Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERKEMBANGAN AUDIT INDONESIA DARI AWAL HINGGA


SAAT INI”

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas individu Mata
Kuliah Auditing yang diberikan oleh Dosen Pengampu Yugo Baskara, SE,
Ak, Msi, CA

OLEH:

Krismayanti Purba

(188330259)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, penyusun


senantiasa mensyukuri atas segala rahmat-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya, dengan judul “Perkembangan Audit

Indonesia dari Awal hingga Sekarang”. Makalah ini dibuat untuk


melengkapi nilai tugas dari Mata Kuliah Auditing.

Pada kesempatan kali ini juga, penyusun menghanturkan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penyusun
dalam menyelasaikan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki


masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Namun penyusun tetap bersyukur karena dengan
bimbingan dan bantuan semua pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan.
Penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna mencapai
hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Medan, Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Sejarah Pengauditan Dunia ................................................................ 3


B. Sejarah Perkembangan Audit Indonesia ............................................. 3
C. Perubahan internal auditor pemerintah dari watchdog ke arah partisipatif
audit .................................................................................................. 5
D. Evolusi Audit Indonesia .................................................................... 7
E. Berdirinya IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)........................... 7

BAB III KESIMPULAN ............................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Auditing merupakan cabang ilmu pengetahuan telah berkembang pesat

sampai dengan saat ini dan terus berkembang pada masa yang akan datang sesuai

perubahan lingkungan bisnis. Sebagaimana sejarah perkembangan akuntansi,

auditing yang sangat terkait dengan akuntansi juga telah berkembang sesuai

konsep perubahan ilmu pengetahuan menurut Thomas Kuhn. Dalam The

Structure of Scientific Revolutions (Kuhn 1962), ilmu pengetahuan tidak

berkembang melalui a linear accumulation of new knowledge tetapi melalui

perubahan yang berlangsung secara periodik, atau yang disebut "perubahan

paradigma”. Dalam article A Revolutions in Accounting Thought dikatakan

bahwa: “The notion of a revolution in accounting is taken from Kuhn’s The

Structure of Scientific Revolutions (M.C. Wells, 1976). Selanjutnya Wells

mengatakan tahaptahap perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan

pemikiran Kuhn. Proses perubahan ide yang lama ke ide yang baru oleh para

masyarakat ilmuwan melalui beberapa tahapan yaitu:

1) Recognize of anomalies

2) A period of insecurity

3) Development of alternative sets of ideas

4) Identification of schools of thought

5) Domination of new practices or ideas (M.C. Wells, 1976)

Halaman 1 dari 10
Perkembangan ilmu auditing berlangsung sejak dahulu kala sampai

dengan saat ini melalui lima tahap tersebut dalam periode waktu tertentu. Dari

perspektif sejarah, auditing telah dikenal pertama kali pada tahun 1300 SM di

daerah Mesopotamia, dan dalam periode waktu tersebut sampai dengan tahun

1700 M, auditing masih dapat dikategorikan sebagai nonsytematic auditing

(Filios & Dittenhofer, A Concise History of Auditing, 1984). Bahkan internal

control sebagai suatu sistem dalam organisasi yang merupakan unsur yang sangat

penting bagi internal auditing telah ada pada catatan-catatan masyarakat Mesir,

Cina, Persia, Ibrani, dan Yunani pada jaman itu (Dave Richards, IIA).Periode

waktu auditing sampai dengan tahun tahun 1700-an disebut periode

nonsystematic auditing, pada jaman itu auditing hanya berurusan dengan

mendeteksi dan membuktikan adanya kecurangan berupa pencurian atau

penggelapan harta perusahaan yang dilakukan oleh para pegawai perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, rumusan masalah

penyusunan makalah ini adalah terkait bagaimana perkembangan audit di

Indonesia dari awal hingga sekarang?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan maka tujuan penyusunan

makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan audit di Indonesia dari awal

hingga sekarang.

