Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA LANSIA


PADA KELUARGA Bpk. D DI RT 12 RW 04 DESA KALIORI
KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun Oleh:

MAHARINI SHESHA PRIMASWARI, S. Kep

(1911040080)

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019/2020
I. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK : Bpk. D
2) Usia : 68 tahun
3) Pendidikan : Tidak sekolah
4) Pekerjaan : Buruh H:arian
5) Alamat : Desa Kaliori RT 12 RW 04
6) Komposisi anggota keluarga

Imunisasi
BCG Polio DPT Hepat Campa
No Nama Usia JK Hub Pend Pekerjaan itis k
1. Bpk. D 68 th L KK - Buruh - - - - -
Harian
2. Ibu. D 66 th P Istri - Mengurus - - - - -
Rumah
Tangga

7) Genogram :

Keterangan :
: laki – laki

: perempuan

: meninggal

: garis perkawinan

: garis keturunan

: tinggal satu rumah

8) Tipe keluarga : Tipe keluarga Bpk. D yaitu keluarga besar, karena


dalam 1 rumah Bpk. D dan Bpk. D tinggal dengan anak terakhir dan
menantu serta 2 orang cucunya.
9) Latar belakang budaya dan suku bangsa : Keluarga Bpk. D mengatakan asli
suku Jawa dan asli orang Banyumas.
10) Agama : Islam
11) Sosial ekonomi keluarga : Bpk. D sehari – hari bekerja sebagai buruh harian
lepas, sedangkan Bpk. D sudah tidak bekerja karena setiap hari merasa sakit
kepala dan leher. Untuk tingkat status sosial ekonomi sehari – hari biasanya
dibantu oleh anaknya.
12) Aktivitas rekreasi : Keluarga Bpk. D mengatakan sudah tidak pernah
kemana dan untuk hiburan biasanya menonton TV.
b. Riwayat dan tahap perkembangan
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. D saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan
usia lanjut karena saat ini Bpk. D berusia 68 tahun.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bpk. D beserta Ibu. D memiliki tugas perkembangan keluarga yang harus di
penuhi oleh keduanya yaitu terkait tidak menular yang dialami keluarga
Bpk. D terutama pada Ibu. D.
3) Riwayat keluarga inti
1. Bpk.D merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Tn.D saat ini
masih bekerja sebagai buruh harian lepas.
2. Ibu. D merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Ibu. D saat ini
tidak bekerja karena sering merasa sakit kepala.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Bpk. D mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit. Ibu. D mengatakan
dulu pernah mengalami penyakit asam urat tetapi saat dilakukan
pemeriksaan pada kunjungan pertama nilai asam urat dalam batas normal.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah (gambar denah rumah)
Bpk. D tinggal berdua dengan Ibu. D, anak terakhir dan istrinya serat 2
orang cucunya, merupakan rumah permanen dan status kepemilikan milik
Tn. D dengan luas 9x14 meter2, lantai dari semen, atap genting yang terdiri
dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan terdapat 1
kamar mandi dan 1 tempat WC yang terpisah di belakang rumah. Kondisi di
dalam rumah terlihat kotor dan sedikit tidak rapih. Ventilasi ada di semua
ruang tetapi pencahayaan kurang karena jendela yang tidak selalu dibuka.
Penerangan menggunakan listrik yang dinyalakan mulai pukul 17.00 WIB.
Air yang digunakan untuk sehari-hari menggunakan sumber dari
PAMSIMAS baik untuk mandi, mencuci, masak dan minum. Keadaan air
jernih dan tidak berbau. Untuk pembuangan limbah dibuang di belakang
rumah terbuka sedangkan pembuangan sampah dikumpulkan di halaman
belakang dan dibakar. Keluarga Tn. D mempunyai jamban pribadi.
U

WC

T Ruang Kamar Dapur Kamar


E Tamu 2 Mandi
R
A
Ruang Tempat
S
Keluarga Jemuran
Kamar
1

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Bpk. D adalah
penduduk asli mereka mempunyai hubungan kekeluargaan yang dekat.
Tetangga depan dan sebelah rumah adalah anak mereka. Sebagian rumah
banyak yang masih permanen dan semi permanen. Jarak rumah dengan
tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Bpk. D dengan tetangga sangat
baik dan ramah. Sampai saat ini tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan
oleh warga adalah sepeda motor.
3) Mobilitas geografis keluarga
Aktivitas sehari – hari Bpk. D yaitu buruh harian lepas dan Ibu. D saat ini
tidak bekerja hanya di rumah saja.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap harinya biasanya Bpk. D dan Ibu. D berkumpul didepan rumah
bersama anak dan cucunya.
5) Sistem pendukung keluarga
Bpk. D dan Ibu. D tinggal 1 rumah denga anak terakhir dan istri dari
anaknya serta 2 orang cucu dan mereka hidup saling menyayangi serta
saling membantu. Keluarga Bpk . D memiliki fasilitas : televisi, rumah
yang sederhana, memiliki 2 kamar dengan tempat tidur dan cukup bersih,
air yang bersih dari PAMSIMAS dan memiliki kendaraan bermotor. Selain
itu faktor pendukung yang lain yaitu dekatnya dengan fasilitas umum serta
kesehatan.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Bpk. D dan Ibu. D memiliki intensitas pertemuan yang banyak sehinggal
menggunakan pola komunikasi langsung, hubungan antar keluarga terjalin
cukup baik. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis.
Menurut Ibu. D dalam keluarganya berkomunikasi menggunakan bahasa
Jawa. Ibu. D mengatakan bila timbul masalah pada keluarganya maka
berusaha mendiskusikan dengan anak dan menantunya dengan baik dan
secara musyawarah. Apabila setiap dirasa ada yang kurang cocok ataupun
ada masalah selalu dikomunikasikan dengan keluarga, sehingga tidak ada
kesalahpahaman antara anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab keluarga, dan keputusan
yang diambil atas kesepakatan bersama. Ibu. D mengatakan Bpk. D
menjalankan keputusan dengan baik dan mempunyai tanggung jawab
sebagai kepala keluarga.
3) Struktur peran
Bpk. D sebagai kepala keluarga berperan mencari nafkah jika ada yang
membutuhkan tenaganya yang bekerja sebagai buruh harian. Ibu. D sebagai
istri berperan membantu merawat rumah.
4) Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat Jawa dan beragama Islam keluarga Bpk. D
memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap
suami dan istri, menghormati yang lebih tua dan menghargai yang lebih
muda.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Setiap anggota
keluarga mengetahui hak dan kewajiban masing-masing, merasa saling
memiliki dan mendukung.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Bpk. D cukup baik dalam menjalani kehidupannya sebagai warga
sosial, ditandai dengan peran aktif bila ada pertemuan walaupun jarang,
selain itu seringnya Bpk. D dan Ibu. D kumpul dengan anak menantu dan
ibu – ibu tetangganya.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan :
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang
dialami sudah cukup baik, ditandai dengan pemanfaatan fasililitas
pelayanan kesehatan apabila salah satu anggota keluarga mengalami
keluhan fisik dan tidak sembarangan mengonsumsi obat.

b) Mengambil keputusan :
Masalah yang terjadi pada keluarga dalam mengambil keputusan
dibuktikan dengan selalu memeriksakan ke bidan desa atau ke
puskesmas.
c) Merawat anggota keluarga :
Keluarga Bpk. D mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
dibawa ke bidan desa atau dokter pribadi.
d) Memelihara lingkungan :
Lingkungan rumah keluarga Bpk. D kurang bersih dan rapi.
e) Menggunakan sumber / fasilitas kesehatan :
Fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga Bpk. D adalah bidan
desa, puskesmas / dokter / rumah sakit.
4) Fungsi reproduksi
Ibu. D mengatakan tidak pernah melakukan KB.
5) Fungsi ekonomi
Bpk. D bekerja sebagai buruh harian, untuk penghasilan yang didapat tidak
menentu tergantung kerjanya. Ibu. D mengatakan dengan penghasilan yang
tidak menentu setiap harinya harus mengatur supaya mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari. Bpk. D dan Ibu. D juga mendapatkan uang dari anak
– anaknya.
f. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
Untuk stressor jangka pendek dan panjang Bpk. D mengatakan tidak ada
masalah keluarga yang sangat serius.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Keluarga Bpk. D hanya bisa bersabar dan berusaha yang terbaik untuk
kebutuhan keluarga dan meminta pengertian dari setiap anggota keluarga.
3) Strategi koping yang digunakan
Saat keluarga Bpk. D menghadapi suatu permasalahan, biasanya Bpk. D
menjadi peran utama dalam penyelesaian masalah tersebut.
Mendiskusikannya dan mengambil keputusan sesuai dengan kemufakatan
bersama.

