Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TINJUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB IMPLANT


PADA NY. AM 26 TAHUN P1A0
DI PMB ERNI KUMALA DEWI, MANTRIJERON YOGYAKARTA

PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 26 November 2020
Jam : 10.00 WIB

A. Data Subjektif
1. Identitas

Nama Ibu : Ny. AM Nama Suami : Tn. M


Umur : 26 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pandowoharjo, Alamat : Pandowoharjo,
Sewon Bantul Sewon Bantul

2. Keluhan utama:
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB jangka panjang yang tidak
mengganggu produksi ASI dan cepat mengembalikan kesuburan setelah
melepasnya karena ibu nanti ingin secepatnya memiliki anak lagi
mengingat usia sudah tidak muda.
3. Status perkawinan:
Ibu mengatakan menikah 1 tahun lebih yaitu sejak bulan Januari 2019 usia
saat menikah 25 tahun.
4. Data kebidanan
a. Riwayat Menstruasi:
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus menstruasi : 29 hari (teratur)
3) Lama menstruasi : 6 hari

23
24

4) Jumlah/ banyaknya : Ganti pembalut 3-4 kali/hari


5) Bau : Khas
6) Warna darah : Khas
7) Flour albus : Ibu mengatakan pernah mengalami
keputihan tidak berbau, berwaran putih cair, tidak lengket, tidak
berlebihan dan tidak gatal dan tidak mengganggu kenyamanan.
8) Dismenorhea : Tidak ada nyeri haid
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Hamil Persalinan Nifas
Tgl UK Jenis Penolong Komp JK BBL Laktasi Komp
ke-
Lahir Persalinan
I 17-9- 39 Spontan Bidan Tidak Laki- 3100 ASI Tidak
2020 mg ada laki gr ada
c. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi.
5. Data kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita : Tidak ada riwayat dan
tidak sedang menderita penyakit darah tinggi, Asma, Gula darah, dan
penyakit jantung
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita: Tidak ada riwayat dan tidak
sedang menderita penyakit dan sebelumnya tidak pernah dirawat di
rumah sakit atau puskesmas.
c. Riwayat penyakit ginekologi : Tidak ada riwayat penyakit Kanker
Rahim, Kanker payudara, dan Penyakit Menular Seksual.
6. Data kebutuhan dasar
a. Nutrisi (makan, minum):
1) Ibu makan nasi dengan lauk dan sayur terakhir jam 08.00 WIB
2) Ibu minum susu 1 gelas terakhir jam 08.00 WIB dan air putih 1
gelas terakhir jam 10.00 WIB.
b. Eliminasi (BAK, BAB):
1) BAK 5-7 kali sehari terakhir jam 08.30 WIB dengan warna kuning,
bau khas
2) BAB 1 kali sehari terakhir jam 06.30 WIB dengan warna kuning dan
konsistensi lunak
3) Tidak ada nyeri pada saat BAK dan BAB
c. Pola tidur/ istirahat
25

Tidur malam hanya 4-5 jam karena menyusui anaknya.


d. Aktivitas
Aktivitas ibu jika di rumah memasak, menyapu, mengepel, dan
mencuci.
e. Pola seksual
Tidak ada keluhan dalam pola seksual
f. Personal hygiene
Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, ganti baju
dan celana dalam 2 kali sehari tiap habis mandi atau sewaktu waktu
apabila basah setelah BAK/BAB.
7. Data psikososial
a. Dukungan suami/keluarga : Suami dan keluarga setuju apabila ibu
menggunakan kontrasepsi implan untuk menunda kehamilannya.
b. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : Ibu sudah mengetahui
beberapa kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, dan IUD
c. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : Ibu
mengetahui bahwa alat kontrasepsi implan yang dipakainya tidak akan
mengganggu ASInya dan menggunakannya selama 3 tahun.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan : 66 kg,
d. Tinggi badan : 156 cm
e. Vital sign
1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Nadi : 79 kali/menit
3) Pernapasan : 22 kali/menit
4) Suhu : 36,7˚C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak
ada lesi
2) Muka tidak ada oedem, simetris
26

3) Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada secret


4) Hidung bersih, tidak ada pembengkakan, simetris, tidak ada secret
5) Telinga bersih,tidak ada serumen
6) Mulut bersih, warna kemerahan, siemtris
b. Leher .
1) Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
2) Pembuluh lymfe : tidak ada pembengkakan
3) Bentuk : simetris
4) Massa : tidak ada massa
c. Mammae
1) Bentuk dan ukuran : simetris
2) Keadaan putting : menonjol
3) Pengeluaran : ASI
4) Hyeprpigmentasi : ada
5) Benjolan : tidak ada
d. Abdomen
1) Bentuk : simetris
2) Kelainan : tidak ada kelainan
3) Bekas luka OP : tidak ada
e. Genetalia/vulva, dan anus
1) Vulva : tidak ada odem, tidak ada keputihan
2) Anus : tidak ada Hemorrhoid
f. Ekstremitas (atas dan bawah)
1) Atas : simetris, tidak oedema, jari-jari tangan lengkap, Kuku
jari kemerahan
2) Bawah : tidak ada Oedema dan varices, jari-jari kaki lengkap,
Kuku jari kemerahan, Reflek patella kanan dan kiri Positif (+/+)
3. Pemeriksaan ginekologis (periksa dalam, inspekulo, dll) : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan penunjang : tidak di lakukan

C. Analisa
27

1. Diagnosa :
Ny. AM P1A0 Akseptor KB Implant
2. Masalah :
Kecemasan

D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan metode kontrasepsi kepada ibu dengan mengenalkan
berbagai jenis kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana untuk
membantu ibu dalam membuat suatu pilihan (Informed Choice).
Rasionalisasi :
Klien yang Informed Choice akan lebih baik dalam menggunakan KB
karena Informed Choice adalah suatu kondisi peserta/calon peserta KB
yang memilih kontrasepsi didasari oleh pengetahuan yang cukup setelah
mendapat informasi (BKKBN, 2011).
Hasil :
Ibu dan suami memilih untuk memakai alat kontrasepsi Implan
2. Menjelaskan implant-2 merupakan salah satu kontrasepsi dengan
efektivitas yang tinggi.
Rasionalisasi :
Angka kehamilan pada tahun pertama hanya 0,2 per 100 kehamilan pada
tahun pertama hanya 02 per 100 perempuan dan angka kumulatif pada
tahun kelima hanya 1,6. Tidak ada kontrasepsi lain yang seefektif
kontrasepsi subdermal levonorgestrel. Pada tahun 1990, lebih dari 55.000
perempuan pada 46 negara, termasuk Amerika telah ikut berpartisipasi
dalam uji klinik. Berdasarkan hasil dari seluruh Negara, indeks dari Pearl
(yaitu jumlah kehamilan per 100 pengguna dalam 1 tahun) adalah 0,2 dan
0,9 untuk dua tahun pertama, 0,5 dan 1,1 per 100 perempuan untuk tahun
ketiga sampaitahun kelima (BKKBN, 2011).
Menurut jurnal penelitian yang direview oleh Power. J, dkk. (2012) tentang
semua jenis kontrasepsi implan adalah metode kontrasepsi yang sangat
efektif pada wanita. Mayoritas wanita yang menggunakan alat kontrasepsi
implan lebih dari 80% wanita.
Hasil :
Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
28

