri berupa workshop yang akan dilaksanakan di aula desa atau di majelis
taklim setempat. Untuk waktunya sendiri disesuaikan dengan jadwal sekolah
karena sebagian besar masih tingkat sekolah menengah atas. Konten utama yang
akan disampaikan adalah wordpress.

4. Keluaran
Dari kegiatan pelatihan yang direncanakan diharapkan ada beberapa orang
dari para pemuda karang taruna yang dapat menjadi admin website Desa Jatimukti
dan dapat mengelola website dengan baik serta melakukan posting rutin sekurang-
kurangnya setiap bulan sekali.

28
Nama : Rivaldi Ridhla Julviar

NPM : 140810150053

Term of Reference

Pelatihan Pemanfaatan Website berbasis Blog,E-Commerce, dan media sosial


Untuk Pengembangan Potensi Desa Jatimukti

1. Latar Belakang
Desa Jatimukti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Jatinangor. Desa ini hanya berjarak 15 menit dari kawasan perguruan tinggi
Jatinangor. Untuk aksesnya sendiri bisa melewati Desa Jatiroke atau melewati
Desa Sayang. Akses ke lokasi KKN sudah cukup baik didominasi oleh jalanan
beraspal sehingga mudah dilewati. Lokasi utama dari program KKN adalah di
RW 03 Desa Jatimukti. Topik yang diangkat dalam program ini adalah literasi
media karang taruna yang ada di RW 03 Desa Jatimukti. Media yang dipakai
berupa media digital mengingat pada saat ini masyarakat lebih mudah menerima
informasi lewat media sosial yang ada di ponsel pintar mereka.

Dari pengalaman Berkunjung dan Laporan perkembangan yang diberikan


oleh teman-teman. Saya menyadari bahwa desa Jatimukti terutama RW03
mempunyai beberapa potensi yang patut untuk di ekspos. Seperti kerajinan
senapan angin, tas dari limbah bungkus kemasan serbuk, dan kesenian bajidor
yang dimainkan oleh kaula mudanya.

Melihat dari adanya semangat tersebut saya berpikir untuk membantu


masyarakat khususnya karang taruna yang terdapat di RW 03 Desa Jatimukti
untuk mempublikasikan semua potensi mereka. Tahap awal yang dilakukan
adalah melakukan pelatihan website sesuai dengan bidang ilmu informatika yang
saya pelajari. Dengan memanfaatkan internet yang saat ini penetrasinya sudah
merata rasanya sudah bisa untuk melakukan pengembangan website sederhana
dari pedesaan. Dengan adanya website yang khusus menampung segala hal

29
tentang desa mereka saya rasa tidak menutup kemungkinan akan membuat tingkat
kemajuan pada Desa Jatimukti lebih cepat. Apalagi saat ini orang-orang lebih
senang mencari informasi lewat media digital. Dengan media informasi digital
promosi akan akan semakin mudah dilakukan. Dari promosi tersebut harapannya
akan datang banyak manfaat yang didapat untuk melakukan pembangunan di desa
tersebut.

Tahap selanjutnya adalah mengedukasi masyarakat mengenai optimalisasi


penggunaan media sosial agar dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan
potensi yang terdapat di Desa Jatimukti khususnya RW 03. Semakin maraknya
penggunaan media sosial dikalangan masyarakat desa terutama kaum muda sudah
selayaknya dimanfaatkan untuk kepentingan bersama dalam hal memajukan desa
mereka. Karena jika dilakukan oleh setiap orang secara bersamaan publikasinya
akan semakin luas. Kemudian setelah itu gabungkan website dan media sosial
supaya dapat saling terkait dan memperbaiki apa yang tidak dapat dilakukan oleh
masing-masing dari kedua platform tersebut. Kolaborasi sangat penting untuk
menguatkan setiap elemen yang ada.