4) Srategi adaptasi disfungsional


Keluarga Bpk. D mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan
dibicarakan bersama dan mencari permecahan masalahnya.
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
No Bpk. D Ibu. D
Fisik
1. Kepala Bentuk messosepal, tidak terdapat Bentuk messosepal, tidak terdapat
lesi/jejas lesi/jejas

2. Mata Bentuk simetris, pupil isokor, Bentuk simetris, mata sudah sedikit
sklera anikterik, konjungtiva tidak jelas saat melihat tulisan
ananemis
3. Hidung Bentuk simetris, tidak terdapat Bentuk simetris, tidak terdapat polip
polip
4. Telinga Bentuk simetris, tidak terdapat Bentuk simetris, tidak terdapat serumen
serumen
5. Mulut Mulut tampak bersih, tidak ada Mulut tampak bersih, tidak ada
stomatitis, gigi mulai berkurang, stomatitis, gigi mulai berkurang,
terdapat karies gigi, kemampuan terdapat karies gigi, kemampuan
mengecap dan menghisap : normal mengecap dan menghisap : normal
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
thyroid, tidak ada gangguan tidak ada gangguan menelan
menelan

7. Dada - Paru-paru - Paru-paru


Inspeksi: tidak terjadi retraksi Inspeksi: tidak terjadi retraksi dinding
dinding dada, dada,
Palpasi: tidak ada massa Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant Perkusi: resonant
Auskultasi: vesikuler. Auskultasi: vesikuler.
- Jantung - Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi: tidak ada pembesaran Palpasi: tidak ada pembesaran jantung
jantung Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup
Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 Dub normal
Lup Dub normal
8. Abdomen Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada . Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada
bekas luka, tidak teraba adanya bekas luka, tidak teraba adanya massa
massa Auskultasi: bising usus 11 kali/menit
Auskultasi: bising usus 9 kali/menit Perkusi: bunyi perut terdengar timpani.
Perkusi: bunyi perut terdengar Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan
timpani. juga nyeri
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
dan juga nyeri lepas.
9. Ekstremitas Terdapat benjolan di tangan sebelah Tidak ada oedema, kekuatan otot
kiri dibagian siku, 5 5
Kekuatan otot lemah dibagian 5 5
kanan Terdapat refleks patologis pada
5 5 ekstremitas atas dan bawah
5 5

9. Tanda-tanda TD: 110/80 mmHg TD: 170/90 mmHg


vital N : 83x/mnt N : 80x/mnt
R : 21x/mnt R : 22x/mnt

h. Harapan Keluarga
Bpk. D dan Ibu. D hanya berharap dapat menikmati masa – masa tua mereka
dengan damai tanpa ada masalah besar yang datang
i. Analisa Data
No Data Masalah keperawatan
1 DS : Domain 1 : Promosi Kesehatan
- Ibu. D mengatakan sering mengalami Kelas 2 : Managemen
sakit kepala dan sakit di leher Kesehatan
- Bpk. D mengatakan istrinya lebih suka Diagnosa : Ketidakefektifan
makan makanan asin. pemeliharaan
DO : kesehatan (00099)
- Pada pemeriksaan tekanan darah pertama
Sumber : (NANDA International
Ibu. D 180/90 mmHg. Pada kunjungan
Nursing Diagnoses : Definitions and
kedua 170/90 mmHg. Kunjungan ketiga Classification 2018-2020)
170/90 mmHg.
- Ibu. D tampak meringis memegangi
kepalanya.

2 DS : Domain 1 : Promosi Kesehatan


- Bpk. D mengatakan sudah sejak Kelas 2 : Managemen
remaja dia merokok sampai sekarang Kesehatan
usia 68 tahun belum bisa berhenti Diagnosa : Perilaku Kesehatan
merokok. Cenderung Beresiko
- Ibu. D mengatakan sudah pernah (00188)
menyuruh Bpk. D untuk berhenti
Sumber : (NANDA International
merokok tapi tidak bisa
Nursing Diagnoses : Definitions and
- Bpk. D mengatakan masih suka Classification 2018-2020)
merokok
DO :
- Hasil observasi didapatkan Bpk. D
sering merokok.
Diagnosa Keperawatan dan Prioritas
a. Perumusan Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Skoring Prioritas
1) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
N Kriteria Skal Bobo Skor Pembenaran
o a t
1. Sifat masalah 3 3/3 x 3= - Ibu. D mengatakan tidak
 Potensial 1 3 mengetahui dirinya menderita
 Resiko 2 darah tinggi

