PERKEMBANGAN TERKINI
DI BIDANG TEKNOLOGI MEMBRAN
I G. Wenten
Diktat
Departemen Teknik Kimia
Institut Teknologi Bandung
2014
Emerging Processes
Campuran Syngas
Brunetti, 2010
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
4
Membran Kristalisator untuk Kristalisasi Selektif Polimorf
Polimorf adalah zat yang terdapat sebagai kristal dengan lebih dari satu susunan atau bentuk
kristalin.
Polimorfisme adalah aspek fundamental dari kimia padatan karena mempengaruhi setiap aspek
dari sifat padatan. Secara teknologi, hal ini krusial karena fasa padat yang berbeda dari zat yang
sama memberikan sifat fisik yang berbeda seperti morfologi kristal, karakteristik optik, kelakuan
mekanik, reaktivitas kimia, dan efisiensi dalam pemisahan padat-cair.
Dalam kristalisasi membran, larutan pengkristal dan stripping “dikontakkan” dengan membran hidrofobik
mikropori. Kelakuan hidrofobik dari membran (pada tekanan operasi yang digunakan) mencegah pindahnya
larutan di fasa fluida namun memungkinkan pembentukan antarmuka dua cairan/uap di bibir tiap pori pada
kedua sisi membran. Gradien potensial kimia antara kedua antarmuka ini adalah gaya dorong dari
mekanisme evaporasi-migrasi-kondensasi dari pelarut, yang menginduksi lewat jenuh pada larutan
kristalisasi.
Keuntungan Kerugian
Kondisi jenuh yang lebih rendah dari larutan umpan Fenomena fouling
Kinetika lebih tinggi dalam kristalisasi makromolekuler Polarisasi konsentrasi dan temperatur
Lebih mudah dikontrol Fluks rendah
Orientasi molekul yang diinduksi oleh aliran laminar
Distribusi ukuran kristal yang sempit
Aliran larutan
Kondisi (pH, Efek Termodinamik dan
diluat dan
dkk) Kinetik
stripping
Konsentrasi Aditif
Selektivitas Proses
Kristalisasi
• Bentuk metastabil dari Polimorf Glisin • Bentuk stabil dari Polimorf Glisin
• Terbentuk oleh: • Terbentuk oleh:
• Laju alir larutan Stripping yang tinggi • Laju alir larutan stripping yang rendah
• Temperatur Tinggi • Temperatur Rendah
• 4 < pH < 8 • pH <4 ; >8
α-Glisin γ-Glisin
US DOE (Terbaru)
PEM fuel cell dibangun menggunakan membran elektrolit polimer (terutama Nafion) sebagai konduktor
proton dan bahan berbasis Platinum (Pt) sebagai katalis. Fitur penting dari membran ini adalah
temperatur operasi yang rendah, densitas energi tinggi, dan kemudahan scale-up, membuat PEM fuel
cell sebagai sumber energi generasi selanjutnya.
http://physics.nist.gov/
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
7
Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC)
Keuntungan
1. Eliminasi prosesor
bahan bakar eksternal
2. Eliminasi sistem
pengelolaan
humidifikasi dan termal
3. Biaya rendah untuk
DMFC
4. Dapat menggunakan
infrastruktur yang ada
untuk minyak bumi
Kerugian
1. Kinetika elektroda yang
buruk
2. Fuel crossover
3. Elektrokatalisis
Keuntungan
Pemanfaatan tinggi katalis pada
setiap densitas arus
Perpindahan massa Overpotensial
yang dapat diabaikan pada
densitas arus tinggi
Ketahanan tinggi terhadap oksidasi
penyangga pada potensial tinggi,
start-stop, kekurangan bahan bakar
Ketahanan tinggi bagi
pelarutan/aglomerasi Pt pada
tegangan tinggi, start-stop, dkk
Kuat, proses dengan biaya rendah
untuk fabrikasi
Kehilangan ion dan elektrik minimal
dalam kondisi kering
Tujuan:
1. Pemanfaatan efektif dari karbon struktur nano untuk peningkatan performa
2. Pengembangan pemasangan PEM menggunakan penyangga carbon nanotube
3. Meningkatkan performa elektrokatalisis
4. Minimalisir kadar katalis dengan menjaga keluaran tenaga tinggi
Hasil:
Pengantar
Bahan perasa potensial dapat dibuat dengan pemekatan komponen perasa diatas kadarnya pada
makanan di alam.
Pervaporasi adalah salah satu teknik dimana komponen perasa dapat dipekatkan.
Dalam teknik ini, komponen perasa hidrofobik dapat secara selektif menembus membran hidrofobik
atau organofilik tak berpori.
Permeat menguap ketika melewati membran karena sisi hilir dari membran dijaga dalam keadaan
vakum.
Agar menguap, komponen permeat harus memiliki sejumlah derajat volatilitas, yang berarti dalam
sistem makanan, permeat pervaporasi utamanya terdiri atas air dan komponen rasa (juga komponen
volatil lainyang tidak berperan dalam rasa, seperti hidrokarbon).
Pervaporasi (permeasi-evaporasi),
sebuah proses pemisahan membran,
dipandang sebagai salah satu
alternatif potensial untuk mengatasi
tantangan yang telah disebutkan.
Keuntungan pervaporasi antara lain:
Tanpa tambahan entrainer dan
tanpa kontaminasi,
Konsumsi energi rendah,
Selektivitas tinggi,
Ramah lingkungan,
Mudah dioperasikan,
Hemat tempat dan pemasangan
mudah
PEBA sangat selektif untuk pemisahan propil propionat, aldehid C6 dan benzaldehid dari larutannya.
Konsentrasi aroma umpan mempengaruhi secara signifikan fluks permeasi dan selektivitas aroma.
Pada 30oC dandalam rentang konsentrasi umpan aroma yang dikaji (390-3,207 ppm), fluks senyawa
aroma senilai10.5 - 218, 7.1 - 31.5 and 4.1 - 36.2 g/m2.h untuk propil propionat, aldehid C6 dan
benzaldehid, secara berurutan.
Temperatur operasi sangat mempengaruhi fluks total namun sedikit pengaruhnya untuk selektivitas.
Ketergantungan temperatur dari fluks permeasi mengikuti hubungan tipe Arrhenius, dan energi aktivasi
untuk permeasi bernilai 37.4, 39.7, 45.0 kJ/mol untuk propil propionat, aldehid C6 dan benzaldehid,
berurutan.
