Anda di halaman 1dari 17

KEBISINGAN DAN

SOUND LEVEL
METER
DHEA AFRIESA ADISTY
0801173403
Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak diiinginkan.
Kebisingan dapat menyebabkan kerusakan pada
mekanisme alat pendengaran yang ada di telinga dalam,
yaitu tempat suara diubah dalam bentuk impuls syaraf.
misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik
dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit.

Kebisingan merupakan sejenis polusi udara dan seperti


halnya polusi zat-zat kimia, dia dapat melukai/merusak,
menyebabkan ketulian dan kebutaan yang serius bila
polusi tersebut berlangsung terus menerus dalam jangka
waktu yang lama.
Pencemaran/polusi kebisingan dianggap istimewa
dalam hal :

(1) Penilaian pribadi dan subjektif sangat menentukan


untuk mengenali suara sebagai pencemaran
kebisingan atau tidak,

(2) Kerusakannya setempat dan sporadis


dibandingkan dengan pencemaran udara dan
pencemaran air dan bising pesawat merupakan
pengecualian.
Pembatasan Waktu dan Tingkat Kebisingan
Manusia dapat mengalami kehilangan/penurunan sensitivitas pendengaran
akibat dari kebisingan. Jenis kehilangan pendengaran yang, dapat terjadi adalah

Noise Induced
Acoustic trauma, Permanent Threshold
Noise Induced
menunjukkan Shift (NIPTS),
Temporary yaitu kehilangan
kerusakan organik
Threshold Shift sensivitas
pada pendengaran,
(NITTS), yaitu pendengaran yang
merupakan
kehilangan tidak dapat
kerusakan yang
sensitivitas kembali(permen). Hal
permanen, yang inidapal disebabkan
pendengaran,
dapat disebabkan oleh Acoustic trauma
tetapi sensitivitas
oleh tingkat bunyi atau kebisingan yang,
pendenagran ini
yang sangat tinggi kumulatif berlangsug
dapat diperoleh tererus menerus
(Umumnya di atas
kembali. selama bertahun-
140 dBA).
tahun.
Pembatasan waktu dan tingkat
kebisingan yang diterima
Waktu Tingkat
(Jam/hari) kebisingan
(dBA)
8 90
6 92
4 95
3 97
2 100
1,5 102
1,0 105
0,5 110
<0,25 115
Kriteria Kualitas Kebisingan
I. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan di Tempat Kerja Ditetapkan 85 dBA
II Nilai Ambang Batas Untuk Masyarakat /Lingkungan Industri, dibagi tiga Daerah/Wilayah
II.1. Daerah sekitar rumah sakit,tempat perawatan :
II.1.1 Malam hari tidak boleh lebih dari 35 dBA
II.1.2 Pagi dan sore tidak boleh lebih dari 40 dBA
II.1.3 Siang hari tidak boleh dari 45 dBA
II.2 Daerah pemukiman biasa tempat tinggal :
II.2.1 Malam hari tidak boleh lebih dari 40 dBA
II.2.2 Pagi dan sore tidak, boleh lebih dari 45 dBA
II.2.3 Siang hari tidak boleh lebih dari 50 dBA
II.3. Daerah sekitar komplek pertokoan, jalan dan pabrik Malam hari tidak boleh lebih dari50dBA
II.3.1 Pagi dan sore tidak boleh lebih dari 55 dBA
II.3.2 Siang hari tidak boleh lebih dari 60 dBA

Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration), US Dept. of LabourUntuk


menghindari pengaruh negatif dari kebisingan terhadap pendengaran, maka tingkat kebisingan yang
boleh diterima oleh pendengaran atau kebisingan yang dikeluarkan oleh alat/mesin kegiatan dibatasi.
Baku mutu kebisingan yang diberikan pada tabel di bawah ini membatasi tingkat kebisingan
berdasarkan lingkungan kegiatan.
SOUND LEVEL METER
Sound Level Meter merupakan suatu perangkat alat uji untuk mengukur tingkat
kebisingan suara (noise pollution), dimana hal tersebut sangat diperlukan terutama untuk
lingkungan industri, contoh pada industri penerbangan dimana lingkungan sekitar harus
diuji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara yang ditimbulkannya untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.

Pengukuran tingkat kebisingan juga merupakan dasar untuk perancangan akustik suatu
ruangan yang ditujukan untuk aktivitas tertentu dengan parameter tertentu, misal sebuah
concert hall, teater, ruang kuliah, laboratorium dan lain-lain.
Alat ini didesign memberikan respon seperti telinga manusia
dengan memasukkan sebuah penguat dalam rangkaian elektroniknya
yang memberikan penguatan tegangan yang lebih kecil pada
frekuensi rendah dan tinggi.

Alat ukur ini ditandai dalam satuan desibel (disingkat dB). Desibel
(Lambang Internasional = dB) adalah satuan untuk mengukur
intensitas suara. Huruf "B" pada dB ditulis dengan huruf besar
karena merupakan bagian dari nama penemunya, yaitu "Bell"
(Alexander Graham Bell).
MACAM-MACAM SOUND METER

• 1. Sound meter analog • Sound meter digital

ada instrumen ini disusun dari rangkaian pada instrument ini disusun dari rangkaian
listrik yang didesign khusus akan listrik yang didesign khusus akan
mengkonversi sinyal listrik dari mikropon mengkonversi sinyal listrik dari mikropon
menjadi suatu bacaan angka pada skala. menjadi bacaan angka yang terdisplai pada
layar.
BAGIAN-BAGIAN SOUND LEVEL METER

Keterangan:
 Microphone : penangkap suara

 Meter Scale : skala penunjuk hasil


pengukuran

 Range Switch : batas ukur maksimal (yang


digunakan)

 Power Switch : tombol mengaktif dan


nonaktif kan alat
Prinsip kerja SLM yaitu apabila ada benda bergetar, maka
akan menyebabkan perubahan tekanan udara yang dapat
ditangkap oleh alat ini dan selanjutnya akan menggerakkan
meter petunjuk.