Setalah media sosial warga perlu juga untuk diedukasi mengenai pemanfaatan
media E-commerce yang sekarang menjadi sarana berdagang paling marak di
Indonesia. Dengan memberikan pencerdasan mengenai sarana E-Commerce
warga akan memiliki cakupan yang lebih luas dalam memasarkan produk hasil
karya mereka. Dengan meningkatnya konsumen diharapkan juga dapat
meningkatkan pendapat warga dan memberikan kesadaran bahwa teknologi dapat
memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari seperti mencari nafkah

2. Tujuan
Beberapa tujuan dari pelatihan ini antara lain :
4) Mengedukasi karang taruna RW 03 Desa Jatimukti tentang pengelolaan
website berbasis blog,Social Media, E-Commerce
5) Mengstimulus supaya karang taruna dapat mengelola website tentang
desa mereka

30
6) Terbentuknya website berbasis blog tentang Desa Jatimukti khususnya
RW 03
7) Terbentuknya Media Sosial yang dapat dimanfaatkan oleh warga baik
untuk mendapatkan informasi sehari-hari atau pun untuk berjualan
8) Warga mengerti dan paham manfaat E-Commerce popular sebagai media
pemasaran

3. Metode Pelaksanaan
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah Ibu-Ibu Pengrajin, Karang taruna,
pelaksanaan diharapkan bisa berlangsung bertahap dan berkelanjutan .

4. Keluaran
Dari kegiatan pelatihan yang direncanakan diharapkan ada beberapa orang
dari para pemuda karang taruna,ibu-ibu,dan pengusaha yang dapat memanfaatkan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari

31
Tira santia

210610150045

Rencana Lanjutan KKN di Desa Jatimukti RW 03

KKN di desa Jatimukti RW 03 membuka mata saya bahwa Kecamatan Jatinangor


itu cukup luas. Sebelumnya saya tidak tahu letak di mana desa Jatimukti,
mendengar nama “Jatimukti” saja baru saya dengar ketika memilih dan menerima
KKN di desa Jatimukti RW 03. Dari situlah saya tahu bahwa di Jatinangor masih
banyak desa-desa dan tempat yang belum saya ekplorasi keberagamannya.
Ternyata setelah saya dan teman-teman KKN mengunjungi RW 03 desa
Jatimukti, sebagian rumah warganya ada di bagian atas, sehingga saya dan
teman-teman harus berkeliling naik turun tangga. Meskipun lelah karena naik
turun tangga, namun hal tersebut sirna setelah melihat indahnya pemandangan
kecamatan Jatinangor. Suasana di desanya pun cukup bersih dan asri masih
terdapat pohon-pohon. Serta warganya pun ramah-ramah, masih memegang teguh
budaya ramah tamah dan sopan santun.
Selain itu, dari data-data yang diperoleh dari kepala RW 03 bahwa di RW
tersebut banyak potensinya, seperti potensi kesenian banjidor, kesenian membuat
kusen, membuat senapan angin, dan kerajinan dari limbah plastik dirubah menjadi
sebuah tikar atau tas, atau yang lainnya. Dari segi makanan, beberapa warga ada
yang berjualan keripik pisang yang dijual disekitar desa Jatimukti.
Rencana lanjutan saya mengenai desa Jatimukti RW 03, yaitu:
1. Memberikan penyuluhan kepada kepala Rukun Tetangga (RT) dan Rukun
Warga (RW) 03, mengenai potensi pemandangan, agar dibuat tempat
wisata kecil seperti tempat ngopi atau tempat makan. Agar desa Jatimukti
makin dikenal warga Jatinangor dan luar Jatinangor.
2. Pemandangan yang cukup bagus karena terdapat pemdangan hamparan
rumah beserta pohon, dan gunung. Sehingga saya berencana untuk
memberikan penyuluhan, serta pelatihan bagaimana mengambil gambar
yang bagus menggunakan handphone, karena jarang warga yang memiliki
kamera. Meskipun warga tidak memiliki kamera SLR, saya berharap
dengan penyuluhan tersebut warga menjadi paham apa itu kamera SLR

