Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

Bahasa indonesia/ TPKI


Dosen pengampu: Bpk. Minahul Mubin,S.Hum., M.Pd

Nama : ELVIA DESY SYA’BANI

Nim : 151710007

Semester : 1

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

TAHUN PELAJARAN 2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiray-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan artikel tentang “Gaya bahasa
dan cara berbicara dengan anak hyperactive (hiperaktiv)”. Artikel ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan artikel ini.

Untuk itu saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam pembuatan artikel ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tentang bahasanya
sendiri. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki artikel ini.

Akhir kata saya berharap semua artikel ini dapat memerikan pengetahuan dan manfaat
maupun inspirasi untuk pembacanya.

Lamongan, 16 November 2017

Penyusun
PENDAHULUAN

Anak hiperaktif (hyperactive) mungkin orang-orang belum begitu familiar karena rata-rata
masyarakat di desa pada umumnya menyebut anak hiperaktif itu anak idiot, padahal itu tidak
benar. Anak hiperaktif merupakan anak yang kelewat aktif dan sulit untuk berkonsentrasi.
Kenapa saya memilih judul ini ? karena di desa saya masyarakatnya kurang faham perbedaan
anak hiperaktif dengan anak idiot.

Di zaman sekarang ini masyarakat desa tidak perduli dengan keadaan sekitarnya
pengertian hiperaktif sendiri adalah salah satu gangguan perkembangan yang terjadi pada
anak di mana anak tidak bisa memusatkan perhatian dan berperilaku hiperaktif. Faktor yang
melatarbelakangi adalah faktor biologis, lingkungan dan karakter keluarga yang paling
berperan penting tidak semua anak hiperaktif bisa di sebut anak autisme/ autis, begitupun
sebaliknya. Perlu diketahui anak hiperaktif ini saat di rumah maupun di sekolah tidak bisa
diam dan sangat sensitif mudah frustasi mudah marah emosinya tidak stabil mudah sekali
menangis dan memaksa keinginannya haruslah terpenuhi.

Saat di sekolah maupun di rumah anak dengan tipe ini selalu sulit untuk menunggu suatu
giliran suka sekali memotong pembicaraan menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
di ajukan, sering sekali mengganggu teman, anak hiperaktif ini sukar sekali berkonsentrasi
saat di suruh untuk berkonsentrasi perhatiannya selalu berpindah-pindah dari satu objek sau
dengan yang lain.

Untuk menangani anak hiperaktif ada beberapa cara :

1. Membuat aturan yang jelas.


2. Berbicara yang mudah dipahami oleh si anak.
3. Minimalkan gangguan.
4. Jangan terburu-buru dengan obat.
5. Berikan banyak waktu yang tidak terstruktur.
6. Membantu anak membuat daftar apa yang harus di kerjakan.
PEMBAHASAN

Apa itu hyperactive ? hyperactive yaitu salah satu gangguan perkembangan yang terjadi
pada anak, di mana anak tidak bisa memusatkan perhatian dan berperilaku hiperaktif.
Biasanya hiperaktif ini karena faktor biologis, lingkungan dan karakter keluarga berperan di
dalamnya. Gejala yang tampak terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun berupa tingkah laku
yang tidak wajar/ tidak teratur seperti melempar-lempar sesuatu, atau melakukan sesuatu
yang tidak ada tujuannya.

Tidak semua anak yang hiperaktif itu bisa disebut anak autisme/autis. Begitu pun
sebaliknya, tidak semua penyandang autis adalah hiperaktif. Biasanya anak hiperaktif ini saat
di rumah maupun di sekolah tidak bisa diam, suka sekali hal-hal yang membahayakan dirinya
sendiri tanpa peduli dengan keamanan. Anak hyperactive (hiperaktif) ini sensitif dan mudah
frustasi, mudah marah, emosi pun tidak stabil, mudah sekali menangis, memaksakan
keinginan yang harus segera terpenuhi.