Interaksi permeat-membran dan permeat-permeat mempengaruhi perpindahan pasa dari permeat
sepanjang membran.
Mujiburohman, 2008 Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
12
Kristalisator Membran untuk Nanofiltrasi Larutan Brine
1. Sistem MF – NF– RO terintegrasi dengan unit MCr yang bekerja dengan retentat NF
2. Sistem MF – NF– RO terintegrasi dengan unit MCr yang bekerja dengan retentat RO
3. Sistem MF – NF– RO terintegrasi dengan unit MCr yang bekerja dengan retentat NF dan unit MD
pada retentat RO
4. Sistem MF – NF– RO terintegrasi dengan unit MCr dua tahap yang bekerja pada retentat NF dan RO
1 2
3 4
Perbandingan MCr dengan Paten terkini dari Aplikasi Nanofiltrasi dalam Desalinasi
Sistem desalinasi air laut dua tahap yang berisi tahap pertama dan kedua membran NF dalam
hubungan aliran seri
Ke dalam Membran tahap pertama dipompakan air laut yang ditekan untuk memproduksi permeat dan
retentat pertama
Tahap kedua membran dipompakan dengan permeat pertama yang ditekan antara 200 psi dan 300 psi
untuk memproduksi air minum dan retentat kedua
Skema representasi dari aksi pencetakan tetesan air pada film cairan.
Membran sarang lebah: a) citra SEM dari penampang lintang membran dan
perbesarannya b) citra AFM dari permukaan atas membran
Meningkatkan ukuran elemen kini mendapat perhatian industri. Semakin besar elemen, semakin tinggi
jumlah bejana tekan, koneksi dan lahan – mengurangi biaya pengolahan air.
Megamagnum element adalah sebuah pencapaian sistem dalam memenuhi kebutuhan teknologi
elemen besar
Megamagnum element adalah elemen RO terbesar dan teruji yang ada.
Memaksimalkan luas membran untuk memberikan user ongkos sistem terendah
Memotong Sangat
biaya dan mengurangi
waktu emisi sistem
konstruksi dan
instalasi
http://www.kochind.com/files/
KochMembraneHomePage.jpg
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
16
Distilasi Osmotik Membran
Distilasi membran dilakukan dalam berbagai moda yang berbeda cara pengumpulan permeat, mekanisme
perpindahan massa melalui membran, dan alasan untuk pembentukan gaya dorong
Membrane
Distillation
OMD Vs DCMD
OMD mirip dengan DCMD persamaan yang diturunkan untuk varian DCMD dapat diaplikasikan untuk
perpindahan uap pada OMD.
Anamun, ada beberapa perbedaan antara varian DCMD dan OMD. Perbedaan yang terlihat antara proses
ini berasal dari fakta bahwa driving force dari proses DCMD dibentuk oleh gradien temperatur sedangkan
OMD dengan gradien konsentrasi
Kondisi mendasar yang dibutuhkan untuk menjalankan proses OMD adalah pemeliharaan fasa gas
pada pori membran.
Aplikasi proses ini menggunakan membran dari polimer seperti polypropylene(PP),
polytetrafluoroethylene (PTFE) dan polyvinylidenefluoride (PVDF).
Diameter pori membran mulai dari 0,1 hingga 1 min untuk memenuhi kondisi tidak terbasahkan oleh
berbagai larutan air.
Konfigurasi/Di dp dmax
Material Nama Pembuat S (μm) ε(%)
n (μm) (μm) (μm)
PTFE FLHP Millipore Flat 175 70-80 0.25
PP Accurel PP Q3/2 Enka A.G. Capillary100 200 70 0.2 -
Accurel PP S6/2 Enka A.G. Capillary/2600 400 70 0.2 0.6
Celgard 2500 Hoeschst Celanesee Flat 28 45 0.05 0.07
Metricel Co Flat 90 55 0.1
Gelman USA
PVDF Durepore HVHP Millipore Co. Flat 125 75 0.45
Durapore GVSP Millipore Co. Flat 108 80 0.22
Durapore GVHP Millipore Co. Flat 125 70 0.20
125 75 0.22
PTFE Gore-Tex 10387 Gore & Associates Flat 8.5 78 0.2 -
supporte TF450 Pall-Gelman Flat 30-70 80 0.45 -
d by Pp 178* 60*
net TF200 30-70 80 0.2
165-178* 60*
TF200 Gelman Instruments Flat 60*,165* 60 0.2 -
TF1000 Co. Flat 178* 80 1 -
Gelman Sciences
Soni, 2008
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
18
Distilasi Osmotik Membran
Aplikasi utama dari proses OMD termasuk pemekatan dari cairan sensifit temperatur. Proses
ini memungkinkan produksi dari konsentrat cairan dengan kualitas dan komposisi sangat
dekat dengan yang segar, seperti pada industri makanan, tanpa penambahan rasa dan
dengan konten nutrisi dengan biaya yang sebanding dengan produk konvensional hasil
evaporasi.
Dealkoholisasi wine
Soni, 2008
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
19
Alat Recovery Energi Reverse Osmosis
Konsumsi Sejumlah besar energi di pompa umpan menuju membran RO meninggalkan membran
Energi dalam air konsentrat.
Reverse Energi dalam aliran konsentrat cukup besar dan recoverynya secara efektif dan efisien
Osmosis menentukan kelangsungan hidup finansial dari proses.
Efisiensi puncak pada kecepatan spesifik sekitar Efisiensi maksimum sebesar 89% atau 90%.
3,000 dan laju alir lebih dari 2,300 m3/jam adalah 89
Maksimum efisiensi yang dapat dicapai dari
%.
turbocharger hidraulik besar dengan rpm
Maksimum efisiensi teoritik yang dapat dicapai untuk tinggi adalah 90% x 90% x 99% = 80%.
turbin hidraulik besar, head besar, dan rpm besar
Control valve atau nozzle brine dapat
sekitar 90%, asumsi 1% hilang pada nozzle.
digunakan untuk mengatur performa
Transfer energi efisiensi untuk pelton turbin adalah
89% x 90% x 99% = 79%
Isobaric ERD dapat mengurangi konsumsi energi dari sistem RO air laut sebanyak 60%
dibandingkan dengan sistem tanpa ERD atau sebanyak 30% dibandingkan sistem dengan turbin
ERD.
Isobaric ERD membrerikan penghematan energi yang lebih tinggi dibandingkan turbin karena
beroperasi pada efisiensi transfer energi air-ke-air yang lebih tinggi. Isobaric ERD memfasilitasi
fleksibilitas operasional dengan mengakomodasi berbagai laju recovery air membran.
Penjernihan Air
Hinds, 2004
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
22
Membran Carbon Nanotube
Membran yang Dibuat oleh Lawrence Livermore National Laboratory Hinds, 2004
• Kelompok ini dapat mengukur aliran cairan dan gas dengan membuat membran pada chip silikon dengan pori
karbon nanotube yang menjadi lubang di membran. Porinya berukuran sangat kecil sehingga hanya enam molekul
air yang dapat sesuai dengan diameternya.
• Aliran gas dan air yang terukur 100 hingga 10000 kali lebih cepat dibandingkan prediksi model klasik,
Membran terdisi atas karbon nanotube multi dinding yang ditanamkan pada matriks silikon nitrida. Laju perpindahan
helim melalui membran nanotube 10 nm dalam rentang 0,018-0,25 cc/detik. Laju air yang dipindahkan melalui
struktur ini diperkirakan dari 0,2-2,8x10-5 cc/detik.
Nanoteknologi dapat
membuat membran yang
mampu memompa dan
menyaring gas, bahan
bakar, atau air.
Ion di air garam dilingkupi oleh cangkang molekul air. Ion terhidrasi ini terlalu besar untuk melewatu nanotube
sehingga ion tertinggal dan hanya air murni yang dapat lewat..
Potensi lain dari Membran Nanotube
Pemisahan CO2
Afinitas CNT dan hidrokarbon dapat memisahan gas industrial dengan energi lebih rendah.
CNT memiliki permeabilitas gas yang sangat tinggi karena kehalusan inheren dari permukaan CNT
Hinds, 2004
Membran Bioreaktor (MBR) mengkombinasikan proses membran seperti mikrofiltrasi atau ultrafiltrasi dan
bioreaktor suspended growth.
en.wiikipedia.org
Siklus Filtrasi-pencucian
Ukuran Fluks, Siklus/har Fluks neto,
Membran Material
pori, μm L(m2.h) Filtrasi
Backwash (min) i L/(m2.h)
(min)
Hollow fiber Polyethylene- 0.1 20 5-45 0.25-15 24-274 15-18
polysulfone
Tubular Polypropylene 0.2 8-22 30 0.25 48 -
Flat sheet C-PVC- 0.2-0.4 17-22 3-8 1-4 120 8.7-11
stainless steel
OsMBR CTA _ 9.0 10,200 60 0.14 8.9
Achili, 2008
Biofouling
Biofouling, atau akumulasi tidak Biofouling per tahunnya
diinginkan dari pertumbuhan Fenomena ini berdampak menelan biaya miliaran dolar
organik pada permukaan yang negatif pada aplikasi industrial, karena upaya penghilangan
kontak dengan air, seringkali industri makanan, dan aplikasi biofilm, penggantian bagian
sebagai hasil dari pembentukan medis yang terkorosi dan rusak serta
biofilm. kehilangan produktivitas.
Proses MBR dapat memproduksi efluen berkualitas cukup tinggi untuk dibuang ke air pesisir, permukaan,
payau, atau dimanfaatkan kembali untuk irigasi. Manfaat lain MBR dibandingkan prose konvensional
termasuk footprint yang sedikit, kemudahan retrofit dan upgrade dari pabrik pengolahan air limbah tua.
Namun, MBR dan pengolahan limbah menggunakan MBR konvensional memiliki beberapa kerugian.
Sebagai contoh, ketika membran MF dan UF dapat menghilangkan flok bakterial dari permeat, membran ini
hanya memberikan retensi terbatas untuk senyawa organik residual termasuk senyawa organik umpan yang
belum terdegradasi dan produk samping metabolit, karena senyawa organik residual terlarut dalam air dan
dapat melewati membran.
Air-gap MD
Sweep-gas
Vacuum MD
MD
Direct
MDBR Osmotic MD
Contact MD
Teknik MD ini dapat langsung diimplementasikan oleh salah satu keterampilan dalam MDBR.
• Kualitas permeat sebanding dengan proses RO dan tidak bergantung aktivitas biologis.
• Bisa mencapai kualitas air yang mirip dengan lumpur aktif konvensional plus MF dan RO
atau MBR konvensional plus RO dalam tahap tunggal.
• Waktu start-up lebih singkat
• Zat yang belum terdegradasi atau membandel dapat ditahan dengan waktu tinggal lebih
lama sehingga mengalami pemecahan bertahap.
• Proses atmosferik dan berpotensi tidak banyak bergantung pada sumber listrik
Phattaranawik, dkk, 2008
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
29
Membran Terintegrasi untuk Desalinasi
Pabrik desalinasi industrial, beroperasi di seluruh dunia untuk meringankan permasalahan kekurangan air.
Dalam perlombaan ini, operasi membran dengan gaya dorong tekanan kini banyak digunakan. Mereka
berhasil bersaing dengan sistem termal tradisional karena konsumsi energinya yang lebih rendah
Macedonio, 2007
Permintaan untuk air bersih pada banyak bagian dunia telah melampaui pasokan. Hal ini memiliki perhatian
terfokus pada inland desalination dari air payau dan air limbah subsurface. Ada perkembangan kebutuhan
untuk desalinasi inland di seluruh dunia dimana komunitas berjuang untuk memenuhi permintaan air yang
bertambah dengan persediaan air bersih yang terbatas.
Desalinasi Inland
•Konsentrat tidak dapat
dibuang ke lautan
•Perbedaan komposisi dari air
laut
Pabrik Desalinasi Air Laut
Penginderaan kimia adalah bagian dari proses pengambilan informasi dimana sebuah wawasan
didapatkan tentang komposisi kimia dari sistem secara real-time. Sensor merupakan salah satu
pendekatan sederhana untuk analisis kimia: mereka memungkinkan pengujian langsung dari
sampel gas atau cair tanpa persiapan atau pemurnian sampel sebelumnya.
Keuntungan
Tidak mempengaruhi atau beraksi dengan zat
yang akan diuji
Hampir portabel
Cocok untuk menentukan konsentrasi secara
langsung atau dapat menyensor
conductitration (real time)
Memiliki harga yang tidak mahal
Liquid Reference
Membrane Electrode
Membran Membran
cair gelas
Membran Membran
resin selektif
penukar ion Fluorida
Membran Valinomycin
Membran Kristalin
Membran selektif Fluoride
Vadgama, 1990 Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
33
Membran Asimetris Berstruktur Nano
Penggunaan carbon nanotube sebagai serta serat penguat material komposit masih merupakan bidang
berkembang dari perpektif teoritis dan eksperimental. Perolehan membran nanofungsional adalah salah
satu trend baru untuk meningkatkan performa proses membran.
Tren
baru!
Nanofung
sional
Meningkatkan
performa!
Membran Asimetrik
G. Nechifor, dkk (2009), membuat material komposit polimer-nanotube baru berbasis polisulfon dengan
berbagai tipe nanotube, single wall (SWNT) dan double wall (DWNT), didapatkan dengan aplikasi di bidang
medis dari pemisahan lanjutan dari logam berat dari darah dan cairan psikologikal lainnya.
Alasan dominan untuk pembatasan Air laut mengandung sekitar 4–6 mg/L boron, yang
konsentrasi boron dalam air minum: doominan terdapat dalam asam borat non ionik
Bagi manusia, borond apat memberikan Asam borat memiliki pKa sekitar 9.2
bahaya reproduksi. Pada nilai pH air laut umum, membran RO biasa merejeksi
boron ke tingkat sekitar 40–80% (konsentrasi permeat
WHO: 0.3 ppm. Regulasi EU : 1.0 ppm
boron 0.9–2.0 mg/L)
Pertanian: konsentrasi boron berlebih Rejeksi rendah dari asam borat adalah karena
dapat merusak tanaman. kemampuannya berdifusi melewati membran dalam bentuk
non-ionik yang mirip dengan asam karboksilat atau air
Bartels, 2009
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
35
Penghilangan Boron dengan SWRO
Optimasi
Single Pass
Sistem two-pass tidak hanya
meningkatkan biaya konstruksi
namun juga beban O&M yang lebih
tinggi dibandingkan sistem RO
single pass. Disini ditunjukkan
bahwa sistem RO single-pass
dengan pengaturan pH dapat
mencapai rejeksi boron lebih tinggi,
memproduksi permeat dengan
konsentrasi boron kurang dari 0.5
mg/L
Bartels, 2009
2-pass SWRO:
Pass RO kedua dengan penambahan soda kaustik untuk meningkatkan pH ke sekitar 9.5. beberapa permeat
pass-1 dapat dilewatkan untuk menjaga sejumlah mineral di air. RO pass kedua dapat dibuat dari membran
air laut energi rendah jika temperatur dan salinitas tinggi atau membran air payau rejeksi tinggi dalam kasus
kondisi lebih lunak
Koseoglu, dkk, 2008
SWRO+ IX:
Resin penukar ion selektif boron dengan atau tanpa pass, bergantung pada konsentrasi sisa boron yang
dibutuhkan. Resin selektif harus diregenerasi on-site dengan soda kaustik dan asam klorida. Sistem kolom
ganda seringkali dibutuhkan untuk menjamin produksi kontinu.
Nadav, dkk, 2005
Kristalisasi adalah teknik unggul untuk pemurnian spesi kimia dengan pemadatan dari campuran cairan:
banyak bahan dijual dalam bentuk kristalin, dan sejumlah besar produk bisa didapatkan dari larutan tak
murni bahkan dengan satu tahap. Metode paling umum dari kristalisasi adalah melalui evaporasi pelarut.
Pengembangan teknologi dari kristalisasi melalui evaporasi pelarut sebagai berikut:
Curcio, 2006
Metode MC
Reverse Osmosis (RO)
Distilasi
Anti-Pelarut
Membran Reaktor
Pendinginan Kontaktor
Kristalisator Membran
Peluang untuk merangkai proses dan kristalisasi membran, untuk mengembangkan teknologi kristalisasi
yang efisien, telah diusulkan dalam bentuk kristalisator membran (MCr). Dalam sistem ini membran tidak
berperan sebagai penyangga untuk penguapan pelarut, namun juga sebagai permukaan hidrofobik dan
perpori yang dapat mengaktivasi nukleasi heterogen yang dimulasi pada lewat jenuh rendah dan
meningkatkan kinetika kristalisasi, bahkan untuk molekul besar seperti protein. Karena keuntungan ini,
kristal dengan permukaan dan struktur terkendali dapat dibuat.
Produk Anorganik
P2
Keuntungan Integrasi dengan desalinasi
Solvent (H2O)
MC Distilasi
Prinsip
1. Evaporasi Pelarut
2. Difusi uap pelarut
3. Kondensasi pelarut
MC - Reaktor
nm
B (l)
B (l)
Kerugian • Fouling
• Tanpa data kuantitatif tentang
distribusi ukuran kristal
MC - Antisolvent
membran
• Sistem operasi yang fleksibel
• Ukuran kristal yang terdistribusi
J dengan baik
J1 • Memudahkan aplikasi industrial
2
Di Profio, dkk, 2010
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
38
Produksi Kristal dengan Bentuk dan Ukuran Tertentu
Menggunakan Membran Kristalisator
MC – cooling
T1
Tipe membran Membran tak berpori
Solvent + kristal (Hollow Fiber Padat)
Keuntungan • Bebas Fouling
• Ukuran kristal yang halus
• Distribusi ukuran kristal yang sempit
• Laju nukleasi yang tinggi
T2
Q
(panas)
Statis
MC
(Membrane
Crystallizer)
Kontinu
Seperti terlihat pada namanya, membran TFC terdisi dari banyak lapisan. Membran yang dirancang untuk
desalinasi menggunakan lapisan film tipis aktif dari poliimida berlapis dengan polisulfon sebagai lapisan
penyangga berpori.
Spray coating
Penyangga
Berpori
Spin coating
Interfacial polymerisation
In Situ polymerisation
- Stabilitas termal
Kebanyakan terbuat
Poliamida - Kekuatan Mekanik
dari gugus asam
amino - Ketahanan terhadap
pelarut organik
Membran Pervaporation
Aplikasi membran
Poliamida
Membran Forward Osmosis
Aquaporin adalah protein yang tertambat dalam membran sel yang mengatur aliran air. Aquaporin adalah
protein membran integral dari keluarga besar major intrinsic proteins (MIP) yang membentuk pori dalam
membran sel biologis.
