Anda di halaman 1dari 2

Jenis – Jenis Pengukuran Tanda Vital

1. Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah oleh jantung untuk mendorong
darah di dalam arteri (pembuluh darah) hingga ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah
dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang biasa disebut dengan
tensimeter diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut dengan Tensimeter
dan stetoskop.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 MmHg. Pada bayi dan anak –
anak tekanan darah normal lebih rendah daripada dewasa. Ukuran tekanan darah ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu Sistolik per Diastolik. Tekanan Sistolik menunjukkan tekanan
darah di dalam arteri pada saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh
bagian tubuh, sedangkan tekanan Diatolik menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada
saat jantung bersitirahat untuk mengisi darah dari seluruh bagian tubuh.

Tekanan darah normal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas fisik, diet dan usia.
Oleh karena itu untuk dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan tepat, sebaiknya
seseorang yang akan diukur beristirahat dengan santai terlebih dahulu selama sekitar 15
menit sebelum pengukuran dilakukan.

2. Denyut Nadi

Denyut nadi merupakan frekuensi pemompaan jantung pada arteri. Pengukuran denyut nadi
dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau menggunakan jari yang ditekankan pada
nadi penderita selama 60 detik. Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis
(pergelangan tangan), arteri brakialis (siku), arteri karotis (leher), arteri poplitea (belakang
lutut) atau arteri dorsalis pedis (kaki). Pengukuran ini juga bermanfaat untuk menentukan
irama dan kekuatan nadi.

Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60 – 100 kali per menit, disebut juga
dengan Detak Jantung Normal. Pada bayi dan anak – anak denyut nadi normal lebih tinggi
daripada orang dewasa. Denyut nadi ini dapat mengalami peningkatan dengan olahraga,
emosi, pada saat sakit, atau mengalami cedera. Sama seperti pegukuran tekanan darah,
pengukuran denyut nadi juga sebaiknya dilakukan setelah seseorang beristirahat terlebih
dahulu.

3. Laju Pernapasan

Laju pernapasan merupakan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju pernapasan dilakukan


dengan menghitung jumlah pengembangan dada seseorang untuk menarik napasa dalam
waktu satu menit. Pengukuran dilakukan pada saat istirahat, dan pengukuran ini juga dapat
menilai sulit tidaknya seseorang bernapas.
Respirasi normal atau pernafasan normal untuk orang dewasa adalah 12 – 20 kali per menit.
Pada bayi dan anak – anak laju perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa. Laju
pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau karena penyakit
paru, atau kondisi medis lainnya.

4. Suhu Tubuh

Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran suhu tubuh dilakukan
dengan menggunakan alat ukur shu yang disebut dengan Termometer. Tergantung jenis
termometer yang digunakan pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan melalui mulut, ketiak,
dubur, telinga, dan kulit dahi.

Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5 derajat Celcius – 37,5 derajat Celcius.
Suhu tubuh dapat bervariasi, tergantung aktivitas, makanan, konsumsi cairan, cuaca dan
jenis kelamin terutama wanita pada saat mengalami masa subur.

Anda mungkin juga menyukai