3. Menjelaskan kepada ibu yang boleh menggunakan alat kontrasepsi


implan adalah:
a. Menyukai metode jangka panjang
b. Tidak ingin tambah anak
c. Sedang menyusui
d. Merokok
Rasionalisasi :
Untuk memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
Hasil :
Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang dilakukan dan merasa lega
karena alat kontrasepsi implan dapat digunakan untuk ibu menyusui.
4. Memberitahukan efek samping penggunaan implan adalah :
a) Perubahan perdarahan haid
b) Sakit kepala (1,9%)
c) Perubahan berat badan (biasanya meningkat) (1,7%)
d) Perubahan suasana hati (gugup atau cemas) (1,1%)
e) Depresi (0,9%)
f) Lain-lain (mual, perubahan selera makan, payudara lembek,
bertambahnya rambut di badan atau muka dan jerawat) (1,8%).
Rasionalisasi :
Agar klien mengetahui dengan benar apa yang diharapkan dari pemakaian
impan termasuk efek samping yang akan didapatnya.
Hasil :
Ibu mengerti terhadap apa yang dijelaskan
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa alat kontrasepsi implan cepat
mengembalikan kesuburan setelah kapsul dicabut.
Rasionalisasi :
Setelah kapsul dicabut, kadar LNG serum dalam beberapa hari sudah
menghilang. Kesuburan perempuan akan cepat kembali pulih seperti saat
sebelum dipasang. Dari beberapa penelitian dilaporkan, setelah pencabutan
tidak ada efek jangka panjang untuk kesuburannya (BKKBN, 2011).
Hasil :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
29

6. Melakukan persetujuan tindakan medis oleh pasangan suami istri


(Informed Consent)
Rasionalisasi :
Setiap tindakan medis yang mengandung risiko harus dengan persetujuan
tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan,
yaitu klien yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan sehat mental
(BKKBN, 2011).
Hasil :
Ibu dan suami setuju atas tindakan medis yang akan dilakukan serta sudah
mendatangani lembar (Informed Consent).
7. Mempersiapkan ibu serta memberitahukan langkah yang akan dilakukan
dalam pemasangan implant
Rasionalisasi :
Agar ibu mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan terhadapnya dalam
pemasangan implant
Hasil :
Ibu sudah siap untuk pemasangan alat kontrasepsi implan dan ibu mengerti
dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan.
8. Mempersilakan ibu untuk mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air
yang mengalir serta membilas hingga bersih.
Rasionalisasi :
Untuk meminimalisasi resiko infeksi pada klien dalam pemasangan
implant.
Hasil :
Ibu sudah mencuci lengannya.
9. Mempersiapkan alat untuk pemasangan implant
Rasionalisasi:
Penting bahwa alat dalam kondisi yang baik (misalnya trocar dan scalpel
harus tajam). Selain itu, semua alat dan bahan lain telah disterilisasi atau di
DTT. Batang implant tersimpan dalam kemasan steril, beralas kertas, dan
terlindung dari panas.
Hasil :
Alat sudah siap dan alat lainnya sudah disterilisasi.
30

10. Melakukan pemasangan implan dibawah kulit, diatas lipat siku, di


daerah medial lengan atas. Kapsul dipasang superfisial tepat dibawah kulit
(dermis).
Rasionalisasi :
Pemasanan yang dalam akan menyebabkan pencabutan menjadi sulit.
Hasil :
Implan sudah terpasang.
11. Memberikan KIE pasca pemasangan alat kontrasepsi implant, yaitu :
a. Memberitahukan ibu mungkin akan timbul memar, pembengkakan dan
kulit kemerahan pada daerah pemasangan selama beberapa hari. tetapi
keadaan ini normal.
Rasionalisasi :
keadaan ini akan berkurang dan sembuh sendiri dalam waktu 1 minggu
sehingga klien tidak perlu khawatir akan efek samping ini bila dirasa
tidak terlalu mengganggu.
b. Menjaga luka tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam.
Umumnya luka sembuh 3-5 hari.
Rasionalisasi :
Luka dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci
pakaian
c. Ibu dapat segera bekerja setelah implant dipasang.
Rasionalisasi :
Klien bisa segera bekerja seperti biasa selama tempat pemasangan
implant tidak terbentur maupun basah selama beberapa saat setelah
pemasangan
d. Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah luka
kemerahan dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari
segera periksa kembali ke Rumah Sakit.
Rasionalisasi :
Memberitahukan tanda-tanda infeksi kepada klien agar segera periksa
ke Rumah Sakit jika mengalami hal itu.
Hasil :
Ibu megerti dengan penjelasan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai