Anda di halaman 1dari 6

Hubungan depresi dan dukungan sosial terhadap drug-avoidance self-efficacy

penyalahguna narkoba yang menjalani rehabilitasi rawat jalan

Yuyun Peni Astri1,Samsul Hilal2, Novi Berliani2


1
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi, Indonesia
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, Indonesia
*Email Korespondeni : ypeniastri@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Drug-avoidance self-efficacy merupakan prediktor utama pengguna narkoba


untuk terbebas atau kembali relaps setelah menjalani rehabilitasi narkoba, beberapa faktor
dihubungkan dengan drug-avoidance self-efficacy seperti depresi dan dukungan sosial. Tujuan
penelitian ini menilai hubungan antara depresi dan dukungan sosial terhadap drug-avoidance self-
efficacy pada pecandu narkoba yang menjalani rawat jalan.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sebanyak 60 pecandu yang
menjalani rawat jalan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah Drug-Avoidance Self-Efficacy, PHQ-9 Patient Depression Questionairre dan
Kuesioner dukungan sosial. Data penelitian di analisis secara univariat dan bivariat.
Hasil : Rerata responden berusia 30,87 tahun, dan berjenis kelamin laki-laki (96,7%,) responden
bekerja 91,7% dan 70% responden telah menikah. Terdapat hubungan antara depresi dengan
drug-avoidance self-efficacy (p=0,002) dan dukungan sosial dengan drug-avoidance self-efficacy
(p=0,0001).
Kesimpulan : Status depresi dan dukungan sosial secara signifikan mempengaruhi drug-avoidance
self-efficacy, sehingga perlu dikembangkan self-care management dan edukasi keluarga selama
menjalani rehabilitasi.

Kata kunci : Drug-avoidance self-efficacy ; Relaps; Narkotik ; Adiksi

Abstract

Background : Drug-avoidance self-efficacy is the main predictor of drug users to be relieved or


relapse back after undergoing drug rehabilitation, several factors are associated with drug-
avoidance self-efficacy such as depression and social support. The purpose of this study was to
assess the relationship between depression and social support for drug-avoidance self-efficacy in
outpatient drug addicts.
Methods : This study used a cross sectional method. A total of 60 addicts undergoing outpatient
treatment were selected using purposive sampling technique. The research instruments used were
Drug-Avoidance Self-Efficacy, PHQ-9 Patient Depression Questionnaire and social support
questionnaire. The research data were analyzed by univariate and bivariate analysis.
Result : The mean of respondents was 30.87 years old, and male (96.7%,) respondents worked
91.7% and 70% of respondents were married. There is a relationship between depression with
drug-avoidance self-efficacy (p = 0.002) and social support with drug-avoidance self-efficacy (p =
0.0001).
Conclusion : Depression status and social support significantly affect drug-avoidance self-efficacy,
so it is necessary to develop self-care management and family education during rehabilitation.

Keywords : Drug-avoidance self-efficacy ,Relaps, Narcotics, Addiction


PENDAHULUAN antara depresi dan kemampuan pecandu
Relaps merupakan tantangan untuk menghindari dari narkoba, dimana
yang harus diatasi oleh individu ketika didapatkan hasil bahwa 37,4 %
mencoba memodifikasi kebiasaan buruk responden mengalami depresi,dan
atau perilaku kesehatan menuju terdapat hubungan antara depresi dan
perubahan perilaku baik yang terbebas kemampuan pecandu untuk menghindari
dari penyalahgunaan zat 1. Kemampuan dari narkoba 6.
penyalahgunaan narkoba untuk
mengatasi semua hambatan dalam Penelitian ini bertujuan untuk
mencapai kehidupan yang bebas dari mengidentifikasi hubungan antara depresi
narkoba akan dipengaruhi oleh self- dan dukungan sosial terhadap drug-
efficacy 1,2. Self Efficacy memiliki avoidance self-efficacy pada pecandu
pengaruh penting terhadap kemungkinan narkoba yang menjalani rawat jalan,
kambuh dan dapat dikembangkan sehingga berguna untuk
dengan membangun sumber daya mengembangkan self-care management
keterampilan koping yang positif dari bagi penyalahguna narkoba yang
individu 1. Clingan memaparkan bahwa menjalankan rehabilitasi.
self-efficacy merupakan prediktor utama
METODE
seseorang untuk lepas atau mengurangi
kecanduan obat 3. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan desain penelitian cross-
Beberapa penelitian menilai sectional study, sampel dalam penelitian
bagaimana hubungan self-efficacy ini berjumlah 60 orang, penentuan
dengan kejadian relaps pasien dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini
ketergantungan obat, penelitian yang menggunakan pendekatan non-
dilakukan Clingan et al., 2017 probability sampling, dengan jenis
menyimpulkan bahwa drug-avoidance purposive sampling yaitu semua pasien
self-efficacy akan meningkatkan usaha seluruh pengguna narkoba yang
individu untuk berusaha menghindar dari menjalani rehabilitasi rawat jalan di klinik
kecanduan dan kemungkinan relaps 3. rawat jalan BNNP Provinsi jambi yang
Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh memenuhi kriteria inklusi dari penelitian.
Sheykhnezhad, Seyedfatemi, & Monacis, Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini
2019 yang bertujuan untuk menilai adalah pecandu dengan usia ≥18 tahun
efektivitas edukasi kelompok dan self- yang menjalani program rehabilitasi;
efficacy pada pecandu narkoba di Iran mampu membaca, menulis; serta
disimpulkan bahwa edukasi kelompok bersedia terlibat dalam penelitian. Kriteria
dan self-efficacy meningkatkan eksklusi dalam penelitian ini adalah
kemampuan individu untuk menghindar pecandu yang mengalami gangguan
dari narkoba 4. kejiwaan (skizoprenia) yang dibuktikan
dengan diagnosis dokter.
Drug-avoidance self-efficacy
dihubungkan dengan beberapa faktor Untuk mengukur Drug-Avoidance Self-
yaitu dukungan sosial dan depresi. Efficacy peneliti menggunakan Drug-
Penelitian yang dilakukan oleh Ed Avoidance Self-Efficacy Scale
Stevens di USA menyatakan bahwa dikembangkan oleh Martin, G. W. (1995),
terdapat hubungan yang signifikan antara kuisioner ini sudah dilakukan uji validitas
keinginan seseorang untuk menghindar dan reliabilitas sebelumnya pada 317
dari penggunaan narkoba dan dukungan pecandu narkoba di Iran dengan nilai
5
dari orang sekitar .Selanjutnya, Cronbach’s alpha 0,89 , untuk itu
beberapa literatur mejelaskan bahwa kuisioner ini valid dan reliabel dijadikan
depresi merupakan faktor dominan yang instrumen penelitian dalam mengukur
mempengaruhi self-efficacy pecandu Drug-Avoidance Self-Efficacy 7. Kondisi
narkoba, penelitian yang dilakukan depresi pada penyalahguna narkoba
Greenfield, Kelly, & Bryan, 2013 yang dapat diukur menggunakan PHQ-9
bertujuan mengidentifikasi hubungan
Patient Depression Questionairre 8
kuesioner ini valid dan reliable untuk
mengukur tingkatan depresi 8. Kuesioner HASIL
yang digunakan untuk mengukur
Hasil univariat menggambarkan bahwa
dukungan sosial dikembangkan oleh 9, rerata usia penyalahguna Narkoba yang
kuisioner ini valid dan reliabel d untuk menjalani rehabilitasi rawat jalan adalah
menilai hubungan dukungan sosial dan 30,87 tahun, 96,7% berjenis kelamin laki-
self estem pemakai narkoba yang laki, 91,7% bekerja dan 70% pasien telah
mengikuti program rehabilitasi metode menikah. Selanjutnya sebagian besar
therapeutic community 9 . penyalahguna Narkoba yang menjalani
rehabilitasi rawat jalan berada dalam
Analisis data yang digunakan pada
kategori depresi sedang yaitu sebanyak
penelitian ini yaitu analisis univariate dn
38,3%, mendapatkan dukungan sosial
bivariat, analisis univariat meliputi
yang tinggi, yaitu sebanyak 51,7% dan
karakteristik responden dan variabel
sebagian besar responden memiliki drug-
penelitian yang meliputi usia, jenis
avoidance self-efficacy positif, yaitu
kelamin, tingkat pendidikan, status
sebanyak 52,7%.
pekerjaan,status perkawinan, jenis
Hasil Bivariat menunjukan ada hubungan
zat,depresi, dukungan sosial dan Drug-
antara antara depresi dengan drug-
Avoidance Self-Efficacy yang berbentuk
avoidance self-efficacy (p=0,002, CI :
data kategorik disajikan dalam bentuk
95%), kemudian hasil analisis antara
presentase/ proporsi. Analisis bivariat
dukungan sosial dengan drug-avoidance
dilakukan untuk mengidentifikasi
self-efficacy menyimpulkan adanya
hubungan antara variable independen
hubunga kedua variabel tersebut
dengan variabel dependen, analisis
(p=0,0001,CI : 95%)
menggunakan uji chi-square.
Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel 1,
2 dan 3
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia (n=60)
Variabel Mean Standar Minimum-
Deviasi Maksimum
Umur (tahun) 30,87 8,185 17-55
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan jenis kelamin, status
pekerjaan, status perkawinan, status Depresi, Dukungan sosial,
Drug-Avoidance Self-Efficacy (n=60)

Variabel N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 58 96,7
perempuan 2 3,3
Status Pekerjaan
a. Bekerja 55 91,7
b. Tidak bekerja 5 8,3
Status perkawinan
Kawin 70 70
Tidak kawin 30 30
Depresi
Tidak depresi 9 15
Depresi ringan 19 31,7
Depresi sedang-berat 23 38,3
Depresi berat 9 15
Dukungan Sosial
Dukungan sosial rendah 29 48,3
Dukungan sosial Tinggi 31 51,7
Drug-Avoidance Self-Efficacy
Self-Efficacy Rendah 29 48,3
Self-Efficacy Tinggi 31 52,7

Drug-avoidance self-
Total OR
efficacy P value
(95% CI)
Depresi negatif positif n %
n % n %
Tidak depresi 0 0 9 100 9 100 2,318 0,002
Depresi 29 56,9 22 43,1 51 100
Dukungan Sosial Negatif positif n %
Rendah 22 75,9 7 24,1 29 100 10,776 0,0001
Tinggi 7 22,6 24 77,4 31 100

PEMBAHASAN mencapai 53% hingga 84% pada tahun


Self-efficacy merupakan keyakinan yang 2005 11.
diperlukan untuk menghasilkan hal yang
Pecandu narkoba rentan sekali
kita inginkan (Bandura, 1997). Hasil
mengalami depresi, secara fisiologi
penelitian ini menunjukan bahwa 52,7 %
dihubungkan dengan peningkatan kadar
responden memiliki Drug-Avoidance Self-
dopamine sehingga meningkatkan
Efficacy positif. Bila dikaitkan dengan
aktivitas neurotransmiter otak. Selain itu
kejadian relaps penggunaan narkoba di
Pecandu narkoba yang telah mengalami
provinsi jambi, BNNP Jambi mencatat
ketergantungan, akan sulit untuk lepas
sekitar 25-45% pecandu narkoba
dari narkoba dan akan memakai narkoba
mengalami relaps setelah dilakukan
terus-menerus. Apabila pecandu narkoba
rehabilitasi. Hal ini, sesuai dengan
mengurangi ataupun berhenti memakai
penelitian yang dilakukan Clingan et al.,
narkoba maka akan timbul reaksi putus
2017 , bahwa Self-efficacy berkaitan
zat dengan kumpulan gejala seperti
dengan keyakinan bahwa seseorang
perasaan gelisah, khawatir, takut, batin
dapat menghindar dari narkoba dalam
situasi tertentu dan telah terbukti sangat tertekan, putus asa, depresi 6.
terkait dengan partisipasi dalam Dalam penelitian ini, hasil analisis
perawatan rawat jalan intensif 3. menunjukan hubungan antara depresi
Selanjutya, penelitian yang dilakukan dan drug-avoidance self-efficacy (p
oleh Smorti, 2014 menjelaskan bahwa value=0,002) dengan OR=2,318, artinya
remaja yang memiliki Self-efficacy yang penyalahguna narkoba yang menjalani
rendah rentan untuk menggunakan rehabilitasi rawat jalan yang tidak
narkoba 10. mengalami depresi mempunyai peluang
2,318 kali lebih besar untuk memiliki
Depresi dan dukungan sosial dikaitkan drug-avoidance self-efficacy positif
dengan kemampuan seorang pecandu dibandingkan dengan penyalahguna
untuk menghindar dari penggunaan narkoba yang menjalani rehabilitasi rawat
narkoba. Hasil penelitian melaporkan jalan dengan drug-avoidance self-efficacy
bahwa sebagian besar penyalahguna negatif.
narkoba yang menjalani rehabilitasi rawat Penelitian ini sejalan dengan sebuah
jalan berada dalam kategori depresi penelitian meta–analisis yang
sedang yaitu sebanyak 38,3%, secara menjelaskan bahwa, dari 74 penelitian
keseluruhan 85% responden mengalami termasuk 58 laporan dari tempat klinis, 10