32
dan bagaimana cara penggunaannya secara dasarnya saja. Mungkin karang
taruna di RW 03 desa Jatimukti tersebut sudah ada yang mengenal kamera
SLR, namun tidak tahu cara penggunaan yang baik.
3. Dari segi kesenian, yaitu banjidor, saya berencana agar karang tarunanya
mampu mengambil gambar kegiatan dan mengunggahnya ke media sosial
seperti youtube/instagram/facebook. Agar kesenian tersebut banyak
dikenal warga luar, sehingga ada undangan untuk tampil di acara
pernikahan/khitanan dan lain-lain.
4. Sama halnya dengan kesenian banjidor, kesenian membuat kusen, senapan
angin, dan kerajinan dari limbah plastik seperti bekas bungkus kopi dan
lain sebagainya. Bisa dipublikasikan melalui media sosial, agar potensi
desa Jatimukti RW 03 dapat dikenal luas dan angka penjualan meningkat,
sehingga roda perekonomian warga dapat berkembang.
5. Saya berencana juga untuk mengadakan penyuluhan dan workshop tentang
bagaimana membuat caption yang baik dan menarik, karena saya yakin
kalau karang taruna di RW 03 suka mengunggah foto atau update status di
facebook/instagram. Supaya tidak terjadi budaya alay dan lebay (budaya
melebih-lebihkan dan memalukan diri sendiri).
6. Di RW 03 terdapat posyandu, namun tidak ada papan informasi (mading).
Saya berharap agar disediakan mading, untuk memberikan informasi
mengenai kesehatan dan informasi lainnya yang bersangkutan.
7. Memberikan penyuluhan kepada orangtua yang terdapat di RW 03,
mengenai pemberian gadget kepada anak-anak yang masih dibawah umur.
Karena waktu saya ke desa saya melihat anak-anak sekitar 5-8 tahun
mendengarkan lagu-lagu K-pop. Saya berharap orangtua bisa bijak
memberikan gadget kepada anaknya dengan tidak dipasangkan kuota
dalam kartunya, agar anak-anak tersebut tidak menjelajah di internet
secara bebas. Serta memperkenalkan lagu-lagu daerah atau lagu anak-anak
Indonesia.
Dari yang telah saya sampaikan mengenai rencana tindaklanjut desa Jatimukti
RW 03, merupakan tindaklanjut yang saya harapkan ke depannya untuk RW 03
agar semakin berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan

33
kemampuan saya dalam bidang jurnalistik. Karena dengan mengkombinasikan
teknologi dan potensi tersebut, maka akan terjadi keselarasan yang menghasilkan
sesuatu yang positif bagi warganya maupun bagi warga diluar desa Jatimukti.
Demikian rencana lanjutkan yang dapat saya paparkan, terimakasih.

34
Nama: Wahyu Agus Sutiyono

Npm: 230110150073

Rencana lanjutan KKNM Desa Jatimukti RW 03

Desa jatimukti adalah desa yang terletak ditanah pasundan tepatnya di


kabupaten sumedang jawa barat. desa jatimukti sendiri berada dikawasan dataran
tinggi yang berada dibawah kaki gunung geulis, di desa jatimukti tepatnya di RW
03 jumlah penduduknya terdiri dari 400-500 jiwai dari mulai balita, anak-anak,
anak muda, orang tua dan lansia, adapun pekerjaan di RW 03 desa jatimukti
terdiri dari pengrajin tikar dari bungkus kopi, pembuat senapan angin, pembuat
kusen rumah, pembuat balon gas, petani dan buruh pabrik.

Didesa jatimukti sendiri banyak beragam budaya yang masih dilestarikan


oleh masyarakat RW 03 jati mukti terutama para pemuda semangatnya yang saya
lihat masih antusias untuk memperahankan budaya sunda tersebut, kesenian yang
ada di desa RW 03 yaitu adalah banjidor, sisingaan, reak buhun dll. Adapun
kegiatan masyarakat seperti gotong royong warga membersihkan saluran
pembuangan dan membantu warga yang sedang membangun rumah.

selain itu adapun kegiatan dari ibu -ibunya yaitu zumba setiap hari kamis
dan sabtu dari jam 8 sampai dengan jam 10 dan pengajian rutin setiap hari senin
dan rabu dari jam 2 sampai jam 5 serta latian kesenian biasanya hari malam senin
dari pukul 20.00 sampai 21.00.

adapun rencana lanjutan saya untuk mewujudkan perkembangan teknologi


informasi dan sumber daya yang berkualitas dan mampu menjadi contoh dari
desa-desa lain. Dari hasil kegiatan KKNM saya yang saya ikuti banyaknya
masyarakat yang belum mengenali dan mempelajari teknologi informasi yang
terus berkembang hanya sedikit masyarakat yang mengenali media sosial dan
aplikasi yang seharusnya di perkenalkan kepada masyarakat.