Sebelum melakukan percobaan atau sound level meter


experiment, ada baiknya kita mengetahui prinsip kerja
Prinsip Kerja Sound sound level meter.
Meter Level
Pada dasarnya, sound level meter mampu mendeteksi
getaran yang terjadi. Getaran yang dihasilkan sebuah benda
akan menimbulkan terjadinya perubahan tekanan udara,
yang selanjutnya akan ditangkap oleh sistem peralatan.

Kemudian jarum analog akan menunjukkan angka yang


merupakan indikator tingkat kebisingan suatu benda dan
dinyatakan dengan nilai dB.

Agar dapat menangkap kebisingan suatu benda, maka alat


diarahkan ke sumber suara setinggi telinga.
KALIBRASI SOUND METER
• Kalibrasi dapat dilakukan dengan dua cara: secara Misalnya, bila suara sinyal
internal dengan sinyal-sinyal listrik atau secara
akustik dengan kalibrator suara atau pistonphon. kalibrasi adalah 124 dB, 130
a) Kalibrasi internal dilakukan dengan dB disetel, atau bila suara
menggunakan referensi tegangan pada
rangkaian-rangkaian listrik dari meteran tingkat sinyal kalibrasi adalah 94 dB,
kebisingan serta amplitude disesuaikan. 100 dB disetel pada alat.Pada
sound level meter tipe S2A,
b) Kalibrasi akustik dilakukan dengan menyisipkan
generator suara atau pistonphon ke dalam kalibrasi sound meter
mikrofon dari meteran tingkat kebisingan dan dilakukan dengan hati-hati.
menggunakan tekanan ssuara referensi
(berbeda menurut alatnya, misalnya 94 dB pada Kalibrasikan sound meter
1 kHz, 124 dB pada 250 Hz, dll.). Skala penuh sebelum melakukan tes
(FS) dari meteran tingkat kebisingan yang
dipakai oleh masukan sinyal kalibrasi disetel 6 suara.
dB lebih tinggi dari pada tingkat tekanan suara
dari sinyal kalibrasi normal.
Adapun prosedur pengukuran dalam sound
meter adalah sebagai berikut :
1. Memasangkan Micrifone pada Sound
Level Meter.

2. Pengukuran dimulai dengan


memposisikan microfone setinggi telinga
pekerja (150 cm dari tanah).

3. Menekan tombol “POWER”, lalu


menunggu hingga angka pada monitor
menjadi stabil (Perubahan tidak
signifikan). Kira-kira selama 1-2 menit.
Prosedur Pengukuran 4. Kemudian pada tombol “RANGE” pilih
“AUTO” untuk menujukkan semua
skala pengukuran.

5. Setelah 30 detik, tombol “HOLD”


ditekan lalu mencatat hasil pengukuran
yang ditunjukkan pada monitor SLM.
Kemudian mengulangi langkah ini
sebanyak 10 kali.
Cara menggunakan sound level meter

1. Sebelum digunakan perlu melakukan kalibrasi alat untuk


memastikan nilai akurasi pada saat melakukan pengukuran.
Kalibrasi ideal adalah 90% ke atas, dengan menggunakan alat
kalibrasi yang dimasukkan ke microphone. Alat dikalibrasikan
dengan 114 dB (A). Selanjutnya, yaitu menentukan range dan
satuan yang akan digunakan. Satuan yang digunakan pada
umumnya yaitu dB (decibel).

2. Selanjutnya, memasang windscreen pada microphone agar


suara angin tidak masuk ke dalam alat. Selain itu, akan
mencegah debu apabila alat ditempatkan pada ruangan yang
berdebu, sehingga microphone dapat terjaga.

3. Lalu, microphone diarahkan ke sumber suara yang akan diukur.


Terakhir, alat akan menunjukkan angka sebagai tingkat
kebisingan suara.
Prosedur Pembacaan

Pada Sound meter digital hasil pengukuran langsung terdisplay pada


layar, untuk pembacaan meter berupa SPL ( Sound Pressure Level )
yang dikalibrasi dalam satuan desibel ( dB ).

Instrumen digital lebih mudah dan jelas dibaca oleh


semua orang, tetapi itu hanya benar kalau besaran yang
diukur bersifat statis.

Untuk mengukur besaran secara relatif berubah pelan-


pelan, sound meter analog lebih sesuai.
Perawatan Sound Level Meter

Adapun cara untuk merawat sound meter adalah sebagai berikut :


1. Menempatkan sound meter pada tempat yang bersih dan tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan
sampai terbanting agar tidak merusak layar display.
2. Setelah digunakan sound meter harus di matikan. Cek daya baterai sound level meter, dengan menyalakan
alat dan melihat indikator baterai masih mencukupi atau tidak.
3. Cek daya baterai kalibrator dengan cara menggeser tombol “Batt Test” ke posisi “On/OFF” yang ada pada
alat tersebut, jika lampu led menyala maka dapat dipastikan alat tersebut masih memiliki daya baterai.
4. Melakukan kalibrasi eksternal setahun sekali

Anda mungkin juga menyukai