1
Kurikulum vitae
➢Menikah dengan satu putri
➢Staf pengajar Depart IKA RSUD dr Soetomo/FK Unair
➢Dokter Umum, Universitas Airlangga 1996.
➢ Pendidikan resmi:
➢Dokter spesialis anak, Universitas Airlangga 2009. CV
➢Fellow Alergi Imunologi pada Universitas Airlangga, 2009-2010
➢Konsulan Alergi Imunologi , Universitas Airlangga, 2016
➢Short Fellowship Rematologi anak di Utrecht-Rotterdam-Groningen (NIF
Foundation), 2016
➢Pendidikan S3 Ilmu Kedokteran di FK UNAIR , Nov 2020
2
DAFTAR SINGKATAN
ASS: Alergi Susu Sapi
eHF: Extensive Hydrolized Formula
AAF: Asam Amino Formula
3
Topik pembahasan
Etiologi dan diagnosa alergi fokus ke susu sapi
Klasifikasi alergi ringan, sedang, berat
Dampak alergi terutama sedang – berat tak terbatas hanya di manifestasi klinis
tetapi juga dapat menyebabkan dampak psikologis, keluarga, kualitas hidup,
tumbuh kembang
Tatalaksana nutrisi bagi alergi sedang – berat
Mengenal formula asam amino dan indikasi pemakaiannya untuk <1 dan > 1
tahun
4
Alergi & Risiko alergi
Reaksi yang berbeda/menyimpang dari normal terhadap berbagai
rangsangan/zat dari luar tubuh
(Sistem kekebalan memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap
protein asing yang bagi individu lain tidak berbahaya)
5
Alergi & Risiko alergi
Faktor Risiko Alergi
6
Alergi & Risiko alergi
Faktor Risiko berdasarkan riwayat alergi keluarga
7
Prevalensi Alergi
8
Prevalensi Alergi
• Jumlah penderita alergi semakin meningkat
• Sebagian besar anak-anak yang terdiagnosa alergi susu sapi
sebelum berusia 1 tahun masih menunjukkan gejala alergi saat
usianya ≥ 1 tahun
12
Dampak alergi Kesulitan
pemberian
makan
Christie L, et al. J Am Diet Assoc, 2002; 102:16648-51; Flammarion S, et al. Pediatr Allergy Immunil. 2011;
22:161-5; Mehta H, et al. Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2013; 13(3):275-9; Meyer R, et al. Pediatr Allergy and 13
Immunol. 2012; 23:307-14
ALERGI SUSU SAPI
Definisi
Reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein
susu sapi.
Reaksi-reaksi ini dapat diperantarai IgE atau non-IgE. Reaksi alergi yang diperantarai
IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih
lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya
Kejadian berkurang
Angka kejadian : Manifestasi terbanyak:
dengan bertambahnya
0,5% - 7,5% usia Dermatitis Atopik (35%)
14
ALERGI SUSU SAPI
Respon imunologis terhadap protein susu sapi yang dikenali sebagai antigen
oleh sel imun tubuh
Non-IgE
Mediated Cows
Campuran Milk Protein
Allergy
(46%)
15
Identifikasi alergi:
EFEKTIVITAS PENANGANAN BAYI ALERGI:
16
Identifikasi alergi:
APAKAH INI KASUS ALERGI?
Apa saja keluhannya (eksim/batuk/pilek)?
Kata kunci: kronis, berulang dengan paparan sejenis, positive family history of allergy 17
GEJALA DAN PREVALENSI
ALERGI SUSU SAPI
Saluran cerna:
◦ Diare (53 %); Kolik (27 %)
Kulit:
◦ Urtikaria (18 %); Dermatitis atopik (35%),
Saluran napas:
◦ Asma (21 %); Rinitis (20 %),
Umum:
◦ Anafilaksis (11 %)
Gejala berat:
Anafilaksis
19
MANIFESTASI ALERGI SUSU SAPI
Ringan-Sedang Berat
Distress atau kolik persisten I ≥ GIT : gagal tumbuh karena diare atau
jam/hari) paling sedikit 3 muntah berulang, menolak makan,
hari/minggu selama > minggu darah dalam jumlah sedang atau
banyak pada feces dengan
penurunan hemoglobin, Protein
losing enteropathy dengan
hipoalbumia,
Esophagogastroenteropathy.
Kulit: Dermatitis atopi dengan gagal
tumbuh
Caffarelli et al. Italian Journal of Pediatrics 2010, 36:5;
Vandenplas Y, et alArchives of Disease in Childhood 2007;92:902-908.
20
DIAGNOSIS ALERGI SUSU SAPI
Diagnosis dari ASS lebih mudah bila ada relasi antara
minum susu sapi dan waktu timbulnya
Untuk ASS yang dimediasi IgE maka riwayat (secara
anamnesis) alergi, uji tusuk kulis (≥ 3mm) dan Ig E spesifik
susu sapi akan memberikan persangkaan ASS dan
dipastikan dengan provokasi oral.
Sedangkan yang tidak dimediasi IgE → provokasi oral
sangat penting
21
Anamnesis (riwayat
perjalanan penyakit)
23
TATA LAKSANA ALERGI SUSU SAPI PADA BAYI DENGAN ASI (IDAI, 2014)
Curiga Alergi Susu Sapi
Pemeriksaan Klinis :
•Temuan Klinis
•Riwayat Keluarga (Faktor Resiko)
•Lanjutkan Pemberian ASI Rujuk SpA(K) dan eliminasi susu sapi pada diet
•Diet eliminasi pada ibu : tidak mengkonsumsi susu sapi selama 2 ibu (tambahkan suplemen kalsium pada Ibu)
minggu (atau selama 4 minggu bila disertai DA atau kolitis alergik)
•Konsumsi suplemen kalsium
24
TATA LAKSANA ALERGI SUSU SAPI PADA BAYI DENGAN SUSU FORMULA (IDAI, 2014)
Pemeriksaan Klinis :
•Temuan Klinis
•Riwayat Keluarga (Faktor Resiko)
Diet eliminasi dengan formula susu terhidrolisat Rujuk SpA(K) dan dan diet eliminasi dengan susu
ekstensif minimal 2-4 minggu formula asam amino minimal 2-4 minggu
•Uji provokasi terbuka Rujuk dan diet eliminasi dengan Uji Provokasi Evaluasi Diagnosis
•Berikan susu formula sapi susu formula asam amino minimal
dibawah pengawas 2-4 minggu
Gejala (-) Gejala (+) Bila ada masalah dana dan ketersediaan
Perbaikan Tidak ada perbaikan
susu asam amino, dapat dicoba susu
Diberikan Eliminasi protein susu
terhidrolisat extensif
protein susu sapi dari makanan
sapi dan selama 9-12 bulan dan Uji Provokasi Evaluasi Diagnosis Bila ada masalah dana dan ketersediaan
dimonitor minimal 6 bulan susu terhidrolisat extensif, sebagai
alternatif dapat diberikan susu formula
kedelai dan monitor reaksi alergi
Ulangi Uji
Provokasi
25
Tata Laksana ASS Berat
Pemeriksaan klinis :
• Temuan klinis Bagaimana gejalanya?
• Riwayat keluarga (faktor risiko)
▪ Gagal tumbuh karena diare dan atau regurgitasi, muntah, tidak mau makan
▪ Anemia defisiensi besi karena kehilangan darah di tinja, ensefalopati karena
kehilangan protein, enteropati, kolitis ulseratif kronik
▪ DA berat dengan anemia, hipoalbumimenia atau gagal tumbuh
▪ Laringoedema akut atau obstruksi bronkus, syok anafilaksis
Tidak ada
perbaikan
Evaluasi diagnosis
27
Pada bayi 6 bulan – 1 tahun
• Makanan padat
• Makanan padat buatan sendiri dengan menghindari
MAKANAN susu dan produknya
PADAT • Makanan padat buatan pabrikan yang hipoalergenik
• Bila menggunakan makanan olahan/siap pakai,
berhati-hati membaca label.
28
Pada anak > 1 tahun
29
JENIS FORMULA HIDROLISAT
Alergenitas
Greer FR et al. 2008. Pediatrics;121:183-91
30
FORMULA HIPOALERGENIK
• Formula terhidrolisat
EHF ekstensif
• Formula Asam
AAF Amino
Formula terhidrolisa parsial/sebagian
bukan termasuk ke dalam formula hipoalergenik
31
FORMULA TERHIDROLISA
EKSTENSIF
◦ Mengandung peptida dengan berat
molekul < 3000 dalton
◦ >90% dapat ditoleransi pada anak ASS
dengan IgE
◦ Pilihan pertama sebagai pengganti susu
sapi terutama bagi bayi berusia di bawah 6
bulan.
◦ Pahit, mahal
7 Anafilaksis
34
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
berat ketika diberikan terhambat
multipel ASI eksklusif
35
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ketika diberikan terhambat
ASI eksklusif
36
Alergi Gejala Gejala alergi Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal ketika diberikan pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ASI eksklusif terhambat
37
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ketika diberikan terhambat
ASI eksklusif
38
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ketika diberikan terhambat
ASI eksklusif
39
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ketika diberikan terhambat
ASI eksklusif
40
Gejala alergi
Alergi Gejala atau ekzema Alergi disertai
Dernatitis atopi Masih beraksi
makanan GastroIntestinal atopi berat pertumbuhan
berat dengan eHF
Anafilaksis
multipel berat ketika diberikan terhambat
ASI eksklusif
Anafilaksis
41
PROTOKOL PROVOKASI SUSU
oProvokasi pada ASS dengan anafilaksis hanya bisa dilakukan 6-12
bulan setelah reaksi terakhir.
oDilakukan di RS atau klinik serta dibawah pengawasan dokter
konsultan alergi.
oSebelum melakukan provokasi, orangtua harus menandatangani
surat persetujuan.
oPersiapan perangkat gawat darurat sebelum melakukan tes
provokasi susu.
oSusu untuk provokasi
1. < 12 bulan : Fomula bayi berbasis susu sapi
2. ≥ 12 bulan: boleh susu sapi full cream
© ASCIA 2011 The Australasian Society of Clinical Immunology (ASCIA) is the peak professional body of clinical immunology and allergy
specialists in Australia and New Zealand. Website: www.allergy.org.au 42
Protokol Provokasi
Hari 1 • Observasi post provokasi
Waktu Jumlah selama 2 jam
0 Hanya diteteskan di bibir • Dilanjutkan di rumah
(tidak boleh sampai keluar
bibir)
Hari ke 2
20 1ml • 160 ml
40 5 ml
60 15 ml Hari ke 3-14
80 60 ml • Jumlah susu ditingkatkan
100 80 ml selama ditoleransi sampai
200-300 ml perhari
Total 160 ml
!!!
© ASCIA 2011 The Australasian Society of Clinical Immunology (ASCIA) is the peak professional body of clinical immunology and allergy
specialists in Australia and New Zealand. Website: www.allergy.org.au 43
KESIMPULAN
1. Alergi susu sapi merupakan salah satu reaksi simpang makanan yang
dibagi IgE dan Non IgE mediated
2. Pendekatan diagnosis dilakukan dengan gambaran klinis, uji tusuk kulit,
IgE spesifik, eliminasi dan provokasi
3. Prinsip utama terapi adalah menghindari segala bentuk produk susu sapi
4. Persisten alergi susu sapi untuk anak diatas usia 1 tahun masih cukup
banyak
5. Formula asam amino adalah pilihan utama untuk anak dengan alergi susu
sapi berat dan beberapa indikasi lain yang berusia di bawah 1 tahun
ataupun di atas 1 tahun.
6. Provokasi pada alergi susu berat hanya bisa dilakukan dengan tatalaksana
khusus dan dibawah pengawasan dokter ahli
44
45
NUTRISI eHF
46
NUTRISI AAF
47