Anda di halaman 1dari 63

PENGANTAR

KEPERAWATAN
SISTEM INTEGUMEN

By: Indrawati,S.Kep.Ns.M.Kep
PENDAHULUAN

• Integumen berasal dari bahasa Latin “integumentum”


yang berarti “penutup”
• Sistem integumen adalah sistem organ yang menutupi
tubuh yang mencakup kulit, rambut, bulu, kuku,
kelenjar keringat dan produknya.
• Sistem integumen merupakan sistem organ terluas dari
tubuh manusia (16% dari BB dan sekitar 1,5-2 m2).
• Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan
dan telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah
penis
ANATOMI
SISTEM
INTEGUMEN
EPIDERMIS
Epidermis berasal dari ektoderm,
terdiri dari beberapa lapis
(multilayer). Epidermis sering kita
sebut sebagai kuit luar.Epidermis
merupakan lapisan teratas pada kulit
manusia dan memiliki tebal yang
berbeda-beda: 400-600 μm untuk
kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit
tipis (kulit selain telapak tangan dan
kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel
epitel, epidermis juga tersusun atas
lapisan:
• Melanosit,
• Sel Langerhans
• Sel Merkel,
• Keratinosit
Melanosit
• terdapat di bagian dasar epidermis
• terlibat dalam produksi pigmen
melanin yang mewarnai kulit
Sel Merkel
Sel langerhans
1. Lapisan epidermis
a. Stratum korneum/ Lapisan Tanduk
• Lapisan kulit yang paling luar
• Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
• Tidak berinti
• Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
• Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
b. Stratum lucidum
• Terdapat langsung di bawah lapisan
korneum .
• Lapisan sel terang
• Lapisan sel gepeng tanpa inti
• Protoplasma yang berubah menjadi
protein (elerdin)
• Hanya ada pada kulit yang tebal,
tampak lebih jelas di telapak tangan
dan kaki
c. Stratum granulosum
• Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
• Grainy (lapisan bulir padi)
• Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
• Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
d. Stratum spinosum
• Terdiri dari 5-8 lapisan
• Lapisan yang paling tebal (0,2 mm) .
• Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya
proses mitosis.
• Terdapat sel langerhans
• Lapisan ini memproduksi keratin
• Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban
kulit
e. Stratum basal / germinativum
• Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
• Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
• Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
• Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
2. Lapisan dermis
• Terletak dibawah
Epidermis
• Berisi 3 jenis jaringan :
Kolagen dan serat elastis,
Otot, Saraf
• Mendapat suplai darah
dan saraf
• Lapisan di bawah
epidermis yang jauh lebih
tebal daripada epidermis.
• Sensori aparatus:
sentuhan, tekanan,
temperatur, nyeri.
• Terdiri dari 2 bagian :
• Pars Papilare
• Pars Retikulare
Stratum papilare

Stratum papilare, yang merupakan bagian


utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati
fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit
yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Stratum retikulare

Stratum retikulare, yang lebih tebal


dari stratum papilare dan tersusun
atas jaringan ikat padat tak teratur
,folikel rambut, pembuluh darah,
saraf, kolagen.
3. Lapisan hipodermis/ Subkutan
• Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening
• Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak,
• pembuluh
darah dan limfe,
• saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit.
• Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat.
• Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
STRUKTUR ASESORIS KULIT
1. Kelenjar pada Kulit
• Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
• Kelenjar keringat terbagi atas :
• Kelenjar Ekrin
• Kelenjar apokrin
Kelenjar Ekrin

• Kelenjar keringat ekrin tersebar di seluruh


permukaan tubuh tetapi lebih banyak terdapat
telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat
yang dihasilkan adalah air yang mengandung
berbagai macam garam.
• Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan
dermis, bermuara di permukaan kulit.
• Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres
emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
• Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan
suhu tubuh
Kelenjar Keringat
(Sudorifera gland)
Kelenjar apokrin
• Terletak lebih dalam,
sekresi lebih kental
• Banyak terdapat pada axila,
areola mamae, pubis, dan
saluran telinga luar
• Aktivitas kelenjar ini
menghasilkan bau
karena aktivitas bakteri
yang memecah
komponen organik dari
keringat yang
dihasilkannya
SEBASEA Gland (KELENJAR MINYAK)
• Terdapat di seluruh
permukaan kulit kecuali di
telapak tangan dan kaki
• Terletak di samping akar
rambut, bermuara pada
folikel rambut
• Fungsi : memberi lapisan
lemak, bakteriostatik,
menahan evaporasi
• Masa remaja kelenjar
sabasea lebih produktif
2. Rambut

• Terdiri dari akar rambut dan batang


• Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
• Diproduksi oleh folikel rambut
• Siklus pertumbuhan rambut:
• Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh
0,35mm/hari
• Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
• Fase Katogen :fase diantara kedua fase
• Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase
telogen
Fungsi Rambut
• Melindungi kulit dari
pengaruh buruk:Alis mata
melindungi mata dari keringat
agar tidak mengalir ke mata,
bulu hidung (vibrissae).
• Menyarig udara pada hidung.
• Serta berfungsi sebagai
pengatur suhu.
• Pendorong penguapan
keringat.
• Indera peraba yang sensitive.
3. Kuku
• Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
• Akar kuku : bagian yang terbenam
kulit jari
• Badan kuku : bagian di atas jaringan
lunak ujung jari
• Tumbuh : 1 mm/minggu
• Fungsi : melindungi jari tangan
• Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan
kuku yang baru.
• Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-
lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan
.
atas.
• Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit
yang ditutupi kuku.
• Alur kuku (nail grove)  merupakan celah antar
dinding dan dasar kuku.
• Akar kuku (nail root) merupakan bagian
proksimal/yg terbenam dlm kulit kuku.
• Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian
tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
• Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang
berwarna putih didekat akar kuku berbentuk
bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
• Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku
bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku.
• Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari
dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
TERMINOLOGI DALAM INTEGUMEN
Efloresensi kulit: Wujud kelainan
kulit/proses perubahan kulit akibat
Makula:
suatu penyakit, trauma garukan atau
pengobatan. •  efloresensi primer yang berbatas
tegas, hanya berupa perubahan
warna kulit tanpa perubahan
bentuk
• ruam bulat pada kulit, ukuran
bervariasi, datar, perbedaan
warna dgn kulit sekitar
• Eritema adalah kemerahan
pada kulit yang disebabkan
pelebaran pembuluh
kapiler yang reversible.
• Papula adalah penonjolan
superficial pada permukaan
kulit dengan massa zat
padat, berbatas tegas,
berdiameter < 1cm.
• Nodus adalah massa padat
sirkumskrip, terletak di kutan atau
subkutan, dapat menonjol. (jika
diameter < 1 cm disebut nodulus).
• Vesikula adalah gelembung yang
berisi cairan serum, beratap,
mempunyai dasar dengan
diameter < 1 cm misalnya pada
varisela, herpes zoster.
• Bula adalah vesikel dengan
diameter > 1 cm, misal pada
pemfigus, luka bakar. Jika
vesikel/bula berisi darah disebut
vesikel/bula hemaragik . Jika bula
berisi nanah disebut bula
purulen.
• Pustula adalah vesikel berisi
nanah, seperti pada variola,
varisela, psoriasis pustulosa.
• Urtika adalah penonjolan di atas
kulit akibat edema setempat dan
dapat hilang perlahan-lahan,
misalnya pada dermatitis
medikamentosa dan gigitan
serangga.
• Skuama adalah pelepasan lapisan
tanduk dari permukaan kulit. Dapat
berupa sisik halus, sedang, atau
kasar. Skuma dapat berwarna putih,
cokelat atau seperti sisik ikan.
• Krusta adalah onggokan cairan darah,
kotoran, nanah, dan obat yang sudah
mengering di atas permukaan kulit,
dapat
berwarna hitam (pada jaringan
nekrosis), merah (asal darah), atau
cokelat (asal darah, nanah, serum)
• Ekskoriasi adalah kerusakan kulit
sampai ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak merah disertai
bintik-bintik perdarahan. 
• Likenifikasi adalah penebalan kulit
sehingga garis-garis lipatan/relief kulit
tampak lebih jelas, seperti pada prurigo,
neurodermatitis.
•  
Deskripsi
contoh

Bullae Macule
Pustule squama
ekskoriasi urtikaria
PERSPEKTIF SISTEM INTEGUMEN

• Melindungi dan berinteraksi dengan


sistem organ yang lain
• Perubahan pada sistem integumen dapat
digunakan untuk mendeteksi gangguan
pada organ lain
Hubungan dengan sistem skeletal

Sistem Kerangka memberikan


dukungan struktural

Sistem Integumentary mensintesis


vitamin , penting untuk
penyerapan kalsium dan fosfor
(pemeliharaan dan pertumbuhan
tulang)
Hubungan dengan Sistem Muskular

Sistem Integumentary
Otot-otot wajah Sistem otot
mensintesis vitamin , penting
menarik kulit wajah,
untuk penyerapan kalsium
menghasilkan ekspresi yang
normal (ion kalsium berperan
penting dalam komunikasi
penting dalam kontraksi otot)
Hubungan dengan sistem syaraf

Sistem Saraf
Reseptor Sistem
mengontrol aliran
Intergumentary pada
darah dan aktivitas
dermis dan
kelenjar keringat
epidermis dalam
untuk termoregulasi;
memberikan sensasi
merangsang
sentuhan, tekanan,
kontraksi otot pili
getaran, suhu, dan
arrector untuk
nyeri.
mengangkat rambut
Hubungan dengan sistem kardiovaskuler

Sistem Kardiovaskular menyediakan oksigen dan


nutrisi; memberikan hormon dan sel-sel sistem
kekebalan tubuh; membawa karbon dioksida,
produk limbah, dan racun; menyediakan panas
untuk menjaga suhu kulit normal

Sel mast Sistem Integumentary menghasilkan


perubahan aliran darah dan permeabilitas
kapiler yang terlokalisasi
Hubungan dengan
sistem limfatik
Sistem Limfoid membantu mempertahankan integumen
dengan menyediakan makrofag tambahan dan
memobilisasi limfosit

Sistem Integumentary memberikan hambatan fisik yang


mencegah masuknya patogen; makrofag melawan
infeksi; sel mast memicu peradangan dan memulai
respon imun
Hubungan dengan sistem pernafasa
• Sistem Pernafasan menyediakan
oksigen dan menghilangkan karbon
dioksida
• Sistem Integumentary oksigen yang
masuk ke rongga hidung disaring oleh
rambut2 hidung
Hubungan dengan sistem pencernaan

Sistem Integumentary
Sistem Pencernaan
mensintesis vitamin yang
Menyediakan nutrisi untuk
dibutuhkan untuk
semua sel dan lipid untuk
penyerapan kalsium dan
disimpan oleh adiposit
fosfor
Hubungan dengan sistem
perkemihan

Sistem perkemihan Sistem integumen


Sistem Urin Sistem Integumentary
mengeluarkan produk membantu
limbah, menghilangkan air dan
mempertahankan pH zat terlarut; epidermis
cairan tubuh normal dan keratin membatasi
komposisi ion kehilangan cairan melalui
kulit
Hubungan dengan sistem reprodu

Hormon seks Sistem


Reproduksi memengaruhi
distribusi rambut, distribusi Sistem Integumentary mencakup alat
jaringan adiposa di lapisan kelamin eksternal; memberikan
subkutan, dan perkembangan sensasi yang merangsang perilaku
kelenjar susu seksual; sekresi kelenjar susu
menyediakan makanan untuk bayi
yang baru lahir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
sistem integumen
• Usia
– Pada masa bayi dan anak-anak, pertahanan kulit
belum sempurna sehingga lebih rentan terhadap
bahan kimia, fisik dan mikroorganisme.
– Terjadi perubahan perubahan struktur dan fungsi
akibat proses penuaan. Epidermis dan dermis
menipis, pembuluh darah berkurang namun
menebal, berkurangnya zat proteoglikan dan serat
kolagen. Penyembuhan luka juga berlangsung lebih
lambat dan kurang sempurna.
• Lingkungan
– Fungsi utama kulit adalah sebagai barier, namun pada kondisi tertentu
lingkungan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Misal: trauma
akibat zat beracun/iritant, radiasi sinar UV, parasit (infeksi), luka bakar, dll.
• Kondisi khusus
– Kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan kulit, antara lain: perubahan
pigmentasi (kloasma, linea, striae, hiperpigmentasi areola). Ibu hamil yang
mengalami ganguan kulit perlu diwaspadai terkait adanya infeksi yang
dapat mempengaruhi kondisi janin.
– Penurunan imunitas, seperti: HIV/AIDS, kanker, terapi imunosupresi.
– Penyakit sistemik: Diabetes Mellitus  gangren, Gagal Ginjal  pruritus,
ikterus ; malnutrisi  perubahan turgor ; stroke  dekubitus
• Genetik
– Manifestasi alergi (dermatitis)
FISIOLOGI SISTEM
INTUGUMENT
FUNGSI KULIT

1. Fungsi proteksi
• Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang
bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat
panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
• Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit
dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung
terhadap gangguan fisis.

2. Fungsi absorbsi
• Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
bagian pada fungsi respirasi.
• Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
3. Fungsi ekskresi
• Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar
eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
• Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum
yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang
berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak
dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5

4. Fungsi persepsi
• Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis
dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang
terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan
vater paccini di epidermis
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
• Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat
dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi
yang cukup baik.

6. Fungsi pembentukan pigmen


• Sel pembentuk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel
ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit
ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi
oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi
Hb, oksi Hb dan karoten.
7. Fungsi keratinisasi
• Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap
infeksi secara mekanis fisiologik

8. Fungsi pembentukan vitamin D


• Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar
ultraviolet  Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor
dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif.
• Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi
kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh
darah.
FUNGSI Kulit

Kesimpula
n UV  Epidermis
Melindungi dari dehidrasi,adanya mekanisme injury,patogen dan sinar

Menghalangi kehilangan darah  Epidermis & Dermis


Mensintesis pigmen dan Vitamin D  Epidermsi & Dermis
Regulasi suhu tubuh melalui Vasodilatasi/Vasokontriksi, berkeringat
ataupun menggigil  Dermis & Hipodermis
Absorbsi / penyerapan O2,CO2, jaringan lemak yg larut, vitamin
ADEK,beberapa hormon steroid dan substansi racun 
Epidermis,Dermis & Hipodermis
Eliminasi/mengeluarkan sampah seperti garam, air dan urea 
Epidermis & dermis
Rasa/perabaan,sentuhan,nyeri,tekanan dan regangan 
epidermis,Dermis dan Hipodermis
Tugas Perawat
adalah

• Health Education and Promotion


(Pendidikan dan Promosi Kesehatan)
• Nursing research
(Penelitian keperawatan)
• Develop nursing intervention
(Kembangkan intervensi keperawatan)

Anda mungkin juga menyukai