Halaman 2 dari 10
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pengauditan Dunia


Kelahiran fungsi pengauditan di mulai oleh negara Inggris. Kemudian
Inggris memperkenalkannya di benua Amerika pada abad pertengahan XV. Para
Auditor di Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan dan prosedur audit persis
seperti yang berlaku di Inggris.Perusahaan-perusahaan publik di Inggris pada
waktu itu harus tunduk pada undang-undang yang disebut Companies Act.
Menurut undang-undang tersebut semua perusahaan publik harus diaudit. Ketika
fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat, bentuk laporan model Inggris
turut diadopsi pula meskipun peraturan yang berlaku di Amerika Serikat tidak
sama dengan yang berlaku di Inggris. Keharusan untuk diaudit datang dari badan
yang mengatur pasar modal yang disebut Securities and Exchange Commission
(SEC), serta dari pengakuan umum mengenai manfaat pendapat auditor atas
laporan keuangan.
Pearkembangan di abad XX sangatlah pesat karena revolusi Industri di Ingrgis
telah memasuki usia yang ke 50 tahun. Perusahaan di Inggris mulai merasakan
maanfaat dari jasa Audit itu sendiri. Namun dikalangan pemegang saham terjadi
kesalah pahaman dengan apa fungsi Audit itu. Profesi Auditor di Amerika
berkembang pesat setelah berakhirnya Perang Dunia I. Sementara itu kesalah
pahaman tentang fungsi pendapat auditor masih terus berlangsung, sehingga
pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal Reserve Buletin
yang memuat cetak ulang suatu dokumen yang disusun oleh American Institute
of Accountant (yang selanjutnya berubah menjadi American Institute of Certified
Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957) yang berisi himbauan tentang
perlunya Auditorsi yanng seragam, tetapi tulisan tersebut sesungguhnya lebih
banyak menguraikan tentang bagaimana mengaudit neraca. Pernyataan teknis ini
merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh profesi Auditorsi di
Amerika Serikat dari sekian banyak pernyataan yang dikeluarkan selama abad
ke-20.

B. Sejarah Perkembangan Audit Indonesia

Halaman 3 dari 10
Terdapat bukti bahwa auditing sudah ada sejak zaman dulu kala. Ternyata
raja-raja dulu mentata-usahakan kekayaan kerajaannya dengan jalan membagi
fungsi pencatatan dan penyimpanan untuk mencegah penyelewengan. Oleh
karena berkembangnya perdagangan dan perindustrian, maka sangat dibutuhkan
adanya pemeriksaan yang independen untuk meyakinkan ketelitian (accuracy)
dan kepercayaan ( reability) data akuntansi yang disajikan. Akuntansi mulai ada
setelah mnusia berkebudayaan yang berkembang sesuai dengan kemajuan teori
ekonomi selama abad ke 16, 17, dan 18. Baru pada akhir abad ke 18 ada orang
yang menamaka dirinya akuntan publik. Profesi akuntan berkembang setelah
adanya British Companies Act tahun 1862. Masyarakat telah merasakan perlunya
sisitem akuntansi yang teratur dan distandarisasikan. Perkembangan profesi
akuntan di inggris sejak tahun 1862 sampai 1905 menyebar pula ke Amerika
Srikat mulai tahun 1900. Semula auditing dititik beratkan pada usaha untuk
menentukan kecurangan ( detection of fraud).
Menurut Montgomery tujuan auditing dulu kala adalah:
 Menemukan dan mencegah kecurangan.
 Menemukan dan mencegah kesalahan (error).

Kemudian sejak tahun 1940 sampai sekarang tujuan audit adalah:

 Meyakinkan kelyakan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai


tujuan utama.
 Menemukan dan mencegah kecurangan atau kesalahan sebagai tujuan
sampingan
Profesi Auditorsi di Indonesia masih tergolong baru. Pada masa
penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak,
sehingga Auditorsi dengan sendirinya hampir tidak dikenal. Perusahaan-
perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu,
mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya. Situasi seperti
itu berlangsung hingga Indonesia merdeka. Auditorsi baru mulai dikenal di
Indonesia setelah tahun 1950-an, yaitu ketika semakin banyak perusahaan
didirikan dan Auditorsi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui
pendidikan di perguruan tinggi. Perkembangan Auditorsi di Indonesia terjadi
pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Auditor Indonesia (IAI) menetapkan

Halaman 4 dari 10
Prinsip-prinsip Auditorsi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Auditor
(NPA). Selain itu perkembangan yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun
1988 semakin menuntut dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi
perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit ke bank. Pada
tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu
perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan
perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh Auditor publik.
Pada tahun yang sama Undang – Undang Pasar modal pun lahsampinga.
Seiring perkembangan perusahaan di Indonesia, IAI telah banyak
melakukan penyempurnaan peraturan yang berlaku di Indonesia. Yang mana
Indonesia saat itu berkibalat pada peraturan yang dibuat oleh Amerika Serikat.
Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip Auditorsi dan standar
audit yang disebut Standar Auditorsi Keuangan (SAK) dan Standar Profesional
Auditor Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Auditorsi yang
dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Auditorsi
Keuangan (PSAK) Seperti terjadi di Amerika Serikat seratus tahun lalu, fungsi
pengauditan di Indonesia memasuki abad ke-21 ini masih belum dipahami
masyarakat. Banyak kesalahpahaman yang terjadi atas laporan auditor, karena
fungsi audit tidak dipahami dengan benar. Maka dari itu Pemerintah mulai
memperkenalakan Auditorsi mulai dari SMA dan pengenalan Audit dilakukan di
Perguruan Tinggi.

C. Perubahan internal auditor pemerintah dari watchdog ke arah partisipatif


audit.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan
salah satu internal auditor Pemerintah Indonesia yang telah berdiri sejak tahun
1983 (sebelumnya Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara)
mempunyai tugas melakukan audit atas kegiatan pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan BUMN/D (Keppres No. 70/1971). Pada periode waktu
sebelumtahun 1990 internal auditor pemerintah ini telah menikmati jaman
keemasannya yaitu berada pada tahap kelima dalam siklus perubahan ilmu
pengetahuan menurut Kuhn dan Wells. Hasil audit BPKP sangat berperan
sebagai bahan pengambilan keputusan eksekutif pemerintahan saat itu. Laporan
keuangan BUMN dan BUMD harus mendapat opini auditor dari BPKP (Keppres