Contohnya media sosial yang kebanyakan penduduk jati mukti RW 03


masih menggunakan facebook rencana lanjutan KKNM saya berharap ada

35
penyuluhan tentang pengenalan dan cara memanfaatkan media social di warga 03
agar warga 03 juga ikut merasakan kemajuan teknologi dan informasi.

Penyuluhan tentang sisi positif dan sisi negatif penggunaan media sosial di
era milenial ini terutama penyuluhan yang ditujukan kepada anak muda agar lebih
pintar dalam memposting gambar atau video dan berkometar di media sosia
karena banyak anak muda yang menggunakan media sosial dengan cara
kebanyakan dalam sisi negatifnya.

Mengajarkan masyrakat pada rw 03 cara membuat berita dan memposting


berita di dalam media sosial atau pun majalah dinding yang berada di kantor desa
dikarenakan banyak masyarakat yang masih belum bisa untuk mengelola atau
membikin kata-kata untuk dijadikan berita dan saya liat belum ada pergerakan di
rw 03 untuk membuat papan info atau majalah dinding sehingga waga sekitar
belum tau kegiatan masyarakat apa saja dan jadwal kegiatan masyarakat kapan
saja, mereka masih menggunakan alat tradisional untuk mengadakan suatu
kegiatan yaitu kentungan atau sejenis alat peringatan untuk masyarakat yang
dibuat dari bambu yang biasa digunakan untuk apabaila ada bencana alam, maling
atau ada yang meningal. Selain itu juga masyarakat memberi tahu informasi
kegiatan yaitu dengan melalui toa yang berada di masjid ata mushola rw 03.

Saya berharap dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan tentang


penggunaan media sosial masyarakat tidak gampang mendapatkan atau
mempercayai berita hoax dan masyarakat mampu membedakan mana berita hoax
dan mana berita yang nyata, dan masyarakat pun pintar dalam cara mengunakan
media sosial dari cara mereka memposting gambar atau video dan cara dia
berkomentar di akun media sosial lainya sehingga warga 03 dapat menjadi contoh
untuk desa-desa lainnya dan bisa saling berbagi serta bertukar ilmu antara desa
jatimukti dengan desa lainnya.

36
BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Simpulan
Desa Jatimukti memiliki potensi dalam hal sumber daya manusia maupun
sumber daya alam, hal ini dapat dilihat dari sektor pertanian khususnya sawah
yang menghampar luas di Desa Jatimukti. Selain sektor pertanian warga Desa
Jatimukti khususnya yang bertempat di RW 03 juga bekerja sebagai karyawan
pabrik, pengrajin kayu, pengrajin senapan dan pedagang.
Namun untuk keorganisasian misalnya Karang Taruna belum ada struktur
yang jelas.Padahal Karang Taruna di RW 03 Desa Jatimukti adalah objek utama
dari program pengabdian yang dilaksanakan ini. Sehingga pada akhirnya program
ini berjalan kurang optimal dari target awal yang telah direncanakan.

4.2. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang kami berikan antara lain :
1. Waktu pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat lebih baik
dimulai setelah masa perkuliahan berakhir ditiap semesternya.
2. Program kkn lebih di fokuskan ke desa yang benar-benar membutuhkan
pengabdian dari mahasiswa.
3. Program kkn tahun 2018 harus lebih di pertimbangkan dan di evaluasi
lagi.

37
LAMPIRAN

1. Penjual keripik
https://youtu.be/D7gSYC8gRcw

2. Pengrajin kusen
https://youtu.be/89hLtjxvtcY

38
3. Pengrajin senapan angin
https://youtu.be/Bpw2aHarbF8

4. Full Profile Pekerjaan desa Jatimukti FIX INDONESIA


https://youtu.be/MJa570i-NEc

39
5. Website
http://fixindonesia.com/

6. Artikel
http://fixindonesia.com/keramaian-fana-jatinangor/

40
DOKUMENTASI

Berikut beberapa dokumentasi dari KKNM Integratif di desa Jatimukti:

41
42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai