Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Urry Utami


NIM : 5021811035
Kelas : Ilmu Politik 3A
Mata Kuliah : Metodelogi Ilmu Sosial
Dosen Pengampuh : Ibrahim
Judul : Peran pemerintah dalam mengatasi kaum radikalisme di indonesia.

I. Tinjauan Putaka

Dari penelitian Masdar Hilmy (2015) yang berjudul “Radikalisme Agama Dan Politik
Demokrasi Di Indonesia Pasca-Orde Baru”. Penelitian ini telah menjelaskan tentang
jaminan dari demokrasi itu sendiri yang dimana negara yang menganut sistem demokrasi
akan diberikan kebebasan dalam bersuara dan juga diberikan ruang seluas – luasnya bagi
masyarakat dalam melakukan apapun. Namun kenyataan yang terjadi di negara kita ini
terkadang tidak berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan karena bagian Indonesia
terletak dibagian Timur. Sebagai negara yang berada dibagian Timur tentu saja jenis dan
pandangan terhadap kebebasan itu sendiri berbeda dengan Negara yang berada dibagian
Barat. Kebebasan dalam konteks Timur itu sendiri biasanya lebih patuh terhadap adat – adat
yang ada khususnya Indonesia. Namun Indonesia yang dimana menganut sistem demokrasi
bisa berjalan dengan lumayan baik sampai sekarang ialah dengan adanya peran dari agama
terutama islam,islam memberikan banyak pengaruh dalam menjalankan demokrasi di
Indonesia melalui ormas – ormas islam moderat, teruatam NU dan Muhamadiyah. Nilai –
nilai agama yang diberikan seperti toleransi, keterbukaan, penghormatan terhadap nilai – nilai
kemanusiaan, keadilan dan kesejahteraan dapat terjaga sangat baik sehingga menumbuhkan
semangat dalam berdemokrasi. Sedangkan sikap para kaum radikal terhadap demokrasi
mereka menolak akan adanya demokrasi karena di dalam islam tidak mengenal yang
namanya demokrasi dan juga merupakan gaya yang lebih condong ke arah barat. Kaum –
kaum ini walaupun mereka di untungkan dengan adanya sistem demokrasi ini tetap saja
mereka akan menumbangkan sistem demokrasi yang dilakukan secara radikal-revolusioner.
Lalu kebijakan terhadap kaum radikalisme, negara tidak bisa membubarkan karena negara
tidak mempunyai hak akan hal tersebut. Namun jika kelompok ini sudah melalukan hal yang
diluar batas maka negara akan bertindak dan mengerah kan aparat.
Dari penelitian Bilqis Rihadatul Aisy, dkk (2014) yang berjudul “ Penegakan Kontra
Radikalisasi Melalui Media Sosial Oleh Pemerintah Dalam Menangkal Radikalisme “.
Pentingnya respon dari pengguna media sosial yang baik untum mencegah adanya dampak
yang negatif dari perkembangan, perluasan informasi, pandangan dan paham yang memicu
radikalisme dan teror kekerasan terutama dari pemerintah. Media sosial merupakan salah satu
momok yang menakutkan karena jika salah dalam menggunakan atau menyebarkan informasi
ke ranah publik akan memicu pertanyaan. Konten – konten yang bersifat radikal pun bisa
dengan mudah disebarkan melaui konten di media sosial karena sangat mudahnya akses yang
diberikan untuk bisa mengetahui tentang adanya radikalisme tersebut. Dalam hal mengatasi
penyebaran radikalisme didalam masyarakat di media sosisal BNPT menggunakan strategi
penyebaran kontra radikalisasi dengan menyebarkan konten yang bersifat nasionalisme.
Pemerintah harus cepat dalam mengambil keputusan agar tidak banyakny penyebaran konten
– konten tentang radikalisme. Masyarakat pun yang menggunakan media sosial harus bisa
dalam memilih konten yang baik atau tidak, dan juga tidak dengan mudah menyebarkan
berita yang belum tentu benarnya ke ranah publik karna sangat membahayakan. Teknologi
sekarang berkembang dengan sangat pesat, masyarakt harus bisa mengimbangi teknologi
jangan sampai terlena akan berita – berita HOAX. Sekarang juga berita sudah bisa di
dapatkan hanya dengan melihat situs – situs yang ada di internet tidak lagi seperti melakukan
pertemuan agar bisa mendapatkan informasi.

Dari penelitian Ahmad Jazuli ( 2016 ) yang berjudul “ Strategi Pendegahan Radikalisme
Dalam Rangka Pemberantasan Tindakan Pidana Terorisme”. Pemberatasan tindakan pidana
terorisme di Indonesia merupkan kebijakan dan langkan antisipatif yang bersifat proaktif
yang dilandaskan kepada kehati – hatian dan bersifat jangka panjang karena masyarakat
indonesisa adalah masyarakat yang multi-etnik yang dimana memiliki keberagaman dan juga
tinggal di ribuan bahkan ratusan pulau – pulau yang ada. Masyarakat harus bisa mencegah
hal – hal yang bersifat radikal yang dimana bisa jadimenimbulkan adanya tindakan terorisme.
Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga harus bisa ambi andil dalam memberantas
tindakan terorisme.

Kesamaan
- Sama – sama membahan tentang radikalisme yang ada di Indonesia

Perbedaan
- Fokus yang di hadirkan berbeda yang dimana jurnal pertama membahas tentang demokrasi
dan agama yang memiliki peran penting dalam majunya demokrasi, yang kedua membahas
tentang radikalisme dan peran media sosial, yang ke tiga membahas tentang radikalisme yang
berdampak menjadi terorisme.

Anda mungkin juga menyukai