 Aktual 3 - Ibu. D mengatakan kepala dan


lehernya sering sakit

2. Kemungkinan 2 1/2 x 2= Masalah dapat dirubah dengan cara


masalah dapat 1 penyuluhan tentang hipertensi dan

dirubah memberikan demostrasi cara pembuatan


rebusan daun salam untuk menurunkan
 Mudah 2
tekanan darah dan tersedianya fasilitas
 Sebagian 1
kesehatan terdekat
 Tidak dapat 0
3. Potensial 1 2/3 x 1 = Potensial masalah untuk dicegah
masalah untuk 2/3 cukup, karena Ibu. D mempunyai
dicegah 3 keinginan yang kuat untuk pelan –
 Tinggi 2 pelan mengubah gaya hidup yang
 Cukup 1 masih suka mengkonsumsi makanan

 Rendah asin

4. Menonjolnya 2 2/2 x 2 = Ibu. D mengatakan ± 3 minggu yang


masalah 2 lalu sempat membeli obat di apotek
 Masalah berat tetapi tidak kunjung sembuh.
harus segera 2
ditangani
 Ada masalah
tapi tidak
1
perlu
ditangani
0
 Masalah tidak
dirasa
Jumlah 6 2/3

2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko


N Kriteria Skal Bobo Skor Pembenaran
o a t
1. Sifat masalah 1 2/3 x 1= Bpk. D mengatakan masih suka
 Potensial 1 2/3 merokok dan minum kopi
 Resiko 2

 Aktual 3
2. Kemungkinan 0 1/2 x 0= Kurang pengetahuan Keluarga Bpk. D.
masalah dapat 0 Khususnya Bpk. D kemungkinan
dirubah 2 untuk diubah tidak dapat, karena Bpk.
 Mudah 1 D merokok sudah menjadi kebiasaan
 Sebagian 0 sejak masa remaja hingga sekarang.

 Tidak dapat
3. Potensial masalah 1 1/3 x 1= Bpk. D sudah biasa merokok setiap
untuk dicegah 1/3 harinya dan Ibu. D mengatakan susah
 Tinggi 3 sekali untuk meminta Bpk. D berhenti
 Cukup 2 merokok.

 Rendah 1

4. Menonjolnya 1 1/2 x 1= Bpk. D mengatakan sudah lama


masalah ½ merokok.
 Masalah berat
harus segera 2
ditangani
 Ada masalah 1
tapi tidak perlu
ditangani
 Masalah tidak
0
dirasa
Jumlah 1½

c. Urutan Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (6 2/3)
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko (1 1/2)
II. Perencanaan
Diagnosa Tujuan NOC NIC
1 Domain 1: TUM: 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu mengenal
Promosi kesehatan Setelah dilakukan
intervensi keperawatan, Domain IV : Kesehatan keluarga Domain III : Perilaku
Kelas 2: diharapkan Keluarga Level 1 Level 1
Manajemen mampu memelihara Pengetahuan kesehatan dan Memberikan dukungan fungsi III. Pe
kesehatan kesehatan anggota perilaku. psikososial dan memfasilitasi
la
keluarga. Hasil yang menggambarkan sikap, perubahan gaya hidup.
Diagnosa: pemahaman, dan tindakan terhadap
Ketidakefektifan TUK 1: kesehatan dan penyakit.
pemeliharaan Setelah dilakukan
kesehatan (00099) intervensi keperawatan Level 2 Level 2
keluarga mampu Kelas S : pengetahuan kesehatan Kelas S : Pendidikan Pasien
mengenal masalah Hasil yang menggambarkan Intervensi yang memfasilitasi
kesehatan pemahaman keluarga dalam keluarga untuk belajar tentang
pemanfaatan informasi untuk latihan gerak pasif (ROM)
meningkatkan, mempertahankan,dan
perbaikan kesehatan.

Level 3 : Hasil Level 3 : Intervensi


Pendidikan Kesehatan (5510)
Pengetahuan : Proses Penyakit (1803) 1. Diskusikan bersama keluarga
Pengetahuan : Manajemen Hipertensi tentang hipertensi
(1837) 2. Diskusikan dengan keluarga
tentang penyebab hipertensi
3. Diskusi dengan keluarga
tentang cara pencegahan
TUK 2: hipertensi
Setelah dilakukan .
tindakan intervensi
keperawatan keluarga 2. Keluarga mampu memutuskan
dapat mengambil Level 1
2. Keluarga mampu memutuskan
keputusan Domain IV : Kesehatan keluarga Level 1
Pengetahuan kesehatan dan perilaku Domain III : Perilaku
Perawatan dukungan fungsi
Level 2 psikososial dan perubahan gaya
Kelas Q : hidup
Perilaku Kesehatan
Hasil yang menggambarkan tindakan Level 2
keluarga untuk meningkatkan atau Kelas R : Bantuan Koping
memperbaiki kesehatan. Intervensi untuk membantu diri
Level 3 sendiri membangun kekuatan,
Hasil : beradaptasi dengan perubahan
ksanaan dan Evaluasi
Hari/Tanggal No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf

Sabtu, 15 1 TUK 1: S:
Februari 2020
Setelah dilakukan intervensi keperawatan - Ny. D mengatakan sudah lebih
13.00-14.00 WIB
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan mengerti tentang hipertensi.
1. Diskusikan bersama keluarga tentang - Ny. D mengatakan sebelumnya
hipertensi belum pernah diberikan
2. Diskusikan dengan keluarga tentang penyuluhan tentang hipertensi
penyebab hipertensi
3. Diskusi dengan keluarga tentang cara
pencegahan hipertensi
O:

- Keluarga Ny. D terlihat


memperhatikan saat
menyampaikan materi

A:Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
Sabtu, 15 1 TUK 2: S:
Februari 2020 Setelah dilakukan tindakan intervensi
- Ibu. D mengatakan biasanya untuk
13.00-14.00 WIB keperawatan keluarga dapat mengambil
menghilangkan rasa pusing dan
keputusan
cengeng dengan cara tidur.
1. Mengidentifikasi keputusan yang telah
- Ibu. D mengatakan saat merasa
diambil.
badannya tidak enak biasanya ke
2. Mengidentifikasi keuntungan dan
tempat bidan desa
kerugian dari keputusan yang diambil.
- Ibu. D mengatakan sebelumnya
TUK 3:
belum pernah mencoba rebusan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
daun salam
keluarga dapat menunjukan perilaku yang adaptif
- Ibu. D mengatakan akan mencoba
saat merawat anggota keluarga
rebusan daun salam untuk
1. Mendemonstrasikan pada keluarga cara
menurunkan tekana darah
pembuatan rebusan daun salam
2. Memberikan kesempatan keluarga untuk O :
mempraktekkan membuat rebusan daun
- Ibu. D mempraktekan cara
salam
membuat rebusan daun salam
3. Memberikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Sabtu, 15 1 TUK 4 : S:
Februari 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
- Ibu. D mengatakan akan lebih
13.00-14.00 WIB keluarga Bpk. Dmampu memodifikasi
memanfaatkan fasilitas kesehatan
lingkungan yang dapat membantu keluarga untuk
dan mengecek tekanan darah
beradaptasi merawat anggota keluarga yang sakit.
1. Mengidentifikasi bersama keluarga O : -
tentang lingkungan yang sehat.
2. Memotivasi keluarga untuk menjaga A : Masalah teratasi
lingkungan yang sehat
P : Hentikan intervensi
TUK 5 :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
keluarga Bpk. D dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk membantu keluarga dalam
merawat anggota keluarganya.
1. Motivasi keluarga agar dapat
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
menggontrol kesehatan keluarga
Senin, 17 2 TUK 1 : S:
Februari 2020 Setelah dilakukan intervensi keperawatan, - Bpk. D mengatakan mengerti
Keluarga mampu mengenal masalah tentang tentang bahaya dari merokok
13.00 WIB
perilaku kesehatan cenderung berisiko - Bpk. D mengatakan akan sedikit
– sedikit mengubah kebiasaan
TUK 2 merokok.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, - Keluarga mengatakan akan
diharapkan keluarga dapat mengambil mencoba membantu merubah
keputusan. kebiasaan pola kebiasaan dan
aktivitas sehari- hari Bpk. D
TUK 3 - Bpk. D mengatakan akan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, memanfaatkan fasilitas
keluarga dapat menunjukan perilaku yang pelayanankesehatan.
adaptif saat merawat anggota keluarga

TUK 4 O:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Keluarga Bpk. D mengerti
keluarga mampu memodifikasi lingkungan tentang bahaya merokok
yang dapat membantu meningkatkan koping - Keluarga Bpk. D mengerti
keluarga untuk beradaptasi merawat bahwa merokok sangat
anggota keluarga yang sakit. mempengaruhi status kesehatan
TUK 5 - Bpk. D sekarang mengerti
pentingnya mengontrol kebiasaan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
merokok.
keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk membantu meningkatkan - Bpk. D terlihat antusias

koping mekanisme keluarga dalam merawat mendengarkan dan

anggota keluarganya memperhatikan saat penyuluhan


berlangsung.

A:
Masalah teratasi

P:

Anjurkan keluarga untuk membantu


Bpk. D dalam berubah kebiasaan
sehari-hari agar dapat mengurangi
atau bahkan berhenti merokok.

Anda mungkin juga menyukai