Penemu Roderick
Peter Agre
Aquaporin MacKinnon
Namun, faktor
miniaturisasi untuk
spesifikasi industri
Untuk semikonduktor
memurnikan berujung pada UPW
sumber air yang lebih ketat
alami dan
Berbagai sistem terkontaminasi,
dan metode dari Air harus sangat
pengolahan air murni atau
ditemukan dengan sedikit
kontaminan
Osmosis
Aquaporin
Benga, 2009
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
41
Membran Aquaporin
2.
Penemu
1. Peter Holme Jensen, Danielle
membran
Copenhagen Keller,
biomimetric
Odense
Desalinasi air
laut Membran sintetik berdasarkan prinsip
membran aquaporin.
Konstruksi seperti sandwich dapa menahan
Air pertanian Air proses tekanan hingga 10 bar dan fluks air >
untuk irigasi industrial 100 l/m3.h
Aplikasi
Molekul Aquaporin
Film Teflon berpori atau material membran hidrofobik lainnya
Molekul phospolipid atau molekul lipid amphifilik lainnya
Membran lipid bilayer planar dengan aquaporin
Molekul phospolipid atau molekul lipid amphifilik lainnya Molekul phospolipid atau molekul lipid amphifilik lainnya
Pengantar
Integrasi dari operasi membran yang berbeda namun saling melengkapi dalam pre-treatment RO (MF/ UF/
MBR/ NF/ Membran kontaktor) dan tahap post treatment (Membrane contactor/ Membrane Distillation/
Membrane Crystallizer) memungkinkan untuk mengendalikan dan meminimalisir fenomena fouling dan
punya potensi untuk mendekati konsep “zero-liquid discharge” dan “total raw materials utilization”.
Untuk mengurangi kesadahan, Tekanan osmotik yang lebih rendah, sehingga unit RO
TDS, mikroorganisme, dan dapat beroperasi pada tekanan yang lebih rendah
turbiditas Faktor recovery yang lebih ringgi dari RO konvensional
Rejeksi ion multivalen: ~ 90% Biaya air bebas garam yang lebih rendah daripada RO
Rejeksi ion monovalen: 10-50% konvensional
Proses lebih ramah lingkungan (karena lebih sedikit
membutuhkan aditif)
Perbandingan biaya air bebas garam untuk berbagai konfigurasi sistem membran terintegrasi
Drioli, 2010
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
44
Forward Osmosis (FO)
kontinu
•Larutan umpan diresirkulasi pada sisi umpan dan larutan
draw diresirkulasi pada sisi permeat
•Untuk operasi kontinu dari proses FO, membran
lembaran datar dapat digunakan dalam konfigurasi
plate-and-frame atau dalam spiral-wound.
Partaian
•Dalam aplikasi FO partaian, larutan draw diencerkan
sekali dan tidak direkonsentrasi untuk kegunaan lebih
lanjut. Alat yang digunakan untuk FO seringkali sekali
pakai.
•Aplikasi menggunakan moda operasi ini termasuk
kantung hidrasi untuk pemurnian air dan pompa
osmotik untuk drug delivery
1. FO Spiral Wound
•Aliran umpan mengalir menuju pipa sentral berlubang, kemudian dipaksa mengalir menuju
sampul pipa.
•Larutan draw mengalir dengan cara yang sama pada operasi RO.
•Tidak seperti elemen RO, tabung kolektor sentral diblokir setengah. Sebagai gantinya,
tambahan glue line di tengah sampul membran memberikan jalan bagi umpan untuk mengalir di
dalam sampul
2. Kantung Hidrasi
•Dalam kantung hidrasi, larutan draw edibel (seperti gula atau bubuk minuman) dikemas dalam
kantung tertutup yang terbuat dari membran FO semi-permeabel
•Kettika kantung direndam dalam larutan aqueous, air berdifusi ke dalam kantung karena
perbedaan tekanan osmotik dan melarutkan perlahan larutan draw yang awalnya padat. Untuk
alat kecil, proses dapat memakan waktu 3-4 jam untuk melarutkan sempurna 12 ons minuman.
Cath, dkk, 2006 Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
45
Forward Osmosis (FO)
1 2
Oxygen Ion Transport Membranes (OTMs) adalah keramik padat yang mengandung lowongan oksigen di kisi
molekuler. Gaya dorong pada transport oksigen adalah perbedaan tekanan parsial di sepanjang membran.
Kebanyakan material membran hanya konduktif pada oksigen di atas 700oC (975 K). Di atas temperatur ini,
fluks sebanding dengan temperatur, sehingga reaksi eksotermik yang mengkonsumsi oksigen di sisi permeat
membran harus menyediakan fluks yang tinggi. Ada tiga tipe keramik utama dengan kemampuan transfer ion :
perovskite, fluorite dan campurannya
Membran dialisis mengandung pori yang memungkinkan molekul kecil seperti air, urea, kreatinin, dan
glukosa melewati membran, namun sel darah merah, sel darah putih, platelet dan sebagian besar
protein plasma tertahan. terkait perawatan ini, tiga mode yang sering digunakan :
1. Hemodialisis : solute removal is dilakukan hanya dengan difusi.
2. Hemofiltrasi : solute removal is dilakukan hanya dengan konveksi.
3. Hemodiafiltrasi : solute removal is dilakukan dengan difusi dan
konveksi.
Membran sintesis biasanya dibuat dari
Kopolimer hidrofilik atau terhidrofilik (polyethylene vinyl alcohol, polymethyl methacrylate or
modified polyacrylonitrile).
Campuran hidrofilik. Campuran ini utamanya dibuat dengan mencapurkan polimer hidrofobik
dengan Tg tinggi (polysulfone (PSf) atau polyarylether sulfone (PES, PAES)) dengan polimer
hidrofilik (polyvinyl pyrrolidone (PVP) atau poliamida alifatik/aromatik).
Kompatibilitas material dengan darah adalah hal terpenting. Telah diperkirakan bahwa untuk seorang
pasien yang melakukan dialisis selama 15 tahun, darah akan kontak dengan kurang lebih 4000m2
permukan asing. Bahannya harus memiliki:
1. Potensi trombogenisitas dan koagulasi yang rendah.
2. Stimulasi rendah dari sistem imun (komplemen atau aktivasi sel).
3. Tanpa reaksi alergi atau hipersensitivitas, tanpa interaksi dengan obat yang diberikan.
4. Tanpa efek hemodinamik (permukaan bermuatan negatif dapat menstimulasi koagulasi “fase kontak”).
Contoh koefisien sieving dari dua membran Drum berputar yang dikembangkan Dializer membran Hollow
dialisis dibandingkan ginjal alami. pada 1943 oleh Kolff dan Berk. fiber. (Today Comm.)