Saat di sekolah maupun di rumah anak hiperaktif selalu sulit untuk menunggu suatu
giliran, suka sekali memotong pembicaraan, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan
selesai diajukan, sering sekali menganggu teman. Dan anak hiperaktif ini mengalami
gangguan tidur, sukar sekali untuk berkonsentrasi, saat disuruh untuk berkonsentrasi
perhatiannya akan selalu berpindah-pindah dari satu objek ke objek lainnya, perilakunya pun
susah sekali ditebak, berjiwa perusak dan banyak bergerak.

Ada beberapa faktor penyebab anak menjadi hyperactive (hiperaktif) yaitu faktor
neurologik, faktor genetik dan faktor toksin. Disini saya akan membuat artikel tentang anak
tetangga saya yang masuk dalam kategori hiperaktif.
Dia ALFITO DEANOVA atau sering dipanggil NOVA, dia anak laki-laki berumur 8
tahun yang tinggal sedesa dengan saya, rumahnya tepat di depan rumah saya, nova ini
anaknya sangatlah aktif atau biasa disebut hyperactive (hiperaktif). Awalnya saat dia masih
kecil sikapnya biasa-biasa saja normal, tidak ada kejanggalan-kejanggalan maupun kegiatan
yang aneh, namun saat dia beranjak umur 4 tahun keanehan mulai terlihat dia jadi sering
bertingkah aneh, ibunya mengatakan bahwa nova ini mengalami gangguan pendengaran. Saat
nova mengalami gangguan pendengaran disitulah sifat hiperaktifnya keluar, dia menjadi tidak
terkendali , suka melakukan hal-hal yang masyarakat desa anggap itu aneh seperti saat
dipanggil atau diajak berbicara di menyahutinya lama dan biasanya out of topic.

Saat dia mulai masuk sekolah dasar, sikap hiperaktifnya ini tidaklah hilang, sebenarnya
bisa hilang namun harus ada dukungan penuh dari orang tua, keluarga dan masyarakat desa.
Dia masuk di salah satu SD di desa, awalnya biasa-biasa saja melakukan hal seperti
mengejar-ngejar teman perempuannya. Saat akan naik ke kelas 4 SD, nova ini dipindahkan
ke sekolah lain yaitu MI di kecamatan kedungpring, saat di MI si nova ini seperti biasanya
sangat aktif atau over active/ hyperactive (hiperaktif), namun di saat orang tuanya sudah
benar-benar tidak akan memindahkannya ke sekolah lain si nova ini dikabarkan bahwa telah
melakukan hal yang tidak baik kepada teman perempuannya, si anak perempuan ini mengadu
ke orang tuanya sehingga orang tua si anak perempuan ini mengatakan ke orang tua nova
untuk memilih, anak ini (nova) yang dikeluarkan dari sekolah ini atau anakku yang akan ku
pindahkan dari sini. Jadi saat kejadian itu orang tua nova memindahkan nova ke SD yang ada
di desanya lagi.

Menurut saya, nova ini masuk ke dalam faktor toksin, untuk faktor ini disebabkan
makanan yang banyak mengandung bahan kimia dan suplai yang setiap harinya
mempengaruhi fungsi anak sehingga berdampak pada pengindraan, perasaan dan tindakan.
Pendengarannya kurang dan si orang tua terus memberinya obat, namun tidak menghasilkan
apapun sebab hiperaktifnya itu tidak bisa disembuhkan juga dengan obat. Berbicara
dengannya agak sulit seperti saat ditanya “va, bagaimana sekolahnya tadi ?” dia tidak akan
langsung jawab namun meminta pertanyaan di ulangi sekali lagi, jadi si penanya mau tidak
mau harus mengulangi pertanyaan tadi, setelah itu dia akan menjawab “engg...” cukup lama
lalu dia menjawab pertanyaan itu, kita tau harus mengeluarkan suara yang ekstra dan kadang
bahasa tubuh diperlukan, ketika kita berbicara dan dia tidak mengerti kita juga harus paham
dan memaklumi bukan malah menggunjingnya seperti mengatai bahwa dia adalah anak
“idiot, gila dan lain sebagainya”. Peran orang tua dan keluarga disini sangatlah penting, orang
tua dan keluarga jangan sampai lalai untuk mengawasi si anak hiperaktif, kasih sayang juga
harus adil seperti kasus nova ini dia anak pertama dan mempunyai adik kecil berumur 1 tahun
kurang kasih sayang, orang tuanya diberikan penuh untuk Azril nama adik dari nova. Orang
tua harusnya membagi waktu untuk keduanya jangan sampai orang tua itu pilih kasih, jangan
sampai orang tua itu malu kalau mempunyai anak hiperaktif sebab jika orang tua malu itu
akan membuat si anak akan merasakan down (minder/ putus asa).

