Anda di halaman 1dari 5

Learning Objective :

1. Jenis dan penyebab sinusitis berdasarkan penyebab dan waktu terjadinya ?

Jawab : Berdasarkan penyebabnya sinusitis dibagi menjadi :

a. Sinusitis odontogenik atau dentogenik merupakan sinusitis yang lebih disebabkan oleh
kelainan gigi. Sinusitis karena kelainan gigi seperti ini umumnya menyebabkan infeksi sinus
pada gigi geraham atas.
b. Sinusitis Rhinogenik merupakan sinusitis yang disebabkan oleh adanya kelainan atau masalah
pada hidung maupun karena adanya suatu hal yang menyebabkan hidung tersumbat.
Penyebabnya bisa karena flu biasa, alergi atau pembengkakan pada lapisan hidung, polip
hidung, maupun karena pergeseran pada rongga hidung

Berdasarkan waktu terjadinya sinusitis dibagi menjadi :

Sinusitis akut terjadi infeksi atau peradangan kurang dari 1 bulan. Peradangan sinusitis
tipe ini merupakan tipe yang paling umum dijumpai terutama pada anak. Sementara itu
gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan gejala saat terjadi flu yakni batuk, hidung
tersumbat, keluarnya ingus hanya saja ingus atau lendir ini tidak disertai dengan demam
dan lendir ingus yang keluar berwarna hijau.
Sinusitis subakut terjadi infeksi atau peradangan 1 sampai 3 bulan. Gejalanya sama
dengan sinusitis akut ,akan tetapi terjadinya lebih lama.
Sinusitis kronis terjadi infeksi atau peradangan lebih dari 3 bulan. Sinus ini
mengakibatkan munculnya rasa nyeri dibagian kepala. Selain itu pada sinusitis jenis ini
sudah terjadi penebalan lapisan sinus dan timbulnya jaringan yang bersifat menghambat
dan menghalangi yang dikenal dengan sebutan polip.

http://bidanku.com/waspada-sinusitis-kenali-gejala-dan-ciri-cirinya#ixzz3tjXulnXY

http://manfaat.co/penyakit-sinusitis.html

2. Gambar letak sinus dan macam sinus secara fisiologi ?

Jawab:
Macam sinus secara fisiologi (sinus paranasalis ):

a. Sinus Maksilaris encefalitis dsb). Orbita, dilapisi dinding tipis


yakni lamina papiracea. Jika melakukan
Terbentuk pada usia fetus bulan IV yang operasi pada sinus ini kemudian dindingnya
terbentuk dari prosesus maksilaris arcus I. pecah maka darah masuk ke daerah orbita
Bentuknya piramid, dasar piramid pada sehingga terjadi Brill Hematoma dan Nervus
dinding lateral hidung, sedang apexnya pada Optikus. Nervus, arteri dan vena ethmoidalis
pars zygomaticus maxillae. Merupakan sinus anterior dan pasterior.
terbesar dengan volume kurang lebih 15 cc
pada orang dewasa.Berhubungan dengan : c. Sinus Frontalis
Cavum orbita, dibatasi oleh dinding tipis
(berisi n. infra orbitalis) sehingga jika Sinus ini dapat terbentuk atau tidak.
dindingnya rusak maka dapat menjalar ke Tidak simetri kanan dan kiri, terletak di os
mata. Gigi, dibatasi dinding tipis atau mukosa frontalis. Volume pada orang dewasa 7cc.
pada daerah P2 Molar. Ductus nasolakrimalis, Bermuara ke infundibulum (meatus nasi
terdapat di dinding cavum nasi. media). Berhubungan dengan :Fossa cranii
anterior, dibatasi oleh tulang compacta. Orbita,
b. Ethmoidalis dibatasi oleh tulang compacta. Dibatasi oleh
Periosteum, kulit, tulang diploic.
Terbentuk pada usia fetus bulan IV. Saat lahir,
berupa 2-3 cellulae (ruang-ruang kecil), saat d. Sinus Sphenoidalis
dewasa terdiri dari 7-15 cellulae, dindingnya
tipis.Bentuknya berupa rongga tulang seperti Terbentuk pada fetus usia bulan III. Terletak
sarang tawon, terletak antara hidung dan mata. pada corpus, alas dan Processus os sfenoidalis.
Volume pada orang dewasa 7 cc.
Berhubungan dengan : Fossa cranii anterior Berhubungan dengan : Sinus cavernosus pada
yang dibatasi oleh dinding tipis yaitu lamina dasar cavum cranii. Glandula pituitari,
cribrosa. Jika terjadi infeksi pada daerah sinus chiasma dan opticum. Tranctus olfactorius.
mudah menjalar ke daerah cranial (meningitis, Arteri basillaris brain stem (batang otak).

https://www.google.co.id/search?q=sinusitis&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiK
vID4w8vJAhWSBY4KHUcZDBoQ_AUIBygB&biw=1366&bih=681

http://medlinux.co.id/2009/02/s-i-n-u-s-i-t-i-s.html

3. Fungsi sinus secara umum?

Jawab : Fungsi sinus termasuk untuk menghangatkan atau melembabkanudara yang dihirup,
membantu pengaturan tekanan intranasal dan tekanan gas serum (danterkadang ventilasi
permenit), berperan dalam pertahanan tubuh, meningkatkan area permukaan mukosa,
meringankan tengkorak, memberikan resonansi suara, penyerapshock dan berperan dalam
pertumbuhan tulang muka. Sinus memproduksi mukus dalam jumlah besar, maka sinus
berkontribusi besar terhadap sistem imun/ filtrasi udara melalui hidung. Mukosa nasus dan sinus
bersilia dan berfungsi untuk menggerakkan mukus menuju choana dan gaster di inferior.

http://www.scribd.com/doc/38389667/Fungsi-Dan-Anatomi-Sinus-Paranasalis#scribd
4. Mekanisme sinusitis dan penyebab sinusitis odontogenik dan rhinogenik ?

Jawab : Mekanisme terjadinya sinusitis adalah bila terjadi pembengkakan pada pintu masuk sinus
(osteomeatal complex) akan menyebabkan silia (bulu getar) tidak dapat bergerak dan lendir pun
tidak dapat dialirkan. Maka akan terjadi gangguan drainase dan ventilasi dalam sinus juga ikut
terganggu. Lendir akan menjadi kental dan akan menjadi media untuk pertumbuhan kuman-
kuman, virus, maupun bakteri yang masuk. Setelah itu terjadilah peradangan yang disebut dengan
sinusitis.

c. Sinusitis odontogenik atau dentogenik merupakan sinusitis yang lebih disebabkan oleh
kelainan gigi. Sinusitis karena kelainan gigi seperti ini umumnya menyebabkan infeksi sinus
pada gigi geraham atas.
d. Sinusitis Rhinogenik merupakan sinusitis yang disebabkan oleh adanya kelainan atau masalah
pada hidung maupun karena adanya suatu hal yang menyebabkan hidung tersumbat.
Penyebabnya bisa karena flu biasa, alergi atau pembengkakan pada lapisan hidung, polip
hidung, maupun karena pergeseran pada rongga hidung

http://www.mitrakeluarga.com/gading/sinusitis/

http://www.necturajuice.com/mengenal-lebih-dekat-tentang-penyakit-sinusitis/

5. Pemeriksaan objektif, subjektif, dan pemeriksaan penunjang (Rontgen dan


transiluminasi) pada sinusitis ?

Jawab :Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari
pertolangan pengobatan. Ada dua jenis anamnesa berdasarakan cara mendapatakannya :

1. Autoanamesa yaitu anamesa secara langsung dari keterangan penderita sendiri.

2. Alloanamesa yaitu anamesa tidak langsung, keterangan didapat dari orang lain yang
mengetahui keluhan penderita.

Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan fisik dan uji klinis seperti pemeriksaan medis secara
umum belum secara mendalam.

Pemeriksaan penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis diantaranya adalah


Transiluminasi ( yaitu dengan cara menyinari daerah sinus dengan senter di ruang gelap),
Rontgen sinus paranasalis sinusitis akan menunjukkan gambaran berupa penebalan mukosa,
opasifikasi sinus (berkurangnya pneumatisasi) gambaran air fluid level yang khas akibat
akumulasi pus yang dapat dilihat pada foto waters. CT Scan, Sinoscopy, pemeriksaan
mikrobiologi.

http://noraramkita.blogspot.co.id/2010/11/sinusitis.html
6. Penanganan sinusitis ?

Jawab : Prinsip pengobatan sinusitis adalah dengan mengurangi pembengkakan pada selaput
lendir sekitar hidung, mengeluarkan cairan radang dari sinus, dan memberantas infeksi yang
mungkin saja muncul.
Obat-obatan yang diberikan dokter adalah obat anti radang steroid, antibiotik, dan irigasi hidung.
Jika terapi tersebut gagal, maka direncanakan untuk pengobatan dengan operasi. Pengobatan
sinusitis kronis pada dasarnya dilakukan untuk mengatasi penyebab, bukan hanya meringankan
gejalanya saja

Walaupun tidak mengatasi penyebabnya, beberapa penanganan berikut dapat sedikit


meringankan gejala sinusitis:
Kompres air hangat pada bagian wajah yang nyeri
Minum obat pereda nyeri seperti paracetamol
Menghirup uap panas
Istirahat yang cukup

http://www.alodokter.com/komunitas/topic/apa-obat-bagi-penderita-sinusitis/

7. Anatomis fisiologi sinus, rongga mulut, hidung, dan telinga ?

Jawab : SINUS PARANASALIS

Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berrongga dengan
lubang yang mengarah ke rongga hidung. Dengan adanya sinus ini maka:
- berat dari tulang wajah menjadi berkurang
- kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
- resonansi suara bertambah.

Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan peradangan
(sinusitis).

TELINGA

Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi
energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang
saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan
tubuh.
HIDUNG

Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-
paru. Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat
bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata. Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir
dan pembuluh darah. Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan
hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera. Sel-sel pada selaput
lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia).
Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah
lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke
dalam paru-paru.

TENGGOROKAN

Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas
kerongkongan dan tabung udara (trakea). Tenggorokan terbagi lagi menjadi:

nasofaring (bagian atas)


orofaring (bagian tengah)
hipofaring (bagian bawah.

Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan dan tempat
jalannya udara ke paru-paru. Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel
penghasil lendir dan silia. Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah
kerongkongan lalu ditelan.

http://macrobiostudent.blogspot.co.id/2012/11/kenali-anatomi-tht-yuuk-telinga-hidung.html

8. Mekanisme keluarnya lendir dari hidung ?

Jawab : Lendir atau secret itu dihasilkan oleh sel goblet yang banyak terdapat di sepanjang
saluran pernapasan. Sel goblet ini menghasilkan secret itu berasal dari cairan dari pembuluh darah
yang kemudian disaring olehnya (difiltrasi) tetapi sel darahnya tidak ikut difiltrasi. Yang perlu
diketahui adalah bahwa pembuluh darah itu dindingnya bersifat semi permeable yang artinya
dapat dilewati oleh zat tertentu dalam keadaan tertentu contohnya air dan protein. Yang
mempengaruhi permeabilitasnya itulah ketebalan dindingnya, dimana pembuluh darah itu bisa
mengecil lumennya (vasoconstriction) atau membesar (vasodilatasi), pada saat vasodilatasi berarti
dinding pembuluh darahnya menipis dan saat itulah air mudah berpindah dari pembuluh darah ke
luar pembuluh darah dan difiltrasi oleh sel goblet. Banyak factor yang mempengaruhi
vasoconstriksi atau vasodilatasi pembuluh darah ini , salah satunya adalah saat kita makan
makanan yang pedas terutama cabai. Didalam cabai itu terdapat zat yang dapat menyebabkan
vasodilatasi sehingga saat kita makan cabai maka semakin banyak juga filtrasi oleh si goblet sel.
sehingga banyak juga sekretny oleh karena itu kita sering beringus kalau makan pedas.

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101201160934AASVJzg

Anda mungkin juga menyukai