Halaman 5 dari 10
31/1983). Pada pertengahan dekade itu terjadi perubahan tuntutan masyarakat
terhadap auditor yang tidak puas dengan hasil repressive audit dan pernyataan
pendapat (opini) yang telah dihasilkan oleh BPKP (tahap 1).
Kasus-kasus korupsi (fraud) di jajaran instansi pemerintah walaupun
sebagian dapat diungkap, namun beberapa tidak pernah ditindaklanjuti oleh
pemerintah, sehingga korupsi yang sudah membudaya tidak pernah bisa
diberantas, dan masyarakat kecewa. Kekecewaan masyarakat terbukti dengan
terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang tidak mampu diprediksi oleh internal
auditor pemerintah tersebut (tahap 2). Bahkan pada periode 1998 – 2004,
undangundang otonomi daerah (UU No.22/1999), UU keuangan negara, dan UU
pengawasan keuangan negara yang dikeluarkan oleh wakil rakyat telah
membatasi kewenangan audit BPKP. BPKP tidak mempunyai kewenangan untuk
mengaudit instansi pemerintah pusat maupun daerah, karena posisinya telah
digantikan oleh inspektorat jenderal departemen/lembaga, badan pengawas
daerah, dan akuntan public. Laporan keuangan BUMN diaudit dan diberikan
opini oleh auditor eksternal/akuntan public (UU No. 19/2003).Namun
masyarakat tetap tidak percaya dengan internal auditor pemerintah manapun.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan untuk menjawab tuntutan
pemerintah dalam memberantas korupsi (fraud). Untuk mempertahankan
eksistensinya, BPKP sebagai internal auditor pemerintah melakukan upayaupaya:
 Menandatangani MOU dengan Kejaksaan RI dan POLRI untuk memberikan
bantuan atas perhitungan kerugian negara atas kasus korupsi yang sedang
diungkap.
 Memberikan asistensi kepada instansi pemerintah pusat dan pemda dalam
menyusun laporan akuntabilitas pemerintah
 Membantu terciptanya good corporate (government) governance (GCG) bagi
instansi pemerintah pusat dan daerah serta BUMN/D.
Pada periode waktu ini internal auditing pemerintah telah berada pada
tahap ketiga. Para ilmuwan yang tertarik dalam bidang auditing dan Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) melakukan penelitian-penelitian dan merumuskan ke
arah mana sebaiknya profesi auditor memberikan jasanya bagi masyarakat.
Hasilnya adalah investigative audit dan auditor sebagai mitra kerja manajemen
harus dilaksanakan oleh profesi yang terkait dengan bidang auditing (tahap 4).

Halaman 6 dari 10
Berdasarkan hasil-hasil riset tersebut auditor pemerintah yaitu BPKP, inspektorat
departemen/lembaga, badan pengawas daerah saat ini menitik beratkan pada
partisipatif audit yaitu sebagai mitra bagi pihak yang diaudit dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Internal audit pemerintah saat ini menitikberatkan
pada akuntabilitas pengelolaan keuangan dan good corporate governance (GCG).

D. Evolusi Audit Indonesia


Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya
memfokuskan diri pada masalah – masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang
memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada
awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal,
dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka – angka keuangan.
Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang
berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
Audit internal modern menyediakan jasa – jasa yang mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas control, kinerja, resiko dan tata kelola
(governance) perusahaan public maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah
satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal. Dulunya auditor internal
pernah dianggap sebagai “lawan” pihak manajemen, sekarang auditor internal
mencoba menjalin kerja sama yang produktif dengan klien melalui aktivitas –
aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Karena pergeseran
pandangan diatas fungsi auditor internal ini baru terjadi akhir – akhir ini saja,
maka audit internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut
sebagai audit internal modern.

E. Berdirinya IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia)


Di Indonesia sendiri praktik audit di sektor pemerintahan dan swasta
dilaksanakan demi terwujudnya good governance. Saat merdeka, Indonesia
hanya memiliki Profesor Dr. Abutari dan Prof. Soemardjo sebagai lulusan
akuntan asal Belanda tahun 1956. Beliau bersama Basuki Siddahrta, Hendra
Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem mendirikan perkumpulan akuntan
untuk NKRI bernama IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) pada 23 Desember 1957
pukul 19.30 Alasan beliau mendirikan IAI adalah sebab mereka tak mungkin