depresi. Hasil penelitian ini sama dengan yang berbasis komunitas, dan 6 dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dodge et subyek dari klinis dan komunitas
al., 2005 dimana tingkat gangguan disimpulkan bahwa depresi dikaitkan
kejiwaan dilaporkan tinggi pada dengan penggunaan alkohol secara
pengguna narkoba perkiraan insiden bersamaan serta penggunaan dan
gangguan obat. Penelitian longitudinal dari kecanduan dapat memiliki pengaruh
study yang dilakukan di Kanada juga positif. Beberapa penelitian bahkan
menjelaskan keterkaitan antara depresi merekomendasikan bahwa rehabilitasi
dengan kemampuan seseorang untuk memiliki pengaruh yang signifikan
menghindar dari penggunaan narkoba, terhadap pemulihan dari kecanduan obat
dimana seseorang yang mengalami 16
. Penelitian di lakukan oleh Stevens
gangguan mental (depresi) cenderung 2016 menjelaskan bahwa dukungan
sulit untuk menghindari penggunaan sosial dari orang disekitar mempengaruhi
narkoba 12. self-efficacy seseorang untuk menghindar
dari penggunaan narkoba 5.
Selanjutnya, penelitian kohort yang
dilakukan di Taiwan, penelitian tersebut KESIMPULAN
bertujuan untuk menilai faktor risiko orang
dengan gangguan mental dengan Depresi dan dukungan sosial merupakan
keterkaitan penyalahgunaan dimasa faktor yang sangat berpengaruh terhadap
depan dimana, orang yang memiliki Drug-avoidance self-efficacy, dimana
masalaha mental seperti depresi 5 kali pengguna narkoba yang tidak mengalami
berisiko menggunakan obat terlarang depresi dan memiliki dukungan sosial
daripada orang yang sehat 13. Gangguan yang positif maka akan meningkatkan
depresi dan gangguan penyalahgunaan Drug-avoidance self-efficacy sehingga
zat dapat terjadi secara bersamaan, pengguna narkoba terhindar dari
berinteraksi dan saling memperburuk keadaan relaps kembali.
satu sama lain 11. Koping terhadap stres
menentukan seseorang untuk DAFTAR PUSTAKA
menggunakan atau tidak menggunakan
1. Williams K. To assess the role of
alkohol dan narkoba14.
Coping skills, Self-efficacy and
Kemudian, dukungan sosial merupakan Social Support in Addiction
faktor yang sangat berpengaruh terhadap Recovery.
drug-avoidance self-efficacy, Penelitian 2013;1109326(1109326):1–77.
ini mendapatkan hasil bahwa 51,7%
responden memiliki dukungan sosial yang 2. Supriyanto A, Hendiani N. Self-
tinggi, dan 70% responden telah menikah efficacy level to recover from
dengan nilai p=0,0001 OR=10,776. addiction in substance users in
The Center for Drug Rehabilitation.
Dukungan sosial definisikan sebagai 2018;8(2):114–21.
‘informasi dari orang lain bahwa
seseorang dicintai dan diperhatikan 3. Clingan SE, Woodruff SI, Woodruff
untuk, dihargai dan dihargai, dan bagian SI. Drug-Avoidance Self-Efficacy
dari komunikasi' dan sumber dukungan Among Exclusive Cannabis Users
dapat berasal dari berbagai macam vs . Other Drug Users Visiting the
seperti orang tua, pasangan atau Emergency Department Users
kekasih, kerabat, teman, serta komunitas Visiting the Emergency
15
. Department. 2017;6084(June).

