Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

PERAN & FUNGSI KEPERAWATAN KRITIS

DISUSUN OLEH:

SITI SINTIYA PALOWA

C01416052

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya
tulis ini dengan judul “Peran Dan Fungsi Keperawatan Kritis”. 
Harus diakui bahwa banyak hal yang masih membutuhkan sentuhan-
sentuhan perbaikan dalam upaya penyempurnaan  Makalah  ini. Olehnya penulis
tiada henti-hentinya berucap syukur ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan
kecerahan  pemikiran dan umur yang  panjang  hingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini di bangku kuliah Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Terimakasih kepada mereka yang telah membimbing dan membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Tujuan Umum.........................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Definisi...............................................................................................................3
2.2 Peran Keperawatan Kritis...................................................................................6
2.3 Fungsi Keperawatan Kritis.................................................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemikiran kritis memungkinkan perawat membuatpenilaian


yang beralasan dan terinformasi dalam setting praktik dan memutuskan
apayang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Begitupun dengan
kepercayaan dirimerupakan komponen utama pengambilan keputusan
yang benar dalam konteks klinisdan untuk proses penilaian terkait.
[ CITATION Her14 \l 1033 ]

Perawat merupakan unsur vital dalam sebuah Rumah Sakit karena


perawat merupakan penjalinkontak pertama dan terlama dengan pasien
khususnya pasien rawat inap, dengan tugas utamaperawat adalah
memberikan asuhan keperawatan dari pengkajian, penegakan
diagnosekeperawatan, intervensi, implementasi sampai dengan evaluasi
(Potter & Perry, 2009).

Perawatjuga sebagai seorang praktisi yang berpendidikan


diharapkan mempunyai kemampuanintelektual untuk menggunakan
pemikiran rasional dan refektif saat perawat
mempertimbangkanpengamatan dan informasi tentang kondisi masing-
masing pasien. Sepanjang komponen dariproses keperawatan, perawat
menggunakan sikap dan kemampuan berfikir kritis
untukmenentukan relevansi, makna dan iterrelasi data pasien serta untuk
memilih dan menetapkanasuhan keperawatan yang sesuai (Cristensen &
Kenney, 2009).

1
Berpikir kritis dalam pendidikan keperawatan merupakan komponen
penting dari akuntabilitas profesional dan asuhan keperawatan berkualitas.
Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat berpikir kritis untuk memproses
data yang kompleks dan membuat keputusan yang cerdas mengenai
perencanaan dan pengelolaan mengingat pentingnya hal tersebut dalam
pembuatan keputusan, problem solving dan clinical judgment, sedangkan
kepercayaan diri mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan individu,
dari kemampuan individu untuk berpikir optimis dan bertahan melalui
kesulitan, serta pengembangan rasa percaya diri adalah komponen utama
pengambilan keputusan yang benar dalam konteks klinis. [ CITATION
Car16 \l 1033 ]
kritis perawat dalam melaksanakan proses keperawatan tidak
dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan pengalaman kerja serta status perkawinan [ CITATION
Sum10 \l 1033 ]
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus dalam ilmu perawatan
yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab
atau masalah yang mengancam jiwa [ CITATION Ame14 \l 1033 ]

1.2. Tujuan Umum


Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep keperawatan kritis
serta fungsi dan peran perawat dalam menjalankan proses keperawatan
kritis.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan dirumah sakit. Peningkatan kemampuan berpikir
kritis akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dalam mengambil
keputusan dan tindakan untuk menangani pasien dirumah sakit. Sepanjang
komponen dari proses keperawatan, perawat menggunakan sikap dan
kemampuan berpikir kritis untuk menentukan relevansi, makna dan
iterrelasi data pasien serta untuk memilih dan menetapkan asuhan
keperawatan yang sesuai. Berpikir kritis penting dilakukan sebelum
mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan karena merupakan salah
satu metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah klien. Kemampuan
perawat mengidentifikasi masalah klien dan memilih solusi intervensi
yang tepat tidak lepas dari kemampuan perawat berpikir kritis untuk
menggali berbagai alasan berdasarkan evidence base darisetiap problem
dan solusi yang teridentifikasi.[ CITATION Sum10 \l 1033 ]

Keperawatan kritikal adalah suatu bidang yang memerlukan


perewatan pasien yang berkualitas tinggu dan komprehensif. Proses
keperawatan memberikan suatu pendekatan yang sistematis, dimana
perawat keperawatan kritis dapat mengevaluasi masalah pasien dengan
cepat(Sharfina, 2019).
Berpikir kritis meningkatkan kreatifitas. Untuk menghasilkan solusi
kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya memerlukan gagasan baru
namun dengan berpikir kritis dapat mengevaluasi gagasan lama dan baru,
memilih yang terbaik dan memodifikasi bila perlu. Berpikir kritis
merupakan upaya refleksi diri, evaluasi diri terhadap nilai, keputusan yang

3
diambil sehingga hasil refleksi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. (Marina, 2019)

Keperawatan kritis merupakan perawatan yang mengkhususkan pada


hal – hal yang mengancam nyawa. Pasien dengan sakit yang parah
berisiko tinggi untuk mengalami atau berpotensi terhadap kondisi yang
mengancam nyawa [ CITATION Her14 \l 1033 ]

Keperawatan perawatan Kritis merupakan bidang praktik


keperawatan yang kompleks di mana keahlian klinis dikembangankan dari
waktu ke waktu dengan mengintegrasikan pengetahuan perawatan kritis,
keterampilan klinis, dan praktik perawatan [ CITATION Ame14 \l 1033 ]

Keperawatan kritis merupakan seseorang yang secara langsung


memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang sakit kritis atau
cedera [ CITATION Her14 \l 1033 ]

Perawat perawatan klinis adalah praktek dalam pengaturan di mana


pasien memerlukan pengkajian yang kompleks, terapi intensitas tinggi dan
intervensi dan berkesinambungan kewaspadaan keperawatan. Perawat
perawatan kritis mengandalkan tubuh khusus pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman untuk memberikan perawatan kepada pasien dan keluarga
dan menciptakan lingkungan yang menyembuhkan, manusiawi dan peduli.
Association of Critical-care mendefinisikan keperawatan perawatan kritis
sebagai ‘spesialisasi dalam keperawatan yang berhubungan khusus dengan
manusia tanggapan terhadap masalah yang mengancam jiwa. Unit
perawatan kritis berkisar dari unit pemulihan jantung terbuka, unit lika
bakar, dan unit perawatan intensif eurologi intensive care unit [ CITATION
Ame14 \l 1033 ]

4
Keperawatan kritikal adalah suatu bidang yang memerlukan
perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan komperatif. Untuk pasien
yang kritis waktu adalah vital. Proses keperawatan memberikan suatu
pendekatan pendekatan yang sistematis, dimana perawat keperawatan
kritis dapat mengevaluasi masalah pasien dengan cepat. Kritis adalah
penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati – hati terhadapat suatu
kondisi krusial dalam rangka mencari penyelesaian atau jalan keluar.
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang
keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap
masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis adalah perawat
professional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis
dan akut beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang
optimal(Simanjuntak, 2019).

5
2.2 Peran Keperawatan Kritis

Peran perawat dalam pelayanan kesehatan menjadi sangat penting


mengingatkualitas pelayanan keperawatan berpengaruh terhadap totalitas
layanan yang diberikan [ CITATION Her14 \l 1033 ] . selain menjadi
komponen yang penting bagi keperawatan. Berpikirkritis juga menjadi
topik yang penting dalam keperawatan karena kompleksnya pengambilan
keputusan klinis dalam pemberian pelayanan keperawatan untuk
mengatasi masalah pasien dan akan terjadi yang akan merugikan kondisi
pasien bila terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan. Berpikir kritis
juga dapat menjadi bahan identifikasi apakah perawat dapat menjalankan
kinerja dengan baik atau tidak. Berdasarkan Undang-undang No. 8 tahun
1999 tentang perlindungan konsumen tertulis,dimana konsumen harus
diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur, tidak diskriminatif, serta
untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa yang
digunakannya [ CITATION Her14 \l 1033 ]

Berpikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil keputusan


dalam asuhan keperawatan karena berpikir kritis dalam keperawatan
merupakan keterampilan berpikir perawat untuk menguji berbagai alasan
secara rasional sebelum mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan.

