Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan


kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan
bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktifrtas tenaga
kerja. Lebih dari 15 (lima belas) juta penderita malaria klinis dengan 30.000
kematian yang dilaporkan melalui unit pelayanan kesehatan setiap tahun (Survey
Nasional Kesehatan Rumah Tangga 1995). Umumnya penderita malaria
ditemukan pada daerah-daerah terpencil dan sebagian besar penderitanya dari
golongan ekonomi lemah. Kesehatan lingkungan mempelajari dan menangani
hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekosistem dengan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
pencegahan terhadap penyakit dan gangguan kesehatan dengan mengendalikan
faktor lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit malaria. Interaksi
lingkungan dengan pembangunan saat ini maupun yang akan datang saling
berpengaruh (Fathiet al., 2005).

MenurutArbani (1992) pemberantasan malaria di Indonesia hanya


dikelompokkan menjadi dua strategi pembagian pengelompokan wilayah untuk
Jawa -Bali dan luar Jawa-Bali secara umum. Mengingat spesies Anopheles yang
berperan sebagai vector malaria di tiap daerah berbeda dengan bioekologi yang
berbeda pula, semen tara Iingkungan geografi wilayah Indonesia sangat beragam,
serta mempunyai ciri sosioanthrophologi budaya yang unik, maka untuk
menentukan strategi pemberantasan malaria di daerah endemis harus mengacu
kepada data tersebut. Dengan diketahllinya data tersebut diatas maka dapat
dipahami epidemiologi penyakitnya, dengan demikian strategi pemberantasannya
dapat ditentukan secara tepat sesuai dengan kondisi setempat.
Menurut drg.Agus susanto dalam bukunya yang berjudul “WASPADAI
GIGITAN NYAMUK”masyarakat haruslah berpartisipasi aktif dalam memerangi
p[enyakit malaria dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sebagaimana
kita telah ketahui, penyebar penyakit malaria adalahb nyamuk. Selama ini kendala
terbesar dalam upaya penanggulangn penyakit malaria adalah cara memberantas
nyamuk penyebar penyakit ini. Lingkungan yang kotor atau tidak terawat
merupakan tempat yang paling ideal untuk perkembang biakan nyamuk. Oleh
karena itu, kesdaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dapat
membantu mengurangi penyebaran penyakit malaria. Gerakan pemberantasan
sarang nyamuk melalui 3M (menguras, mengubur dan menutup) perlu di galakkan
, tidah hanya jika telah menjadi wabah. Jika pemerintah dan masyarakat dapat
bekerja sama dalam penangulangan malaria di harapkan angka penyebaran dan
kematian akibat penyakit ini dapat di tekan sehingga generari mendatang dapat
hidup dalam kondisi yang baik.

Desa pacalan adalah salah satu desa yang ada di kecamatan magetan
kabupaten magetan propinsi jawa timur yang termasuk dlam kategori daerah
endemis malaria sedang dengan angka Annual Malaria Incidence (AMI) pada
tahun 2002 sebesar 11,2 per 1000 penduduk, dan pada tahun 2003 sebesar 8.2 per
1000 penduduk (Dinkeskab magetan, 2004). Permasalahannya adalah apakah
terdapat pengaruh lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap angka kejadian
malaria di Kabupaten magetan?.

Dengan latar belakang di atas dengan masah keadaan lingkungan yang


memungkinkan terjadinnya malaria maka layak di lakukan penelitian dengan
judul” STUDI TENTANG KEDAAN LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN
MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT MALARIA DI DESA PACALAN
KEC.MAGETAN”

B. Rumusan masalah
1. faktor-faktor apakah panyebab terjadinya penyakit malaria di desa pacalan
kec.magetan.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui faktof-faktor penyebab terjadinya malaria
2. Tujuan khusus
a. Mengindentifikasi factor –foktor penyebab terjadinya malaria yang
bersumber dari lingkungan.
b. Mengindentifikasi factor –foktor penyebab terjadinya malaria yang
bersumber dari pengetahuan masarakat.
c. Memberikan gambaran tentang penyakit malaria di kaitkan dengan factor
lingkungan dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit malaria.
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah menganalisis adanya pengaruh
lingkungan dan perilaku masyarakat yang dominant terhadap kejadian malaria di
Kabupaten magetan.
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penyakit malaria.
2. Bagi peneliti lai
Dapat sebagai referensi untuk di lakukan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai