Anda di halaman 1dari 15

1

MAKALAH

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Konsep Komunikasi Secara Umum

Jenis Komunikasi Verbal Dan Non Verbal

Dosen Pembimbing : INDRAWATI, S.Kep.Ns., M.Kep

KELOMPOK I :

Achmad Fauzi Mardani Berti (0120001B)

Agus Darmawan (0120002B)

Alivia Candra Ningtyas (0120003B)

Anang Hariyanto (0120004B)

Angela Alifiah Putri (0120005B)

PRODI

PROGRAM ALIH JENJANG ILMU KEPERAWATAN NERS

MOJOKERTO

2020
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah​​........................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................4
BAB 2 LANDASAN TEORI ​.....................................​​5
2.1 Komunikasi .......................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Komunikasi ​.........​.​...................​​.5
2.1.2 Komponen Komunikasi ...​​........​​....................​​6
2.1.3 Bentuk- Bentuk Komunikasi ​........​​..​​....................​​.6
2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi …​.​...​​....................​​.8
2.2 Jenis ​ Jenis Komunikasi ​........​​...................​​10
2.2.1 Komunikasi Verbal dan Non Verbal ​.​..​​....................​​.10
2.2.2 Fungsi Komunikasi Verbal Dan Non Verbal ​....................​​..12
BAB 3 KESIMPULAN SARAN.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ​..................​​…...................​​..… 16
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


​Komunikasi merupakan aktivitas yang paling sering terjadi dalam kehidupan kita. Sejak
bangun tidur di pagi hari hingga kembali berangkat tidur di malam hari, rata-rata manusia
menghabiskan sekitar 70% dari waktunya untuk berkomunikasi. Para ahli komunikasi bahkan
mensinyalir bahwa berkat komunikasi manusia mampu mengembangkan kualitas
kemanusiaannya. Seorang bayi dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang
mampu melahirkan ide-ide baru berkat proses komunikasi yang berlangsung secara
terus-menerus dengan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, terasa sulit dibayangkan bahwa
seorang bayi yang dibesarkan dalam lingkungan yang sepi dan bisu menjadi manusia dewasa
yang normal.

Komunikasi adalah usaha menyalurkan pesan atau pengertian. Komunikasi dikatakan


sempurna apabila penerima (receiver) dapat menangkap pesan atau pengertian sesuai dengan
yang dimaksudkan oleh pengirim (sender). Namun perlu dicatat bahwa komunikasi tidak boleh
dirancukan dengan kesepakatan-kesepakatan. Dalam komunikasi seorang penerima pesan dapat
saja menolak atau tidak sependapat dengan isi pesan yang diterimanya. Jadi yang dipentingkan
dalam komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman isi pesan yang disalurkan.

Komunikasi memiliki kompleksitas yang dapat ditelusuri berdasarkan jenis-jenisnya,


yakni: verbal - nonverbal, lisan - tertulis, resmi - takresmi, sadar - taksadar, manusiawi - mesin.
Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan dasar
komunikasi secara rinci dan sederhana. Saat berinteraksi dengan orang lain pastinya ada tujuan
yang diharapkan. Tujuan tersebut dapat dicapai bilamana komunikasi dapat berjalan dengan
baik, sehingga tidak ada kesalahan komunikasi. Ingatlah bahwa komunikasi merupakan sebuah
aset penting sebagai nilai tambah kepribadian seseorang, oleh karena itu buatlah pembicaraan
anda menjadi komunikasi yang efektif.
4

1.2. Rumusan Masalah


“Berdasarkan latar belakang diatas, dalam makalah ini dapat dirumuskan bagaimana
konsep komunikasi secara umum, dan apa saja jenis ​ jenis komunikasi​

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penilisan makalah ini yaitu:
1.3.1 Tujuan khusus.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai syarat terselesaikannya tugas mata kuliah
komunikasi keperawatan yang diberikan pada kami sebagai penulis.

1.3.2 Tujuan umum.


Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian komunikasi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui Komponen/unsur-unsur komunikasi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk komunikasi
d. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan fungsi komunikasi
e. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis komunikasi.

BAB 2

LANDASAN TEORI
5

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pada awal mulanya, istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication adalah
kata yang berasal dari bahasa Latin communicatio dan communis yang mempunyai arti sama
makna. Dengan arti sama makna, sebuah komunikasi diantara 2 orang terjadi minimal adanya
kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan (Effendy, 2011).

