Anda di halaman 1dari 18

ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal.

1-18 1

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV

Rangga Saptya Mohamad Permana1, Jimi N. Mahameruaji1


1
Universitas Padjadjaran
ABSTRAK

Ketika kita berbicara dalam konteks media, maka sebuah manajemen media yang baik adalah manajemen media yang
dapat memanfaatkan unsur-unsur manajemen yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Adapun unsur-unsur
manajemen itu terdiri dari Material (Produk), Market (Pasar), Method (Manajemen), Man (Manusia), Machine
(Sarana), dan Money (Modal), yang biasa disingkat dengan 6M. Dari keenam unsur tersebut, salah satu unsur yang
dapat membuat sebuah stasiun televisi bertahan adalah manajemen sumber daya manusia (SDM) yang baik. Dengan
manajemen SDM yang baik, stasiun televisi dapat meiliki SDM yang berkualitas sehingga stasiun televisi tersebut
dapat bersaing dengan performa maksimal, baik itu dengan sesama stasiun televisi atau dengan media platform
lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
desain deskriptif-kualitatif. Dalam artikel ini, penulis berusaha untuk memaparkan dan memusatkan perhatian pada
bagaimana manajemen SDM di Radar Tasikmalaya TV dilaksanakan, dengan metode pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Berdasarkan hasil riset, manajemen SDM yang
dilaksanakan di Radar Tasikmalaya TV meliputi tahapan rekrutmen pegawai, penilaian produktivitas pegawai,
kepemimpinan dan cara memotivasi dari atasan, serta jenjang karier.

Kata-kata Kunci: Manajemen; SDM; Televisi; Radar Tasikmalaya TV

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT


IN LOCAL TELEVISION STATION RADAR TASIKMALAYA TV
ABSTRACT

When we speak in the context of the media, a good media management is a media management that can utilize the
elements of management it possesses effectively and efficiently. The management elements consist of Material
(Product), Market (Market), Method (Management), Man (Human), Machine (Tools), and Money (Capital),
commonly abbreviated as 6M. Of the six elements, one element that can make a television station survive is good
human resource (HR) management. With a good human resource management, television stations can have qualified
human resources so that the television stations can compete with the maximum performance, be it with fellow
television stations or with other media platforms. The research method used in this research is qualitative research
method by using descriptive-qualitative design. In this article, the author tries to describe and focus on how HR
management in Radar Tasikmalaya TV is implemented, with data collection method using interview method,
observation, and document review. Based on the results of research, human resource management conducted in Radar
Tasikmalaya TV covers the stages of employee recruitment, employee productivity assessment, leadership and how to
motivate from managers, as well as career ladder.

Keywords: Management; HR; Television; Radar Tasikmalaya TV

___
Korespondensi: Rangga Saptya Mohamad Permana. Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-
Sumedang KM. 21. Email: ranggasaptyamp@gmail.com
2 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
PENDAHULUAN memanfaatkan unsur-unsur manajemen yang
dimilikinya secara efektif dan efisien. Adapun
Menurut Gerbner (dalam Ardianto, dkk.,
unsur-unsur manajemen itu terdiri dari Material
2007: 3) “Mass communication is the
(Produk), Market (Pasar), Method
technologically and institutionally based
(Manajemen), Man (Manusia), Machine
production and distribution of the most broadly
(Sarana), dan Money (Modal), yang biasa
shared continuous flow of messages in
disingkat dengan 6M. Pemanfaatan unsur-unsur
industrial societies”. (Komunikasi massa
manajemen secara maksimal dibutuhkan oleh
adalah produksi dan distribusi yang
semua lembaga/organisasi, termasuk oleh
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus
sebuah stasiun televisi, karena bila unsur-unsur
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki
manajemen ini tidak bisa dimanfaatkan secara
orang dalam masyarakat industri). Komunikasi
maksimal, maka pencapaian tujuan akan lebih
massa juga bisa didefinisikan dalam tiga ciri
sulit untuk diwujudkan.
(Wright, dalam Severin dan Tankard, 2008: 4):
Mary Parker Follet (1997) (dalam Sule &
(1) Komunikasi massa diarahkan kepada
Saefullah, 2012: 5) mendefinisikan manajemen
audiens yang relatif besar, heterogen, dan
sebagai “seni mendapatkan sesuatu/
anonim; (2) Pesan-pesan yang disebarkan
menyelesaikan sesuatu dengan memberdayakan
secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
orang-orang” (management is the art of getting
mencapai sebanyak mungkin anggota audiens
things done through people). Definisi ini
secara serempak dan sifatnya sementara; dan (3)
menunjukkan bahwa tugas manajemen tidak
Komunikator cenderung berada atau beroperasi
saja melakukan kegiatan sistematis dalam
dalam sebuah organisasi yang kompleks yang
rangka pencapaian tujuan, tetapi juga
mungkin membutuhkan biaya yang besar.
merupakan seni dalam memahami perilaku
Pada paragraf di atas, Gerbner dan Wright
orang lain sehingga dapat diarahkan kepada
mencantumkan kata lembaga dan organisasi
pencapaian tujuan. Follet sendiri menganjurkan
pada definisi komunikasi yang mereka utarakan.
pentingnya manajemen memahami peran dan
Jadi jelas, sebuah komunikasi massa harus
fungsi manusia secara utuh, dan dia meyakini
disampaikan melalui sebuah lembaga, dalam hal
perlunya sebuah organisasi untuk lebih
ini sebuah media massa. Media massa sendiri
demokratis dalam memandang pekerja,
terbagi menjadi media elektronik, media cetak,
termasuk juga para manajernya.
dan media yang mulai dari awal abad milenium
Dengan kata lain, bila penulis mengacu
mengisi keseharian umat manusia di dunia,
pada definisi ini, cara seni memandang
yaitu media online atau internet.
manajemen media adalah ketika individu-
Karena kita sedang berbicara dalam
individu dalam sebuah institusi media massa
konteks media, maka sebuah manajemen media
melaksanakan pekerjaannya melalui
yang baik adalah manajemen media yang dapat
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 3
hubungannya dengan individu lain di dalam dalamnya mengandung unsur manusia; karena
institusi media massa yang bersangkutan. institusi media massa merupakan sebuah
Individu-individu tersebut bisa tumbuh dan kerangka kerja dari suatu proses manajemen
berkembang melalui hubungannya dengan yang menunjukkan adanya pembagian tugas
individu lain di dalam institusi media massa (job description) dan memenuhi persyaratan
tersebut. (spesifikasi teknis) tertentu yang jelas bagi
Menurut Hasibuan (1991) (dalam setiap personel dalam melakukan pekerjaannya
Suprapto, 2009: 124) manajemen adalah ilmu masing-masing dalam sebuah instansi media
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber massa.
daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya Salah satu jenis media massa elektronik
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan adalah televisi. Televisi memiliki beberapa
tertentu. Dalam definisi ini, jelas behwa seni keunggulan dibandingkan dengan media massa
terdapat di dalam manajemen. Mengapa? jenis lain, salah satu diantaranya adalah sifatnya
Karena sebagai seni, manajemen adalah yang audiovisual. Dengan sifat audiovisualnya
“bagaimana” cara memimpin sekelompok ini, televisi dapat memberikan pengaruh yang
orang atau tim kerja di dalam sebuah organisasi. sangat kuat dalam memengaruhi sikap, perilaku,
Menurut definisi dari Hasibuan di atas, dan tindakan khalayaknya, terutama bagi
ada kata “mengatur”. Yang mengatur, khalayak yang pasif. Oleh karena itulah, televisi
memimpin dan mengelola individu-individu terus mengalami perkembangan dari zaman ke
dalam sebuah organisasi adalah seorang zaman, mulai dari televisi hitam-putih sampai
manajer. Dalam aspek-aspek seperti kini ada jenis televisi dengan gambar digital
perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan bahkan juga tersambung dengan internet.
segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, Televisi yang kita tonton mengandung
bagaimanapun juga seorang manajer harus program-program yang beragam, mulai dari
mampu menggunakan pendekatan artistik. Di program news, film, kuis, talk show, hingga
sinilah unsur seni dalam mengelola sebuah program-program olahraga. Program-program
institusi media massa berperan; karena manusia tersebut tentu dikelola oleh sebuah lembaga,
adalah makhluk kreatif, berperasaan, dan yang dalam hal ini sebuah stasiun televisi. Sebuah
terpenting, adalah makhluk sosial yang selalu stasiun televisi tentunya harus memiliki tujuan
membutuhkan interaksi dengan manusia lain. yang jelas dalam lembaganya. Menurut Peter
Dalam konteks manajemen media, Pringle (dalam Suprapto, 2009: 146) pada
organisasi tersebut adalah institusi media umumnya tujuan media penyiaran dapat dibagi
massa; bisa itu institusi media cetak, media ke dalam tiga hal, yaitu tujuan ekonomi, tujuan
elektronik, atau bahkan media baru seperti pelayanan, dan tujuan personal. Ketiga tujuan
internet. Seluruh institusi media massa tersebut ini dapat dicapai melalui sebuah manajemen
membutuhkan sebuah manajemen karena di yang baik.
4 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
Peran sebagai seorang pemimpin, Seperti yang telah disebutkan di atas,
pengatur, dan pengelola sebuah organisasi dalam sebuah manajemen media, terdapat unsur
dipegang oleh seorang manajer. Seorang 6M, yaitu Material (Produk), Market (Pasar),
manajer harus memiliki keterampilan dasar Method (Manajemen), Man (Manusia),
manajerial dalam mengelola sebuah organisasi. Machine (Sarana), dan Money (Modal). Unsur
Robert L. Katz (dalam Suprapto, 2009: 135) seni dalam sebuah manajemen pada umumnya
menggolongkan keterampilan dasar manajer dan manajemen media khususnya, terkandung
tersebut menjadi tiga kategori, yaitu teknis pada unsur Man (Manusia). Jadi, lingkup
(technical), kemanusiaan (human), dan manajemen media dalam riset ini ada pada
konseptual (conceptual). Karena seni lingkup internal manajemen. Berdasarkan
memandang manajemen media melalui unsur paparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti
manusia yang terkandung di dalamnya, maka dan mengetahui bagaimana manajemen
seni berkaitan erat dengan cara seorang manajer diterapkan dalam pengelolaan manusia dalam
memimpin dan mengatur individu-individu lain manajemen RT TV melalui hubungan-
dalam mengelola sebuah institusi media massa, hubungan antar manusia dalam perusahaan,
juga cara dia berhubungan dengan para yang dapat terwujud dari sistem rekrutmen
pekerjanya. Seorang manajer harus mampu pegawai, penilaian produktivitas pegawai,
bekerja sama dengan orang lain, dan kepemimpinan dan pemberian motivasi dari
kemampuan tersebut disebut dengan human General Manager (GM) RT TV kepada para
skill. pekerjanya, serta jenjang karir pegawai.
Seluruh stasiun televisi pastinya
menggunakan pendekatan seni ini dalam Televisi
mengelola segala sesuatu yang mengandung Dari semua media komunikasi yang ada,
unsur manusia, baik itu stasiun televisi dengan televisilah yang paling berpengaruh pada
skala internasional, regional, nasional, bahkan kehidupan manusia. Televisi mengalami
lokal. Salah satu televisi swasta lokal yang kini perkembangan secara dramatis, terutama
eksis mengudara di Jawa Barat, tepatnya di melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi
Tasikmalaya, adalah Radar Tasikmalaya TV program televisi kabel menjangkau seluruh
(RT TV), yang gelombang siarannya bisa pelosok negeri dengan bantuan satelit dan
diterima di beberapa wilayah, antara lain diterima langsung pada layar televisi di rumah
Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dengan menggunakan wire atau microwave
Pangandaran, hingga ke Cilacap. Sebagai salah (wireless cables) yang membuka tambahan
satu institusi media massa, RT TV juga tentunya saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah
memiliki unsur manusia yang harus dikelola di marak lagi setelah dikembangkannya Direct
dalamnya.
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 5
Broadcast Satellite (DBS) (Ardianto, dkk., dikenal dengan istilah parabola. Metode ini
2007: 134). merupakan terobosan dalam sistem televisi
Kini sedikitnya terdapat lima metode kabel, yang dimulai di Amerika Serikat sejak
penyampaian program televisi yang telah tahun 1994.
dikembangkan (dalam Ardianto, dkk., 2007: Ardianto, dkk., (2007: 137) mengatakan
135), yaitu : (1) Over-the-air reception of bahwa setidaknya ada tiga karakteristik televisi
network and local station program. Kualitas yang membedakannya dengan media massa
gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan lain, yaitu: (1) Audiovisual: televisi memiliki
High Density Television (HDTV); (2) Cable. kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat
Program disampaikan melalui satelit ke sistem dilihat; (2) Berpikir dalam gambar (think in
kabel lokal, kemudian didistribusikan ke rumah- picture): ada dua tahap yang dilakukan dalam
rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan proses berpikir dalam gambar, yaitu visualisasi
tambahan kabel, sistem cable standard (visualization) dan penggambaran
dibakukan tahun 1990-an; (3) Digital Cable. Ini (picturization). Visualisasi adalah
bagian dari information super highway. Dahulu menerjemahkan kata-kata yang mengandung
sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan gagasan yang menjadi gambar secara
dalam jumlah besar memakai kabel kuno. individual, sedangkan penggambaran adalah
Sekarang diganti dengan kabel serat optik yang kegiatan merangkai gambar-gambar individual
ditanam di bawah tanah tetapi memiliki sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya
kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik ini mengandung makna tertentu; dan (3)
dapat memuat lebih dari 500 saluran. Sistem ini Pengoperasian lebih kompleks: banyak sekali
memungkinkan terjadinya komunikasi televisi unsur yang terlibat dalam sebuah proses
dua arah. Instalasi kabel serat optik ini termasuk produksi siaran televisi, baik itu jumlah pekerja
program nasional yang memerlukan biaya maupun peralatan yang digunakan. Hal itulah
sangat besar; (4) Wireless Cable. Sejumlah yang membuat televisi memiliki sistem
sistem kabel menyampaikan program bagi pengoperasian yang lebih kompleks daripada
pelanggan yang menggunakan transmisi media massa lainnya.
microwave (gelombang pendek) meskipun Pada dasarnya proses produksi suatu acara
kabel ini di bawah tanah. Metode ini televisi ada tiga tahapan (pre production-
mengurangi biaya serat optik, tetapi production-post production) sesuai dengan
memerlukan peralatan khusus dalam perkembangannya saat ini ada yang
penerimaan program; dan (5) Direct Broadcast berpendapat bahwa proses produksi ada empat
Satellite (DBS). Program-program tahapan (pre production/tahap perencanaan--
ditransmisikan oleh satelit langsung dengan rehearsal/set up persiapan secara
menggnakan piringan yang berdiameter 18 inci teknis/tahapan persiapan akhir--post
ditempatkan di atap rumah atau di Indonesia production/tahapan penyelesaian). Tahapan-
6 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
tahapan sebuah proses produksi siaran televisi Program-program RT TV yang termasuk
meliputi: (1) Pra produksi: perencanaan/tahap ke dalam hard news adalah Radar Siang (12.00
persiapan awal; (2) Rehearsal/set up: setting WIB), Radar Sore (18.30 WIB), dan Radar
peralatan, dekorasi/property, latihan camera Malam (21.30 WIB). Pada akhir pekan,
work, pemain, general rehearsal; (3) Produksi: disiarkan program Radar Sepekan, yang
pelaksanaan shooting di lapangan; dan (4) Pasca ditayangkan setiap hari Minggu, pukul 18.30
produksi: penyelesaian produksi WIB. Ada pula program Reportase Kriminal,
(editing/manipulating/mixing, yang ditayangkan setiap hari Senin, pukul 19.00
dubbing/illustration, titling, previewing, revisi). WIB. Sedangkan program-program RT TV
yang termasuk ke dalam soft news adalah Pos
Stasiun Televisi Lokal Ronda, Cahaya Hati, Ceria (Cerdas, Riang,
Stasiun penyiaran televisi lokal Gembira), Susur Wisata, Konsul Kesehatan,
merupakan stasiun penyiaran televisi dengan Wanita-wanita dan Pintu Hati. RT TV juga
wilayah siaran terkecil yang mencakup satu menyiarkan program-program hiburan yang
wilayah kota atau kabupaten. Undang-undang mayoritas merupakan program hiburan yang
Penyiaran No. 32 Tahun 2002, pasal 31 ayat 5 berbau musik. Program-program hiburan
menyatakan, bahwa stasiun penyiaran lokal tersebut antara lain Karaoke Dangdut, Indie-
dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Session, Top Request, Top Request Weekend,
negara Republik Indonesia dengan wilayah Tembang Pasundan (Tepas), dan Kompilasi.
jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. Pegawai inti RT TV berjumlah 30 orang,
Ini berarti syarat atau kriteria suatu stasiun sudah termasuk General Manager (GM). Jadi,
televisi dikategorikan sebagai penyiaran televisi berdasarkan kuantitas, RT TV termasuk ke
lokal adalah lokasi sudah ditentukan dan dalam organisasi penyiaran kecil. Jabatan-
jangkauan siarannya terbatas. jabatan inti yang ada di dalam struktur
organisasi RT TV antara lain GM, Manajer
Radar Tasikmalaya TV (RT TV) Program, Manajer Iklan, Manajer Studio, dan
RT TV adalah sebuah stasiun televisi bagian Administrasi. Strategi jangka pendek
swasta lokal yang beroperasi di Kota yang coba dirancang oleh manajemen RT TV
Tasikmalaya. Televisi lokal ini mengudara pada adalah lebih berorientasi pada audiens dan lebih
gelombang 56 UHF. Gelombang siaran RT TV meningkatkan kualitas program yang
mencakup wilayah Tasikmalaya, Ciamis, ditayangkan. Untuk strategi jangka panjang,
Banjar, Garut, Pangandaran, hingga sebagian manajemen RT TV masih berupaya untuk
besar Cilacap. Komposisi siaran RT TV adalah bersaing dengan media multi-platform di era
25% informasi, 20% berita, 30% hiburan, 10% digital ini.
pendidikan, 5% agama, dan 10% iklan.
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 7
Manajemen mulai perencanaan, pengorganisasian,
Manajemen mencakup kegiatan untuk pengerahan dan pengimplementasian, hingga
mencapai tujuan, dilakukan oleh individu- pengendalian dan pengawasan; dan (3) Adanya
individu yang menyumbangkan upayanya yang seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah Morissan (2011: 135) menyebutkan
ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut meliputi bahwa ada tiga alasan utama mengapa
pengetahuan tentang apa yang harus mereka manajemen diperlukan, yaitu: (1) Untuk
lakukan, menetapkan cara bagaimana mencapai tujuan: Manajemen dibutuhkan untuk
melakukannya, memahami bagaimana mereka mencapai tujuan organisasi; (2) Untuk menjaga
harus melakukannya dan mengukur efektivitas keseimbangan: Manajemen dibutuhkan untuk
dari usaha-usaha mereka (Terry, 2012: 9). menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
Sedangkan Nickels, McHugh and sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang
McHugh (1997, dalam Sule & Saefullah, 2012: saling bertentangan dari pihak-pihak yang
6) mengatakan bahwa manajemen adalah berkepentingan dalam organisasi; dan (3) Untuk
sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja
mewujudkan tujuan organisasi melalui organisasi dapat diukur dengan banyak cara
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, yang berbeda; salah satu cara yang umum yang
pengorganisasian, pengarahan, dan banyak digunakan adalah dengan menggunakan
pengendalian orang-orang serta sumber daya patokan efisiensi dan efektivitas.
organisasi lainnya (the process used to
accomplish organizational goals through Manajer
planning, organizing, directing, and controlling Manajer adalah orang yang melakukan
people and other organizational resources). kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi,
Berdasarkan pengertian ini, maka dapat manajer adalah individu yang
disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya bertanggungjawab secara langsung untuk
merupakan seni atau proses dalam memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi
menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan dijalankan bersama para anggota dari organisasi
pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan (Sule & Saefullah, 2012: 18). Mengadopsi peran
sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang manajer dari Schermerchon yang mengutip
terlibat: (1) Adanya penggunaan sumber daya pendapat Mintzberg (dalam Suprapto, 2009:
organisasi, baik sumber daya manusia, maupun 134) bahwa manajer, terutama manajer
faktor-faktor produksi lainnya. Atau komunikasi, memiliki tiga peran utama, yaitu:
sebagaimana menurut Griffin, sumber daya (1) Peran interpersonal (interpersonal roles):
tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber Menyangkut interaksi dengan pihak dalam
daya alam, sumber daya keuangan, serta maupun luar organisasi; (2) Peran informasional
informasi; (2) Adanya proses yang bertahap dari (informational roles): Menyangkut pemberian,
8 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
penerimaan, dan penganalisisan informasi; dan meliputi beberapa tingkatan dalam suatu
(3) Peran pengambilan keputusan (decisional organisasi. Para manajer menengah membawahi
roles): Menyangkut pemanfaatan informasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
utnuk membuat keputusan dalam memecahkan manajer lainnya dan kadang-kadang juga
permasalahan atau melihat kesempatan yang karyawan operasional. Sebutan lain bagi
ada. manajer menengah adalah manajer departemen,
Robert L. Katz (dalam Suprapto, 2009: kepala pengawas (superintendents) dan
135) menggolongkan keterampilan dasar sebagainya; dan (3) Manajer puncak (top
manajer menjadi tiga kategori, yaitu: (1) manager) yaitu manajer yang
Keterampilan Teknis (Technical Skill): mengoordinasikan kegiatan perusahaan serta
Kemampuan untuk menggunakan keahlian memberikan arahan dan petunjuk umum untuk
khusus dalam melakukan tugas tertentu; (2) mencapai tujuan perusahaan. Klasifikasi
Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill): manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok
Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang kecil eksekutif. Manajemen puncak
lain. Ada tiga falsafah dalam human skill ini, bertanggung jawab atas keseluruhan
yaitu mutual interest (kepentingan bersama), manajemen organisasi. Sebutan khas bagi
human dignity (harga diri), dan perbedaan- manajer puncak adalah direktur atau presiden
perbedaan individu; dan (3) Keterampilan direktur.
Konseptual (Conceptual Skill): Berhubungan
dengan konsep dalam proses manajerial. General Manager (GM; Manajer Umum)
Menurut Morissan (2011: 137) pada Pimpinan tertinggi suatu stasiun
media penyiaran—dan juga perusahaan lainnya penyiaran biasanya disebut General Manager
pada umumnya—posisi manajer biasanya (GM; manajer umum), pada stasiun besar
terdiri dari tiga tingkatan (level), yaitu: (1) berskala nasional, pimpinan tertinggi ini disebut
Manajer tingkat bawah (lower level manager), juga direktur utama. Seorang GM bertanggung
yaitu manajer pada tingkat ini bertugas jawab untuk seluruh bagian stasiun penyiaran,
mengawasi secara dekat pekerjaan rutin namun ia mempunyai dua tanggung jawab
karyawan yang berada di bawah naungannya. utama, yaitu: (1) menetapkan sasaran (target)
Manajer tingkat bawah bertanggung jawab pemasaran; dan (2) mengendalikan pengeluaran
kepada manajer tingkat menengah; (2) Manajer (Morissan, 2011: 153).
tingkat menengah (middle manager), yaitu Pada media penyiaran, GM bertanggung
manajer yang bertanggung jawab untuk jawab kepada pemilik dan pemegang saham
melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dalam melaksanakan koordinasi sumber daya
dari proses untuk mencapai tujuan utama yang ada (manusia dan barang) sedemikian rupa
perusahaan. Manajemen menengah dapat sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 9
dapat tercapai. GM pada dasarnya bertanggung (dalam Morissan, 2011: 165), kepemimpinan
jawab dalam setiap aspek operasional suatu manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu
stasiun penyiaran. Dalam melaksanakan proses pengarahan dan pemberian pengaruh
tanggung jawab manajemennya, GM pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
melaksanakan empat fungsi dasar, yaitu anggota yang saling berhubungan tugasnya.
perencanaan (planning), pengorganisasian Pemberian pengaruh maksudnya adalah
(organizing), pengarahan dan memberikan pemimpin dapat memengaruhi bagaimana
pengaruh (directing/influencing) serta bawahan melaksanakan perintahnya.
pengawasan (controlling) (Morissan, 2011: Tujuan kepemimpinan, di sisi lain, adalah
138). membantu orang untuk menegakkan kembali,
mempertahankan dan meningkatkan motivasi
Kepemimpinan mereka. Jadi, pemimpin adalah orang yang
Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995, membantu orang lain untuk memperoleh hasil-
dalam Sule & Saefullah, 2012: 255) hasil yang diinginkan. Pemimpin bertindak
mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses dengan cara-cara memperlancar produktivitas,
dalam mengarahkan dan memengaruhi para moral tinggi, respons yang energik, kecakapan
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus kerja yang berkualitas, komitmen, efisiensi,
dilakukan (the process of directing and sedikit kelemahan, kepuasan, kehadiran, dan
influencing the task-related activities of group kesinambungan dalam organisasi (Pace &
member). Lebih jauh lagi, Griffin (dalam Sule Faules, 2006: 276).
& Saefullah, 2012: 255) membagi pengertian Terry (2012: 155) menyusun beberapa
kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu jenis kepemimpinan, antara lain kepemimpinan
sebagai proses dan sebagai atribut. Sebagai menurut situasinya, kepemimpinan menurut
proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa perilaku-pribadi, kepemimpinan yang tugas-
yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu sentris atau pekerja-sentris, kepemimpinan
proses di mana para pemimpin menggunakan pribadi, kepemimpinan demokratis,
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan kepemimpinan otoriter, kepemimpinan
organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau paternalistis, dan kepemimpinan “alami”. Terry
yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk juga menambahkan bahwa terdapat lima
mencaai tujuan tersebut, serta membantu keterampilan yang penting untuk
menciptakan budaya produktif dalam dikembangkan oleh seorang pemimpin, yaitu
organisasi. Adapun dari sisi atribut, objektivitas terhadap hubungan dan perilaku
kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik manusia, mampu berkomunikasi, wibawa,
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. kesadaran diri, dan mengajar.
Stoner juga menambahkan definisi
kepemimpinan manajerial. Menurut Stoner Motivasi
10 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
Menurut Franch dan Raven, sebagaimana baik apabila mereka mempunyai perasaan
dikutip Stoner, Freeman, dan Gilbert (dalam bahwa mereka berpartisipasi dalam hasil-hasil
Sule & Saefullah, 2012: 235), motivasi adalah perusahaan. Oleh karena itu, untuk
sesuatu yang mendorong seseorang untuk menumbuhkan motivasi, manajer perlu bersikap
menunjukkan perilaku tertentu (motivation is ramah dan penuh pertimbangan, menghindari
the set of forces that cause people to behave in konflik-konflik kepegawaian, menciptakan
certain ways). Stoner, Freeman, dan Gilbert kondisi kerja yang nyaman dan apabila
(dalam Sule & Saefullah, 2012: 237) juga perusahaan makmur, maka pegawainya pun
mengemukakan bahwa paling tidak terdapat harus makmur; (2) Pendekatan Produktivitas:
tiga pendekatan yang telah dikenal dalam dunia Pendekatan ini menekankan pada imbalan yang
manajemen, yaitu pendekatan tradisional atau didasarkan pada produktivitas kerja. Pemberian
dikenal sebagai traditional model of motivation tugas menjadi spesifik dan tingkat upah atau
theory, pendekatan relasi manusia atau human gaji ditetapkan sesuai prestasinya.
relation model, dan pendekatan sumber daya Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
manusia atau human resources model. diikuti dengan seksama; tugas-tugas diuraikan
Menurut Terry (2012: 130), motivasi dengan jelas, pelaksanaan tugas dihitung
dapat diartikan sebagai mengusahakan supaya dengan tepat dan pelaksanaan tugas yang baik
seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan diberi imbalan yang memadai. Dasar pemikiran
dengan semangat karena ia ingin pendekatan ini adalah bahwa orang yang
mengerjakannya. Tugas seorang manajer adalah melaksanakan suatu pekerjaan dan diberi
menciptakan kondisi-kondisi kerja yang akan imbalan berusaha untuk mengulang kembali
membangkitkan dan mempertahankan pekerjaan tersebut. Sebaliknya, apabila pegawai
keinginan untuk bersemangat itu. Untuk itu, dikenakan hukuman sebagai akibat dari
seorang manajer perlu mengenal orang dan tindakannya, ia tidak akan berusaha untuk
memiliki keterampilan untuk mengetahui mengulanginya lagi; dan (3) Pendekatan
perilaku mereka. Manusia memiliki motivasi Pemuasan-Kebutuhan: Pendekatan ini
yang berbeda; tergantung dari banyak faktor menekankan pada suatu usaha untuk
seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan memberikan perhatian terhadap kebutuhan
usia. manusiawi dan memberi kepuasan melalui
Terry (2012: 130) juga mengatakan kondisi-kondisi kerja. Perhatian tersebut tidak
bahwa ada tiga pendekatan penting yang ditujukan pada kepuasan manusiawi, tetapi pada
menyangkut motivasi, yaitu: (1) Pendekatan kepuasan yang diperjuangkan oleh mereka.
“Partnership”: Pendekatan ini mengasumsikan Manusia selalu memiliki kebutuhan; apabila
bahwa pegawai tidak menyukai pekerjaan, satu kebutuhan sudah terpenuhi, timbul yang
namun mereka akan melaksanakannya dengan lain lagi sebagai penggantinya. Akibatnya,
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 11
manusia terus mencari jalan untuk memenuhi unit tertentu dari berbagai fenomena (Bungin,
kebutuhannya. Pada pendekatan ini, maka cara 2011: 68). Jadi, dalam riset ini, penulis berusaha
dan suasana kerja ditetapkan mengikuti untuk memaparkan dan memusatkan perhatian
keterampilan kerja pegawai supaya ada pada bagaimana manajemen SDM di Radar
perimbangan antar kepuasan dan kebutuhan, Tasikmalaya TV dilaksanakan dengan metode
serta hubungan antar anggota kelompok dan pengumpulan data menggunakan metode
pekerjaannya. Tujuannya ialah membangkitkan wawancara, observasi dan telaah dokumen.
suatu kemauan untuk mengerjakan tugas, Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2010:
sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan 231), mendefinisikan wawancara sebagai
memberi kepuasan kepada yang bersangkutan berikut: a meeting of two persons to exchange
dan perusahaan. information and idea through question and
responses, resulting in communication and joint
METODE PENELITIAN construction of meaning about a particular
Metode penelitian yang digunakan dalam topic (Wawancara merupakan pertemuan dua
riset ini adalah metode penelitian kualitatif orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
dengan menggunakan desain deskriptif- tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah makna dalam suatu topik tertentu). Untuk
metode penelitian yang berlandaskan pada menggali informasi-informasi yang dibutuhkan,
filsafat postpositivisme, digunakan untuk penulis telah mewawancarai salah seorang
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di manajer divisi di RT TV, yaitu Djalu Dwi
mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, Martanto, atau biasa dipanggil Pak Anto.
teknik pengumpulan data dilakukan secara Wawancara dilakukan dengan teknik
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat wawancara mendalam, di mana data-data
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif penting telah penulis dapatkan dari beliau.
lebih menekankan makna daripada generalisasi Tentu saja data yang penulis dapatkan dari hasil
(Sugiyono, 2010: 9). wawancara ini sangat berguna untuk menunjang
Penelitian deskriptif hanyalah riset ini.
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian Sutrisno Hadi (1986, dalam Sugiyono,
ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, 2010: 145) mengemukakan bahwa observasi
tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
(Rakhmat, 2012: 24). Sedangkan format proses yang tersusun dari pelbagai proses
deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan biologis dan psikologis. Dua di antara yang
pada penelitian dalam bentuk studi kasus. terpenting adalah proses-proses pengamatan
Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak dan ingatan. Teknik pengumpulan data ini
memiliki ciri seperti air (menyebar di dimaksudkan untuk memperoleh data
permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu pelengkap yang dibutuhkan dalam penyusunan
12 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
karya ilmiah ini dengan cara terjun secara masing. Dengan kata lain, bila sebuah bagian
langsung ke lapangan (field research). Maksud membutuhkan pegawai baru, sang manajer akan
penulis terjun ke lapangan adalah penulis mendiskusikannya dulu dengan General
melakukan kunjungan ke kantor dan studio Manager (GM), lalu biasanya GM memberikan
Radar Tasikmalaya TV untuk mengamati wewenang pada manajer yang membutuhkan
pelaksanaan manajemen SDM dalam pegawai tersebut untuk melakukan seleksi.
lingkungan organisasi RT TV, terutama dari Yang jelas, persyaratan minimal utnuk menjadi
segi kepemimpinan general manajer (GM) dan pegawai di RT TV harus memiliki gelar S1, baik
cara dia memotivasi para pekerjanya. itu di bagian program & produksi, iklan, studio,
Dalam hal dokumen, Bogdan (dalam atau administrasi.
Sugiyono, 2010: 240) menyatakan “in most Dalam seleksinya, manajemen RT TV
tradition of qualitative research, the phrase mengadakan tes tertulis, tes praktik dan
personal documentation is used broadly to refer wawancara. Yang jelas, calon pegawai yang
to any forst person narative produced by an lamarannya diterima dan mengikuti seleksi
individual which describes his or her own harus memiliki kemampuan praktis yang dapat
actions, experience and belief”. Teknik dipakai di bidang yang diinginkannya. Pelamar
pengumpulan data dengan dokumentasi atau tidak harus berasal dari jurusan yang
telaah dokumen dilakukan oleh penulis untuk berhubungan dengan bidang penyiaran, asalkan
memperoleh data tambahan. Teknik ini dia memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh
dilakukan oleh penulis sebelum terjun ke bidang yang sedang mencari pegawai. Seperti
lapangan, ketika proses riset di lapangan, dan yang tertuang dalam kutipan wawancara dengan
setelah riset dilakukan. Penulis mengumpulkan Anto (manajer divisi RT TV) berikut ini:
data dan informasi dari berbagai sumber tertulis “Bagusnya sih sesuai bidang ya.
Misalnya, kalau bagian program atau
yang dapat membantu dalam melakukan riset
produksi sedang membutuhkan pegawai,
ini. Penulis mengumpulkan, membaca, dan ya dia juga harus punya kualifikasi di
bidang itu. Misalnya, kalau mau jadi
menelaah data yang berbentuk tulisan dan
seorang reporter atau wartawan, dia harus
gambar dari berbagai sumber tertulis mengenai punya dasar jurnalistik sekaligus punya
kemampuan mengoperasikan kamera
manajemen, manajemen media penyiaran,
video, minimal handycam lah. Kalau dia
manajemen SDM, kepemimpinan dan motivasi. ingin kerja di bagian promosi atau
program, dia harus bisa mengoperasikan
software editing video dan desain. Tapi
HASIL DAN PEMBAHASAN nggak sesuai bidang juga nggak apa-apa,
asalkan dia punya kualifikasi yang kita
Rekruitmen Pegawai Radar Tasikmalaya
butuhkan.”
TV (RT TV)
Sistem rekruitmen di RT TV
dilimpahkan pada manajer bidang masing-
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 13
Produktivitas Pekerja Radar Tasikmalaya pola kepemimpinan yang demokratis; di mana
TV (RT TV) para pekerjanya bisa menyempaikan pendapat
Produktivitas pekerja di RT TV dinilai secara terbuka untuk meraih tujuan bersama.
berdasarkan karya yang dihasilkannya. Pekerja Bila dilihat dari jenis kepemimpinan yang
di RT TV bisa dikatakan produktif apabila ia diutarakan George R. Terry, GM RT TV
berhasil memenuhi target perusahaan. termasuk ke dalam jenis kepemimpinan
Misalnya, jika seorang wartawan diwajibkan pekerja-sentris, di mana ia peka terhadap
meliput tiga berita per hari, jika ia bisa kebutuhan psikologis pekerjanya dan
melakukannya terus menerus secara stabil mengedepankan hubungan antar manusia yang
selama satu bulan, maka ia termasuk wartawan kuat. Pengambilan keputusan dilakukan melalui
yang produktif. partisipasi dan para manajer divisi dianggap
sebagai koordinator dan stimulator gagasan.
Kepemimpinan General Manager (GM) Dengan sumber daya manusia yang hanya
Radar Tasikmalaya TV (RT TV) berjumlah 30 orang (termasuk dia), GM dapat
Berdasarkan wawancara yang telah mengenal karakteristik personal para manajer
dilakukan, ternyata GM di RT TV sangat divisi juga para pekerjanya. Dengan modal
menjunjung tinggi hubungan manusiawi ketika tersebut, dia dapat memilih jenis kepemimpinan
menghadapi para pekerjanya, sehingga terjalin ini.
sebuah rasa kekeluargaan yang tinggi antara dia, Gaya kepemimpinan seseorang
para manajer divisi dan para pekerja. Bisa berdasarkan pada beberapa asumsi mengenai
dibilang, dalam memimpin para pekerjanya, manusia dan apa yang memotivasi mereka.
GM RT TV menggunakan pendekatan McGregor (1967, dalam Pace & Faules, 2006:
hubungan kerja kemanusiaan. 277) menentukan dua perangkat asumsi atau
Pendekatan hubungan kerja kemanusiaan pendapat bipolar yang cenderung dipakai oleh
berpangkal tolak dari pendirian bahwa di dalam para pemimpin mengenai orang lain. Kedua
organisasi yang di dalamnya beranggotakan jenis asumsi ini disebut Teori X dan Teori Y.
lebih dari seorang, pasti melibatkan antar Seorang pemimpin yang berpegang pada Teori
hubungan di antara mereka (Sutarto, 1987: 258). X akan menganggap orang sebagai suatu alat
Pendekatan ini sesuai dengan yang dilakukan produksi, dimotivasikan oleh ketakutan akan
GM RT TV, di mana ia mengutamakan peranan hukuman atau oleh kebutuhannya akan uang
penting kebutuhan pekerjanya, motivasi, dan dan rasa aman. Pimpinan yang memandang
hubungan informal yang hangat. Sang GM pegawai dengan cara seperti ini, cenderung
sadar bahwa para individu di dalam manajemen mengawasi mereka dengan ketat, membuat dan
RT TV bisa bekerja dengan baik apabila ia menjalankan aturan dengan keras, dan
membangun sebuah hubungan yang baik di menggunakan ancaman hukuman sebagai alat
antara mereka. GM di RT TV juga menekankan untuk memotivasi mereka. Sedangkan
14 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
pemimpin yang mendasari gagasan atau alasan timbulnya perbedaan dan mencari
tindakannya dengan Teori Y beranggapan penyebab utamanya. Dalam perilaku
bahwa pegawai itu ambisius, penuh motivasi, kepemimpinannya, GM mampu menunjukkan
dan dapat mengendalikan diri mereka sendiri. kebutuhan akan saling memercayai dan saling
Pimpinan percaya bahwa pegawai bisa menghargai di anatara dia, para manajer divisi,
menikmati tugas-tugas yang mereka emban dan para pekerja, juga menghargai pekerjaan
tanpa ada pengaruh/rangsangan eksternal. sebagai sebuah upaya pencapaian tujuan
Pimpinan juga percaya bahwa pegawainya bisa perusahaan RT TV. Menurut pandangan
memecahkan persoalan dan mengambil penulis, perilaku-perilaku yang ditunjukkan
keputusan secara mandiri. oleh GM RT TV ini sangat sesuai dengan gaya
Bila merujuk pada asumsi Teori X dan kepemimpinan team style dalam Managerial
Teori Y ini, penulis dapat melihat bahwa GM Grid Theory dari Blake & Mouton.
RT TV termasuk ke dalam pimpinan yang Dalam mengarahakan (directing) para
menganut asumsi dari Teori Y, di mana ia pekerjanya, GM RT TV melakukannya secara
menganggap para pekerjanya adalah para lisan dan tulisan, tergantung pada waktu dan
individu aktif yang bisa menikmati pekerjaanya, tingkat kepentingan pesan yang ingin
bersedia memberikan kontribusi pada disampaikan. Bahkan, bila waktu yang tersedia
perusahaan, bersedia menerima tanggung cukup banyak, seringkali GM RT TV
jawab, dapat membuat keputusan bagi diri melakukan Focus Group Discussion (FGD)
sendiri, dan mampu menanggulangi masalah- dengan para manajer divisi tentang rencana,
masalah yang terjadi. tujuan, dan tugas-tugas yang harus dilakukan
Hasil wawancara juga menunjukkan baik oleh para manajer divisi maupun para
bahwa para manajer divisi menilai GM adalah pekerja. Hal ini dilakukan agar ada feedback
orang yang sangat demokratis. Dalam meeting yang terbuka dari seluruh peserta FGD,
internal yang biasa dilakukan jajaran manajerial sekaligus juga sebagai bentuk evaluasi rencana
setiap bulan, GM amat menghargai keputusan kerja sebelumnya. Instruksi secara tertulis
yang logis dan kreatif sebagai hasil pengertian dipilih oleh GM RT TV bila pesan yang ingin
dan kesepakatan para manajer divisi. GM selalu disampaikan sudah jelas dan sederhana,
mendengarkan dan mencari gagasan, pendapat sehingga tidak akan menimbulkan multi
dan sikap yang berbeda dari yang dianutnya. persepsi dari para manajer divisi dan para
GM memiliki keyakinan kuat mengenai apa-apa pekerja. Misalnya saja informasi tentang
yang harus dilakukan, tetapi memberi respon pengumuman rapat dan undangan makan
pada gagasan para manajer divisi yang logis malam atau buka bersama ketika bulan
dengan mengubah pendapatnya. Bila terjadi Ramadhan.
konflik, GM selalu mencoba memeriksa alasan-
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 15
Dalam manajemen RT TV, wewenang itu boleh saja dilakukan, asalkan ada alasan
GM ternyata dapat dilimpahkan pada para yang logis dan jelas, disertai laporan yang
manajer divisi dan bahkan para pekerja; memadai dan tanggung jawab yang besar dari
tergantung pada situasi yang sedang dihadapi. pekerja.
Meskipun ada pelimpahan wewenang, GM RT Berdasarkan pendelegasian wewenang
TV melimpahkan wewenangnya untuk tersebut, bisa dikatakan bahwa manajemen RT
mengelola tugas-tugas di dalam batas-batas TV menganut desentralisasi wewenang, yang
yang telah ditentukan, namun wewenang akhir merujuk pada konsep pengorganisasian yang
tetap berada pada GM yang memegang memandang bahwa apa yang terjadi di lapangan
wewenang untuk mengelola seluruh kegiatan atau dalam kenyataan seringkali tidak sesuai
dan memikul tanggung jawab terakhir. dengan apa yang dipahami oleh hierarki
Dalam manajemen RT TV, salah satu tertinggi dari sebuah organisasi, oleh karena itu
pendelegasian wewenang GM terhadap para perlu ada pembagian porsi dalam hal
manajer divisi terwujud dalam bentuk pengambilan keputusan dan kebijakan yang
rekruitmen pekerja. Menurut hasil wawancara, menyangkut dengan cara bagaimana organisasi
ternyata sistem rekruitmen pekerja di RT TV akan dijalankan (Sule & Saefullah, 2012: 183).
dilimpahkan pada manajer divisi. Dengan kata Menurut peneliti, desentralisasi wewenang
lain, bila sebuah divisi membutuhkan pekerja sangat cocok digunakan dalam manajemen RT
baru, sang manajer divisi akan TV yang cair, karena menurut Terry (2012:
mendiskusikannya dulu dengan GM, lalu 105), desentralisasi wewenang bisa mendorong
biasanya GM memberikan wewenang pada efektivitas hubungan antar manusia, terdapat
manajer divisi yang membutuhkan pekerja kesempatan yang lebih besar untuk
tersebut untuk melakukan seleksi. Yang jelas, mengembangkan dan mengelola organisasi,
persyaratan minimal untuk menjadi pekerja di dapat meningkatkan kerja sama dan membina
RT TV harus memiliki gelar S1, baik itu di bagian-bagian dari organisasi, serta bisa
divisi program dan produksi, iklan, studio, atau menyebarkan resiko-resiko kerugian personal
administrasi. Pendelegasian wewenang ini dan fasilitas-fasilitas.
dilakukan karena di dalam manajemen RT TV
tidak terdapat divisi HRD atau personalia yang Cara General Manager (GM) Radar
biasanya bertugas untuk menyaring para calon Tasikmalaya TV (RT TV) Memotivasi Para
pekerja. Sedangkan pendelegasian wewenang Pekerja
GM terhadap pekerja terwujud dalam bentuk Keberhasilan stasiun penyiaran dalam
pengambilan keputusan di lapangan. Bila mencapai tujuannya terkait sangat erat dengan
keadaan di lapangan memaksa seorang pekerja tingkatan atau derajat kepuasan karyawan
untuk mengambil keputusan tanpa terlebih dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin
dahulu melapor kepada manajer divisi atau GM, tinggi tingkat kepuasan karyawan, maka
16 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
kemungkinan semakin besar karyawan memberi kepuasan kepada yang bersangkutan
memberikan kontribusi terbaiknya untuk dan perusahaan (Terry, 2012: 131-132).