Halaman 7 dari 10
menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) maupun VAGA
(Verenigging Academisch Gevormde Accountants).
Sebelumnya tepat pada hari Kamis, 17 Oktober 1957 saat pertama kali
melakukan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI). Rapat tersebut tidak
dihadiri oleh semua akuntan yang ada sehingga hasil diputuskan melalui Panitia
Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia dan menunjuk beliau
berempat masing-masing sebagai: ketua, penulis, bendahara, dan komisaris. Saat
itu tujuan IAI antara lain: membimbing perkembangan akuntansi serta
mempertinggi mutu pendidikan dan pekerjaan akuntan. Hasilnya 49 tahun sejak
berdiri, IAI berkembang pesat dan tak mudah terpisahkan begitu saja di dunia
usaha, bahkan masyarakat mulai menaruh mosi percaya terhadap peran IAI
dalam perumusan kebijakan publik.
Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi tahun 1973 saat ikatan
Akuntan Publik Indonesia (IAI) mulai menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA) yang mengadopsi
hampir seluruh prinsip akuntansi dan standar audit Amerika Serikat. Hal ini
terjadi dipicu oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan yang
akan menjual sahamnya di pasar modal untuk memiliki laporan keuangan yang
telah di audit. Bahkan sejak tahun 1988 auditor dituntut untuk mengaudit laporan
keuangan perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit
bank. IAI berkali-kali melakukan penyempuranaan dan pemutahiran prinsip
akuntansi dan norma audit agar dapat mengakomodasikan perkembangan yang
terjadi di Amerika Serikat dan internasional. Kemudian tahun 1995 lahirlah
Undang-Undang Pasar Modal dan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang
mewajibkan PT menyusun laporan keuangan dan di audit oleh auditor (akuntan
publik), selama perusahaan telah go public. Tahun 1994 IAI melakukan
penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit ke dalam SAK (Standar
Akuntansi keuangan) dan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik).
Kemudian seiring berjalannya waktu Dewan Standar Akuntansi dalam tubuh IAI
menerbitkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sebanyak 56
buah.
IAPI atau Ikatan Akuntan Publik Indonesia mempunyai latar belakang
sejarah sejak dimulainya IAI tahun 1957. Perkembangan profesi dan organisasi
akuntan publik di Indonesia tak dapat dipisahkan dari perkembangan

Halaman 8 dari 10
perekonomian, dunia usaha dan investasi asing maupun domestik, pasar modal
serta pengaruh global. Pada masa orde baru banyak terjadi perubahaan ekonomi
NKRI, seperti: terbitnya UU PMA (Undang-undang Penanaman Modal Asing),
UU PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), serta mulai ramai berdirinya
pasar modal dan kantor akuntan. Hal ini berdampak pada meledaknya kebutuhan
akan profesi akuntan publik. 30 tahun setelah berdirinya IAI atas gagasan Drs.
Theodorus M. Tuanakotta tepat pada 7 April 1977 IAI membentuk Seksi
Akuntan Publik (SAP) sebagai wadah para akuntan publik melaksanakan
program pengembangan akuntan publik di NKRI.

Namun setelah 50 tahun sejak berdirinya IAI, tepat pada 24 Mei 2007
berdirilah IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) sebagai organisasi akuntan
publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan
melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – kompartemen Akuntan Publik,
dan menunjuk Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional
IAI. Tanggal 4 Juni 2007 IAPI resmi diterima sebagai anggota asosiasi pertama
oleh IAI. Pada 5 februari 2008, melalui PMK Nomor 17/OMK.01/2008
mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang
melaksanakan ujian setifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan
pendidkan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di NKRI.

Halaman 9 dari 10
BAB III

KESIMPULAN

Pada masa ini profesi auditor di Indonesia jiga sedang berada pada zaman
keemasan keemasan, di mana masyarakat relative merasa percaya pada hasil
pekerjaan internal auditor. Namun bahaya besar yang mengancam profesi auditor
sedang terjadi, yaitu tambahan investasi di sector riil tidak terjadi dan yang terjadi
adalah aliran deras hot money ke Indonesia melalui pasar modal dan investasi dalam
bidang property. Sayangnya hal ini tidak dicegah oleh pemerintah, masyarakat, serta
profesi auditor dan bahkan menikmati kejayaan semu ini. Apakah tidak ingat bahwa
investasi di sektor property merupakan salah satu penyebab utama krisis ekonomi
1997 yang gagal diantisipasi sebelumnya? Apakah yang terjadi jika hot money di
pasar modal ini tiba-tiba hengkang dari bumi Indonesia? Pada waktunya nanti
profesi auditing akan kembali ke tahap 1 dan 2 lagi.

Halaman 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai