Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan


perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila
risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti
rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.
Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh
dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk
mengurangi risiko yang dihadapi. Asuransi ada yang berupa asuransi kerugian
yang meliputi asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan dan asuransi aneka.
Selain itu juga ada asuransi jiwa dalam penanggulangan risiko yang berkaitan
dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Dan risiko itu
sendiri merupakan hal- hal yag tidak di inginkan, yang mana dapat menimbulkan
kerugian
Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan
program asuransi baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Masyarakat memilih
melakukan asuransi pasti mempunyai tujuan, yang mana tujuannya adalah untuk
mengurangi risiko-risiko yang pasti dan masyarakat sendiri dapat
mempertanggungjawabkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Asuransi Kerugian?
2. Apa saja jenis- jenis asuransi Kerugian ?
3. Apa manfaat Asuransi Kerugian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asuransi kerugian
2. Untuk mengetahui jenis- jenis Asuransi kerugian
3. Untuk mengetahui manfaat Asuransi kerugian

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi Kerugian
Menurut ketentuan pasal 246 KUHD, Asuransi adalah perjanjian dengan
mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari
suatu peristiwa tidak pasti.
Menurut undang-undang nomor 2 Tahun 1992 asuransi kerugian adalah
usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggungan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa yang tidak pasti. Sedangkan perusahaan asuransi kerugian adalah
perusahaan yang hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha
asuransi kerugian termasuk reasuransi. Sedangkan dalam UU No 40 Tahun 2014,
asuransi kerugian dimasukkan dalam kategori asuransi umum. Menurut undang-
undang nomor 2 tahun 1992 perusahaan asuransi kerugian tidak diperkenankan
melakukan kegiatan di luar usaha asuransi kerugian dan reasurans. Asuransi
kerugian di beberapa negara disebut general insurance. Beberapa pengertian
asuransi kerugian diantaranya :
a. Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau
perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko
kepada pihak lain.
b. Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian asuransi yang berisikan ketentuan
bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi berupa
memberikan ganti kerugian kepada tertanggung seimbang dengan kerugian
yang diderita oleh pihak yang tertanggung.
c. Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada
tertanggung yang menderita kerugian barang atau benda miliknya, kerugian
mana terjadi karena bencana atau bahaya terhadap mana pertanggungan ini
diadakan, baik kerugian itu berupa :
 Kehilangan nilai pakai
 Kekurangan nilainya

2
 Kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung
Penanggung tidak harus membayar gantirugi kepada tertanggung kalau
selama jangka waktu perjanjian obyek pertanggungan tidak mengalami bencana
atau bahaya yang dipertanggungkan.
2.2 Jenis- Jenis Asuransi Kerugian
Menurut undang-undang nomor 2 Tahun 1992 asuransi kerugian adalah
usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggungan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa yang tidak pasti. Sedangkan perusahaan asuransi kerugian adalah
perusahaan yang hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha
asuransi kerugian termasuk reasuransi. Menurut undang-undang nomor 2 tahun
1992 perusahaan asuransi kerugian tidak diperkenankan melakukan kegiatan di
luar usaha asuransi kerugian dan reasurans Asuransi kerugian di beberapa negara
disebut general insurance.
Usaha asuransi kerugian dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Asuransi Kebakaran
Asuransi kebakaran merupakan jenis pertanggungan yang memberikan
jaminan terhadap risiko-risiko yang disebabkan oleh karena adanya suatu
peristiwa kebakaran atau segala sesuatu yang dapat disamakan dengan kebakaran
terhadap barang-barang yang diperdagangkan. Barang-barang yang dapat
dipertanggungkan dalam asuransikebakaran antara lain rumah tinggal, kantor,
gedung, rumah sakit, hotel, pertokoan, pabrik,instalasi, gudang, dan lain-lain.
Polis asuransi kebakaran yang berlaku di indonesia adalah polis standar
Kebakaran Indonesia yang berlaku sejak tahun 1982. Dalam polis standar
kebakaran ini dimuat risiko yang masuk dalam pertanggungan akibat terjadinya
kerugian atas kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi kebakaran
meliputi risiko kerusakan atau kerugian yang disebabkan kebakaran , peledakan,
petir dan kejatuhan kapal terbang.
Contohnya dari asuransi kebakaran : Kebakaran Pasar Atas Bukit Tinggi , Senin
(30/10/2017), Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) mencatat angka
sementara nilai klaim pertanggungan senilai Rp17,5 miliar pada peristiwa

3
kebakaran Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Manager KARK,
menjelaskan pihaknya mendapatkan akumulasi polis asuransi kebakaran dari 11
anggota KARK. Terdata sebanyak 108 polis asuransi kebakaran yang dimiliki
oleh korban dalam peristiwa tersebut, nilai pertanggungan tersebut dikenakan
kepada stok barang dagangan, Terkait estimasi kerugian.
2. Asuransi Pengangkutan
Asuransi pengangkutan (marine insurance) menjamin kerugian yang dialami
tertanggung bila terjaddi kehilangan maupun kerusakan barang yang diangkut
pada saat pelayaran. Pertanggungan dapat diberikan kepada pihak pemilik kapal,
misalnya kapal rusak atau tenggelam, maupun kepada pihak lain yang mengalami
kerugian akibat pengangkutan tersebut, misalnya kapal menabrak kapal lain, maka
pihak asuransi harus menjamin kerugian yang diderita pemilik kapal yang
ditabrak.
Contohnya dari asuransi pengangkutan :Kapal Sinar Bangun Yang Tenggelam
Di Danau Toba , Kementerian Perhubungan Menjamin Pencairan Asuransi
Terhadap Korban KM Sinar Bangun Bisa Dilakukan, Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi Mengungkapkan Sudah Melakukan Koordinasi Dengan PT Jasa
Raharja (Persero) Terkait Identifikasi Korban Dan Persoalan Pencairan.
Pemberian Asuransi Ini Merupakan Salah Satu Bentuk Tanggung Jawab
Pemerintah Kepada Korban Atas Insiden Yang Terjadi (20 juni 2018). Hal Itu
Tertuang Dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 15 Dan 16
/PMK.10/2017. Adapun Besaran Asuransi Untuk Korban Meninggal Di Darat,
Laut, Dan Udara Sebesar Rp 50 Juta. Cacat Tetap Rp 50 Juta Dan Perawatan
Maksimal Rp 20 Juta Untuk Laut Dan Darat, Serta Rp 25 Juta Untuk Udara.
3. Asuransi Aneka
Asuransi aneka merupakan bentuk asuransi selain kedua bentuk asuransi
kerugian di atas. Contoh dari asuransi aneka antara lain :
a. Asuransi kecelakaan diri
b. Asuransi pencurian
c. Asuransi kendaraan bermotor
Contoh dari asuransi kendaraan bermotor adalah membeli motor baru namun
di curi maka Itu otomatis, kalau sudah bayar Down Payment (DP) itu sudah

4
termasuk biaya premi. Asuransi berlaku selama proses kredit berlangsung,
2 jenis asuransi kendaraan yaitu sistem komprehensif dan total loss only .
Dalam UU No 40 Tahun 2014, asuransi kerugian dimasukkan dalam
kategori asuransi umum. Yakni usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan,
biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
Jenis asuransi kerugian ini di antaranya adalah:
1. Asuransi harta benda.
Yakni jika yang diasuransikan adalah harta benda dari beberapa risiko seperti
pencurian, kebakaran, dan sejenisnya.
2. Asuransi gangguan usaha.
Yakni jika yang diasuransikan adalah usaha yang dijalankan. Misalnya dari
risiko penipuan.
3. Asuransi tanggung gugat.
Yakni jenis asuransi yang dipertanggungkan kerugian material akibat
tanggung jawab hukum kepada pihak lain. Misalnya dokter yang mengalami
tuduhan malpraktik dan mendapat gugatan dari pasiennya.
4. Asuransi konstruksi dan rekayasa.
Yakni jenis asuransi untuk melindungi risiko terjadinya masalah dalam
pengerjaan konstruksi atau proyek tertentu.
5. Asuransi kendaraan bermotor.
Yakni jika yang diasuransikan kendaraan bermotor dari kemungkinan risiko
seperti kecelakaan atau pencurian.
2.3 Manfaat Asuransi Kerugian
Manfaat Asuransi Kerugian atau istilahnya adalah general insurance yaitu
asuransi yang akan mengganti kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta
benda dan juga seluruh aset Anda. Sebagai Gambaran adalah asurasi mobil,
kebakaran rumah atau toko, asuransi mesin-mesin, pabrik dan sebagainya.
Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara
lain sebagai berikut:

5
a. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman
dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian
tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai
kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara
tertanggung dan penanggung.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukannilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara
periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh
besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah
pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi
periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.
c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).
e. Alat penyebaran risiko
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga
pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan
atas nilai pertanggungan.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risikokerugian
yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran,
kecelakaan, dan lain-lain.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Dalam UU No 40 Tahun 2014, asuransi kerugian dimasukkan dalam
kategori asuransi umum. Yakni usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan,
biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
Secara umum Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti
rugi kepada tertanggung yang menderita kerugian barang atau benda miliknya,
kerugian mana terjadi karena bencana atau bahaya terhadap mana pertanggungan
ini diadakan, baik kerugian itu berupa :
a. Kehilangan nilai pakai
b. Kekurangan nilainya
c. Kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung
Adapun jenis-jenis dari Usaha asuransi kerugian dapat kelompok menjadi
tiga jenis yaitu sebagai berikut :
a. Asuransi Kebakaran.
b. Asuransi Pengangkutan.
c. Asuransi Aneka.
Sedangkan jenis jenis asuransi kerugian menurut UU No 40 Tahun 2014,
diantaranya : 1) asuransi harta benda, 2) asuransi tanggung gugat, 3) asuransi
gangguan usaha, 4) asuransi kontruksi dan 5) asuransi kendaraan bermotor.

7
Manfaat Asuransi Kerugian itu sendiri adalah sebagai berikut ini:
a. Rasa aman dan perlindungan
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
e. Alat penyebaran risiko
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha

3.2 Saran
Setelah melihat beberapa manfaat dari Asuransi dalam makalah ini akan
sangat baik bagi masyarakat untuk mengikuti program asuransi terutama asuransi
kerugian karena dapat memudahkan dan sangat membantu masyarakat dalam
mempersiapkan masa depan keluarga.

8
DAFTAR PUSTAKA

HMN.Purwosutjipto. (2001). Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 1:


Pengetahuan Dasar Hukum Dagang. Djambatan,.Jakarta.

Abdulkadir, Muhammad. (2003). Hukum Perusahaan Indonesia, PT. Citra Aditya


Bakti, Bandung.

http://www.jatikom.com/2016/03/makalah-asuransi.html

Anda mungkin juga menyukai