Dari kasus nova ini seharusnya para orang tua bertanya kepada sang ahli anak, jika orang
tua tidak tau mengenai anak yang seperti itu si orang tua harus mencoba bertanya juga kepada
tetangga yang mengetahui hiperaktif dan bagaimana solusinya. Apakah anak seperti itu bisa
menerima pelajaran sekolah dengan baik atau tidak, jika tidak di manakah tempat yang bisa
mengurus si anak-anak hiperaktif ini, bukan malah menggunjing dan mengatainya di
belakang, peran orang tua lagi-lagi sangat dibutuhkan, orang tualah yang bisa meyakinkan,
meminta bantuan dan memberi tahu keluarga terdekat, tetangga, teman sebayanya, dan
masyarakat desa.

Jika nova tidak begitu paham dan tidak mendengar apa yang kita bicarakan coba bicara
dengan nada yang lebih bisa dipahami olehnya, jangan berteriak pas di telinganya itu
membuatnya merasa terkucilkan dan akhirnya dia menjadi sedih, kita tidak boleh melakukan
seperti itu, cobalah berbicara dengan nada halus disertai gerakan tubuh, bedakan dengan
orang tuna wicara ! bahasa tubuh bukan berarti bahasa isyarat khusus untuk orang tuna rungu
dan tuna wicara. Bahasa tubuh bukan hanya bahasa isyarat, melakukan bahasa tubuh saat kita
berbicara dengan anak hiperaktif dan mengalami sedikit gangguan pendengaran itu sangat
berbeda dengan bahasa tubuh tuna rungu dan wicara.
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari artikel yang telah saya buat dapat disimpulkan bahwa anak hiperaktif ialah
anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian atau dikenal juga sebagai
attention deficit hiperactivity disorder (ADHD) ini menjangkit anak usia 4-14 tahun.
Gejalanya anak tidak bisa memfokuskan/ memusatkan perhatian (konsentrasi) pada
suatu tugas/ objek tertentu.
Ciri anak hiperaktif secara umum memiliki sifat yang agresif, tidak dapat tenang, sulit
untuk bergaul dengan teman sebayanya, sulit untuk berkonsentrasi dan lainnya.
Cara mengatasi hiperaktif :
- Sebagai orang tua tentunya menginginkan kondisi anaknya yang sempurna, maka
untuk mewujudkan keinginan anda, segera periksakan dengan cara berkonsultasi
mengenai masalah yang sedang anak anda alami kepada seorang yang memang
sudah ahli dalam bidangnya misal : dokter anak/ psikolog.
- Selalu memberi perhatian, bukan hanya memeriksakan ke dokter saja melainkan
juga harus memberikan pehatian yang lebih dibandingkan anak normal ada
umumnya. Hal ini bertujuan agar dapat membangkitkan rasa kepercayaan diri,
mengenai arah minatnya dan lainya.
- Usahakan suasana yang tenang, ketika sedang memberikan suatu tugas kepada
anak pastikan bahwa suasana sekitar tempat anak mengerjakan tugasnya minim
gangguan, beri tau anggota keluarga lain untuk tidak mengganggu anak saat itu
sampai ia selesai melakukan tugas yang diberikan.
b. Saran
Sebaikanya orang tua yang mempunyai anak tipe hyperactive (hiperaktif) selalu
mengawasi setiap gerak-gerik anak. Selalu dampingi kemanapun anak itu pergi, jika
pihak sekolah negri dan swasta sudah lelah untuk memberi tahu atau mengajar si anak
hiperaktif ini dengan sabar. Dengan artikel yang saya buat ini mudah-mudahan bisa
membantu para orang tua yang mengalami kesulitan memahami anaknya yang
hiperaktif, dan artikel ini juga belum sempurna kritik dan saran sangatlah di perlukan.

Anda mungkin juga menyukai