LOGIN
DiabetesJantungStrokeKehamilanKolesterolHipertensiAnemiaKankerReproduksiSelengkapnya
×
Sinusitis
Ditinjau oleh: dr. Fitrina Aprilia
26 November 2019
Pengertian Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada dinding sinus yang merupakan rongga kecil berisi udara
dan terletak pada struktur tulang wajah. Saat terinfeksi, rongga ini terisi lendir dan terjadi
pembengkakan selaput lendir, sehingga membuat sumbatan. Ada dua jenis sinusitis, yaitu
akut dan kronis (lebih dari 12 minggu).
Pengelompokan sinusitis sendiri berdasarkan durasi gejala. Selain itu, sinusitis yang
berdasarkan penyebabnya yang tersering dan paling umum, yaitu akibat bakteri dan virus.
Jika sinusitis disebabkan oleh virus, sinusitis akan menjadi penyakit yang menular.
Baca juga: 15 Tips Agar Sinusitis Tak Mudah Kambuh
Gejala Sinusitis
Gejala sinusitis akut meliputi:
Nyeri wajah yang memburuk saat menunduk.
Cairan kental kuning kehijauan dari hidung atau belakang tenggorokan.
Hidung mampet menyebabkan kesulitan bernapas.
Tekanan pada telinga.
Sakit kepala.
Batuk.
Bau napas tidak sedap.
Kelelahan.
Demam.
Sementara itu, beberapa gejala sinusitis kronis meliputi:
Cairan kental kuning kehijauan dari hidung dan belakang tenggorokan.
Hidung mampet.
Nyeri wajah.
Kesulitan menghirup.
Nyeri telinga.
Nyeri pada rahang atas dan gigi.
Batuk.
Nyeri tenggorokan.
Napas tak sedap.
Kelelahan.
Mual.
Diagnosis Sinusitis
Dokter akan memeriksa nyeri pada hidung dan wajah serta memeriksa ke dalam hidung.
Selain itu, metode lain untuk melakukan diagnosis terhadap sinusitis bisa juga dilakukan
dengan berbagai hal berikut ini:
Endoskopi Hidung
Sebuah tabung tipis dan fleksibel (endoskopi) dengan cahaya serat optik yang dimasukkan
melalui hidung untuk melihat struktur dan kondisi dalam hidung.
Studi Pencitraan
Penggunaan MRI atau CT scan bisa menunjukan struktur sinus dan area hidung secara detail.
Meskipun tidak direkomendasikan untuk sinusitis akut tanpa komplikasi, tetapi studi
pencitraan membantu mengidentifikasi kelainan atau komplikasi yang dicurigai.
Kultur Hidung dan Sinus
Tes laboratorium umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis akut. Namun,
ketika kondisi tidak merespons terhadap pengobatan atau malah memburuk, kultur jaringan
membantu menentukan penyebabnya, seperti infeksi bakteri.
Tes Alergi
Jika pemicu munculnya sinusitis akut dicurigai karena alergi, dokter akan merekomendasikan
tes kulit alergi. Tes kulit aman dan cepat serta membantu untuk menentukan alergen yang
bertanggung jawab untuk flare-up hidung.
Baca juga: Apakah Sinusitis bisa Menular?
Pengobatan Sinusitis
Pengobatan meliputi semprotan salin ke rongga hidung untuk membersihkan ruang hidung,
kortikosteroid nasal untuk meredakan peradangan, dekongestan untuk meringankan hidung
mampet, dan antinyeri untuk meringankan rasa sakit pada wajah atau kepala. Jika sinusitis
bersifat berat, persisten, dan juga progresif, diperlukan antibiotik sebagai tindak pengobatan
yang harus dilakukan. Sinusitis bakterial yang ringan dapat sembuh tanpa antibiotik.
Tatalaksana non-medikamentosa meliputi istirahat, konsumsi cairan yang banyak,
melembapkan rongga hidung dengan cara menaruh handuk hangat ke wajah atau menghirup
uap panas, dan tidur dengan beberapa bantal, sehingga kepala lebih tinggi dari tubuh dengan
tujuan mempermudah pengosongan sinus.
Baca juga: Sering Kambuh, Bisakah Sinusitis Sembuh Total?
Pencegahan Sinusitis
Pencegahan cenderung sama dengan tatalaksana non-medikamentosa. Selain itu, dianjurkan
untuk menghindari terjangkitnya infeksi saluran nafas karena dapat memicu terjadinya
sinusitis.
Gedung Halodoc
Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 32-33, RW.7, Kuningan, Karet Kuningan, Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta - 12920
+6285574677403
help@halodoc.com
FAQ
Blog
Promo
Karir
Security
Media
Are You a Doctor? REGISTER
©HALODOC, 2020. ALL RIGHTS RESERVED