Perkembangan teknologi dan intervensi medis untuk pemulihan


pasien-pasien kritis telah berdampak pada meningkatnya pengakuan akan
pentingnya peran keperawatan dalam mengobservasi dan monitoring
pasien-pasien kritis. Bahkan, dokter akan sangat tergantung pada perawat
dalam mengawasi perubahan-perubahan yang terjadi pada pasien kritis
termasuk melakukan penanganan awal ketika dokter tersebut tidak ada di
tempat(Simanjuntak, 2019).

6
2.3 Fungsi Keperawatan Kritis

perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama


dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk
fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Asuhan
keperawatan sendiri merupakan bentuk pelayanan kesehatan dan itu juga
bisa disebut dengan bentuk pengaplikasian peran perawat sebagai pemberi
layanan kesehatan. Untukmemberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal diperlukan juga kinerja perawat yang berkualitas. Berkualitas
atau tidaknya kinerja perawat dapat disebabkan karena beberap faktor
yaitu :1. Faktor psikologik, adalah faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan seperti minat, bakat ataupun keterampilan. 2. Faktor sosial,
adalah faktor yang berkaitandengan interaksi antar perawat. 3.Faktor
finansial, adalah faktor yang berkaitan dengan jaminan dan kesejahteraan
yang didapatkan perawat (Sharfina, 2019).
Berfikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil keputusan
dalam asuhan keperawatan karena merupakan salah satu metode ilmiah
dalam menyelesaikan masalah klien. Kemampuan perawat
mengidentifikasi masalah klien dan memilih solusi intervensi yang tepat
tidak lepas dari kemampuan perawat berfikir kritis untuk mengali berbagai
alasan berdasarkan evidence base dari setiap problem dan solusi yang
teridentifikasi [CITATION Pen14 \l 1033 ].

Berpikir kritis dan penalaran klinis adalah bentuk hipotetis-deduktif.


Berpikir dan penalaran yang berfokus pada fakta-fakta biofisik sehingga
memastikan bahwa keputusan diagnostik dan pengobatan nantinya
didasarkan pada pemikiran logis [ CITATION Her14 \l 1033 ]

Perawat perawatan klinis adalah praktek dalam pengaturan di mana


pasien memerlukan pengkajian yang kompleks, terapi intensitas tinggi dan
intervensi dan berkesinambungan kewaspadaan keperawatan. Perawat

7
perawatan kritis mengandalkan tubuh khusus pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman untuk memberikan perawatan kepada pasien dan keluarga
dan menciptakan lingkungan yang menyembuhkan, manusiawi dan peduli.
Association of Critical-care mendefinisikan keperawatan perawatan kritis
sebagai ‘spesialisasi dalam keperawatan yang berhubungan khusus dengan
manusia tanggapan terhadap masalah yang mengancam jiwa. Unit
perawatan kritis berkisar dari unit pemulihan jantung terbuka, unit lika
bakar, dan unit perawatan intensif eurologi intensive care unit [ CITATION
Ame14 \l 1033 ]
Keperawatan perawatan Kritis merupakan bidang praktik
keperawatan yang kompleks di mana keahlian klinis dikembangankan dari
waktu ke waktu dengan mengintegrasikan pengetahuan perawatan kritis,
keterampilan klinis, dan praktik perawatan [ CITATION Ame14 \l 1033 ]