Dukungan sosial dan teman sebaya 4. Sheykhnezhad F, Seyedfatemi N,


dianggap sangat penting bagi individu Monacis L. Effect of group
dalam perawatan dan dapat memiliki education on self-efficacy and
dampak positif yang signifikan dalam craving tendencies in drug abusers
membantu mereka melalui proses in 5th Azar Drug Abuse Treatment
pemulihan, keterlibatan keluarga dalam Center of Gorgan. Cogent Psychol
pengobatan dapat menjadi prediktor [Internet]. 2019;6(1):1–16.
positif penyelesaian program serta Available from:
menunjukkan bahwa dukungan sosial https://doi.org/10.1080/23311908.2
berpengaruh terhadap program 019.1587818
rehabilitasi narkoba, melalui pemulihan
5. ed Stevens, Leonard A. Jason DR drug abstinence in outpatient
and jhon L. Ivestigating Social substance abuse treatment.
Support and Network 2005;28:189–96.
Relationships in Substance Use
Disorder Recovery. HHS public 13. Harrington M, Robinson J, Bolton
Acces. 2016;36(4):396–9. SL, Sareen J, Bolton JM. A
longitudinal study of risk factors for
6. Greenfield BL, Kelly JF, Bryan AD. incident drug use in adults:
The Impact of Depression on Findings from a representative
Abstinence Self-Efficacy and sample of the US population. Can
Substance Use Outcomes among J Psychiatry. 2011;56(11):686–95.
Emerging Adults in Residential
Treatment. NIH Public Access. 14. Chiu M-L, Cheng C-F, Liang W-M,
2013;26(2):246–54. Lin P-T, Wu T-N, Chen C-Y. The
Temporal Relationship between
7. Norozi E, Miri MR, Soltani R, Selected Mental Disorders and
Eslami AA, Harivandi AR, Dastjerdi Substance-Related Disorders: A
R. Drug Avoidance Self Efficacy Nationwide Population-Based
Scale (DASES): A cultural Cohort Study. Psychiatry J.
adaptation and validation study. J 2018;2018:1–12.
Subst Use. 2016;21(5):449–54.
15. Sudraba V, Millere A, Deklava L,
8. DiSante JL, Bires AM, Cline TW, Millere E, Zumente Z, Circenis K,
Waterstram-Rich K. An Analysis of et al. Stress Coping Strategies of
the Prevalence of Depression Drug and Alcohol Addicted
Post–Myocardial Infarction. Crit Patients in Latvia. Procedia - Soc
Care Nurs Q. 2017;40(2):124–36. Behav Sci [Internet].
2015;205(May):632–6. Available
9. Hasanah N. Hubungan Dukungan from:
Sosial dengan Self Esteem pada http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2
Pemakai Narkoba yang Mengikuti 015.09.099
Rehabilitasi Metode Therapeutic
Community. Fak Psikol Univ 16. Taylor SE, Stanton AL. Coping
Sumatera Utara, Medan. 2017; Resources, Coping Processes,
(Skripsi). and Mental Health. Annu Rev Clin
Psychol. 2007;3(1):377–401.
10. Bandura A. Self-Efficacy.
1998;4(1994):71–81. 17. Fallis A. To assess the role of
Coping skills, Self-efficacy and
11. Smorti M. Sensation Seeking And Social Support in Addiction
Self-Efficacy Effect On Recovery. J Chem Inf Model.
Adolescents Risky Driving And 2013;53(9):1689–99.
Substance Abuse. Procedia - Soc
Behav Sci [Internet].
2014;140:638–42. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2
014.04.484

12. Dodge R, H MP, Sindelar J, Ph D,


Sinha R, Ph D. The role of
depression symptoms in predicting

Anda mungkin juga menyukai