Membran dialisis seringkali dicirikan sebagai : Parameter dari daya tarik klinis adalah
1. Fluks rendah, memiliki pori kecil (permeabilitas air: 0.03– kebersihan zat terlarut yang
0.09 mL/(jam m2 Pa)) dan kebanyakan digunakan dalam merepresentasikan laju penghilangan
hemodialisis untuk penghilangan zat terlarut kecil. zat terlarut dari darah dibagi dengan
konsentrasi darah umpan (Cs,blood):
2. Fluks tinggi, memiliki pori besar (permeabilitas air lebih
tinggi dari 0.15 mL/(jam m2 Pa)) dan kebanyakan
digunakan dalam hemofiltrasi untuk penghilangan zat
terlarut yang lebih besar.
Baker, 2005
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
48
Membran untuk Organ Buatan
Dalam pengembangan pankreas buatan, usaha difokuskan pada integrasi pulau Langerhans ke dalam
membran sintetik. Membran (flat sheet atau hollow fiber) memisahkan sel dari aliran darah dan permeabel
untuk glukosan dan insulin dan sangat tidak permeabel bagi immunoglobulin dan limfosit.
Dalam kasus membran hollow fiber, sel dimasukkan pada bagian luar atau lumen dari serat. Kemudian
Darah mengalir di lumen atau luar serat. Konfigurasi hollow fiber adalah pilihan yang lebih menarik karena
area permukaan membran yang tinggi. Alatnya dapat berupa :
Ekstravaskuler, ketika sel diintegrasikan dengan membran dan dipasang pada situs ekstravaskuler.
Intravaskuler, ketika sel diintegrasikan dengan membran dan menggunakan aliran darah pasien.
Mikroenkapsulasi, ketika sel dienkapsulasi oleh membran polimer yang mencegah kontak dengan
sistem imun pasien dan memungkinkan transplantasi tanpa terapi imunosuppresif.
Sudut kontak air dari membran dan kolagen yang tak termodifikas
idan termodifikasi pada t=0. PES-pdAA-SA-GAL dan PESpdAA-
SA-RGD disingkat PES-GAL and PES-RGD.
Pengantar
Membran reaktor enzim (EMR) adalah moda spesifik untuk menjalankan proses kontinu dimana enzim
dipisahkan dari produk akhir dengan bantuan membran selektif. Apapun konfigurasi EMRnya, tujuan
utamanya adalah memastikan rejeksi sempurna dari enzim untuk menjaga aktivitas penuh di dalam
volume reaksi. Bergantung pada kasusnya, molekul enzim dapat disirkulasi pada sisi retentat atau
diimobilisasi ke dalam permukaan membran atau di dalam struktur pori.
Karena banyak enzim memiliki berat molekul antara 10 dan 80 kD, membran ultrafiltrasi dengan cut-off
molekular antara 1 dan 100 kD adalah yang paling sering digunakan.
Fouling membran dan kerusakan aktivitas enzim adalah alasan bagi keterbatasan performa EMR.
Keuntungan utama dari imobilisasi enzim pada material membran adalah untuk meningkatkan stabilitas
dan ketahanannya terhadap pelarut organik.
Keuntungan Kerugian
Moda kontinu (pengumpanan substrat) Pengurangan aktivitas enzim terhadap waktu
(kehilangan katalis, efek tegangan geser, dll)
Retensi dan penggunaan kembali katalis Heterogenitas kondisi reaksi antara larutan inti
dan permukaan membran
Reduksi pada inhibisi pada substrat/produk Lapisan polarisasi dan keterbatasan induksi
Produk akhir bebas enzim Fouling membran
Pengendalian sifat produk dengan pilihan enzim
(spesifitas) dan/atau membran (selektivitas)
Proses terintegrasi (reaksi/pemisahan satu
tahap)
Secara keseluruhan, selain keekonomian enzim dan ongkos pemurnian karena integrasi reaksi dan
pemisahan, terlihat bahwa hidrolisis pati dengan cara ini berdampak pada produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pada proses partaian.
Pada dasarnya, idenya adalah mengurangi viskositas dari cairan lengket dengan injeksi SCCO2.
Kemudian fasa pseudo homogen yang didapat dikontakkan dengan membran katalitik sehingga
terlewati karena forced convection.
Keuntungan utamanya adalah dapat bekerja pada temperatur yang relatif rendah tanpa penambahan
pelarut.
Pada akhir konversi, CO2 dipisahkan dari fasa cair dengan pressure release. Produk rapuh didapat dan
tidak ada kerusakan lingkungan.
1. Scaffold harus sangat berpori dengan konektivitas pori yang baik untuk memastikan perpindahan nutrien
yang cukup melalui sel dan pembuangan produk sampah.
2. Sebagai tambahan, scaffold harus memiliki sifat mekanik yang cocok dibandingkan jaringan in vivo pada
situs implantasi dan harus dengan mudah dihubungkan dengan sistem vaskularisasi dari host.
3. Material scaffold juga harus biokompatibel dan terdegradasi bersamaan dengan regenerasi jaringan dan
perombakan matriks ekstraseluler. (ECM)
4. Selanjutnya, permukaan harus mendorong penempelan sel dan poliferasi.
5. Scaffolds yang optimal harus memiliki vaskularisasi yang tepat agar dapat terintegrasi secara efisien
dengan jaringan host.
Metode Fabrikasi
Metode Fabrikasi
Contoh dari lembaran Poly(l-lactic Acid) (PLLA) yang Contoh dari scaffold hasil Electrospinning dari Polimer
dibuat oleh PSµM. Polyethylene Oxide Terephthalate–polybutyl
Terephthalate (PEOT–PBT)
Selama beberapa tahun belakangan kelakuan sel saraf pada biomaterial seperti membran telah menjadi daya
tarik besar, karena menawarkan keuntungan dari pengembangan jaringan neuron yang dapat digunakan
sebagai simulasi in-vitro dari fungsi otak manusia.
Kelaikan dari pengembangan sistem biohybrid membran sel hippocampal cell membrane dari regenerasi
jaringan saraf dapat terbukti sebagai pendekatan penting untuk studi kelakuan dari populasi neuron dalam
beberapa penyakit degeneratif saraf yang umum.
