Anda di halaman 1dari 5

Struktur Kepribadian

Freud menjelaskan bahwa kepribadian tersusun dari tiga komponen


utama, yaitu: id, ego, dan superego. Ketiga komponen tersebut memiliki
fungsi, sifat, prinsip kerja, dinamisme, dan mekanisme masing-masing.

Namun, ketiga komponen kepribadian itu saling berinteraksi satu sama


lain, sehingga mustahil jika memisahkan ketiga komponen tersebut
untuk mengetahui seberapa besar peranan dari masing-masing komponen
terhadap perilaku manusia (Hall & Lindzey, 1993).

Id
Id merupakan komponen kepribadian yang asli, tempat dimana ego dan
superego berkembang. Id berisi mengenai segala hal yang sudah
diwariskan dan telah ada dari sejak lahir, termasuk insting-insting.

Freud juga menyebut id dengan ‘kenyataan psikis yang


sebenarnya’ karena id tidak mengenal kenyataan objektif dan hanya
merepresentasikan pengalaman batin yang subjektif. Id bekerja dengan
prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu berusaha untuk
menghentikan tegangan yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari
luar maupun stimulus dari dalam pada tingkat energi yang rendah dan
konstan serta menyenangkan.

Ego
Berbeda dengan id, ego dapat membedakan antara pengalaman subjektif
(dalam jiwa) dan pengalaman objektif (dunia luar). Hal tersebut yang
mendasari prinsip kerja ego atau biasa disebut dengan prinsip kenyataan
(reality principle).

Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme yang membutuhkan


transaksi dengan dunia luar / dunia objektif. Misalnya, jika seseorang
lapar maka ia harus mencari makanan untuk menghilangkan tegangan
karena rasa lapar.
Superego
Komponen kepribadian yang terakhir adalah superego. Superego
merupakan bentuk internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional
masyarakat seperti memberinya hadiah maupun hukuman.

Baca juga: Teori Kepribadian Erik H. Erikson

Superego sebagai bentuk dari wewenang moral kepribadian yang


memberikan gambaran ideal dan bukan gambaran yang nyata serta
memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmatan. Fokus utamanya
adalah membuat keputusan apakah sesuatu hal tersebut salah atau benar.
Dengan demikian, seseorang dapat bertindak sesuai dengan norma-
norma yang berlaku di masyarakat.

Dinamika Kepribadian
Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme serta positivisme
ilmu pengetahuan pada abad ke-19. Freud memiliki anggapan bahwa
organisme manusia sebagai suatu sistem energi kompleks yang
mendapatkan energinya dari makanan yang dikonsumsi. Energi tersebut
akan digunakan untuk gerakan otot, berpikir, mengingat, bernapas, dll.

Jika seseorang melakukan kegiatan psikologis, seperti berpikir – maka


Freud menyebut bentuk energi tersebut adalah energi psikis. Menurut
doktrin penyimpanan energi, energi dapat berpindah dari suatu tempat ke
tempat yang lain, akan tetapi tidak dapat hilang. Maka dapat disimpukan
bahwa energi psikis dapat diubah menjadi energi fisiologis, begitu juga
sebaliknya. Dalam hal ini, Freud membagi dinamika kepribadian
menjadi: insting (jembatan energi fisiologis dan energi psikis) serta
kecemasan (Hall & Lindzey, 1993).

Insting
Insting dapat diartikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber
rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir. Wujud psikologis
dari insting disebut dengan hasrat, sementara hal yang menyebabkan
hasrat tersebut muncul disebut sebagai kebutuhan.

Misalnya, rasa lapar merupakan keadaan fisiologis sebagai tanda dari


tubuh kekurangan makanan. Sementara secara psikologis keinginan
untuk makan disebut sebagai hasrat. Untuk itu, dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasrat berfungsi sebegai motif bagi tingkah laku (Hall & Lindzey,
1993).

Freud menjelaskan jika insting terdiri dari insting untuk hidup (life


instict) dan insting untuk mati (death instinct). Insting untuk hidup
mencakup lapar, haus, serta seks. Hal ini merupakan sesuatu yang
kreatif, dan disebut dengan libido.

Sementara insting untuk mati adalah kekuatan yang destruktif. Hal


tersebut dapat ditujukan kepada diri sendiri, seperti : menyakiti diri
sendiri atau bunuh diri, maupun ditujukan keluar, seperti : agresi
(Basuki, 2008).

Kecemasan
Dinamika kepribadian sebagian besar dikuasai oleh keharusan unutk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan seseorang dengan cara bertransaksi
dengan objek-objek di dunia luar. Hal ini dikarenakan lingkungan luar
menyediakan makanan bagi organisme yang lapar maupun minuman
untuk organisme yang haus.

Namun, perlu diingat jika lingkungan dapat memberikan rasa nyaman


maupun rasa sakit. Respon umum dari individu untuk menghadapi rasa
takut yang belum siap untuk diatasi adalah kecemasan atau rasa takut.
Freud membedakan tiga jenis kecemasan, yaitu: kecemasan realita,
kecemasan neurotik, dan kecemasan moral / perasaan bersalah (Hall &
Lindzey, 1993).

Kecemasan objektif atau kecemasan realita merupakan kecemasan yang


timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata. Sementara itu, kecemasan
neurotik adalah kecemasan atau rasa takut akan mendapatkan hukuman
jika keinginan yang impulsif diwujudkan. Terakhir, kecemasan moral
merupakan kecemasan yang diakibatkan karena seseorang melanggar
norma-norma moral (Basuki, 2008).

Perkembangan Kepribadian

Sumber : MoteOo dari


Pixabay

Perkembangan kepribadian terjadi sebagai respon atas empat sumber


tegangan pokok, yaitu: proses-proses pertumbuhan fisiologis, frustasi-
frustasi, konflik-konflik, dan ancaman-ancaman. Untuk mengatasi
sumber-summber tersebut, maka individu akan mempelajari cara-cara
untuk mengurangi tegangan.

Dalam hal tersebut terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi frustasi, konflik, maupun kecemasan, yaitu: identifikasi dan
pemindahan.

Identifikasi dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk


mengambil alih ciri-ciri orang lain dan kemudian dijadikan sebagai
bagian tidak terpisahkan dari kepribadian dirinya sendiri. Kebanyakan
identifikasi ini terjadi secara tidak sadar. Misalnya, pada waktu kecil
anak-anak mengindentifikasi teman sebaya yang dianggap sukses.
Selanjutnya adalah pemindahan yang dapat diartikan sebagai objek asli
dari insting yang tidak dapat dicapai karena adanya rintangan, baik dari
luar maupun dari dalam yang nantinya akan membentuk objek baru
untuk dicapai kembali – kecuali jika terjadi represi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai