Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada dinding sinus. Sinus itu sendiri
merupakan rongga kosong yang terletak di tulang pipi (maxillary), bagian bawah
dahi (frontal), bagian belakang rongga hidung (sphenoid), serta di antara hidung
dan matang (ethmoid).
Salah satu tugas sinus adalah untuk menghasilkan mukus (cairang lengket dan
tebal) di hidung. Mukus turut bekerja untuk mencegah masuknya kuman, allergen
penyebab alergi, dan benda-benda asing yang dapat menyebabkan infeksi dalam
tubuh.
Diagnosis
Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan gejala yang
Anda rasakan serta pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik dokter akan melihat
adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip
nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi.
Selain itu juga bisa dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan rhinoskopi. Ini
adalah sebuah cara untuk melihat langsung ke dalam rongga hidung. Tujuannya
adalah untuk melihat lokasi sumbatan.
- Napas berbau
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Rasa sakit atau adanya tekanan di daerah dahi, pipi, hidung di antara mata
- Demam
- Sakit tenggorokan
Pengobatan
Pada kasus yang tak terlalu parah (sinusitis akut), biasanya peradanganakan
membaik dalam dua minggu. Pada beberapa orang, kondisi tersebut membaik
sendiri meski tanpa pengobatan khusus.
Jika kondisi Anda belum membaik, pengobatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi penyakit sinus antara laina dalah:
Obat semprot dekongestan. Anda tidak boleh menggunakannya lebih dari
seminggu.
Antibiotik. Diperlukan jika sinusitis disebabkan oleh bakteri.
Antihistamin. Pengobatan ini dilakukan terutama jika mukus disertai
dengan alergi.
Larutan saline. Tujuannya adalah untuk menghilangkan mukus yang tebal.
Operasi. Prosedur ini hanya dilakukan apabila sinusitis disebabkan karena
adanya kelainan bawaan.
Penyebab
Sinusitis dapat dipicu karena berbagai sebab, seperti:
Virus. Virus pilek dan flu dapat memengaruhi saluran hidung. Letak salah satu
rongga sinus yang sangat dekat dengan hidung memungkinkan virus untuk
berpindah. Sinusitis biasanya berlangsung lebih lama dari pilek dan flu.
Rhinitis alergi. Terkadang rhinitis dapat terjadi bersamaan dengan sinusitis. Itulah
sebabnya mengapa keduanya sering tertukar.
Polip hidung. Polip merupakan daging kecil yang tumbuh, Salah satu penyebabnya
adalah mukus yang sangat tebal hingga membetuk daging.
Fibrosis sistik. Terjadi akibat menebalnya mukus di berbagai bagain tubuh –sperti
rongga hidung dan paru-paru. Akibatnya proses pernapasan menjadi terganggu.
Gangguan sistem imunitas tubuh. Seseorang dengan sistem imunitas tubuh yang
sangat rendah –seperi penderita HIV/AIDS, biasanya rentan terhadap sinusitis.
Infeksi gigi. Bakteri yang bersarang di mulut, gigi, dan gusi dapat menyebar hingga
ke rongga sinus. Itulah sebabnya infeksi gigi harus segera diatasi.
Kelainan bawaan. Sinusitis juga bisa disebabkan karena adanya kelainan pada
bentuk tulang di rongga hidung. Biasanya bentuk yang bengkok atau tidak lurus.
TUGAS CLIPPING IKM
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
D
I
B
U
A
T
OLEH
NAMA :
Christin .E.I.Hutapea
KELAS :
X-C
GURU MAT/PEL :
Mem . Sherly Walangitan,S.kep.,MM