Mikrograf dari neuron hippocampal pada membran FC setelah (a) 4 jam, (b) 4 hari (c) 16 hari dari kultur.
Panah pada a) menunjukkan proses baru dari dari lingkar sel; panah di b) menunjukkan axon (hitam)
dan dendrit (putih).
a b c
Kompleksitas dari jaringan saraf meningkat seiring dengan waktu: dendrit baru dari sel tubuh menjadi
sangat bercabang (c)
Pengantar
Emulsi adalah dispersi koloid dari dua atau lebih fasa tak larut dimana dalam satu fasa (fasa
terdispersi atau internal) didispersikan sebagai tetesan atau partikel ke dalam fasa lain (fasa kontinu
atau internal).
Emulsifikasi membran adalah teknologi yang tepat untuk produksi emulsi dan suspensi tunggal atau
multipel, keuntungannya antara lain:
Kendali yang lebih baik dari distribusi ukuran tetesan
Konsumsi energi dan material yang rendah
Modular
Mudah untuk scale-up
Aplikasi dari emulsifikasi membran seperti biomedicine, makanan, kosmetik, plastik, kimia, dan
beberapa aplikasi ini sedang dikembangkan pada tingkat komersial.
Emulsifikasi membran adalah teknologi baru dimana membran tidak digunakan sebagai pembatas
selektif untuk memisahkan zat namun sebagai mikrostruktur untuk membentuk tetesan dengan
dimensi teratur, dengan distribusi ukuran tetesan yang seragam atau terkendali.
Mikroenkapsulasi dapat
dideskripsikan sebagai
pembentukan partikel
kecil yang terlapisi dan
dimuati oleh dispersi
padatan, cairan,
dispersi padat-cair, gas,
atau padat gas.
Membran bioplar adalah tipe spesial dari membran penukar ion berlapis.
Membran bipolar terdiri dari dua lapisan polimer yang membawa muatan tetap, salah satu lapisan hanya dapat
dilewati anion dan dan lapisan lainnya hanya dapat dilewati kation.
Pengembangan membran-kritikal
Pengembangan efisiensi arus yang sama pentingnya
Kekurangan data membran jangka panjang
Proses Membran Bipolar Terkemuka untuk Aliran Air Limbah yang Bersalinitas TInggi
Dihrab, 2009
Membran Bipolar yang Digabungkan dengan Reduksi ion Ferri sebagai Sistem Katoda Efisien dalam
Fuel Cell Mikrobial (MFC)
Dihrab, 2009
Ultrafiltrasi telah mendapatkan popularitas di masa kini. Banyak apresiasi telah mendorong ultrafiltrasi
sebagai salah satu pilihan terbaik dari produksi air minum berbiaya rendah. Tenaga operasi rendah dan
operasi yang relatif bebas bahan kimia namun dapat menghilangkan turbiditas dan membasmi kuman pada
air, pendukung ultrafiltrasi menyatakan bahwa ultrafiltrasi sangat unggul dibandingkan teknologi filtrasi dan
pembasmi kuman konvensional.
Membran Kapiler Multi Lubang: Meningkatkan Kekuatan, Mempertahankan Selektivitas dan Hidrofilisitas
UF Non‐modular meningkatkan efisiensi biaya dan sangat menyederhanakan sistem perpipaan dan
instrumentasi dari pabrik membran. Ditambah lagi, penghematan tempat merupakan kualitas inheren
dari UF non-modular ini. Kualitas terakhir akan sangat berguna pada pengolahan air konvensional atau
bahwa UF modular karena seringkali harus diintegrasikan pada bangunan yang telah ada. Untuk
fasilitas pengolahan air baru, hal ini akan mengurangi ongkos gedung.
Karena sistem perpipaan yang sederhana, ongkos energi bagi operasi UF juga banyak terkurangi.
Inovasi lebih lanjut dari GDP Filter adalah sistem backwash unik yang melibatkan satu pompa bagi
operasi filtrasi maupun backwash. Alhasil, investasi pabrik akan jauh lebih atraktif secara ekonomi, efek
dari reduksi biaya akan lebih nyata pada pabrik yang lebih besar.
Biomimetics berfokus pada sains dasar dengan eksplorasi fundamendal dari prinsip sistem biologis, sedangkan
bioinspiration berfokus pada aplikasi engineering dengan implementasi teknologi dari prinsip sistem biologis.
Biomimetics dan bioinspiration, sebagai strategi komplemen dan tidak dapat dipertukarkan untuk inovasi dan
pengembangan berkelanjutan dari teknologi membran, memiliki implikasi besar dalam eksplorasi material membran
dan intesifikasi proses membran.
Secara ideal, membran biomimetic dan bioinspired
harus memiliki fitur berikut:
• Fabrikasi membran seringkali dilakukan melalui
penyusunan mandiri pada kondisi lunak yang
dekat dengan kondisi lingkungan, seperti tekanan
atmosferik, temperatur ruang, dan lingkungan
aqueous.
• Material membran biasanya material umum
dengan sifat hidrodinamik, mekanik, membasahi,
dan perekat yang unggul, utamanya terdiri dari
unsur yang terungan – dua baris pertama tabel
periodik.
• Struktur membran berada pada susunan hirarkial,
mencakup dari skala molekular hingga skala nano,
mikro, dan makro, serta konfigurasi yang
Ikhtisar dari membran biomimetic dan bioinspired yang dikendalikan oleh hubungan, permukaan yang
dibuat dari imitasi material, struktur, formasi dan fungsi tidak tetap dan antarmuka yang kuat.
prototipe alami • Sifat membran seringkali sangat bergantung pada
kandungan dan kondisi air di struktur, dan proses
membran dapat diintensifikasi dengan secara
rasional memanipulasi mekanisme selektivitas
berlipat denganc jalan yang lancar.
Untuk melangsungkan reaksi MSR, kebanyakan rancangan reaktor yang digunakan adalah rectilinear channels, pin-
hole, coil-based dan radial. Rancangan reaktor Coil-based memungkinkan konversi tinggi namun berakibat pada
penalti turun tekan yang signifikan, yang dapat menjadi batasan untuk aplikasi padat. Di sisi lain, rancangan rectilinear
channel menunjukkan turun tekan yang kecil namun konversi rendah karena distribusi massa yang tidak merata dan
dipengaruhi oleh bilangan Reynolds. Namun, dengan mengatur lebar saluran atau dengan memberikan turun tekan
pada jalan masuk saluran, distribusi seragam pada rancangan rectilinear channel bisa didapat, meningkatkan konversi
metanol. Rancangan pinhole memiliki potensi besar bagi aplikasi inovatif; ia memberikan konversi metanol yang mirip
dengan reaktor coil namun dengan turun tekan yang lebih rendah. Rancangan ini memperlihatkan distribusi massa
yang bergantung pada bilangan Reynolds. Rancangan flow field harus menyediakan distribusi merata, tidak
bergantung pada bilangan Reynolds, karena reaktor dioperasikan pada laju alir yang berbeda.