Pengembangan fungsi adaptif berarti perawat bernegosiasi untuk


pasien. Karena pasien dengan penyakit kritis sering kali tidak dapat secara
efektif mengatasi masalah fisiologis dan lingkungan. Sehingga perlu bagi
perawat mengerjakannya untuk pasien apa yang tak mampu mereka
kerjakan untuk diri mereka sehingga energy disimpan. Sebagai advokat
pasien, perawat harus mengindari penambahanbeban yang meningkatkan
kebutuhan pasien untuk berinteraksi bila interaksi tidak mengembangkan
adaptasi. Sebagai contoh, energy pasien terpakai untuk rasa takut terhadap
peralatan didekatnya tidak membantu memakai energy dengan
menanyakan hal tersebut dan mendengarkan pengulangan. Demikian juga,
energy bertambah pada kebutuhan untuk secara tetap mendapatkan cinta
seseorang tetap ada, tak sebanding dalam penggunaan energy untuk
berhubungan dengan orang tersebut.[ CITATION Pen14 \l 1033 ]

Pengembangan keamanan pada pasien penyakit kritis meliputi


penurunan kerentanan fisiologik dan emosional. Perasaan aman hilang
atau sedikitnya menurun secara bermakna kapan pun ada penurunan fungsi

8
pengendalian tubuh. Hilangnya pengendalian bervariasi mulai dari
kelelahan dan kelemahan sampai paralisi. Hal ini dapat diakibatkan oleh
patologi, lingkungan (contoh, pembatasan oleh selang IV atau mesin), atau
keduanya dari kelelahan dan kurang tidur karena ketidaknyaman fisik, atau
dari kelelahan fisiologis (contoh, dyspnea dan kelebihan beban sensori).
Sehubungan dengan penurunan atau hilangnya pengendalian, perawat
melakukan intervensi untuk meningkatkan rasa aman pasien. Hal ini
diselesaikan dengan menggunakan keterampilan, alat-alat, obatobatan, dan
interaksi, memberikan bantuan pernapasan dengan respirator, dengan
mendorong latihan pernapasan , atau dengan tinggal bersama pasien saat
pasien ansietas dan kesepian. Pengenalan kebutuhan rasa aman pasien
merupakan elemen penting dalam pendekatan holistic asuhan
keperawatan. Selain itu, hal ini sangat mempertimbangkan“keseluruhan”
pasien yang memungkinkan perawat untuk menetapkan prioritas sebagai
negosiator pasien. [ CITATION Pen14 \l 1033 ]

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus dalam ilmu perawatan
yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab
atau masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat
professional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien
dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian
optimal (American Association of Critical-Care Nurses). Pada saat
menjalankan proses keperawatan kritis, prinsip yang digunakan adalah
melakukan pertolongan dengan memilih prioritas pasien mana yang akan
diberikan pelayanan keperawatan terlebih dahulu sesuai tingkat kegawat
daruratannya dimana pasien yang sangat terancam hidupnya harus diberi
prioritas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marina, M. N. (2019). Dampak Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan.


https://doi.org/10.31219/osf.io/bhys7

Sharfina, D. (2019). Hubungan Berpikir Kritis Perawat dalam Proses Pengambilan


Keputusan Keperawatan. https://doi.org/10.31219/osf.io/zjh82

Simanjuntak, A. E. (2019). Perawat Dalam Melakukan Pengkajian Kepada Pasien Kritis.


https://doi.org/10.31227/osf.io/wsqdn

(Carlos et al., 2., Ludenberg & Kim, 2., & Shin, J. S. (2016). Ludenberg & Kim, 2016; Shin,
Jung, Shin, & Kim, 2006). Amerika.

(Sumartini, 2. (2010). keperawatan Kritis. Jakarta.

Heru Suwardianto, V. W. (2014). Buku Ajar Keperawatan Kritis; Pendekatan Evidence


Base Pratice Nursing. Indonesia.

Kritis, B. (2014). Pentingnya Berpikir Kritis Oleh Perawat Pada Tahappengambilan


Keputusan Yang Tepat. Amerika.

Nurses), (. A.-C. (2014). (American Association of Critical-Care Nurses). Amerika.

11

Anda mungkin juga menyukai