mencapai tujuan stasiun penyiaran Selain motivasi dalam lingkup internal
bersangkutan (Morissan, 2011: 162-163). Hal yang dilakukan baik itu oleh GM maupun para
ini tampaknya diperhatikan oleh GM RT TV. manajer divisi kepada para pekerja di divisinya,
GM RT TV menganggap para pekerjanya motivasi yang datang dari pihak eksternal pun
adalah individu-individu yang aktif, kreatif, dilakukan oleh manajemen RT TV. Jika para
inovatif, dan bisa mengaktualisasikan dirinya. pekerja dinilai sudah dalam titik jenuh tertinggi
Oleh karena itu, motivasi yang seringkali dalam bekerja, dan juga sedang terlihat lelah
diberikan oleh GM RT TV kepada para secara fisik dan mental, biasanya manajemen
pekerjanya tidak selalu berbentuk materi/uang. RT TV mengadakan sebuah pelatihan motivasi
Penghargaan personal yang ditunjang yang berbentuk hypnotherapy di mana pelatihan
dalam situasi komunikasi yang cair dan penuh tersebut dilakukan oleh sebuah lembaga
kedekatan ternyata dapat menambah motivasi hypnotherapy. Biasanya pelatihan tersebut
para pekerja. Para manajer divisi juga terus dilakukan selama sehari penuh. Tidak hanya
berupaya mewujudkan sebuah suasana para pekerja yang mengikuti pelatihan tersebut,
pekerjaan yang kondusif serta mendukung termasuk juga GM dan para manajer divisi.
adanya partisipasi dari para pekerja di divisiya
dalam hal bekerja, berinisiatif, dan melakukan Jenjang Karier
pekerjaan secara mandiri. GM RT TV juga Menurut hasil wawancara, jenjang karier
memberikan motivasi kepada para pekerjanya di RT TV cukup terbuka dan siapapun bisa
dengan cara memberi kesempatan utnuk meningkatkan kariernya di sini. Kenaikan
membuat keputusan atas pekerjaan serta pangkat atau posisi di RT TV sesuai dengan
memberikan mereka tanggung jawab. kebutuhan di setiap bagian. Bila pekerja yang
Dalam memberikan motivasi, GM RT TV memulai karier dari “bawah” bisa menunjukkan
menggunakan pendekatan pemuasan performa yang maksimal dalam bekerja,
kebutuhan. Pada pendekatan ini, maka cara dan dibarengi dengan bakat dan determinasi, bukan
suasana kerja ditetapkan mengikuti tidak mungkin jajaran manajerial bisa
keterampilan kerja pegawai supaya ada mempromosikan pekerja tersebut.
perimbangan antar kepuasan dan kebutuhan,
serta hubungan antar anggota kelompok dan SIMPULAN
pekerjaannya. Tujuannya ialah membangkitkan Sistem rekruitmen di RT TV dilimpahkan
suatu kemauan untuk mengerjakan tugas, pada manajer bidang masing-masing. Dengan
sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan kata lain, bila sebuah bagian membutuhkan
pegawai baru, sang manajer akan
ProTVF, Volume 2, Nomor 1, Maret 2018, Hal. 1-18 17
mendiskusikannya dulu dengan GM, lalu pemuasan kebutuhan dipilih oleh GM RT TV
biasanya GM memberikan wewenang pada untuk memotivasi para pekerjanya. Sebagai
manajer yang membutuhkan pegawai tersebut tambahan, manajemen RT TV juga kerap
untuk melakukan seleksi. Produktivitas pekerja mengadakan sebuah pelatihan motivasi yang
di RT TV dinilai berdasarkan karya yang berbentuk hypnotherapy di mana pelatihan
dihasilkannya. Pekerja di RT TV bisa dikatakan tersebut dilakukan oleh sebuah lembaga
produktif apabila ia berhasil memenuhi target hypnotherapy jika para pekerja sudah mencapai
perusahaan. Untuk jenjang karir, jenjang karier titik jenuh tertinggi.
di RT TV cukup terbuka dan siapapun bisa
meningkatkan kariernya di sini. Kenaikan DAFTAR PUSTAKA
pangkat atau posisi di RT TV sesuai dengan Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi
kebutuhan di setiap bagian. Massa: Suatu Pengantar. Bandung:
GM RT TV menggunakan pendekatan Simbiosa Rekatama Media.
hubungan kemanusiaan dalam Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif:
kepemimpinannya. Pendekatan ini sesuai Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
dengan yang dilakukan GM RT TV, di mana ia Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Edisi
mengutamakan peranan penting kebutuhan Kedua). Jakarta: Kencana.
pekerjanya, motivasi, dan hubungan informal Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran:
yang hangat. Sang GM sadar bahwa para Strategi Mengelola Radio & Televisi.
individu di dalam manajemen RT TV bisa Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
bekerja dengan baik apabila ia membangun Pace, R. Wayne & Don F. Faules. 2006.
sebuah hubungan yang baik di antara mereka. Komunikasi Organisasi: Strategi
GM di RT TV juga menekankan pola Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
kepemimpinan yang demokratis; di mana para Bandung: Remaja Rosdakarya.
pekerjanya bisa menyempaikan pendapat secara Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Metode Penelitian
terbuka untuk meraih tujuan bersama. Hal ini Komunikasi: Dilengkapi Contoh
terwujud dalam gaya kepemimpinannya, cara ia Analisis Statistik. Bandung: Remaja
mengarahkan para pekerjanya, sampai pada Rosdakarya.
pendelegasian wewenang yang dilakukannya Severin, Werner J. dan James W. Tankard.
dengan cara desentralisasi. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah,
Motivasi yang diberikan oleh GM RT Metode, dan Terapan di Dalam Media
TV tidak selalu berwujud materi. Hal ini Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media
dilakukan karena GM RT TV menganggap para Group.
pekerjanya adalah individu-individu yang aktif, Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,
kreatif, inovatif, dan bisa mengaktualisasikan Kualitatif, dan R&D. Bandung:
dirinya. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan Alfabeta.
18 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI STASIUN TELEVISI LOKAL RADAR TASIKMALAYA TV
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. Terry, George R. 2012. Prinsip-prinsip
2012. Pengantar Manajemen Edisi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Sutarto. 1987. Dasar-dasar Organisasi.
Media Group. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Press.
Manajemen Komunikasi. Yogyakarta:
MedPress.

Anda mungkin juga menyukai