Metil dan etil lactate, TEP, DMSO, γ-BL, dan ILs telah diusulkan di literatur sebagai kandidat menjanjikan
untuk menggantikan pelarut tradisional seperti NMP, DMF dan DMA yang banyak digunakan untuk preparasi
membran via NIPS .
TEP, DMSO, ATBC, TBC, TEC, triacetin, γ-BL, PC, DOS, PEG, TEG, 2-methyl-2,4-pentanediol, dan 2-ethyl-
1,3-hexanediol telah diusulkan di literatur sebagai kandidat menjanjikan untuk menggantikan pelarut
tradisional seperti phthalates, difenil ether, dan metil salisilat untuk preparasi membran via TIPS.
ScCO2 dipercaya sebagai “green solvent” karena sifatnya yang unik: non-flammable, relatif non-toxic, dan
cukup inert. Keuntungan lain dari penggunaan ScCO2 adalah harganya dan keberlanjutannya. Ditambah
lagi, temperatur kritik dari CO2 hanya 31 °C, sehingga rejim superkritik mudah dicapai.
Wenten, Institut Teknologi Bandung, 2014
Figoli, dkk, 2014 64
1. Achilli, A., Cath, T.Y., Marchand, E.A. & Childress, A.E. (2009) The forward osmosis membrane bioreactor: A low
fouling alternative to MBR processes. Desalination. 239(1–3), 10-21.
2. Baker, R.W. (2005) Membrane Technology and Applications. 2nd Edition edn. John Wiley & Sons, Ltd.
3. Bartels, C.R., Rybar, S., Andes, K. & Franks, R. Optimized Removal of Boron and Other Specific Contaminants by
SWRO Membranes. IDA World Congress-Dubai UAE, Dubai, 2009.
4. Basri, S., et al., Nanocatalyst for direct methanol fuel cell (DMFC). International Journal of Hydrogen Energy,
2010. 35(15): p. 7957-7970.
5. Benga, G. (2009) Water Channel Proteins (Later Called Aquaporins) and Relatives: Past, Present, and Future.
Life. 61(2), 112-133.
6. Brady, P.V., Kottenstette, R.J., Mayer, T.M. & Hightower, M.M. (2005) Inland Desalination: Challenges And
Research Needs. Journal Of Contemporary Water Research & Education(132), 46-51.
7. Brunetti, A. (2010) Integrated membrane plant for pure hydrogen production for PEMFC. Institute of Membrane
Technology, ITM-CNR.
8. Cath, T.Y., A.E. Childress, and M. Elimelech, Forward osmosis: Principles, applications, and recent developments.
Journal of Membrane Science, 2006. 281(1–2): p. 70-87.
9. Cath, T.Y., Childress, A.E. & Elimelech, M. (2006) Forward osmosis: Principles, applications, and recent
developments. Journal of Membrane Science. 281(1–2), 70-87.
10. Curcio, E., Profio, G.D. & Drioli, E. (2006) Membrane Conttactors: Fundamentals, Applications, and Potentialities.
Journal of Membrane Science and Technology.
11. Di Profio, G., E. Curcio, and E. Drioli, Membrane Crystallization Technology, in Comprehensive Membrane
Science and Engineering, E. Drioli and L. Giorno, Editors. 2010, Elsevier: Oxford.
12. Di Profio, G., Tucci, S., Curcio, E. & Drioli, E. (2007) Selective Glycine Polymorph Crystallization by Using
Microporous Membranes. Crystal Growth & Design. 7(3), 526-530.
13. Dihrab, S.S., Sopian, K., Alghoul, M.A. & Sulaiman, M.Y. (2009) Review of the membrane and bipolar plates
materials for conventional and unitized regenerative fuel cells. Renewable and Sustainable Energy Reviews.
13(6–7), 1663-1668
14. Drioli, E. Integrated Membrane Systems. In: Mediterranean School on Nano-Physics, Marrakech - MOROCCO
2010. The Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics.
15. DRIOLI, E., CURCIO, E., PROFIO, G.D., MACEDONIO, F. & CRISCUOLI, A. (2006) INTEGRATING MEMBRANE
CONTACTORS TECHNOLOGY AND PRESSURE-DRIVEN MEMBRANE OPERATIONS FOR SEAWATER DESALINATION
Energy, Exergy and Costs Analysis. Chemical Engineering Research and Design. 84(A3), 209-220.
16. Figoli, A., Marino, T., Simone, S., Nicolò, E.D., Li, X.-M., He, T., Tornaghi, S. & Drioli, E. (2014) Towards non-toxic
solvents for membrane preparation: a review. Green Chem. 16, 4034.
17. Foy, K. (2007) Investigation into the possible use of an oxygen ion transport membrane combustion unit in an
oxyfired power plant. School of Mechanical and Transport Engineering, Dublin Institute of Technology Dublin.
18. Gianluca, D.P. & Efrem, C. (2009) A Review on membrane crystallization. Chimica oggi Y. 27(2), 27-31.
19. Golemme, G., Drioli, E. & Lufrano, F. (1994) Gas Transport Properties of High Performance Polymers. Polymer
Science Series A. 36, 1647-1652.
20. H. Koseoglu, N. Kabay, M. Yüksel, S. Sarp, Ö. Arar, M. Kitis. Boron removal from seawater using high rejection
SWRO membranes — impact of pH, feed concentration, pressure, and cross-flow velocity. Desalination 227
(2008) 253–263.
21. Hinds, B.J.d. (2004) Aligned multiwalled carbon nanotube membranes. Science. 303, 62-65.
22. http://physics.nist.gov/MajResFac/NIF/pemFuelCells.html
23. Iulianelli, A., Ribeirinha, P., Mendes, A. & Basile, A. (2014) Methanol steam reforming for hydrogen generation
via conventional and membrane reactors: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews. 29, 355-368.