Menurut Nurjaman (2012) dan Umam, definisi komunikas adalah kata yang mencakup
segala bentuk interaksi dengan orang lain yang berupa percakapan biasa, membujuk, mengajar,
dan negosiasi.

2.1.2 Komponen/Unsur-Unsur Komunikasi


Agar sebuah proses komunikasi menjadi efektif, diperlukannya unsur-unsur yang paling
mendasar sebagai persyaratan terjadinya komunikasi. Terdapat tiga unsur yang paling mutlak
yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi, yaitu: (Nurjaman & Umam, 2012)

1. Komunikator: orang yang menyatakan pesan kepada komunikan yang dapat berupa
perseorangan atau kelompok.
2. Komunikan: orang yang menerima pesan dari komunikator.
3. Saluran/ media: jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan yang
digunakan oleh pengirim pesan.
Nurjaman dan Uman berpendapat bahwa setiap unsur tersebut memiliki hubungan yang
sangat erat dan saling berketergantungan satu dan lainnya yang dapat menentukan keberhasilan
dari sebuah komunikasi. Selain ketiga unsur tersebut, seperti yang sudah dibahas di bab
sebelumnya mengenai proses komunikasi, terdapat enam unsur-unsur komunikasi lainnya selain
yang telah disebutkan Nurjaman dan Uman.

Dalam totalnya, terdapat sembilan unsur yang menjadi faktor-faktor kunci, yaitu:

1. Sender: atau disebut komunikator adalah unsur yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
2. Encoding: atau disebut dengan penyandian adalah sebuah proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk lambang.
6

3.Message: atau disebut pesan adalah seperangkat lambang yang mempunyai makna yang
disampaikan oleh komunikator.
4. Media: adalah sebuah saluran komunikasi tempat berjalannya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
5. Decoding:adalah proses saat komunikator menyampaikan makna pada lambang yang
ditetapkan komunikan.
6. Receiver: ialah komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Response: merupakan sebuah tanggapan atau reaksi dari komunikan setelah menerima pesan.

8. Feedback: merupakan sebuah umpan balik yang diterima komunikator dari komunikan.
9. Noise: adalah gangguan yang tidak direncanakan namun terjadi selama proses komunikasi dan
menyebabkan komunikan menerima pesan yang berbeda dari komunikator.

(Effendy, 2011:18)

2.1.3 Bentuk- Bentuk Komunikasi


Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk diantaranya dalam bentuk komunikasi
personal dan kelompok. Selain itu komunikasi juga dapat bersifat tatap muka dan melalui
perantara media. Dalam prosesnya komunikasi terbagi dalam dua macam komunikasi yaitu
komunkasi aktif dan komunkasi pasif.
1. Komunikasi aktif, merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara
komunikator dengan komunikan. Dimana diantara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi,
sehingga terjadi timbal balik diantara keduanya. sedangkan

2. Komunikasi pasif terjadi dimana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap
khalayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak
mepunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
Sedangkan dalam konteks pendidikan, teori dan fakta diatas membuat komunikasi menjadi
bagian yang tidak terpisahkan. Komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:

a) Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses
disaat diri menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi.
7

Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakuka proses persepsi, yaitu roses
ketika seseorang menginterpretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek yang
diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intrapersonal adalah:

a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri, serta


meningkatkan kematanan berpikir sebelum mengambil keputusan.

b. Komunikasi ini akan membantu seseorang atau individu agar tetap sadar akan kejadian
sekitarnya.

b) Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan sebagai
proses pertukaran makna orang- orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan
oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Dapat
berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain pesawat
telpon, atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan
komunikan yang saling bertukar fungsi. Dalam proses komunikasi antar pribadi kemampuan
komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain. Untuk mencapai
keberhasilan dalam komunikasu tatap muka perlu didukung dengan penggunaan komunikasi
kebahasaan, bahasa kial, dan bahasa sikap. Ketiga peran bahasa dilaksanakan secara gabungan
sehingga muncul keserasian. Contoh penggunaan ketiga peran bahasa tersebut adalah sebagai
berikut:

a. Komunikasi kebahasaan, (saya senang dapat berjumpa dengan anda).


b. Bahasa kial, (komunikator mengajak berjabat tangan, atau membungkukkan badan).
c. Bahasa sikap, komunikator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang penuh.
Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi. Berbagai persepsi komunikasi yang
menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari diri sendiri. Komunikasi interpersonal
bersifat transaksional, hal ini mengacu pada tindakan pihak- pihak yang berkomunikasi secara
serempak mengirim dan menerima pesan. Komunikasi interpersonal mencakup isi pesan dan
hubungan yang bersifat pribadi. Maksudnya komunikasi interpersonal tidak hanya sekedar
berkenaan dengan isi pesan tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam berkomunikasi.
Partisipan dalam komunikasi interpersonal terllibat secara interdependent atau saling bergantung
8

satu dengan lainnya. Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah
mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak
berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan.

c) Komunikasi Kelompok

Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota- anggotanya dapat
mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.

d) Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar


manusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Dari pengertian tersebut maka kita dapat
memahami bahwasannya komunkasi organisasi adala proses komunikasi yang berlangsung
secara formal maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi.

e) Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan meyebarkan pesan kepada public
secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses kmunikasi dimana pesan
dari media dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita
dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa
sebagai alat dalam penyebaran pesannya.
Dari berbagai macam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi mempunyai
definisi yang sangat banyak, akan tetapi tidak ada definisi komunikasi yang salah dan benar
secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunkasi merujuk pada
kalimat mendiskusikan makna, mengirim pesan, dan penyampaian pesan lewat media.

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi

1) Tujuan Komunikasi

Dalam berkomunikasi, komunikator pasti memiliki suatu tujuan tertentu. Tujuan dari komunikasi
dibagi menjadi empat yaitu :
9

1. Mengubah sikap (to change the attitude)


2. Mengubah opini/pendapat (to change the opinion)
3. Mengubah perilaku (to change the behavior)
4. Mengubah masyarakat (to change the society) (Effendy, 2003).

2) Fungsi Komunikasi
Selain tujuan, komunikasi memiliki fungsi tersendiri. Sebuah kelompok atau organisasi,
komunikasi memiliki empat fungsi utama, yaitu :

a. Kontrol :
Fungsi ini menjelaskan bahwa untuk mengontrol perilaku anggota dalam suatu organisasi
diperlukan cara-cara dalam bertindak. Organisasi memiliki hierarki otoritas dan garis panduan
formal yang patut ditaati oleh karyawan. Contohnya adalah ketika seorang karyawan diwajibkan
untuk mengomunikasikan segala keluhan yang berterkaitan dengan pekerjaan kepada atasan
langsung mereka atau saat karyawan diminta untuk mematuhi segala kebijakan yang telah dibuat
oleh perusahaan.

b. Motivasi :

Komunikasi menjaga motivasi dilakukan dengan cara menjelaskan kepada anggota mengenai apa
yang harus dilakukan, seberapa baik pekerjaan mereka dan apa yang haru dilakukan untuk
memperbaiki kinerja sekitarnya yang dinilai kurang baik.

c. Ekspresi emosional :

Fungsi komunikasi ini adalah sebagai jalan keluar dari perasaan-perasaan anggotanya dalam
memenuhi kebutuhan sosial. Sebagai contoh bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka
adalah sumber utama interaksi sosial yang merupakan sebuah mekanisme fundamental dimana
melalui anggotanya mereka menunjukkan rasa frustasi dan rasa puas mereka.

d. Informasi :
Komunikasi mempunyai peran sebagai pemberi informasi yang dibutuhkan baik oleh individu
maupun kelompok yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan cara menyampaikan data
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada.
(Robbins & Judge, 2011)
10

2.2. Jenis- Jenis Komunikasi

Komunikasi berdasarkan penyampaiannya. Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi


satu sama lain tidka hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil
berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara menyampaikan informasi dapat dibedakan menjadi komunikasi verbal dan non
verbal, sementara komunikasi berdasarkan perilaku dapat dibedakan menjadi komunikasi formal,
komunikasi informal, dan komunikasi non formal, berikut penjelasannya :

2.2.1. Komunikasi Verbal dan Non Verbal

1. Komunikasi Verbal

a) Menurut Agus M. Hardjana di dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Interpersonal dan
Komunikasi Intrapersonal, berpendapat bahwa : Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata- kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai
dalam hubungan antar manusia. Melalui kata- kata mereka mengungkapkan perasaan, emosi,
pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta
menjelaskannya, saling bertukar pikiran dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar. Dalam
komunikasi verbal terdapat beberapa unsur- unsur penting yaitu:

1) Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang digunakan adalah bahasa verbal entah
lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari
interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa yang memiliki fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
b. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia.
c. Untuk menciptakan ikatan- ikatan dalam kehidupan manusia.
11

2. Kata
Menurut Julia T. Wood, dalam bukunya Communication in Our Lives, mengartikan kata adalah
sebagai: Lambang yang mewakili hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu
bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang.
Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata
dan pikiran orang (Agus M. Hardjana, 2003).

2) Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non
verbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi non verbal jauh lebih banyak dipakai
daripada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non
verbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi
non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.

Komunikasi non verbal adalah semua aspek komunikasi selain kata- kata sendiri. Ini
mencakup bagaimana kita mengucapkan kata- kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang
mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda- benda yang mempengaruhi citra
pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel). Komunikasi non verbal dapat berupa
bahasa tubuh, tanda, tindakan perbuatan (action), atau objek.
1. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak- gerik tubuh
mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati,isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.

2. Tanda
Dalam komunikasi non verbal tanda mengganti kata-kata, misalnya bendera, rambu- rambu
lalu lintas, aba-aba dalam olahraga.
3. Tindakan/ Perbuatan
Tindakan atau perbuatan ini tidak khusus dimaksudkan untuk mengganti kata- kata, tetapi
dapat menghantarkan makna. Misalnya menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu
keras- keras pada saat meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat- kuat. Semua itu
mengandung makna tersendiri.
12

4. Objek
Objek sebagai bentuk komunikasi non verbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat
menyampaikan arti tertentu. Misalnya pakaian, aksesoris, rumah, perabot rumah, harta benda,
kendaraan, dan hadiah.
Mark Kanpp menyebutkan bahwa penggunaan kode non verbal dalam berkomunikasi memiliki
fungsi untuk:
a. Meyakinkan apa yang diucapkannya.
b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bis diutarakan dengan kata- kata.
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya.

d. Menambah atau melengkapi ucapan- ucapan yang dirasa belum sempurna.


2.2.2 Fungsi Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Komunikasi verbal dan non verbal memiliki perbedaan- perbedaan, namun keduanya
dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-
lambang verbal maupun non verbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif. Secara
historis, kode non verbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui enam
fungsi yaitu pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substitution),
pengaturan (regulation), penekanan (accentuation), dan pelengkap (complemention).

Paul Eyckman menjelaskan bahwa pesan non verbal alan mengulang atau meneguhkan
pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelalng, kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan
jumlah tawaran yang akan kita minta, sementara secara verbal kita mengatakan satu. Fungsi lain
dari komunikasi non verbal adalah mengatur pesan verbal. Pesan- pesan non verbal berfungsi
untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya
anggukan kepala selama percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi non verbal juga
memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan akhirnya
fungsi komunikasi non verbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal,
seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita.
Sementara komunikasi berdasarkan perilaku dibagi menjadi:
1. Komunikasi Formal
Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang
13

tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya.


2. Komunikasi Informal

Komunikasi informal yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi/perusahaan yang
tdak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin
tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi/perusahaan.

3. Komunikasi Non Formal

Komunikasi non formal yaitu komunikasi yang terjadi antarakomunikasi yang bersifat formal
dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatab yang bersifat pribadi anggota organisasi atau
perusahaan tersebut.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses, bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi memerlukan
tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi
14

bersama, serta melibatkan suatu kelompok. Pengirim pesan melakukan ​encode , yaitu
memformulasikan pesan yang akan disampaikannya dalam bentuk ​code yang sedapat mungkin
dapat ditafsirkan oleh penerima pesan.Penerima pesan kemudian menafsirkan atau men-decode
code yang disampaikan oleh pengirim pesan. Berhasil tidaknya komunikasi atau tercapai
tidaknya tujuan komunikasi tergantung dari ketiga komponen tersebut.

Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa
tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonoverbal adalah komunikasi yang
menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar, lambing, mimik muka, dan sejenisnya.

3.2 Saran
Setelah mambaca makalah ini kami mengharapkan kita sebagai calon tenaga kesehatan dapat
memahami betul tentang cara berkomunikasi yang baik terutama komunikasi kepada pasien,
keluarga pasien, teman sejawat, atau orang lain. Serta mengetahui hambatan yang dapat
mempengaruhi komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Agus M. Hardjana, 2003, Komunikasi ​intrapersonal & interpersonal, ​Yogyakarta; Penerbit


Kanisius

Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi​, ​Bandung ; Citra Aditya
Bakti
15

Anda mungkin juga menyukai